Inovasi Desa Bakkara
Inovasi Desa Bakkara
1. Penyusunan produk materi urban heritage trail dan interpretasi terhadap produk tersebut.
Keberadaan urban heritage trail tentu akan membantu para wisatawan dalam mengikuti alur
wisata ketika menikmati produk-produk wisata yang ditampilkan di Desa Wisata tersebut.
Kearifan lokal disini yang digunakan disini adalah penghormatan terhadap makam-makan
sejarah dan atraksi wisata yang ada di sekitar Desa Wisata Bakkara. Orang Batak sangat
kental dengan peraturan ketat ketika mengunjungi suatu makam sejarah. Contohnya ketika
kita mengunjungi makam Sisingamangaraja kaki kita harus dicuci terlebih dahulu. Tindakan
ini sudah menjadi tindakan umum yang harus diketahui oleh wisatawan karena ini termasuk
kearifan lokal dalam menghormati tokoh sejarah.
Dalam ritual tersebut ada persembahan dengan menyembelih kuda (sumber lain ada yang
menyebut dengan kerbau) di atas Batuu Siungkap-ungkapon ini. Darah hewan yang
disembeli ini menetes di atas Batu Siungkap-ungkapon mengalir sampai ke Barus. Inilah
tanda bagi Raja Uti, dimana Raja Uti akan memohon dan memanjatkan doa kepada Oppu
Mula Jadi Na Bolon (Tuhan) agar tanah, air di berkati. Setelah beberapa hari setelah upacara
dilakukan muncullah semut merah atau semut bertelur putih dari Batu Siungkap-ungkapon.
Jika hanya semut merah saja keluar dari Batu Siungkap-ungkapon tersebut bertanda
sebagaian tanah tidak akan menghasilkan panen yang baik. Jika semut merah bertelur putih
bertanda bahwa tanaman tidak akan diserah oleh hama tanaman dan hasil panen melimpah.
Petunjuk keluarnya semut merah inilah pemimpin akan mengumumkan kepada masyarakat
kapan waktu yang tepat untuk bercocok tanam. Petunjuk keluarnya semut merah inilah
pemimpin akan mengumumkan kepada masyarakat kapan waktu yang tepat untuk bercocok
tanam.