Dick dan Carey menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu set
materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk
menimbulkan hasil belajar pada siswa secara aktif dan partisipatif.
Strategi belajar mengajar berarti strategi belajar bagaimana cara mengajar,
melainkan strategi mengajar dengan meletakkan kedua aktivitas subyek didik dan
pendidik dalam suatu konteks yang di dalamnya lebih ditekankan pada aktivitas
belajar subyek didik. Selain itu, strategi juga berarti menata potensi (subyek didik,
pendidik) dan sumber daya (sarana, biaya, prasarana) agar suatu program dapat
mencapai tujuannya.
Taktik atau siasat belajar mengajar adalah suatu penataan atau pengelolaan
kondisi dan situasi instruksional dan non instruksional agar tujuan belajar
mengajar tercapai secara efisien. Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) menuntut
digunakannya strategi belajar mengajar yang beragam. Sesuai dengan tujuan
instruksional yang akan dicapai. Misalnya metode ceramah lebih unggul untuk
menyampaikan pengetahuan faktual, sedangkan diskusi lebih unggul untuk
memecahkan masalah, analisis, sintesis dan semacamnya.Kegiatan belajar
mengajar merupakan satu kesatuan dari dua kegiatan yang searah. Kegiatan
Belajar adalah kegiatan Primer dalam kegiatan kegiatan belajar mengajar,
sedangkan Mengajar adalah kegiatan Skunder, maksudnya untuk terciptanya
kegiatan belajar siswa yang optimal.
2. Sasaran Belajar
Proses belajar dapat ditingkatkan apabila bahan ajar atau tata cara yang
akan dipelajari tersusun dengan urutan yang bermakna. Kemudian, bahan tersebut
harus disajikan pada siswa dalam beberapa bagian; banyak sedikitnyabagian
tergantung urutan, kerumitan, dan kesulitannya. Susuna dan tata cara ini dapat
membantu siswa dalam menggabungkan dan memadukan pengetahuan atau
proses secara pribadi.
4. Perbedaan Individu
5. Motivasi
6. Sumber Pengajaran
Jika bahan pengajaran, termasuk media seperti gambar dan rekaman video,
dipilih dengan hati-hati dan dipadukan secara bersistem untuk menunjang
berbagai kegiatan dalam program pengajaran, akan terlihat dampak yang berarti
dalam prestasi siswa. Sumber seperti itu meluweskan pengajaran dan
meningkatkan kesempatan untuk menyesuaikan pengajarn dengan kebutuhan
perseorangan. Dengan demikian, meningkatkan produktivitas, baik pada pihak
siswa maupun guru.
7. Keikutsertaan
9. Penguatan
Agar suatu fakta atau keterampilan menjadi bagian yang kuat dari dasar
pengetahuan siswa maka dibutuhkan lebih dari satu pengajaran. Sambil
meneruskan asas keikutsertaan, balikan dan penguatan seperti diterangkan
terdahulu, maka penyelesaian latihan tertulis, latihan berulang-ulang dalam
suasana nyata, atau latihan beruntun untuk maksud menghafal, akan dapat
mencapai tahap kelebihan belajar. Hasilnya adalah kemampuan mengingat dalam
jangka panjang. Latihan menjadi sangat efektif apabila dilakukan dalam jangka
waktu tertentu.
Tugas atau tata cara yang rumit dapat dipelajari dengan lebih efektif
apabila peragaan dan latihan secara terpadu. Pelatihan dimaksudnya untuk
melatihkan bagian-bagian darin tugas atau tata tersebut. Cara yang memuaskan
untuk melakukan peragaan dengan pelatihan antara lain (a) memperagakan
seluruh tata cara langsung atau dari film atau video; (b) memperagakan kembali
bagian pertama; (c) memberi kesempatan kepada siswa untuk melatih bagian
pertama tata cara tersebut; (d) memperagakan bagian kedua; (e) memperagakan
bagian ketiga; (f) memberi kesempatan untuk melatih bagian pertama, kedua, dan
ketiga, dan seterusnya. Disarankan untuk memberikan ujian kemampuan akhir
mengenai keseluruhan tugas yang diselesaikan.
12. Penerapan
Sikap positif yang diperlihatkan pengajar dan asisten terhadap mata ajar
yang disajikan pada siswa dan terhadap metode pengajaran yang digunakan, dapat
mempengaruhi motivasi dan sikap siswa terhadap suatu program pengajaran.
Sudah merupakan keharusan bahwa setiap orang yang terlibat dalam penerapan
dan pelaksanaan suatu program pengajaran memperlihatkan kegairahan,
kerjasama, kesediaan menolong, dan minat terhadap bahan ajar. Apabila siswa
merasakan atau benar-benar melihat ungkapan atau sikap positif seperti itu, siswa
akan cenderung bertingkah laku positif. Hasilnya dapat sangat mendukung
keberhasilan programpembelajaran tersebut.
14. Penyajian Di Depan Kelas
a) Caramah atau format penyajian lainnya adalah metode yang telah dikenal dan
diterima secara konvensional, baik dikalangan pengajar maupun siswa.
Metode ini merupakan metode utama dari kebanyakan dari kita belajar dan
mengajar menggunakan metode ini.
b) Pada umumnya diperlukan upaya dan pemikiran minimal untuk merencanakan
penyajian ceramah karena pengajar sudah mengenal dan berpengalaman
dengan metode ini.
c) Ada beberapa pengajar yang merasa bahwa untuk mempertahankan status
mereka atau menambah wibawa dimata siswa, mereka perlu berbicara didepan
kelas.
d) Dari segi tujuan pelajaran, waktu dapat dihemat karena dalam jangka waktu
tertentu lebih banyak informasi yang dapat disajikan dengan metode penyajian
daripada dengan metode lain.
e) Sejumlah besar siswa dapat dilayani dalam waktu yang sama, yang jadi
pembatas hanyalah ukursn ruangan.
f) Jika diperlukan, penyajian dapat diubah dengan penyajian bahan ajar tertentu,
atau menambahkan bahan baru sebelum atau bahkan ketika pengajar
menyajikan bahan ajar. Penyajian pun dapat disesuaikan untuk siswa tertentu.
g) Cara ini layak untuk diterapkan sebagai metode komunikasi apabila informasi
yang akan disampaikan mengharuskan sering terjadinya perubahan dan
pemutakhiran.
Kemudian, pada penerapannya ada situasi dan waktu tertentu yang cocok
untuk penyampaian bahan ajar dengan metode penyajian kepada sekelompok
siswa, yaitu sebagai berikut: