Anda di halaman 1dari 57

• Mengenalkan & Meningkatkan pemahaman metodologi untuk

identifikasi sumber energi pada lingkungan kerja

• Identifikasi potensi bahaya sehubungan dengan pelepasan energi

• Kemampuan analisa potensi bahaya dengan menggunakan alat bantu


„Identifikasi Bahaya‟
Kondisi atau perilaku yang berpotensi terkena pelepasan energi yang tidak terencana
atau kontak dengan sumber energi yang tidak diinginkan yang dapat menyebabkan
cidera/kerusakan pada manusia, peralatan/fasilitas, atau lingkungan
Untuk mengontrol Potensi Bahaya, KITA harus memahami terlebih
dahulu ‘Apa itu Bahaya’

 Bahaya : Sumber energi yang berpotensi menyebabkan cidera pada manusia,


kerusakan peralatan/fasilitas/lingkungan/reputasi Perusahaan

 Bahaya juga disebabkan oleh ‘gagalnya alat pengaman’ yang dipasang untuk
melindungi KITA dari potensi pelepasan energi
 Bahaya adalah semacam „Ancaman Terselubung’ yang selalu berpotensi
„menyerang‟ alat pengaman dan bisa menggagalkan fungsi alat tersebut
Sumber Potensi Energi
 Gravitasi

 Pergerakan Benda

 Energi Mesin/Mekanika

 Energi Listrik

 Tekanan

 Suhu/Temperatur

 Bahan Kimia

 Jasad Renik/Organisme Hidup

 Radiasi

 Kebisingan Suara
1. Gravitasi
Potensi Energi yang
disebabkan oleh gaya
gravitasi/tarik Bumi terhadap
suatu benda/massa diatasnya

Contoh: benda jatuh dari


ketinggian/alat angkat, atap
runtuh, tersandung dan jatuh
ke lantai
Gravitasi – Contoh Potensi Benda Jatuh
Pergerakan Benda
Pergerakan posisi dari sebuah
benda dari satu titik ke titik
lainnya

Contoh: kendaraan bergerak,


perpindahan /pergeseran
alat, air mengalir, angin
berhembus, penekanan,
peregangan, pembengkokan
Contoh – Pergerakan benda atau peralatan
Energi Mekanik/Mesin

Energi dari komponen sistem


mekanika, misal :rotasi/benda
putar/gir, vibrasi/getaran

Contoh: rotating equipment


(pompa, kompresor, motor, alat
bor), pegas, ban berjalan
Contoh Energi Mekanika
Energi Listrik
Potensi aliran arus listrik

Contoh: power line/jalur


kabel listrik, trafo, arus
statis, petir, baterei
Contoh – Potensi Energi Listrik
Tekanan
Potensi energi pada
cairan atau gas yang
dikompresi/diberi
tekanan, dipompakan,
kondisi vacuum (disedot)

Contoh: tekanan pipa


fluida, tabung gas,
separator, hose,
peralatan pneumatis dan
hidrolis
Contoh Energi Tekanan
Temperatur

Suhu benda/lingkungan yang


melebihi kemampuan manusia
menerima atau batas sensitivitas,
baik panas maupun dingin

Contoh: api menyala, percikan api,


permukaan panas/dingin, pekerjaan
pengelasan, gesekan material, uap
air, perubahan cuaca yang ekstrem
Contoh Potensi Temperatur
Bahan Kimia
Potensi energi/bahaya bawaan dari
bahan kimia atau karena proses
reaksi yang dapat menyebabkan
cidera, kerusakan alat/fasilitas, dan
pencemaran lingkungan

Contoh: Gas mudah terbakar, bahan


beracun, korosif, bau mennyengat,
bahan yang bisa mengiritasi
kulit/mata, debu/asap, dll.
Contoh potensi bahaya bahan kimia
Jasad Renik/Organisme Hidup

Jasad Renik/Organisme
Hidup yang berpotensi
melukai, meracuni,
menginfeksi manusia

Contoh: Ular, Lebah,


Kalajengking, Makanan/Air
Minum terkontaminasi
Bakteri/Virus
Contoh Potensi Bahaya dr Organisme Hidup
Radiasi
Emisi elemen/unsur
radioaktif

Examples: Sinar / Cahaya


Matahari berlebihan,
Percikan pengelasan, X-rays,
microwaves, naturally
occurring radioactive
material (NORM)
Contoh Radiasi
Kebisingan Suara
Suara yang menimbulkan vibrasi
diluar kemampuan manusia
menerima (bising) –– Energi
suara di salurkan melalui
subtansi/materi dalam bentuk
gelombang

Contoh: Bising benda pukul,


pergesekan materi, vibrasi
benda putar/gerak, pelepasan
tekanan tinggi, penurunan
tekanan yang ekstrem
Contoh sumber kebisingan
LATIHAN
JAWABAN:

Jasad Renik – Baju/masker

Radiasi- Sinar Api Las

Temperatur- Panas Besi

Gravitasi- Besi Jatuh

Bahan Kimia- Asap Las Gravitasi- Penyangga


Jatuh
Temperatur – Api Las

Tekanan- hose
“?”
Bahan Kimia- Propan & Oksigen

Energi Listrik - Kabel


27
ELIMINASI SUBSTITUSI ISOLASI /
Dihilangkan Penggantian SEPARASI
Sumber bahaya Pemisahan

Administrasi Work Practice Alat Pelindung Diri


Selama masih masuk akal dan bisa dilakukan maka turunkan tingkat risiko
Serendah rendahnya
Risiko Sisa / Residual risk
Suatu risiko yang tertinggal atau masih ada walaupun
telah diupayakan untuk meminimalkan atau pun
mengendalikan.

SUARA BISING
1.Yang mana paling aman digunakan Pesawat atau Mobil ?

2.Kemungkinan yang sering kita dengar terjadi kecelakaan ,


pesawat atau mobil ?

Tindakan segera Tanggung jawab dari Top Manajemen


Perhatian dari Top Manajemen Dikelola dengan prosedure rutin
( Inspeksi )
LATAR BELAKANG ?
• Setiap jenis pekerjaan dapat diuraikan dalam suatu urutan
tahapan yang sederhana
• Setiap tahapan pekerjaan dapat dikenali bahaya dan
risikonya
• Setiap bahaya dan risiko ada solusinya
• Karyawan bisa melakukan pekerjaan dengan cara yang salah
bila tidak diberi panduan dan dilatih
• JSEA membantu karyawan melakukan pekerjaan dengan benar
dan aman
APA ITU JSA?

JSEA Job Safety & Environment Analysis

Suatu teknik yang dipakai untuk


menganalisa suatu pekerjaan
secara sistematis untuk bisa
mengenali bahaya di setiap
langkahnya sehingga bisa
dikembangkan solusi untuk
mencegah terjadinya kecelakaan
Penekanan pada langkah setiap Pengendalian lebih karah
pekerjaan yang dilakukan personal dan unsafe action
Dari mulai sampai selesai

Tidak Life
Spesifik untuk satu Dokumen
Jenis pekerjaan
KARENA
• Paling menguasai pekerjaan atau tugas tsb
• Mempunyai kepentingan langsung untuk
menyelamatkan anak buahnya
• Mempunyai catatan lengkap tentang
kecelakaan dan near-miss
Proses Penyusunan JSEA
1. Inventarisasi Tugas

2.Menentukan Tugas Kritis

3. Menguraikan Tugas menjadi langkah-


langkah kerja

4. Mengidentifikasi bahaya dan potensi kerugian


pada setiap langkah pekerjaan

5.Menetapkan sistem kendali bahaya

6.Mempergunakan JSEA
1. Inventarisasi Tugas

Bukan “pekerjaan” dalam arti luas (JABATAN), seperti:


- Tukang las
- Mekanik
- Tukang listrik

Tapi “pekerjaan” dalam arti kecil yaitu (TUGAS atau


SINGLE TASK), seperti:
- Mengganti bolam lampu
- Mengganti ban kempes
- Memindah mesin
2. Menentukan Tugas Kritis
Untuk Pekerjaan apa JSEA harus DIBUAT ?

• Untuk Pekerjaan (tugas) yang berpotensi kecelakaan


tinggi
• Pekerjaan baru, pekerjaan non rutin, pekerjaan yang
berubah
• Tingkat kekerapan tinggi (sering terjadi)
• Tingkat keparahannya tinggi (kalau terjadi pasti serius)
• Pekerjaan yang belum punya SOP atau langkah
berbahayanya tidak tertanggulangi dengan SOP yang ada
3. Menguraikan Langkah Kerja

• Tentukan langkah dari awal sampai akhir


• Gunakan kata kerja aktif atau operasional sederhana
pada setiap langkah pekerjaan seperti: memotong,
mengganjal, mengelas dsb.
• Hindari menggunakan kata-kata yang terlalu umum
seperti: mengoperasikan, merawat, membangun dsb.

• Hindari terlalu detil


Kesalahan Yang Sering Terjadi

Kesalahan terbanyak dalam membuat langkah pekerjaan

Kesalahan terbanyak ke-1 pada tahap ini adalah


memasukkan kegiatan untuk mengatasi bahaya kedalam
langkah pekerjaan, contohnya:
•Memarkir di tempat rata
•Memasang persneling ke gigi 1
•Mengganjal ban
•Memakai sarung tangan
•Mengangkat ban dengan cara yang benar
•dsb
Kesalahan Yang Sering Terjadi

Kesalahan terbanyak ke-2, memuat langkah yang terlalu


detil, contohnya:

•Menutup pintu
•Menekan tombol start
•Mengenakan helm
•Melihat jarum penunjuk
Kesalahan terbanyak ke-3, memuat kegiatan yang terlalu
luas, sehingga beberapa langkah kerja yang harus
dicantumkan menjadi hilang, contohnya:
• Melepas ban yang kempes, padahal langkah ini masih
berisi langkah-langkah seperti:
- memasang dongkrak
- menurunkan dongkrak
- melepas baut roda, dan
- melepas ban yang kempes
Jumlah langkah ideal adalah tidak melebihi 15 langkah.
4. Identifikasi Bahaya

Bahaya adalah segala sesuatu yang berpotensi mencelakakan,


mencederai, atau merusak.

APAKAH BISA TERJADI KONTAK?


•Membentur * hit
•Terpukul oleh * hit by
•Kontak dengan * contact with
•Tersentuh * touched
•Terperangkap pada * caught on
•Terjepit di antara * strangulated in between
•Jatuh di level sama * Fall at the same level
•Jatuh dari ketinggian * Falling from height
•Memforsir tenaga * Fatique
•Terpapar * exposed
5. Menetapkan Pengendalian Bahaya
Most ELIMINATION Terapkan Hirarki
Effective
Pengendalian :
If not possible
• Eliminasi
SUBSTITUTION • Substitusi
If not possible
• Rekayasa
• Administrasi
ENGINEERING • APD

If not possible

ADMINISTRATION
If not possible
Least
Effective PERSONAL
PROTECTION
Metode Analisa JSEA

• Metode observasi (pengamatan) langsung dan


diskusi
• Wawancara dan diskusi
Mengelola JSEA

Bagaimana mengelola JSEA dengan baik?

PROSES PEMBUATAN DAN


PENGESAHAN JSEA

•Pengawas membuat JSEA


•Safety Officer mereview
•Persetujuan atasan
•Dimasukkan database
•Dipergunakan
•Direview
Manfaat JSEA

• JSEA terbukti telah menjadi salah satu program


pencegahan kecelakaan yang efektif
• Pembuatan JSEA bisa dilakukan di level pengawas dan
dengan melibatkan karyawan
• Bisa menjadi bahan training atau meeting dengan
karyawan
• Menjadi pedoman karyawan melakukan pekerjaan
dengan benar
• Bisa menjadi acuan pada waktu investigasi kecelakaan
Mempergunakan JSEA

• Latihkan JSEA yang sudah disetujui kepada karyawan


terkait
• Lakukan pengamatan terencana terhadap pelaksanaan
JSEA di lapangan
• Bahas sebagai Safety Talk sebelum mengerjakan tugas
tersebut
• Tinjau ulang JSEA setelah terjadi kecelakaan atau bila
terjadi perubahan pekerjaan
• Usahakan JSEA mudah didapat.
OVERVIEW

PP 50 / 2012 OHSAS 18001 :


SMK3 – 2007 -
IBPR HIRADC

HIRADC adalah metode yang dilakukan untuk


mengidentifikasi bahaya, menilai ,mengevaluasi
,mengendalikan risiko di aktifitas pekerjaan rutin , non
ISO 45001 : KEPDIRJEN rutin,emergency dengan menggunakan matrik risiko dan
2018 - MINERBA - memutuskan apakah risiko yg ada dapat diterima atau
HIRAOP IBPR Tidak ( as low as possible reasonably practicable ).

Non - Rutin Rutin

ZERO ACCIDENT
GOAL
Likelihood

Severity
Penekanan Bahaya, Risiko
Paparan pekerjaan tersebut Penilaian Likelihood
dan severity sampai ALARP

untuk beberapa LIVE


pekerjaan
sekaligus
HIRADC merupakan Life dokumen
ditinjau ulang bila terjadi perubahan
Ruang lingkup luas Proses kerja 6.1.8

HIRADC harus dilakukan review secara berkala


ataupun isidental untuk memastikan kesesuaian
dengan operasional perusahaan ( 6.1.8 )
PP 50 / 2012
2.1.1 Identifikasi dilakukan oleh petugas yang
berkompeten.

Risk Owner
Libatkan user saat akan membuat HIRADC.
Pengusaha / Pengurus melakukan risiko
ditempat kerjanya 6.4.1

Pengawas harus memiliki kemampuan dalam HIRADC &


JSA karena Kecelakaan kerja banyak terjadi dari lack of
control pengawasan
3.2.2 dilakukan pada saat tinjuan kontrak .
Sebelum pekerjaan tersebut dimulai
CONTOH FORMAT TABEL HIRADC

Anda mungkin juga menyukai