Anda di halaman 1dari 14

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

DALAM TEKNOLOGI
Berdasarkan tugas berupa makalah
Pengertian HAKI
 Hak Kekayaan Intelektual yang disingkat HKI merupakan
padanan kata yang biasa digunakan untuk Intellectual
Property Rights (IPR), yaitu hak yang timbul dari hasil olah
pikir yang melahirkan suatu karya. HKI merupakan konsep
yang relatif baru bagi sebagian besar negara, terutama negara-
negara berkembang. Upaya harmonisasi dalam bidang HKI
pertama kali terjadi pada tahun 1883 dengan lahirnya Paris
Convention untuk masalah paten dan desain. Diikuti dengan
lahir Berne Convention 1886 untuk masalah copyright atau
hak cipta. Kedua konvensi tersebut memiliki tujuan yaitu
sebagai standarisasi dan perlindungan serta prosedur untuk
mendapatkan hak.
 Setelah dilahirkannya kedua konvensi tersebut, diakhir tahun 1993
dilakukan pertemuan mengenai General Agreement on Tariffs and Trade
(GATT), yang salah satu aspek penting dalam GATT adalah pembentukan
standar internasional yang baru untuk perlindungan IPR. Sejak
ditandatanganinya GATT pada tanggal 15 April 1994 di Marrakesh-
Maroko, Indonesia sebagai salah satu negara yang telah sepakat untuk
melaksanakan persetujuan tersebut dengan seluruh lampirannya melalui
Undang-undang No. 7 tahun 1994 tentang Persetujuan Pembentukan
World Trade Organization (WTO). WTO atau Organisasi Pedagangan
Dunia adalah badan antar pemerintah, yang mulai berlaku 1 Januari 1995.
WTO sendiri saat ini memiliki negara anggota sebanyak 161 negara sejak
April 2015. Berdirinya WTO, membuat semua kesepakatan perjanjian
GATT diatur kembali ke dalam WTO. Perjanjian WTO mencakup tiga isu
besar yaitu :
 a. Perjanjian Umum tentang barang tarif dan barang (General Agreement on Tariffs
and Trade/GATT) yang merupakan perjanjian umum mengenai liberalisasi barang.
Terdiri dari beberapa perjanjian lagi di bawahnya seperti pertanian, inspeksi
perkapalan, pengaturan anti dumping, tekstil dan produk tekstil.

 b. Perjanjian Umum Perdagangan Jasa-jasa (General Agreement on Trade in


Services/GATS). Dalam perluasan akses pasar sektor jasa, setiap Negara menyusun
komitmen liberalisasi dan jadwal pelaksanaan untuk ‘seberapa banyak’ pemasok jasa
dari luar dapat memberikan jasanya di lokal.

 c. Hak atas Kekayaan Intelektual yang Terkait dengan Perdagangan (Trade-Related


Aspects of Intellectual Property Rights/TRIPS). Perlindungan hukum terhadap karya-
karya intelektual manusia yang diatur dalam HKI, secara internasional diatur di
Annex 1C dalam Agreement on Trade-Related Aspects of Intellectual Property Rights
including Counterfeit Fords (TRIPs Agreement) yang mulai berlaku sejak 1995.

WTO merupakan perjanjian internasional sehingga masuk ke dalam kategori hard law.
Setiap negara anggota wajib mengharmonisasikan ketentuan yang ada dalam WTO dan
ketentuan dalam TRIPs Agreement, salah satunya yaitu Indonesia.
 Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) ini merupakan padanan dari
bahasa Inggris Intellectual Property Right. Kata “intelektual” tercermin
bahwa obyek kekayaan intelektual tersebut adalah kecerdasan, daya pikir,
atau produk pemikiran manusia (the Creations of the Human Mind)
(WIPO, 1988:3).Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) adalah hak eksklusif
Yang diberikan suatu peraturan kepada seseorang atau sekelompok orang
atas karya ciptanya. Secara sederhana HAKI mencakup Hak Cipta, Hak
Paten Dan Hak Merk. Namun jika dilihat lebih rinci HAKI merupakan
bagian dari benda (Saidin : 1995), yaitu benda tidak berwujud (benda
imateriil).Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) termasuk dalam bagian
hak atas benda tak berwujud (seperti Paten, merek, Dan hak cipta). Hak
Atas Kekayaan Intelektual sifatnya berwujud, berupa informasi, ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, sastra, keterampilan Dan sebaginya Yang
tidak mempunyai bentuk tertentu terstruktur.
Rumusan masalah berdasarkan
makalah
 1. Bagaimanakah tujuan dari TRIPs?
 2. Bagaimana isi dari TRIPs?
 3. Bagaimanakah peranan TRIPs di indonesia?
Tujuan
 Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk
pengembangan ilmu hukum terkait dengan penerapan
hukum Hak Kekayaan Intelektual pada umumnya dan
Hak Cipta pada khususnya.
Tujuan TRIPs
 TRIPs bertujuan melindungi dan menegakkan hukum hak milik
intelektual guna mendorong timbulnya inovasi, pengalihan
serta penyebaran teknologi, diperolehnya manfaat bersama
pembuat dan pemakai pengetahuan teknologi, dengan cara
yang menciptakan kesejahteraan sosial dan ekonomi serta
berkeseimbangan antara hak dan kewajiban. Untuk itu perlu
dikurangi gangguan dan hambatan dalam perdagangan
internasional, dengan mengingat kebutuhan untuk
meningkatkan perlindungan yang efektif dan memadai terhadap
hak milik intelektual, serta untuk menjamin agar tindakan dan
prosedure untuk menegakkan hak milik intelektual tidak
kemudian menjadi penghalang bagai perdagangan yang sah.
ISI TRIPs
 TRIPs berisi:
 Bagian I : Ketentuan Umum dan Prinsip Dasar
 Bagian II : Standar Ketersediaan, Lingkup dan Penggunaan hak Milik
Intelektual
 1. Hak Cipta dan Hak-hak yang Terkait
 2. Merek Dagang
 3. Indikasi Geografis
 4. Disain Industri
 5. Paten
 6. Disain Tata Letak (Topografi) Sirkuit Terpadu
 7. Perlindungan Informasi yang Dirahasiakan
 8. Perlindungan Praktek Anti Persaingan Dalam Lisensi Dikontrak.
 Bagian III : Penegakan Hak Milik Intelektual
 1. Kewajiban Umum
 2. Prosedur dan Penyelesaian Perdata serta Administrasif
 3. Tindakan Sementara
 4. Persyaratan khusus yang Berkaitan Dengan Tindakan yang Sifatnya
Tumpang Tindih
 5. Prosedu
 Bagian IV : Pemerolehan dan Pemeliharaan Hak Milik Intelektual dan
Prosedur Antar Para Pihak.
 Bagian V : Pencegahan dan Penyelesaian Perselisihan Bagian VI :
Pengaturan Peralihan
 Bagian VII : Pengaturan Kelembagaan : Ketentuan Penutup. re Pidana
Peranan TRIPs di Indonesia
 Indonesia sebagai salah satu Negara berkembang mempunyai kepentingan
spesifik pada bidang teknologi informasi untuk berperan serta secara aktif
dalam perundingan Putaran Uruguay untuk mengakomodasi TRIPs dalam
perangkat hukum nasional di bidang HAKI. Sedangkan teknologi
informasi yang akan dilindungi disini kaitannya dengan hak cipta dan
hakhak yang terkait lainnya, hak paten dan perlindungan terhadap
informasi yang dirahasiakan.
 Dibawah ini gambar hubungan antara Sistem Informasi, Teknologi
Informasi dan Teknologi Komputer.Beberapa ketentuan TRIPs yang perlu
mengisi kekosongan hukum perangkat hukum nasional di bidang teknologi
informasi dalam kaitannya dengan HAKI menyangkut ketentuan-ketentuan
sebagai berikut :
 1. Rental Rights bagi pemegang hak cipta rekaman video, lagu/film dan
komputer program.
 2. Perlindungan bagi performers, producer of phonograms (sound
recording) dan broadcasts.
 3. Perlindungan atas Lay-out design dari pada integrated circuits
 4. Perlindungan terhadap undisclosed information.
Kesimpulan
 Dari uraian yang telah dikemukakan pada bab - bab terdahulu dapat
disimpulkan :
 1. Lahirnya TRIPs bertujuan untuk melindungi dan menegakkan hukum hak
milik intelektual guna mendorong timbulnya inovasi, pengalihan, serta
penyebaran teknologi, diperolehnya manfaat bersama pembuat dan pemakaian
pengetahuan teknologi, dengan cara yang menciptakan kesejahteraan sosial
dan ekonomi serta berkeseimbangan antara hak dan kewajiban.
 2. Indonesia sebagai salah satu negara yang ikut menandatangani perjanjian
putaran Uruguay berupaya mengakomodasikan TRIPs dalam perangkat
hukum nasional di bidang HAKI sesuai dengan kepentingan spesifiknya yaitu
pembangunan nasional dengan meningkatkan laju ekspor non migas.
 3. Hubungan yang erat antara Sistem Informasi, Teknologi Informasi,
Teknologi Komputer sangat mempengaruhi perkembangan HAKI di bidang
teknologi informasi di Indonesia.
Sekian Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai