Anda di halaman 1dari 14

HKI Topik 2

Pengaturan Nasional dan Internasional


1. PENGALIHAN HKI

• HKI benda bergerak tak berwujud (intangible moveble goods), dapat


dialihkan dg cara :
- pewarisan,
- hibah,
- wasiat,
- dijadikan milik negara,
- perjanjian.
• Tidak dapat disita, karena melekat pd pencipta/inventor,
• Bersifat pribadi.
• Dapat dibagi
• Perjanjian lisensi
2. PELANGGARAN DAN PENEGAKAN HUKUM HKI
• Bentuk pelanggaran :
pembajakan, penjiplakan, pemalsuan, penyadapan, pembocoran informasi
rahasia, persaingan tdk jujur, turut memperdagangkan hasil pemalsuan.
• Yang dirugikan :
pemilik hak, penerima hak, kepentingan umum (pajak & perkembangan
industri), konsumen, tatanan sosial, hukum dan perekonomian secara luas.
• Penanganan terhadap Pelanggaran HKI
1. Yuridis : a. Hukum Perdata
b. Hukum Pidana
c. Hukum Adminsitrasi Negara
2. Non Yuridin : 1. melalui bea cukai/pabean
2. ketentuan standar industri
3. pengawasan standar periklanan
4. pengawasan badan penyiaran
3. DEFINISI BARANG-BARANG TIRUAN DAN BAJAKAN
• Pasal 51 TRIPs pd cacatan kaki (14)
Barang2 bermerek Tiruan (counterfeit trademark goods)
Barang2 hak cipta bajakan (pirated copyright goods)
• Barang bermerek tiruan : barang2 termsk kemasannya yg identik dg merek
yg terdaftar scr sah yg berkenaan dg barang tsb atau merek tsb tdk dpt
dibedakan aspek2 utamanya maka hal tsb dianggap melanggar hak pemilik
merek menurut UU
• Barang2 hak cipta bajakan : barang2 yg salinannya dibuat tanpa ijin
pemegang hak atau orang yg diberi kuasa di negara dimana barang tsb
diproduksi dan dibuat langsung atau tdk langsung dr sebuah barang dmn
pembuatan tiruannya mrpk sebuah pelanggaran hak cipta atau hak2 yg
berkaitan dg hak cipta menurut UU negara tujuan impor.
 Di Ind counterfeit goods adlh barang palsu, yg diartikan tdk semata2 barang palsu,
namun jg brg2 atau jasa yg diperdagkan tanpa ijin dr pemilik/pemegang HKI
 Counterfeit good menurut HKI, suatu produk yg diperdagangkan dengan
menggunakan merek tertentu, sementara merek tsb dimiliki oleh orang lain, shg
masy umum akan tertipu dan membeli produk tsb
 Merek : Pasal 3, 76, 90, 91, 92 (1) (2) (3)
Paten : Pasal 16 & Pasal 118
Hak Cpta : Pasal 44
Desain Industri : Pasal 54
Rahasia Dagang : Pasal 13, 14
Varitas Tanaman : Pasal 66, 68

PENGARUH BERBAHAYA DARI BARANG TIRUAN


1. kerugian besar thd ekonomi global
2. Dampak thd pemilik HKI
3. Dampak thd konsumen
4. Dampak thd masyarakat
5. Pemilik HKI & produsen dirugikan
6. Pajak dan pengangguran

• Bisnis Pemalsuan Meningkat krn :


1. Banyaknya keuntungan yg diperoleh
2. Pembayaran ganti rugi oleh Pngdln msh bisa ditutup dr hasil pemalsuan
3. Kemajuan tingkat teknologi mempermudah kegiatan pemalsuan
4. Ada sindikat pemalsuan dengan mendukung finansial barang2 tiruan
5. Pemalsuan barang merek terkenal sangat menguntungkan
6. Undang Undang HKI tdk memadai dan tidak efektif
1. SISITEM HKI NASIONAL DAN INTERNASIONAL
a. Sistem HKI Nasional
Pengaturan hukum sistem HKI Nasional :
1. UU 28 Tahun 2014 - Hak Cipta
2. UU 13 Tahun 2016 - Paten
3. UU 20 Tahun 2016 - Merek dan Indikasi Geografis
4. UU 29 Tahun 2000 - Perlindungan Varitas Tanaman (PVT)
5. UU 30 Tahun 2000 - Rahasia Dagang.
6. UU 31 Tahun 2000 - Desain Indstri
7. UU 32 Tahun 2000 - Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (DTLST)
SISTEMATIKA UNDANG-UNDANG HKI INDONESIA

a. Pengertian/Ruang Lingkup
b. Subyek
c. Obyek
d. Batasan Pemegang Hak
e. Perlindungan
f. Jangka Waktu (mulai-berakhir)
g. Pendaftaran
h. Penegakan Hukum
i. Pengalihan Hak
j. Fungsi
k. Sanksi
5. TRIPs-WTO DAN PERJANJIAN INTERNASIONAL BIDANG HKI
• Paris Convention
TRIPs menghrskan negara2 anggt mematuhi ket dlm Art 1 sd 12, serta 19
dari Paris Convention 1967
[TRIPs Art 2 (1)]
• Berne Convention
TRIPs hrskan negara2 anggota mematuhi Art 1 sd 21 Berne Convention
11971 [TRIPs art 9.1]
• Rome Convention 1961
Bdsrk TRIPs Art 14 (6) dlm hubungan dengan performers, producer
phonogram,broadcast organization, yg digantikan oleh WPPT 1996
• Washington Treaty 1989
TRIPs Art 16 – TDLST
• GATT 1994 Dispute Settlement understanding (DSU)
6. SEJARAH WORLD TRADE ORGANIZATION (WTO)
• Setelah PD II, timbul keinginan kuat memulihkan perekonomian dunia yg
hancur akibat perang
• Tahun 1947 diadakan konferensi di Bretton Woods, Connecticut, AS, yg
menghasilkan :
1. GATT (General Agreement Tariff and Trade) WTO
2. IMF (International Monetry Fund)
3. IBRD (International Bank of Recuntruction and Development)
• Persoalan inti : perdagangan internasional berjalan lancar dg
menghilangkan praktek proteksi melalui penghapusan hambatan tarif
maupun non tarif
 GATT dinilai tdk dapat mengakomodasi kepentingan tsb karena GATT
hanya sebuah perjanjian, bukan wadah berupa organisasi internsional
• Putaran (Rounds) GATT – delapan kali putaran (rounds) :
1. Geneva, Switzerland - 1947 - 23 neg
2. Annecy, France - 1948 - 33 neg
3. Torquay, England - 1950 - 34 neg
4. Geneva, - 1956 - 22 neg
5. Dillon Round - 1961 - 45 neg
6. Kennedy Round - 1967 - 48 neg
7. Tokyo Round - 1979 - 99 neg
8. Uruguay - 1986 – 1994
Putaran ke-8 Uruguay Round (1986-1994) HKI berpengaruhh thd perdagangan int’l. yg
dituangkan dlm WTO Agreement.

Agreement EstablishingThe World Trade Organizations ditandatangi di Marrakesh, Maroko, 1994,


terdiri dari :
> Article I s.d. XVI
> Annex 1 (Annex 1A, 1B, dan 1C)
> Annex 2
> Annex 3
> Annex 4
HKI diatur dalam Annex 1C : Agreement on Trade-Related Aspects of Intellectual Property
Rights (‘TRIPs Agreement’)
Mulai berlaku
1995 > Developed Countries
2000 > Developing Countries
2006 > least-developed Countries

Sebelum WTO, HKI secara int’l berada pada WIPO (World Intellectual Property Organization)
– 1967- badan khusus PBB bdsk Resolusi Majelis Umum No. 3346 (XXIX) 17-12-1974
Indonesia meratifikasi WTO Agreement dg UU No. 7 tahun 1994
Konsekuensinya :
> revisi 3 UU : Hak Cipta, Paten dan Merek
> membentuk UU baru :
a. UU 29 th 2000 – Perlindungan Varitas Tanaman (PVT)
b. UU 30 th 2000 – Rahasia Dagang (RD)
c. UU 31 th 2000 - Desain Industri (DI)
d. UU 32 th 2000 - Desain Tatat Letak Sirkuit Terpadu (DTLST)
Masalahnya dalam hal :
> sosialisasi dan
> penegakan hukum
Sikap masyarakat mendua atas HKI :
 Mengecam pelanggaran HKI- pembajakan HC, Indonesia masuk peringkat
priority wacht list oleh USTR
 Pengusaha kecil perlu dilindungi dlm masalah HKI – terutama dlm hal merek
terkenal (well-known marks), spt : Cibaduyut, Tanggul Angin, Tajur
HKI memuat 5 prinsip :
1. Hak Prioritas
2. Hak Privat dan Pasar
3. Prinsip Berkesinambungan
4. Satu Kesatuan
5. TRIPs Mengikat
 Vienna Convention on Law of Treaties 1980 : prinsip pacta sunt servanda
7. TRIPs DAN NEGARA BERKEMBANG
Konsep dan Prinsip TRIPs
• 4 kelompok pengaturan TRIPs
1. kaitan IPR dg Perdg Int’l
2. kwjbn negara2 anggota patuhi Paris Convention
3. menetapkan aturan sendiri
4. ket penegakan hk secara nasional

• Prinsip-prinsip Dasar TRIPs


1. Standar Minimum
2. National Treatment
3. Most-Favoured-National Treatment (MFN)
4. Teritorialitas
5. Alih Teknologi
6. Kesehatan Masyarakat dan Kepentingan Publik yg lain
Prinsip TRIPs
1. National treatmant
2. The Most favored nation treatment
TRIPs dan Perjanjian Lain
1. Paris Convention
2. National Treatment
3. Right of Priority
4. Common Rules

Anda mungkin juga menyukai