Anda di halaman 1dari 22

Bokor

Emas

PENDATAAN CAGAR BUDAYA


Dewi Kurnianingsih

Direktorat Pelindungan Kebudayaan

Direktorat Jenderal Kebudayaan


REGISTER NASIONAL CAGAR BUDAYA

Daftar resmi kekayaan budaya bangsa


berupa Cagar Budaya yang berada di
dalam dan di luar negeri.
UU No. 11 Tahun 2010, pasal 1
CAGAR BUDAYA

Adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa Benda Cagar Budaya,


Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya,
dan Kawasan Cagar Budaya di darat dan/atau di air yang perlu
dilestarikan keberadaannya karena memliki nilai penting bagi sejarah,
ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan melalui
proses penetapan.
KATEGORI CAGAR BUDAYA

• Benda Cagar Budaya adalah benda alam dan/atau benda buatan manusia, baik bergerak
maupun tidak bergerak, berupa kesatuan atau kelompok, atau bagian-bagiannya, atau sisa-sisanya
yang memiliki hubungan erat dengan kebudayaan dan sejarah perkembangan manusia

Bokor Emas
Mahkota Siak
KATEGORI CAGAR BUDAYA

• Bangunan Cagar Budaya adalah susunan binaan yang terbuat dari benda alam
atau benda buatan manusia untuk memenuhi kebutuhan ruang berdinding
dan/atau tidak berdinding, dan beratap.
Benteng Rotterdam, Makassar

Museum Perumusan
Naskah Proklamasi
KATEGORI CAGAR BUDAYA

Struktur Cagar Budaya adalah susunan binaan yang terbuat dari benda alam
dan/atau benda buatan manusia untuk memenuhi kebutuhan ruang kegiatan yang
menyatu dengan alam, sarana, dan prasarana untuk menampung kebutuhan
manusia.

Tugu Pahlawan, Surabaya


KATEGORI CAGAR BUDAYA

Situs Cagar Budaya adalah lokasi yang berada di darat dan/atau di air yang
mengandung benda cagar budaya, bangunan cagar budaya, dan/atau struktur cagar
budaya sebagai hasil kegiatan manusia atau bukti kejadian pada masa lalu.
KATEGORI CAGAR BUDAYA

Kawasan Cagar Budaya adalah satuan ruang geografis yang memiliki dua situs cagar
budaya atau lebih yang letaknya berdekatan dan/atau memperlihatkan ciri tata
ruang yang khas.

Kawasan Muarajambi

Kawasan Sangiran
REGISTER NASIONAL CAGAR BUDAYA

 Amanat Undang-Undang No. 11/2010 tentang Cagar Budaya

 Program Prioritas Nasional

 Langkah awal pelestarian cagar budaya


KOMPONEN REGISTER NASIONAL CAGAR BUDAYA

1. Pendaftaran 4. Pencatatan

2. Pengkajian 5. Pemeringkatan

3. Penetapan 6. Penghapusan

Penyelenggaraan Register Nasional menjadi tanggung jawab Menteri,


gubernur, bupati/wali kota sesuai dengan kewenangan
PENDAFTARAN

Adalah upaya pencatatan benda, bangunan, struktur, lokasi,


dan/atau satuan ruang geografis untuk diusulkan sebagai cagar
budaya kepada pemerintah kabupaten/kota atau perwakilan
indonesia di luar negeri dan selanjutnya dimasukkan dalam
register nasional cagar budaya.
PENDAFTARAN
KOMPONEN PENDAFTARAN CAGAR BUDAYA
1. PENDAFTAR
• Setiap orang (perseorangan, kelompok orang, masyarakat, badan usaha berbadan hukum,
dan/atau badan usaha bukan berbadan hukum)
• Unsur pemerintah (pemerintah kabupaten/kota, pemerintah provinsi, pemerintah pusat)
2. OBJEK YANG DIDAFTARKAN
• Benda, bangunan, struktur, lokasi, satuan ruang geografis .
(Milik setiap orang, hasil pencarian, hasil penemuan)
3. TIM PENDAFTARAN CAGAR BUDAYA
• Adalah tim yang bertugas menerima dan mengolah data pendaftaran.
• Dibentuk oleh Kepala Dinas yang membidangi Kebudayaan.
 Pendaftaran terhadap ODCB yang dimiliki atau dikuasai warga negara Indonesia yang berada di
luar negeri dilakukan oleh pemilik atau pihak lain yang diberi kuasa kepada perwakilan Republik
Indonesia di luar negeri.
PENDAFTARAN

PENDAFTARAN CAGAR BUDAYA DILAKUKAN MELALU SISTEM DAPOBUD

UU no 11 Tahun 2010, Pasal 31 :


“Pemerintah memfasilitasi pembentukan sistem dan jejaring pendaftaran cagar
budaya secara digital dan/atau non digital”
DIAGRAM ALIR PENDAFTARAN CAGAR BUDAYA
Pemilik

Organisasi perangkat daerah


pemerintah daerah provinsi dan Dokumentasi
pemerintah daerah kabupaten/kota ODCB
atau unit kerja pada kementerian
yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang kebudayaan
Penyusunan
Deskripsi ODCB

Verifikasi Tim Ahli


ODCB Cagar Budaya

Pendaftaran terhadap ODCB milik Pemerintah Indonesia yang Pengkajian


berada di luar negeri dilakukan oleh perwakilan Republik
Indonesia di luar negeri kepada Menteri
PENGKAJIAN

 Hasil pendaftaran diserahkan kepada Tim Ahli Cagar Budaya untuk dikaji kelayakannya sebagai cagar budaya
atau bukan.
 Hasil kajian berupa rekomendasi kelayakannya sebagai cagar budaya atau bukan cagar budaya.
 Pengangkatan Tim Ahli Cagar Budaya:

a. Nasional, oleh Menteri


b. Provinsi, oleh Gubernur
c. Kabupaten/Kota, oleh Bupati/Walikota
 Tim Ahli Cagar Budaya dapat dibantu oleh UPT atau SKPD di bidang cagar budaya dalam melakukan kajian
 Pengkajian koleksi museum dilakukan oleh kurator kemudian diserahkan kepada tim ahli cagar budaya untuk
merekomendasikannya
PENETAPAN

Adalah pemberian status Cagar Budaya terhadap benda, bangunan,


struktur, lokasi, dan/atau satuan ruang geografis yang dilakukan oleh
pemerintah kabupaten/kota berdasarkan rekomendasi Tim Ahli Cagar
Budaya.
Rekomendasi Tim Ahli Cagar Budaya diserahkan kepada Bupati atau
Walikota
Bupati/walikota menerbitkan SK Penetapan CB
Kepada pemilik Cagar Budaya diberikan:
a. Surat keterangan status cagar Cagar Budaya
b. Surat keterangan kepemilikan
PENCATATAN
Adalah tindakan mencatat data Cagar Budaya ke dalam Register Nasional
Menteri, gubernur, atau bupati/wali kota sesuai dengan kewenangan
menyampaikan Penetapan status Cagar Budaya dan peringkat Cagar
Budaya sebagaimana dimaksud kedalam Register Nasional untuk
dilakukan Pencatatan.
Pencatatan Cagar Budaya sebagaimana dimaksud dilakukan untuk
memperoleh nomor Register Nasional dari Menteri.
PEMERINGKATAN
Adalah proses penyusunan urutan Cagar Budaya berdasarkan kepentingannya.
• Peringkat Cagar Budaya
a. Cagar Budaya peringkat nasional
b. Cagar Budaya peringkat provinsi
c. Cagar Budaya peringkat kabupaten/kota
• Pemeringkatan cagar budaya ditetapkan oleh Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota
sesuai dengan kewenangannya.
• Peringkat Cagar budaya dapat dikoreksi peringkatnya dan dapat dicabut
peringkatnya berdasarkan rekomendasi tim ahli cagar budaya.
PENGHAPUSAN

Tindakan menghapus status Cagar Budaya dari Register Nasional Cagar Budaya.

• Gubernur atau Bupati/walikota dapat mengusulkan penghapusan status cagar


budaya kepada Menteri.
• Penghapusan dilakukan apabila Cagar Budaya:
• Musnah;
• Hilang dan dalam jangka waktu 6 (enam) tahun tidak ditemukan;
• Mengalami perubahan wujud dan gaya, sehingga kehilangan keasliannya; atau
di kemudian hari diketahui statusnya bukan Cagar Budaya.
SKEMA UMUM PENDAFTARAN CAGAR BUDAYA DAN PENETAPANNYA
Penemuan [Kab/Kota]

Pembuatan
Pengisian
Pendaftaran Pemeriksaan Berita Acara
Pencarian Database
(langsung atau oleh Petugas Pemeriksaan
Pendaftaran
melalui internet Pendaftar oleh Petugas
(Inventarisai)
Pendaftar
Pemilik/
Penguasa
Tidak memenuhi Pengkajian Tim
kriteria Ahli

Penemuan kembali
Bukan
Cagar
Budaya
Pemberian Tanda Cagar
Bukti Kepemilikan Budaya
dan keaslian Cagar
Budaya Register
Nasional Akumulatif dan
Cagar
Musnah karena alam atau Budaya terdistribusi
perbuatan manusia tanpa
Penghapusan
menghilangkan data dalam
register (Pasal 51)

Dengan memperhatikan Penanganan


Pemeringkatan [perlindungan,
kepentingan pelestarian dan Dunia, Nas., Prov, pengembangan,
masyarakat Kab/Kot pemanfaatan
GRAFIK PENETAPAN CAGAR BUDAYA NASIONAL PER TAHUN
Statistik Cagar Budaya

100000
90000
80000
Jumlah

70000
60000
50000 Penetapan CBN
40000
30000 Penetapan CB
20000
10000 Verifikasi
0
Pendaftaran
TERIMA KASIH

Direktorat Pelindungan Kebudayaan

Direktorat
DirektoratJenderal
JenderalKebudayaan
Kebudayaan

Anda mungkin juga menyukai