Anda di halaman 1dari 13

Kebijakan / Regulasi

Pengembangan LKMS
Kelompok 5
Ayumi Zahra
(20402004)
Shelly Widyaliskaria Putri
(20402012)
Safira Puteri Maharani Eka Delly
(20402015)
Putu Salsabila Natasya Putri
(20402019)
Topik Pembahasan :

A. Perizinan/UU Hukum LKMS di Indonesia


B. Konsep Reformulasi Peraturan Hukum LKMS
C. Kebijakan Dalam Pengembangan LKMS
D. Dukungan Pemerintah Dalam Operasional LKMS
Perizinan/UU
Hukum LKMS di
Indonesia
a. Bentuk badan hukum LKM
1. Pasal 1 (Ketentuan Umum), terdiri dari : b. Perseroan terbatas
a. Lembaga Keuangan Mikro (LKM) c. Sisa kepemilikan saham perseroan terbatas
b. Pinjaman d. Kepemilikan setiap warga negara Indonesia atas
c. Pembiayaan saham perseroan terbatas
d. Simpanan
e. Penyimpan 3. Pasal 3, terdiri dari :
f. Prinsip Syariah adalah ketentuan hukum Islam a. Warga negara Indonesia.
g. Direksi b. Badan usaha milik desa/kelurahan.
h. Dewan Komisaris c. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
d. Koperasi.
i. Dewan Pengawas Syariah
j. Otoritas Jasa Keuangan
4. Pasal 4
Pasal 4 LKM dilarang dimiliki baik secara langsung
2. Pasal 2 (Bagian Kesatu Bentuk Badan Hukum maupun tidak langsung oleh warga negara asing
dan Kepemilikan), terdiri dari : dan/atau badan usaha yang sebagian atau seluruhnya
dimiliki oleh warga negara asing atau badan usaha asing.
Konsep
Reformulasi
Peraturan Hukum
LKMS
Langkah dan kebijakan Pemerintah untuk mengarahkan dan
mefasilitasi agar LKM menggunakan legalitas kelembagaan dan
kegiatan usaha yang prudent layaknya sebuah bank sebenarnya
sudah pernah ditempuh oleh Pemerintah melalui penerbitan
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 1992 tentang Bank
Perkreditan Rakyat (BPR). Di dalam Pasal 19 Peraturan
Pemerintah tersebut Pemerintah sudah mengambil langkah agar
LKM, termasuk di dalamnya Koperasi, yang belum memiliki
legalitas usaha menghimpuan dana simpanan masyarakat (PDSM)
diarahkan agar menjadi bank mikro dan difasilitasi dengan
mengeluarkan landasan hukum berupa Peraturan Pemerintah
tersebut.
Kebijakan Dalam
Pengembangan
LKMS
Penyediaan landasan hukum bagi operasional lembaga
LKM syariah maupun Konvensional. UU No.1 tahun
2013 pasal 3 tentang lembaga keuangan mikro bertujuan
untuk :
1. Meningkatkan akses pendanaan skala mikro bagi
masyarakat.
2. Membantu peningkatan pemberdayaan ekonomi dan
produktivitas masyarakat.
3. Membantu peningkatan pendapatan dan kesejahteraan
masyarakat terutama masyarakat miskin atau
berpenghasilan rendah.
Dukungan
Pemerintah Dalam
Operasional LKMS
Pemerintah telah membuat kebijakan dalam Operasional LKM / LKMS untuk mempercepat
pertumbuhan ekonomi yang terkait langsung dengan UKM, yaitu dicanangkannya tiga butir
kebijakan pokok di bidang ekonomi, yaitu :
1. Peningkatan layanan jasa keuangan.
2. Peningkatan infrastruktur layanan jasa keuangan, berupa akses pasar, layanan penagihan
dan pembayaran, kemudahan investasi dan menabung, serta dukungan umum atas
pelaksanaan transaksi perdagangan.
3. Peningkatan kemampuan dan penguasaan aspek-aspek teknis dan manajemen usaha,
pengembangan produk dan penjualan, administrasi keuangan, dan kewirausahaan secara
menyeluruh.
Selain itu, kebijakan pemerintah dalam pengembangan sektor
UKM tersebut bertujuan untuk meningkatkan potensi dan
partisipasi aktif di dalam proses pembangunan nasional,
khususnya dalam kegiatan ekonomi dalam rangka mewujudkan
pemerataan pembangunan melalui perluasan kerja dan
peningkatan pendapatan
Thank You...

Anda mungkin juga menyukai