Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KERJA

PENDATAAN BANGUNAN KATEGORI CAGAR BUDAYA


KECAMATAN KASEMEN

1. LATAR BELAKANG

Di dalam Undang-undang Nomor 11 tahun 2010 tetang Cagar Budaya disebutkan


bahwa definisi Cagar Budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa
Benda, Bangunan, Struktur, Situs, dan Kawasan di darat dan/atau di air yang perlu
dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu
pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan melalui proses penetapan.
Cagar Budaya perlu dikelola secara tepat melalui upaya perlindungan,
pengembangan, dan pemanfaatan dalam rangka memajukan kebudayaan nasional
untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Di dalam upaya mengelola cagar budaya pemerintah mempunyai kewajiban seperti


diatur di dalam Peraturan Pemerintah nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota salah satu urusan wajib pemerintahan dalam
bidang kebudayaan.

Selanjutnya di dalam Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri


Kebudayaan dan Pariwisata Nomor 42 dan Nomor 40 tahun 2009 dinyatakan bahwa
pemerintah daerah berkewajiban melestarikan kebudayaan untuk memperkokoh
jatidiri bangsa, martabat, dan menumbuhkan kebanggaan nasional serta mempererat
persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Paradigma pengelolaan Cagar Budaya sebagaimana dituangkan dalam peraturan dan


perundang-undangan di atas ditujukan untuk kepentingan idiologis, akademis, sosial,
budaya dan ekonomis. Oleh karena itu, untuk mencapai kepentingan- kepentingan
tersebut, diperlukan sinergitas antara pemerintah, akademisi, masyarakat dan juga
sektor swasta.

2. MAKSUD DAN TUJUAN

Pendataan Bangunan kategori cagar budaya dimaksudkan untuk membantu


Pemerintah Kota Serang menyusun bahan kebijakan dalam upaya melestarikan
bangunan cagar budaya skala kota untuk dapat dimanfaatkan bagi sebesar-besarnya
kemakmuran masyarakat Kota Serang.

1
Tujuan Pendataan Bangunan kategori cagar budaya adalah membuat kajian
identifikasi (menemukenali) bangunan yang diduga sebagai Cagar Budaya dengan
metode tertentu sehingga diperoleh informasi tentang keberadaan bangunan yang
diduga sebagai bangunan kategori cagar budaya yang dapat memenuhi syarat untuk
didaftarkan/registrasi sebagai bangunan kategori cagar budaya khususnya cagar
budaya lokal serta rekomendasi terhadap jenis pelestariannya.

3. METODOLOGI

a. Eksplorasi eksisting yaitu upaya pencarian atau penemuan obyek bangunan


kategori cagar budaya yang keberadaannya secara wujud fisik telah nyata (eksis).
b. Pengamatan obyek fisik secara langsung untuk kemudian dideskripsikan secara
identitas /penamaan bangunan (bukan nama fungsi bangunan), denah,
arsitektural, struktural (teknik membangun), interior, tata ruang luar (layout),
ornamentasi, bahan bangunan, fungsi, utilitas, sejarah, ilmu pengetahuan, agama
dan kultural baik lokal maupun regional yang dapat menjamin terwujudnya makna
dan nilai penting keberadaan bangunan kategori cagar budaya sebagai
sumberdaya budaya yang bersifat unik (lokal), asli (original), genius (luar biasa),
langka, terbatas, memperkuat/menjadi citra kawasan, dan tidak membaru bagi
penguatan kepribadian bangsa. Serta deskripsi tentang kondisi fisik (keperawatan)
bangunan. Hasil pengamatan dan kajian identifikasi sebagaimana dimaksud harus
dilengkapi dengan gambar/ilustrasi dan foto/video bangunan beserta detailnya dan
foto/video maupun gambar detail kerusakan bangunan.
c. Pengumpulan data administrasi melalui interview dengan dengan
pemilik/pengguna bangunan maupun dengan narasumber yang berkompeten
terhadap:
- Nama pemilik;
- Alamat, lokasi obyek secara administratif;
- Titik koordinat bumi;
- Status kepemilikan (baik tanah maupun bangunan)
- Legal aspek, berupa status kepemilikan baik tanah maupun bangunan dan
perizinan.
- Luas bangunan/Luas tanah;
- Batas-batas tanah (alineasi);
- Pemanfaatan sekarang;
- Riwayat bangunan;
- Riwayat kepemilikan.
d. Pengumpulan data primer
Pengumpulan terhadap data pustaka, peraturan perundang-undangan maupun
studi terdahulu yang relevan dengan keharusan mencantumkan sumber dari data
primer dimaksud.
e. Koordinasi dengan instansi terkait (stakeholder)

2
Instansi yang dapat menjadi sumber data/informasi terkait pekerjaan pendataan
bangunan kategori cagar budaya adalah :
- Dinas Pekerjaan Umum Kota Serang (untuk substansi arsitektural,
struktural, konstruksi, utilitas, dan aspek-aspek teknis lainnya);
- Tata Kota Kota Serang (untuk substansi kebijakan spasial, dll)
- Bappeda Kota Serang (untuk substansi perencanaan)
- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang (untuk substansi budaya)
- Balai Pelestarian Purbakala Provinsi Banten (untuk substansi cagar budaya
regional/lintas daerah dan Peraturan Daerah Rencana Induk Pelestarian
Kebudayaan Daerah)
- Instansi terkait di Kabupaten Serang (untuk substansi kesamaan cagar
budaya)
- Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kota Serang (untuk substansi
pariwisata)
- Akademisi, lembaga atau perorangan yang konsen menangani tentang
bangunan cagar budaya.

4. RUANG LINGKUP PEKERJAAN


a. Lokasi pendataan : Kecamatan Kasemen
b. Obyek pendataan : bangunan milik pemerintah dan bangunan umum yang berupa
hasil binaan manusia dan dapat dikategorikan ke dalam ciri
bangunan cagar budaya baik bangunan hunian (gedung)
maupun bukan hunian (monumen, jembatan, dll), tidak
termasuk kawasan.

5. KELUARAN (OUTPUT)

Pekerjaan pendataan bangunan kategori cagar budaya harus menghasilkan output


berupa dokumen yang berisi deskripsi semua eksistensi bangunan kategori cagar
budaya dengan segala kriterianya dan perlengkapannya (gambar, foto dan video);

6. KUALIFIKASI DAN TUGAS TENAGA AHLI DAN TENAGA PENDUKUNG

Untuk dapat menyelesaikan pekerjaan ini, maka dibutuhkan beberapa tenaga ahli
yang memiliki sertifikat keahlian, dengan kualifikasi dan jumlah sebagai berikut :

a. Ketua Tim/Ahli Arsitektur (3 OB)

Kualifikasi Ketua Tim / Ahli Arsitektur (Ahli Madya):

 Mempunyai latar belakang pendidikan minimal S-2 Sarjana Arsitektur

3
 Ahli Madya, mempunyai pengalaman kerja kontraktual minimum 5 (Lima)
tahun dalam pekerjaan sejenis dan pernah menjabat sebagai Ketua Tim.

 Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan ilmu


pengetahuan, teknologi, dan/atau seni pada bidangnya dalam penyelesaian
masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi.

 Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan arsitektur secara umum dan


konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara
mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural.

 Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan


data, dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif
solusi secara mandiri dan kelompok.

 Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan atas pencapaian hasil kerja
organisasi.
 Mempunyai sertifikat tenaga ahli (SKA) bidang Arsitektur

Tugas dan tanggung jawab Ketua Tim :

 Melakukan kajian terhadap KAK dan membuat tanggapan terhadap KAK dari
aspek arsitektural dan arkeologi;

 Melakukan kajian terhadap peraturan perundang-undangan berkaitan dengan


bangunan cagar budaya;

 Mengumpulkan data pustaka, peraturan perundang-undangan maupun studi


terdahulu yang relevan terhadap pekerjaan pendataan bangunan kategori
cagar budaya;

 Menyusun dan menyiapkan rencana dan jadwal kerja.


 Memobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung dan networkingnya pada
rencana dan jadwal pekerjaan.
 Mengkoordinasi kegiatan dan memberikan arahan kepada para tenaga ahli
dan tenaga pendukung.
 Melakukan koordinasi dengan pengguna jasa. Melaksanakan koordinasi
dengan instansi terkait yang dapat menjadi sumber data/informasi terkait
pekerjaan pendataan bangunan kategori cagar budaya;
 Melaksanakan eksplorasi/pencarian terhadap obyek bangunan kategori cagar
budaya yang keberadaannya telah nyata dan mengamati/mengidentifikasi
serta mengkaji kategori cagar budayanya berdasarkan tinjauan arkeologi;

4
 Mengumpulkan data administrasi melalui interview dengan pemilik/pengguna
bangunan kategori cagar budaya maupun dengan para narasumber yang
berkompeten dalam bidang arkeolog dan mendokumentasikan hasil interview
tersebut;
 Melakukan identifikasi terhadap bangunan kategori cagar budaya dan
membuat kajian terhadap aspek arkeologinya;
 Mendokumentasikan hasil pengamatannya secara arkeologis dengan
gambar/foto/video;
 Merekomendasikan jenis pelestariannya terhadap bangunan kategori cagar
budaya hasil pengamatan dan pengkajiannya terhadap aspek arkeologi;
 Mengkoordinasi para tenaga ahli dan tenaga pendukung dalam rapat-rapat
pembahasan teknis;
 Mempresentasikan hasil pekerjaan mulai konsep awal sampai konsep akhir
laporan termasuk peragaan operasional perangkat lunaknya.
 Menyiapkan Manual Operasional Sistem perangkat lunaknya.
 Mempunyai kewenangan penuh dalam menetapkan keputusan yang bersifat
teknis
 Bertanggung jawab penuh di bidang managerial dan teknis atas pelaksanaan
pekerjaan pendataan bangunan kategori cagar budaya di Kecamatan
Kasemen Kota Serang.

b. Tenaga Ahli :

Ahli Arsitektur (3 OB)


 Mempunyai latar belakang minimal pendidikan S-1 Jurusan Arsitektur
 Mempunyai pengalaman kerja kontraktual di pekerjaan sejenis minimal
selama 2 (dua) tahun
 Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, memilih metode yang
sesuai dari beragam pilihan yang sudah maupun belum baku dengan
menganalisis data, serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan
kuantitas yang terukur.
 Mampu mengelola kelompok kerja dan menyusun laporan tertulis secara
komprehensif.
 Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas
pencapaian hasil kerja kelompok.
 Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum, serta
mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural.

Tugas dan tanggung jawab:

 Melakukan kajian terhadap KAK dan membuat tanggapan terhadap KAK dari
aspek arsitektural;

5
 Melakukan kajian terhadap peraturan perundang-undangan berkaitan
dengan bangunan cagar budaya;
 Mengumpulkan data pustaka, peraturan perundang-undangan maupun studi
terdahulu yang relevan terhadap pekerjaan pendataan bangunan kategori
cagar budaya;
 Melakukan koordinasi dengan pengguna jasa.
 Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait yang dapat menjadi sumber
data/informasi terkait pekerjaan pendataan bangunan kategori cagar budaya;
 Melaksanakan eksplorasi/pencarian terhadap obyek bangunan kategori
cagar budaya yang keberadaannya telah nyata dan mengamati/
mengidentifikasi serta mengkaji kategori cagar budayanya berdasarkan
tinjauan arsitektur ;
 Mengumpulkan data administrasi melalui interview dengan pemilik/pengguna
bangunan kategori cagar budaya maupun dengan para narasumber yang
berkompeten dan mendokumentasikan hasil interview tersebut;
 Melakukan identifikasi terhadap bangunan kategori cagar budaya dan
membuat kajian terhadap aspek arsitekturnya;
 Mendokumentasikan hasil pengamatannya dengan gambar/foto/video;
 Merekomendasikan jenis pelestariannya terhadap bangunan kategori cagar
budaya hasil pengamatan dan pengkajiannya;
 Melakukan koordinasi dengan Ketua Tim dan Tenaga Ahli lainnya terhadap
pekerjaannya;
 Dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Ketua Tim.

Disamping sejumlah tenaga ahli sesuai yang diminta dalam Kerangka Acuan Kerja akan
ditugaskan pula beberapa tenaga pendukung, yaitu :

1. Operator Komputer
Operator Komputer adalah seorang lulusan SMA atau akademi yang sudah
berpengalaman dalam menggunakan computer. Tugas dan tanggung jawab Operator
Komputer adalah membantu team leader dalam mengatur pelaksanaan kegiatan di kantor
Tim Konsultan serta memasukkan data kedalam computer dan menganalisa sesuai
petunjuk.

2. Surveyor/juru ukur.
Juru ukur adalah lulusan SMK atau akademi yang sudah berpengalaman dalam
menggunakan alat ukur. Tugas dan tanggung jawab Juru ukur adalah membantu team
leader dalam survey dan pendataan bangunan cagar budaya.

3. Tenaga Administrasi

6
Tenaga Administrasi adalah seorang lulusan SMK atau akademi yang sudah
berpengalaman dalam urusan Administrasi Konsultansi, Tugas dan tanggung jawab
seorang Administrasi adalah membantu team leader dalam mengatur pelaksanaan
kegiatan di kantor Tim Konsultan dalam urusan administrasi.

7. FASILITAS PENDUKUNG

Fasilitas yang perlu diadakan untuk menunjang kinerja tenaga ahli dan disesuaikan
dengan Dokumen Usulan Biaya adalah :

1. Kantor
Status kantor adalah milik sendiri, fungsi kantor ini adalah untuk tempat koordinasi tim
teknis manajemen Konsultansi. Dalam rangka mengadakan rapat, monitoring dan evaluasi
project, kantor diupayakan berdekatan dengan lokasi proyek, sehingga jarak tempuh
cukup memadai, efisien dan efektif, dan project setiap saat senantiasi termonitor. Fasilitas
ini akan disediakan selama masa pekerjaan yaitu :

 Pengadaan bahan operasional kantor


 Pengadaan peralatan kantor
 Fasilitas telekomunikasi
2. Kendaraan (Mobil dan Motor)
Fasilitas ini untuk konsultasi kedinas dan operasional lapangan.

3. Komputer
Fasilitas ini akan disediakan oleh Konsultan untuk kegiatan kantor.

4. Kamera Digital
Fasilitas ini akan disediakan oleh konsultan untuk Mendokumentasikan Proyek , kamera
digital yang akan disediakan berjumlah 1 Unit.

5. GPS

6. Camcoder

7. Roll Meter
Tools ini disiapkan oleh consultan untuk pengukuran lapangan secara manual , berjumlah
1 unit.

7
8. WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

Waktu pelaksanaan pekerjaan pendataan bangunan kategori cagar budaya di


Kecamatan Kasemen Kota Serang adalah 90 hari kalender sejak diterbitkannya Surat
Perintah Kerja.

9. JENIS LAPORAN YANG HARUS DIBUAT

a. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan berisi:
1. Pemahaman KAK yang dituangkan dalam konsep awal kerangka pemikiran
penyelesaian pekerjaan ini (pada laporan pendahuluan).
2. Rencana kerja, jadual penugasan (mobilisasi) tenaga ahli dan tenaga
pendukung sesuai dengan lingkup tugasnya masing-masing terhadap rencana
kerja, tahapan pelaksanaan pekerjaan dan networkingnya secara lengkap dan
terperinci termasuk kuantitas masing-masing pekerjaan
3. Laporan pendahuluan harus diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen
selambat-lambatnya: 15 (lima belas) hari kalender sejak SPK diterbitkan
sebanyak 3 (tiga) buku laporan.

b. Laporan Antara
Laporan Antara berisi:
1. Hasil penelaahan pekerjaan pendataan bangunan kategori cagar budaya di
Kecamatan Kasemen Kota Serang
2. Konsep awal pekerjaan pendataan bangunan kategori cagar budaya di
Kecamatan Kasemen Kota Serang
3. Progres pekerjaan dan rencana kegiatan selanjutnya
4. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 60 hari kalender sejak SPK
diterbitkan sebanyak 3 (tiga) buku laporan.

c. Laporan Akhir
1. Laporan Akhir merupakan penyempurnaan laporan draft konsep laporan akhir
dan sudah mendapatkan persetujuan dari tim pembahas yang dibentuk oleh
pihak pemangku kegiatan.
2. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 90 hari kalender sejak SPK
diterbitkan sebanyak 5 (lima) buah buku laporan.

6. CD/DVD
CD/DVD berisi Laporan Pendahuluan, Laporan Antara dan Laporan Akhir
dalam bentuk format MS. Word/Excel document dan pdf. CD/DVD harus
diserahkan bersamaan dengan penyerahan laporan akhir sebanyak 5 (lima)
buah CD/DVD.

Anda mungkin juga menyukai