Anda di halaman 1dari 25

Farmakologi Sistem Saraf Otonom

Siti Nurhalimah, S.Farm.,Apt


Saraf Otonom
Susunan saraf yang bekerja tanpa mengikuti
kehendak kita.
Misal : Detak Jantung, mata berkedip,
kesadaran, pernafasan maupun pencernaan
makanann

Susunan Saraf Simpatis Susunan Saraf Parasimpatis


(Adrenergik dan Adrenolitik) (kolinergik dan Antikolinergik)
KONDISI V.S ISTIRAHAT
TERANCAM
Sistem saraf otonom:
• Bekerja tanpa pengaruh sistem
saraf pusat: otak/ sumsum tulang
belakang
• Mengatur kerja otot polos dan
kelenjar secara tidak sadar
• Dibagi menjadi dua: simpatik dan
parasimpatik
• Pada beberapa aktivitas
berlawanan, antara simpatik dan
parasimpatik
PROVE IT!!
• Apa yang kita lakukan ketika
kondisi kita terancam?
• Bagaimana pupil kita ketika
kita sedang berada di gedung
yang menakutkan?
• Bagaimana nafas kita ketika
ada anjing yang mengejar
kita?
• Bagaimana denyut jantung
kita ketika kita melihat suatu
tawuran?

SIMPATIK
Kedua susunan saraf ini bekerja antagonis, bila salah satu
sistem menghambat fungsi tertentu yang lain justru
menstimulasi

Efek stimulasi
Organ Reseptor
S.simpatis S. parasimpatis
(adrenergik) (kolinergik)
Mata (pupil) α diperbesar diperkecil
Paru – paru (bronchia) β vasodilatasi vasokontriksi
Jantung β daya kontraksi diperkuat, Diperlemah
denyutan dipercepat
Arteriola αβ vasokonstriksi -
Vena α Vasokontriksi Vasodilatasi,
Lambung, usus (peristaltik αβ dikurangi relaksasi diperlambat
& sekresi) -
Kandung kemih dan α Relaksasi Diperbesar,kontriksi
empedu, rahim , berubah-ubah
Rahim yg mengandung β Vasokonstriksi -
Kulit, otot-otot α Vasokonstriksi -
EFEK
SIMPATIK

ADRENERGIK
AGONIS OBAT
ADRENERGIK/simpat
omimetik

TIDAK
LANGSUNG LANGSUNG

β2
α1 α2 β1
INHIBITOR MAO
(MONOAMIN
OKSIDASE)
OBAT-OBAT ADRENERGIK
LANGSUNG
• Alfa-1, mengaktivasi organ-organ efektor seperti
otot-otot polos (vasokontriksi) dan sel-sel kelenjar
dengan efek bertambahnya sekresi ludah dan
keringat.
• Alfa-2, yaitu menghambat pelepasan noradrenalin pada
saraf-saraf adrenergik dengan efek turunnya tekanan
darah.
• Beta-1, yaitu memperkuat daya dan frekuensi kontraksi
jantung.
• Beta-2, yaitu bronkodilatasi dan stimulasi metabolisme
glikogen dan lemak
PENGGUNAAN
• Shock, dengan memperkuat kerja jantung (Alfa1) dan
melawan hipotensi (beta), contohnya adrenalin dan
noradrenalin
• Asma, dengan mencapai bronkodilatasi (beta2), contohnya
salbutamol dan turunannya, adrenalin dan efedrin.
• Hipertensi, dengan menurunkan daya tahan perifer dari
dinding pembuluh melalui penghambatan pelepasan
noradrenalin (alfa2 ), contohnya metildopa dan klonidin.
• Pilek (rhinitis), guna menciutkan selaput lendir yang
bengkak (alfa) contohnya imidazolin, efedrin dan adrenalin.
• Midriatikum, yaitu dengan memperlebar pupil mata (alfa),
contohnya fenilefrin dan nafazolin.
Contoh Zat Lain
Efedrin (Alkaloida
Dopamin (Bekerjadrmeningkatkan
tumbuhan Ephedra
Vulgaris yg
tekanan sekarang
sistolik dibuat secara
pd penderita shocksintetis.
serta
Efedrin (Alkaloida
Digunakan
Dopamin dr tumbuhan
pada penderita
(Bekerja asamaEphedra
atas dasar
meningkatkan aliranmeningkatkan
darah ginjal dan
Vulgaris
efek bronkodilatasinya
tekanan yg sekarang
sistolik dibuat
yang secara
pdsamping
penderita lama,
shocksintetis.
serta
glomerulus.
Digunakan pada
dekongestiv Efek
dan penderita
midriatik. pada
asama
Efek dosis
atas dasar
samping
meningkatkan
tinggi menimbulkanaliran darah
muntah, ginjal dan
takikardi,
efek bronkodilatasinya
dosis tinggi pada jantungyangyaitu
lama,cemas,
glomerulus.
nyeri dada,
gelisah,
Efek samping
sukarhipertensi).
dekongestiv dan midriatik.
tidur,
padatakikardia).
gemetarEfek
dosis
dan samping
tinggi menimbulkan
dosis tinggi muntah,
pada jantung yaitutakikardi,
cemas,
nyeri dada,
gelisah, sukarhipertensi).
tidur, gemetar dan takikardia).

Isopr
Isopr
enalin
enalin
(( Me Me
miliki
miliki
efek
efek
bronk
bronk
odilat
odilat
asi
asi
dan
dan
stimu
stimu
lasi
lasi
jantu
jantu
ng
ng
maka
maka
digun
digun
akan
akan
untuk
untuk
peng
peng
obata
obata
nn dan dan
pence
pence
gahan
gahan
seran
seran
gan
gan
asma.
asma.
Karen
Karen
aa
Abso
Abso
rbsi
rbsi
dalam
dalam
usus
usus
tidak
tidak
semp
semp
urna
urna
maka
maka
nn
biasa
biasa
nya
nya
digun
digun
akan
akan
dalam
dalam
bentu
bentu
kk
seblin
seblin
gual,
gual,
inhala
inhala
si
si
atau
atau
spray
spray
).
).
Contoh Zat Lain

Fenilefrin
Berdasarkan khasiat vasakontriksi perifer maka digunakan sebagai obat :
Hipotensi (kolaps), Midriatik pada mata (5-10%), Dekongestif untuk
menciutkan mukosa hidung yang bengkak.

Derivat imidazolin
Khusus digunakan sebagai dekongestif untuk menciutkan selaput
lendir hidung dan mata pada keadaan pilek atau salesma (rhinitis
dan sinusitis) dengan kerja lebih lama dari efedrin.
SIMPATOLITIK / ADRENOLITIK

SIMPATOLITIK

α- SIMPATOLITIK / β-SIMPATOLITIK /
BLOKER BLOKER
α- SIMPATOLITIK

Alfa Bloker adalah zat yg


membloir dan menduduiki
reseptor alfa sehingga melawan
vasokontriksi perifer yang
disebabkan noradrenalin. Efek
utamanya adalah vasodilatasi
perifer dan digunakan pada
gangguan sirkulasi untuk
memperlancar darah di bagian
kulit.
Contoh : Derivat
imidazolin(tolazin, fentolamin)
Alkaloid

ANTIHIPERTENSI DAN UNTUK PENANGANAN


TUMOR PROSTAT
β- SIMPATOLITIK

DISEBUT JUGA β- BLOCKER

MENURUNKAN KONTRAKSI JANTUNG DAN


ANTIHIPERTENSI
SIMPATOLITIK

KELOMPOK EFEK CONTOH OBAT


α-simpatolitik Menurunkan tekanan Tamsulosin,
darah melalui fenoksibenzamin,
pelebaran pembuluh fentolamin, terazosin,
darah, menurunkan alfuzosin
kontraksi otot halus
prostat terapi
pembesaran prostat

β- simpatolitik Menurunkan kontraksi Atenolol, propanolol,


jantung labetolol, nadolol,
antihipertensi; carvedilol, bisoprolol
Bronkokonstriksi
ASMA
PARASIMPATIK
PARASIMPATIK

PARASIMPATIK

PARASIMPATOMIME PARASIMPATOLI
TIK TIK

LANGSUNG TAK LANGSUNG


Sistem saraf parasimpatik
berkaitan dengan:
• Peningkatan aktivitas saluran
cerna seperti peningkatan
pengeluaran air liur,
pengeluaran asam lambung,
peningkatan motilitas usus,
peningkatan defekasi
• Peningkatan aktivitas saluran
urin urinasi lebih tinggi
• Penyempitan pupil
• Penurunan denyut jantung
• Penyempitan saluran nafas
(bronkokonstriksi)

Senyawa neurotransmiter atau penghantar pesan yang penting dalam


sistem saraf parasimpatik adalah asetilkolin
Terdapat enzim yang dapat
menguraikan asetilkolin yaitu:
asetilkolinesterase

Obat parasimpatomimetik dapat


bekerja secara langsung ataupun
tidak langsung

Secara langsung melalui ikatan


dengan reseptor asetilkolin.
Terdapat dua reseptor: nikotinik
dan muskarinik

Obat parasimpatomimetik tidak


langsung bekerja dengan cara
menghambat penghancuran
asetilkolin oleh
asetilkolinesterase sehingga
konsentrasi asetilkolin tetap tinggi
Beberapa insektisida merupakan senyawa yang bekerja parasimpatomimetik secara
tidak langsung

INSEKTISIDA
PARASIMPATOMIMETIK

KELOMPOK EFEK OBAT


Parasimpatomimetik Meningkatkan tonus otot, Karbakol, pilokarpin
langsung mengurangi glukoma

Meningkatkan tonus otot, Neostigmin, fisostigmin


mengurangi glukoma
Parasimpatomimetk tak
langsung Meningkatkan Rivastigmin
kemampuan memori
digunakan pada penderita
penyakit Alzheimer
PARASIMPATOLITIK
Obat yang bersifat parasimpatolitik
akan menghambat aktivitas sistem
saraf parasimpatik, sehingga:
• Terjadi midriasis pada pupil mata
pupil melebar
• Penurunan sekresi asam lambung
penanganan gastritis (jarang
digunakan)
• Pelebaran saluran nafas atau
bronkodilatasi penanganan asma
• Relaksasi otot polos spasmolitik
(mengurangi rasa mulas)
• Menurunkan aktivitas sistem saraf
pusat sedatif mengurangi
mabuk perjalanan (kinetosis)
• Peningkatan denyut jantung
takikardia
PARASIMPATOLITIK
Kelompok Efek Contoh obat
Parasimpatolitik Menurunkan sekresi Pirenzepin
asam lambung
Midriatikum Atropin, homatropin
(melebarkan
pupil)pemeriksaan
bagian dalam mata
Pelebaran saluran Ipratropium
nafasbronkodilatasi
Memberikan efek sedasi Skopolamin
mencegah kinetosis/
mabuk perjalanan
Mengurangi spasmus Hiosiamin
otot polos
Obat parasimpatolitik juga dapat digunakan untuk penanganan
keracunan insektisida contoh Atropin

EFEK SAMPING

Efek samping yang paling umum dari parasimpatolitik:


• Takikardia
• Konstipasi
• Pusing
• Halusinasi

Anda mungkin juga menyukai