SISTEM SCADA
Sistem Komunikasi Data (2)
Disusun oleh :
Meyhart Torsna Bangkit Sitorus, S.T. M.Eng.
Media Komunikasi
• Media komunikasi adalah salah satu bagian terpenting yang tidak dapat
dipisahkan dari suatu sistem pengendalian tenaga listrik, yaitu suatu
subsistem yang merupakan sarana telekomunikasi yang digunakan untuk
menghubungkan perangkat-perangkat sistem pengendalian khususnya
antara master station dengan perangkat-perangkat remote terminal unit.
• Disamping itu sarana komunikasi dalam sistem pengendalian diperlukan
pula oleh para operator untuk melakukan koordinasi antara unit-unit
terkait pada sistem tenaga listrik yang akan dikendalikan.
• Untuk jelasnya dapat dilihat Gambar pada Slide berikutnya dimana terlihat
beberapa alternatif yang dapat digunakan sebagai media komunikasi untuk
menghubungkan kontrol center dengan perangkat-perangkat remote
terminal unit dari suatu sistem pengendalian tenaga listrik.
Media Komunikasi
Media Komunikasi
• Mengingat pentingnya sarana komunikasi ini maka dalam perancangan sistem
perlu memperhatikan beberapa pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
• Jaringan sistem tenaga adalah suatu sistem yang secara alamiah akan
berkembang dari waktu ke waktu, maka dalam hal ini sistem harus
dikembangkan sedemikian rupa mengikuti perencanaan pengembangan sistem
tenaga sehingga ditengah-tengah pengembangannya tidak memerlukan
perubahan konfigurasi sistem telekomunikasi yang sudah ada.
• Modifikasi-modifikasi yang terjadi mengikuti perkembangan jaringan harus
diusahakan seminimum mungkin. Kapabilitas perangkat-perangkat awal harus
bisa mengantisipasi kebutuhan penambahan kapasitas saluran setidak-tidaknya
untuk sepuluh tahun kedepan. Pengoperasian sistem tenaga listrik harus tidak
terganggu pada waktu melakukan pemutakhiran jaringan.
• Pemilihan media komunikasi harus dianalisa secara tepat dengan
pertimbanganpertimbangan biaya investasi, keandalan, kesesuaian, ongkos
pemeliharaan, biaya-biaya instalasi, komisioning, umur dengan segala aspek
kinerja sistem yang mau dipilih.
Media Komunikasi
• Terdapat beberapa alternatif media komunikasi yang dapat digunakan
sebagaimana komunikasi untuk keperluan sistem pengendalian tenaga
listrik sebagai berikut:
1. Kabel pilot
2. Kabel koaxial
3. Kabel telepon
4. Radio link
5. Gelombang Mikro
6. Saluran Sistem Tenaga Power Line Carrier (PLC)
7. Kabel serat optik
8. Sistem Komunikasi Hybrid
1. KABEL PILOT
• Kabel pilot yang dimaksud disini adalah kabel telepon yang dimiliki oleh
perusahaan pengelola listrik yang biasanya ditanam bersama-sama dengan
kabel tegangan tinggi untuk keperluan komunikasi antara dua gardu yang
saling terhubung dan untuk keperluan sistem pengaman kabel tegangan
tinggi.
• Karena kabel ini berjalan paralel dengan kabel tegangan tinggi maka
konstruksi kabel biasanya dirancang khusus dan tidak sama seperti kabel
telepon biasa
• Perbedaan tersebut dapat dilihat baik dari segi kekuatan mekanisnya,
kekuatan isolasi maupun dari segi pemasangan dan sistem penyambungan
terminal pada kedua ujung kabel. Dirancang dengan kekuatan mekanis
secara khusus mengingat kabel ini dapat mengalami gaya-gaya mekanis
yang ditimbulkan oleh gaya-gaya elektromagnetis yang kuat sepanjang
perjalanan kabel tersebut
1. KABEL PILOT
• Sedang kekuatan isolasinya dirancang untuk tahan terhadap tegangan lebih
yang mungkin terinduksi dari kabel tegangan tinggi berdekatan misalnya
pada waktu hubung singkat maupun waktu manuver jaringan tegangan
tinggi.
• Karena tegangan lebih yang mungkin menjalar sepanjang kawat maka
dalam prakteknya kedua ujung kabel jarang dihubungkan langsung dengan
perangkat-perangkat komunikasi (kabel terlebih dahulu disambung dengan
perangkat isolasi berupa trafo)
• Trafo yang dipakai perbandingan antara lilitan primer dengan lilitan
sekunder biasanya adalah sama dan tidak saling terhubung secara galvanis.
Trafo isolasi ini sering juga disebut sebagai translator. Disamping sebagai
pengaman maka trafo isolasi berfungsi pula sebagai perangkat yang akan
menapis frekuensi berisik yang datang dari jaringan akibat interferensi
gelombang-gelombang elektromagnetis dari kabel tenaga
1. KABEL PILOT
• Kawat-kawat telepon pilot kabel dapat digunakan untuk keperluan
komunikasi data maupun pembicaraan biasa. Dalam sistem dupleks
kecepatan komunikasi data biasanya dapat dilakukan pada laju data 600 bit
per detik. Sedang dalam sistem komunikasi satu arah atau simpleks
maupun sistem semi-dupleks maka laju kecepatan data dapat ditingkatkan
sampai 9600 bit per detik.
2. KABEL KOAKSIAL
• Kabel koaksial adalah kabel yang dirancang untuk sinyal-sinyal
telekomunikasi dengan lebar bidang frekuensi dan laju kecepatan yang
lebih besar dari kabel biasa.
• Terdiri dari inti satu kawat tembaga yang dilapisi isolasi dan pembungkus
metal. Kabel ini sering digunakan sebagai kabel interkoneksi antara
komputer dan sebagai media komunikasi jarak jauh yang menghubungkan
perangkat komunikasi radio dengan antcna penerima maupun pemancar.
• Dapat digunakan untuk keperluan telekomunikasi suara maupun data-data
dengan Iaju kecepatan mulai dari beberapa kilobit per detik sampai
beberapa megabit per detik.
• Bila digunakan langsung untuk menghubungkan dua terminal pada jarak
yang relative jauh maka rugi-rugi sepanjang kabel menjadi sangat besar dan
akan memerlukan perangkat penguat khusus yang secara teknis dapat
dilaksanakan namun mungkin tidak lagi ekonomis.
2. KABEL KOAKSIAL
• Kabel koaksial yang digunakan untuk sistem komunikasi dalam sistem
pengendalian tenaga listrik adalah sama dengan kabel koaksial pada
umumnya yang digunakan untuk keperluan komunikasi Iainnya. Tidak
memerlukan rancangan khusus sebagaimana kabel pilot.
3. KABEL TELEPON
• Fasilitas jaringan komunikasi yang dimiliki oleh perusahaan telekomunikasi
dapat disewakan pada pihak-pihak Iain (termasuk perusahaan listrik) yang
ingin menggunakannya secara khusus tanpa mendapat gangguan
komunikasi umum Iain. Jaringan komunikasi demikian disebut sebagai
jaringan leased line
• Disini pihak penyewa dapat menggunakan jaringan tersebut untuk
keperluan khusus mereka tanpa perlu merasa khawatir akan mendapat
gangguan komunikasi, karena jaringan yang disewa tidak digunakan oleh
pihak-pihak yang tidak berhak untuk menggunakannya
3. KABEL TELEPON
• Perangkat-perangkat interface yang diperlukan di gardu-gardu induk
ataupun pusat-pusat pembangkit harus dirancang secara khusus sehingga
bahaya-bahaya tegangan lebih yang dapat mengganggu jaringan
komunikasi publik dapat dihindari.
• Keadaan ini memerlukan pertimbangan yang hati-hati terutama dalam hal
dimana jaringan sistem tenaga dalam kondisi gangguan yang dapat
merambatkan tegangan lebih ke-jaringan telekomunikasi publik.
• Pihak penyewa dalam hal ini harus mengikuti semua persyaratan yang
diminta oleh pihak perumtel
• Dalam sistem pengendalian yang kritis dan sangat membutuhkan keadaan
real time setiap saat biasanya penggunaan jaringan telepon dengan cara
sewa jarang digunakan.
4. RADIO LINK
• Radio link adalah suatu rangkaian atau jaringan Radio yang terpasang dan
dapat berfungsi sebagai sarana hubungan/komunikasi dari/antar
tempat/daerah dan sekitarnya yang sudh terpasang jaringan radio
• Dalam sistem pengendalian tenaga listrik penggunaan radio link akan
sangat berguna apabila digunakan untuk sistem komunikasi antara
terminal-terminal yang tersebar luas pada jarak 100 sampai 200 km.
Bahkan dengan menempatkan statision pengulang (repeater) secara tepat
jarak komunikasi dapat diperluas padajangkauan yang lebih jauh.
• Badan atau pihak-pihak yang berwenang mengelola frekuensi (di Indonesia
MenKominfo) biasanya akan memberikan lebar bidang frekuensi yang
dapat digunakan dengan disertai data-data mengenai karakteristik dan
kinerja sistem, termasuk arah antena, daya pancar efektif dan stabilitas
frekuensi yang dapat digunakan
4. RADIO LINK
• Beberapa keuntungan yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam menggunakan radio untuk keperluan sistem pengendalian antara
lain adalah sebagai berikut:
• Sistem komunikasi ini tidak tergantung padajaringan sistem tenaga. Dalam
hal ini berarti sistem komunikasi selalu tersedia walaupun jaringan sistem
tenaga sedang dalam keadaan pemeliharaan atau terputus karena
mengalami gangguan.
• Tidak tergantung dari jaringan komunikasi publik sehingga dapat
digunakan untuk kepentingan pemeliharaan jaringan sistem tenaga. Bila
memerlukan pemeliharaan pada instalasi jaringan telekomunikasi maka
mereka dapat langsung melakukannya tanpa memerlukan konsultasi
dengan pihak perusahaan listrik.
4. RADIO LINK
• Secara umum biaya-biaya yang dibutuhkan lebih rendah dari pada biaya
yang dibutuhkan untuk pengadaan sistem komunikasi dengan
menggunakan kabel.
• Teknologi radio link biasanya sudah modular sehingga penambahan kanal
dapat dilakukan relatif lebih mudah dengan biaya yang relatif kecil.
Penambahan kanal tidak perlu dilakukan pada waktu awal instalasi. Biaya
investasi yang dibutuhkan lebih rendah dibandingkan dengan sistem
komunikasi kabel.
• Karena terisolasi secara galvanis maka pemakaian radio link pada daerah-
daerah dimana kenaikan tegangan tanah dapat naik secara mendadak
tidak akan mengalami masalah, dengan demikian biaya-biaya akan lebih
ekonomis karena tidak memerIukan kabel-kabel dan trafo-trafo isolasi
4. RADIO LINK
• Persoalan mendasar pada waktu awal perencanaan adalah pemilihan
frekuensi yang harus terlebih dahulu mendapat ijin dari pihak pengelola
frekuensi radio.
• Persoalan lain yang dihadapi adalah masalah propagasi seperti rugi-rugi
transmisi dan efek fading khususnya untuk radio link dengan menggunakan
frekuensi ultra tinggi (UHF) maupun frekuensi super tinggi (SHE) yang
mungkin diperlukan mengingat kebutuhan jumlah kanal saluran yang
banyak.
• Fading biasanya timbul akibat perubahan cuaca seperti perubahan
temperatur, kelembaban udara dan lain sebagainya yang dapat
mempengaruhi impedansi perambatan gelombang radio
• Persoalan juga bahwa radio link hanya terbatas pada jarak yang line of
sight.
4. RADIO LINK
• Persoalan lainnya adalah mengingat kenyataan bahwa para pemakai radio sering
berada pada tempat-tempat yang tidak menguntungkan dari sudut perambatan
gelombang transmisi radio link tersebut. Sebagai contoh adalah pusat
pembangkit tenaga uap yang biasanya harus ditempatkan pada dataran rendah
sehubungan sistem pendinginan dengan menggunakan air yang dibutuhkan.
• Solusi yang harus ditempuh untuk mengatasi masalah tersebut misalnya harus
dengan menggunakan repeater-repeater yang membutuhkan biaya-biaya yang
lumayan. Namun hal ini pun masih tetap mengandung resiko tidak dapat diakses
karena cuaca yang tidak baik seperti pada waktu badai ataupun banjir pada
waktu musim hujan.
• Lebih jauh mengingat tempat repeater tersebut ditempat-tempat tidak
berpenghuni dan susah dijangkau maka radio link dengan menggunakan repeater
sering sensitif terhadap perbuatan sabotase maupun gangguan-gangguan karena
disambar petir.
• Surnber tegangan jala-jala komersial yang diperlukan sistem catu daya permanen
yang dibutuhkan repeater sering sulit diperoleh ditempat terpencil akan
menambah masalah tersendiri karena harus menggunakan diesel khusus.
4. RADIO LINK
• Konfigurasi radio link dapat ditempuh dengan menggunakan sistem master
ke master untuk menghubungi beberapa gardu pada tempat yang berbeda
maupun dengan sistem master ke slave
coating
3
cladding
core
1
2
2 Sinar mengalami refleksi total karena memiliki sudut datang yang lebih besar dari
sudut kritis dan akan merambat sepanjang serat melalui pantulan-pantulan.
3 Sinar akan mengalami refraksi dan tidak akan dirambatkan sepanjang serat
karena memiliki sudut datang yang lebih kecil dari sudut kritis
7. KABEL SERAT OPTIK (FIBER OPTIC)
• Pembangkit cahaya pada transmisi optic adalah LED (Light Emitting Diode) dan LD (Laser
Diode)
• LD lebih baik dari pada LED karena :
• LD dapat memodulasi kecepatan pengiriman lebih tinggi
• LD dapat menghasilkan daya kirim lebih besar
• LD lebih efisien ditinjau dari segi redaman yang mungkin terjadi
• LED lebih baik dari pada LD karena
• Harga lebih murah
• Keandalannya lebih tinggi
• Sedangkan detector cahanya menggunakan fotodioda
7. KABEL SERAT OPTIK (FIBER OPTIC)
• Kelebihan Serat Optik
• Lebar jalur besar dan kemampuan dalam membawa banyak data, dapat memuat
kapasitas informasi yang sangat besar dengan kecepatan transmisi mencapai 2.5 GB
per detik dan menghantarkan informasi jarak jauh tanpa pengulangan.
• Biaya pemasangan dan pengoperasian yang rendah serta tingkat keamanan yang lebih
tinggi. Biaya per bit informasi lebih murah dibanding saluran komunikasi lainnya
• Ukuran kecil dan ringan, sehingga hemat pemakaian ruang. Pemasangannya jauh lebih
mudah.
• Imun, kekebalan terhadap gangguan elektromagnetik dan gangguan gelombang radio.
• Non-Penghantar, tidak ada tenaga listrik dan percikan api.
• Tidak berkarat. Keandalan dan pemeliharaan yang tinggi dan murah, serat optik dapat
bertahan sampai 30 tahun.
• Keamanan transmisi dengan serat optik sangat aman, penyadapan susah dilakukan.
8. SISTEM KOMUNIKASI HIBRID
• Sistem komunikasi hibrid dapat dilakukan dengan mempertimbangkan
keuntungan-keuntungan dari masing-masing elemen komunikasi sesuai
dengan keperluannya.
• Dalam suatu sistem otomatisasi terpadu, keandalan dan lebar bidang
saluran akan semakin menaik mendekati pusat pengendalian sistem.
• Kadang-kadang suatu jenis sistem telekomunikasi tertentu tidak sesuai
untuk keperluan keseluruhan kebutuhan, namun pada jalur-jalur tertentu
sistem komunikasi tersebutlah yang paling sesuai.
8. SISTEM KOMUNIKASI HIBRID
• Sebagai contoh sistem komunikasi suatu pengaturan distribusi yang terdiri
dari satu control centre dan beberapa substation dibuat sebagai berikut:
• Dari control Centre ke remote
terminal gardu induk dengan
menggunakan power line
carrier
• Kebutuhan pengendalian
beban jaringan distribusi
dengan menggunakan radio
broadcasting
• Komunikasi dengan gardu-
gardu digunakan saluran
microwave dan leased line