Pondasi
Brenda Taroreh (20021101087)
05/08/2023 2
01 Uji Penetrasi Standar
Uji penetrasi standar yang dikembangkan pada tahun 1927, dewasa ini merupakan sarana
paling populer dan paling ekonomis untuk mendapatkan informasi dari lapisan bawah-
permukaan (tanah). Diperkirakan bahwa antara 85-90% dari rancang pondasi konvensional di
Amerika Utara dan Amerika Selatan dibuat dengan SPT. Pengujian ini secara luas juga dipakai
di daerah geografis lain. Cara ini telah dibakukan sebagai ASTMD 1586 sejak tahun 1958
dengan revisi-revisi secara berkala sampai sekarang.
05/08/2023 4
Pengujian SPT :
- Uji pemukulan tabung belah dinding tebal ke dalam tanah dan disertai pengukuran jumlah pukulan untuk
memasukkan tabung belah sedalam 305 mm vertikal. dilakukan dengan memukul sebuah tabung standar kedalam
lubang bor sedalam 460 mm menggunakan palu 63,5 kg yang jatuh bebas dari ketinggian 760 mm.
- Yang dihitung adalah jumlah pukulan untuk melakukan penetrasi sedalam 150 mm. Jumlah pukulan yang digunakan
adalah pada penetrasi sedalam 305 mm terakhir.
- Sewaktu melakukan pengeboran inti, jika kedalaman pengeboran telah mencapai lapisan tanah yang akan diuji, mata
bor dilepas dan diganti dengan alat yang disebut tabung belah standar (Standar Split barrel sampler).
- Setelah tabung ini dipasang, bersama-sama dengan pipa bor, alat diturunkan sampai ujungnya menumpu lapisan
tanah dasar, dan kemudian dipukul dari atas.
05/08/2023 5
Buku catatan (log) pemboran menunjukkan “penolakan” dan pengujian dihentikan bila :
Buku catatan pemboran dapat menunjukkan suatu rasio sebagai 70/100 atau 50/100 yang meunjukkan bahwa 70
atau 50 kali pukulan menghasilkan penetrasi sebesar 100mm (4 in) tetapi hal ini bukan suatu persyaratan ASTM. Pada
waktu pukulan berjumlah banyak, maka akan menyebabkan keausan berlebihan atas peralatan maupun jarak hasil
pemborannya sangat berkurang.
Sebelum dan sesudah standarisasi ASTM, sudah secara teratur tampak bahwa nilai-nilai N pada lubang pemboran
yang berdekatan tidaklah mungkin direproduksi.
05/08/2023 6
Ketidakcocokan timbul karena faktor-faktor seperti :
4. Apakah dipakai bahan pelapis pada bagian dalam pencontoh laras belah
05/08/2023 7
Rumus-rumus yang digunakan :
2. Rasio energi (
Dimana,
= energi godam sebenarnya atas pecontoh
05/08/2023 8
dimana, = N yang sudah disesuaikan dengan memakai subskrip untuk (rasio
energi baku, dapat dilihat pada tabel diatas) dan tanda ‘ untuk menunjukkan
bahwa hal itu sudah disesuaikan.
= penyesuaian untuk tekanan kolom tanah penutup yang
dihitung sebagai :
untuk = 2 ksf / 95,76 kPa / 1 kg/
= factor-factor penyesuai yang dambil dari tabel disamping
05/08/2023 9
02 Korelasi SPT
Akan tetapi, nilai-nilai tersebut harus dipakai dengan hati-hati
karena ada beberapa factor yang mempengaruhi seperti penuaan,
sementasi alami, air, kesudutan butir tanah, serta apa yang
mencakup kerelatifan.
SPT telah dipakai dalam kaitan dengan berat satuan, kerapatan nisbi ,
sudut gesekan dalam , dan kekuatan kompresi tak terdrainase . Skempton (1986) juga menyarankan penyesuaian untuk OCR > 1
empiris untuk , dan berat satuan tanah berbutir berdasarkan SPT pada
kedalaman, sekitar 6 m dan terkonsolidasi normal.
05/08/2023 11
Korelasi untuk N dan konsistensi untuk endapan-endapan kohesif diberikan dalam tabel dibawah.
Bagaimana pun, korelasi terhadap konsistensi itu sangat buruk karena adanya variasi pada OCR, penuaan, kadar
air pada contoh, ada atau tak adanya cairan pembor, lokasi MAT dan variabilitas endapan tanah secara umum.
05/08/2023 12
03 Rancangan Nilai N
Rekomendasi pada waktu lampau ialah agar memakai nilai N terkecil pada pemboran atau
pemakaian suatu rata-rata untuk semua nilai. Praktek dewasa ini ialah memakai suatu N rata-
rata, kecuali pada zona yang diminati.
Kalau kita memerlukan nilai N yang khas untuk suatu zona, umpamanya 2B di bawah
suatu telapak sebar, kita harus memakai dengan beberapa nilai N-nya dan merata-ratakan
hasilnya.
05/08/2023 14
TERIMA KASIH
05/08/2023 15