Anda di halaman 1dari 37

Pertemuan 11

SISTEM SCADA
Sistem Komunikasi Data (2)

Disusun oleh :
Meyhart Torsna Bangkit Sitorus, S.T. M.Eng.
Media Komunikasi
• Media komunikasi adalah salah satu bagian terpenting yang tidak dapat
dipisahkan dari suatu sistem pengendalian tenaga listrik, yaitu suatu
subsistem yang merupakan sarana telekomunikasi yang digunakan untuk
menghubungkan perangkat-perangkat sistem pengendalian khususnya
antara master station dengan perangkat-perangkat remote terminal unit.
• Disamping itu sarana komunikasi dalam sistem pengendalian diperlukan
pula oleh para operator untuk melakukan koordinasi antara unit-unit
terkait pada sistem tenaga listrik yang akan dikendalikan.
• Untuk jelasnya dapat dilihat Gambar pada Slide berikutnya dimana terlihat
beberapa alternatif yang dapat digunakan sebagai media komunikasi untuk
menghubungkan kontrol center dengan perangkat-perangkat remote
terminal unit dari suatu sistem pengendalian tenaga listrik.
Media Komunikasi
Media Komunikasi
• Mengingat pentingnya sarana komunikasi ini maka dalam perancangan sistem
perlu memperhatikan beberapa pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
• Jaringan sistem tenaga adalah suatu sistem yang secara alamiah akan
berkembang dari waktu ke waktu, maka dalam hal ini sistem harus
dikembangkan sedemikian rupa mengikuti perencanaan pengembangan sistem
tenaga sehingga ditengah-tengah pengembangannya tidak memerlukan
perubahan konfigurasi sistem telekomunikasi yang sudah ada.
• Modifikasi-modifikasi yang terjadi mengikuti perkembangan jaringan harus
diusahakan seminimum mungkin. Kapabilitas perangkat-perangkat awal harus
bisa mengantisipasi kebutuhan penambahan kapasitas saluran setidak-tidaknya
untuk sepuluh tahun kedepan. Pengoperasian sistem tenaga listrik harus tidak
terganggu pada waktu melakukan pemutakhiran jaringan.
• Pemilihan media komunikasi harus dianalisa secara tepat dengan
pertimbanganpertimbangan biaya investasi, keandalan, kesesuaian, ongkos
pemeliharaan, biaya-biaya instalasi, komisioning, umur dengan segala aspek
kinerja sistem yang mau dipilih.
Media Komunikasi
• Terdapat beberapa alternatif media komunikasi yang dapat digunakan
sebagaimana komunikasi untuk keperluan sistem pengendalian tenaga
listrik sebagai berikut:
1. Kabel pilot
2. Kabel koaxial
3. Kabel telepon
4. Radio link
5. Gelombang Mikro
6. Saluran Sistem Tenaga Power Line Carrier (PLC)
7. Kabel serat optik
8. Sistem Komunikasi Hybrid
1. KABEL PILOT
• Kabel pilot yang dimaksud disini adalah kabel telepon yang dimiliki oleh
perusahaan pengelola listrik yang biasanya ditanam bersama-sama dengan
kabel tegangan tinggi untuk keperluan komunikasi antara dua gardu yang
saling terhubung dan untuk keperluan sistem pengaman kabel tegangan
tinggi.
• Karena kabel ini berjalan paralel dengan kabel tegangan tinggi maka
konstruksi kabel biasanya dirancang khusus dan tidak sama seperti kabel
telepon biasa
• Perbedaan tersebut dapat dilihat baik dari segi kekuatan mekanisnya,
kekuatan isolasi maupun dari segi pemasangan dan sistem penyambungan
terminal pada kedua ujung kabel. Dirancang dengan kekuatan mekanis
secara khusus mengingat kabel ini dapat mengalami gaya-gaya mekanis
yang ditimbulkan oleh gaya-gaya elektromagnetis yang kuat sepanjang
perjalanan kabel tersebut
1. KABEL PILOT
• Sedang kekuatan isolasinya dirancang untuk tahan terhadap tegangan lebih
yang mungkin terinduksi dari kabel tegangan tinggi berdekatan misalnya
pada waktu hubung singkat maupun waktu manuver jaringan tegangan
tinggi.
• Karena tegangan lebih yang mungkin menjalar sepanjang kawat maka
dalam prakteknya kedua ujung kabel jarang dihubungkan langsung dengan
perangkat-perangkat komunikasi (kabel terlebih dahulu disambung dengan
perangkat isolasi berupa trafo)
• Trafo yang dipakai perbandingan antara lilitan primer dengan lilitan
sekunder biasanya adalah sama dan tidak saling terhubung secara galvanis.
Trafo isolasi ini sering juga disebut sebagai translator. Disamping sebagai
pengaman maka trafo isolasi berfungsi pula sebagai perangkat yang akan
menapis frekuensi berisik yang datang dari jaringan akibat interferensi
gelombang-gelombang elektromagnetis dari kabel tenaga
1. KABEL PILOT
• Kawat-kawat telepon pilot kabel dapat digunakan untuk keperluan
komunikasi data maupun pembicaraan biasa. Dalam sistem dupleks
kecepatan komunikasi data biasanya dapat dilakukan pada laju data 600 bit
per detik. Sedang dalam sistem komunikasi satu arah atau simpleks
maupun sistem semi-dupleks maka laju kecepatan data dapat ditingkatkan
sampai 9600 bit per detik.
2. KABEL KOAKSIAL
• Kabel koaksial adalah kabel yang dirancang untuk sinyal-sinyal
telekomunikasi dengan lebar bidang frekuensi dan laju kecepatan yang
lebih besar dari kabel biasa.
• Terdiri dari inti satu kawat tembaga yang dilapisi isolasi dan pembungkus
metal. Kabel ini sering digunakan sebagai kabel interkoneksi antara
komputer dan sebagai media komunikasi jarak jauh yang menghubungkan
perangkat komunikasi radio dengan antcna penerima maupun pemancar.
• Dapat digunakan untuk keperluan telekomunikasi suara maupun data-data
dengan Iaju kecepatan mulai dari beberapa kilobit per detik sampai
beberapa megabit per detik.
• Bila digunakan langsung untuk menghubungkan dua terminal pada jarak
yang relative jauh maka rugi-rugi sepanjang kabel menjadi sangat besar dan
akan memerlukan perangkat penguat khusus yang secara teknis dapat
dilaksanakan namun mungkin tidak lagi ekonomis.
2. KABEL KOAKSIAL
• Kabel koaksial yang digunakan untuk sistem komunikasi dalam sistem
pengendalian tenaga listrik adalah sama dengan kabel koaksial pada
umumnya yang digunakan untuk keperluan komunikasi Iainnya. Tidak
memerlukan rancangan khusus sebagaimana kabel pilot.
3. KABEL TELEPON
• Fasilitas jaringan komunikasi yang dimiliki oleh perusahaan telekomunikasi
dapat disewakan pada pihak-pihak Iain (termasuk perusahaan listrik) yang
ingin menggunakannya secara khusus tanpa mendapat gangguan
komunikasi umum Iain. Jaringan komunikasi demikian disebut sebagai
jaringan leased line
• Disini pihak penyewa dapat menggunakan jaringan tersebut untuk
keperluan khusus mereka tanpa perlu merasa khawatir akan mendapat
gangguan komunikasi, karena jaringan yang disewa tidak digunakan oleh
pihak-pihak yang tidak berhak untuk menggunakannya
3. KABEL TELEPON
• Perangkat-perangkat interface yang diperlukan di gardu-gardu induk
ataupun pusat-pusat pembangkit harus dirancang secara khusus sehingga
bahaya-bahaya tegangan lebih yang dapat mengganggu jaringan
komunikasi publik dapat dihindari.
• Keadaan ini memerlukan pertimbangan yang hati-hati terutama dalam hal
dimana jaringan sistem tenaga dalam kondisi gangguan yang dapat
merambatkan tegangan lebih ke-jaringan telekomunikasi publik.
• Pihak penyewa dalam hal ini harus mengikuti semua persyaratan yang
diminta oleh pihak perumtel
• Dalam sistem pengendalian yang kritis dan sangat membutuhkan keadaan
real time setiap saat biasanya penggunaan jaringan telepon dengan cara
sewa jarang digunakan.
4. RADIO LINK
• Radio link adalah suatu rangkaian atau jaringan Radio yang terpasang dan
dapat berfungsi sebagai sarana hubungan/komunikasi dari/antar
tempat/daerah dan sekitarnya yang sudh terpasang jaringan radio
• Dalam sistem pengendalian tenaga listrik penggunaan radio link akan
sangat berguna apabila digunakan untuk sistem komunikasi antara
terminal-terminal yang tersebar luas pada jarak 100 sampai 200 km.
Bahkan dengan menempatkan statision pengulang (repeater) secara tepat
jarak komunikasi dapat diperluas padajangkauan yang lebih jauh.
• Badan atau pihak-pihak yang berwenang mengelola frekuensi (di Indonesia
MenKominfo) biasanya akan memberikan lebar bidang frekuensi yang
dapat digunakan dengan disertai data-data mengenai karakteristik dan
kinerja sistem, termasuk arah antena, daya pancar efektif dan stabilitas
frekuensi yang dapat digunakan
4. RADIO LINK
• Beberapa keuntungan yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam menggunakan radio untuk keperluan sistem pengendalian antara
lain adalah sebagai berikut:
• Sistem komunikasi ini tidak tergantung padajaringan sistem tenaga. Dalam
hal ini berarti sistem komunikasi selalu tersedia walaupun jaringan sistem
tenaga sedang dalam keadaan pemeliharaan atau terputus karena
mengalami gangguan.
• Tidak tergantung dari jaringan komunikasi publik sehingga dapat
digunakan untuk kepentingan pemeliharaan jaringan sistem tenaga. Bila
memerlukan pemeliharaan pada instalasi jaringan telekomunikasi maka
mereka dapat langsung melakukannya tanpa memerlukan konsultasi
dengan pihak perusahaan listrik.
4. RADIO LINK
• Secara umum biaya-biaya yang dibutuhkan lebih rendah dari pada biaya
yang dibutuhkan untuk pengadaan sistem komunikasi dengan
menggunakan kabel.
• Teknologi radio link biasanya sudah modular sehingga penambahan kanal
dapat dilakukan relatif lebih mudah dengan biaya yang relatif kecil.
Penambahan kanal tidak perlu dilakukan pada waktu awal instalasi. Biaya
investasi yang dibutuhkan lebih rendah dibandingkan dengan sistem
komunikasi kabel.
• Karena terisolasi secara galvanis maka pemakaian radio link pada daerah-
daerah dimana kenaikan tegangan tanah dapat naik secara mendadak
tidak akan mengalami masalah, dengan demikian biaya-biaya akan lebih
ekonomis karena tidak memerIukan kabel-kabel dan trafo-trafo isolasi
4. RADIO LINK
• Persoalan mendasar pada waktu awal perencanaan adalah pemilihan
frekuensi yang harus terlebih dahulu mendapat ijin dari pihak pengelola
frekuensi radio.
• Persoalan lain yang dihadapi adalah masalah propagasi seperti rugi-rugi
transmisi dan efek fading khususnya untuk radio link dengan menggunakan
frekuensi ultra tinggi (UHF) maupun frekuensi super tinggi (SHE) yang
mungkin diperlukan mengingat kebutuhan jumlah kanal saluran yang
banyak.
• Fading biasanya timbul akibat perubahan cuaca seperti perubahan
temperatur, kelembaban udara dan lain sebagainya yang dapat
mempengaruhi impedansi perambatan gelombang radio
• Persoalan juga bahwa radio link hanya terbatas pada jarak yang line of
sight.
4. RADIO LINK
• Persoalan lainnya adalah mengingat kenyataan bahwa para pemakai radio sering
berada pada tempat-tempat yang tidak menguntungkan dari sudut perambatan
gelombang transmisi radio link tersebut. Sebagai contoh adalah pusat
pembangkit tenaga uap yang biasanya harus ditempatkan pada dataran rendah
sehubungan sistem pendinginan dengan menggunakan air yang dibutuhkan.
• Solusi yang harus ditempuh untuk mengatasi masalah tersebut misalnya harus
dengan menggunakan repeater-repeater yang membutuhkan biaya-biaya yang
lumayan. Namun hal ini pun masih tetap mengandung resiko tidak dapat diakses
karena cuaca yang tidak baik seperti pada waktu badai ataupun banjir pada
waktu musim hujan.
• Lebih jauh mengingat tempat repeater tersebut ditempat-tempat tidak
berpenghuni dan susah dijangkau maka radio link dengan menggunakan repeater
sering sensitif terhadap perbuatan sabotase maupun gangguan-gangguan karena
disambar petir.
• Surnber tegangan jala-jala komersial yang diperlukan sistem catu daya permanen
yang dibutuhkan repeater sering sulit diperoleh ditempat terpencil akan
menambah masalah tersendiri karena harus menggunakan diesel khusus.
4. RADIO LINK
• Konfigurasi radio link dapat ditempuh dengan menggunakan sistem master
ke master untuk menghubungi beberapa gardu pada tempat yang berbeda
maupun dengan sistem master ke slave

Master to master Master to slave


4. RADIO LINK
• Radio link dengan sistem master ke master diperlukan bila ada kebutuhan
untuk menghubungkan beberapa gardu secara berkesinambungan tanpa
boleh terputus seperti untuk keperluan sistem pengaman jauh atau
teleproteksi.
• Sedang penggunaan radio link dengan sistem master ke slave biasanya
digunakan untuk kebutuhan sistem pengendalian tenaga listrik secara
eksklusif maupun bersama-sama dengan keperluan Iain pada waktu yang
berlainan. Pada sistem ini radio link pada pusat pengendalian akan
berkomunikasi hanya dengan satu master ke master pada saat tertentu.
Semua radio link yang akan dipoling (gilir) mempunyai frekuensi penerima
dan pemancar yang harus sama karena masing-masing sama-sama harus
mampu berkomunikasi dengan base station atau repeater yang sama.
5. GELOMBANG MIKRO
• Gelombang mikro merupakan sistem pelaksanaan hubungan komunikasi
dengan pemancar radio dengan menggunakan gelombang-gelombang yang
pendek (mikro). Gelombang mikro ini bergerak dalam satu arah garis lurus
(one point line-of-sight) dan mempunyai panjang gelombang yang lebih
pendek dibandingkan dengan sistem radio komunikasi biasa. Pada
umumnya bekerja pada frekuensi mulai dari 2 sampai 15 GHz.
• Di beberapa negara penggunaan radio gelombang mikro untuk sistem
pengendalian tenaga listrik sering dilakukan dengan menyewa jalur yang
tersedia dari perusahaan telekomunikasi setempat dimana mereka banyak
menggunakan radio gelombang mikro untuk komunikasi pembicaraan jarak
jauh.
5. GELOMBANG MIKRO
• Stasiun gelombang mikro bekerja dengan bantuan dari antenna, perangkat
penerima, dan peralatan lainnya yang dibutuhkan untuk transmisi data
komunikasi dengan gelombang mikro.
• Sinyal gelombang mikro dapat melakukan transmisi data dengan kecepatan
mencapai 45 Mbps, tetapi karena sinyal gelombang mikro ini bergerak
dalam satu arah garis lurus, maka baik pemancarnya (transmitter) maupun
penerimanya (receiver) harus berada dalam satu garis pandang (one point
line of sight).
• Maka dari itu stasiun gelombang mikro sering kali ditempatkan di puncak-
puncak gedung, menara, ataupun gunung.
5. GELOMBANG MIKRO
• Radio link ini sangat efisien untuk keperluan komunikasi data antara
tempat-tempat yang saling berjauhan.
• Dengan menggunakan konfiguarsi sistem lingkar maka bila salah satu link
mengalami gangguan maka transmisi data akan mengambil jalur lainnya.
• Untuk sistem transimisi tegangan tinggi yang sangat penting radio link ini
sering digunakan bersama-sama dengan power line carrier untuk
memastikan lancarnya komunikasi data pada kecepatan tinggi.
• Bila digunakan sistem transmisi digital maka kecepatan data dapat
digunakan teknologi synchronous digital hierarchy (SDH) pada laju data
sampai 2,5 Gbits/detik
6. SALURAN SISTEM TENAGA
• Media komunikasi dengan menggunakan saluran transmisi sistem tenaga
listrik sering dikenal dengan Power Line Carrier (PLC) adalah suatu sistem
komunikasi yang unik dan paling banyak ditemukan pada sistem tenaga
listrik.
• Disini telekomunikasi terjadi dengan menumpangkan sinyal-sinyal frekuensi
tinggi pada jaringan sistem tenaga tegangan tinggi.
• Informasi yang ditumpangkan pada frekuensi pembawa dapat berupa
frekuensi suara, frekuensi sinyaling untuk teleproteksi maupun data-data
untuk keperluan sistem pengendalian.
• Pada umumnya power line carrier digunakan pada jaringan transmisi sistem
tenaga hantaran udara bertegangan tinggi, namun dapat juga dengan
menggunakan kabel tegangan tinggi bawah tanah atau bahkan dibawah
laut.
6. SALURAN SISTEM TENAGA
• Media komunikasi yang paling tua dan mungkin paling banyak digunakan
hingga saat ini untuk keperluan pengoperasian sistem tenaga listrik adalah
power line carier.
• Sejak tahun 1950 teknologi PLC telah banyak mengalami perkembangan
menjadi suatu sistem telekomunikasi yang handal mengikuti jalur-jalur
transmisi sistem tenaga.
• Penggunaannya banyak dilakukan untuk keperluan komunikasi sistem
SCADA, komunikasi suara, teleproteksi dan pembacaan meter-meter secara
remote
• Lebar bidang frekuensi yang umum digunakan berkisar mulai dari 30 kHz
sampai dengan 500 kHz. Pembatasan lebar bidang frekuensi tersebut
tergantung pada berbagai-bagai keterbatasan dengan memperhatikan
pengaruhnya pada radio-radio siaran, radio pelayanan sistem pengaturan
navigasi Ialu lintas pesawat terbang dan kendala Iainnya
6. SALURAN SISTEM TENAGA
• Pertimbangan-pertimbangan yang diambil memakai PLC antara lain adalah:
1. Saluran sistem tenaga pada umumnya terdiri dari kawat-kawat penghantar
dengan ukuran yang besar. Semakin tinggi ukuran kawat penghantar semakin
baik untuk digunakan untuk mengalirkan arus frekuensi tinggi.
2. Saluran sistem tenaga terdiri dari kawat-kawat tegangan tinggi yang terisolasi
satu fasa dengan fasa lainnya termasuk dengan tanah.
3. Saluran tegangan tinggi merupakan saluran yang digunakan untuk
menghubungkan gardu induk gardu induk yang saling berjauhan yang sering
tidak terjangkau saluran telekomunikasi komersial.
4. Saluran tegangan tinggi dirancang dengan kekuatan mekanis yang tinggi
sehingga dalam prakteknya sangat jarang terputus. Hal ini mengisyaratkan
pemanfaatannya sebagai saluran telekomunikasi akan menghasilkan sistem
komunikasi yang andal dengan kinerja yang tinggi
5. Saluran tegangan tinggi adalah milik perusahaan listrik sehingga
pernakaiannya sebagai sarana telekomunikasi tidak akan tergantung terhadap
perusahaan telekomunikasi.
6. SALURAN SISTEM TENAGA
• Power line carier pada prinsipnya
terdiri atas tiga komponen utama
sebagai berikut:
• Perangkat power line carrier.
• Perangkat kopling dan unit-unit
penala.
• Jaringan tegangan tinggi.
• Pada ujung penerima frekuensi
pembawa akan dialihkan ke
perangkat telekomunikasi melalui
kapasitor dan line mathing unit
6. SALURAN SISTEM TENAGA
• Komunikasi PLC biasanya digunakan sebagai media komunikasi suara, teleproteksi
maupun untuk keperluan komunikasi data. Dengan demikian maka kanal yang
tersedia perlu dipisahkan menjadi beberapa kanal pembicaraan dan kanal data
6. SALURAN SISTEM TENAGA
1. PLCC Terminal - Suara dan Data Diterjemahkan menjadi High Frequency
Carrier
2. LMU (Line Matching Unit) Untuk pencocokan impedansi antara garis dan
kabel koaksial, perlindungan tegangan tinggi termasuk perangkat seperti
drainase coil (20mH), arrestor (500V) dan saklar bumi
3. Coupling Capacitor (C.C) pembawa Pasangan frekuensi tinggi dengan
Power Line
4. Line Trap (L.T) Jangan biarkan HF carrier yang ditransmisikan untuk masuk
dalam sub-stasiun
6. SALURAN SISTEM TENAGA

1. Wave Trap 10.Terminal Telemetering


2. Capacitor 11.Microphone Amplifier
3. Filter HF Pemancar 12.A.F. Oscilator
4. Filter HF Penerima 13.Tranducer
5. Modulator 14.Telephone
6. Automatic Volume 15.Call Receiver Amplifier
Control
16.Telephone Amplifier
7. High Pass Filter
17.Penerima Telemetering
8. Band Pass Filter
18.Recorder
9. Low Pass Filter
7. KABEL SERAT OPTIK (FIBER OPTIC)
• Serat optik adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari
kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan
dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke
tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah laser atau
LED. Kabel ini berdiameter kurang lebih 120 mikrometer
• Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus
digunakan sebagai saluran komunikasi.
7. KABEL SERAT OPTIK (FIBER OPTIC)
• Serat optik adalah suatu bahan yang terbuat dari bahan gelas atau plastik
yang dapat digunakan untuk merambatkan Sinar cahaya dari satu tempat
ketempat lain pada jarak yang saling berjauhan dengan sempurna tanpa
mengalami distorsi dan rugi-rugi yang besar.
• Pengertian serat adalah karena bentuknya yang tipis dengan struktur
seperti benang, sedang kata optik karcna sifat kerjanya yang berkaitan
dengan sumber cahaya.
• Serat optik tersebut tidak hanya mampu melalukan sinar cahaya pada jalur
yang lurus sebagaimana sifat perambatan cahaya tetapi juga dapat
mengikuti jalur yang berkelok-kelok mengikuti jalur geografis penarikan
kabel tersebut.
7. KABEL SERAT OPTIK (FIBER OPTIC)
• Serat optik untuk sistem komunikasi jarak jauh pada prinsipnya terdiri dari
tiga elemen dasar yaitu 1) inti bahan gelas atau plastik yang dikelilingi
lapisan bahan lain yang berbeda yang disebut 2) cadding dan lapisan
3) pembungkus luar untuk melindungi serat optik tersebut.
• Dengan susunan serat optik sedemikian maka apabila cahaya ditembakkan
pada inti serat optik dengan sudut tertentu, diharapkan hanya sebagian
kecil dari cahaya yang akan dibiaskan oleh dindingdinding serat ke lapisan
selubung.
7. KABEL SERAT OPTIK (FIBER OPTIC)

coating
3
cladding

core
1
2

1 Sinar merambat lurus sepanjang sumbu serat tanpa mengalami refleksi/refraksi

2 Sinar mengalami refleksi total karena memiliki sudut datang yang lebih besar dari
sudut kritis dan akan merambat sepanjang serat melalui pantulan-pantulan.
3 Sinar akan mengalami refraksi dan tidak akan dirambatkan sepanjang serat
karena memiliki sudut datang yang lebih kecil dari sudut kritis
7. KABEL SERAT OPTIK (FIBER OPTIC)
• Pembangkit cahaya pada transmisi optic adalah LED (Light Emitting Diode) dan LD (Laser
Diode)
• LD lebih baik dari pada LED karena :
• LD dapat memodulasi kecepatan pengiriman lebih tinggi
• LD dapat menghasilkan daya kirim lebih besar
• LD lebih efisien ditinjau dari segi redaman yang mungkin terjadi
• LED lebih baik dari pada LD karena
• Harga lebih murah
• Keandalannya lebih tinggi
• Sedangkan detector cahanya menggunakan fotodioda
7. KABEL SERAT OPTIK (FIBER OPTIC)
• Kelebihan Serat Optik
• Lebar jalur besar dan kemampuan dalam membawa banyak data, dapat memuat
kapasitas informasi yang sangat besar dengan kecepatan transmisi mencapai 2.5 GB
per detik dan menghantarkan informasi jarak jauh tanpa pengulangan.
• Biaya pemasangan dan pengoperasian yang rendah serta tingkat keamanan yang lebih
tinggi. Biaya per bit informasi lebih murah dibanding saluran komunikasi lainnya
• Ukuran kecil dan ringan, sehingga hemat pemakaian ruang. Pemasangannya jauh lebih
mudah.
• Imun, kekebalan terhadap gangguan elektromagnetik dan gangguan gelombang radio.
• Non-Penghantar, tidak ada tenaga listrik dan percikan api.
• Tidak berkarat. Keandalan dan pemeliharaan yang tinggi dan murah, serat optik dapat
bertahan sampai 30 tahun.
• Keamanan transmisi dengan serat optik sangat aman, penyadapan susah dilakukan.
8. SISTEM KOMUNIKASI HIBRID
• Sistem komunikasi hibrid dapat dilakukan dengan mempertimbangkan
keuntungan-keuntungan dari masing-masing elemen komunikasi sesuai
dengan keperluannya.
• Dalam suatu sistem otomatisasi terpadu, keandalan dan lebar bidang
saluran akan semakin menaik mendekati pusat pengendalian sistem.
• Kadang-kadang suatu jenis sistem telekomunikasi tertentu tidak sesuai
untuk keperluan keseluruhan kebutuhan, namun pada jalur-jalur tertentu
sistem komunikasi tersebutlah yang paling sesuai.
8. SISTEM KOMUNIKASI HIBRID
• Sebagai contoh sistem komunikasi suatu pengaturan distribusi yang terdiri
dari satu control centre dan beberapa substation dibuat sebagai berikut:
• Dari control Centre ke remote
terminal gardu induk dengan
menggunakan power line
carrier
• Kebutuhan pengendalian
beban jaringan distribusi
dengan menggunakan radio
broadcasting
• Komunikasi dengan gardu-
gardu digunakan saluran
microwave dan leased line

Anda mungkin juga menyukai