Anda di halaman 1dari 40

MATEMATIKA ITS

Pemrograman Dinamis
(Dynamic Programming)
MATEMATIKA ITS

Bab 1. Pemrograman Dinamis


(Dynamic Programming)
 1.1 CONTOH PROTOTIPE UNTUK PEMROGRAMAN DINAMIS
1.2 PEMROGRAMAN DINAMIS DETERMINISTIS
1.3 PEMROGRAMAN DINAMIS PROBABILISTIK

Riset Operasi 2: Bab 1 Pemrograman Dinamis 2


Program Dinamis (dynamic programming): MATEMATIKA ITS
Program Dinamis(dynamic programming):
 Metode pemecahan masalah dengan cara menguraikan solusi menjadi sekumpulan tahapan (stage)
sedemikian sehingga solusi dari persoalan dapat dipandang dari serangkaian keputusan yang saling
berkaitan.
 Istilah “program dinamis” muncul karena perhitungan solusi menggunakan tabel-tabel.

Karakteristik penyelesaian persoalan dengan Program Dinamis:


1. Terdapat sejumlah berhingga pilihan yang mungkin,
2. Solusi pada setiap tahap dibangun dari hasil solusi tahap sebelumnya,
3. Menggunakan persyaratan optimasi dan kendala untuk membatasi sejumlah pilihan yang harus
dipertimbangkan pada suatu tahap

Perbedaan Algoritma Greedy dengan Program Dinamis:


 Greedy: hanya satu rangkaian keputusan yang dihasilkan dan belum tentu
optimum
 Program dinamis: lebih dari satu rangkaian keputusan yang dipertimbangkan.
Riset Operasi 2: Bab 1 Pemrograman Dinamis 3
Struktur dan Sistem Notasi Dynamic Progamming
Ada tiga hal yang penting diketahui tentang programa dinamis : MATEMATIKA ITS
STAGE : (Tahapan) dari persoalan yang dihadapi dan ingin dicari solusinya
STATE : (Kondisi) yang menjadi faktor penentu keputusan dari tiap tahapan
DECISION: (Keputusan) yang harus diambil dari tiap tahap untuk sampai kepada solusi keseluruhan

Riset Operasi 2: Bab 1 Pemrograman Dinamis 4


MATEMATIKA ITS
1.1 CONTOH PROTOTIPE UNTUK PEMROGRAMAN DINAMIS
Pemrograman dinamis adalah teknik matematika yang berguna untuk membuat urutan keputusan yang saling
terkait. Ini memberikan prosedur sistematis untuk menentukan optimal kombinasi keputusan.

MASALAH STAGECOACH
MASALAH STAGECOACH adalah masalah yang dibuat untuk mengilustrasikan fitur dan untuk
memperkenalkan terminologi pemrograman dinamis. Ini menyangkut mitos pencari keberuntungan di Missouri
yang memutuskan untuk pergi ke barat untuk bergabung dengan Tambang emas di California selama pertengahan
abad ke-19. Perjalanan menggunakan kereta pos negara yang tidak aman di mana ada bahaya serangan para
perampok. Meskipun titik awal dan tujuan telah ditetapkan dan memiliki banyak pilihan untuk negara bagian
mana untuk dilalui dalam perjalanan. Kemungkinan rute ditunjukkan pada Gambar 1, di mana setiap negara
bagian diwakili oleh huruf yang dilingkari dan arah perjalanan selalu dari kiri ke kanan dalam diagram. Jadi,
empat tahap (kereta pos berjalan) harus melakukan perjalanan dari titik embarkasinya di negara bagian A
(Missouri) ke tujuannya di negara bagian J (California). Pencari keberuntungan ini adalah orang yang bijaksana
yang sangat memperhatikan keselamatannya. Setelah beberapa pemikiran, dia datang dengan cara yang agak
cerdik untuk menentukan rute teraman. Polis asuransi ditawarkan kepada penumpang kereta pos. Biaya polis
untuk mengambil rute teraman harus menjadi pilihan karena biaya polis asuransi jiwa total termurah.

Riset Operasi 2: Bab 1 Pemrograman Dinamis 5


MATEMATIKA ITS

Gambar 2. Biaya untuk kereta pos yang dijalankan


Gambar 1. Sistem jalan dan biaya dari negara bagian i ke negara bagian j, dinyatakan
untuk masalah kereta pos dengan

Riset Operasi 2: Bab 1 Pemrograman Dinamis 6


MATEMATIKA ITS

Perhatikan bahwa pendekatan Greedy dalam memilih jalur termurah yang ditawarkan oleh masing-
masing tahap berikutnya, tidak perlu menghasilkan keputusan yang optimal secara keseluruhan.
Mengikuti strategi ini akan berikan rute:
• Pilihan awal : A ke B didapat rute A B
• Pilihan berikutnya : B ke F didapat rute A B F
• Pilihan berikutnya : F ke I didapat rute A B F I
• Pilihan berikutnya : I ke J didapat rute A B F I J
Total biaya 13.
Namun, mengorbankan sedikit satu tahap kemungkinkan penghematan yang lebih besar
setelahnya. Misalnya, A D F lebih murah secara keseluruhan dari A B F.

Riset Operasi 2: Bab 1 Pemrograman Dinamis 7


Solusi MATEMATIKA ITS
Misalkan variabel keputusan menjadi tujuan langsung di tahap n (perjalanan kereta pos ke-n yang akan
diambil). Dengan demikian, rute yang dipilih adalah:

Misalkan menjadi total biaya dari keseluruhan polis terbaik untuk tahapan yang tersisa, diberikan bahwa pencari
keberuntungan berada di negara bagian S, siap untuk memulai tahap n, dan memilih sebagai tujuan. Diberikan S
dan n, misalkan menunjukkan nilai apa pun dari (tidak harus unik) hal ini meminimalkan , dan misalkan
menjadi nilai minimum yang sesuai dari .
Jadi,

Dimana

Nilai diberikan oleh tabel sebelumnya untuk dengan menetapkan (keadaan saat ini) dan (tujuan langsung).
Karena tujuan akhir (negara bagian J) tercapai pada akhir tahap 4, .

Riset Operasi 2: Bab 1 Pemrograman Dinamis 8


MATEMATIKA ITS
Tujuannya adalah untuk menemukan dan rute yang sesuai. Pemrograman dinamis menemukannya
dengan secara berurutan mencari , untuk masing-masing kemungkinan status S dan lalu gunakan
untuk menyelesaikan .

Prosedur Solusi.
Saat pencari keberuntungan hanya memiliki satu tahap lagi (), rutenya setelah itu ditentukan
sepenuhnya oleh keadaannya saat ini (baik H atau I) dan finalnya tujuan , jadi rute perjalanan kereta
pos terakhir ini adalah . Oleh karena itu, sejak solusi langsung untuk n = 4 masalah adalah

Riset Operasi 2: Bab 1 Pemrograman Dinamis 9


MATEMATIKA ITS

Saat pencari keberuntungan memiliki dua tahap lagi (n =3), prosedur solusi membutuhkan
beberapa kalkulasi. Misalkan pencari keberuntungan berada di negara bagian F. Kemudian, seperti
yang digambarkan di bawah, selanjutnya harus pergi ke salah satu negara bagian H atau I dengan
biaya langsung sebesar atau . Jika memilih negara bagian H, biaya tambahan minimum setelahnya
mencapai sana diberikan dalam tabel sebelumnya sebagai , seperti yang ditunjukkan di atas H.
simpul dalam diagram. Oleh karena itu, total biaya untuk keputusan ini adalah 6 + 3 = 9. Jika dia
memilih sebutkan saya sebagai gantinya, total biaya adalah 3 + 4 = 7, yang lebih kecil. Oleh karena
itu, pilihan yang optimal adalah yang terakhir ini, , karena memberikan biaya minimum

Riset Operasi 2: Bab 1 Pemrograman Dinamis 10


MATEMATIKA ITS
Perhitungan serupa perlu dilakukan ketika Anda memulai dari dua kemungkinan keadaan lainnya S
= E dan S = G dengan dua tahap lagi. Cobalah, lanjutkan keduanya secara grafis (Gbr. 10.1) dan
secara aljabar [menggabungkan nilai dan ], untuk memverifikasi hasil lengkap berikut untuk
masalah n = 3.

Riset Operasi 2: Bab 1 Pemrograman Dinamis 11


MATEMATIKA ITS
Solusi untuk masalah tahap kedua (n = 2), di mana ada tiga tahap pergi, diperoleh dengan cara
yang sama. Dalam hal ini, . Sebagai contoh, misalkan pencari keberuntungan berada di negara
bagian C, seperti yang digambarkan di bawah ini.

Riset Operasi 2: Bab 1 Pemrograman Dinamis 12


MATEMATIKA ITS

Selanjutnya harus menyatakan E, F, atau G dengan biaya langsung , , atau , Setelah sampai di sana,
biaya tambahan minimal untuk tahap 3 ke ujung diberikan oleh tabel n = 3 sebagai , atau , sebagai
ditunjukkan di atas node E dan F dan di bawah node G pada diagram sebelumnya. Hasilnya
perhitungan untuk ketiga alternatif dirangkum di bawah ini.

Minimal ketiga angka ini adalah 7, jadi total biaya minimum dari negara bagian C ke ujungnya
adalah , dan tujuan langsungnya harus .

Riset Operasi 2: Bab 1 Pemrograman Dinamis 13


MATEMATIKA ITS
Membuat kalkulasi serupa ketika Anda memulai dari keadaan B atau D (mencobanya)
menghasilkan yang berikut ini hasil untuk masalah n = 2:

Pada baris pertama dan ketiga tabel ini, perhatikan bahwa E dan F sama sebagai nilai minimalisasi ,
jadi tujuan langsung dari salah satu negara bagian B atau D harus .

Riset Operasi 2: Bab 1 Pemrograman Dinamis 14


MATEMATIKA ITS
Pindah ke masalah tahap pertama (n = 1), dengan keempat tahap yang harus dilalui, kita melihat
bahwa perhitungan serupa dengan yang baru saja ditampilkan untuk masalah tahap kedua (n = 2),
kecuali sekarang hanya ada satu kemungkinan status awal S = A, seperti yang digambarkan di
bawah ini.

Riset Operasi 2: Bab 1 Pemrograman Dinamis 15


MATEMATIKA ITS
Perhitungan ini diringkas selanjutnya untuk tiga alternatif untuk segera tujuan:

Karena 11 adalah minimum, dan , seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut

Riset Operasi 2: Bab 1 Pemrograman Dinamis 16


MATEMATIKA ITS

Solusi optimal untuk seluruh masalah sekarang dapat diidentifikasi dari empat tabel.Hasil untuk
masalah n = 1 menunjukkan bahwa pencari keberuntungan harus pergi terlebih dahulu baik
menyatakan C atau keadaan D. Misalkan dia memilih . Untuk n = 2, hasil untuk S = C adalah . Hasil
ini mengarah ke masalah n = 3, yang menghasilkan untuk S = E, dan n = 4 masalah menghasilkan
untuk S = H. Oleh karena itu, satu rute optimal adalah A C E H J.

Memilih mengarah ke dua rute optimal lainnya A D E H J dan A D F I J. Semuanya menghasilkan


biaya total . Hasil analisis pemrograman dinamis ini juga dirangkum pada Gambar 10.2. Perhatikan
bagaimana dua panah untuk tahap 1 berasal dari kolom pertama dan terakhir dari n = 1. tabel dan
biaya yang dihasilkan berasal dari kolom berikutnya-ke-terakhir. Masing-masing panah lainnya (dan
biaya yang dihasilkan) berasal dari satu baris di salah satu tabel lain secara tepat cara yang sama

Riset Operasi 2: Bab 1 Pemrograman Dinamis 17


MATEMATIKA ITS
Tampilan grafis dari file pemrograman dinamissolusi kereta pos masalah. Setiap panah menunjukkan keputusan
kebijakan yang optimal (langsung terbaiktujuan) dari negara bagian itu, dimana nomor dengannegara adalah
biaya yang dihasilkan dari sana sampai akhir.Mengikuti huruf tebal panah dari A ke T memberikan tiga solusi
optimal (file tiga rute memberikan total biaya minimal 11).

Riset Operasi 2: Bab 1 Pemrograman Dinamis 18


MATEMATIKA ITS

Penganggaran Modal (Capital Budgeting)


Sebuah perusahaan berencana akan mengembangkan usaha (proyek) melalui ketiga buah pabrik
(plant) yang dimilikinya. Setiap pabrik diminta mengirimkan proposal (boleh lebih dari satu) ke
perusahaan untuk proyek yang akan dikembangkan. Setiap proposal memuat total biaya yang
dibutuhkan (c) dan total keuntungan (revenue) yang akan diperoleh (R) dari pengembangan usaha
itu. Perusahaan menganggarkan Rp 5 milyar untuk alokasi dana bagi ketiga pabriknya itu.

Riset Operasi 2: Bab 1 Pemrograman Dinamis 19


MATEMATIKA ITS

Tabel berikut meringkaskan nilai c dan R untuk masing-masing proposal proyek. Proposal proyek
bernilai-nol sengaja dicantumkan yang berarti tidak ada alokasi dana yang diberikan untuk setiap
pabrik. Tujuan Perusahaan adalah memperoleh keuntungan yang maksimum dari pengalokasian
dana sebesar Rp 5 milyar tersebut. Selesaikan persoalan ini dengan program dinamis.

Pabrik 1 Pabrik2 Pabrik 3


Proyek
c1 R1 C2 R2 c3 R3
1 0 0 0 0 0 0
2 1 5 2 8 1 3
3 2 6 3 9 - -
4 - - 4 12 -

Riset Operasi 2: Bab 1 Pemrograman Dinamis 20


MATEMATIKA ITS

Penyelesaian dengan Program Dinamis


 Tahap (k) adalah proses mengalokasikan dana untuk setiap pabrik (ada 3 tahap, tiap pabrik
mendefinisikan sebuah tahap).
 Status (xk) menyatakan jumlah modal yang dialokasikan pada pada setiap tahap (namun terikat
bersama semua tahap lainnya).
 Alternatif (p) menyatakan proposal proyek yang diusulkan setiap pabrik. Pabrik 1, 2, dan 3
masing-masing memiliki 3 (yaitu c: 0, 1, 2), 4 (yaitu c: 0, 1, 2, 3) dan 2 (yaitu c: 0, 1) alternatif
proposal.

Riset Operasi 2: Bab 1 Pemrograman Dinamis 21


MATEMATIKA ITS
Peubah status yang terdapat pada tahap 1, 2, dan 3:
=  modal yang dialokasikan pada tahap 1
=  modal yang dialokasikan pada tahap 1 dan 2
=  modal yang dialokasikan pada tahap 1, 2, dan 3

𝑥3
𝑥2
𝑥1
Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3

Kemungkinan nilai-nilai untuk x1 dan x2 adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5 (milyar), sedangkan nilai


untuk x3 adalah 5

Riset Operasi 2: Bab 1 Pemrograman Dinamis 22


MATEMATIKA ITS
Penyelesaian dengan Program Dinamis Maju.
Misalkan,
= keuntungan dari alternatif pk pada tahap k
= keuntungan optimal dari tahap 1, 2, …, dan k yang diberikan oleh status xk

Relasi rekurens keuntungan optimal:

Catatan:

adalah biaya untuk alternatif pk pada tahap k.


2. Proposal pk dikatakan layak (feasible) jika biayanya, c(pk), tidak melebihi nilai
status xk pada tahap k.

Riset Operasi 2: Bab 1 Pemrograman Dinamis 23


Relasi rekurens keuntungan optimal menjadi

MATEMATIKA ITS

Tahap 1
𝑓 1 ( 𝑥 1 )= max
𝑐 (𝑝 )≤ 𝑥
[ 𝑅 1( 𝑝1 ) ]
1 𝑖 1
𝑝1=1,2,3

Solusi Optimal

0 0 - - 0 1
1 0 5 - 5 2
2 0 5 6 6 3
3 0 5 6 6 3
4 0 5 6 6 3
5 0 5 6 6 3

Riset Operasi 2: Bab 1 Pemrograman Dinamis 24


Pabrik 1 Pabrik2 Pabrik 3
Proyek
c1 R1 C2 R2 c3 R3
MATEMATIKA ITS
Tahap 2 1 0 0 0 0 0 0
2 1 5 2 8 1 3
𝑓 2 ( 𝑥 2 )=3 max [ 𝑅22 ( 𝑝 1) + 𝑓 16{ 𝑥 2 −𝑐 2 (𝑝
3 2 )} ] 9 - -
𝑐 (𝑝 )≤ 𝑥
1 𝑖 1

4 𝑝 =1,2,3
1
- - 4 12 - 3
Solusi Optimal

0 0+0=0 - - - - 1
1 0+5=5 - - - - 1
2 0+6=6 8+0=8 6 - - 2
3 0+6=6 8 + 5 = 13 6 9+0=9 - 2
4 0+6=6 8 + 6 = 14 6 9 + 5 = 14 12 + 0 = 12 2 atau 3
5 0+6=6 8 + 6 = 14 6 9 + 6 = 15 12 + 5 = 17 4

Riset Operasi 2: Bab 1 Pemrograman Dinamis 25


Tahap 3
𝑓 3 ( 𝑥 3 ) = max
𝑐 (𝑝 )≤ 𝑥
[ 𝑅 3 ( 𝑝 2 ) + 𝑓 2 { 𝑥3 −𝑐 3 (𝑝 3 ) } ] MATEMATIKA ITS
1 𝑖 1
𝑝 1=1,2,3

Solusi Optimal

5 0 + 17 = 17 3 + 14 = 17 17 1 atau 2

Rekontruksi Solusi

1 (5 – 0 = 5) 4 (5 – 4 = 1) 2

1 2 (4 –2 = 2) 3
2 (5 – 1 = 4)

3 (4 – 3 = 1) 3

Riset Operasi 2: Bab 1 Pemrograman Dinamis 26


MATEMATIKA ITS
Travelling Salesperson Problem (TSP)
Diberikan sejumlah kota dan diketahui jarak antar kota. Tentukan tur terpendek yang harus dilalui
oleh seorang pedagang bila pedagang itu berangkat dari sebuah kota asal dan menyinggahi setiap
kota tepat satu kali dan kembali lagi ke kota asal keberangkatan.

Riset Operasi 2: Bab 1 Pemrograman Dinamis 27


MATEMATIKA ITS

 Misalkan G = (V, E) adalah graf lengkap berarah dengan sisi-sisi yang diberi harga .
 Misalkan |V| = n dan n > 1. Setiap simpul diberi nomor 1, 2, …, n.
 Asumsikan perjalanan (tur) dimulai dan berakhir pada simpul 1.
 Setiap tur pasti terdiri dari sisi (1, k) untuk beberapa dan sebuah lintasan dari simpul k ke simpul
1.
 Lintasan dari simpul k ke simpul 1 tersebut melalui setiap simpul di dalam V – {1, k} tepat hanya
sekali.
 P rinsip Optimalitas: jika tur tersebut optimal maka lintasan dari simpul kvke simpul 1 juga
menjadi lintasan k ke 1 terpendek yang melalui simpul-simpul di dalam V – {1, k}.
 Misalkan f(i, S) adalah bobot lintasan terpendek yang berawal pada simpul i, yang melalui semua
simpul di dalam S dan berakhir pada simpul 1.
 Nilai f(1, V–{1}) adalah bobot tur terpendek.

Riset Operasi 2: Bab 1 Pemrograman Dinamis 28


MATEMATIKA ITS
Hubungan rekursif:
𝑓 ( 1 , 𝑉 − { 1 }) = min
2 ≤ 𝑘≤ 𝑛
{ 𝑐 1 𝑘+ 𝑓 ( 𝑘 , 𝑉 − {1 , 𝑘 }) } (1 )

Dengan merampatkan persamaan (1), diperoleh

Gunakan persamaan (2) untuk memperoleh f (i,S) untuk |S| = 1, f (i,S) untuk |S| = 2, dan seterusnya
sampai untuk |S| = n – 1

Riset Operasi 2: Bab 1 Pemrograman Dinamis 29


MATEMATIKA ITS
Contoh 20
Tinjau persoalan TSP untuk n = 4: 8
2
10

[ ]
0 10 1 5 20 5 8
5 0 9 10 1 4
6 13 0 12
8 8 9 0 13 9
15 9
6 12
Tahap 1:
3
Diperoleh:

Riset Operasi 2: Bab 1 Pemrograman Dinamis 30


MATEMATIKA ITS
Tahap 2:

Diperoleh:

Riset Operasi 2: Bab 1 Pemrograman Dinamis 31


Tahap 2: MATEMATIKA ITS

Diperoleh:

Riset Operasi 2: Bab 1 Pemrograman Dinamis 32


Dengan menggunakan persamaan (1) diperoleh:
MATEMATIKA ITS
f(1, {2, 3, 4}) = min{c12 + f (2, {3, 4}), c13 + f (3, {2, 4}), c14 + f (4, {2, 3})}
= min{10 + 25, 15 + 25, 20 + 23}
= min{35, 40, 43} = 35
Jadi, bobot tur yang berawal dan berakhir di simpul 1 adalah 35.

Menentukan lintasan yang dilalui


 Tinjau pada setiap f (i, S) nilai j yang meminimumkan persamaan (2)
 Misalkan J(i, S) adalah nilai yang dimaksudkan tersebut. Maka, J(1, {2, 3, 4}) = 2.
Jadi, tur mulai dari simpul 1 selanjutnya ke simpul 2.
 Simpul berikutnya dapat diperoleh dari f (2, {3, 4}), yang mana J(2, {3, 4}) = 4.
Jadi, simpul berikutnya adalah simpul 4.
 Simpul terakhir dapat diperoleh dari f (4, {3}), yang mana J(4, {3}) = 3.
Jadi, tur yang optimal adalah 1, 2, 4, 3, 1 dengan bobot (panjang) = 35.

Riset Operasi 2: Bab 1 Pemrograman Dinamis 33


MATEMATIKA ITS
Cargo Loading
Misalkan sebuah perusahaan angkutan mendapat order mengirimkan barang dari satu tempat
ketempat lainnya dengan menggunakan truk besar dengan kapasitas 15 ton. Barang yang harus
dianggkut harus utuh tidak boleh mengangkut setengah atau seperemaptnya .Jenis barang yang
diangkut, berat dan biaya nya adalagh sebagai berikut:

Jenis Barang Berat (ton) Biaya (Juta/item)


A 2 66
B 5 155
C 3 96

Penyelesaian
Stage dalam persoalan ini adalah jumlah barang yang harus diangkut tidak melebih kapasitas truk
dan mendapat hasil yang optimal. Berarti ada 3tahapan (stage)

Riset Operasi 2: Bab 1 Pemrograman Dinamis 34


Tahap 3:
MATEMATIKA ITS
 Karena berat barang C , berarti jumlah  Pada C = 2, berarti jumlah pendapatan:
maksimum yang dapat diangkut adalah 5 buah 2 x 96 =192 juta, dan seterusnya
 Siapkan kolom untuk C = 0 (tanpa barang C),  Baris kapasitas cukup diringkas untuk:
C = 1, C = 2, C = 3, C = 4 dan C = 5 0, 3, 6, 9, 12 dan 15
 Perhatikan kapasitasnya,cantumkan pendapat  Nilai berarti jawab terbaik pada tahap3 pada
yang diperoleh kapasitas yag terpakai

Kapasitas C=0 C=1 C=2 C=3 C=4 C=5


0 0 0 0
3 0 96 96 1
6 0 96 192 192 2
9 0 96 192 288 288 3
12 0 96 192 288 384 384 4
15 0 96 192 288 384 480 480 5

Riset Operasi 2: Bab 1 Pemrograman Dinamis 35


MATEMATIKA ITS
Tahap 2:
 Karena berat barang B , berarti jumlah maksimum yang dapat diangkut adalah 3 buah
 Siapkan kolom untuk B = 0 (tanpa barang B), B = 1, B = 2 dan C = 3
 Perhatikan kapasitasnya,cantumkan pendapat yang diperoleh
 Hasil terbaik tahap 2 sudah mencakup hasil terbaik tahap 3

Riset Operasi 2: Bab 1 Pemrograman Dinamis 36


Kapasitas B=0 B=1 B=2 B=3
0 0 0 0
1 0 0 0
MATEMATIKA ITS
2 0 0 0
3 96 96 0
4 96 96 0
5 96 155 155 1
6 192 155 192 0
7 192 155 192 0
8 192 251 251 1
9 288 251 288 0
10 288 251 310 310 2  Pada kolom tercantum nilai rupiah
11 288 347 310 347 1 terbaiknya
12 384 347 310 384 0  Kolom menunjukkan jumlah barang
13 384 347 406 406 2 B yang harus diangkut pada tahap 2
14 384 443 406 443 1  Jumlah barang B yang dapat diangkut
15 480 443 406 465 480 0 0, 1 atau 2 tergantung kapasitasnya

Riset Operasi 2: Bab 1 Pemrograman Dinamis 37


MATEMATIKA ITS
Tahap 1:
 Pada tahap akhir cukup dicantumkan kapasitas maksimum (15 ton)
 Karena barang A adalah 2 ton (maksimum jumlah barang yang bias diangkutadalah 7 buah
dengan sisa 1 ton)
 Nilai rupiah terbaik dihitung dari jumlah barang A yang diangkut ditambah rupiah terbaik dari
sisa kapasitas di tahap 2
 Siapkan kolom A= 0, A = 1, A =3, A = 4,A =5,A = 6,A = 7
 Hasil terbaik tahap 1 secara keseluruhan adalah 492 juta dengan membawa 6 buah barang A
(6 x 96 juta = 396 juta)
 Dari tahap 2, tambahan 96 juta dari kolom B = 0 (artinya tidak ada barang B yang diangkut)
 Tahap 3, Nilai 96 dari kolom C = 1 (berartimembawa barang C = 1
 Maksimum (A, B, C) = (6, 0, 1)

Riset Operasi 2: Bab 1 Pemrograman Dinamis 38


MATEMATIKA ITS

Kapasitas A=0 A=1 A=2 A=3 A=4 A=5 A=6 A=7


15 0 66 132 198 264 330 396 462
+ + + + + + + + 492 6
480 406 347 288 192 155 96 0
Jumlah Nilai 480 472 479 486 456 486 492 462 96

Ringkasan
Tahap 1 2 3 Jumlah
Bawa Barang A=6 B=0 C=1
Tonase 12 0 3 15 Ton
Rupiah 396 0 96 492 Juta

Riset Operasi 2: Bab 1 Pemrograman Dinamis 39


MATEMATIKA ITS

 PEMROGRAMAN DINAMIS DETERMINISTIS

Riset Operasi 2: Bab 1 Pemrograman Dinamis 40

Anda mungkin juga menyukai