DR.BUDI HARTINI
PENGERTIAN
Neuropati diabetik adalah gangguan saraf akibat penyakit diabetes yang ditandai
dengan kesemutan, nyeri, atau mati rasa. Meski dapat terjadi pada saraf di bagian
tubuh mana pun, neuropati diabetik lebih sering menyerang saraf di kaki.
Kadar gula darah tinggi bisa menyebabkan saraf di seluruh tubuh mengalami kerusakan
dalam jangka panjang. Tidak hanya di kaki, kerusakan saraf juga dapat terjadi di sistem
pencernaan, saluran kemih, pembuluh darah, dan jantung.
PENYEBAB
Neuropati diabetik terjadi pada penderita diabetes ketika kadar gula darah tinggi
melemahkan dinding pembuluh darah yang memberi asupan oksigen dan nutrisi untuk sel
saraf. Akibatnya, terjadi kerusakan dan gangguan pada fungsi saraf.
Kerusakan saraf tersebut dapat dipercepat atau diperburuk oleh kombinasi sejumlah faktor
berikut:
Penyakit autoimun yang menyerang saraf sehingga terjadi peradangan pada saraf
Kebiasaan merokok
Konsumsi minuman beralkohol
FAKTOR RESIKO
Semua penderita diabetes berisiko mengalami neuropati diabetik, tetapi risikonya akan
lebih besar bila terdapat faktor berikut:
Tidak mampu menjaga kadar gula darah dengan baik
Menderita diabetes untuk waktu yang lama
Memiliki berat badan berlebih
Menderita penyakit ginjal
GEJALA
Gejala neuropati diabetik sangat beragam, tergantung letak saraf yang mengalami
gangguan. Pada banyak kasus, gejala berkembang secara perlahan dan bertahap sehingga
penderita baru menyadarinya ketika sudah terjadi kerusakan saraf.
Pada awalnya, neuropati diabetik akan menimbulkan kesemutan, kram, atau nyeri di
tungkai dan kaki maupun telapak kaki terasa panas. Lama kelamaan, bagian tersebut akan
mati rasa, baik terhadap nyeri maupun suhu.
Kondisi mati rasa ini yang sering kali menyebabkan penderita diabetes tidak menyadari
adanya luka. Jika tidak ditangani dengan baik, luka di kaki akan makin meluas sehingga
menimbulkan infeksi dan kematian jaringan.
Selain masalah di kaki dan tungkai, penderita neuropati diabetik juga dapat mengalami gejala berupa:
Gangguan keseimbangan
Sulit menelan
Keringat yang berlebih atau malah berkurang
Disfungsi ereksi atau impotensi
Vagina kering
Penurunan libido
Sembelit atau diare, atau keduanya bergantian
Gangguan berkemih, seperti mengompol atau sulit buang air kecil
Penglihatan buram atau penglihatan ganda
Lumpuh pada salah satu sisi wajah (Bell’s palsy)
Jantung berdeba
Kapan harus ke dokter
Jika Anda menderita diabetes, lakukan pemeriksaan ke dokter secara rutin agar kadar gula
darah tetap terkontrol. Dokter juga akan memeriksa kondisi kaki Anda, karena sering kali
penderita diabetes tidak menyadari adanya luka di kaki.
Segera ke dokter bila mengalami keluhan berikut:
Luka di kaki yang tidak kunjung sembuh atau terinfeksi
Perubahan pada gairah seksual
Gangguan buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB)
Nyeri atau rasa terbakar di tangan atau kaki
DIAGNOSIS
Untuk melihat apakah seseorang menderita diabetes atau tidak, dokter akan melakukan
pemeriksaan kadar gula darah dan HbA1c. HbA1c adalah pemeriksaan darah untuk
melihat kestabilan gula darah dalam 2-3 bulan terakhir.
Kadar gula darah dan HbA1c juga digunakan oleh dokter untuk memantau efektivitas
pengobatan pada penderita diabetes.
Pada penderita diabetes atau orang yang belum menyadari dirinya terkena diabetes, dokter
akan menjalankan beberapa pemeriksaan berikut:
Pengukuran tekanan darah dalam berbagai posisi
Tes kemampuan tubuh untuk mengeluarkan keringat
Tes filamen, dengan menggunakan serabut tipis untuk memeriksa kepekaan terhadap
sentuhan
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan elektromiografi (EMG) untuk melihat
aktivitas listrik saraf di dalam otot. Dalam pemeriksaan ini, dokter juga akan menilai
kecepatan hantaran impuls saraf, serta respons saraf terhadap perubahan suhu dan getaran.
PENGOBATAN
Meredakan nyeri
Guna meredakan nyeri yang timbul akibat neuropati diabetik, dokter bisa meresepkan:
Antidepresan, seperti amitriptyline dan duloxetine
Antikejang, seperti gabapentin, carbamazepine, dan pregabalin
Krim berisi capsaicin
Mengembalikan fungsi normal tubuh
Dokter juga akan memberikan pengobatan untuk mengembalikan fungsi tubuh, tergantung
pada bagian tubuh yang mengalami gangguan, di antaranya:
Pengobatan untuk mengatasi masalah pencernaan
Dokter dapat menyarankan untuk mengubah pola makan, misalnya dengan mengurangi
makanan berserat atau berlemak, mengonsumsi makanan yang lunak dan mudah dicerna,
dan makan lebih sering dengan porsi kecil. Perubahan pola makan ini juga bisa disertai
dengan pemberian obat-obatan oleh dokter.
Pengobatan untuk mengatasi gangguan BAK
Bila penderita neuropati diabetik kesulitan untuk BAK, dokter dapat memberikan obat
pelemas otot saluran kemih untuk melancarkan BAK. Bila gangguan BAK tersebut
diakibatkan pemakaian obat tertentu, dokter akan menyarankan untuk menghentikan
pemakaian obat tersebut.
Pengobatan untuk mengatasi masalah seksual
Dokter dapat memberikan obat sildenafil atau tadalafil untuk mengatasi disfungsi ereksi
pada pria. Sedangkan pada kasus vagina kering pada wanita, dokter akan memberikan
pelumas khusus vagina.
KOMPLIKASI
Cara utama untuk mencegah neuropati diabetik adalah mencegah diabetes, yaitu dengan:
Mengonsumsi makanan rendah kalori dan lemak, serta tinggi serat, seperti buah dan sayur
Berolahraga rutin dengan intensitas ringan minimal 30 menit setiap hari, seperti jogging, berenang, atau
bersepeda
Mengurangi berat badan bila Anda mengalami berat badan berlebih
Untuk penderita diabetes, pencegahan neuropati diabetik dan komplikasinya dapat dilakukan dengan:
Rutin mengontrol kadar gula darah
Menjaga kaki tetap bersih dan tidak kering
Tidak berjalan dengan bertelanjang kaki meski di dalam rumah
Mengenakan sepatu yang pas dan nyaman
Memeriksa kaki setiap hari, dan segera ke dokter bila terdapat luka di kaki