ANALGESIK NON NARKOTIK : ( beberapa yang perlu diketahui ) 1. Parasetamol 2. Antalgin 3. Metamizol 4. Anti-inflamasi non steroid ( AINS ) a. Aspirin. b. Turunan -. Turunan Fenilasetic acid Arilalkanoid acid : ( Diklofenak ) -. Turunan Fenilpropionic ( Ibuprofen ) c. Turunan Antranilic acid : Asam Fenamat. d. Sinyawa Pirazolon : Fenilbutazon, Oksifenbutazon. e. Turunan Indolasetat : Indometasin, Sulindak. PARASETAMOL ( PANADOL ) : • Analgesik-antipiretik dg menghambat sinteses Prostaglandin otak. • Tidak merangsang Lambung, tidak punya aktivitas anti- inflamasi perifer. Farmako-kinetik : • Cepat diserap usus. • Bioavailabilitas & laju serapnya ditingkatkan oleh : Klorpropamid, & kerja fisik. • Turun oleh KH, & saat tidur. • T1/2 plasma = 75 – 180 menit. Ikatan protein = 25 – 50 % • Ekskresi dlm urine dlm bentuk : a. Sulfat 25 % b. Glukoronida 75 % c. Asalnya 1 – 40 % Over Dosis :
• Kemampuan metabolisme obat dilampaui T1/2 memanjang
sampai di atas 4 jam kerusakan hati.
• Terbentuk metabolit reaktif meracun hati.
Toksisitas ( Efek samping ) :
1. Ruam kulit ( jarang )
2. Diskrasia darah ( jarang )
3. Kerusakan hati ( sering )
4. Kemungkinan kerusakan ginjal ( pd keracunan kronik )
FENASETIN :
• Zat ini dimetabolisme menjadi Parasetamol di hati.
• T1/2 plasmanya 35 – 105 menit
• Fenasetin dosis besar dlm jangka lama nekrosis tubuler
ginjal.
• Pd defisiensi G6PD dan MetHb terjadi hemolisis.
BENORILAT :
• Suatu ester Asetilsalisilat dengan Parasetamol.
• Jika dihidrolisis oleh esterase Aspirin + Parasetamol.
• Jadi merupakan “ Prodrug “ bagi Parasetamol & Aspirin.
• Diserap dlm bentuk ester ( tidak mengiritasi Lambung )