Anda di halaman 1dari 20

RITUAL NUMBAL DALAM UPACARA RUWATAN BUMI

DI KAMPUNG BANCEUY-SUBANG
(Kajian Liminalitas)
NUMBAL RITUAL IN THE EARTH RUWATAN CEREMONY
IN BANCEUY-SUBANG VILLAGE
(Liminality Study)

Ratna Umaya, Cahya, Imam Setyobudi


ratnaumaya08@gmail.com
Prodi Antropologi Budaya, Fakultas Budaya dan Media
Institut Seni Budaya Indonesia Bandung
Artikel diterima: 18 Februari 2019 Artikel direvisi: 21 Februari 2019 Artikel disetujui: 13 Maret 2019

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat kedudukan ritual numbal dalam posisisnya dari keseluruhan
upacara ruwatan bumi. Hal tersebut menyebabkan penulis berkeinginan untuk mengkaji mengenai ritual
numbal dengan permasalahan sebagai berikut: 1) bagaimana memahami ritual numbal yang terdapat dalam
upacara ruwatan bumi sebagai tinjauan gejala liminalitas?. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu metode kualitatif, dengan mengambil lokasi di Kampung Banceuy Desa Sanca Kecamatan Ciater
Kabupaten Subang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi non partisipan, wawancara
tidak terstruktur, dan dokumentasi. Analisis yang digunakan adalah sebagai berikut: 1) reduksi data, 2)
penyajian data, dan 3) kesimpulan. Penelitian ini menggunakan teori liminalitas dari Victor Turner, masyarakat
Kampung Banceuy mengalami kegelisahan yaitu “taun kolot kudu dingorakeun deui” (Tahun tua harus
dimudahkan kembali). Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) Ritual numbal dapat mengatasi kekhawatiran
masyarakat Kampung Banceuy, 2) ritual numbal memiliki kedudukan yang penting yaitu sebagai inti dari
pelaksanaan upacara ruwatan bumi.

Kata Kunci: Numbal, Ruwatan, liminalitas

ABSTRACT
This research aims to see the position of numbal ritual in its position on the entire Ruwatan Bumi
ceremony. This causes the writer wishes to study the numbal ritual with the following problems: 1) how to
understand the numbal ritual contained in the Ruwatan Bumi ceremony as a review of the symptoms of
liminality. The method that been used in this research is a qualitative method, located in Banceuy Village,
Sanca Village, Ciater District, Subang Regency. The techniques that been used to collect data in this research
were non-participant observation, unstructured interviews, and documentation. The analysis that been used
in this research are as follows: 1) data reduction, 2) data presentation, and 3) conclusion. This research used
the theory of liminality from Victor Turner, the people of Kampung Banceuy are having a concern of “taun
kolot kudu dingorakeun deui” the (Old years must be made young again). The results showed that, 1) numbal
ritual can overcome the concern of the people of Kampung Banceuy, 2) numbal ritual has an important
position as the core of the Ruwatan Bumi ceremony.

Keywords: Ritual, Ruwatan Bumi, Liminality

PENDAHULUAN gaimana dipaparkan oleh Marzuki; “Pelaksa-


Upacara Ruwatan Bumi merupakan naan upacara adat maupun ritual keagamaan
salah satu tradisi kebiasaan (adat istiadat) yang yang didasari atas adanya kekuatan gaib masih
masih berlaku dan dilakukan oleh masyarakat tetap dilakukan oleh sebagian kelompok ma-
Kampung Banceuy di terletak di desa Sanca syarakat di Indonesia, baik berupa ritual kema-
Kecamatan Ciater Kabupaten Subang. Seba- tian, ritual syukuran atau slametan, ritual tolak

41
Jurnal Budaya Etnika, Vol. 3 No. 1 Juni 2019

bala, ritual ruwatan dan lain sebagainya (2015: dari ritual Numbal tersebut yaitu, “Ngahurip
1)”. Bumi munar lemah” artinya segala sesuatu
Realitas tersebut dapat dijumpai seperti yang dilakukan dan dihasilkan dari tanah
yang dilakukan oleh masyarakat Kampung Banceuy bermanfaat dan berkah. “Ngahurip
Banceuy seperti telah dijelaskan di atas. Upa- Bumi munar lemah” adalah sebuah slogan nilai
cara ruwatan bumi yang dipercayai oleh seba- keyakinan yang berbasis kepercayaan masya-
gian besar masyarakat Kampung Banceuy diya- rakat setempat merupakan hasil amanat leluhur
kini bahwa para leluhur mampu melindungi yang sudah turun temurun diyakini. Menurut
serta menyelamatkan dari ancaman berupa tradisi dan kesepahaman masyarakat setempat,
bencana yang besar sebagai tolak bala. Sebagai bahwa dalam kegiatan numbal tersebut, yang
salah satu tradisi budaya lokal yang merupakan berhak memimpin ritual harus dari keturunan
hasil dari manusia mampu menciptakan keper- leluhur aki ito yaitu Kang Darso (Wawancara:
cayaan yang begitu erat sehingga kepercayaan Odang, 16 Januari 2019).
tradisi budaya lokal dengan kepercayaan ter- Ritual Numbal merupakan sebagai
hadap agama mempunyai hubungan yang sa- bentuk representasi penghormatan terhadap roh
ling terkait dengan berbagai aspek, nilai dan leluhur sekaligus memohon izin kepada lelu-
norma setempat. Keyakinan mereka terhadap hur, agar acara yang dilaksanakan dapat berja-
roh para leluhur begitu kuat dan melekat dalam lan dengan lancar dan berkah menurut keyaki-
pandangan kehidupannya, sehingga ritual terse- nan masyarakat setempat. Dalam perspektif
but dilaksanakan setiap tahun. Mereka begitu kebudayaan, ritual tersebut pada hakikatnya
percaya dengan meyakini bahwa jika tidak di- dapat dipandang sebagai simbol komunikasi
laksankan akan terjadi bencana yang besar, yang besifat transenden dalam bentuk dialog
sehingga menjadikan masyarakat merasa tidak antara dunia nyata dan dunia roh, yang meng-
tentram dengan hal tersebut. Untuk melakukan hubungkan manusia, alam, dan penciptanya.
upacara ruwatan, masyarakat melalui kokolot Realitas tersebut sangat relevan sebagaimana
(yang dituahkan secara adat) dapat menentukan dikupas oleh Fauziah bahwa upacara ruwatan
waktu pelaksanaan tentang hari dan ketentuan merupakan pranata sosial yang penuh dengan
lainnya untuk persiapan pelaksanaan ritual. simbol-simbol seperti ritual numbal yang
Adapun waktu tersebut biasa dilaksanakan berperan sebagai alat media berkomunikasi an-
yaitu pada hari rabu, diakhir bulan Hijriah tara sesama manusia dan juga menjadi peng-
menuju ke bulan Muharam. hubung antara dunia nyata dan dunia gaib
Upacara Ruwatan Bumi pada dasarnya (2017: 2). Hal senada diungkapkan pula oleh
telah memiliki struktur baku (ketentuan-keten- Andayani bahwa:
tuan pokok) yang sudah mereka sepakati secara “Manusia dan mahluk-mahluk halus
adat dalam setiap tahunnya. Adapun pelaksana- bisa menjalin komunikasi. Roh para leluhur
annya, dilaksanakan dalam waktu dua hari, bisa dicaluk ‘diundang’ untuk dimintai perto-
yang setiap kegiatannya diawali dengan ritual. longan. Sebaliknya, roh para leluhur ini bisa
Hari pertama yaitu melaksanakan dadahut, mendatangkan bencana dan malapetaka bagi
ngadiukeun, ijab kobul (memotong kerbau), warga masyarakat. Hal seperti itu akan terjadi
ngalawar, sholawatan dan pertunjukan seni bila larangannya dilanggar (2008: 184)”.
Buhun Gembyung. Hari kedua, dimulai dengan Dunia roh merupakan dunia yang tidak
acara numbal, ngarak Dewi Sri, Nyawer Dewi dapat dilihat oleh kasat mata, namun dipercayai
Sri, Ijab Rasul dan pagelaran wayang golek. keberadaannya oleh masyarakat kampung Ban-
Ritual Numbal tersebut dipandang ceuy, sebagai manifestasi adanya hubungan
sangat berperan penting dalam pelaksanaa upa- harmoni antara dunia nyata dengan dunia roh
cara ruwatan bumi, bahkan sebagai puncak dari berlangsung secara magis-religius.
ritual tersebut yaitu ritual Numbal. Tradisi Diantara penelitian-penelitian terdahulu
Numbal adalah sebuah proses berlangsungnya yang telah membahas persoalan Kampung Ban-
ritual menyembelih ayam, yang dilanjutkan ceuy, beberapa orang telah melakukan pene-
dengan mengubur sesaji dan aneka makanan litian seperti, Hodijah Ijah (2011) yang berjudul
yang terbuat dari beras sebagai bagian per- Upacara Adat Ruwatan Bumi Di Kampung
sembahan terhadap roh leluhur. Adapun tujuan Banceuy Kabupaten Subang yang secara

42
Ratna Umaya – Ritual Numbal.....

historis menjelaskan perkembangan tradisi dengan umat Islam. Masyarakat masih melak-
ruwatan bumi yang dilaksanakan setiap tahun sanakan ritual nyekar sebagai bentuk ibadah
dan tidak pernah terlewat. Dalam penelitian ini kepada Tuhan, serta leluhur. Penelitian tersebut
berkontribusi penting untuk mengisi dapat memberikan kontribusi kepada penulis
kekosongan terkait penelitian pada aspek untuk membantu mengisi beberapa aspek
mengenai ritual numbal. tentang liminalitas. Namun yang membedakan
Kemudian Selma Nurul Afifah (2016) dar skripsi peneliti yaitu dari objek penelitian.
yang berjudul Dinamika kehidupan Sosial- Dari beberapa uraian kepustakaan di
Budaya Masyarakat Tradisional Kampung atas, meskipun tempat dan objeknya sama,
Banceuy Desa Sanca Kabupaten Subang yang namun pembahasan mengenai Kampung Ban-
dikaji secara historis menjelaskan per- ceuy masih seputar adat istiadat. Adapun yang
kembangan kehidupan masyarakat kampung mengkaji ruwatan bumi, hanya secara keselu-
banceuy yang masih mempertahankan tradisi ruhan struktur proses pelaksanaan ritual, dan
atau adat istiadat yang dilakukan oleh lelu- belum ada yang menyentuh tentang ritual num-
hurnya. Penelitian ini, memberikan kontribusi bal secara detail. Oleh karena itu, dalam pene-
Disamping itu, Endang Supriatna litian ini, ritual numbal akan dibahas menggu-
(2011) yang berjudul Kajian Nilai Budaya nakan sudut pandang gejala liminalitas dimana
Tentang Mitos dan Pelestarian Lingkungan di dalamnya menggali sifat masyarakat yang
Pada Masyarakat Banceuy Kabupaten Subang berada pada posisi ambigu.
memaparkan mengenai Masyarakat Kampung Peneliti-peneliti sebelumnya berkon-
Banceuy yang memiliki ciri kehidupan yang sentrasi hanya melihat ruwatan bumi secara
khas yaitu memiliki tokoh adat leluhur yang keseluruhan tidak fokus pada satu hal, padahal
masih mempercyai nilai-nilai luhur dan tradisi inti pada ruwatan bumi adalah ritual numbal.
upacara. Penelitian ini, memberikan kontribusi Penelitian terhadap masalah ini dilakukan ka-
untuk membantu dalam pelestarian lingkungan rena dilatar belakangi masalah yang ingin di
pada masyarakat Banceuy. cari penyelesaiannya. Masalah yang akan di-
Dalam penelitian lain yang bersing- teliti ini adalah penerapan konsep liminalitas.
gungan dengan ritual numbal oleh Arisandi Berdasarkan uraian diatas maka pertanyaan
(2013) berjudul Tradisi Adzan Tumbal di pada penelitian tersebut adalah bagaimana me-
Dusun Giriloyo Desa Wukirsari Kecamatan mahami ritual numbal yang terdapat dalam
Imogiri Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Pene- upacara ruwatan bumi sebagai tinjauan gejala
litian ini mengungkap adanya Tradisi Adzan liminalitas?.
Tumbal yang muncul, karena adanya isu ten- Tujuan penelitian sesuai dengan per-
tang ancaman GESTAPU yang ada di Yogya- tanyaan penelitian yang diajukan tersebut, yaitu
karta, menimbulkan ketakutan dan kegelisahan untuk mengetahui ritual numbal yang terdapat
masyrakat Guriloyo, maka dari itu diadakan dalam upacara ruwatan bumi sebagai tinjauan
tradisi Adzan Tumbal, Ariswandi megkaji tra- gejala liminalitas.
disi tersebut dengan teori fungsionalisme Adapun penelitian atau pembahasan ter-
Brownislow Malinowski. Penelitian ini jelas hadap masalah tersebut, mempunyai maksud
berbeda dengan penelitian yang akan dilakukan agar berguna atau bermanfaat bagi:
oleh penulis yaitu ritual numbal pada upacara
ruwatan bumi di Kampung Banceuy yang akan A. Manfaat Teoritis
dikaji dengan teori liminalitas yang dikemuka- Penelitian ini diharapkan bermanfaat
kan oleh Victor Tuner. untuk ilmu pengetahuan khususnya dalam
Adapun penelitian yang bersinggungan bidang ilmu antropologi budaya, dari hasil
dengan teori liminalitas Victor Turner oleh pembahasan tentang ritual numbal dalam
Mahmudah (2017) berjudul Liminalitas Masya- upacara ruwatan bumi. Selain itu penelitian ini
rakat Paguyuban Resik Kubur Jero-Tengah. diharapkan bermanfaat bagi teknologi yaitu
Skripsi ini menjelaskan tentang keambiguan berupa dokumentasi tentang ritual numbal,
masyarakat PKRJ Desa Pekuncen yang muncul serta menambah wawasan seni dan budaya.
adalah pelaksanaan ibadah mereka berbeda

43
Jurnal Budaya Etnika, Vol. 3 No. 1 Juni 2019

B. Manfaat Praktis Adapun langkah-langkah untuk meng-


1. Bagi penulis, dapat menambah penga- analisis data yang digunakan dalam penelitian
laman, wawasan dan ilmu pengetahuan ini adalah:
khususnya ritual numbal pada upacara A. Reduksi data
ruwatan bumi di Kampung Banceuy Reduksi data dilakukan untuk menye-
sebagai gejala liminalitas. leksi data yang telah terkumpul baik secara
2. Bagi masyarakat, dapat memberi pe- lisan maupun tulisan yang berasal dari catatan
mahaman dan wawasan khususnya ten- lapangan.
tang kedudukan ritual numbal yang
belum banyak diketahui oleh masya- B. Penyajian data
rakat pada umumnya. Hasil dari reduksi data perlu disajikan
3. Bagi pembaca, dapat dijadikan pijakan dalam laporan sistematis, mudah dibaca dan
penelitian berikutnya berupa analisis dipahami oleh orang lain. Penyajian data di-
liminalitas tentang ritual numbal. lakukan untuk melihat kumpulan informasi
yang berkaitan tentang data ritual numbal yang
METODA diperoleh selama mengadakan penelitian.
Penelitian ini berupaya memahami ri-
tual numbal yang terdapat pada upacara ruwa- C. Kesimpulan atau verifikasi
tan bumi menurut komunitas pendukungnya, Data tersebut kemudian ditarik kesim-
maka penulis menggunakan metode penelitian pulan data tinjauan ulang pada catatan-catatan
kualitatif. Dengan demikian, penulis memaha- lapangan. Data yang masih belum jelas kemu-
mi budaya lewat pandangan pemilik budaya dian diverifikasi selama penelitian berlangsung
atau pelakunya, atau yang biasa disebut emik sehingga diperoleh kesimpulan yang objek-
yang berasal dari istilah kata dalam ilmu tivitas (Miles dan Huberman 1992: 16-20).
linguistik, yakni fonemik (Endraswara, 2006:
15). Dalam hal ini, penulis melakukannya me- HASIL DAN PEMBAHASAN
lalui cara melihat secara inderawi dan mema- Letak Kampung Banceuy di Desa Sanca
hami setiap ritual-ritual yang dilakukan dalam berbatasan dengan kampung lainnya adalah
upacara ruwatan bumi di Kampung Banceuy sebagai berikut: sebelah utara berbatasan de-
terutama ritual numbal. ngan sawah Tegal Malaka; sebelah selatan
Teknik pengumpulan data yang digu- berbatasan dengan Solokan Cipadaringan; se-
nakan di lapangan adalah observasi non belah barat berbatasan dengan Solokan Cipatat;
participant dan wawancara tidak terstruktur. dan di sebelah timur berbatasan dengan Sungai
Dalam hal ini penulis melakukan observasi Cipunagara.
dengan terjun langsung kelapangan dengan Pada saat memasuki wilayah Kampung
posisi sebagai peneliti (peserta pasif) bukan Banceuy akan terlihat gapura besar yang ter-
sebagai pelaku (peserta aktif) dengan menya- dapat tulisan ‘Selamat Datang di Kampung
takan terus terang bahwa sedang melakukan Adat Banceuy’. Kemudian masuk ke wilayah
penelitian (Sugiyono, 2014: 66). Data yang babakan Kampung Banceuy dan akan menjum-
diperoleh selain menunjukan kenyataan yang pai saung celempung yang berhadapan dengan
sewajarnya atau apa adanya, juga dapat me- Mesjid. Setelah itu tidak jauh dengan saung
lengkapi data yang tidak terungkap dalam tersebut ada sebuah bale sawala yang sering
wawancara. digunakan untuk kegiatan masyarakat banceuy
Teknik wawancara yang digunakan me- seperti; bermusyawarah, acara ruwatan bumi
rupakan wawancara tidak terstruktur adalah dan sebagainya. Di Kampung Banceuy terdapat
wawancara yang bebas, penulis tidak menggu- beberapa situs keramat yaitu: situs Aki leutik,
nakan pedoman wawancara yang telah tersusun makam Eyang Ito, dan situs puncak Eyang Nata
secara sistematis. Pedoman yang digunakan Rangga Kusumah.
hanya berupa garis-garis besar permasalahan Akses menuju Kampung Banceuy dapat
yang akan ditanyakan (Sugiyono, 2014: 74). ditempuh, Jika arah dari Subang Kota menuju
Jalan Cagak memerlukan waktu sekitar 30
menit. Kemudian dari Jalan Cagak masuk ke

44
Ratna Umaya – Ritual Numbal.....

gang Kecamatan Kasomalang, Desa Sanca, dan sampai sekarang masih dilaksanakan setiap
sampai di Kampung Banceuy. Adapun waktu tahun.
yang perlukan dalam rute tersebut sekitar 30 Realitas tersebut merupakan suatu kon-
menit dengan menggunakan kendaraan roda disi tradisi yang berlangsung secara turun te-
dua. murun sebagai sebuah sistem pewarisan adat
Rute perjalanan tersebut melalui pemu- dan tradisi leluhurnya. Meskipun mereka me-
kiman penduduk, kebun teh, kebun nanas, dan nganut agama Islam, tetapi mereka memiliki
sawah. Kondisi jalan yang dilalui berupa jalan tradisi tersendiri yang berlatarbelakang keper-
yang sempit, tanjakan dan turunan. Keadaan cayaan dan keyakinan terhadap kekuatan dunia
jalan menuju Kampung Banceuy sebagaian roh atau spiritual yang bersifat transenden. De-
besar banyak jalan yang berlubang dan batu ngan demikian maka mereka sangat kental se-
kerikil. Maka dari itu, untuk mencapai kam- kali polarisasi daya berpikir dan keyakinannya
pung tersebut memerlukan waktu yang cukup terhadap kekuatan mitos-mitos leluhur dan ben-
lama, dikarenakan akses jalan yang masih tuk-bentuk ritual yang hingga kini masih dilak-
rusak. sanakan. Mereka sangat meyakini terhadap ke-
Luas wilayah Kampung Banceuy men- kuatan roh leluhurnya yang beranggapan bahwa
capai 157 hektar, 47 hektar dari luas tersebut kekuatan roh leluhur dapat menyelematkan me-
adalah hutan, 78 hektar berupa sawah, 20 hektar reka dari berbagai macam persoalan dan men-
kebun, dan 12 hektar merupakan lahan hunian cegah ancaman yang berupa malapetaka atau
penduduk. Hutan, sawah dan kebun merupakan bencana. Adapun tradisi yang masiih mereka
sumber daya alam yang ada di Kampung laksanakan diantaranya kepercayaan terhadap
Banceuy (Afifah, 2016: 79). roh-roh dan mahluk halus yang mendiami tem-
Lahan yang ada di Kampung Banceuy pat-tempat tertentu, seperti mata air, sungai,
digunakan secara produktif oleh masyarakat. hutan, dan pohon yang dikeramatkan. Pohon
Lahan sawah digunakan untuk bertani, seperti yang dikeramatkan dipercayai oleh masyarakat
menanam padi dan palawija. Lahan perkebunan telah berumur ratusan tahun dan penghuninya
digunakan untuk perkebunan nanas dan pohon berupa jin. Tempat tersebut dianggap keueung
aren. Di samping itu ada sebagian lahan yang (sepi) dan setiap tahunnya selalu diberi sesaji
dikelola oleh masyarakat sebagai pariwisata oleh masyarakat setempat dengan keadaaan
curug bentang dan leuwi lawang. Namun pohon yang semakin tumbuh besar.
dewasa ini kawasan pariwisata tersebut, Salah satu hal yang mencirikan adanya
dikelola yang dibantu oleh PKPU Human kekuatan pengaruh kepercayaan terhadap roh
Intiative. leluhur yang diyakininya, adalah mitos Dewi
Sri yang dikenal dengan tokoh spiritual Nyi
A. Sistem Religi & Kepercayaan Pohaci. Sebagaimana keyakinan mereka bahwa
Gambaran kehidupan masyarakat Kam- Nyi Pohaci adalah roh suci yang menjelma
pung Banceuy dilihat dari sistem religi dan menjadi tanaman padi sebagai makanan pokok
kepercayaan pada dasarnya berpaham pada sis- masyarakat setempat. Oleh karena itu menurut
tem nilai tatali karuhun sebagai warisan tradisi pandangan mereka, padi dianggap sebagai su-
leluhur terdahulunya. Pada dasarnya masya- atu tanaman yang suci dan sakral. Dengan de-
rakat setempat menganut agama Islam. Hal ter- mikian, keberadaan padi oleh masyarakat se-
sebut dapat dibuktikan dengan adanya rutinitas tempat diperlakukan dengan sangat luhur dan
dan aktvitas praktik beribadah yang dilakukan terhormat disisi nilai dan kedudukannya. Maka
setiap saat sesuai dengan ajaran dan keyakinan pada saat akan dilaksanakan panen, sebagian
beragamanya, antara lain menjalankan sholat, besar masyarakat Banceuy masih melakukan
mengaji dan aktivitas keagamaan lainnya. Na- ritual dengan memberikan sesaji dan membakar
mun demikian, melihat dari fakta dan realitas kemenyan di sawah yang akan dipanen.
budaya setempat, ternyata keyakinan mereka Begitu pula dengan cara-cara tersebut
terhadap leluhur sangat erat dalam kehidupan- masyarakat setempat meimplementasikan
nya dengan cara menjalankan aktivitas upacara penghargaan terhadap keyakinan pada sosok
adat, salah satunya yaitu ruwatan bumi yang Dewi Sri melalui ritual ruwatan bumi. Ritual
tersebut pada dasarnya adalah salah satu cara

45
Jurnal Budaya Etnika, Vol. 3 No. 1 Juni 2019

mengormati keberadaan Dewi Sri (Dewi padi) 3. Hajat Solokan


yang telah memberikan berkah bagi kehidupan Hajat Solokan merupakan salah satu tra-
masyarakat setempat dengan cara ngarak dan disi yang dilaksanakan pada saat pertengahan
nyawer Dewi Sri. Ngarak dan Nyawer Dewi Sri usia padi, sebagai bentuk wujud rasa syukur
adalah dua bentuk ritual yang tidak dapat agar mendapatkan berkah sehingga saluran air
terpisahkan pelaksaannya sebagai satu kesatuan bejalan dengan lancar. Hajat ini dilaksanakan di
dalam ritual ruwatan bumi. tiga salura air (solokan) yaitu solokan Eyang
Ito, solokan Cipadaringan, dan solokan kolong
B. Adat istiadat tembok. Dua dari tiga solokan (Eyang Ito dan
Kampung Banceuy yang dikenal seba- kolong tembok) ditumbal dengan darah kam-
gai kampung adat, pola kehidupannya berha- bing sedangkan solokan cipadaringan ditumbal
luan kepada kehidupan yang terkait dengan dengan darah domba. Hasil sembelihan kemu-
adat-istiadat tradisi leluhurnya. Mulyani me- dian disajikan untuk dinikmati bersama dan
ngemukakan bahwa “Adat istiadat adalah suatu sisanya dibawa pulang.
kebiasaan yang dilakukan dan diturunkan se- a. Sistem Gotong Royong
cara turun temurun pada masyarakatnya (2004: Masyarakat kampung Banceuy memi-
24)”. Hal seperti itu berlaku juga di masyarakat liki solidaritas tinggi, hal ini terbukti dengan
Kampung Banceuy. Menurut Odang, di Kam- menerapkan nilai gotong-royong yang bersifat
pung Banceuy memiliki warisan tradisi-tradisi spontan, seperti aktivitas membangun rumah,
leluhur yang harus dilaksanakan secara turun membuat jalan, dan pada pelaksanaan upacara
temurun. Berikut adalah bentuk-bentuk upacara adat seperti tradisi ruwatan bumi (Somantri,
adat yang masih dilaksanakan oleh masyarakat 2006: 22). Masyarakat Banceuy dalam melak-
Kampung Banceuy: sanakan tradisi tersebut melakukan sistem swa-
1. Upacara Hajat Wawar daya, yang setiap pembayarannya sesuai kea-
Hajat wawar merupakan salah satu daan ekonomi mereka.
tradisi ritual yang dilaksanakan di kampung Masyarakat Banceuy telah terbiasa
Banceuy yang pelaksanaannya dilakukan se- dengan kebiasaan sifat bergotong royong
cara masal. Upacara ini dilakukan oleh masing- dengan tetangga atau warga kampung lainnya,
masing lingkungan di setiap wilayah kampung seperti dalam pembuatan rumah, masyarakat
banceuy. Adapun waktu pelaksanaannya diten- akan saling membantu pekerjaan tetangga
tukan tergantung dari kebutuhan setiap wila- sehingga pembuatan rumah akan cepat selesai.
yah. Biasanya dilaksanakan paling sering 3 bu- Selain itu seperti gotong royong dalam mem-
lan sekali atau 1 tahun sekali. Upacara tersebut bersihkan jalan dan lingkungan Balai Sawala,
di adakan apabila terjadi sesuatu yang tidak di- serta jika ada masyarakat yang sedang mem-
inginkan seperti dalam wilayah tertentu banyak punyai hajatan. Tanpa diarahkan masyarakat
warga yang sakit serta banyak yang mati secara akan dengan senang hati saling membantu,
mendadak. Maka daari itu tujuan dari hajat sehingga pekerjaan dirasa mudah karena
wawar ini untuk menyelamatkan dari musibah dikerjakan bersama. Hal tersebut sudah terjadi
atau sebagai penolak bala. sejak lama sehingga telah menjadi kebiasaan
segala sesuatu dilakukan dengan cara ber-
2. Hajat Mulud Aki Leutik gotong royong.
Hajat mulud Aki leutik yang bernama Masyarakat Kampung Banceuy mela-
Raden Ismail Shaleh merupakan wujud syuku- kukan kerjasama pada aktivitas dalam kegiatan
ran yang diselenggarakan khusus oleh keturu- pertanian. Hal tersebut merupakan bentuk ker-
nan Aki leutik dengan meningkatkan rasa syu- jasama yang saling menguntungkan. Misalnya
kur dan memperingati hari kelahiran Nabi untuk mengolah lahan pertanian, pemilik lahan
Muhammad SAW. Untuk penentuan pelak- meminta tetangganya untuk menggarap la-
sanaan yaitu setiap hari senin atau kamis pada hannya dengan sistem maro. Pola tersebut pada
minggu terakhir bulan mulud yang bertempat di dasarnya dapat saling menguntungkan satu
makam Aki leutik. sama lain.

46
Ratna Umaya – Ritual Numbal.....

b. Sekilas Tentang Asal-Usul Tradisi Eyang Suhab yang berasal dari kampung
Ruwatan Bumi Ciupih. Dari hasil rembugan para tokoh adat,
Keberadaan tradisi ritual tidak akan dengan berdasarkan saran dari Eyang Suhab
terlepas dari asal-usul yang melatarbela- maka diputuskanlah beberapa syarat yang harus
kanginya, sebagai faktor-faktor aspek kesejara- dilakukan terkait dengan masa depan kampung
hannya. Oleh karena itu, tradisi setiap daerah negla agar terhindar dari bencana antara lain:
padadasarnya memiliki latar belakang sejarah Bahwa kampung Negla harus melaku-
baik itu bersifat legenda maupun sejarah murni kan beberapa upaya sebagai berikut. Sesuai de-
yang erat dengan budaya kelokalan setempat. ngan kesepakatan bersama, syarat yang perta-
Fakta menunjukan bahwa kehadiran legenda ma yaitu para tokoh adat akan melakukan pen-
dapat dijadikan unsur kepercayaan oleh masya- cegahan dengan cara diruwat dan ditumbal.
rakat setempat. Seperti halnya dengan masya- Adapun syarat yang kedua yaitu untuk memim-
rakat kampung Banceuy yang sampai saat ini pin kampung tersebut harus Aki Ito dan keturu-
mempercayai dan melestarikannya tradisi upa- nannya. Syarat yang terakhir yaitu dengan ada-
cara ruwatan bumi sebagai bentuk dari adanya nya bencana, masyarakat mempercayai dan me-
pengaruh kepercayaan terhadap legenda ber- yakini bahwa penyebabnya adalah dari nama
kaitan dengan asal-usul daerah. Berkaitan Negla. Maka dari itu, nama kampung Negla di-
dengan asal-usul daerah kampung Banceuy, ganti dengan kampung Banceuy yang artinya
menurut Odang dalam sebuah wawancara ‘musyawarah’.
menyatakan bahwa, Setelah adanya perubahan nama kam-
Dahulu nama kampung Banceuy yaitu pung tersebut, diharapkan masyarakat setempat
kampung Negla yang jaraknya hanya ber- dapat hidup dengan aman dan tentram terbebas
dekatan dengan Kampung Banceuy yang men- dari bencana. Berangkat dari peristiwa itulah,
jadi wilayahnya pada saat ini. Kemudian, ada 7 maka setiap tahun selalu diperingati sebagai
keluarga yaitu Eyang Ito, Aki Leutik, Eyang cikal bakal kebangkitan kampung Banceuy
Malim, Aki Alman, Eyang Ono, Aki Uti, dan yang dimulai dengan ritual ruwatan bumi. Pada
Aki Arsiam, datang berniat untuk tinggal mene- saat itu ruwatan pertama dilaksanakan pada hari
tap di tempat tersebut. Mereka memberikan rabu di akhir bulan rayagung menuju bulan
nama Negla, karena tempatnya berada di wila- muharam.
yah tinggi dan terbuka. Penamaan kampung
Negla memiliki arti tersendiri yaitu (neunggang c. Upacara Ruwatan Bumi
jeung lega). Saat dinamakan Kampung Negla, Ruwatan atau ngaruat memiliki banyak
dirasa kampung tersebut kurang membawa arti, yaitu melepaskan diri, membebaskan, me-
dampak baik dalam kehidupan sehari-harinya lepaskan menyelamatkan serta menghindari da-
(Subang, 26 April 2018). ri segala musibah dan malapetaka. Jika diarti-
Ketika kampung Negla mengalami se- kan sebenarnya, istilah ngaruat bumi sama de-
buah bencana angin topan yang menyebabkan ngan ngarawat (memelihara bumi dan tanah).
kerusakan pada rumah, hewan ternak serta Maka dari itu, dapat diartikan bahwa tradisi
lingkungan setempatnya, maka pada saat itu ruwatan dilakukan sebagai suatu permohonan
dimulainya awal mula dibentuknya sebuah agar manusia diselamatkan dari gangguan dan
upaya untuk menyelamatkan kampung setem- bencana yang mengancam hidup masyarakat
pat. Oleh karena itu, maka dilakukanlah musya- setempat. Di samping itu sebagai ungkapan rasa
warah besar yang melibatkan tujuh tokoh syukur terhadap alam. Pada dasarnya tujuan
pemuka adat sebagai penggagas. Ketujuh tokoh utama dari ngaruwat bumi yaitu sebagai tolak
tersebut selanjutnya melakukan musyawarah bala agar terhindar dari bencana alam dan
khusus sebagai tindak lanjut dari musyawarah sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur.
awal yaitu dengan cara memanggil paranormal Melalui ruwatan, masyarakat merasa
atau dukun yang dapat dipercaya untuk bisa terlindungi oleh kekuatan besar yang dipercaya
memberikan petunjuk dan tindakan nyata sebagai kekuatan penyelamatn sehingga mun-
dalam mencegah dan menjaga ketentraman cul keinginan untuk bermohon kepada leluhur
kehidupan kampung setempat. Adapun tokoh kampung setempat. Dalam ruwatan tersebut
paranormal yang dipercayai tersebut adalah terdapat beberapa media sebagai pendukung

47
Jurnal Budaya Etnika, Vol. 3 No. 1 Juni 2019

seperti peralatan, sesajen, tumbal dan mantera menyumbang sukarela kepada panitia.
yang dijadikan sebagai sarana untuk menjem- Selain membayar iuran masyarakat di-
batani antara manusia dengan kekuatan penye- wajibkan membawa nasi tumpeng mas-
lamat yang diinginkan. ing-masing untuk dibagikan kepada
Masyarakat berharap setelah melakukan para tamu undangan.
upacara ruwatan Bumi, kampung mereka kem- Sebagaimana hasil dari musya-
bali dalam keadaan aman, tentram dan selamat warah, kaum lelaki dan perempuan
dari ancaman. Upacara ini dilakukan untuk terbagi menjadi beberapa tugas yang di-
mengantisipasi agar tidak terkena bencana lagi, lakukan. Tugas kaum perempuan mem-
maka dari itu upacara ruwatan setiap tahun persiapkan perlengkapan bahan-bahan
tidak pernah terlewatkan. yang diperlukan seperti bumbu dapur
dan mengolah makanan untuk para
1) Struktur Upacara Ruwatan Bumi tamu undangan. Kemudian tugas kaum
Dalam upacara ruwatan bumi me- lelaki bergotong-royong mempersiap-
miliki struktur yang sudah disepakati oleh kan untuk membuat pintu heek atau
tokoh adat. Hal tersebut merupakan sebuah pintu gerbang masuk kampung Ban-
aturan yang harus dipatuhi oleh masyarakat ceuy. Heek terbuat dari beberapa puluh
setempat. Adapun struktur upacara ruwatan bambu tamiang yang dibentuk sedemi-
bumi sebagai berikut. kian rupa hingga menjadi gapura, lalu
a) Hari Pertama (Pra Ritual) dihias dengan daun kawung, daun be-
(1) Dadahut ringin, jawer kotok dan hanjuang. Pintu
Dadahut merupakan kegiatan gerbang tersebut bertujuan untuk mem-
untuk melakukan persiapan sebelum beritahukan bahwa sedang ada pelak-
melaksanakan upacara ruwatan bumi di sanaan acara. Kemudian membuat sa-
kampung Banceuy. Adapun seluroh ma- wen yaitu menghias disetiap pinggir
syarakat berkumpul di bale sawala un- jalan yang menggunakan daun kawung.
tuk mulai melakukan berbagai per- Semua warga disibukan dengan tugas-
siapan. Maka persiapan tersebut dimulai nya masing-masing, mereka saling
dengan musyawarah bersama dari segi membantu satu sama lain.
perencanaan untuk membentuk struktur
kepanitiaan, meyiapkan anggaran dan (2) Ngadiukeun
merencanakan waktu penyelenggaraan. Ngadiukeun adalah ritual yang
Dalam musyawarah ditetapkan susunan secara khusus dengan cara melakukan
kepanitiaan sebagai berikut. (1) Penang- berdo’a di goah atau pojok dapur yang
gung jawab, (2) ketua pelaksana, (3) dipimpin oleh sesepuh adat. Biasanya
sekretaris, (4) bendahara dan (5) koordi- kegiatan tersebut dilakukan pada saat
nator yang mebawahi beberapa seksi, pagi hari sebelum pelaksanaan upacara.
yaitu: seksi acara, humas dan publikasi, Adapun, di dalam goah terdapat ber-
kesenian, perlengkapan dan konsumsi. bagai macam perlengkapan sesajen dan
Setelah kepantitian terbentuk, peralatan yang akan dipakai dalam
kemudian bendahara melaksanakan tu- acara upacara ruwatan bumi. Kegiatan
gasnya dengan mengumpulkan biaya tersebut bertujuan untuk meminta izin
yang telah disepakati bersama. Dalam kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
upacara ruwatan bumi tersebut biaya leluhur masyarakat kampung Banceuy
yang diperlukan, masyarakat diwajib- agar acara upacara ruwatan bumi ber-
kan untuk membayar iuran yang telah jalan dengan lancar.
ditetapkan. Adapun sistem pembaya- Sesajen yang disimpan di dalam
rannya dibagi beberapa kelas yaitu: ke- goah yaitu berupa rurujakan (rujak
las satu wajib membayar Rp.275.000, kelapa, rujak cau, rujak asem, rujak
kelas dua sebesar Rp.225.000, kelas tiga tiwu), hahampangan, air kopi, teh pahit,
sebesar Rp.175.000, kelas empat sebe- air dan uang. Kemudian Kelapa muda
sar Rp.125.000, sedangkan kelas lima (duwegan), kembang 7 rupa, aseupan,

48
Ratna Umaya – Ritual Numbal.....

beras di atasnya telur yang dialasi daun melingkar untuk membacakan ayat-ayat
sirih, pisang, minyak wangi, kemenyan, Suci Al-Qur’an serta memanjatkan do’a
kendi berisi air, hanjuang dan daun dan pujian kepada sang pencipta beserta
tebu. Rasul-Nya.

(3) Ijab Kabul (Meuncit Munding) (6) Pertunjukan Seni Gembyung


Ijab Kabul merupakan wawaran Seni gembyung yaitu kesenian
atau pengumumaan yang dipimpin oleh yang wajib dimainkan pada saat akan
sesepuh adat untuk memberitahukan melaksanakan ruwatan bumi, karena
kepada seluruh masyarakat di lokasi kesenian tersebut merupakan bagian
tempat penyembelihan kerbau menge- dari bentuk persembahan dan peng-
nai maksud dan tujuan ruwatan bumi. hormatan kepada leluhur mereka. Ada-
Adapun pemilihan kerbau sebagai me- pun pertunjukannya dilaksanakan sete-
dia untuk disembelih merupakan wari- lah sholat isya. Biasanya lagu-lagu yang
san turun temurun, dengan alasan seringa dibawakan yaitu berupa lagu
kerbau salah satu hewan ternak yang bersyair buhun seperti solawati. Pada
sangat membantu para petani di tatar saat seseorang ingin menari biasanya
sunda. Daging kerbau tersebut ¼ dis- harus izin terlebih dahulu kepada mah-
ediakan untuk penjamuan tamu serta luk halus yang ada disekitar tersebut
kepentingan umum dan ¾ dibagikan dan dipimpin oleh kokolot yaitu Aki
kepada masyarakat. Miska. Setelah meminta izin, penari
mulai menikmati irama dengan meng-
(4) Ngalawar gerakan kedua tangannya.
Ngalawar merupakan ritual pe- Irama musik maupun gerak tari
nyimpanan sesaji di lima sudut kam- ini bukan sekedar seni tapi juga
pung yang dipimpin oleh Aki Miska merupakan bagian dari rangkaian ritual
serta sesepuh adat lainnya. Ritual di- Upacara Ruwatan Bumi. Ketika musik
mulai dengan menyimpan sesaji pada dimainkan penari mulai mengikuti alu-
titik pusat yang berada di tengah kam- nan musik dan akan terus menari de-
pung. Kemudian di penjuru mata angin: ngan mata terpejam dan tersenyum. Me-
sebelah kidul (selatan), kulon (barat), reka menari berjam-jam namun tidak
kaler (utara) dan wetan (timur). menunjukan rasa kelelahan, hanya ke-
Sesajen ini bentuk permohonan ringat yang terlihat membasahi badan.
dan memberitahu serta mengundang Pada dasarnya klimaks tarian terjadi ka-
para leluhur Kampung Banceuy bahwa rena para penari mulai ‘kerasukan’
akan mengadakan upacara ruwatan bu- (trance) atau kemasukan roh para lelu-
mi. Adapun sesaji tersebut antara lain: hur. Setelah pertunjukan gembyung ber-
kemenyan, kelapa muda, serabut akhir, dilanjutkan dengan pertunjukan
kelapa, tembakau, daun pisang, telur celempung dan dog-dog yang di-
ayam, cerutu, kopo, gula batu, ruru- bawakan oleh para ibu-ibu kampung
jakan, bubur merah dan putih. Semua Banceuy.
sesaji dianggap sebagai bentuk nyu-
guhan pada mahluk gaib yaitu leluhur b) Hari Kedua (Pelaksanaan Ritual)
kampung banceuy. (1) Ritual Numbal
Ritual Numbal merupakan upa-
(5) Sholawatan cara sakral dengan menyembelih ayam
Para sesepuh dan warga Ban- serta mengubur sesajen dan makanan
ceuy setelah melaksanakan sholat mag- yang terbuat dari beras. Ritual tersebut
rib sampai menjelang sholat Isya akan dilaksanakan pukul 7.00 di tiga tempat
mengadakan sholawatan yang dilaksa- yang merupakan puseur kampung. Upa-
nakan di Mesjid yang berdekatan de- cara diawali dengan berdoa kepada
ngan bale sawala. Mereka duduk Tuhan Yang Maha Esa dan mengucap

49
Jurnal Budaya Etnika, Vol. 3 No. 1 Juni 2019

mantra yang ditujukan kepada para sama berisi sebuah ungkapan nasehat
leluhur. Tujuan dari Ritual Numbal ter- sosok seorang pengantin.
sebut yaitu untuk meminta izin kepada
para leluhur agar acara yang dilaks- (4) Ijab Rasul
anakan berjalan dengan lancar. Ijab Rasul merupakan ritual pe-
nutupan upacara ruwatan bumi, dipim-
(2) Ngarak Dewi Sri pin oleh sesepuh adat yang dilaksa-
Ngarak Dewi Sri merupakan nakan di dalam bale sawala. Masyarakat
arak-arakan untuk mengelilingi kam- yang hadir ikut mendoakan dengan cara
pung Banceuy dengan mengunjungi setiap orang akan menerima remukan
tiga situs keramat leluhur. Tiga situs kecil kemenyan untuk dimantrai kemu-
tersebut antara lain makam Eyang Ito, dian diserahkan kembali kepada seseo-
makam Aki Leutik dan situs puncak. rang sesepuh untuk dibakar satu per
Sebelum memulai acara arak-arakan, satu. Selanjutnya sesepuh adat melang-
Dewi Sri yang dibuat dari padi serta sungkan ijab Kabul dengan membaca
dibalut kain hitam menyerupai pa- doa dan mantra yang diikuti oleh orang-
sangan laki-laki dan perempuan, harus orang dengan mengucapkan “amin”.
diritualkan atau sanduk-sanduk untuk Kegiatan tersebut bertujuan sebagai be-
meminta izin terlebih dahulu. ntuk ungkapan terima kasih kepada
Setelah selesai melakukan san- Tuhan Yang Maha Esa serta para lelu-
duk-sanduk, arak-arakan mulai berjalan. hur kampung Banceuy bahwa upacara
Dalam melaksanakan arak-arakan ter- yang telah dilaksanakan berjalan de-
sebut, harus diawali dengan kuda ko- ngan baik seperti yang diinginkan tanpa
song yang dibaluti dengan kain batik ada kendala apapun.
dan kain putih. Masyarakat memper-
cayai bahwa kuda tersebut ada yang me- (5) Pergelaran Wayang Golek
nungganginya yaitu para leluhur, seba- Pergelaran wayang golek meru-
gai bukti jika kuda ini jalannya terlihat pakan penutupan dari semua acara un-
berat berarti sudah ditunggangi oleh tuk menghibur masyarakat Kampung
leluhurnya. Kemudian diikuti jempana Banceuy. Sekitar pukul 15.00 usai upa-
yang berisi pasangan Dewi Sri, jempana cara arak-arakan dan nyawer Dewi Sri,
berisi aneka sayur-sayuran dan maka- seluroh masyarakat mulai memadati ha-
nan, tutunggulan, kesenian dog-dog, laman belakang bale untuk menyaksi-
rengkong, sisingaan, kuda renggong, kaan pagelaran wayang golek yang ber-
para pemuda, kelompok umbul-umbul, cerita tentang Batara kala. Acara ter-
kelompok janur yang dibawa oleh 8 sebut digelar dari sore sampai dini hari.
orang anak dan kesenian tardug. Kira-kira pukul 05.00, pertun-
jukan sudah berakhir dan semua masya-
(3) Nyawer Dewi Sri rakat pulang ke rumah masing-masing.
Upacara nyawer merupakan se- Kegiatan tersebut merupakan sebagai
buah kegiatan yang dilakukan dihala- unsur penting dalam pelaksanaan ruwa-
man depan bale, pinggir sekolah SD, di- tan. Di sini, wayang bukan hanya seba-
mana seluruh masyarakat berkumpul gai sarana tontonan dan hiburan semata,
setelah melaksanakan ngarak Dewi Sri. namun juga berfungsi sebagai alat ko-
Adapun yang memimpin upacara terse- munikasi religus yang di dalamnya ter-
but yaitu Aki Miska dan diikuti oleh dapat cerita tentang karakter seorang to-
Kang Darso serta sesepuh lainnya. Para koh khususnya tentang Batarakala dan
sesepuh mulai membacakan mantra di- berbagai cerita lainnya.
hadapan Dewi Sri, sebagaimana seperti
pasangan pengantin dengan cara mena- c) Hari Ketiga (Pasca Ritual)
bur beras, uang dan makanan kecil. Pa- Setelah melaksanakan ritual Upa-
da dasarnya inti dari nyawer tersebut cara Ruwatan Bumi, seluroh masyarakat

50
Ratna Umaya – Ritual Numbal.....

Kampung Banceuy bergotong-royong un- seperti sebuah baud yang sudah longgar
tuk membersihkan tempat sisa dari ke- harus disetel (dibetulkan) lagi, agar kembali
giatan. Seperti merapihkan alat-alat penun- berfungsi sebagaimana mestinya. Adapun
jang kegiatan yaitu kursi, meja, panggung, siloka (simbol) dari yang di paparkan ter-
perlengkapan dapur, perlengkapan ritual, sebut di atas mengandung pengertian bahwa
dan lain-lain. Selain itu memberishkan sam- “lemah kolot tiawon dianomkeun deui”
pah yang berserakan di area kegiatan. yaitu tahun yang sudah tua harus dimu-
Mengingat antusias dari masyarakat yang dakan kembali dengan cara ditumbal, agar
larut dalam kegiatan upacara ruwatan bumi kampung setempat mendapatkan kekuatan
begitu banyak, sehingga seyogianya sam- kembali terbebas dari gangguan atau ben-
pah berserakan di tempat acara. cana.
Masyarakat yang telah memasak Adapun menurut Aki Undang se-
untuk para tamu undangan, masih tersisa laku kokolot yang dipercayai oleh masya-
banyak. Untuk mengantisipasi agar hida- rakat Desa Sanca Kecamatan Gantar Kabu-
ngan tidak dibuang maka dimanfaatkan paten Indramayu sebagai pemimpin ritual
oleh masyarakat dengan cara dibagikan numbal memaparkan bahwa, ritual numbal
baik kepada masyarakat kampung Banceuy yaitu “nambal, dipiceun, diganti”. Maksud
maupun tamu undangan. dari perkataan tersebut numbal merupakan
Biasanya setelah satu minggu dari upaya membuang segala sesuatu yang bu-
pelaksanaan upacara ruwatan bumi, seluruh ruk dan diganti dengan yang baik.
panitia berkumpul untuk mendiskusikan Mencermati dari pemaparan-pema-
apa saja terkait dengan pengeluaran yang paran diatas tersebut penulis dapat menyim-
sudah terpakai, salah satunya dihawatirkan pulkan bahwa, ritual numbal yang berasal
adanya barang untuk keperluan yang belum dari kata nambal dapat diartikan yaitu
terbayar. Karena tidak hanya di masyarakat sebuah upaya untuk melakukan suatu tinda-
kampung Bancuey saja, di desa lain pun kan pencegahan dengan harapan dapat
budaya saling menolong. Jika masyrakat membuang sesuatu yang dianggap menja-
memerlukan bantuan, maka langsung diberi dikan gangguan atau penyakit sehingga
tanpa langsung memberikan finansial se- dapat kembali menjadi sehat, normal dan
bagai timbal baliknya. aman. Bentuk perwujudan ritual numbal
pada dasarnya dapat dilakukan diberbagai
d. Ritual Numbal fungsi dan momen kehidupan terkait de-
Pengertian numbal menurut kamus ngan bumi dan alam sekitarnya, seperti
bahasa Sunda numbal berasal dari kata numbal kampung, numbal hutan, numbal
tumbal make tumbal, numbalan dibasakeun proyek, numbal rumah dan lain-lain. Pada
ka jelema nu geus biasa ngalampahkeun hakekatnya setiap ritual numbal tersebut
goreng sarta geus teu bisa dipapatahan memiliki maksud dan tujuan yang sama
deui; numbal aya tukangna; tukang num- yaitu untuk menjauhkan atau mencegah
balan; memeh muka leuweung, pihumaeun, berbagai macam gangguan mahluk halus
rek babakan sok ditumbal heula (numbal yang berniat jahat.
dipakai untuk manusia, biasanya diperun- Dalam pelaksanaan ritual numbal
tukan kepada orang yang sudah tidak bisa biasanya diperlukan beberapa persyaratan
dinasehati, dalam numbal ada orang khusus, utama yang harus terpenuhi antara lain, me-
sebelum memuka lahan dihutan, diladang, motong kepala kambing, kerbau, ayam dan
harus dilakukan tumbal terlebih dahulu) sebagainya. Syarat-syarat tersebut bersifat
(Danadibrata, 2006: 714). situasional artinya sebuah syarat harus di-
Berikut adalah beberapa pengertian sesuaikan dengan kebutuhan momen num-
tentang arti dan makna numbal yang penulis bal dilakukan. Kesemuanya sangat tergan-
dapat paparkan sebagai berikut. tung kepada keputusan dan kebijakan koko-
Menurut Darso selaku pemimpin lot yang bertindak sebagai pemimpin ritual.
ritual numbal di kampung Banceuy mema-
parkan bahwa, ritual numbal yaitu nambal,

51
Jurnal Budaya Etnika, Vol. 3 No. 1 Juni 2019

e. Syarat Dan Ketentuan Pelaksanakan pada bagian awal bahwa, untuk melak-
Ritual Numbal sanakan ritual Numbal yaitu harus
Ritual numbal memiliki syarat dan keturunan dari Eyang Ito. Menurut Aki
ketentuan mulai dari menentukan hari, wak- Miska untuk meneruskan yang memim-
tu, tempat, pempimpin ritual, dan keleng- pin Ritual Numbal jika pemimpin
kapan sesajen sebagai syarat mutlak ritual. sebelumnya meninggal, akan ditentu-
Dalam ritual numbal terdapat beberapa kan berdasarkan garis keturunan. Mak-
syarat dan ketentuan yang harus di patuhi sud dari garis keterunan tersebut adalah
oleh masyrakat setempat. Adapun syarat orang yang meneruskan memimpin ri-
dan ketentuan pelaksanaan ritual tersebut tual numbal harus ada kaitannya dengan
yaitu sebagai berikut. keluarga sebelumnya. Kecuali jika yang
1) Waktu memiliki tanggung jawab sebagai pe-
Dari ketentuan-ketentuan terse- mimpin tersebut belum menguasai ilmu
but maka, pada akhirnya disepakati atau mantra maka dapat diwakilkan ke-
yaitu ritual Numbal harus dilaksanakan pada orang yang dianggap sudah men-
pada hari rabu pukul 07.00 pagi, seba- guasai ilmu yang mumpuni. Namun,
gaimana telah dipaparkan oleh Aki pada saat pelaksanaan ritual Numbal ke-
Miska dalam sebuah wawancara. Ma- turunan Eyang Ito tetap wajib hadir un-
syarakat kampung Banceuy memper- tuk menyaksikan ritual tersebut.
cayai bahwa dalam penentuan waktu Setiap tahunnya ritual numbal
dan hari tidak sembarangan ditentukan, dipimpin oleh keturunan Eyang Ito
melainkan harus berdasarkan perhitu- namun pada saat upacara ruwatan bumi
ngan hari dan waktu yang dianggap tahun 2018 yaitu Aki Miska yang diper-
sebagai hari yang baik untuk pelaksa- cayai sebagai pengganti dari Kang
naan ritual numbal. Maka dari itu, pe- Darso (keturunan Eyang ito) dan diban-
nentuan hari dan waktu pelaksanaan tu dengan sesepuh lain. Pembagian tu-
ritual numbal telah ditetapkan sejak gas tersebut antara lain sebagai berikut
awal mulanya berlangsung upacara ru- (Wawancara, Odang 16 April 2019).
watan bumi. Maka, hingga saat ini pun a) Aki Miska (ketua adat) bertugas
penentuan hari dan waktu tersebut tidak memimpin setiap rangkaian pro-
terjadi perubahan, karena merupakan ses pelaksanaan upacara ruwa-
hasil kesepakatan dari tokoh adat setem- tan bumi. Aki miska pada saat
pat sekaligus sebagai penentuan pakem itu menjadi pokok dalam setiap
tradisi berlangsungnya ritual numbal. pelaksanaan upacara sebagai
penggati dari ketua adat sebe-
2) Tempat lumnya yaitu Abah Karman
Pada praktek pelaksanaannya yang merupakan keturunan dari
bahwa ritual numbal tersebut harus dila- Eyang Ito. Aki Miska sebagai
kukan di tiga tempat yang merupakan pendukung kalimah atau jampi-
puseur (pusat) kampung Banceuy. Ber- jampi pada saat kegiatan panum-
dasarkan keyakinan masyarakat kam- balan.
pung Banceuy bahwa ketiga tempat ter- b) Bapak darso (keturunan Eyang
sebut dipercaya sebagai tempat para Ito) bertugas mendampingi Aki
leluhur yang dipandang dapat membe- Miska karena Bapak Darso yang
rikan keselamatan berdasarkan paham merupakan dari keturunan
dan keyakinan masyarakat setempat. Eyang Ito belum menguasai
mantra maka dari itu harus ikut
3) Pelaku hadir dalam proses rangkaian
Terkait dengan latarbelakang ritual.
asal mulanya dilakukan upacara ruwat- c) Bapak Wangsa sebagai kasepu-
an bumi sebagaimana telah dibahas han bertugas menyiapkan pera-
latan saat kegiatan panumbalan.

52
Ratna Umaya – Ritual Numbal.....

d) Bapak Wahri bertugas sama yaitu tertuju kepada karuhun, batara-


seperti halnya Bapak Wangsa kala, kanjeung rama dan ibu yang ke-
yaitu menyiapkan peralatan saat semuanya tersampaikan dalam untaian
kegiatan panumbalan. do’a sebagaimana dipaparkan oleh Aki
Miska sebagai berikut:
Di atas merupakan orang-orang Pun sapun pun sapun kaluhur ka-
yang memimpin kegiatan numbal (acara sanggurun buhun ka guru putra hi-
pokok) dalam setiap pelaksanaan ruwa- yang bayung ka kanjeung rama, ka
tan bumi. Namun kelancaran sari upa- handap ka sangbatara ku bateri ku
cara sangat didukung oleh masyarakat batarana kudarajat kususunan ibu,
Kampung Banceuy. sim kuring bade ngadugikeun awon
kapi unjuk rek uninga dumeh ayeu-
f. Struktur Penyajian (Tahapan-Tahapan) na tos nepi waktuna, taun ngora pa-
Ritual Numbal rantos kolot ayeuna taun kolot bade
Ritual numbal memiliki struktur dingorakeun deui, bade dibaru deui,
tersendiri yang tidak dapat dipisahkan satu disuhunkeun cahaya jeung panga-
sama lain, karena setiap komponen struktur wasana, disuhunkeun kabarokahan-
tersebut merupakan bagian penting yang na, disuhunkeun kasalametanana,
menjadi satu kesatuan dalam ritual numbal. atuh anak incu atanapi anu ngolah
Untuk memperjelas struktur penyajian ri- ngalampah nungalemburan didieu
tual numbal, maka akan dipaparkan sebagai nu nuluykeun, bade nangtayungan
berikut. kasepuhan nu ngarepehcrapihkeun
1) Sanduk-Sanduk (Ijab Kabul) nu kapungkur ayeuna bade disam-
Sebagai Pembuka bat napangawasana ayeuna dituluy-
Sanduk-sanduk merupakan isti- keun ku anak incu. (Wawancara:
lah dalam bahasa sunda yang mak- Subang, 16 April 2019)
sudnya memohon izin atau permisi
terlebih dahulu kepada roh leluhur ter- (mohon izin kepada para leluhur
kait dengan akan dilaksanakannya ritual yang ada di atas sebagai guru besar
numbal. Sanduk-sanduk yaitu sebuah (maha guru) putra sang hyang
ketentuan bagian dari tahapan ritual bayung, kepada bapak ke bawah
yang tidak dapat dilewatkan karena, sang penguasa bumi melalui kebe-
sebagai pembuka ritual numbal. Dalam saran sang ibu. Dengan ini saya
proses pembukaan ritual para sesepuh bermaksud menyampaikan bahwa
kampung Banceuy berkumpul untuk sekarang sudah sampai pada wak-
membantu proses berjalannya ritual tunya, tahun muda sudah menjadi
numbal agar keberlangsungan untuk tua, akan dimudahkan kembali.
melaksanakan kegiatan tersebut beralan Akan dibarukan kembali memohon
dengan baik dan lancar. Salah satu dari petunjuk dan pengawasan mohon
mereka mulai membuat lubang yang kebekerkahan, memohon kesela-
kedalamannya kurang lebih berukuran matan, berikut anak cucu atau yang
½ meter. Kemudian mereka ambil po- mendiami sekarang sebagai gene-
sisi dengan membentuk lingkaran di- rasi penerus, akan mengabadikan
tempat yang sudah ditentukan. Aki para sesepuh yang dulu sudah
Miska selaku pemimpin ritual yang di- berupaya membangun tempat ini.
dampingi oleh kang Darso selaku ketu- Sekarang akan diperingati kebesa-
runan dari Eyang Ito mulai melakukan rannya oleh anak cucu sebagai
ritual dengan membakar kemenyan penerus).
serta lilin di samping lubang tersebut.
Adapun tahapan atau susunan
dalam pelaksanaan sanduk-sanduk ter-
sebut terbagi menjadi empat tahapan

53
Jurnal Budaya Etnika, Vol. 3 No. 1 Juni 2019

tah anjeun ayeuna rek dipatri ku


pangawasa, atuh teu sak teu suka
kudu suka, teu lega kudu lega, teu
sanggup kudu sanggup, tah tadi ge
awisan sanggup anjeun, mun
sanggup ieu beas kudu dipacok,
mun teu sanggup ulah, ayeuna
disuhunkeun sukana”.

Artinya: (memohon keridoannya,


akan dipakai sebagai media kurban
pada ruwatan di Kampung Banceuy.
Gambar 1. Pelaksanaan pemilihan ayam sebagai Pertama seandainya ada sesuatu
media utama ritual numbal.
yang mau mengancam mohon dipa-
(Dokumentasi: Umaya, 5 September 2018)
tuk, karena engkau bisa mematuk.
Dan juga seandainya kekurangan
Dari beberapa do’a dan mantra rezeki memohon dicarikan karena
yang telah dipaparkan di atas, sanduk- engkau bisa mencari. Sekarang saat-
sanduk merupakan tata cara yang harus nya engkau diberi kekuatan sean-
dilakukan sebelum melakukan ritual dainya tidak suka pun maka harus
numbal dengan cara berkomunikasi suka. Seandainya tidak luas harus
yang menggunakan dialog supranatural luas. Seandainya tidak sanggup ha-
untuk menyampaikan maksud dan tuju- rus sanggup, karena sudah takdir-
annya, sekaligus meminta restu kepada mu. Seandainya sanggup patuklah
leluhur Kampung Banceuy agar dibe- beras ini, seandainya tidak sanggup
rikan kelancaran serta keselamatan jangan dipatuk. Sekarang diminta
dalam melaksanakan ritual tersebut. keridoannya).
2) Memilih Ayam Sebagai Media Setelah sesepuh selesai memba-
Utama Ritual cakan sebuah do’a, selanjutnya melihat
Dalam ritual numbal, seekor respon ayam yang apabila ayam terse-
ayam merupakan komponen penting but bersedia atau sanggup untuk dija-
sebagai media utama yang tidak bisa dikan tumbal maka ayam tersebut akan
diganti oleh media lain selain ayam. mematuk atau memakan beras yang
Pada saat proses pemilihan ayam ter- diberikan oleh sesepuh, apabila ayam
sebut, maka diperlukan beras sebagai tersebut tidak sanggup atau menolak,
media dialog spiritual untuk menen- maka ayam tidak akan mematuknya
tukan siap dan tidak siapnya ayam atau memakanya. Dengan demikian
untuk dijadikan tumbal. Pada saat pem- apabila ayam yang tidak mau untuk
bacaan mantra berlangsung Aki Miska mematuknya, maka akan diganti dengan
memegang ayam sambil mengelus-nge- yang baru sampai ayam tersebut sang-
lus kepalanya serta diolesi minyak ke- gup untuk dijadikan sebagai tumbal ri-
lapa. Maka untuk mengetahui ayam tual. Peristiwa tersebut menggambarkan
tersebut dapat dijadikan sebagai tumbal, bagaimana kecerdikan dan kemahiran
Aki Miska mengucapan do’a khusus sesepuh dalam merayu atau membujuk
dalam pemilihan ayam sebagai berikut. ayam sebagai media utama melalui
“Disuhunkeun sukana, rek dipake paparan mantra dan bentuk dialog
ngahurip pertempatan ieu di kam- spiritual lainnya sehingga ayam mau
pung Banceuy, ka hiji bisi aya dan bersedia dijadikan media numbal.
huruhiri pang macokeun anjeun Proses selanjutnya, apabila se-
mah bisa macok, atuh sieun kaku- ekor ayam yang sudah sanggup untuk
rangan milik rezekina pangoreh- dijadikan tumbal maka akan langsung
keun da anjeun mah bisa ngoreh,
54
Ratna Umaya – Ritual Numbal.....

dilakukan proses penyembelihan diatas telah dimantarai ke lubang dan menyim-


lubang yang sudah dipersiapkan, agar pannya sesuai empat arah mata angin
darah menetes langsung ke tanah yaitu kulon (barat), kaler (utara) wetan
sebagai persyaratan penting ritual (timur) dan sebelah kidul (selatan).
numbal. Selanjutnya diambilah beras sacang-
geum (segenggam) yang ditaburkan lalu
disiram dengan minyak kelapa. Tahap
ketiga yaitu memasukan satu persatu
berbagai macam sesajen seperti kelapa
muda, rurujakan, pisang, beberapa butir
beras, bumbu dapur, panglay dan ma-
kanan yang terbuat dari olahan beras,
kesemuanya harus ikut dikubur sebagai
kelengkapan ritual.

4) Do’a dan Prosesi Menanam Pohon


Dalam melakukan ritual numbal
Gambar 2. Pelaksanaan menyembelih ayam. prosesi menanam pohon merupakan
(Dokumentasi: Umaya, 5 September 2018) bagian dari persyaratan yang harus
dipenuhi, karena merupakan salah satu
Aki Miska mulai memegang ketentuan sekaligus sebagai rajah
kepala ayam tersebut dan dibantu tumbal. Sebagai bagian akhir dari pe-
dengan Kang Darso untuk memegang laksanaan ritual numbal maka sang
bagian tubuh yang lainnya. Kemudian sesepuh harus membacakan mantra
dibacakan do’a khusus yang telah di sekaligus do’a penutup sebagai berikut.
paparkan oleh Aki Miska sebagai
berikut. Allahuma tulak bala mun saking kidul
Asyhadu an la Ilaha Illa Allah ditulak ku raja sulaiman salamet
Wa Asyhadu’anna Muhammadar Allahuma tulak bala mun saking kaler
Rasulullah ditulak ku raja sulaiman salamet
Roh pangawasa roh pangeran Allahuma tulak bala munsaking wetan
Anjeun ayeuna rek dipake ngahurip ditulak ku raja sulaiman salamet
disuhunkeun sukana Allahuma tulak bala mun saking luhur
Pang repeh rapihkeun di tempat ieu ditulak ku raja sulaiman salamet
Allahuma tulak bala mun saking bumi
3) Proses Penguburan Ayam dan ditulak ku raja sulaiman salamet
Sesajen (wawancara, Subang 6 April 2019)
Proses penguburan ayam dan
sesajen merupakan rangkaian dari ke-
tentuan ritual numbal selanjutnya. Para
sesepuh yang hadir dalam pelaksanaan
tersebut saling membantu untuk me-
lakukan proses penguburan sesajen.
Adapun proses penguburan tersebut
memiliki tahapan yang sudah disepakati
bersama oleh sesepuh adat, yaitu
sebagai berikut.
Pertama yaitu harus mengubur
ayam yang telah disembelih. Kemudian
tahap yang kedua yaitu memasukan Gambar 3. Pelaksanaan penguburan media ciri
uang logam berjumlah lima keping yang sesajen.
(Dokumentasi: Umaya, 5 September 2018)

55
Jurnal Budaya Etnika, Vol. 3 No. 1 Juni 2019

Salah satu yang dapat menci- dengan kesadaran yang tinggi akan pen-
rikan sebuah daerah sudah ditumbal tingnya ritual numbal, secara kolektif
maka dapat dilihat dari ada atau masyarakat telah menyiapkan diri se-
tidaknya pohon cau (pisang) mangala, cara mental dan materi menyambut di-
jawer kotok, hanarusa, hanjuang, haur laksnakannya ritual numbal.
koneng dan panglay. Tanaman tersebut Dengan demikian mereka nam-
diikat bersama (dibeungkeut) kemudian pak larut sekali terlibat secara sungguh-
disiram dengan air beras, dipasang haur sungguh hadir untuk melakukan per-
koneng yang diisi dengan air beras. siapan. Mereka sama-sama ikut berpar-
Sebagaimana biasanya ciri tersebut tisipasi dalam kegiatan upacara ruwatan
ditanam diatas sesajen yang telah di- bumi yang penuh dengan nuansa ke-
kubur sebelumnya, sedangkan panglay gotong royongan dan ciri kesakralanya.
biasanya dikunyah lalu disimburkeun Upacara ruwatan bumi meru-
(disemburkan). pakan bentuk penghormatan kepada
leluhur serta mempersatukan masyara-
g. Tinjauan Gejala Liminalitas kat Kampung Banceuy sekaligus mem-
Konsep liminalitas sebagaimana perkenalkan kepada generasi muda
oleh Victor Turner dijelaskan bahwa di bahwa tradisi tersebut merupakan se-
dalamnya memiliki tiga tahapan per- buah warisan budaya dari leluhur mere-
alihan, yaitu tahap pemisahan, tahap ka. Masyarakat yang bersedia untuk
liminal (liminality) dan tahap penginte- berpartisipasi dalam menghadiri upa-
grasian kembali (reagretion). Ketiga cara ruwatan bumi merupakan sebuah
tahapan tersebut masing-masing memi- usaha yang patut dihargai. Dengan
liki ruang tersendiri yang dapat terjadi berpartisipasi dalam upacara tersebut
pada saat pelaksanaan ritual numbal. masyarakat telah meluangkan waktu,
Hal-hal yang terjadi terkait dengan mereka meninggalkan aktivitas sehari-
bentuk dan perilaku manusia (masya- harinya demi mengikuti berlangsung-
rakat Kampung Banceuy) kesemuanya nya upacara ruwatan bumi.
merupakan perwujudan dari terjadinya Masyarakat Kampung Banceuy
gejala liminalitas. Untuk lebih jelasnya menempatkan upacara ruwatan bumi
bagaimana persoalan gejala liminalitas sesuatu yang sangat penting dilaksana-
bisa terbangun, maka di bawah ini kan, karena dianggap sebagai tolak bala
dipaparkan berdasarkan tahapan-taha- agar terhindar dari mala petaka. Mereka
pannya sebagai berikut. dengan semangat dan khidmat berkum-
1) Tahap Pertama Pemisahan/Separasi pul untuk memuji kebesaran Tuhan pen-
Kondisi liminalitas pada tahap cipta alam semesta sambil memanjatkan
pemisahan yang dimaksud adalah do’a kepada Tuhan Yang Maha Esa,
semua orang melibatkan diri dalam ritus sebagai perwujudan syukur atas keber-
pemisahan diri dari lingkungan sehari- hasilan yang telah diperoleh dari hasil
hari, dunia yang dibedakan ke dalam bumi dalam satu tahun. Maka dari itu
dunia yang ‘sakral’ sebagai persiapan masyarakat lebih mementingkan untuk
untuk tahapan berikutnya (Winangun, mengikuti upacara tersebut dan mening-
1990: 35). Kondisi tersebut benar-benar galkan pekerjaan sehari-harinya. Hal
dapat terjadi pada upacara ruwatan ini, karena mereka menyadari betapa
bumi yaitu pada saat fase persiapan pentingya terciptanya suasana keten-
pelaksanaan ritual. Pada fase persiapan traman, keamanan dan keselamatan
ritual tersebut masyarakat mulai memi- Kampung Banceuy. Terlebih pelaksa-
sahkan diri dari kehidupan rutinitas naan upacara ruwatan bumi hanya di-
sehari-seharinya dan masuk pada ling- laksanakan satu tahun sekali. Oleh ka-
kungan yang sakral untuk ikut melak- rena itu masyarakat memandang kesem-
sanakan upacara ruwatan bumi. Mereka patan tersebut sebagai momentum

56
Ratna Umaya – Ritual Numbal.....

penting tahunan menyangkut kemak- ritual dihadapkan pada kondisi penga-


muran dan ketentraman Kampung laman batin spiritual yang bersifat
Bancey. ambigu.
Saat itu tepatnya hari Selasa Kondisi tersebut sejalan dengan
pukul 07.00 pagi, cuaca tampak sangat pemikiran Winangun bahwa peserta
cerah, masyarakat Kampung Banceuy sedang dalam mengalami situasi yang
mulai berkumpul di Bale Sawala. ambang batas atau dikatakan “tidak
Mereka datang bersama-sama dari disana dan tidak disini” (Winangun,
masing-masing arah tempat tinggal 1990: 35). Ruang liminal yang terjadi
untuk mengikuti proses persiapan upa- pada upacara ruwatan bumi yaitu “taun
cara ruwatan bumi. Pada saat seperti ini kolot kudu dingorakeun deui” (Tahun
masyarakat menyatu, disini tidak ada tua harus dimudahkan kembali), hal ini
lagi pembatas diantara mereka semua- yang menyebabkan masyarakat dalam
nya terlebur menjadi satu, tidak ada batas ambang. Di sini terlihat proses li-
yang merasa lebih tinggi pangkat/ pen- minal karena mereka masuk pada tahap
didikan status sosial dalam masyarakat, yang ambigu. Masyarakat Kampung
tidak adanya perbedaan kelas sosial, Banceuy meyakini bahwa upacara ru-
tidak adanya perbedaan pekerjaan. watan bumi diadakan karena ada suatu
Semua yang hadir terdiri dari ancaman atau berada dalam keadaan
orang tua, orang muda dan anak-anak. yang gawat, maka dari itu meraka harus
Adapun masyarakat yang ikut hadir dari melakukan tindakan agar terhindar dari
luar Kampung Banceuy mulai dari hal yang tidak diinginkan dengan cara
mahasiswa dan PKPU Human Intiative. melaksanakan ritual numbal.
Para tamu serta masyarakat dipersi- Dalam ritual numbal terdapat
lahkan untuk duduk berkumpul di da- mantra-mantra yang bersifat sakral, ka-
lam Bale Sawala, ketua pelaksana rena mantra tersebut merupakan sarana
menyampaikan ucapan terima kasih komunikasi antara manusia dengan
kepada seluruh anggota masyarakat Tuhan atau leluhurnya dan inilah kon-
yang terlibat langsung maupun tidak disi manusia dalam konteks komunikasi
langsung pada pelaksanaan ritual transenden yang ambigu. Sebab, secara
numbal. Di antara mereka yang hadir, nyata hubungan yang terjalin adalah
banyak yang menyediakan makanan simbolis. Keambiguan inilah yang
dan minuman untuk masyarakat dalam mengharuskan manusia untuk mele-
maupun luar Kampung Banceuy, seba- takkan perantara antara hal-hal yang
gai jamuan terhadap masyarakat yang ‘ada’ dan ‘tidak ada’. Posisi ini disebut
ikut hadir. dengan kondisi yang ‘ambigu’, dan ri-
Diadakannya dengan ritual ter- tual numbal sebagai suatu hal yang
sebut menunjukan kondisi bahwa. Pada menjembatani manusia dengan yang
fase inilah kondisi mental dan spiritual ‘ada’ dan ‘tidak ada’.
masyarakat berada dalam situasi alam Pada tahap ini yang tokoh utama
pikiran dan tindakan yang kacau balau dalam memimpin ritual numbal yaitu
atau suasana galau lahir batin. Kega- sesepuh adat (Aki Miska) yang dibantu
lauan jiwa yang dialami oleh masya- oleh pengurus lainnya. Pemimpin ritual
rakat dikarenakan oleh adanya perasaan mulai melakukan kegiatan numbal de-
was-was dan ketakutan terjadinya mala- ngan berdo’a serta menyebelih hewan
petaka, sehingga mereka memerlukan qurban dan menyajikan sesajen untuk
upaya prepentif (tindakan pencegahan leluhur Kampung Banceuy. Do’a dan
terlebih dahulu) melalui dilakukanya persembahan tersebut merupakan suatu
ritual numbal. Maka pada fase inilah hal yang sakral, karena tidak ditujukan
dimulainya tahap liminal tersebut ter- bagi masyarakat, namun bagi pendahulu
jadi, yang menjadikan para peserta yaitu leluhurnya. Disini yang terjadi
adalah perbedaan antara dua ruang yaitu

57
Jurnal Budaya Etnika, Vol. 3 No. 1 Juni 2019

antara yang mati dengan yang hidup dengan tuhan, sesama dan lingkungan
atau antara masyarakat (manusia biasa) (dunia atas, dunia tengah, dunia bawah).
dengan roh leluhur. Perbedaan ruang ini Sebagaimana yang telah dipaparkan
mendudukan masyarakat ke dalam oleh Sumardjo bahwa,
kondisi yang ambigu. “ketiga dunia dengan ketiga masya-
Apabila ritual tersebut belum rakatnya merupakan satu kesatuan
dilaksanakan maka Kampung Banceuy yang membuat kehidupan ini tetap
masih dalam keadaan ambigu, yang ada. Mahluk-mahluk ketiga dunia
berarti masih dalam bahaya. Maka dari tersebut, karena merupakan satu ke-
itu, untuk menghilangkan kondisi yang satuan, dapat saling mengunjungi.
ambang atau ambigu tersebut, masya- Manusia dapat mengunjungi Dunia
rakat dalam upacara ruwatan bumi Bawah dan Dunia Atas, begitu pula
harus melakukan ritual numbal. Oleh mahluk-mahluk Dunia Atas dan Du-
karenya upacara ruwatan bumi tidak nia Bawah dapat bertemu di Dunia
dapat dipisahkan dengan ritual numbal Tengah manusia ladang (2010:
sebagai satu kesatuan keberadaanya. 243)”.

h. Ritual Numbal Sebagai Medium Dunia Atas merupakan mahluk-


Untuk memperjelas permasalahan ritual mahluk adikodrati dengan daya-daya
numbal dalam aspek kajian antropologis adikodrati yaitu batara guru dan karu-
maka dibawah ini akan dijelaskan mengenai hun kampung Banceuy. Dunia Bawah
ritual numbal pada upacara ruwatan bumi (tanah), tanah tersebut telah di huni oleh
sebagai medium. Pada dasarnya kesemua- berbagai mahluk, baik mahluk nyata
nya merupakan satu rangkaian upacara (provan) maupun gaib (supranatural).
dalam bentuk ritual ruwatan bumi yang Sedangkan Dunia Tengah yaitu dunia
melibatkan berbagai aspek atau komponen manusia yang berarti lampah dan ucap
masyarakat yang masih memiliki kepedu- manusia. Masyarakat Banceuy untuk
lian terhadap kekayaan nilai budaya wari- mencapai ke Dunia Atas melakukan
san leluhurnya adalah sebagai berikut. cara dengan berkomunikasi (berdo’a)
1) Media Penghubung Antar Dunia yang sebagai jembatan antara antara
Nyata Dan Dunia Roh dunia nyata (provan) dan dunia gaib
Ritual numbal merupakan salah (supranatural). Komunikasi tersebut di-
satu manifestasi kehidupan bermasya- lakukan sebagai upaya untuk memohon
rakat dalam sebuah kelompok tradisi perlindungan agar masyarakat setempat
yang memiliki adat dan kebiasaan me- terbebas dari malapetaka yang mengan-
nempatkan ritual sebagai bagian dari cam ketentraman kampung setempat.
kepentingan hidupnya. Menurut paham Oleh karena itu, ritual pada konteks
dan kepercayaan masyarakat setempat
ritual numbal dipan-
dang sebagai media Dunia
penghubung antara Atas
dunia nyata dengan
dunia roh leluhur. Kehidupan
Untuk lebih jelasnya Masyarakat
akan digambarkan Berkomunikasi Dunia Tengah Banceuy
menjadi
melalui bagan beri-
Aman
kut ini.
Mencermati
bagan di sebelah ka- Dunia
nan, merupakan tiga Bawah
hubungan manusia
Gambar 4. Penghubung DA dan DB.

58
Ratna Umaya – Ritual Numbal.....

tersebut adalah sebagai media peng- berlimpah dan diberikan kelancaram


hubung dalam upaya menyampaian per- dalm menjalani kehidupan.
mohonan sesuatu melalui ritual.
Untuk menghargai dan meng- 3) Media Komunikasi Transenden
hormati bumi, masyarakat melakukan Ritual numbal yaitu sebagai
ritual numbal yaitu melakukan penyem- media pokok dialog transenden karena
belihan hewan kurban. Hal di atas me- dianggap sebagai komuniksi ritual. Ter-
rupakan sebuah ajaran yang dapat me- kait dengan identitas sistem religi dan
ngajarkan bagaimana kita menyayangi kepercayaan masyarakat. Dalam menyi-
dan menghormati alam seperti kepada kapi hal tersebut masyarakat cenderung
orang tua. Dengan demikian masyarakat memandang adanya sebuah kekuatan
sangat patuh terhadap ajaran yang telah gaib yang menguasai alam semesta dan
diwariskan dari leluhur. Mereka ber- untuk itu harus dilakukan dialog dengan
harap dengan melakukan ritual tersebut leluhur Kampung Banceuy. Dalam ritu-
kampung mereka kembali subur. Hal al numbal kokolot (pemimpin ritual)
senada di paparkan oleh Supriatna bah- mulai berdialog menggunakan beberapa
wa “Sesaji dengan asap dupa mengepul perantara yaitu bentuk sesajen untuk
ke udara atau ke langit. Dapat diartikan penghantar dalam menyampai pesan
bahwa bumi adalah simbol ibu yang kepada leluhur mereka.
memberikan kesuburan tanah sebagai
kegiatan pertanian. Langit adalah sim- 4) Media Permohonan Berkah
bol bapak yang memberikan keberka- Setelah ritual numbal dilakukan
han lewat hujan (2011: 291)”. sebagai upaya memohon pertolongan
Dilihat dari sisi lain antropo- dan salah satu bentuk perwujudan beru-
logis mengenai tradisi numbal tersebut pa dialog transenden, maka proses se-
sebagai bentuk perwujudan adanya hu- lanjutnya adalah menjadikan satu kon-
bungan keseimbangan antara Dunia disi membangun psikologis masyarakat
Atas dan Dunia Bawah, bahwa Dunia setempat agar selalu mengingat terha-
Tengah membutuhkan bantuan dari dap kebesaran yang Maha Kuasa oleh
Dunia Atas dan Dunia Bawah. Adapun karena itu, harapan atau cita-cita masya-
bentuknya adalah berupa penyampaian rakat setempat sangat menantikan ke-
mantra-mantra tertentu yang ditujukan berkahan hidupnya ditengah-tengah
kepada kekuatan ruh sebagai cara mere- persoalan duniawi yang cenderung
ka melakukan penyampaian tujuan atau bersifat matrealistis.
permohonan sesuatu berkaitan dengan
kepentingan dan ketentraman kampung SIMPULAN
setempat. Pada akhirnya, setelah penulis meng-
2) Media Penghormatan ungkap berbagai aspek terkait dengan penye-
Ritual numbal merupakan ben- lenggaraan ritual numbal pada tradisi ruwatan
tuk perwujudaan dari penghormatan bumi di masyarakat Kampung Banceuy dengan
masyarakat terhadapat leluhurnya. Hal pendekatan konsep liminalitas, maka dapat
ini dapat dilihat dari ritual dilakukan disimpulkan hal-hal sebagai berikut.
ada aspek atau komponen yang mem- Latar belakang munculnya tradisi upa-
buktikan, yakni berbagai macam per- cara ruwatan bumi adalah berawal dari peru-
sembahan. Masyarakat berharap dengan bahan nama Kampung Negla menjadi Kam-
memberikan bentuk persembahan yang pung Banceuy. Masyarakat Kampung Banceuy
ditujukan kepada leluhur dan Allah menjadikan tradisi ritual numbal dalam penye-
SWT, hal tersebut merupakan wujud lenggaraan ruwatan bumi, sebagai momentum
dari rasa syukur mereka akan mem- pewarisan nilai-nilai luhur dalam upaya men-
berikan dampak yang sama pula bagi jaga dan melestarikan budaya leluhur berbasis
mereka, yaitu mendapatkan rezeki yang religi.

59
Jurnal Budaya Etnika, Vol. 3 No. 1 Juni 2019

Proses liminalitas yang terjadi pada saat dengan ritual numbal. Dengan demikian keha-
“taun kolot kudu dingorakeun deui” (Tahun tua diran atau keberadaan ritual numbal menjadi
harus dimudahkan kembali). Hal tersebut me- sesuatu yang sangat fundamental karena dapat
nyebabkan masyarakat harus melaksanakan ri- mempengaruhi keyakinan dan kepercayaan ma-
tual numbal dalam upacara ruwatan bumi. syarakat terhadap adanya kekuatan yang ber-
Keadaan masyarakat saat itu secara psikologis sifat transenden sebagai pengaruh dari kegiatan
betul-betul mengalami situasi jiwa dan alam numbal.
pikiran yang bimbang, tidak tenang, gelisah ka-
rena terbawa suasana sakral yang muncul dari DAFTAR PUSTAKA
aura ritual numbal. Pada kondisi seperti itulah, Afifah, S.N. 2016. Dinamika kehidupan Sosial-
maka masyarakat Kampung Banceuy berada Budaya Masyarakat Tradisional Kam-
dalam situasi yang ambigu dengan tanda-tanda pung Banceuy Desa Sanca Kabupaten
respon kejiwaanya masing-masing. Itulah yang Subang. (S1), Universitas Pendidikan
dimaksud dengan gejala liminalitas yang benar- Indonesia, Bandung.
benar terjadi pada sebuah ritual numbal dalam Andayani, R. 2008. “Penolak Bala Pada Ma-
upacara Ruwatan Bumi. syarakat Kampung Banceuy: Sawen”
Dalam konsep liminalitas Victor Tur- Jurnal Penelitian Edisi 40 April.
ner, sifat ambigu tersebut ada dalam masa per- Bandung: Balai Pelestarian dan Nilai
alihan. Adapun konsep peralihan tersebut yaitu Tradisional.
tahap pemisahan, tahap pertengahan (limina- Endraswara, S. 2006. Metodologi Penelitian
lity) dan tahap pengintegrasian kembali (re- Kebudayaan. Yogyakarta: Gadjah Masa
agretion). Ketiga tahapan tersebut masing-ma- University Press.
sing memiliki ruang tersendiri yang dapat ter- Fauziah, S. 2017. Studi Etnografi Komunikasi
jadi pada saat pelaksanaan ritual numbal. Tahap Ritual Adat Masyarakat Kampung Pulo
pertama yaitu masyarakat mulai memisahkan Desa Cangkuang Kecamatam Leles
diri dari kehidupan sehari-harinya dan masuk Kabupaten. Jakarta: Universitas Islam
ke dalam ritual. Disini masyarakat melebur Negeri.
menjadi satu dengan masyarakat yang lainnya Hadi, Y.S. 2006. Seni dalam Ritual Agama.
dan tidak memandang status sosial. Kemudian Yogyakarta: Pustaka
masuk pada tahap liminal, masyarakat meng- Miles, M.B. dan A Michael H. 1992. Analisis
alami kondisi yang ambigu. Tahap yang terak- Data Kualitatif. Jakarta: Universitas
hir masyarakat kembali ke tempat masing- Indonesia.
masing dengan menjalankan aktivitasnya Nalan, A.S. 1994. “Kosmologi Ngaruat: Antara
seperti biasa. Dengan adanya upacara ritual Efikasi dan Persepsi”. Jurnal Panggung.
tersebut kondisi masyarakat dapat menjalin Bandung: Pusat Penelitian dan Pengab-
silaturahmi kembali serta menjadi aman dan dian kepada Masyarakat.
tentram. Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian Kuali-
Pada dasarnya ritual numbal memiliki tatif. Bandung: Alfabeta.
peran penting dalam pelaksanaan upacara ru- Sumardjo, J. (2010). Estetika Paradoks (Edisi
watan bumi, karena sebagai inti pelaksanaan Revisi). Bandung: Sunan Ambu Press.
ritual. Seperti yang telah diuraikan bahwa upa- STSI.
cara pelaksanaa ruwatan bumi tersebut tidak Winangun, W. Y.W. 1990. Masyarakat Bebas
akan terasa sempurna apabila didalamnya tidak Struktur Menurut Victor Turner.
dilaksanakan ritual numbal. Kondisi tersebut Yogyakarta: Kanisius.
mencirikan sebagai sesuatu yang dianggap pen-
ting dalam upacara ruwatan bumi berkaitan

60

Anda mungkin juga menyukai