Anda di halaman 1dari 13

BELAJAR DAN BELAJAR GERAK

Nama Kelompok

Hasna Nabil (215220477) M.Adzikry. F (21520132)


Khaerani (21520109) M.Irfan (21520130)
Khalif Alkhairi (21520422) M.Reihan.K (21520131)
Konsep Belajar
Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu perubahan perilaku yang relatif permanen
sebagai akibat dan latihan atau pengalaman. Para siswa meemrlukan stimulasi atau
rangsangan dari lingkungan untuk menyebabkan terjadinya proses belajar agar sampai
pada potensi optimum gerak mereka.

Belajar dalam pendidikan jasmani berbeda dengan penampilan gerak. Penampilan sering
diibaratkan sebagai aksi atau tindakan. Tetapi, penampilan keterampilan gerak berkaitan
erat dengan karakteristik fisikal, kemampuan gerak, kemampuan perseptual, kognisi, dan
mood emosional.
Title text addition

Prinsip dan teori belajar melibatkan kematangan, kepemimpinan, setting belajar, motivasi,
The user can demonstrate on a projector or
computer, or print the presentation and make

pembelajaran praktik keseluruhan it film


dan bagian, pengetahuan tentang hasil, transfer,
reinforcement, dan retensi (penglaman). Faktor-faktor ini membutuhkan atensi dalam
menyusun seperangkat tahapan belajar.
Belajar dan Belajar Gerak

Perkembangan gerak dapat ditelusuri mulai dari gerak involuntary sampai pada
gerak yang bertujun. Teori ini menyarankan bahwa siswa harus mampu
menampilkan keterampilan gerak tertentu dalam berbagai tingkatan usia.

perkembangan gerak menandakan bahwa tahapan tertentu dalam proses


perkembangan penting bagi pembelajaran keterampilan tertentu. Jika keterampilan
ini tidak berkembang pada waktu yang tepat,kegagalan demi
kegagalan akan dirasakan ketika yang bersangkutan belum menujukkan
perkembangan yang diinginkan.
Dimensi Dimensi
Pembelajaran
1. Dimensi pembelajaran pertama adalah persepsi dan sikap positif tentang
pembelajaran.
2. Dimensi kedua dalam pengembangan kemampuan berfikir melibatkan perolehan dan
pengintegrasian pengetahuan.
3. Dimensi ketiga pembelajaran yang melibatkan kemampuan berfikir adalah
memperluas dan memperbaharui pengetahuan, guru membatu siswa menggunakan
pemngetahuannya dalam berbagai cara.
4. Dimensi keempat melibatkan berfikir dan penggunaan pengetahuan secara bermakna.
5. Dimensi akhir, membiasakan hasil kerja pikiran, memerlukan keteguhan dalam belajar,
terutama manakala pembelajaran menjadi menjemukan.
Motivasi
Motivasi adalah proses menempatkan keinginan individu untuk melakukan atau
menamilkan sesuatu dalam cara yang memuaskan kebutuhan. Guru tidak
memberikan motivasi kepada siswa tetapi lebih merupakan mengubah variabel-
variabel yang memengaruhi motivasi siswa. Dalam proses memotivasi siswa, guru
pendidikan jasmani mengubah beberapa variabel yang memengaruhi motivasi,
seperti minat belajar, tingkatan aspirasi, mood-perasaan, penghargaan, keberhasilan,
dan pengetahuan tentang hasil.
1. Motivasi berkaitan dengan perasaan siswa tentang belajar.
2. Para siswa harus tertarik dalam peraihan tujuan sesuai belajar siswa.
3. Tingkatan aspiriasi siswa adalah faktor penting dalam memotivasi.
4. Siswa harus memahami tujuan yang ingi dicapai untuk memelihara motivasi.
5. Keberhasilan menignkatkan minat belajar terus-menerus.
6. Penghargaan dan pengakuan adalah motivator yang tinggi.
Metode Belajar Bagian
Keseluruhan
Satu Pertanyaan yang harus diajukan dalam perencanaan pengalaman bagi siswa adalah
apakah materi perlu disampaikan secara bagian atau keseluruhan mungkin dapat
didefinisikan sebagai keseluruhan yang dapat dikuasai siswa.

Jika tugas gerak sederhana, jika tugas gerak itu membentuk bagian integrated, jika bagian
tidak bermakna bagi siswa, atau jika bagian ditampilkan secara simultan, metode
keseluruhan mungkin tepat digunakan.
Jika siswa mampu mengingat urutan panjang, keterampilan tinggi, dan mampu
berkonsentrasi dalam waktu yang cukup lama, metode keseluruhan dapat digunakan.

Manakala siswa memiliki memori terbatas, memiliki konsentrasi pendek, dan mengalami
kesulitan dengan satu bagian, metode bagian dapat digunakan untuk mendapatkan
keuntungan. Suatu kombinasi metode keseluruhan dan bagian biasanya berfungsi dengan
baik.
Transfer
Transfor adalah faktor penting dalam pemecahan masalah, pembuatab keputusan,
kreativitas, wawasan, dan penalaran. Transfer pembelajaran adalah komponen
penting dari dimensi pembelajaran ke-2 sampai ke-4 seperti di bahas pada bagian
awal pembahasan ini.

Transfer dapat memfasilitasi atau menghambat pembelajaran, dan bisa positi


dan negatif. Transfer yang positif, suatu transfer bawaan yang menfasilitasi
suatu hasil belajar kepada belajar yang baru, seperti belajar tenis ke belajar golf,
atu belajar basket ke belajar sepakbola.

Transfer negatif, suatu hasil belajar


terdahulu menghambat atau mengganggu pencapaian hasil belajar yang baru,
seperti belajar keterampilan tenis, yang menuntut posisi pergelangan tangan
kokoh, ke belajar bulutangkis, yang menuntut posisi pergelangan tangan lentur.
Transfer positif menghemat penggunaan energi dan waktu belajar, sementara
transfer negatif menuntut waktu dan tenaga lebih banyak untuk belajar sesuatu
yang baru, seperti belajar keterampilan tenis, yang menuntut posisi pergelangan
tangan kokoh, ke belajar bulutangkis, yang menuntut pergelangan lentur.
Praktik Pembelajaran
Pendidikan Jasmani

Siswa belajar adalah prioritas utama dalam pengajaran. Siswa belajar dengan cara
melakukan (learning by doing). Praktik belajar memberikan kesempatan untuk
mengulang sejumlah latihan jasmani dan mengembangkan aktifitas jasmani itu menjadi
bentuk-bentuk gerak jasmani yang baik, efisien dan efektif.
Guru pendidikan jasmani perlu mengutamakan “bergerak untuk belajar” daripada
“belajar untuk bergerak”. Guru pendidikan jasmani perlu memanfaatkan media aktivitas
jasmani untuk terciptanya pembelajaran, sehingga memberikan bekal pengetahuan dan
keterampilan serta sikap siswa kearah yang lebih baik dan membekali siswa dengan
sejumlah perbendaharaan atau pengetahuan tentang aktivitas jasmani atau gerak bagi
kehidupan siswa di masa kini dan masa mendatang.
Pengetahuan Tentang
Hasil
Pengetahuan tentang hasil berkaitan dengan ketercapaian tujuan gerak,
berbeda dengan pengetahuan tentang penampilan yang berkaitan dengan
kualitas penampilan termasuk efisiensi proses gerak. Peningkatan penampilan berkaitan
dengan jumlah dan kealamiah umpan-balik. Umpan balik berupa proses dan hasil
penting untuk memperbaiki kesalahan di awal periode belajar dan keinginan untuk
terus belajar. Umpan balik dalam bentuk proses dan hasil penampilan gerak itu perlu
menggugah atau memperbaiki penampilan gerak dan mengubah gerak yang salah
untuk perbaikan.
Umpan balik harus sesuai dengan gaya belajar siswa. Untuk supaya lebih
efektif, umpan balik harus diberikan dengan menggunakan kemampuan sensoris yang
tepat sesuai dengan gaya belajar siswa
Reinforcement
(Penguat)

Reinforcement adalah segala sesuatu yang meningkatkan kemungkinan


terjadinya perilaku atau sesuatu yang memelihara kekuatan dari perilaku.
Reinforcement memberikan kupasan atau pengakuan untuk perilaku tertent
untuk melakukan sesuatu.
Penguat (verbal,sikap, atau perilaku) berbeda utuk setiap individu siswa. Penguat
yang baik mengembangkan rasa harga diri dan meningkatkan konsep diri siswa.
Penguat yang positif diinginkan setiap guru. Penting bagi guru pendidikan
jasmani untuk memberikan pengakuan, kesempatan atau kepentingan-
kepentingan pribadi siswa.
Retensi

retensi adalah pengulangan sehingga membrikan pemahaman yang dapat


dipertahankan dalam jangka waktu lama,kegiatan belajar semakin bermakna
manakala diberikan pengulangan dan pembiasaan yang bermakna pula adalah
kegiatan personal,ketika tujuan menjadi penting bagi siswa dan siswa
dapat menggunakannya.

Tingkatan keberhasilan dalam belajar mempengaruhi retensi,retensi yang


lebih lama adalah hasil dari pengembangan tingkatan penguasaan keterampilan
gerak.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai