Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Ilmiah Niagara, Vol. 4 No.

1, Maret 2012

LISENSI HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HKI) DALAM


PERSPEKTIF HUKUM PERJANJIAN DI INDONESIA
Inge Dwisvimiar & Sulasno

ABSTRACT

The license is a form of business development that involves granting any license or right to exploit, use or exercise
the rights the licensor’s intellectual property includes copyrights licences, patents, trademarks, industrial designs,
trade secret, layout designs of integrated circuits and protection plant varieties. Setting the intellectual property
license agreement in Indonesia contained in the package of IPR legislation and agreements shall be recorded at the
Directorate General of Intellectual Property Rights. As for protection of the parties in IPR licensing practices in
Indonesia by looking at two (2) setting both in the Act it self and IPR Book III Book of the Act set forhin an
agreement (contract).

Keywords : License, Intellectual Property, Law of Treaties.

PENDAHULUAN Rights (TRIPs) yang merupakan salah satu


Kemajuan teknologi informasi dan dokumen penting yang dihasilkan dalam Putaran
transportasi yang sangat pesat telah mendorong Akhir Uruguay (The Uruguay Final Round)
globalisasi Hak Kekayaan Intelektual (HKI). dalam rangka pendirian World Trade
Barang atau jasa yang hari ini diproduksi oleh Organization (WTO)2. TRIPs bertujuan untuk
suatu negara, di saat berikutnya telah dapat melindungi dan menegakkan hukum Hak
dihadirkan di negara lain. Kehadiran barang atau Kekayaan Intelektual (HKI) guna mendorong
jasa yang selama proses produksinya telah timbulnya inovasi, pengalihan serta penyebaran
menggunakan HKI1, dengan demikian juga ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan sastra,
memerlukan perlindungan HKI atas barang yang sehingga bermuara pada kesejahteraan sosial
bersangkutan. Kebutuhan untuk melindungi ekonomi masyarakat.
barang atau jasa dari kemungkinan pemalsuan Terdapat beberapa dari pengaturan bisnis
atau persaingan yang tidak wajar (curang) juga yang mungkin digunakan untuk membawa dari
berarti kebutuhan untuk melindungi HKI yang transfer dan komersialisasi HKI, salah satunya
digunakan pada proses pembuatan produk yang adalah lisensi. Perlisensian atau lisensi HKI
bersangkutan. (licencing), merupakan suatu bentuk
Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual pengembangan usaha yang melibatkan
menjadi penting oleh karena adanya persetujuan pemberian izin atau hak untuk memanfaatkan,
Trade Related Aspects of Intellectual Property menggunakan ataupun melaksanakan hak
kekayaan intelektual milik pemberi lisensi
1
meliputi lisensi hak cipta, paten, merek, desain
Sebelum istilah “Hak Kekayaan Intelektual (disingkat HKI)
industri, rahasia dagang, desain tata letak sirkuit
resmi dipergunakan, maka lebih umum dikenal istilah “Hak
atas Kekayaan Intelektual” (disingkat HAKI). Namun istilah
terpadu dan perlindungan varietas tanaman.
HAKI sudah tidak dipakai lagi karena berdasarkan
2
Keputusan Menteri Hukum dan Perundang-undangan RI Indonesia merupakan salah satu negara yang telah
No. M.03.PR.07.10. Tahun 2000, telah ditetapkan secara meratifikasi pembentukkan World Trade Organization
resmi penggunaan istilah “Hak Kekayaan Intelektual (tanpa (selanjutnya disebut WTO) melalui Undang-Undang No. 7
kata “atas”) atau disingkat HKI. Istilah HKI telah Tahun 1994. Konsekuensi Indonesia menjadi anggota WTO
dipergunakan secara resmi dalam Undang-Undang Nomor antara lain, adalah melaksanakan kewajiban untuk
14 Tahun 2001 tentang Paten, Undang-Undang No. 15 menyesuaikan peraturan perundang-undangan
Tahun 2001 tentang Merek, dan Undang-Undang No.19 nasionalnya dengan ketentuan WTO, termasuk yang
Tahun 2002 tentang Hak Cipta. Adapun alasan perubahan berkaitan dengan Agreement on Trade Related Aspects of
istilah tersebut antara lain untuk lebih menyesuaikan Intellectual Property Rights, dalam Affrilyanna Purba, dkk,
dengan kaidah bahasa Indonesia yang tidak menulis kata TRIPs-WTO & Hukum HKI Indonesia, (Penerbit PT Rineka
depan seperti “atas” atau “dari” terutama untuk istilah. Cipta, Jakarta), 2005, Hal. 1.

1
Jurnal Ilmiah Niagara, Vol. 4 No. 1, Maret 2012

Pemberi lisensi sebagai pemilik atau pihak-pihak yang mengadakan perjanjian lisensi
pemegang hak kekayaan intelektual memberikan dan kepentingan konsumen atau masyarakat
izin atau hak kepada pihak lain untuk membuat, yang menggunakan merek barang atau jasa yang
memproduksi, menjual, memasarkan, diproduksi dan diperdagangkan oleh pemberi
mendistribusikan produk berupa barang dan atau dan penerima lisensi.Adanya ketentuan
jasa yang dihasilkan dengan mempergunakan mengenai perjanjian lisensi ini sangat penting
hak kekayaan intelektual yang dilisensikan dalam upaya pengaturan secara detail
tersebut. Dalam bentuknya yang paling dikarenakan dalam pelaksanaannya perjanjian
sederhana, lisensi diberikan dalam bentuk hak lisensi sendiri merupakan suatu perjanjian yang
untuk menjual produk barang dan atau jasa wajib di daftarkan sehingga banyak kasus
dengan mempergunakan HKI yang dilindungi. mengenai lisensi di pengadilan dan sampai saat
Pemberian lisensi biasanya dituangkan ini belum ada aturannya kemudian hukum
dalam dalam bentuk kontrak3 atau perjanjian perjanjian lah yang menyelesaikannya.
lisensi. Perjanjian ini dapat memberikan Perjanjian lisensi karena melibatkan pihak
perlindungan para pihak yang berjanji dalam lokal sebagai licensee/penerima lisensi dan
kerangka hukum kontrak (contract law) pihak licensor/pemberi lisensi dan terjadi dalam
sehingga dapat mengakomodir kepentingan para kerangka internasional maka potensi terjadi
pihak dalam suatu kontrak. Hukum kontrak permasalahan yang menyangkut keseimbangan
(contract law) atau hukum perjanjian menguasai tawar (bargaining position) para pihak atau
begitu banyak bagian kehidupan manusia. perjanjian itu sendiri. Bahkan negara pun
Kontrak sebagai basis dari transaksi bisnis mempunyai peran dalam penyelenggaraan
semakin penting ketika suatu pihak akan perjanjian lisensi yang tidak bertentangan
menjalin transaksi bisnis dengan pihak lain yang dengan mengancam penyelenggaraan negara dan
belum dikenal dan baik berada di dalam dan luar bertentangan dengan ketentuan perundang-
negeri. undangan. Peran ini tidak hanya sebatas seperti
Pengaturan di bidang perjanjian lisensi yang di uraikan di atas akan tetapi sampai pada
telah diatur secara tertulis dalam ketentuan tahap bahwa perjanjian lisensi itu akan dapat
undang-undang hak kekayaan intelektual. membawa rangsangan terhadap pertumbuhan
Perjanjian lisensi adalah salah satu media yang ekonomi Indonesia.
digunakan oleh para pelaku usaha bidang Hak Oleh karena begitu pentingnya penjanjian
Kekayaan Intelektual untuk mengembangkan lisensi ini terutama bagi keberlangsungan,
usaha mereka secara internasional. Biasanya perkembangan, pengaturan serta kebutuhan
bentuk perjanjian lisensi tersebut adalah perlindungan hukum perjanjian lisensi dalam
perjanjian baku yang telah dibentuk oleh pihak HKI di negara Indonesia, maka akan dirumuskan
asing selaku pemberi lisensi. Dalam suatu beberapa masalah penting yang akan dibahas,
perjanjian lisensi biasanya memuat ketentuan sebagai berikut :
mengenai para pihak, objek yang dilisensikan, 1. Bagaimana pengaturan mengenai perjanjian
ketentuan teknis, bentuk pengawasan, jangka lisensi Hak Kekayaan Intelektual di
waktu, wilayah, royalti, pilihan hukum dan Indonesia ?
ketentuan penutup. 2. Bagaimana Hukum Perjanjian memberikan
Ketentuan dasar pemberian lisensi ada dan perlindungan terhadap para pihak dalam
diatur dalam semua perundang-undangan praktek lisensi HKI di Indonesia ?
mengenai Hak Kekayaan Intelektual. Pengaturan
mengenai lisensi ini dimaksudkan untuk A. PEMBAHASAN
memberi landasan pengaturan bagi praktek 1. Konsep dasar Perjanjian Lisensi dalam HKI
lisensi yang telah berlangsung juga akan
memberikan perlindungan dan kepastian bagi a. Perjanjian Lisensi sebagai cara dalam
komersialisasi HKI.
3
Terminologi kontrak maupun perjanjian mempunyai
August, dkk mengatakan : Licensing of
pengartian yang sama. intellectual property rights (including patents,

2
Jurnal Ilmiah Niagara, Vol. 4 No. 1, Maret 2012

trademarks and copyrights, etc) is an Guna memperoleh keuntungan yang lebih


increasingly common way to create business banyak, Pemilik HKI dapat memberikan lisensi
opportunities in foreign market. kepada lebih dari satu pihak kecuali
Menurut August di atas, Lisensi dari hak diperjanjikan. Artinya, apabila telah
kekayaan intelektual (termasuk di dalamnya diperjanjikan bahwa pemilik HKI tidak akan
paten, merek dan hak cipta, dan lainnya) adalah memberikan lisensi berikutnya kepada pihak
sebuah cara biasa guna menambah nilai tambah lain, maka ia harus mematuhi perjanjian
untuk menciptakan kesempatan bisnis dalam tersebut. Di Indonesia, perjanjian lisensi di
pasar luar negeri. Selanjutnya, sebuah lisensi bidang HKI, prinsip dasar yang paling utama
adalah suatu kontrak, dan kontrak tersebut adalah tidak bertentangan dengan kepentingan
menjadi alat pemasaran internasional yang di ekonomi Indonesia dan dilarang memuat
dalamnya ada izin yang diberikan oleh suatu ketentuan pembatasan-pembatasan yang
perusahaan dalam suatu negara kepada menghambat kemampuan bangsa Indonesia
perusahaan lain di negara yang berbeda. dalam menguasai dan mengembangkan
Ada beberapa macam alasan bagi suatu teknologi. Prinsip ini dimaksudkan untuk
bisnis dalam satu negara mempertimbangkan merangsang pertumbuhan ekonomi Indonesia
lisensi hak kekayaan intelektual ke perusahaan dalam arti meningkatkan taraf hidup dan kualitas
luar negeri daripada memproduksi langsung kehidupan rakyat Indonesia.
produk atau menyediakan jasa di negara tujuan.
Kemungkinan transportasi oleh karena jarak b. Pengertian dan Persyaratan Perjanjian
yang jauh, atau karena faktor alaminya barang Lisensi.
yang bersangkutan sehingga pengiriman melalui Dalam hukum asing dijumpai istilah
laut menjadi tidak bijaksana, atau mungkin overeenkomst (bahasa Belanda), contract
budaya dari negara sendiri yang begitu berbeda /agreement (bahasa Inggris), dan sebagainya
dengan negara tujuan. Biasanya pasar luar negeri yang merupakan istilah yang dalam hukum kita
mempunyai hukum nasionalnya sendiri yang dikenal sebagai ”kontrak” atau ”perjanjian”.
membatasi impor barang; melisensikan ke Sehubungan dengan hal tersebut maka akan
perusahaan luar negeri untuk memproduksi lebih jelas apabila melihat kepada rumusan atau
produk dan mengizinkan pemilik untuk pengertian yang diberikan oleh Subekti, bahwa
mengumpulkan royalti melalui kontrak yang kontrak adalah lebih sempit daripada perjanjian,
dibuat dengan pihak luar negeri serta karena ditujukan kepada perjanjian atau
mengizinkan untuk mengambil keuntungan di persetujuan tertulis. Menurut Black’s Dictionary
atas merek dagang dan goodwill dari pemilik juga dikatakan lebih luas daripada kontrak.
produk. Namun para ahli hukum mempunyai
Lisensi, hak kekayaan intelektual (HKI) pendapat yang berbeda-beda mengenai
berhubungan dengan nilai ekonomi yang pengertian perjanjian, Abdulkadir Muhammad
melekat pada karya intelektual dan melekat hak mengemukakan bahwa perjanjian adalah suatu
eksklusif bagi pemiliknya. Berdasar hak persetujuan dengan mana dua orang atau lebih
tersebut, pemilik HKI dapat melaksanakan saling mengikatkan diri untuk melaksanakan
sendiri atau melarang orang lain melakukan suatu hal dalam lapangan harta kekayaan. Ahli
eksploitasi HKI (guna memperoleh nilai hukum lain mengemukakan bahwa suatu
materiil) tanpa persetujuan pemiliknya. perjanjian adalah suatu peristiwa dimana
Komersialisasi HKI merupakan jalan untuk seorang berjanji kepada seseorang yang lain atau
mendapatkan nilai materiil tersebut. Caranya, dimana dua orang itu saling berjanji untuk
dapat dilakukan dengan berbagai upaya antara melaksanakan suatu hal yang menimbulkan
lain melalui penjualan aset (ingat bahwa HKI perikatan berupa suatu rangkaian perkataan yang
merupakan aset), lisensi, maupun waralaba. Bagi mengandung janji-janji atau kesanggupan yang
pemilik HKI, sebelum melakukan komersialisasi diucapkan atau ditulis. Menurut J.Satrio
sebaiknya memahami hukum perjanjian. perjanjian dapat mempunyai dua arti, yaitu arti
luas dan arti sempit, dalam arti luas suatu

3
Jurnal Ilmiah Niagara, Vol. 4 No. 1, Maret 2012

perjanjian berarti setiap perjanjian yang yaitu pemegang hak bertindak sebagai pihak
menimbulkan akibat hukum sebagai yang yang memberikan lisensi, sedangkan pihak yang
dikehendaki oleh para pihak termasuk lain bertindak sebagai pihak yang menerima
didalamnya perkawinan, perjanjian kawin, dll, lisensi. Pengertian lisensi itu sendiri adalah izin
dan dalam arti sempit perjanjian disini berarti untuk menikmati manfaat ekonomi dari suatu
hanya ditujukan kepada hubungan-hubungan objek yang dilindungi HKI untuk jangka waktu
hukum dalam lapangan hukum kekayaan saja, tertentu.
seperti yang dimaksud oleh buku III Kitab Perjanjian lisensi harus ditulis secara
Undang-undang Hukum Perdata. tertulis dan harus ditandatangani oleh kedua
Dari segi bahasa, perlisensian berakar dari pihak. Perjanjian lisensi sekurang-kurangnya
kata dasar lisensi. Kata tersebut berasal dari memuat informasi tentang :
bahasa asing license yang dalam bahasa a) Tanggal, bulan dan tahun tempat dibuatnya
Indonesia berarti surat ijin. Pengertian yang perjanjian lisensi;
terkandung di dalamnya berpangkal semuanya b) Nama dan alamat lengkap serta tandatangan
pada ijin tadi, walaupun penggunaannya dapat para pihak yang mengadakan perjanjian
berbeda tergantung dari tujuan dan sumber yang lisensi;
memberi ijin. White menyajikan pengertian : A c) Objek perjanjian lisensi;
license is the granting permission of rights to d) Jangka waktu perjanjian lisensi;
make, use / or sell a certain product, design, or e) Dapat atau tidaknya jangka waktu
process or to perform certain other actions, the diperpanjang;
granting being done by a party who has the f) Pelaksanaan lisensi untuk seluruh atau
rights to do so. sebagian dari hak eksklusif;
Dalam kaitannya dengan HKI, Mc Keough g) Jumlah royalti dan pembayarannya;
dan Stewart mengatakannya sebagai : bundles of h) Dapat atau tidaknya penerima lisensi
rights which the law accords for the protection memberikan lisensi lebih lanjut kepada pihak
of creative efforts or more especially for the ketiga;
protection of economic investment in creative i) Batas wilayah berlakunya perjanjian lisensi,
effort. apabila diperjanjikan; dan
Pengertian-pengertian di atas memiliki j) Dapat atau tidaknya pemberi lisensi
unsur yang sama, yaitu pemberian ijin kepada melaksanakan sendiri karya yang telah
orang atau badan hukum, diberikan pihak yang dilisensikan.
memiliki kewenangan atau hak, untuk
melakukan sesuatu yang tertentu dengan hak 2. Pengaturan Lisensi dalam perundang-
tersebut, dan penggunaannya terikat pada syarat undangan HKI.
tertentu. Ijin penggunaan hak itulah yang Di negara Indonesia, Pengaturan mengenai
menjadi ciri pokok, dan membedakan lisensi Hak Kekayaan intelektual merupakan standar
dari berbagai bentuk dan jenis hubungan minimal berasaskan national treatment sebagai
lainnya. Dengan pengertian tadi, perlisensian akibat dari bergabungnya negara Indonesia
berarti ikhwal dan kegiatan pemberian dan dalam Organisasi Perdagangan Dunia atau
perolehan lisensi. WTO.
Dalam sistem hukum sipil (civil law Sesuai dengan ketentuan dalam paket
system), lisensi sebagai suatu bentuk perjanjian Undang-Undang tentang HKI, maka suatu
pada dasarnya tidak dikenal. KUHPerdata tidak perjanjian lisensi wajib dicatatkan pada
mengenal lisensi ke dalam bentuk perjanjian, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual
dikarenakan lisensi adalah lembaga hukum asing yang kemudian dimuat dalam Daftar Umum
yang berasal dari sistem hukum lain yang masuk dengan membayar biaya yang besarnya
ke dalam sistem tata hukum Indonesia. ditetapkan dengan Keputusan Menteri. Namun,
Dalam literatur lain mengatakan bahwa jika perjanjian lisensi tidak dicatatkan, maka
perjanjian lisensi adalah perjanjian antara dua perjanjian lisensi tidak mempunyai akibat
pihak atau lebih, yang mana salah satu pihak hukum terhadap pihak ketiga. Adapun,

4
Jurnal Ilmiah Niagara, Vol. 4 No. 1, Maret 2012

ketentuan mengenai lisensi meliputi keseluruhan e. Bidang Rahasia Dagang, di bidang Rahasia
perundang-undangan HKI yang terdiri dari : Dagang, pengaturan Lisensi terdapat dalam
a. Bidang Paten, di bidang paten, pengaturan Bab IV bagian kedua pasal 6 sampai dengan
mengenai Lisensi terdapat dalam Bab V pasal 9 Undang-Undang Nomor 30 Tahun
bagian kedua pasal 69 sampai pasal 87 2000 mengenai Rahasia Dagang
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2001 (diundangkan pada tanggal 20 Desember
tentang Paten (diundangkan 1 Agustus 2001, 2000, lembaran negara RI tahun 2000 Nomor
Lembaran Negara Nomor 109, Tambahan 242.
Lembaran Negara Nomor 4130). f. Bidang Desain Industri, pengaturan Lisensi
Pemerintah pun telah membuat Rancangan terdapat dalam Bab V bagian pertama pasal
Peraturan Pemerintah (RPP) yang semula PP 31 sampai dengan pasal 36 Undang-Undang
tentang Lisensi diubah menjadi PP tentang Nomor 31 Tahun 2000 mengenai Desain
Perjanjian Lisensi dan Lisensi Wajib Paten. Industri (diundangkan pada tanggal 20
b. Bidang Merek, di bidang Merek, pengaturan Desember 2000, lembaran negara RI tahun
mengenai Lisensi terdapat dalam Bab I 2000 Nomor 243.
Ketentuan umum, Pasal 1 angka 14 Undang- g. Bidang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu,
undang Nomor 15 Tahun 2001, atau pengaturan Lisensi terdapat dalam Bab V
disingkat UU Merek 2001 (diundangkan 1 bagian pertama pasal 25 sampai dengan pasal
Agustus 2001, Lembaran Negara Nomor 110 28 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2000
, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4131). mengenai Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
Menurut Pasal 1 angka 14, Lisensi adalah (diundangkan pada tanggal 20 Desember
izin yang diberikan oleh pemilik Merek 2000, lembaran negara RI tahun 2000 Nomor
terdaftar kepada pihak lain melalui suatu 244.
perjanjian berdasarkan pada pemberian hak
(bukan pengalihan hak) untuk menggunakan 3. Perlindungan Hukum Perjanjian atas praktek
Merek tersebut, baik untuk seluruh atau Lisensi Hak Kekayaan Intelektual
sebagian jenis barang dan/atau jasa yang Pada dasarnya, para pihak dalam
didaftarkan dalam jangka waktu dan syarat melakukan suatu perjanjian berdasar pada asas
tertentu. konsensual, asas kebebasan berkontrak dan asas
Selain itu dalam pasal 43 sampai dengan pacta sunt servanda sebagaimana dinyatakan
pasal 49 Bagian Kedua mengenai Lisensi dalam buku III bagian ketiga pasal 1338
yang terdapat dalam Bab V Pengalihan Hak KUHPerdata, berbunyi : “Semua4 perjanjian
atas Merek Terdaftar. yang dibuat secara sah5 berlaku sebagai undang-
c. Bidang Varietas Tanaman, di bidang undang6 bagi mereka yang membuatnya”.7
Perlindungan Varietas Tanaman, pengaturan
mengenai Lisensi diatur dalam bab V bagian 4
Dengan istilah “semua” terkandung suatu asas yang
kedua pasal 42 sampai dengan pasal 55 dikenal dengan asas partij outonomie atau asas
Undang-undang Nomor 29 Tahun 2000 atau kebebasan berkontrak.
disingkat UU PVT 2000 (diundangkan 20 5
Dengan istilah secara “sah”, pembentuk undang-undang
Desember 2000, Lembaran Negara Nomor hendak menunjukkan bahwa pembuatan perjanjian harus
241, Tambahan Lembaran Negara Nomor menurut hukum. Semua perjanjian yang dibuat menurut
4043). hukum atau secara sah adalah mengikat. Sah disini bahwa
perbuatan perjanjian harus mengikuti apa yang ditentukna
d. Bidang Hak Cipta, Pengaturan Lisensi dalam
opelh pasal 1320 KUHPerdata.
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 6
Undang-undang menentukan bahwa perjanjian yang sah
tentang Hak Cipta, atau disingkat UUHC berkekuatan sebagai undang-undang. Semua perjanjian
2002 (diundangkan 29 Juli 2002, Lembaran yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang
Negara Nomor 85, Tambahan Lembaran bagi mereka yang membuatnya. Perjanjian-perjanjian itu
Negara Nomor 4220) terdapat dalambab V tidak dapat ditarik kembali, selain kesepakatan kedua
pasal 45 sampai dengan pasal 47 mengenai belah pihak atau karena alasan-alasan yang oleh undang-
undang dinyatakan cukup untuk itu. Perjanjian itu harus
Lisensi. dilaksanakan dengan itikad baik.

5
Jurnal Ilmiah Niagara, Vol. 4 No. 1, Maret 2012

Pasal 1320 KUHPerdata pun menyatakan Dalam lisensi HKI, baik dalam bidang hak
bahwa untuk sahnya perjanjian-perjanjian cipta, merek, paten, rahasia dagang, desain
diperlukan empat syarat : industri, desain tata letak sirkuit terpadu dan
1. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya; perlindungan varietas tanaman semuanya
2. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan; berdasar pada ketentuan yang ada dalam pasal-
3. Suatu hal tertentu; pasal yang mengatur mengenai perjanjian
4. Suatu sebab yang halal;8 lisensi.
Secara teorikal hukum perjanjian, membuat Berikut ini dikemukakan beberapa kasus
suatu perjanjian berdasar pada syarat sahnya yang terjadi di pengadilan niaga yang berkenaan
perjanjian dan asas-asas yang melekat dalam dengan perjanjian lisensi HKI, sebagai berikut :
hukum perjanjian. Akan tetapi, dikarenakan a. Kasus perjanjian lisensi Cap Kaki Tiga
keadaan sosial ekonomi maka ditentukanlah (Merek)
syarat-syarat secara sepihak. Pada umumnya
pihak lawannya (wederpartij) mempunyai Kasus ini bermula dari gugatan yang
kedudukan (ekonomi) lemah baik karena diajukan PT Sinde yang diajukan Oktober 2008.
posisinya, maupun karena ketidaktahuannya Gugatan dilayangkan lantaran Wen Ken telah
hanya menerima apa yang disodorkan. menghentikan perjanjian lisensi secara sepihak
Melihat pada ciri-ciri di atas tersebut, maka terhitung 7 Februari 2008 dan berniat
lisensi yang dituangkan dalam perjanjian mengalihkan lisensi merek Cap Kaki Tiga ke
mempunyai bentuk perjanjian baku atau standart pihak lain. PT Sinde Budi menilai pengakhiran
contract yang dibuat oleh licensor. Dengan itu tidak sah.
penggunaan perjanjian baku ini, maka Dalil itu mengacu pada Pasal 1338
pengusaha akan memperoleh efisiensi dalam KUHPerdata, dimana perikatan dapat dibatalkan
pengeluaran biaya, tenaga dan waktu.9 atas kesepakatan kedua belah pihak. Lalu Pasal
Akan tetapi dikarenakan secara khusus jenis 1266 KUHPerdata menentukan pembatalan
perjanjian terkait dengan lisensi Hak Kekayaan perjanjian secara sepihak harus diajukan ke
Intelektual maka mengikuti pengaturan yang pengadilan. PT Sinde Budi menilai penghentian
ada dalam lingkup Hak Kekayaan Intelektual itu merupakan perbuatan melawan hukum.
seperti ada dalam beberapa pasal yang di uraikan Akibat pembatalan perjanjian itu, Sinde
di atas terkait dengan bidang hak kekayaan Budi mengklaim mengalami kerugian sebesar
intelektual. Rp200 miliar sebagai kompensasi biaya promosi
Dalam pelaksanaannya hal yang paling yang telah dikeluarkan. Dengan pengakhiran
penting dalam lisensi adalah menentukan isi sepihak itu promosi produk Cap Kaki Tiga
perjanjian lisensi. Karena bunyi ketentuan yang menjadi sia-sia dan tidak bernilai lagi.
disepakati akan sangat menentukan bagi Selain itu, Sinde Budi mengalami kerugian
pemegang HKI dan pemegang lisensi. Suatu bisnis berupa potensi kerugian pendapatan (loss
norma hukum perjanjian yang baik harus profit) sebesar 5 persen dari total omset per
memuat rumusan pasal yang pasti (lex certa), tahun selama 10 tahun, yaitu Rp200 miliar.
jelas (concise) dan tidak membingungkan Termasuk pula kerugian investasi berupa alat
(unambiguous).10 produksi, tanah dan bangunan yang berjumlah
Rp200 miliar. Kerugian immateriil juga
diperhitungkan sebesar Rp200 miliar. Sehingga
7
total seluruh ganti rugi sebesar Rp800 miliar.11
R.Subekti dan R.Tjitrosudibio, Kitab Undang-undang Dalam putusannya, Majelis hakim
Hukum Perdata, (Jakarta: Pradnya Paramita), 1992, hal.
285.
Pengadilan Negeri Bekasi mengakui keabsahan
8
Mariam Darus Badrulzaman, Aneka Hukum Bisnis, perjanjian lisensi Cap Kaki Tiga. Namun soal
(Bandung:Alumni), 1994, hal.23
9
Ibid, hal 46
10 11
Ika Riswanti Putranti, Lisensi Copyleft dan Perlindungan “Perjanjian Lisensi Cap Kaki Tiga Tetap Sah”,
Open Source Software di Indonesia, (Yogyakarta:Gallery http://www.hukumonline.com, diakses pada tanggal 20
Ilmu), 2010, hal. 107 Juli 2011.

6
Jurnal Ilmiah Niagara, Vol. 4 No. 1, Maret 2012

penghentian perjanjian lisensi sepihak, bukan ketika terjadi keadaan darurat, seperti bencana
kewenangan pengadilan itu melainkan alam dan epidemi penyakit.
Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Importasi Paralel, menurut UU Paten
Di Pengadilan Niaga, Gugatan ini kandas kegiatan mengimpor produk farmasi yang
lantaran Pengadilan Niaga Jakarta Pusat dilindungi oleh paten di Indonesia bukan
menyatakan tidak berwenang memeriksa dan tindakan pidana atau kriminal, tetapi pelaku
mengadili perkara ini. Pasalnya, materi gugatan impor paralel bisa digugat secara perdata oleh
PT Tiga Sinar Mestika, perusahaan yang pemilik paten di Indonesia, melalui pengadilan
mendapat kuasa subsitusi dari Wen Ken, tidak niaga. Sehingga memiliki keterbatasan untuk
masuk dalam kompetensi Pengadilan Niaga. dilaksanakan.
Majelis hakim menilai pokok permasalahan Lisensi wajib tercantum dalam UU paten,
gugatan adalah wanprestasi bukan lisensi merek. namun sejauh ini belum bisa dilaksanakan
Penggugat mengakui adanya kerja sama karena belum ada peraturan pemerintah yang
sehingga jika ada yang tidak dipenuhi berarti mengatur ketentuan ini. Penggunaan obyek
wanprestasi, karena tergolong sebagai perkara paten oleh pemerintah (lisensi wajib; importasi
perdata biasa, majelis menyatakan gugatan paralel) ketika terjadi keadaan darurat, seperti
seharusnya diperiksa dan diadili oleh pengadilan bencana alam dan epidemi penyakit.13
negeri. d. Perjanjian lisensi atas desain industri
b. Perjanjian lisensi di bawah tangan atas karya
seni lukisan Affandi (Hak Cipta) Gugatan pembatalan pendaftaran Desain
Bahwa perjanjian lisensi yang berdasarkan Industri didasarkan kepada Pasal 38 ayat (1)
akta di bawah tangan berlaku sah dan mengikat Undang-Undang No. 31 Tahun 2000 tentang
pihak ketiga selama perjanjian itu dibuat sesuai Desain Industri terhadap desain industri Daftar
dengan peraturan perundang-undangan yang No. ID 0 008 028-D dengan judul “TIP REFIL
berlaku. Perlindungan hukum bagi penerima BALLPOINT”. Alasan pembatalan adalah
lisensi dapat diberikan berdasarkan bahwa Desain industri “TIP REFIL
undangundang dan dari isi perjanjian lisensi BALLPOINT” atas nama Tergugat adalah telah
yang dibuat berdasarkan azas kebebasan tidak baru lagi pada tanggal penerimaan
berkontrak. Perlindungan Hukum bagi ahli waris permohonan pendaftarannya.
hak cipta adalah ahli waris dapat menuntut agar Dalam putusan Mahkamah Agung
nama pencipta tetap dicantumkan dalam ciptaan, menyatakan desain industri Daftar No. ID 0 008
ciptaan tidak boleh diubah tanpa persetujuan, 028-D dengan judul “TIP REFIL BALLPOINT”
dan ahli waris berhak untuk mencabut perjanjian atas nama Tergugat adalah tidak baru;
lisensi yang telah dilakukan antara pencipta Menyatakan batal atau setidak-tidaknya
dengan pihak ketiga.12 membatalkan pendaftaran desain industri Daftar
No. ID 0 008 028-D dengan judul “TIP REFIL
c. Perjanjian lisensi importasi paralel (Hak BALLPOINT” atas nama Tergugat dari Daftar
Paten) Umum Desain Industri dengan segala akibat
Importasi paralel adalah impor produk obat hukumnya.14
(yang dilindungi paten di dalam negeri) yang e. Perjanjian lisensi rahasia dagang
lebih murah oleh pihak lain, karena perbedaan
harga yang ditetapkan oleh pemegang paten di PT Basuki Pratama Engineering ( berdiri
setiap negara yang berbeda. Penggunaan paten sejak, 1981), mengajukan gugatan ganti rugi
oleh Pemerintah penggunaan obyek paten oleh melalui Pengadilan Negeri Bekasi terhadap PT
pemerintah (lisensi wajib; importasi paralel) Hitachi Constructuin Machinery Indonesia

13
12
Juwita Aria Kasih, Perjanjian Lisensi terhadap Seluruh Lutfiyah Hanim, “Akses atas ARV dan Perlindungan HKI”,
http://www.jothi.or.id, diakses pada tanggal 20 Juli 2011.
Karya Seni Berdasarkan Akta di Bawah Tangan Studi Kasus 14
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia,
terhadap Perjanjian Lisensi Karya Seni Affandi, Thesis, http://www.putusan.mahkamah agung.go.id, diakses
Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, hal i pada tanggal 20 Juli 2011, hal 4

7
Jurnal Ilmiah Niagara, Vol. 4 No. 1, Maret 2012

sekitar Rp127 miliar, karena diduga melanggar reproduksi jantan dan betina. Yang dilakukan
rahasia dagang. pada Tukirin adalah menanam benih jagung
PT BPE bergerak dalam bidang produksi BISI yang dibelinya dalam 4 jalur. Ketika
mesin-mesin industri, dengan produksi awal jagung-jagung tersebut 3 bulan, dan mulai
mesin pengering kayu.Mantan karyawannya mengeluarkan serbuk sari, maka 3 jalur jagung
(Calvin, Faozan, A. Saangka) yg pindah bekerja dipotong serbuk sarinya. Dia sebut jalur ini
di PT. Hitachi dituduh telah mencuri rahasia jagung betina. Satu jalur jagung tetap dibiarkan
dagang berupa metode produksi dan metode serbuk sarinya berkembang, jalur ini dia sebut
penjualan mesin boiler. jagung jantan. Dengan pengaturan ini, maka 3
Kuasa Hukum PT. Hitachi mendalilkan jagung betina tadi akan mengalami penyerbukan
bahwa PN. Bekasi tidak berwenang mengadili silang dari jalur jantan.15
kasus tsb karena sengketa HaKI mestinya Berdasarkan uraian tersebut di atas,
ditangani Pengadilan Niaga. Pada awal tahun beberapa yang dapat dicontohkan mengenai
2009, PN Bekasi dalam putusan sela, tdk dpt kasus yang berhubungan dengan HKI dimaksud,
menerima gugatan ganti rugi karena sengketa yaitu hak cipta, hak paten, hak merek, desain
HaKI ditangani oleh Pengadilan Niaga. industri, rahasia dagang, desain tata letak sirkuit
f. Perjanjian lisensi Desain Tata Letak Sirkuit terpadu dan perlindungan varietas tanaman.
terpadu Dalam penyelesaian permasalahan dikarenakan
masuk ke dalam sengketa bisnis, biasanya
Perusahaan NVIDIA memproduksi produk- diselesaikan dengan jalur litigasi dan non
produk berkualitas dengan merek yang sudah litigasi. Litigasi merupakan jalur pengadilan,
terkenal yaitu GeForce. Perusahaan NVIDIA sedangkan non litigasi merupakan jalur arbitrase
sudah mendaftarakan terlebih dahulu desain tata dan alternative penyelesaian sengketa.
letak sirkuit terpadu untuk produk mereka. Dalam kerangka hukum perjanjian
Sebuah perusahaan menengah AMD/ATI berdasarkan buku III KUHPerdata dengan
bergerak di bidang yang sama dengan NVIDIA. bersandar pada syarat syahnya perjanjian dan
Tanpa sepengetahuan perusahaan NVDIA, asas-asas dalam hukum perjanjian,
perusahaan MD meniru desain tata letak sirkuit keseimbangan para pihak yang melakukan
terpadu milik NVDIA. Setelah NVDIA tahu dan perjanjian lisensi yang dituangkan dalam suatu
diadakan penyelidikan, terjadilah negosiasi kontrak merupakan konsep dasar yang tidak
dengan perusahaan AMD bahwa AMD harus dapat ditawar, mesti pada dasarnya para pihak
membagi keuntungan sebesar 30% dari hasil mempunyai asas kebebasan berkontrak.
penjualannya. Kontrak lisensi yang dilatarbelakangi oleh
g. Perjanjian lisensi Perlindungan Varietas adanya pengembangan bisnis secara
Tanaman internasional dan berada pada lintas negara di
negara yang berbeda memang akan lebih praktis
Petani Kabupaten Nganjuk yang bernama diseragamkan dengan perjanjian lisensi yang
Pak Tukirian,dituduh mencuri benih induk oleh standart, asalkan isi dari perjanjian tersebut
perusahaan produsen benih jagung hybrida, PT. tidak bertentangan dengan ketentuan hukum
BISI, anak perusahaan Charoen Pokphand. yang mengaturnya, yaitu buku III KUHPerdata
Konglomerasi usaha input pertanian terbesar di dan UU HKI secara umum. Sekalipun bersifat
Asia tersebut, juga menuduh Pak Tukirin lintas negara, dalam hal ini pihak lisencor tidak
melakukan sertifikasi liar atas benih jagung yang dapat begitu saja membawa hukum negaranya
mereka patenkan. untuk dituangkan dalam perjanjian lisensi yang
Pak Tukirin melakuan inovasi atas cara ditawarkan kepada pihak lisencor, akan tetapi
berbudidaya jagung dengan melakukan harus memperhatikan juga kepentingan
penyerbukan silang antar tanaman
jagung. Seperti diketahui, jagung memiliki
15
kemampuan melakukan perkawinan sendiri Pak Tukirin : “Paten Benih seret Petani ke Pengadilan”,
karena pada satu batang jagung terdapat alat http://www. pergerakankebangsaan.org, diakses pada
tanggal 20 Juli 2011.

8
Jurnal Ilmiah Niagara, Vol. 4 No. 1, Maret 2012

keduabelah pihak antara lisencor dengan Ini berarti, perjanjian lisensi yang memuat
lisencee yaitu hak dan kewajiban sehingga ada ketentuan sebagaimana larangan di atas tidak
pengertian yang sama diantara kedua belah dapat diberlakukan di Indonesia dan sebagai
pihak. konsekuensinya maka Ditjen HKI wajib
Dari adanya beberapa kasus yang terjadi menolak untuk melakukan pencatatan perjanjian
terutama dalam penyelesaian gugatan lisensi yang memuat hal tersebut, dengan
pengadilan yang berhubungan dengan perjanjian memberitahukan alasannya kepada pemilik
ditujukan ke Pengadilan Negeri tempat merek dan atau kuasanya.
perjanjian itu dilaksanakan, jika memang para Dalam perjanjian lisensi dikarenakan sifat
pihak dalam klausula perjanjian menunjuk pada baku-nya berpotensi membawa
pilihan hukum dengan proses penyelesaian ketidakseimbangan para pihak (bargaining
secara litigasi kecuali para pihak memilih position), dimana licensee berada pada posisi
sebaliknya. Hal tersebut diperbolehkan karena yang lemah, misal terdapat klausul yang dapat
asas perjanjian menganut pacta sunt servanda. memberatkan seperti : ketentuan yang
Dalam penentuan suatu pilihan hukum haruslah mengharuskan licensee untuk membeli bahan
dilakukan secara patut dan tidak boleh baku dari licensor. Ketentuan semacam ini
bertentangan dengan ketentuan umum (yang dapat menghambat perekonomian Indonesia.
bersifat memaksa), kesusilaan Akan tetapi jika Ada pula ketentuan yang dapat menghambat
dalam pemeriksaan ternyata ada unsur HKI nya kemampuan bangsa Indonesia dalam menguasai
dalam perjanjian yaitu perjanjian lisensi HKI dan mengembangkan tekhnologi contohnya
yang berhubungan dengan hak cipta, paten, adalah dimuatnya ketentuan yang melarang
merek, desain industri, rahasia dagang, desain licensee untuk melakukan perbaikan-perbaikan
tata letak sirkuit terpadu dan perlindungan atas mutu-mutu barang. Dalam pasal 47 UUM
varietas tanaman maka kompetensi pengadilan misalnya, tidak diberikan klausaula-klausula apa
niaga untuk memprosesnya. saja yang terlarang untuk dimuat di dalam
Dalam kasus tertentu di bidang HKI seperti perjanjian lisensi merek sehingga tidak jelas
kasus hak cipta di atas, para pihak dapat saja klausula mana yang diperbolehkan dan klausula
membuat jenis perjanjian lisensi secara lisan mana yang dilarang.
sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan Masalah-masalah yang terjadi dalam upaya
undang-undang meski kekuatan hukumnya tidak perlindungan hukum perjanjian lisensi hak
sekuat secara tertulis, karena tetap masih kekayaan intelektual sebenarnya dapat
dibolehkan dan syah menurut di hadapan syarat diselesaikan melalui mekanisme hukum
syahnya perjanjian. perjanjian itu sendiri oleh para pihak sehingga
Dalam kasus hak paten di atas, yang dapat memberikan jalan keluat terbaik demi
menjadi masalah hanya peraturan pemerintah terwujudnya hukum perjanjian yang saling
mengenai perjanjian lisensi saja yang tak menguntungkan diantara para pihak (win-win
kunjung selesai sekalipun telah ada PP Nomor solution contract), di satu sisi memberikan
27 tahun 2004 tentang tata cara pelaksanaan kepastian hukum dan di sisi lain memberikan
paten oleh pemerintah akan tetapi tidak keadilan.
memadai dan tepat sasaran dalam mengatur
perjanjian lisensi. Di sisi yang lain, dalam semua B. PENUTUP
perjanjian yang melibatkan unsur HKI harus
dicatatkan dalam daftar di Direktorat Jenderal Pengaturan mengenai ketentuan lisensi Hak
HKI sehingga dapat berlaku terhadap pihak Kekayaan Intelektual (HKI) di Indonesia
ketiga, kemudian dilarang memuat ketentuan diakomodir dalam semua pengaturan perundang-
yang dapat menimbulkan akibat yang merugikan undangan Hak Kekayaan Intelektual meliputi
bagi perekonomian Indonesia atau memuat Hak Cipta, Merek, Paten, Desain Tata Letak
ketentuan yang mengakibatkan persaingan usaha Sirkuit Terpadu, Desain Industri, Rahasia
tidak sehat sebagaimana diatur dalam Dagang dan Perlindungan Varietas Tanaman.
perundang-undangan yang berlaku. Dalam bagian pasal mengenai Lisensi dengan

9
Jurnal Ilmiah Niagara, Vol. 4 No. 1, Maret 2012

meletakan syarat-syarat dan amanat dibuatnya Muhammad, Abdul Kadir. 1992. Hukum
Peraturan Pemerintah dan Keputusan Presiden. Perikatan, PT.Citra Aditya Bakti: Bandung
Lisensi Hak Kekayaan Intelektual diwujudkan Purba, Affrilyanna, dkk. 2005. TRIPs-WTO &
dalam bentuk perjanjian lisensi dan wajib Hukum HKI Indonesia. Jakarta: Penerbit PT
diadakan pencatatan di Direktorat Jenderal HKI. Rineka Cipta.
Hukum perjanjian memberikan Putranti, Ika Riswanti. 2010. Lisensi Copyleft
perlindungan terhadap para pihak dalam praktek dan Perlindungan Open Source Software di
lisensi HKI di Indonesia dengan melihat pada 2 Indonesia. Yogyakarta:Gallery Ilmu.
(dua) pengaturan baik dalam Undang-undang Subekti. 1990. Hukum Perjanjian.
HKI itu sendiri dan Buku III Kitab Undang- Jakarta:PT.Intermasa.
Undang yang dituangkan dalam suatu perjanjian Subekti, R dan R.Tjitrosudibio. 1992. Kitab
(kontrak), dikarenakan isi perjanjian mempunyai Undang-undang Hukum Perdata. Jakarta:
sifat baku maka pihak licensor dan licensee Pradnya Paramita
harus mematuhi isi perjanjian di samping juga White, Adward P. 1990. Licencing :A Strategy
harus memenuhi ketentuan yang telah diatur for Profits. Chaper Hill, NC KEW
oleh UU HKI dan KUHPerdata. Sifat kepastian Licensing.
hukum dan keadilan juga menjadi titik perhatian Widjaya, Gunawan. 2001. Waralaba. Jakarta:
dari pra sampai pasca perjanjian sehingga Rajawali Press.
perjanjian benar-benar dapat mengakomodir
kedua belah pihak. Peraturan perundang-undangan
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang
C. DAFTAR PUSTAKA Paten
Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang
August, Ray, Don Mayer dan Michael Merek
Bixny.2009. International Business Law: Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang
Text, Cases, and Practice. Fifth Edition. Hak Cipta
London: PearsonEducation International. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang
Badrulzaman, Mariam Darus. 1994. Aneka Perlindungan Varietas Tanaman
Hukum Bisnis. Bandung: Alumni Undang-undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang
Black, Henry Campbell. 1990. Black’s Law Rahasia Dagang
Dictionary, ST.Paul.Minn: West Publishing Undang-undang Nomor 31 Tentang Desain
Co Industri
Dratler Jay, Jr, 1994. Intellectual Property Undang-undang Nomor 32 Tentang Desain Tata
Rights : Commercial, Creative, and Letak Sirkuit Terpadu
Industrial Property. Law Journal Seminars- Keputusan Menteri Hukum dan Perundang-
Press undangan RI No. M.03.PR.07.10. Tahun
Kartadjoemena, HS .1996. GATT dan WTO : 2000
Sistem, Forum dan Lembaga Internasional
di bidang perdagangan. Jakarta: Penerbit Artikel/Jurnal/Hasil Penelitian
UI Press. Hanim, Lutfiyah, “Akses atas ARV dan
McKeough, Jill dan Stewart, Andrew. 1997. Perlindungan HKI”, http://www.jothi.or.id
Intellectual Property in Australia. Kasih, Juwita Aria Kasih. Perjanjian Lisensi
Australia: Butterworths. terhadap Seluruh Karya Seni Berdasarkan
Lubis, Andi Fahmi, dkk. Hukum Persaingan Akta di Bawah Tangan Studi Kasus
Usaha Antara Teks & Konteks. Jerman, terhadap Perjanjian Lisensi Karya Seni
Penerbit GTZ GmbH Affandi. Thesis. Fakultas Hukum.
Margono, Suyud dan Amir Angkasa. 2002. Yogyakarta:Universitas Gadjah Mada.
Komersialisasi Aset Intelektual, Jakarta “RPP Lisensi dan Lisensi Wajib Kembali
Penerbit PT Gramedia Widiasarana Dibahas”, http://www.Ristek.go.id
Indonesia: Jakarta

10
Jurnal Ilmiah Niagara, Vol. 4 No. 1, Maret 2012

Perjanjian Lisensi Cap Kaki Tiga Tetap Sah”,


http://www.hukumonline.com
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia, http://www.putusan.mahkamah
agung.go.id
Paten Benih seret Petani ke Pengadilan”,
http://www. pergerakankebangsaan.org

11

Anda mungkin juga menyukai