Anda di halaman 1dari 60

HAK KEKAYAAN

INTELEKTUAL
IBLAM Higher School of Law - 2019
Agri Chairunisa Isradjuningtias, S.H.,M.Hum.
Universitas Islam Bandung 2010
Universitas Katolik Parahyangan 2014

agri.israd@gmail.com 087722691322 2
KONTRAK PERKULIAHAN

PENILAIAN
Kehadiran : 10%
Tugas : 20%
UTS : 30%
UAS : 40%
3
1
HAK KEKAYAAN
INTELEKTUAL
Peristilahan, sejarah,
dan pengaturan 4
“ Merupakan hasil proses
kemampuan berpikir manusia
yang dijelmakan ke dalam
suatu bentuk Ciptaan atau
penemuan

5
KARYA INTELEKTUAL PERLINDUNGAN
INTELEKTUAL Invensi, Kreasi, HUKUM
MANUSIA Ciptaan, Desain

HAK KEKAYAAN
INTELEKTUAL
6
PERISTILAHAN

Perkembangannya dimulai dengan istilah:


1. Hak Milik Intelektual
2. HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual)
3. HKI – peristilahan yang digunakan saat ini,
Keputusan Menteri Hukum dan Perundang-undangan
RI No. M.03.PR.07.10. Tahun 2000, telah ditetapkan
secara resmi penggunaan istilah “Hak Kekayaan
Intelektual (tanpa kata “atas”) atau disingkat HKI.
7
Sejarah perkembangan HKI dalam
tataran internasional

▰ Perlindungan HKI menonjol


dipandang dari tataran
negara Barat, karena dalam
lingkup masyarakat Adat
tidak dikenal perlindungan
HKI(masyarakat adat
komunal dan konkrit).
8
▰ Indonesia merupakan salah satu negara yang telah meratifikasi
pembentukkan World Trade Organization (selanjutnya
disebut WTO) melalui Undang-Undang No. 7 Tahun 1994.

▰ Konsekuensi Indonesia menjadi anggota WTO antara lain, adalah


melaksanakan kewajiban untuk menyesuaikan peraturan
perundang-undangan nasionalnya dengan ketentuan WTO,
termasuk yang berkaitan dengan Agreement on Trade
Related Aspects of Intellectual Property Rights (WIPO)
9
Konvensi HKI
Pada akhir abad ke-19 peraturan HKI berpusat pada hukum
nasional masing-masing negara, sudah tidak memenuhi
kebutuhan perdagangan internasional yang sudah semakin
maju. Dibutuhkan persetujuan internasional yang dapat
menjembatani hukum nasional HKI masing-masing negara
Ada 2 tonggak utama persetujuan internasional dibidang HKI
yaitu:
a. Paris Convention for the Protection of Industrial Property
b. Berne Convention for the Protection of Literary and Artistic
Work
10
▰ Diluar ketiga persetujuan internasional tersebut ada banyak
perjanjian internasional di bidang HKI diantaranya:
1. Konvensi Roma : Internasional Convention for the Protection of
Performers, Producers of Phonograms and Broadcasting
Organizations (sering disebut konvensi roma 1961)
2. Perjanjian washington : treaty on intellectual Property in Respect
of Intergrated Circuits
3. Deklarasi Doha : Doha Declaration on Public Health (membatasi
lisensi wajib)
4. Protokol Madrid : mengatur hak prioritas lebih rinci 11
KONVENSI PARIS
(Industri & Perdagangan)

Ditandatangani tahun 1883 dengan beberapa kali


revisi yakni 1900 Brussel, 1911 Washington, 1925
The Hague, 1934 London, 1958 Lisbon, 1967 dan
1979 Stockholm
Objek perlindungan : HKI di bidang perindustrian
dalam rati luas (paten, merek, desain industri, utility
model (paten sederhana), nama dagang, indikasi
geografis, dan pencegahan persaingan curang.
12
Isi pokok konvensi Paris:
1. Pemberian perlakuan sama terhadap warga negar anggota
konvensi (Nasional Treatment & Non Diskriminasi) –
Article 2 lihat juga art 3.
2. Pemberian hak prioritas tehadap permohonan yang telah
diajukan di suatu negara anggota – article 4
3. Pemberian perlindungan bersifat independen, tidak
bergantung perlindungan dari negara lain – article 4 bis
13
KONVENSI BERN

▰ Bern Convention for the Protection of Literary and


artistic Works), ditandatangani dan mulai berlaku pada 9
September 1886 di Bern, ibu kota Switzerland yang
kemudian direvisi dan disempurnakan beberapa kali
diadakannya telah dimasukkan karya musik sebagai salah
satu Ciptaan yang dilindungi. Memberikan perlindungan
pelbagai Ciptaan termasuk Ciptaan musik .

14
TRIPs

Trade Related Aspects of intellectual Property Rights and Counterfeit Good


atau (Aspek-aspek Perdagangan yang Bertalian dengan Hak Kekayaan
Intelektual selanjutnya disebut TRIPs), TRIPs dimasukan dalam paket
persetujuan WTO di tahun 1994
Persetujuan TRIPs juga merupakan tonggak utama bagi peraturan HKI
pada abad 21 ini, karena persetujuan-persetujuan tersebut merupakan
standar minimal peraturan HKI yang harus dipenuhi oleh setiap
negara peserta WTO.

15
Keberadaan HKI dalam sistem Ilmu
Hukum

Merupakan cabang baru dari hukum harta kekayaan, karena


semula yang dimaksud barang hanyalah yang berwujud saja
(dalam Buku II KUH Perdata) diperluas dengan adanya HKI
Sifat hak pada HKI :
Prevelege Rights (istimewa/Khusus)
exclusive rights (hak eksklusif)

16
HKI dalam Hukum Kebendaan
Pasal 509 dan 510 KUH
Benda Benda Perdata
Benda bergerak karena
503 504 sifatnya yang memang
dapat bergerak : ex mobil
Kebendaan Kebendaan
bertubuh bergerak Pasal 511 KUHPerdata
Dikategorikan sebagai
benda bergerak
Kebendaan Kebendaan berdasarkan ketentuan UU
tidak tidak (hak-hak dan tuntutannya)
bertubuh bergerak
17
HKI DALAM HUKUM
KEBENDAAN

HKI tergolong benda, yaitu benda


bergerak tidak berwujud (intangibles
assets)
Benda diartikan sebagai segala sesuatu
yang dapat dijadikan objek hak milik.
Sebagai benda, sifat-sifat hak kebendaan
melekat juga pada HKI. Salah satunya
adalah dapat dialihkan kepada pihak lain.
18
Pengalihan HKI

Pengalihan HKI mengacu pada pengalihan benda bergerak,


yaitu dapat dilakukan secara langsung (hand to hand), tidak
melalui proses balik nama.

HKI dapat dialihkan melalui jual-beli, pewarisan, hibah, atau


perjanjian. Salah satu jenis perjanjian untuk mengalihkan HKI
adalah perjanjian lisensi. Lisensi diartikan sebagai salah
satu bentuk pemberian izin untuk memanfaatkan HKI milik
pihak lain melalui pembayaran royalti.
19
LISENSI

Perjanjian lisensi dapat bersifat eksklusif atau non-eksklusif.

Dengan lisensi yang bersifat eksklusif, pemberi lisensi hanya


memberikan lisensi kepada satu penerima lisensi, sedangkan
dengan lisensi yang non-eksklusif, pemberi lisensi
memberikan lisensi kepada beberapa penerima lisensi.

20
Ruang lingkup HKI

A. HAK CIPTA (Copyrights) : UU No. 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta


B. HAK KEKAYAAN INDUSTRIAL (industrial property rights)
1. PATEN : UU No. 13 Tahun 2016 tentang Paten
2. MEREK DAN INDIKASI GEOGRAFIS: UU No. 20 Tahun 2016 tentang
Merek dan Indikasi Geografis
3. DESAIN INDUSTRI : UU No. 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri
4. VARIETAS TANAMAN : UU No. 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan
Varietas Tanaman
5. RAHASIA DAGANG : UU No. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang
6. DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU : UU No. 32 Tahun 2000
tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
21
PRINSIP PENDAFTARAN HKI

FIRST TO USE
• Diakui sebagai pemegang hak semenjak
(SISTEM karya dipublikasikan
DEKLARATIF)

FIRST TO FILE • Diakui sebagai pemegang hak semenjak


didaftarkan pada Direktorat Jenderal Kekayaan
Intelektual
(SISTEM • Sepanjang belum bisa dibuktikan sebaliknya
KONSTITUTIF) dalam jangka waktu yang ditentukan

22
HAK CIPTA
Hak Cipta adalah hak khusus bagi Pencipta untuk
mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya. Termasuk
ciptaan yang dilindungi adalah ciptaan dalam bidang
ilmu pengetahuan, sastra dan seni.
23
OBJEK HAK CIPTA

Ilmu
pengetahuan Seni Sastra

24
PENGATURAN HAK CIPTA

• UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta


• UU Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta
• UU Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta (Lembaran Negara RI Tahun
1982 Nomor 15)
• UU Nomor 7 Tahun 1987 tentang Perubahan atas UU Nomor 6 Tahun
1982 tentang Hak Cipta (Lembaran Negara RI Tahun 1987 Nomor 42)
• UU Nomor 12 Tahun 1997 tentang Perubahan atas UU Nomor 6 Tahun
1982 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 7 Tahun 1987
(Lembaran Negara RI Tahun 1997 Nomor 29)
25
▰ KONVENSI BERN

26
▰ Keikutsertaan suatu negara sebagai anggota Konvensi Bern, wajib
menerapkan tiga prinsip dasar yang dianut Konvensi Bern
memberikan 3 prinsip yang terdiri atas:

▰ Pertama, Prinsip National Treatment yaitu, Ciptaan yang berasal


dari salah satu negara peserta perjanjian harus mendapat
perlindungan hukum hak cipta yang sama seperti diperoleh
Ciptaan seorang Pencipta warga negara sendiri.

27
▰ Kedua, Prinsip Automatic Protection yaitu,
pemberian perlindungan hukum harus diberikan
secara langsung tanpa harus memenuhi syarat
apapun (must not be upon complience with any
formality).

28
▰ Ketiga, Prinsip Independence of Protection yaitu,
suatu perlindungan hukum diberikan tanpa harus
bergantung kepada pengaturan perlindungan hukum
negara asal Pencipta.

29
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014
tentang Hak Cipta

PASAL 1 ANGKA 1
“Hak cipta adalah hak eksklusif bagi Pencipta yang
timbul secara otomatis berdasarkan prinsip
deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam
bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.”

30
HAK EKSKLUSIF

Penjelasan Pasal 4 UUHC


“Hak yang hanya diperuntukkan bagi Pencipta,
sehingga tidak ada pihak lain yang dapat
memanfaatkan hal tersebut tanpa izin Pencipta.
Pemegang Hak Cipta yang bukan pencipta
hanya memiliki sebagian dari hak eksklusif
berupa hak ekonomi”

31
▰ Bagi mereka yang tidak mendaftarkan
Hak Cipta mereka juga akan
dilindungi oleh Undang-Undang Hak
Cipta, Namun dalam Peraturan Menteri
Kehakiman No. M. 01-HC 03.01
diaturlah pendaftaran hak cipta
yang diperlukan sebagai bukti dari
pemilik hak cipta
32
HAK EKSKLUSIF

Hak Ekonomi (Economic Right)


• Pasal 8
• Untuk mengumumkan ciptaannya (performing Dapat dialihkan
Rights) atau diberikan
• Untuk memperbanyak ciptaannya (Mechanical
Right)

Hak Moral (Moral Right)


Tidak dapat dialihkan,
• Pasal 5
• Pengakuan integritas Pencipta yang melekat
kecuali dengan wasiat
secara abadi.
33
HAK EKONOMI

Pasal 8 dan 9 UUHC


Hak eksklusif Pencipta untuk
mendapatkan manfaat ekonomi dari
Ciptaan
Termasuk: e. Pendistribusian
a. Penerbitan f. Pertunjukan
g. Pengumuman
b. Penggandaan
h. Komunikasi
c. Penerjemahan i. Penyewaan.
d. Pengadaptasian,
pengaransemenan, atau
pentransformasian 34
HAK MORAL

Pasal 5, 6, dan 7 UUHC


Hak yang melekat abadi pada diri Pencipta, untuk :
a. Tetap mencantumkan atau tidak, dalam pemakaian
ciptaannya untuk umum;
b. Menggunakan nama aliasnya atau nama samarannya
c. Mengubah ciptaanya sesuai dengan kepatutan masyarakat
d. Mengubah judul dan anak judul ciptaan
e. Mempertahankan haknya dalam hal terjadi distorsi ciptaan,
mutilasi ciptaan, modifikasi ciptaan, atau hal yang bersifat
merugikan kehormatan dan reputasinya.
35
HAK TERKAIT

Pasal 1 angka 5
“hak yang berkenaan dengan hak cipta yang
merupakan hak eksklusif bagi pelaku
pertunjukan, producer fonogram, atau lembaga
penyiaran”

36
Ciptaan yang dilindungi

a) Buku, pamflet, perwajahan karya tulis yang


diterbitkan (typolograpical arrangement),
dan semua hasil karya tulis lainnya;
b) Ceramah, kuliah, pidato, dan Ciptaan
sejenis lainnya;

37
c) Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan
pendidikan dan ilmu pengetahuan
d) Lagu dan/atau musik dengan atau tanpa teks;
e) Drama, drama musikal, tari, koreografi,
pewayangan, dan pantomim;
f) Karya seni rupa dalam segala bentuk seperti
lukisan, gambar, ukiran, kaligrafi, seni pahat,
patung, atau kolase; 38
22 Juli 1975,
Stanley J. Forman
"Kebakaran di Jalan
Marlborough!"

g. Karya seni terapan;


h. Karya arsitektur;
i. Peta;
j. Karya seni batik atau seni
motif lain;
k. Karya fotografi;

39
l. Potret
m. Karya sinematografi
n. Terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, basis
data, adaptasi, aransemen, modifikasi dan karya
lain dari hasil transformasi;
o. Terjemahan, adaptasi, aransemen, trasformasi,
atau modifikasi ekspresi budaya tradisional;
40
p. Kompilasi ciptaan atau data, baik dalam
format yang dapat dibaca dengan
program komputer maupun media
lainnya;
q. Kompilasi ekspresi budaya tradisional
selama kompilasi tersebut merupakan
karya yang asli;
r. Permainan video
s. Program komputer 41
42
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
PENDAFTARAN HAK CIPTA

PNBP Hak Cipta Berdasarkan PP No. 45 Tahun 2016

1. Ciptaan UMK Rp.200.000 Online


Rp.250.000 Manual
Umum Rp.400.000 Online
Rp.500.000 Manual
2. Ciptaan Program Komputer UMK Rp.300.000 Online
Rp.350.000 Manual
Umum Rp.600.000 Online
Rp.700.000 Manual
3. Permohonan pencatatan pemindahan Hak atas Rp.150.000
suatu Ciptaan yang Terdaftra dalam Daftar Umum
Ciptaan
4. Permohonan Perubahan Nama dan Alamat suatu Rp.100.000
ciptaan yang terdaftra dalam Daftar Umum Ciptaan
43
Sertifikat
Pencatatan
Ciptaan

44
KASUS-KASUS PELANGGARAN HAK CIPTA

▰ 1. 1995, Pengadilan Negeri Jakarta


Timur dalam perkara pelangaran Hak
Cipta Karya rekaman suara memvonis 6
tahun penjara dan denda Rp.20.000.000,
atas nama Fery Susanto
▰ 2. 1996, Pengadilan Negeri Unggaran
memutuskan hukuman 4th Penjara dan
denda Rp.10.000.000 terhadap terdakwa
Widodo dalam perkara pebajakan rekaman
suara (musik) 45
▰ 3. 1997, perkara an Roni Piliang
dihukum 9 bulan penjara dan denda
Rp.3.000.000 di Pengadilan Negeri
Utara
▰ 4. pelanggaran Performing Rights
karoke Dinda di Bandung pada tahun
2002, pidana 1th penjara, denda
Rp.100.000
46
▰ 5. 2001, pengadilan negeri jakarta
pusat dan jakarta barat, menghukum 5
dealer komputer yang dipersalahakan
Hak Cipta software dengan total
denda US$ 4Juta.

47
Revisi dari UU terbaru 60% perombakan

48
1. PERLINDUNGAN HAK CIPTA DILAKUKAN
DENGAN WAKTU LEBIH PANJANG

Pada UU lama pencipta dilindungi


seumur hidup dan 50 tahun sesudah
pencipta meninggal dunia,pada UU baru
sampai 70 tahun.

49
2. PERLINDUNGAN LEBIH BAIK TERHADAP HAK
EKONOMI

Membatasi pengalihan hak ekonomi dalam bentuk


jual putus (sold flat) yang dalam UU lama tidak diatur
Hak ekonomi meliputi (Pasal 9 ayat 1):
a. Penerbitan ciptaan
b. Penggandaan ciptaan dalam segala bentuknya –
camdorder dan live performance
c. Penerjemahan ciptaan
50
d. Pengadaptasian, pengaransemenan atau
pentransformasian ciptaan
e. Pendistribusian ciptaan atau salinannya
f. Pertunjukan ciptaan
g. Pengumuman ciptaan
h. Komunikasi ciptaan
i. Penyewaan ciptaan
51
3. Penyelesaian sengketa secara efektif
melalui proses mediasi, arbitrase atau
pengadilan

Penerapan delik aduan untuk tuntutan


pidana

52
4. Pertanggungjawaban tempat berdagang

Pengelola tempat perdagangan


bertanggungjawab atas tempat penjualan
dan/atau pelanggaran hak cipta dan/atau
hak terkait di pusat tempat perbelanjaan
yang dikelolanya.

53
5. Hak cipta sebagai objek jaminan
fidusia

Dapat dijadikan jaminan fidusia namun


belum terdapat standarisasi hak cipta
seperti apa yang layak atau dapat dijadikan
jaminan fidusia.

54
6. Menteri memberikan kewenangan
penghapusan ciptaan yang sudah dicatatkan

Menteri diberi kewenangan untuk


menghapus ciptaan yang sudah dicatatkan,
apabila ciptaan tersebut melanggar norma
agama, norma susila, ketertiban umum,
pertahanan dan keamanan negara, serta
ketentuan peraturan perundang-undangan

55
7. pencipta, pemegang hak cipta, pemilik
hak terkait menjadi anggota LMK

Lembaga Management Kolektif


Berperan dalam membantu
mendapatkan/menarik imbalan atau royalti

56
8. Pencipta dan/atau pemilik hak terkait
yang dibuat

Pasal 23-25 membahas mengenai Hak


ekonomi Pemegang Hak Terkait.
Kepemilikan hak ekonomi pencipta untuk
sold flat beralih setelah 25 tahun
Kepemilikan hak ekonomi performer lagu
dan/atau musik beralih setelah 25 tahun

57
9. Lembaga Management Kolektif

Berfungsi menghimpun dan mengelola hak


ekonomi pencipta dan pemilik hak terkait
wajib mengajukan permohonan izin
operasional kepada Menteri

58
10. Penggunaan hak cipta dan hak terkait
dalam sarana multimedia

Untuk merespon perkembangan teknologi


informasi dan komunikasi

59
SMALL DISCUSSION

▰ Terdapat pertunjukan konser,


kemudian terdapat seorang fotografer
yang memotret secara candid sang
penyanyi
▰ Hasil pemotretan diumumkan dan
didistribusikan
▰ Apakah hal tersebut termasuk dalam
pelanggaran hak cipta ?
60

Anda mungkin juga menyukai