By ,Landus Hasiholan
GOAL TUJUAN PELATIHAN
BAHAYA
RISIKO
Sumber energi , situasi atau tindakan yang Kombinasi dari kemungkinan terjadinya
berpotensi menciderai manusia atau sakit kejadian berbahaya atau paparan dengan
penyakit atau kombinasi dari semuanya keparahan suatu cidera atau penyakit yang
dapat disebabkan oleh kejadian atau
paparan tersebut
(OHSAS 18001:2007 klausul 3.6) (OHAS 18001: 2007 Klausul 3.21)
RISK & HAZARD
Perbedaan Hazard & Risk :
Contoh : “seorang termakan soto
beracun”
Perbedaan Hazard & Risk :
Contoh : “seorang termakan soto beracun”
Risiko kemungkinan
dimakan Hiu
A B
C D
HIRARKI PENGENDALIAN RISIKO K3
Pengendalian Administratif
Pemisahan lokasi
Pergantian shift kerja
Pemberlakuan sistim ijin kerja
Pelatihan karyawan
Tekanan- hose
“?”
Bahan Kimia- Propan & Oksigen
A=?
B=?
A B
A=?
B=?
A B
Contoh studi kasus
JSA
Tidak Life
Spesifik untuk satu Dokumen
Jenis pekerjaan
SIAPA YANG MEMBUAT & BERTANGGUNG
JAWAB TERHADAP JSA ?
PENGAWAS
KOMPETEN
KARENA
NO JSA • Paling menguasai pekerjaan atau tugas tsb
• Mempunyai kepentingan langsung untuk
menyelamatkan anak buahnya
• Mempunyai catatan lengkap tentang
kecelakaan dan near-miss
• Menguasai prosedur dan peraturan
BAGAIMANA CARA MENGELOLA DAN
MEMBUAT JSA DENGAN BENAR ?
1. Pahami Metode pembuatan JSA
- dilakukan dengan Observasi pengamatan langsung & diskusi
- wawancara
Periksa JSA bersamaan Obseravasi setiap langkah
Seleksi pekerja mana yang dengan pekerja pekerjaannya dan
memahami pekerjaan atau tidak dan beri penjelasan identifikasi potensi risiko
METODE DISKUSI
• Cari beberapa orang yang berpengalaman
• Lakukan pertemuan 1 x atau lebih
• Jelasakan cara penggunaan & pendekatannya
• Tentukan langkah yang signifikan dan aktifitas yang kritis
• Identifikasi kerugian yang terpapar
2.LANGKAH PEMBUATAN JSA
4.PENGESAHAN JSA
• Pengawas membuat JSA
• HSE Melakukan review
• Dimasukkan kedalam database
• Dipergunakan
• Diriview
MENGAPA JSA SERING SALAH PEMBUATANNYA ?
1. Memasukkan kegiatan untuk mengatasi bahaya 2.Memuat langkah yang terlalu detil, contohnya:
kedalam langkah pekerjaan, contohnya:
– Memarkir di tempat rata – Menutup pintu
– Memasang persneling ke gigi 2
– Menekan tombol start
– Mengganjal ban
– Memakai sarung tangan – Mengenakan helm
– Mengangkat ban dengan cara yang benar – Melihat jarum penunjuk
3.Memuat kegiatan yang terlalu luas, sehingga beberapa langkah kerja yang harus dicantumkan
menjadi hilang, contohnya:
Melepas ban yang kempes, padahal langkah ini masih berisi langkah-langkah seperti:
– memasang dongkrak,
– menurunkan dongkrak,
– melepas baut roda
– melepas ban yang kempesJ