Anda di halaman 1dari 19

Menghindari Sifat Tercela

Hubb al-dunya
Pengertian Hubb al-dunya
Hubb al-dunya adalah cinta dunia, yakni mencintai dunia dan melupakan akhirat.
Hubb al-dunya merupakan sumber kehancuran umat. Penyakit ini sangat
berbahaya karena dapat melemahkan dan menggerus keimanan seseorang.

Penyebab Hubb al-dunya


1. Menganggap dunia sebagai tujuan utama
2. Suka mengumpulkan harta dengan menghalalkan segala cara
3. Kikir
4. Serakah, rakus dan tamak
5. Tidak mensyukuri nikmat Allah
Dampak Negatif Hubb al-dunya
 Lalai kepada Allah
 Mereka yang begitu mencintai dunia akan mudah tergoyah imannya
 Sumber penyakit (tamak, rakus, pamer, dengki dll)
 Menghalalkan berbagai cara demi memperoleh kesenangan dunia
 Membuat seseorang tidak melakukan sesuatu yang bermanfaat baginya di akhirat

Cara menghindari Hubb al-dunya


 Mengingat bahwa kehidupan dunia hanya sementara
 Memperbanyak mengingat kematian
 Qana’an
 Mengingat bahwa apa yang dilakukan di dunia akan dimintai pertanggung jawaban
Hasad
Pengertian Hasad
Hasad adalah penyakit hati Ketika seseorang merasa tidak senang jika orang lain menerima
karunia dari Allah

Penyebabnya
1. permusuhan / kebencian terhadap seseorang
2. takabur (sombong) yakni merasa diri yang paling baik, paling benar dan paling hebat.

Dampak negative
1. menghapus amal kebaikan
2. merasa senang jika orang lain tertimpa musibah
3. memutus tali silaturahmi
4. hilangnya ketenangan dan kebahagiaan
5. tidak dapat menyempurnakan iman
Cara menghindari
 Memperbanyak rasa syukur
 Menanam kesadaran bahwa sifat hasad akan membawa seseorang menderita batin
 Berfikir positif atas segala kejadian yang menimpa kita
 Menumbuhkan kesadaran bahwa dengki akan menciptakan permusuhan dan berakhir petaka
 Memelihara sikap rendah hati
 Saling mengingatkan dan saling menasehati
 Bersikap realistis melihat kekayaan
 Mempunyai pendirian dan tidak mudah terprovokasi
 Senantiasa berlindung pada Allah agar dihindarkan dari sifat Hasad
Ujub
Pengertian
Berasal dari ajaba yang berarti kagum, takjub.
Al-I’jabu bi al-Nafs berarti kagum terhadap diri sendiri
Secara istilah dapat kita pahami bahwa ujubb yaitu sikap membanggakan diri,
dengan memberikan satu penghargaan yang terlalu berlebihan terhadap
kemampuan diri.
Memang setiap orang mempunyai kelebihan tertentu yang terkadang orang lain
tidak memilikinya, tetapi milik siapakah semua kelebihan itu?
Firman Allah :
Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit an bumi dan apa yang ada di dalamnya, dan
Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. [QS. Al Maidah : 120]
Sebab-sebab terjadinya

 Banyak dipuji
 Banyak merai kesuksesan
 Kekuasaan
 Memiliki intelektual dan kecerdasan yang tinggi
 Memiliki kesempurnaan fisik
Dampak Negatif
 Ujub akan membawa ke arah kesombongan
 Meremehkan dosa dihadapan Allah karena merasa ibadahnya sudah sempurna
 Melupakan nikmat itu pemberian dari Allah karena merasa bahwa keberhasilannya
itu berasal dari usahanya sendiri bukan dari Allah
 Tidak takut azab dan murka Allah karena merasa diri telah mendapat kedudukan
mulia di sisi Allah
 Menggugurkan pahala
 Enggan bermusyawarah dan berdiskusi dengan yang lain
 Hilangnya rasa saling menghormati
 Enggan menerima nasehat orang lain
Cara Menghindari
 Selalu mengingat akan hakikat diri
 Sadar akan hakikat dunia dan akhirat
 Menyadari bahwa sesungguhnya nikmat itu pemberian dari Allah
 Mengingat kematian
 Berdoa kepada Allah agar dijauhkan dari sifat Ujub
 Berusaha untuk bekerjasama dan hidup saling menghargai
Sombong
Pengertian Sombong
Sombong (takabur) adalah membanggakan diri sendiri
Semobong merupakan anak dari ujub, akar dari sombong adalah ujub. Jadi Ujub
melahirkan Sombong.
sombong itu adalah menolak kebenaran dan merehkan manusia. (HR. Muslim)

Sebab terjadinya
1. Merasa apa yang diucapkan benar, sehingga menganggap orang lain salah
2. Gila pujian
3. Merasa banyak ilmu banyak harta
4. Amal dan ibadah
5. Karena nasab dan kelebihan fisik yang dimiliki
Dampak Negative
menjadi penghalang masuk surga
mendapatkan hukuman di dunia karena kesombongannya
membuat orang lain membenci perilakunya

Cara Menghindari
1. meningkatkan ibadah kepada Allah
2. meningkatkan Iman dan Taqwa
3. menyadari dosa yang akan menimpa pada orang sombong
4. mengganti dengan berprilaku Tawadhu
5. ikhlas dalam melakukan perbuatan
6. menyadari segala kekurangan sebagai manusia
7. menyadari bahwa hidup hanya sementara
Riya’
Pengertian
Menurut Bahasa berasal dari kata al-Riya’u yang berarti menampakkan. Yaitu
memperihatkan suatu amal kebaikan kepada sesama manusia.
Menurut istilah melakukan ibadah untuk mendapatkan pujian dari orang lain

Sebab terjadinya
1. Terlalu dikagumi orang lain
2. Lari dari celaan
3. Rakus akan apa yang diperoleh
4. Ambisi mendapatkan kedudukan atau kepemimpinan
5. Senang karena lezatnya pujian orang lain
6. Lalai akan dampak buruk riya
Dampak negatif
 Nilai amal saleh hilang
 Riya adalah syirik khofi (tersembunyi)
 Mereka ini tidak mendapat manfaat di dunia dari usaha-usaha mereka dan tidak
pula mendapat pahala di akhirat
 Akan merasa hampa dan kecewa apabila perhatian dan pujian yang ia harapkan
ternyata tidak didapatinya
 Terkena penyakit rohani berupa gila pujian atau gila hormat
 Bisa menimbulkan pertengkaran bila ia mengungkit-ungkit kebaikannnya pada
orang lain

Cara menghindari
 Memperbaiki niat ibadah semata-mata karena Allah
 Menghindari sikap suka memamerkan perbuatan baik
 Bersyukur atas nikmat yang telah diberikan
 Meningkatkan kekhusyuan dalam beribadah

Anda mungkin juga menyukai