K DENGAN
POST TRACHESOTOMY & BIOPSI E.I
OBSTRUKSI JALAN NAFAS ATAS E.C MASSA
NASSOFARING
DISUSUN OLEH :
JUANDA
JULHAJI HUTAGALUNG
KUSNAENI
MARTINA MONALISA
OUTLINE
• Sesak napas
• Gelisah, muka pucat atau sianosis karena hipoksia
• Stridor (napas berbunyi) saat inspirasi
• Cekungan (retraksi) suprasternal, supraklavikula, interkostal dan
epigastrial
KLASIFIKASI
Konservatif: infeksi/alergi
Perlindungantrakeobronkialtreedariaspirasi
Cideraparahpadawajahdanleher
Menurut letak insisinya Menurut waktu dilakukannya tindakan Menurut lamanya pemasangan
1. Trakeostomi dilakukan
dengan pasien dalam posisi
tidur telentang (supinasi),
bahu diganjal
2. Kulit daerah leher dibersihkan
secara aseptik dan antiseptik
dan ditutup dengan kain steril
3. Anestesi lokal infiltrasi kulit
(dipertengahan cricoid dengan
fosa suprasternal)
TEKNIK TRAKEOSTOMI
• Humidifikasi.
• Fiksasi harus aman dan ganti setiap hari.
• Bersihkan luka setiap 6 jam atau sesering yang diperlukan.
• Penghisapan trakeobronkial dilakukan dengan mengindahkan kaidah antisepsis.
• Gunakan kateter dan sarung tangan steril.
• Pipa dipertahankan selama 7 hari setelah itu ganti setiap 4 hari. Bila digunakan pipa metal,
pipa bagian dalam dapat sering diganti tanpa mengganti pipa utama.
• Kultur luka dan sputum harus diperiksa.
DEKANULASI
Keterangan Gambar :
A. Trakea tertekuk ke depan
B. Tukak dinding depan trakea karena ukuran
kanul terlalu besar
C. Emfisema subkutis karena dislokasi kanul
D. Tukak karina karena kateter isap
E. Manset ditiup terlalu kuat sehingga
menyebabkan penutupan kanul
F. Manset kanul terlepas di trakea
G. Nekrosis cincin trakea karena manset ditiup
terlalu kuat
H. Cedera dinding belakang (hati – hati fistel
trakeo-esofagus)
Kerugian
Keuntungan
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TRAKEOSTOMI
Umur : 20 Tahun
Status perkawinan :
Pekerjaan :
Agama :
Pendidikan terakhir :
Alamat : Banten
No . Reg : 466-25-17
Diagnosa Medis : Post Trakeostomi a.i impendingobstruksi jalan nafas atas e.c massa nasofaring
Pasien dirawat selama 2 hari di ICU IGD dan saat masuk ICU IGD tidak terpasang ventilator dan tidak terpasang sedasi
RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
Alasan masuk RS
• Pasien merasakan ada yang mengganjal ditenggorokan sejak 1 bulan lalu, terasa semakin sakit
saat makan/minum. Saat keluhan muncul dibawa kepuskesmas dikatakan radang, setelah 2 hari
tidak membaik dibawa ke klinik namun belum ada perubahan. Pasien semakin merasa sesak dan
kembali ke puskesmas dirujuk ke rumah sakit tipe C lalu dirujuk ke rumah sakit Fatamawati, di
Fatmawati sudah rawat inap dan di diagnosda obstruksi jalan nafas atas e.c massa nasofaring dan
direncanakan trakesotomi namun karena ICU penuh pasien dirujuk ke RSCM
Keluhan utama
• Tn. K merasa sesak bernafas saat banyak secret diselang trakeostomi
• Tn. K tidak bisa bicara dan susah berkomunikasi hanya menulis dikertas yang diberi perawat
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran composmetis
TD : 118/ 874 mmHg, MAP 84 mmHg
N : 78x/menit
S : 36,70C
RR : 17x/menit
TB : 170 cm
BB : 61 kg
HEAD TO TOE
Kepala
Simetris, tidak ada nyeri tekan, distribusi rambut merata, rambut hitam agak panjang
Mata
Simetris, tidak ada keluhan pada mata, sclera anikterik, konjungtiva ananemis, pergerakan bola mata baik bisa
mengikuti pergerakan, fungsi penglihatan baik, lapang pandang baik, pupil miosis ukuran 3mm/3mm, reflek
cahaya baik
Hidung
Simetris, fungsi penciuman baik, ada sedikit lesi dihidung, terpasang NGT ukuran 16 di hidung sebelah kanan
Mulut
Mukosa bibir agak kering, simetris, tidak ada lesi, gigi lengkap, lidah terlihat kotor
Telinga
Simetris, daun telinga lentur, tidak ada lesi, lubang telinga sedikkit kotor, fungsi pendengaran
baik
Leher
Terpasang Trakeostomi, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, terdapat sputum kental,
putih dan kemerahan di trakeostomi
Thorax
Tidak ada nyeri tekan, suara napas ronchi, pengembangan dada tidak maksimal, frekuensi
17x/menit, perkusi suara timpani. suara jantung S1, S2 terdengar, suara tambahan (-), perkusi
suara dullness
Abdomen
Simetris, lentur, kulit coklat, turgor baik tidak ada tanda dehidrasi, tidak ada nyeri
tekan, bising usus 8x/menit, pembesaran hati/limpe tidak ada,
Genital
Tidak ada keluhan, tidak ada lesi, genital bersih dan terpasang kateter urin
Ekstremitas atas
Tangan simetris, tidak ada nyeri, turgor baik, warna sawo matang, CRT < 3 detik
Ekstremitas bawah
Kaki simetris, tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri, tidak ada keluhan
ANALISA DATA
Trakeostomi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengatasi pasien dengan ventilasi yang tidak adekuat
dan obstruksi jalan pernafasan bagian atas. Insisi yang dilakukan pada trakea disebut dengan trakeotomi sedangkan
tindakan yang membuat stoma selanjutnya diikuti dengan pemasangan kanul trakea agar udara dapat masuk ke
dalam paru-paru dengan menggunakan jalan pintas jalan nafas bagian atas disebut dengan trakeostomi
Dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien trakeostomi kita harus memperhatikan posisi kanul trakeostomi
agar tidak berubah posisi dan tetap memberikan asuhann keperawatan dengan bio psiko social dan spiritual
Daftar Pustaka
Parker, Laura. (2014). Tracheostomy Care : Keep the Stoma Clean and Dry. Nursing Critical Care: November 2014-
Volume 9- Issue 6-p 38-41. http://doi.org/ 10.1097/01.CCN.0000453466.57833.dd
Tanpauline, CJ. (2010). Nursing Clinical Practice Guidelines : Nursing management of Adult Patients With
Tracheostomy. Ministry of Helath, Singapore
Higgins D (2009) Tracheostomy care 1: using suction to remove respiratory secretions via a tracheostomy
tube. Nursing Times; 105: 4, 16-17.
Intensive Care Society. (2014). Standards for the Care of Adult Patients with a Temporary Tracheostomy.
Costa. E. C., Rodrigues. C. F., Matias. C. G. (2019). Care For The Prvention of Complications in Tracheostomy
Patients. Journal Of Nursing UFPE On Line. https:// doi.org/10.5205/1981-8963-v01i01a238545p169-178-2019
TERIMA KASIH