Anda di halaman 1dari 33

FARMAKOLOGI SISTEM SARAF OTONOM

FAHRUN NUR ROSYID


STAF PENGAJAR PADA FIK UMS
d en ga n ot o no m? ?
A pa y an g d i m a k su d
SISTEM SARAF PUSAT
Sistem saraf otonom:
• Bekerja tanpa pengaruh sistem
saraf pusat: otak/ sumsum tulang
belakang
• Mengatur kerja otot polos dan
kelenjar secara tidak sadar
• Dibagi menjadi dua: simpatik dan
parasimpatik
• Pada beberapa aktivitas
berlawanan, antara simpatik dan
parasimpatik
V.S ISTIRAHAT
KONDISI TERANCAM
SISTIM SIMPATIS DAN PARA SIMPATIS
NEUROTRANSMITTER
SIMPATIS DAN PARASIMPATIS
PROVE IT!!
• Apa yang kita lakukan ketika
kondisi kita terancam?
• Bagaimana pupil kita ketika
kita sedang berada di gedung
yang menakutkan?
• Bagaimana nafas kita ketika
ada anjing yang mengejar
kita?
• Bagaimana denyut jantung
kita ketika kita melihat suatu
tawuran?
EFEK
SIMPATIK

ADRENERGIK
AGONIS OBAT ADRENERGIK/SIMPATOMIMETIK

LANGSUNG TIDAK LANGSUNG

β2
α1 α2 β1
INHIBITOR MAO
(MONOAMIN OKSIDASE)
OBAT-OBAT ADRENERGIK LANGSUNG
• Alfa-1, mengaktivasi organ-organ efektor seperti
otot-otot polos (vasokontriksi) dan sel-sel kelenjar
dengan efek bertambahnya sekresi ludah dan
keringat.
• Alfa-2, yaitu menghambat pelepasan noradrenalin
pada saraf-saraf adrenergik dengan efek turunnya
tekanan darah.
• Beta-1, yaitu memperkuat daya dan frekuensi
kontraksi jantung.
• Beta-2, yaitu bronkodilatasi dan stimulasi
metabolisme glikogen dan lemak
SIMPATOMIMETIK LANGSUNG
PENGGUNAAN
• Shock, dengan memperkuat kerja jantung (Alfa1) dan
melawan hipotensi (beta), contohnya adrenalin dan
noradrenalin
• Asma, dengan mencapai bronkodilatasi (beta2),
contohnya salbutamol dan turunannya, adrenalin dan
efedrin.
• Hipertensi, dengan menurunkan daya tahan perifer dari
dinding pembuluh melalui penghambatan pelepasan
noradrenalin (alfa2 ), contohnya metildopa dan klonidin.
• Pilek (rhinitis), guna menciutkan selaput lendir yang
bengkak (alfa) contohnya imidazolin, efedrin dan
adrenalin.
• Midriatikum, yaitu dengan memperlebar pupil mata
(alfa), contohnya fenilefrin dan nafazolin.
AGONIS ADRENERGIK/SIMPATOMIMETIK
LANGSUNG
KELOMPOK Efek CONTOH OBAT
Agonis α Vasokontriksi sistemik atau Lokal: Fenilefrin,
lokal dekongestan nafazolin,
tramazolin,
xilometazolin,
oksimetazolin
Agonis β Bronkodilatasiantiasma, Salbutamol,
tokolitik???, peningkatan terbutalin,
kontraksi jantung fenoterol,
peningkatan tekanan darah oksiprenalin,
salmeterol,
procaterol
SIMPATOMIMETIK TAK LANGSUNG
TERDAPAT ENZIM-ENZIM YANG MENGURAIKAN ADRENALIN
ATAUPUN NORADRENALIN CONTOH: MAO (MONOAMIN
OKSIDASE)
BEBERAPA OBAT MAMPU MENGHAMBAT KERJA MAO
INHIBITOR MAO
SIMPATOMIMETIK TAK LANGSUNG

INHIBITOR MAO

SEBAGAI ANTIPARKINSON DAN ANTIDEPRESAN

CONTOH: SELEGILIN (ANTIPARKINSON), MOKLOBEMID


(ANTIDEPRESAN)
SIMPATOMIMETIK TAK LANGSUNG

BEBERAPA OBAT BEKERJA SECARA TIDAK


LANGSUNG DENGAN MENINGKATKAN
PENGELUARAN EPINEFRIN ATAU NOREPINEFRIN
DAN MENCEGAH PENYERAPAN KEMBALI

CONTOH: EFEDRIN, PSEUDOEFEDRIN


SIMPATOLITIK

SIMPATOLITIK

α- SIMPATOLITIK β-SIMPATOLITIK
α- SIMPATOLITIK

ANTIHIPERTENSI DAN UNTUK PENANGANAN TUMOR


PROSTAT
β- SIMPATOLITIK
DISEBUT JUGA β- BLOCKER

MENURUNKAN KONTRAKSI JANTUNG DAN


ANTIHIPERTENSI
SIMPATOLITIK

KELOMPOK EFEK CONTOH OBAT

α-simpatolitik Menurunkan tekanan Tamsulosin,


darah melalui fenoksibenzamin,
pelebaran pembuluh fentolamin, terazosin,
darah, menurunkan alfuzosin
kontraksi otot halus
prostat terapi
pembesaran prostat
β- simpatolitik Menurunkan kontraksi Atenolol, propanolol,
jantung labetolol, nadolol,
antihipertensi; carvedilol, bisoprolol
Bronkokonstriksi
ASMA
PARASIMPATIK
PARASIMPATIK

PARASIMPATIK

PARASIMPATOMIMETIK PARASIMPATOLITIK

LANGSUNG TAK LANGSUNG


Sistem saraf parasimpatik
berkaitan dengan:
•Peningkatan aktivitas
saluran cerna seperti
peningkatan pengeluaran air
liur, pengeluaran asam
lambung, peningkatan
motilitas usus, peningkatan
defekasi
•Peningkatan aktivitas
saluran urin urinasi lebih
tinggi
•Penyempitan pupil
•Penurunan denyut jantung
•Penyempitan saluran nafas
(bronkokonstriksi)

Senyawa neurotransmiter atau penghantar pesan yang penting


dalam sistem saraf parasimpatik adalah asetilkolin
Terdapat enzim yang dapat
menguraikan asetilkolin yaitu:
asetilkolinesterase
Obat parasimpatomimetik dapat
bekerja secara langsung ataupun
tidak langsung
Secara langsung melalui ikatan dengan
reseptor asetilkolin. Terdapat dua
reseptor: nikotinik dan muskarinik
Obat parasimpatomimetik tidak
langsung bekerja dengan cara
menghambat penghancuran
asetilkolin oleh asetilkolinesterase
sehingga konsentrasi asetilkolin
tetap tinggi
Beberapa insektisida merupakan senyawa yang bekerja parasimpatomimetik secara
tidak langsung

INSEKTISIDA
PARASIMPATOMIMETIK
KELOMPOK EFEK OBAT
Parasimpatomimetik langsung Meningkatkan tonus Karbakol,
otot, mengurangi pilokarpin
glukoma
Meningkatkan tonus Neostigmin,
otot, mengurangi fisostigmin
glukoma
Parasimpatomimetik tak Meningkatkan Rivastigmin
langsung kemampuan
memori
digunakan pada
penderita penyakit
Alzheimer
PARASIMPATOLITIK
Obat yang bersifat parasimpatolitik
akan menghambat aktivitas sistem
saraf parasimpatik, sehingga:
•Terjadi midriasis pada pupil mata
pupil melebar
•Penurunan sekresi asam lambung
penanganan gastritis (jarang
digunakan)
•Pelebaran saluran nafas atau
bronkodilatasi penanganan asma
•Relaksasi otot polos spasmolitik
(mengurangi rasa mulas)
•Menurunkan aktivitas sistem saraf
pusat sedatif mengurangi mabuk
perjalanan (kinetosis)
•Peningkatan denyut jantung
takikardia
PARASIMPATOLITIK
Kelompok Efek Contoh obat

Parasimpatolitik Menurunkan sekresi asam Pirenzepin


lambung
Midriatikum (melebarkan Atropin, homatropin
pupil)pemeriksaan bagian
dalam mata

Pelebaran saluran Ipratropium


nafasbronkodilatasi

Memberikan efek sedasi Skopolamin


mencegah kinetosis/ mabuk
perjalanan

Mengurangi spasmus otot Hiosiamin


polos
Obat parasimpatolitik juga dapat digunakan untuk
penanganan keracunan insektisida contoh Atropin

EFEK SAMPING
Efek samping yang paling umum dari parasimpatolitik:
•Takikardia
•Konstipasi
•Pusing
•Halusinasi
“Semoga bermanfaat”

Anda mungkin juga menyukai