Anda di halaman 1dari 16

Pendekatan terhadap

Tata Kelola
Kesehatan Global

Minggu 2
Agenda Hari Ini

Inequity, Justice,
Pengantar and Global Public Right to Health Multisectoral-ism
Goods

Health as a Security Health Governance


Kesimpulan
Concern as Biopolitics
Menurut Anda, Apa Itu Tata
Kelola Kesehatan Global?
• https://www.menti.com/alspdbhm95m1
• Code: 66416893
Pengantar

Pendekatan konseptual adalah sesuatu yang sangat krusial dalam hal tata kelola kesehatan
global  mengarahkan bagaimana isu kesehatan diberi perhatian dan ditetapkan prioritas

Natur isu kesehatan sudah semakin ter-globalisasi:


1.Pengakuan yang lebih luas terhadap unsur sosial ekonomi (koneksi kemiskinan dan kesehatan)
2.Kebutuhan untuk menyeimbangkan isu pendekatan biomedis dengan isu hak asasi manusia
3.Partisipasi yang lebih luas terhadap penyampaian layanan kesehatan kepada orang di luar praktisi medis

Kesehatan global menjadi semakin relevan dengan kekhawatiran akan perkembangan, ukuran
terhadap kesenjangan global, dan ancaman keamanan
Inequity, Justice, and Global Public Goods
Selalu ada perdebatan mengenai bagaimana menyediakan layanan kesehatan terbaik bagi semua orang
sembari menjaga kualitas dan standar pelayanan, memperhatikan hak setiap individu, dan kemajuan dalam
bidang penelitian medis

Dengan adanya berbagai perubahan dalam hal intervensi kesehatan publik, etika dan upaya menangani
kesenjangan dalam kesehatan global menjadi perhatian utama dalam pendekatan terhadap kesehatan publik

Definisi dasar kesenjangan global  berbagai perbedaan (dalam kesehatan) yang tidak diperlukan, tidak dapat
dihindari, dianggap tidak adil, dan tidak dapat diterima  menghasilkan berbagai macam debat

Menjadi tanggung jawab negara (pemerintah) untuk “naik kelas” dan menyediakan kapabilitas dasar untuk
dapat menangani isu kesenjangan tersebut
• Kesenjangan kesehatan dan fokus yang lebih jelas
terhadap kapabilitas untuk menanganinya telah
berujung kepada pemberian cap kepada kesehatan
sebagai global public good, yang di mana bersifat
nonexcludable (tidak boleh ada yang tidak bisa
mengakses kesehatan yang baik) dan non-rivalrous
(kesehatan seseorang tidak boleh diabaikan karena
kesehatan orang lain)

Inequity, Justice, and • Pendekatan terhadap kesehatan sebagai kapabilitas


dasar atau sebagai global public good berperan

Global Public Goods sebagai petunjuk normatif terhadap bagaimana


kesehatan harus dipertimbangkan dan bagaimana
kesenjangan layanan kesehatan harus ditangani
• Namun, hal ini tidak hanya menjadi pertanyaan
umum dan gagasan keadilan semata, tetapi juga
dapat diimplementasikan menjadi hasil kebijakan
nyata melalui kemunculan agenda multi-sektoral
terhadap kesehatan serta komitmen terhadap
kesehatan sebagai hak asasi manusia melalui
pengakuan hak terhadap kesehatan
Right to Health
• Mengacu kepada hak bagi semua orang untuk menikmati standar tertinggi kesehatan fisik
dan mental yang dapat diraih, yang ditetapkan oleh Resolusi UNCHR 2002/31 dan 2004/31
dan dilanjutkan oleh Resolusi UNHRC 6/29
• Pengakuan eksplisit terhadap relasi antara kesehatan dan hak asasi manusia, dan
bagaimana keterkaitan mereka secara lebih luas dengan kesenjangan kesehatan
• Fitur utama dari pendekatan Right to Health:
1. Ini adalah hak yang inklusif berdasarkan kepada asas non-diskriminasi dan perlakuan yang sama terhadap
kesehatan yang berkualitas dan dapat diterima
2. Mengandung kebebasan dan hak, di mana setiap individu berhak terhadap pencegahan, pengobatan,
kendali terhadap penyakit, dan bebas dari perlakuan atau eksperimen kesehatan secara sepihak
3. Harus bertanggung jawab dan melibatkan berbagai bentuk partisipasi dan kontribusi dari individu, negara,
dan komunitas internasional
4. Bukan hanya sekedar bicara menjadi sehat secara ideal. Memiliki tujuan jangka pendek, sumber daya, dan
prinsip yang mengarahkan sehingga memiliki karakter yang progresif
Right to Health

• Pendekatan ini diimplementasikan melalui beragam variasi hukum internasional, nasional, dan
regional yang memperjelas peran setiap aktor dalam hal penyampaian dan pengawasan
• Akan tetapi, minimnya akuntabilitas dan ketaatan terhadap berbagai aturan hukum tersebut juga
sekaligus menunjukkan kelemahan dari pendekatan ini
• Sehingga, argumen mengenai sistem hukum ini menjadi agak kabur di dalam sistem global yang
penuh dengan kesenjangan. Pendekatan ini membutuhkan kombinasi dukungan negara dan
internasional, tetapi tanggung jawab terbesar tetap dimiliki oleh negara dan pemerintah
• Oleh karena itu, pendekatan terhadap kesehatan berdasarkan pendekatan ini didasari oleh:
1. Perdebatan antara tanggung jawab negara dan kapabilitas negara untuk memenuhi tanggung jawab tersebut
2. Kebutuhan terhadap bantuan global dalam mendukung keperluan negara
3. Hubungan antara perdagangan dan kesehatan
4. Mencari cara terbaik untuk dapat membuat negara mematuhi hukum internasional dan variasi hukum lainnya
Multisectoral-ism
• Mengacu kepada keterlibatan beragam aktor (negara, nonnogera, berbasis komunitas, berbasis global,
regional, swasta, dan publik) dalam proses pengambilan keputusan terhadap inisiatif layanan kesehatan
• Dapat diartikan sebagai keterlibatan dari beragam aktor negara, nonnegara, publik dan swasta dari sektor
kesehatan dan nonkesehatan untuk saling menggabungkan natur intervensi kesehatan dengan upaya yang
lebih luas terhadap penghapusan kemiskinan
• Multisectoral-ism tidak hanya terbatas kepada upaya intervensi kesehatan di dalam negara, tetapi juga
dapat diterapkan dalam beragam upaya koordinasi global
• Beragam aktor tersebut berada di dalam kerangka multisectoral-ism yang lebih luas dan pengakuan bahwa
beragam aktor tersebut penting terhadap intervensi kesehatan, tetapi tetap perlu dikoordinasikan di bawah
“payung” multisectoral-ism. Sehingga, koordinasi menjadi elemen terpenting dari multisectoral-ism dan
tentunya praktik pelaksanaan tata kelola kesehatan global
• Memindahkan peran untuk melakukan intervensi kesehatan jauh dari aktor negara dan menuju kepada
keterlibatan beragam aktor nonnegara
• Kebutuhan untuk menangani isu kesehatan global sudah mendapat
persetujuan sejak dahulu kala berdasarkan elemen keamanan,
Health as a perlindungan masyarakat, dan keengganan terhadap risiko.
Kebutuhan ini semakin terasa setelah Perang Dunia II, di mana
Security WHO didirikan untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas
melalui penyediaan standar kesehatan global yang lebih baik
Concern • Kesehatan telah menjadi kekhawatiran di bidang keamanan 
berdampak pada ekonomi dan kemiskinan global, kerentanan
pasukan militer dan pasukan perdamaian terhadap penyakit, serta
persepsi terhadap risiko dan kecemasan terhadap biosecurity
• Peran bidang kesehatan sebagai sarana mempromosikan
perdamaian dan keamanan tertanam dalam tatanan dunia pasca
Perang Dunia menjadi semakin terlihat di sepanjang sisa abad ke-20
dengan munculnya pendekatan Right to Health dan pemberian cap
kepada bidang kesehatan sebagai bagian dari “soft politics” atau
“low politics” dalam konteks Perang Dingin
Health as a Security Concern

Biosecurity mengacu kepada kebutuhan


Biosecurity dibingkai menjadi tantangan
untuk melindungi diri dari ancaman
yang harus ditanggapi oleh tata kelola
senjata biologis dan penyakit menular
kesehatan global. Jika ingin supaya
yang terjadi secara alamiah. Intervensi
tanggapan tersebut dapat berdampak
terhadap biosecurity dilakukan
secara maksimal, tata kelola kesehatan
berdasarkan kebutuhan untuk
global harus menjadi intinya karena
melindungi negara dan penduduknya
memiliki keahlian ilmiah dan biomedis
dari ancaman bioterrorism dan
serta sistem pengawasan yang mumpuni
bioweapons seperti bakteri, virus, jamur,
untuk menghadapi tantangan tersebut
hingga racun
Health Governance as Biopolitics
• Membingkai kesehatan sebagai kekhawatiran di bidang keamanan, serta adanya kebutuhan yang
semakin meningkat untuk pengawasan, kesiapan, dan pengelolaan risiko kesehatan tersebut
semuanya tidak bisa dilakukan tanpa pemahaman tata kelola kesehatan global sebagai biopolitics
• Fokus kepada pengawasan, pengelolaan, dan perubahan terhadap perilaku masyarakat secara
global adalah hal yang membuat biopolitics menjadi konsep yang relevan untuk memahami tata
kelola yang semestinya. Biopolitics dapat diterapkan melalui beberapa cara berikut ini:
1. Para pelaku dan peristiwa sejarahnya sejak abad ke-18
2. Tren terkini mengenai pengawasan penyakit
3. Upaya-upaya penyempitan risiko dalam pengetahuan
• Kesenjangan antara yang diperintah dan memerintah, yang kemudian sering diartikan menjadi
yang berhak sehat dan yang tidak berhak sehat, pada akhirnya menjadi sarana mempromosikan
produktivitas dan pertumbuhan yang kemudian berperan untuk perkembangan dan keamanan
Health Governance as Biopolitics

• Cara terakhir untuk menerapkan biopolitics untuk memahami tata kelola kesehatan global adalah
hubungan antara ketakutan dan risiko. Menurut Elbe, bahasa risiko yang kemudian memungkinkan
kekutan biopolitics untuk melayakkan, menjaga, serta memperpanjang kekuatan institusi dan negara
berdaulat dalam hal tata kelola kesehatan global
• Ketakutan adalah ”inti operasional” dari risiko. Takut akan risiko kesehatan atau risiko penyakit dapat
menjadi pemicu bagi individu, komunitas, hingga negara untuk mengambil tindakan
• Kombinasi antara takut akan penderitaan manusia dan takut akan kerugian finansial memaksa perlu
dibuat sebuah kerangka tindakan yang dapat dikoordinasikan secara global
• Kebutuhan untuk menghasilkan tanggapan baru berkaitan dengan risiko kesehatan dan kekhawatiran
yang spesifik dan perlu diberikan prioritas yang kemudian terus dipancing oleh risiko dan dampak dari
ketakutan tersebut terhadap ekonomi politik global
• Menanggapi risiko seperti itu membutuhkan reaksi dan tindakan dari beragam aktor serta tentunya
sesuai dengan regulasi yang sudah disusun untuk berhadapan langsung dengan berbagai ancaman
Kesimpulan

Tata kelola kesehatan saat ini semakin tidak konvensional (hanya bicara sehat), tetapi sudah semakin
membahas berbagai aspek, seperti promosi hak asasi manusia, pemerataan, perkembangan manusia,
keamanan, dan kendali biopolitics

Meskipun berbeda-beda, berbagai pendekatan ini menunjukkan bahwa tata kelola yang ingin
dijalankan masih diwarnai serangkaian masalah, seperti masalah memerintah dan diperintah,
siapa yang menyediakan, dan apa hasilnya dalam hal manfaat-manfaat kesehatan

Bagaimana berbagai pendekatan ini diwujudkan dalam bentuk agenda-setting, penyampaian, dan
hasil akhirnya dapat terlihat dengan jelas dengan mempertimbangkan penyakit spesifik yang harus
dihadapi, struktur institusional, hingga inisiatif setiap pihak untuk menanggapi tantangan tersebut
Bagaimana Anda
Menilai Setiap
Pendekatan?
https://www.menti.com/alsp
dbhm95m1
Code: 66416893
Thank You 

Anda mungkin juga menyukai