PENGAUDITAN DAN
PROFESI AKUNTAN PUBLIK
MENGENAL AUDITING
Auditing atau pengauditan adalah
pemeriksaan yang dilakukan untuk menguji
kesesuaian objek audit dengan standar atau
ketentuan yang berlaku.
2
PENGAUDITAN
Ilustrasi sederhana:
Pengauditan kebenaran saldo kas dilakukan
dengan cara memeriksa kesesuaian saldo kas
dengan saldo kas yang ada di kasir dan saldo
kas yang ada di bank.
Catatan:
Agar hasil audit dapat dipertanggung-jawabkan
secara hukum, auditor (pemeriksa) harus
mendokumentasikan seluruh proses audit yang
dilakukannya.
3
PENGAUDITAN
Mengapa pengauditan penting untuk
dilakukan?
6
DEFINISI PENGAUDITAN
Penjelasan:
1. Pengumpulan dan pengujian bukti
pengauditan.
• Pengumpulan bukti pengauditan ditujukan
untuk membuktikan kesesuaian objek audit
dengan bukti pendukungnya.
• Pengujian bukti pengauditan ditujukan untuk
menguji (a) eksistensi bukti, (b) validitas
bukti, dan (c) ketepatan perlakuan
akuntansi.
7
DEFINISI PENGAUDITAN
Penjelasan:
2. Secara sistematis dan objektif.
Sistematis: artinya pengumpulan dan
pengujian bukti pengauditan dilakukan
dengan urutan langkah yang efektif dan
efisien.
Objektif: artinnya apa adanya, tidak
memihak pada kepentingan tertentu.
8
DEFINISI PENGAUDITAN
Penjelasan:
3. Kesesuaian objek pengauditan dengan kriteria
yang berlaku, contoh: SAK, SOP, kebijakan.
4. Mengkomunikasikan hasil pengauditan, adalah
melaporkan hasil pengauditan secara tertulis
sesuai dengan kaidah pelaporan yang berlaku.
5. Pihak yang berkepentingan, adalah pengguna
langsung dan tak langsung, misalnya:
investor, kreditur, pemerintah, masyarakat
umum.
9
PROSES AKUNTANSI VS PROSES
AUDITING
PROSES AKUNTANSI:
1. Pencatatan/perekaman transaksi ke dalam bukti
transaksi.
2. Identifikasi/analisis transaksi.
3. Pencatatan/klasifikasi transaksi ke dalam buku jurnal.
4. Pengelompokan transaksi ke dalam buku pembantu
dan buku besar.
5. Pelaporan transaksi dalam bentuk: laporan manajerial
dan laporan keuangan.
6. Acuan: laporan manajerial berbasis kebijakan
manajemen, laporan keuangan berbasis Standar
Akuntansi Keuangan (SAK).
10
PROSES AKUNTANSI VS PROSES
AUDITING
PROSES AUDITING:
Proses Akuntansi
Proses Pengauditan
13
PROSES AKUNTANSI VS PROSES
AUDITING
15
JENIS-JENIS AUDIT
(1)Audit Operasional,
(2)Audit Kepatuhan
(3)Audit Laporan Keuangan,
(4)Audit SPI.
16
JENIS-JENIS AUDIT
Audit Operasional, adalah audit untuk mengevaluasi
efisiensi dan efektifitas proses bisnis.
Contoh: evaluasi efisiensi dan efektifitas sistem
penggajian.
Informasi: jumlah data penggajian yang diproses per
bulan, biaya pemrosesan, dan jumlah kesalahan.
Kriteria: standar efisiensi dan efektivitas pemrosesan
data penggajian.
Bukti tersedia: laporan kesalahan data/informasi,
data gaji, dan biaya pemrosesan gaji.
17
JENIS-JENIS AUDIT
Audit Kepatuhan, adalah audit untuk menguji
kepatuhan praktik terhadap aturan atau prosedur
yang berlaku.
Contoh: menentukan apakah setiap faktur
pembelian dilampiri dokumen permintaan
pembelian yang diotorisasi.
Informasi: praktik pengadaan barang dan jasa.
Kriteria: ketentuan tentang kelengkapan faktur
pembelian.
Bukti tersedia: arsip faktur pembelian.
18
JENIS-JENIS AUDIT
Audit Laporan Keuangan, adalah audit untuk menguji
kewajaran laporan keuangan.
Contoh: audit laporan keuangan PT Garuda
Indonesia.
Informasi: laporan keuangan PT Garuda
Indonesia.
Kriteria: framework pelaporan keuangan (SAK
dan peraturan lain yang berlaku)
Bukti tersedia: dokumen transaksi, dokumen
pembukuan, bukti-bukti lain yang relevan.
19
JENIS-JENIS AUDIT
Audit Sistem Pengendalian Interen (SPI) adalah audit untuk
menguji tingkat kecukupan SPI atas laporan keungan.
20
BENTUK LAPORAN AUDIT
1. Audit laporan keuangan laporan berupa
opini auditor atas laporan keuangan.
2. Audit kepatuhan laporan berupa data dan
komentar tentang tingkat kepatuhan praktik
terhadap kebijakan dan peraturan yang berlaku.
3. Audit operasional laporan berupa dan dan
komentar tentang efektifitas dan efisiensi
kegiatan operasional.
4. Audit sistem informasi laporan data dan
komentar tentang kinerja sistem informasi.
21
JENIS-JENIS AUDITOR
1. Auditor Independen, adalah auditor
bersertifikasi akuntan publik (CPA) yang
menjalankan praktik profesional secara
independen melalui KAP (Kantor Akuntan
Publik) atau Accounting Firm.
23
ORGANISASI AKUNTAN DI
INDONESIA
IAI = Ikatan Akuntan Indonesia www.iaiglobal.or.id
Penyempurnaan Stadar Akuntansi Keuangan
menjadi tanggungjawab IAI
25
SUSUNAN PENGURUS IAPI
1. Dewan Sertifikasi
2. Dewan Standar Profesional Akuntan Publik
3. Forum Akuntan Pasar Modal
4. Komite Asistensi dan Implementasi Standar Profesi
5. Komite Disiplin dan Investigasi
6. Komite Keanggotaan dan Advokasi
7. Komite Kehormatan Profesi
8. Komite Organisasi dan Hubungan Kelembagaan
9. Komite Pendidikan dan Pelatihan Profesi
26
KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP)
Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah kantor yang
didirikan oleh Akuntan bersertifikasi Akuntan
Publik, untuk melaksanakan praktik jasa
profesionalnya sebagai akuntan publik.
Tentang perizinan pendirikan Kantor Akuntan
Publik (KAP) dapat diakses melalui link sebagai
berikut:
https://www.kemenkeu.go.id/en/Layanan/
perizinan-akuntan-publik
27
STUKTUR JABATAN PADA KAP
1. Partner. Bertanggungjawab atas hubungan dengan
klien, keseluruhan proses auditing,
penandatanganan laporan auditor dan
management letter, serta bertanggungjawab atas
penagihan fee pemeriksaan.
2. Manajer. Bertanggungjawan atas manajemen
pelaksanaan audit, membantu auditor senior
dalam merencanakan program pemeriksaan,
menelaah kertas kerja, laporan auditor, dan
management letter.
28
STUKTUR JABATAN PADA KAP
3. Auditor senior. Melaksanakan pemeriksaan,
mengelola biaya pemeriksaan, mengarahkan
dan menelaah pekerjaan akuntan junior.
4. Auditor junior. Melaksanakan prosedur
pemeriksaan dan membuat kertas kerja audit.
29
STANDAR PENGENDALIAN
MUTU
Ketentuan tentang Standar Pengendalian Mutu
(SPM) dapat diakses melalui link sebagai berikut:
http://iapi.or.id/uploads/doc/SPM%201.pdf
30
RINGKASAN SPM KAP
1. Independensi
31
RINGKASAN SPM KAP
2. Penetapan personil pada suatu penugasan.
Tujuan: setiap staff profesional harus
mendapatkan pelatihan teknis dan keahlian
sesuai dengan kebutuhan penugasan.
Prosedur: menunjuk orang yang tepat dalam
setiap penugasan, dalam setiap penugasan
harus ada partner yang bertanggungjawab.
32
RINGKASAN SPM KAP
3. Konsultasi
Tujuan: jika diperlukan personel harus
didampingi orang yang memiliki keahlian
tertentu yang memadai.
Prosedur: menunjuk tenaga ahli,
menetapkan bidang dan situasi yang
membutuhkan konsultasi.
33
RINGKASAN SPM KAP
4. Supervisi
34
RINGKASAN SPM KAP
5. Pengangkatan pegawai
37
RINGKASAN SPM KAP
8. Penerimaan dan keberlanjutan klien.
Tujuan: KAP tidak melakukan ikatan kerja
dengan klien yang integritasnya diragukan.
38
RINGKASAN SPM KAP
9. Inspeksi
Tujuan: KAP dapat memastikan bahwa
standar prosedur pelaksanaan pekerjaan
telah dilaksanakan secara efektif.
Prosedur: merumuskan lingkup dan isi
program inspeksi, melaporkan hasil
inspeksi ke tingkat manajemen yang
sesuai.
39
JASA PROFESIONAL KAP
Accounting
And
Compilation
Assurance Services
Attest Services
Audit
Engagement
Memberi Modal
Klien Kreditur/
Investor
Menyajikan
Laporan Keuangan
43
Terimakasih
44