Anda di halaman 1dari 6

ASPEK TEKNIS PERHUBUNGAN

a. Aspek Pancaran G.E.M

1) Rambatan. Rambatan Gelombang Elektromagnetik sebagian besar dipengaruhi oleh medan ketinggian dan
pegunungan di wilayah Kaltim dan Kaltara serta frekuensi yang digunakan.

2) Penguatan. Penguatan berpengaruh adanya daya pancar Radio FM/AM terhadap jarak jangkau sistem
komunikasi dan pemilihan antena yang digunakan serta struktur kepadatan maupun kerapatan atmosfer.

3) Penyerapan. Kondisi medan di daerah Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara tidak
menguntungkan untuk komunikasi karena penyerapannya sangat besar yang disebabkan banyaknya hutan yang
lebat, hutan karet, tambang dan tanah berkapur.

4) Reflaksi. Cuaca di daerah Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara sering berubah-ubah
sehingga berpengaruh terhadap panca Gelombang Elektromagnetik khususnya radio jenis FM/AM dan dipengaruhi
oleh bentuk medan, ketinggian dan hutan lebat.

5) Fading. Penggunaan frekuensi di daerah Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara terjadi
pelemahan sinyal pada receiver (RX) komunikasi Radio HF, sehingga berakibat pada kondisi komunikasi yang buruk,
hal tsb sebagai akibat kondisi iklim dan cuaca serta reflaksi dari gelombang langit.

6) Noise. Radio jenis HF rata-rata muncul suara derau/denging (TX baik dan RX nihil), karena adanya Gelombang
Elektromagnetik yang berasal dari traffic penggunaan frekuensi Radio Swasta serta adanya pengaruh iklim dan cuaca
yang tidak menentu di wilayah Kaltim.
b. Aspek Mekanika dan Kimiawi.
1) Mekanika. Terdapat banyak pabrik, industri pengolahan dan galian tambang, maka akan terjadi erosi tanah
maupun banjir ditambah cuaca yang tidak menentu, hal tersebut tanah akan lembab serta kontur tanah membentuk
cekungan/lembah, sehingga kemungkinan sangat berpengaruh terhadap penyerapan Gelombang elektromagnetik yang
dipancarkan oleh gelombang Radio serta kondisi tanah yang gembur berpengaruh terhadap sulitnya perbekalan Mathub.

2) Kimiawi. Ada beberapa daerah yang terdapat kandungan mineral, hutan berkapur, lahan gambut, pasir besi, tanah
kapur dll, sehingga dapat berpengaruh terhadap serapan Gelombang Elektromagnetik pada gelombang Radio FM.
c. Aspek Sarana dan Prasarana

1) Jaringan Transportasi. Aspek perhubungan tidak mengalami kendala baik jalur darat, laut maupun udara.

2) Pembekalan / Distribusi. Dalam rangka pembekalan dan distribusi alat-alat perhubungan tidak mengalami kendala.
3) Penggunaan bahan materiil perhubungan. Materiil yang ada di Hubdam VI/Mlw terbatas, sehingga digunakan
dengan skala prioritas, namun keterbatasan tersebut dapat didukung oleh potensi Komlek yang ada di daerah sekitar.
d. Aspek Kemampuan Perhubungan Daerah.

1) Sumber Daya Manusia.

a) Kebutuhan tenaga teknik/montir dalam keadaan darurat tidak terbatas kepada tenaga ahli TNI yang
tersedia, tetapi dapat dimanfaatkan tenaga ahli tehnik non TNI, yaitu personil ORARI/RAPI, teknisi
perbengkelan elektro, teknisi elektro pemerintah maupun swasta dapat diajak kerjasama dalam rangka
pemecahan rekayasa teknik maupun untuk pemeliharaan dan perbaikan Radio yang tidak dapat ditangani di
satuan.

b) Kebutuhan operator Radio yang terdapat di kalangan umum tidak menjadi masalah untuk mendukung
komunikasi terutama penduduk yang tinggal di kota-kota, karena pada umumnya sudah mengenal komunikasi
Radio, kecuali di desa-desa masih relatif rendah pengetahuannya.
2) Sumber Daya Alat. Alat peralatan elektronika untuk kebutuhan pada masa darurat tidak terbatas kepada persediaan
yang ada di gudang-gudang TNI, tetapi dapat memanfaatkan semua alat peralatan bengkel elektronika potensi Komlek
yang ada di Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan kalimantan Utara guna pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan.
3) Fasilitas Komunikasi.

a) Adanya keterbatasan Tower maupun rumah Repeater dan sumber daya listrik. Pada umumnya masih menumpang di
Tower milik Instansi pemerintah maupun swasta.

b) Komunikasi voice relatif tidak ada kendala, karena komunikasi saluran baik telpon kabel (Telkom) maupun telepon
seluler/GSM terdapatnya stasiun relay yang sudah tergelar ditiap-tiap daerah.

c) Tersedianya komunikasi data masih terbatas terdapat di kota-kota, kabupaten maupun sampai tingkat kecamatan.
Namun di wilayah pedalaman masih banyak yang belum terinstalasi jaringan baik LAN maupun jaringan wifi.
4) Fasilitas Pemeliharaan. Adanya beberapa tempat bengkel elektronika yang ada di Kalimantan Selatan dan
Kalimantan Timur sangat mendukung guna pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan.
PENGARUH DAERAH TERHADAP PENYELENGGARAAN PERHUBUNGAN

1) Komunikasi Elektronika.

Radio. Penyelenggaraan komunikasi radio FM di daerah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur
umumnya lancer.
Saluran/Kawat. Untuk penggunaan komunikasi telepon memanfaatkan fasilitas PT. Telkom, Gelar
komunikasi telepon di wilayah Kaltim, kaltara dan Kalsel dengan terbatasnya jalan raya dan akses jalan
ke daerah terpencil masih terbatas
Komunikasi data. Tersedianya program modernisasi jaringan internet GSM yang lebih cepat dan
stabil sudah tergelar di beberapa daerah

2) Komunikasi Non Elektronik


Caraka. Caraka kurang dapat dilaksanakan dengan lancar sebab kurangnya jalur jalan raya
Audio/Visual. Penyelenggaraan audio visual di wilayah Kaltim, Kaltara dan Kalsel terutama daerah
ketinggian, bukit, pegunungan dan pedalaman jelas cukup sulit
b. Pernika. Keterbatasan alat Pernika di satuan jajaran Hubdam VI/Mlw sangat berpengaruh terhadap
penyelenggaran dukungan elektronika dan serangan elektronika, sehingga belum mampu untuk diselenggarakan
sepenuhnya, sedangkan untuk kegiatan perlindungan elektronika yang dapat dilaksanakan yaitu : daya minimum
(passive policy), penggunaan pancaran hanya untuk pengamanan (savety policy) dan pendiaman siaran (silent
policy).

c. Materiil. Terbatasnya toko dan industri perdagangan suku cadang elektronika yang ada di wilayah Kodam
VI/Mlw, sehingga pemenuhan kebutuhan kerusakan radio untuk pengadaan suku cadang tersebut memerlukan
waktu order suku cadang dari luar daerah Kalimantan.

Anda mungkin juga menyukai