THE FUNCTION OF RITUAL MIASIH BUMI NAGARA PADANG FOR THE COMMUNITY OF
TUTUGAN RAWABOGO VILLAGE IN CIWIDEY DISTRICT WEST JAVA PROVINCE
ABSTRAK
Ritual miasih bumi nagara padang berawal dari ritual hajat bumi yang dilaksanakan di sirah cai
berecek, namun saat ini sirah cai berecek sudah tidak berfungsi lagi sebagai mata air. Sesepuh Padepokan
Nagara Padang yaitu Abah Undang mengembangkan kembali ritual tersebut dari beberapa ritual sebelumnya,
terlebih desa Rawabogo sudah ditetapkan menjadi desa wisata. Maka dari itu apakah ritual miasih bumi nagara
padang mempunyai fungsi sosial atau fungsi lain. Penelitian ini menggunakan teori fungsionalisme
Malinowski dan menggunakan metode kualitatif. Data yang dikumpulkan berupa data dari hasil observasi,
wawancara, dokumentasi, dan untuk menentukan keabsahanya peneliti menggunakan triangulasi. Dalam hal
ini kajian peneliti tidak menemukan fungsi sosial, namun peneliti menemukan fungsi lain dari ritual miasih
bumi nagara padang. Teori yang digunakan tidak relevan, peneliti menemukan bahwa ritual miaisih bumi
nagara padang berfungsi bagi pengembangan pariwisata yang berdampak pada masyarakat setempat.
Kata kunci: Miasih Bumi Nagara Padang, Sirah Cai Berecek, Fungsi Sosial, Desa Wisata.
ABSTRACT
The ritual of Miasih Bumi Nagara Padang starts from the ritual of Hajat Bumi which was carried out
in sirah cai berecek, but now sirah cai berecek has no longer functioned as a spring. The Padepokan Nagara
Padang’s elder, Abah Undang, rebuilt the ritual from a number of previous ritual, moreover, the Rawabogo
village has been designated as a tourist village. So, The ritual of Miasih Bumi Nagara Padang has social
functions or other functions. This study uses Malinowski's functionalism theory and qualitative methods. Data
collected by observations, interviews, documentation, and to determine the validity of researchers using
triangulation. In this case the study of researchers did not find social function, but researcher found other
functions of the ritual of Miasih Bumi Nagara Padang. The theory that has been used is irrelevant, researchers
found that the Miasih Bumi Nagara Padang ritual serves for the development of tourism which has an impact
for the local community.
Keywords: Miasih Bumi Nagara Padang, Sirah Cai Berekek, Social Function, Tourism Village.
3
Jurnal Budaya Etnika, Vol. 3 No. 1 Juni 2019
pelaksanaan upacara, alat-alat dalam upacara, Ritual miasih bumi nagara padang
dan orang-orang yang menjalankan upacara tidak dilaksanakan oleh seluruh masyarakat di
(Koentjaraningrat, 1985:44). Tujuan ritual Kampung Tutugan, hanya banyak sesepuh yang
upacara adat adalah untuk mendapatkan diundang untuk menghadiri ritual tersebut dan
berkat1. banyak paguyuban, komunitas pecinta budaya,
Sebagian masyarakat melakukan ritual pemerhati budaya, intansi pendidikan dan
yang dikembangkan oleh Padepokan Nagara media televisi ikut serta dalam ritual tersebut.
Padang, dalam rangka pengembangan budaya Ritual ini bukan hanya ditujukan kepada
yaitu adalah ritual miasih bumi nagara padang. manusia yang dihormati dan dianggap suci,
Ritual miasih bumi nagara padang berawal dari tetapi ditujukan kepada makhluk-makhluk ha-
ritual hajat bumi yang dilaksanakan di sirah cai lus atau gaib. Masyarakat, setiap tahun mela-
berecek dan bertujuan untuk sebuah bentuk rasa kukan ritual sesuai dengan kepercayaanya
syukur kepada Sang Pencipta, dilaksanakan (Jauhari 2018: 65). Ritual tesebut termasuk
juga untuk mapag hujan. sistem religi dari tujuh unsur kebudayaan
Sesepuh padepokan Nagara Padang, menurut Koentjaraningrat 2.
yaitu Abah Undang mendapat amanat dan Kebudayaan yang dimilik rakyat suatu
petunjuk dari Abah Karmo sebagai sesepuh dan negeri merupakan manifestasi melalui pengu-
juru kunci sebelumnya untuk mengolah kem- capan karya, kreasi yang spiritual, serta artistik
bali berdasarkan sejumlah ritual setempat yang dari manusia-manusia yang membentuk rakyat
duhulu sempat dilakukan oleh masyarakatnya, negeri itu menjadi sasaran utama perasaan ingin
seperti ranggeuyan hajat buruan, hajat solo- tahu seseorang yang asing akan tempat tersebut
kan, dan huluwotan yang saat ini menjadi ritual (Pendit 1999: 226).
miaisih bumi nagara padang yang dilaksakana Ritual miasih bumi nagara padang ini
di Situs batu-batu purbakala yaitu Situs Nagara tentunya juga sebagai cara masyarakat Kam-
Padang yang berada diwilayah Perhutani pung Tutugan memberikan penghormatan dan
Kabupaten Bandung Barat. Adanya ritual ter- rasa terimakasih kepada para leluhur yang
sebut menjadi sebuah daya tarik bagi masya- sudah memberikan pengetahuan bagi masya-
rakat luar untuk mengetahuinya dan ikut serta rakat dan sebagai cara memberikan nasehat
dalam proses rangkaian ritualnya. kepada generasi muda untuk merawat alam ini
Ritual ini bertujuan bukan sekedar sebagai sumber daya manusia. Ritual miasih
bentuk rasa syukur kepada Sang Pencipta yang bumi nagara padang ini berkaitan dengan
memberikan rezeki bagi meraka dari hasil kehidupan manusia yang dilaksanakan di bulan
panen dan dalam menjaga, merawat kelestarian September dan ritual miasih bumi nagara
alam yang memberikan banyak manfaat bagi padang berkaitan dengan Situs Nagara Padang
masyarakat Kampung Tutugan, namun Abah (Gunung Padang) karena masyarakat Kampung
Undang selaku sesepuh Padepokan Nagara Tutugan mempercayai adanya leluhur di Situs
Padang mengharapkan kesadaran masyarakat Nagara Padang yang mereka sebut uyut istri,
dan seluruh peserta ritual miasih bumi nagara uyut pamegeut, eyang sepuh, eyang anom,
padang untuk merawat alam dan menjaga prabu sangabuana, prabu langlangbuana,
kelestarian budaya sebagai warisan bangsa bagi prabu sang tutug langit, prabu sangkabumi, ibu
generasi mendatang. pertiwi, bapak pertala. Nagara Padang adalah
1
Menurut KBI (2008), “(1) berkat adalah karunia Tuhan dan bahagia) dari orang yang dihormati atau dianggap
yang membawa kebaikan dalam hidup manusia, (2) doa suci (keramat) (Jauhari 2018: 65).
restu dan pengaruh baik (yang mendatangkan selamat 2
Koentjaraningrat (2009). Pengantar Ilmu Antropologi.
Jakarta : Rineka Cipta. Hal 165.
4
Anggia Yuliana – Fungsi Sosial dari Ritual.....
Gunung Padang yang disebut juga oleh warga ritual miasih bumi nagara padang pada tanggal
sekitar dengan sebutan Situs Purbakala. Hal tanggal 9 September 2018. Inilah yang melatar
inilah yang membentuk nagara padang belakangi peneliti untuk melakukan penelitian
(gunung padang) dijadikan sarana spiritual ritual miasih bumi nagara padang di Kampung
kepada Sang Pencipta dan wisata budaya terkait Tutugan Desa Rawabogo Kecamatan Ciwidey
simbol batu-batu yang ada sebagai simbol Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat.
kehidupan manusia seperti yaitu salah satunya Ritual miasih bumi nagara padang di
batu palawang ibu menjadi simbol rahim ibu Kampung Tutugan Desa Rawabogo Kecamatan
karena keberadaan manusia diawali dengan Ciwidey Kabupaten Bandung Provinsi Jawa
kelahiran dan batu ini menyimbolkan kelahiran Barat belum diteliti secara mendalam menge-
menjadi awal dari tujuan hidup manusia, batu nani ritual tersebut. Namun, ada penelitian
kaca saadeg simbol batu ini adalah bercermin terdahulu yang terkait lokasi Desa Rawabogo
diri dimana mengingatkan identitas dan tujuan Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung yaitu
hidup, batu leuit salawe Jajar batu ini adalah Sugiarto dan Siswantara (2012) meneliti ten-
simbol yang menandai kesejahteraan manusia tang perkembangan Desa Wisata di Desa
dalam mencapai hidup sebagai manusia dan ada Rawabogo dan membangun rumah budaya.
14 batu lagi yang memiliki simbol kehidupan Sidiq (2012) yang meneliti bentuk partisipasi
manusia. Situs nagara padang ini sebagai masyarakat dalam pengembangan desa wisata
sebuah amanat dari para leluhur, karena air di Desa Rawabogo. Azahra (2013) meneliti ten-
yang menghidupi masyarakat keluar dari tang potensi pariwisata yang dimiliki kawasan
nagara padang (gunung padang). Ciwidey Kabupaten Bandung.
Desa Rawabogo ditetapkan menjadi Penelitian terdahulu terkait fungsi ritual
Desa Wisata oleh pemerintah Kabupaten adalah Maelan (2013) meneliti fungsi ritual
Bandung pada tahun 2011 dengan jenis wisata sedekah laut bagi masyarakat nelayan di Pantai
agroekowisata. Hal tersebut merujuk pada Gesing Gunung Kidul. Hadiati (2016) meneliti
potensi yang dimiliki Desa Rawabogo yaitu tentang bentuk, makna dan fungsi upacara daur
kebudayaan yang masih turun-temurun di- hidup manusia pada masyarakat Sunda.
yakini oleh masyarakatnya seperti seni budaya Setiayawati (2017) meneliti alasan, makna, dan
yang dimiliki yaitu tradisi pabaru islam, fungsi ritual petilasan Syekh Jambukarang di
manaqiban, mitembiyan pare, makanan tra- Kabupaten Purbalingga. Dan penelitian yang
disional khas daerah yang masih ada di daerah sudah dilakukan peneliti terdahulu terkait teori
tersebut salah satunya adalah tangtang angin fungsionalisme, yaitu Candra (2012) meneliti
yaitu dibuat dari beras yang dimasak seperti fungsi upacara Babad Dalan di Kabupaten
bubur lalu ditumbuk dan dibungkus dengan Gunungkidul.
daun awi gombong. Selain itu potensi alam
yang dimiliki Desa Rawabogo adalah gunung B. Rumusan Masalah
padang yang disebut masyarakat nagara Ritual miasih bumi nagara padang
berawal dari ritual hajat bumi yang dilak-
padang yang dirawat dan dijaga oleh masya-
sanakan di sirah cai berecek, namun saat ini
rakat sekitar Kampung Tutugan. Potensi terse- sirah cai berecek sudah tidak berfungsi sebagai
but menjadi sebuah daya tarik bagi pengunjung, sumber mata air karena saat ini sirah cai
karena saat ini pemerintah Kabupaten Bandung berecek digunakan masyarakat untuk bersawah.
sedang melakukan pengembangan wisata di- Demikian ritual hajat bumi sudah tidak
berbagai desa. dilaksanakan oleh masyarakat Kampung
Peneliti tertarik melakukan penelitian Tutugan Desa Rawabogo, kemudian Abah
Undang mendapat amanat dan arahan dari Abah
ini dikarenakan sudah melakukan pengamatan
dari tahun 2018 dan sudah mengikuti rangkaian
5
Jurnal Budaya Etnika, Vol. 3 No. 1 Juni 2019
Karmo pada tahun 2005 untuk mengem- resmi lainnya. Dalam penelitian ini akan lebih
bangkan kembali beberapa ritual yang dahulu banyak mementingkan segi proses dari pada
pernah dilaksanakan oleh masyarakat Kam- hasil, menghendaki batasan dalam penelitian
pung Tutugan Desa Rawabogo yaitu ritual atas dasar fokus yang timbul sebagai masalah
miasih bumi nagara padang yang dilaksanakan dalam penelitian. Penelitian kualitatif juga me-
di puncak manik Nagara Padang. Pada dasarnya nyusun desain yang secara terus-menerus
ritual tersebut dapat menjadi potensi budaya disesuaikan dengan kenyataan dilapangan dan
bagi Desa Rawabogo, terlebih Desa Rawabogo penelitian kualitatif ini akan lebih menghendaki
sudah dibentuk menjadi desa wisata. Ritual agar pengertian dan hasil interpretasi yang
miasih bumi nagara padang tidak hanya dila- diperoleh dirundingkan dan disepakati oleh
kukan untuk mengucap syukur kepada Sang manusia yang dijadikan sebagai sumber data
Pencipta tetapi ada fungsi lain dari ritual (Moleong, 1998).
tersebut. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk Menurut Koentjaraningrat (2009:144)
menjelaskan fungsi yang terdapat dalam ritual kebudayaan adalah keseluruhan sistem gaga-
miasih bumi nagara padang yang dilaksanakan san, tindakan dan hasil karya manusia dalam
di puncak manik Nagara Padang Kampung kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri
Tutugan Desa Rawabogo Kecamatan Ciwidey manusia dengan belajar. Dari seluruh unsur ke-
Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat. Dari budayaan tadi memiliki wujud sistem budaya,
penjelasan diatas peneliti merumuskan dua demikian sistem religi misalnya mempunyai
masalah, yaitu : sistem keyakinan dan gagasan tentang Tuhan,
1. Apakah ritual miasih bumi nagara dewa, roh halus, neraka surga dan sebagainya,
padang mempunyai fungsi sosial bagi tetapi mempunyai wujud berupa upacara atau
masyarakat Kampung Tutugan Desa ritual baik yang bersifat musiman maupun
Rawabogo Kecamatan Ciwidey Kabu- kadangkala, selain itu sistem religi mempunyai
paten Bandung Provinsi Jawa Barat ? wujud tentang benda suci atau benda yang
2. Apakah terdapat fungsi lainnya yang dianggap religius (Koentjaraningrat 2009:165).
terkandung dalam ritual miasih bumi Namun ritual dilakukan memiliki tujuan
nagara padang? tertentu, menurut Sims dan Stephens (1963: 95)
ritual mempunyai tujuan yang sangat terorga-
METODA nisir dan dikendalikan secara umum untuk me-
Penelitian ini menggunakan metode nunjukkan keanggotaan dalam kelompok.
kualitatif melakukan penelitian pada latar Menurutnya ritual merupakan tindakan yang
alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan menjadi suatu kebiasaan yang berulang dila-
(entity), menurut Lincoln dan Guba (1985:39), kukan dari hasil cerita rakyat. Kebudayaan
karena ontologi alamiah menghendaki adanya yang ada dalam masyarakat daerah memiliki
kenyataan-kenyataan sebagai keutuhan yang ciri yang berbeda-beda dan pada akhirnya me-
tidak dapat dipahami jika dipisahkan dari nimbulkan rasa ingin tahu seseorang (curio-
konteksnya. Dalam penelitian kualitatif, pene- sity), perasaan ingin tahu tersebut mendorong
liti sendiri atau dengan bantuan orang lain seseorang untuk pergi melakukan perjalanan
merupakan alat pengumpulan data. Metode ketempat yang ia ingin ketahui (Pendit 1999:
kualitatif ini digunakan karena beberapa per- 223). Perjalanan yang dilakukan atas dasar
timbangan, (1) menyesuaikan metode kualitatif keinginan untuk memperluas pandangan hidup
lebih mudah apabila berhadapan dengan kenya- seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan
taan ganda, (2) metode ini menyajikan secara atau peninjauan ketempat lain, mempelajari
hakikat hubungan peneliti dan informan, (3) keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadatnya,
metode ini lebih peka dan lebih dapat menye- cara hidup, budaya dan seninya dimaksud wisa-
suaikan diri dengan banyak penajaman penga- ta budaya (Pendit 1999:42). Menurut Rani
ruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang (2014: 413) pariwisata di daerah-daerah sangat-
di hadapi (Moleong, 1998). lah banyak bila mampu memanfaatkan potensi-
Penelitian akan berisi kutipan-kutipan potensi yang ada, pemerintah dan masyarakat
data yang berasal dari wawancara, catatan daerah saling membantu dalam pengem-
lapangan, foto, dokumen pribadi, dokumen bangannya tersebut sehingga akan mengangkat
6
Anggia Yuliana – Fungsi Sosial dari Ritual.....
segi ekonomi, budaya dan pendidikan daerah Barat. Dengan jarak tempuh 3 Km dari Keca-
tersebut. matan Ciwidey atau lama jarak tempuh sekitar
Menurut Nuryati (1993:2-3), desa 15 menit dengan menggunakan sepeda motor.
wisata adalah suatu bentuk intregrasi antara Desa Rawabogo ini telah ditetapkan menjadi
atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung Desa Wisata yang bepusat di Kampung
yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan Tutugan, karena menurut Bapak Cecep selaku
masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan kepala desa Kampung Tutugan itu sendiri
tradisi yang berlaku. Namun, sebelum akhirnya adalah panimpungan tempat berinteraksinya
desa dapat dikatakan sebagai desa wisata, sesepuh atau tokoh masyarakat dari kampung
terdapat tahap pengembangan desa wisata lain untuk berkumpul di Kampung Tutugan.
terlebih dahulu.
B. Penetapan Desa Rawabogo Sebagai Desa
HASIL DAN PEMBAHASAN Wisata
A. Letak Geografis Pemerintah Kabupaten Bandung mene-
Desa Rawabogo terletak dibentangan tapkan beberapa wilayah di Kabupaten Ban-
wilayah berbukit-bukit dengan letak kawasan dung sebagai desa wisata pada tahun 2011 salah
hutan, memliki 14 RW 62 RT dan jumlah KK satunya adalah Desa Rawabogo, hal tersebut
2.394 dengan memiliki luas wilayah sekitar diungkapkan oleh Kabid Pariwisata Kabupaten
759.800 Ha yang berada diketinggian 1.300 Bandung yaitu Bapak Yoharman Syamsu,
mdpl dan suhu udara rata-rata 150C hingga Amd. Par, S. Sos, M. Si. Penetapan desa wisata
180C dengan curah hujan 2000 mm dan jumlah tersebut tidak berdasarkan kriteria yang diha-
bulan hujan 6 bulan. Desa Rawabogo adalah ruskan oleh pemerintah bidang pariwisata
daerah perkebunan dan persawahan dengan sebelumnya, karena hanya dipilih begitu saja
luas wilayah 213 ha menurut penggunaan luas tidak berdasarkan reset dan dokumennya. Ak-
pemukiman 37 ha, luas perkebunan 6 ha, luas hirnya dari tahun 2011, 10 desa wisata yang
kuburan 6 ha, luas pekarangan 16 ha/m2, luas ditetapkan oleh pemerintah Kabupaten Ban-
pekantoran 0.65 ha, dan luas prasarana lainnya dung itu tidak berkembang karena tidak tahu
251.82 ha/m2, maka total luas wilayah menurut kriteria penetapanya apa dan langkah apa yang
penggunaan adalah 6789 ha/m2. Data diatas harus dilakukan oleh pemerintah (wawancara,
merujuk jumlah luas wilayah persawahan 213 11 September 2019).
ha, maka dari itu petani menjadi matapen- Tahun 2011 penetapan desa wisata
caharian utama bagi masyarakatnya Desa dibuatkan Keputusan Bupati Bandung oleh Bu-
Rawabogo. Desa Rawabogo memiliki 7 sumber pati Kabupaten Bandung H. Dadang M. Naser,
mata air bersih yang dimanfaatkan 550 KK, SH, S.Ip. dengan nomor: 556.42/ Kep. 71.
memiliki 7 sungai dengan kondisi dangkal dan Dispopar/ 2011 tentang penetapan desa wisata
terdapat pengendapan lumpur tinggi, keruh, diwilayah Kabupaten Bandung. Bupati menim-
serta berkurangnya biota sungai 3. Batas-batas bang bahwa dalam rangka penanggulangan
wilayah desa sebagai berikut : kemiskinan yang menjadi agenda utama peme-
1. Sebelah utara : Desa Buninegara Keca- rintah, saat ini dilakukan model integrasi pro-
matan Sindangkerta, KBB. gram penanggulangan kemiskinan yang dila-
2. Sebelah timur : Desa Nengkelan Keca- kukan dengan salah satu bidang potensial untuk
matan Ciwidey. dikembangkan karena memiliki daya dorong
3. Sebelah selatan : Desa Lebakmuncang menggerakan perekonomian masyarakat adalah
Kecamatan Ciwidey. sektor pariwisata, disini pembentukan wisata
4. Sebelah barat : Desa Mekarwangi Keca- perdesaan merupakan upaya konkrit untuk
matan Sindangkerta. mendorong pegembangan ekonomi masyarakat
agar mampu bergerak dibidang usaha ekonomi
Desa Rawabogo terletak di Kecamatan produktif yang menunjang terhadap pariwisata.
Ciwidey Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Dan menimbang bahwa poin pertama diatas
3
Data diperoleh dari Profil Desa Rawabogo Tahun
2018 hal 3 pada tanggal 26 Agustus 2019.
7
Jurnal Budaya Etnika, Vol. 3 No. 1 Juni 2019
diperlukan penetapan desa wisata diwilayah Tetapi secara akses termudah dan tradisi yang
Kabupaten Bandung dengan Keputusan Bupati. selalu dibuat sejak dulu secara turun temurun
dilakukan oleh masyarakat Desa Rawabogo.
C. Asal-Usul Kampung Tutugan Desa Hanya pada saat pemekaran mengambil batas
Rawabogo wilayah itu lebih kepada 4 batas alam yaitu, (1)
Kampung Tutugan berada di RW 14 jalan utama, (2) jalan lingkungan, (3) sungai
dengan jumlah KK sekitar 150, Kampung dan (4) selokan maka diambillah sungai yang
Tutugan berada didusun 4 4. Kampung Tutugan melintas dibawah Nagara Padang (Gunung
adalah tempat dimana orang tua dahulu Padang) tetapi secara pengelolaan masyarakat
melakukan pemberhentian untuk bersiap-siap Desa Rawabogo berkoordinasi dengan Dinas
dan beristirahat ketika akan melakukan perja- Perhutani. Pada awalnya terjadi sedikit seng-
lanan ke Nagara Padang (Gunung Padang), keta dan masyarakat Desa Rawabogo merasa
karena jalan yang akan dilalui menuju Nagara memiliki sama halnya masyarakat Desa Buni-
Padang harus mendaki sekitar 4 Km dari negara merasa wilayah Nagara Padang
Kampung Tutugan, dan untuk menuju pulang (Gunung Padang) termasuk milik mereka pada
jalan tersebut menurun sedikit curam. Sebe- akhirnya pihak Dinas Perhutani mengambil
lumnya Kampung Tutugan adalah Kampung inisiasi bahwa Nagara Padang (Gunung
Babakan, namun orang tua dahulu ketika Padang) sudah diambil Dinas Perhutani
melakukan perjalanan pulang dari Nagara “silahkan siapapun boleh mengelola wilayah
Padang melalui jalan yang menurun, atau Nagara Padang (Gunung Padang) dengan
dalam bahasa sunda disebut pudunan, nutug, catatan harus dijaga dan dirawat” dan memang
atau nurugtug dan Kampung Tutugan ini tepat wilayah tersebut dikelola oleh pihak masyrakat
dibawah Nagara Padang maka disebutlah Desa Rawabogo khususnya oleh masyarakat
tutugan Nagara Padang. Ujung dari jalan yang Kampung Tutugan (wawancara, 4 Januari
menurun atau pudunan tersebut adalah kam- 2019).
pung Tutugan, dengan demikian Kampung
Babakan sekitar tahun 1970 berubah menjadi E. Sejarah berdirinya Padepokan Nagara
Kampung Tutugan. Padang
Kampung Tutugan ini adalah wilayah Padepokan Nagara Padang didirikan
pertanian dan tepat dibawah lereng Gunung sekitar tahun 2005 bersamaan dengan dilaku-
Padang, udaranya masih sangat sejuk dan masih kannya pengembangan ritual miasih bumi
daerah perkampungan. Namun wilayah ini nagara padang. Pada tahun 2012 padepokan
menjadi pusat desa wisata yang ditetapkan oleh Nagara Padang mendapat bantuan untuk mem-
pemerinta Kabupaten Bandung sejak 2011. bangun Rumah Budaya dari Universitas
Sebagian masyarakatnya masih memperta- Katolik Parahiyangan Bandung pada acara
hankan seni budaya sebagai warisan para Gladi Budaya VI yang diadakan di Desa
leluhurnya, dan memanfaatkan potensi alam Rawabogo oleh Pusat Kajian Humaniora
yang masih dijaga kelestariannya. Universitas Katolik Parahyangan (PKH
UNPAR) pada tanggal 27-29 April 2012,
D. Kewenangan Dinas Perhutani Terhadap melihat kemauan kaum muda desa Rawabogo
Nagara Padang ikut terlibat di bidang seni mampu menjadi
Desa Rawabogo memiliki potensi alam sebuah aset bagi Desa Rawabogo untuk me-
yaitu salah satunya adalah Nagara Padang ngembangkan potensi Desa Wisata karena
(Gunung Padang) menurut Bapak Kepala Desa kesenian merupakan salah satu daya tarik
Rawabogo sebelumnya Bapak Cecep N. wisata di desa ini selain Situs Gunung Padang.
Prawira, menjelaskan letak geografis Nagara Keterlibatan kaum muda di bidang seni ini
Padang (Gunung Padang) terletak dipetak 55 belum didukung dengan adanya tempat pela-
perhutani Jawa Barat secara batas wiliyah tihan seni di desa tersebut. Dalam setiap Gladi
terletak diwilayah Desa Buninegara Kecamatan Budaya yang diadakan di desa ini, ada suatu
Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat. kebutuhan yang sifatnya praktis yaitu perlunya
4
Data diperoleh dari istri ketua RW 14 pada tanggal 19
September 2019.
8
Anggia Yuliana – Fungsi Sosial dari Ritual.....
tempat yang dapat menampung para mahasiswa anak kedua dari Mamah Haji Nasir. Pada tahun
atau tamu dalam jumlah besar (Sugiarto dan 2005 Abah Karmo memberikan amanat kepada
Siswantara 2012:31) Abah Undang untuk membantu melanjutkan
Rumah budaya tersebut dibangun di kegiatan-kegiatan budaya di Situs Nagara
atas tanah Bapak Undang, tepatnya dibelakang Padang karena Abah Karmo pada tahun 2005
rumah Bapak Undang. Dengan luas bangunan sudah berusia 93 tahun, dikarenakan faktor usia
50 m2 (5 m x 10 m) dengan lantai terbuat dari Abah Karmo mengalami gangguan pende-
kayu dan dinding yang terbuat dari anyaman ngaran pada tahun 2011 Abah Karmo mening-
bambu. Bentuk bangunan sederhana dan me- gal dan juru kunci diturunkan kepada Abah
nyesuaikan dengan bentuk-bentuk rumah yang Undang selaku anak kandungnya.
ada, sebagian besar bahan bangunan dibeli
dengan menggunakan dana yang telah diterima. G. Ritual Awal
Kayu yang dipakai untuk kerangka bangunan 1. Ritual Hajat Bumi
“Rumah Budaya” berasal dari pohon milik Ritual hajat bumi adalah ritual yang
Bapak Undang sendiri. Pada hari Kamis, 5 Juli biasa dilakukan oleh masyarakat yang me-
2012 Bapak Undang mengadakan doa bersama miliki mata pencaharian sebagai petani
sebagai ucapan syukur atas selesainya seluruh sawah, sistem irigasi masih digunakan ma-
proses pembangunan Rumah Budaya (Sugiarto syarakat untuk mengairi sawah. Setelah
dan Siswantara, 2012: 38). panen padi masyarakat melakukan sebuah
Abah Undang saat ini berusia 60 tahun, ritual dengan maksud tujuan rasa syukur
pada tahun 2005 ketika Abah Undang men- terhadap yang Tuhan Maha Esa karena air
dapat amanat untuk meneruskan kegiatan- yang mengalir mengairi sawah masyarakat
kegiatan budaya di Nagara Padang berusia 46 berasal dari sirah cai berecek yang berada
tahun. Matapencaharian Abah Undang adalah di wilayah perhutani. Bercocok tanam di
seorang petani sawah, kegiatannya setiap hari sawah merupakan bentuk pertanian yang
ke kebun untuk bercocok tanam dan menerima turun-temurun bagi masyarakat Rawabogo
tamu-tamu untuk berwisata budaya ke Situs (Abah Undang, wawancara, 26 Agustus
Nagara Padang. 2019).
Ritual hajat bumi adalah ritual yang
F. Silsilah Keturunan Juru Kunci Nagara dilakukan oleh sesepuh Kampung Tutugan
Padang dibulan yang sudah ditentukan oleh sesepuh
Menurut Abah Undang, pembuka yaitu pada bulan September, seluruh masya-
Nagara Padang yang pertama adalah Uyut rakat yang mengikuti ritual hajat bumi
Mukar atau juru kunci pertama dan sekaligus melaksanakannya di sirah cai berecek ka-
sebagai kepala desa pertama di Desa Rawabogo rena sirah cai berecek adalah sebuah mata
pada tahun 1877. Uyut Mukar pun yang air utama yang mengairi masyarakat
mabakan di Kampung Tutugan atau yang per- kampung Tutugan dan mengairi lahan per-
tama tinggal di Kampung Tutugan. Uyut Mukar tanian masyarakat.
memiliki anak tunggal yang bernama Mamah Ritual hajat bumi tersebut juga
Haji Nasir dan setelah Uyut Mukar meninggal, dapat dilakukan untuk sebuah permohanan
juru kunci digantikan oleh anak tunggalnya meminta hujan jika waktunya kemarau pan-
yang bernama Mamah Haji Nasir. jang dan menyebabkan kekeringan hingga
Namun dari juru pelihara atau juru kun- lahan pertanian masyarakat kesulitan air.
ci generasi ketiga tidak turun kepada ketu- Ritual hajat bumi yaitu tradisi upacara adat
runanya Mamah Haji Nasir, tetapi kepada masyarakat sebagai ungkapan rasa syukur
muridnya yang bernama Bapak Alsawi. Juru terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas hasil
pelihara atau juru kunci generasi ke empat turun panen pertanian yang melimpah dan rasa
kembali kepada keturunan Uyut Mukar dan syukur atas suburnya mata air yang keluar
Mamah Haji Nasir yaitu adalah buyut Mamah dari sirah cai berecek, ritual hajat bumi juga
Haji Nasir, yang bernama Abah Karmo. Ibu digunakan sebagai ritual mapag hujan serta
dari Abah Karmo adalah cucu dari Mamah Haji sekaligus penghormatan terhadap nenek
Nasir yang bernama Ma Uneh, Ma Uneh adalah moyang yang berjasa membuka jalannya
9
Jurnal Budaya Etnika, Vol. 3 No. 1 Juni 2019
tata cara, norma, dan nilai dan memberikan tidak terhampat dan lahan pertanian
manfaat bagi masyarakat daerah Rawa- masyarakat tidak terganggu. Karena air
bogo. adalah sumber daya utama manusia dan
sumber utama dalam kesuburan lahan
2. Proses Ritual Hajat Bumi pertanian mereka, maka dari itu masya-
Ritual hajat bumi ini dilaksanakan rakat terus menjaga sirah cai berecek
di sirah cai berecek, dimulai dengan mem- ini sebagai tempat yang harus dijaga
persiapkan sesajen yang dibutuhkan, mem- kesuburannya. Sekitar tahun 2000 sirah
bawa tumpeng dari setiap individu ataupun cai berecek dimanfaatkan masyarakat
setiap RT, melakukan doa bersama, mem- sekita untuk bertani, dan akhirnya ritual
bawa hasil pertanian, dan membawa alat hajat bumi pun tidak dilaksankan lagi
kesenian tradisional lalu ditabuh di sirah cai oleh masyarakat di sirah cai berecek.
berecek setelah selesai berdoa dan me-
nyembelih kambing, kambing yang di-
sembelih itu dimakan oleh seluruh masya- b. Menyembelih Kambing
rakat yang mengikuti ritual hajat bumi. Jika Menyembelih kambing adalah
musim kemarau tiba, ritual hajat bumi sebuah ungkapan syukur masyarakat
dilaksankan untuk mapag hujan, para sese- yang melakukan ritual hajat bumi di
puh dikumpulkan dan disiram oleh air yang sirah cai berecek. Menurut Abah
ada di sirah cai berecek. Namun saat ini, Undang, orang tua zaman dahulu sangat
ritual tersebut tidak lagi dijalankan oleh jarang memakan daging-dagingan, ha-
masyarakat Kampung Tutugan di sirah cai nya setahun berapa kali maka dahulu
berecek karena tempat adat yang disebut setiap melaksakan ritual hajat bumi
sirah cai berecek tersebut terganggu dan masyarakat sengaja mengumpulkan
dijadikan lahan pertanian oleh masyarakat uang dan iuran untuk bisa membeli
setempat (Abah Undang, Wawancara, 4 kambing dan dimakan bersama-sama
Januari 2019). saat telah didoakan oleh ketua adat.
Menyembelih kambing yang dilaksakan
3. Mitos dan Keyakinan Terkait Ritual oleh masyarakat Rawabogo saat itu
Hajat Bumi adalah sebuah ungkapan rasa bersyukur
a. Sirah Cai Berecek (Abah Undang, Wawancara, 4 Januari
Sirah cai berecek adalah tempat 2019).
dimana ritual hajat bumi dilaksanakan
setiap tahun, air yang keluar dari sirah H. Ritual Miasih Bumi Nagara Padang
cai berecek keluarnya ngerecek hingga Ritual miasih bumi nagara padang
membentuk sebuah genangan air maka adalah ritual yang berawal dari ritual yang
disebutlah sirah cai berecek. Tempat disebut hajat bumi yang dilaksanakan di sirah
tersebut adalah sirah cai kampung cai berecek Nagara Padang. Abah Undang
Tutugan, yang biasa airnya dialirkan mengembangkan ritual miasih bumi nagara
untuk mengairi sawah irigasi masya- padang dari beberapa ritual yang dahulu pernah
rakat Kampung Tutugan. Sebelum ta- dilaksanakan oleh masyarakat yaitu dari ritual
hun 2000 masyarakat Kampung Tutu- ranggeuyan hajat buruan, hajat solokan dan
gan melaksanakan ritual salametan atau huluwotan. Abah Undang mengembangkan ri-
syukuran ditempat tersebut sebagai cara tual tersebut karena mendapat amanat dan
berterimakasih kepada Sang Pencipta arahan dari Abah Karmo yaitu bapak kandung-
karena air yang mengalir dari tempat nya Abah Undang serta juru kunci sebelumnya.
tersebut dapat memberikan kesuburan Abah Undang selaku keturunan ke-5
bagi pertanian mereka (Abah Undang, dari juru kunci pertama mengangkat kembali
Wawancara, 4 Januari 2019). ritual miasih bumi nagara padang yang di-
Masyarakat Kampung Tutugan laksanakan di puncak manik nagara padang
melakukan ritual tersebut sebagai cara pada sekitar tahun 2005. Abah Undang
bersyukur dan agar air yang mengalir mengemas ritual hajat bumi menjadi ritual
10
Anggia Yuliana – Fungsi Sosial dari Ritual.....
miasih bumi nagara padang dengan tujuan na ti Alloh hurip di luhur bumi” yaitu kesu-
yang sama seperti ritual sebelumnya. Dalam burannya, lahan pertaniannya, bahkan kita akan
ritual miasih bumi nagara padang Abah merasa sehat dan berkuasa karena berada diatas
Undang selaku ketua adat menambahkan bumi maka dari itu sudah sewajarnya kita
sebuah siloka yang mudah dipahami oleh mengasihi bumi. Ngarawat lemah cai, karena
masyarakat luas tentang tujuan ritual tersebut air itu keluarnya dari gunung dan gunung
yaitu Ritual Miasih Bumi Nagara Padang, adalah simbol dari ibu sifat ibu sendiri pasti
Ngarawat Lemah Cai, Ngaguar Budaya Sunda, sayang pada anak maka rawat mata airnya
Ngagelarkeun Kabudayaan Sunda di Nagara karena jika gunung mulai gundul mata airnya
Padang supaya tidak ada salah paham dalam akan terganggu, rawatlah gunung tersebut,
memaknai sebuah adat ataupun tradisi hingga tanam kembali pepohonannya supaya bisa
dianggap sebuah cara yang musrik. Dilak- menyimpan air lebih banyak dari gunung bagi
sanakanya ritual miasih bumi nagara padang kesuburan kita sebagai makhluk hidup
dari tahun ketahun menggunakan anggaran (wawancara, 22 April 2018). Seolah-olah Abah
seadanya dari Abah Undang dan melalui Undang umajak “hayu urang rawat deui hayu
proposal yang diajukan kepada anggota DPRD, urang pelakan deui ieu gunungna”. Ngaguar
dan beberapa lembaga. budaya Sunda karena orang tua zaman dahulu
Ritual tersebut memiliki rangkaian bukan tidak beragama tetapi budaya disatukan
berbeda-beda setiap tahunnya, pada tahun 2019 dengan agama, syukuran dan tata cara para
ini ritual miasih bumi nagara padang dilak- leluhur adalah budaya pada akhirnya memo-
sanakan di Padepokan Nagara Padang pada honnya pada yang Maha Kuasa serta ditutup
tanggal 29 September. Ritual tersebut di hadiri dengan do’a-do’a agama. Ngagelarkeun Kabu-
oleh ketua DPRD Kabupaten Bandung, pejebat dayaan Sunda sebab kalau sebuah bangsa
setempat yaitu kepala desa dan kepala keca- sudah lupa akan budayanya akan cepat rusak-
matan, instansi pendidikan Universitas Kom- nya, Abah Undang selaku juru Kunci meng-
puter Indonesia, dan komunitas budaya lainnya. inginkan dan berharap agamanya dijalankan
Ritual tidak dilaksanakan di puncak manik dan kebudayaannya tetap berkembang dima-
Nagara Padang karena ada gugatan dari pihak syarakat (wawancara, 26 Agustus 2019).
masyarakat Desa Buninagara mengenai Situs
Nagara Padang sebagai aset wilayah Kabupaten J. Proses Ritual Miasih Bumi Nagara
Bandung Barat. Beberapa hari sebelum Padang 2018.
penggugatan masyarakat Buninagara, Bapak 1. Pra Ritual Miasih Bumi Nagara
Bupati Kabupaten Bandung Barat sempat Padang
datang ke Nagara Padang untuk meninjau Situs a. Melaksanakan Musyawarah.
tersebut dan akan dilakukan pembangunan Proses ritual miasih bumi
insfrastruktur dari wilayah Kabupaten Bandung nagara padang ini diawali dengan
Barat 5. penentuan waktu untuk pelaksanannya,
yaitu di tentukan oleh pupuhu adat
I. Tujuan Ritual Miasih Bumi Nagara sesuai yaitu di bulan September. Be-
Padang berapa minggu sebelumnya pupuhu
Ritual miasih bumi nagara padang sudah berkoordinasi dengan pemerintah
dilaksanakan untuk selalu mengingatkan setempat, karena ritual ini sudah ber-
masyarakat merawat kesuburan mata air yang sifat umum maka panitia menyam-
menjadi sumber daya utama bagi manusia. paikan undangan bagi para pejabat
Seperti halnya siloka yang digunakan Abah pemerintah tingkat kecamatan sampai
Undang dalam ritual miasih bumi nagara tingkat kabupaten. Pada malam hari
padang, yaitu ngarawat lemah cai, ngaguar sebelum hari H ada musyawarah yang
budaya sunda, ngageularkeun kabudayaan. dilaksanakan kembali oleh pupuhu adat
Menurut Abah Undang sudah sewajarnya kita dengan pemerintah setempat, kabupa-
mengasihi bumi karena kehidupan kita “hirup ten, perhutani dan juga para pupuhu dari
5
Data diperoleh dari informasi ojeg setempat 19
September 2019.
11
Jurnal Budaya Etnika, Vol. 3 No. 1 Juni 2019
c. Gotongroyong Mempersiapkan
Kebutuhan Ritual Miasih Bumi
Nagara Padang
Sebagian masyarakat Kampung
Tutugan khususnya ibu-ibu bergotong
royong memasak untuk sesajen dan
bekal yang akan dibawa ke Nagara
Padang, dari mulai memasak nasi
tumpeng, lauk pauk, hingga makanan
khas desa Rawabogo dibuat bersama-
sama yaitu, papais, tangtang angin,
awug, lepet, dalam mempersiapkan Gambar 4. Abah Undang sedang membuat
ritual ini para pemuda pun ikut serta wayang dari jerami. (Foto: Dok. dari Hery
membantu untuk keperluan yang di Tugiman, 8 September 2018)
butuhkan yaitu membuat jampan.
12
Anggia Yuliana – Fungsi Sosial dari Ritual.....
b. Helaran
Di lanjutkan dengan melakukan
helaran menuju Nagara Padang (Gu-
nung Padang) seluruh alat kesenian ang-
klung buncis ,bangkong reang dan ogel
buhun dibunyikan mengiringi helaran
tersebut sambil berjalan diutamakan
yang berjalan didepan adalah sesepuh
adat. Peserta ritual lainnya bersama-
sama berjalan kaki dari padepoka Na-
gara Padang membawa sesajen, tum-
peng yang dibawa memakai jampana
Gambar 6. Spanduk yang dipasangkan untuk dan hasil bumi. Perjalanan ditempuh
informasi adanya ritual miasih bumi nagara
padang. (Foto: Dok. Hery Tugiman, 8 September sekitar 4 Km untuk sampai di puncak
2018) manik Nagara Padang (Gunung Pa-
dang). Sesampainya di tepi lereng
gunung disambut oleh kesenian pencak
2. Pelaksanaan Ritual Miasih Bumi silat oleh masyarakat dari Desa Buni-
Nagara Padang negara.
a. Berdo’a sebelum helaran dan
perjalanan ke Nagara Padang
Keberangkatan Menuju Nagara
Padang (Gunung Padang) untuk Melak-
sanakan Ritual misasih bumi nagara
padang pada tanggal 9 September pada
jam 07.00 WIB seluruh peserta ritual
berkumpul didepan Padepokan Nagara
Padang untuk, acara ritual miasih bumi
nagara padang diawali dengan berkum-
pul di Kampung Tutugan lalu melaku-
kan doa bersama yang dipimpin oleh Gambar 8. Peserta melakukan helaran menuju
Anggota DPRD Kab. Bandung Komisi puncak manik nagara padang sejauh 4 km. (Foto:
B H. Sugianto, S.Ag., M.Si. Dok. Anggia Yuliana, 9 September 2018)
13
Jurnal Budaya Etnika, Vol. 3 No. 1 Juni 2019
14
Anggia Yuliana – Fungsi Sosial dari Ritual.....
audzubilahiminasyaitonirozim bismi-
llahirahmanirahom, asyaduana mu-
hammadarasullulah, astagfirulla-
haladzim 4kali, allahu 8kali allahu-
akbar 3kali, asyadualla ilaha ilawlah
wa asyaduana muhamadarasulullah,
allahuma solialasyaidina muhammad
walla’lihi saidina muhamad mugi aya
Gambar 13. Abah Awi selaku ketua paseban rido na allah, agung panuhun jembar
Kabupaten Bandung, memberi sambutan dalam pangampura tiluhur sausap rambut
ritual miasih bumi nagara padang.
(Foto: Dok. Hery Tugiman, 9 September 2018) tihandap saibas dampal agungna kanu
maha agun jembar kanu maha kawasa
sim abdi sadayana seja manjatkeun dua
e. Guar Waris ka gusti kanu maha agung tina
Guar waris adalah sebuah ung- kagungan anu maha agung abdi-abdi
kapan nasehat dari Abah Undang seba- calik didieu sadayana nyuhunkeun
gai juru kunci. Dilanjutkan dengan nga- dihapunten dihampura salalawasna
rekes adalah prosesi memanjatkan doa dosa abdi nu diraos anu teu karaos anu
kepada Tuhan yang Maha Kuasa, dihaja anu teu kahaja ulah janten mahit
namun dalam hal ini Abah Undang kana diri ulah janten musibah kana
mengungkapkan ngarekes adalah se- sagalana nyuhunkeun amit ka ker-
buah pasaduan yang artinya menyam- saning para wali ka kersaning maha
paikan ungkapan rasa bersyukur kepada nabi, ka uyut istri uyut pamegeut, eyang
Tuhan yang Maha Kuasa dan para sepuh eyang anom kanu kagungan anu
leluhur. Ngarekes dipimpin oleh Abah bulan kaduabelas papat kalima pancer
Undang selaku sesepuh adat yang di- jung kutilu nu kaopat gunung tujuh
mulai dengan menyampaikan makna sagara dalapan sagawan sawijakning
ritual ini. Sesajen yang digunakan ada- amit ka sang prabu amit kanu di kidul
lah, cau kapas, cau emas, tiwu, dua ka prabu sangabuana amit ka prabu
kalapa, tangtang angin, seupaheun, langlangbuana tihur ka prabu sang
kupat, leupeut di bungkus ku daun awi, tutug langit tihandap ka prabu sang-
roti, tumpeng, gula beureum, seureuh, kabumi amit ka ibu pertiwi kabapak
kembang, bubur beurem, bubur bodas, pertala ka cahaya bumi ka cahaya
cai herang, kopi hideung, buah-buahan, langit cahaya angin cahaya banyu, amit
ranginang, rangining, rangenung, kanu tiluhur tinu mayunan ti handap
opak, endog bebek, papais asin, papais tinu ngamparan, ti gigir tinu ngaping, ti
amis, awug dan dupa (hio) 6. Diawali tukang tinu nyawang tipayun tinu
dengan ormatan tarawangsa, dilanju- mayunan, amit ka nini pramadihin ka
tkan dengan rajah bubuka, dan rajah aki pramadihin, ka nini paraji sakti ka
pangeusi yang diiringi dengan karin- aki paraji sakti, ka indung beurang
ding, setelah rajah pangeusi dilanjutkan indung peuting, ibu lahir ibu batin, ibu
ke acara ngarekes dipimpin oleh Abah nyareat ibu nu teu nyareat..”
Undang selaku ketua adat, dan do’a oleh
tokoh agama atau ulama. Ungpakan
pasaduan adalah memohon izin kepada
yang memiliki alam semesta ini dan
6
Sesajen yang digunakan sebagai simbol bahwa artinya bahwa dihadapan Tuhan manusia itu sama
banyaknya sesajen yang digunakan dan disatukan derajatnya sebagai makhluk Tuhan.
dalam satu wadah menjadi sebuah nama sesajen
15
Jurnal Budaya Etnika, Vol. 3 No. 1 Juni 2019
f. Recak Tumpeng
Recak tumpeng adalah rang-
kaian ritual miasih bumi nagara
padang, yang dilaksanakan setelah
ngarekes. Seluruh sesajen dan makanan
yang telah didoakan dimakan bersama-
sama, hal ini dilaksanakan sebagai
simbol rasa syukur dan bentuk peles-
tarian makanan tradisional yang ada di
daerah Desa Rawabogo.
16
Anggia Yuliana – Fungsi Sosial dari Ritual.....
17
Jurnal Budaya Etnika, Vol. 3 No. 1 Juni 2019
18
Anggia Yuliana – Fungsi Sosial dari Ritual.....
19
Jurnal Budaya Etnika, Vol. 3 No. 1 Juni 2019
20
Anggia Yuliana – Fungsi Sosial dari Ritual.....
21
Jurnal Budaya Etnika, Vol. 3 No. 1 Juni 2019
22