Anda di halaman 1dari 25

BAB IV

RANGKAIAN
OSILATOR
Tujuan Instruksional :

• Memahami konsep umpan balik positif dan prinsip kerja osilator


gelombang sinusoidal sebagai salah satu aplikasi umpan balik positif
• Mengenal jenis-jenis osilator gelombang sinusoidal yang populer
• Dapat menentukan nilai komponen penentu osilasi dan frekuensi
osilasi
Umpan Balik Positif

• Perbedaan umpan balik negatif dan positif, umpan balik negatif


memperlemah sinyal masukan sedangkan umpan balik positif
memperkuat sinyal masukan
• Karena memperkuat sinyal, maka cenderung tidak stabil, karena tidak
stabil biasanya dipakai sebagai pembangkit sinyal atau linier osilator
Pengertian

• Osilator merupakan rangkaian penguat dengan umpan balik


positif, fenomena osilasi tercipta karena ada ketidak-stabilan
pada sistem penguat dengan umpan balik
• Osilator adalah suatu rangkaian yang menghasilkan keluaran
yang amplitudonya berubah-ubah secara periodik dengan
waktu. Keluarannya bisa berupa gelombang sinusoida,
gelombang persegi, gelombang pulsa, gelombang segitiga
atau gelombang gigi gergaji,
• Osilator merupakan rangkaian yang mengubah sinyal DC
menjadi sinyal ac
Rangkaian Dasar Osilator
Xs Xi Xo

 A

Xf

Xi  X s  X f
X o  AX i
X f  X o
Xo 1 
Xi  X s  X f   X s  X o  X o      X s
A A 
Xo A

X s 1  A
tidak ..stabil ... jika ...1  A  0
Syarat terjadinya osilasi
(kriteria Barkhausen) :

• Kriteria Barkhausen digunakan untuk menentukan bagaimana


membuat sistem berosilasi dan untuk mencari frekuensi sinusoida
yang dibangkitkan
Rangkaian Osilator Op-Amp RC

1. Osilator Jembatan Wien


R2

R1

Vo

Va
R C
C R
Bagaimana konfigurasi jembatan Wien pada
osilator di bawah ???
2. Osilator Penggeser Phasa

C C C K

R R R
Vo Vi
3.Osilator LC

Bentuk Umum Osilator LC

Vo

Z1

Z3

Z2
Ada 3 jenis osilator LC yaitu : Collpits, Hartley, dan Clapp
1. Osilator Collpits
Vo

C1

C2

1 1  1 1 
Z 1  Z 2  Z 3  0  j o L   0 
j o L     0
j o C1 j o C 2   o C1  o C 2 
1 1 2 C  C2 1
o L    o L  1  o 
 o C1  o C 2 C1C 2 C1C 2
L
C1  C 2
Vo
2. Osilator Hartley
L1

L2

1  1 
Z 1  Z 2  Z 3  0  j o L1  j o L2  0 j   o L1   o L2    0
j o C  o C 
1 1
 o L1  L2    o 
o C L1  L2 C
3. Osilator Clapp

1 1 1
Z1  Z 2  Z 3  0    j o L  0
joC1 joC2 j o C 0
 1 1 1 

 j  o L      0
 oC1 oC2 oC0 
1 1 1
 o   
LC1 LC2 LC0
4. Osilator Kristal

Berfungsi untuk menghasilkan sinyal


dengan tingkat kestabilan frekuensi
L yang sangat tinggi. Kristal pada
oscilator ini terbuat dari quartz atau
dengan kualitas yang baik. Material ini
Cs Cp memiliki kemampuan mengubah
energi listrik menjadi energi mekanik
r berupa getaran atau sebaliknya.
Kemampuan ini lebih dikenal dengan
piezoelectric effect.
Kedua frekuensi ( fs dan fp) yg dibangkitkan
Sangat berdekatan nilainya, biasanya kurang
dari 5% perbedaannya.
Stabilitas frekuensi (Q) yang dibangkitkan sangat tinggi,
Lazimnya antara 104 sampai 105
LATIHAN SOAL
Soal no 5.

Soal no 6.

Berapa frek
Osilasi ???

Anda mungkin juga menyukai