Anda di halaman 1dari 33

PERAN DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

DALAM PENINGKATAN PERDAGANGAN LUAR NEGERI

PEKANBARU 6 SEPTEMBER 2018

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
EKSPOR

DEFINISI EKSPOR “Kegiatan Mengeluarkan barang dari Daerah Pabean”


Pasal 1 ayat (14) UU Pab.

SECARA YURIDIS :
Barang yang telah dimuat ke Sarana Pengangkut
Untuk Dikeluarkan dari Daerah Pabean dianggap
telah diekspor dan diperlakukan sebagai barang
ekspor.
Pasal 2 ayat (2) UU Pab.
Penjelasan
Secara nyata ekspor terjadi pada saat barang melintasi daerah pabean, namun mengingat dari segi
pelayanan dan pengamanan tidak mungkin menempatkan pejabat bea dan cukai di sepanjang garis
perbatasan untuk memberikan pelayanan dan melakukan pengawasan barang ekspor, maka secara yuridis
ekspor dianggap telah terjadi pada saat barang tersebut telah dimuat di sarana pengangkut yang akan
berangkat ke luar daerah pabean.

2 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
PEMBERITAHUAN PABEAN EKSPOR
WAJIB

PEB BC 3.2
BC 3.0
(Uang )

3 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
IMPOR
Pengertian IMPOR

Kegiatan memasukan barang ke dalam


Daerah Pabean

Barang yang dimasukkan ke dalam Daerah Pabean diperlakukan sebagai


BARANG IMPOR dan terutang Bea Masuk

Penjelasan :
Ketentuan ini memberikan penegasan pengertian impor secara yuridis, yaitu pada saat barang memasuki daerah pabean dan
menetapkan saat barang tersebut terutang bea masuk serta merupakan dasar yuridis bagi pejabat bea dan cukai untuk
melakukan pengawasan.

4 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
ALUR BARANG IMPOR

PENGANGKUTAN

PEMBONGKARAN

PENIMBUNAN

PENGELUARAN

PEMBERITAHUAN PEMERIKSAAN
IMPOR

5 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
DATA KOMODITI EKSPOR WILAYAH RIAU
01 Januari s.d. 31 Juli 2018

Persentase 5 Komoditi Ekspor Terbesar


Keterangan
No Uraian Barang Netto (kg) Devisa (usd)
23%
Lemak dan Minyak Hewani atau Nabati Serta Produk
1 DisosiasinyaMinyak kelapa sawit dan fraksinya, dimurnikan 6.618.028.535 4.176.951.217
maupun tidak, tetapi tidak dimodifikasi secara kimia.
40%
3% Bahan Bakar Mineral, Minyak Mineral dan Produk Sulingannya,
Zat Mengandung Bitumen, Malam Mineral Minyak petroleum
6% 2 dan minyak yang diperoleh dari mineral mengandung bitumen,
2.951.920.519 1.435.548.222
mentah.

11%
3 Pulp dari Kayu atau dari Bahan Selulosa Berserat Lainnya 1.837.804.520 983.517.665
18%

1 2 3 4 5 6
Kertas dan Kertas KartonKertas dan kertas karton tidak dilapisi,
4 dari jenis yang digunakan untuk penulisan, pencetakan atau 1.030.146.613 832.141.656
keperluan grafik lainnya,

• Eksportasi didominasi produk CPO dan turunannya yang diproduksi oleh


Lemak dan Minyak Hewani atau Nabati Serta Produk
perusahaan penerima fasilitas Kawasan Berikat. DisosiasinyaMinyak kelapa (kopra), kernel kelapa sawit atau
• S.d. Periode Juli 2018 Penerimaan Bea Keluar didapatkan dari komoditi: 5 babassu dan fraksinya, dimurnikan maupun tidak, tetapi tidak
505.542.414 540.930.092
1. Produk nabati tidak dirinci (Cangkang kernel kelapa dimodifikasi secara kimia.

sawit dan Tandan buah kosong dari kelapa sawit);


2. Bungkil dan residu padat lainnya; dan 6 Lain-lain 3.783.583.822 1.597.093.101
3. Kayu yang diproses dengan ketebalan melebihi 6 mm.

6 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
DATA KOMODITI IMPOR WILAYAH RIAU
01 Januari s.d. 31 Juli 2018

Persentase 5 Komoditi dengan Bea Masuk Terbesar Keterangan


No HS (4-digit) Uraian Barang Bea Masuk (Rp)

Mesin untuk membuat pulp dari bahan serat


1 8439 selulosa atau untuk membuat atau merampungkan 4.653.414.461
kertas atau kertas karton.

2 1006 Beras 4.500.000.000

Pupuk mineral atau kimia mengandung dua atau


3 3105 tiga unsur penyubur nitrogen, fosfor dan kalium; 3.765.924.470
pupuk lainnya;

Produk canai lantaian dari besi atau baja bukan


4 7210 paduan, dengan lebar 600 mm atau lebih, dipalut, 3.500.131.212
disepuh atau dilapisi.
1 2 3 4 5 5 2840 Borat; peroksoborat (perborat). 3.123.225.000

• Penerimaan Bea Masuk di Wilayah Riau s.d. 31 Juli 2018 didominasi oleh Mesin Pembuat Pulp ,Beras, Pupuk Mineral atau kimia,
produk canai lantaian dan Borat/peroksborat.

7 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
Target Bea Masuk dan Bea Keluar

Bea Masuk Nasional : 35,69 T


Bea Masuk Riau : 83.56 M

Bea Keluar Nasional : 3 T


Bea Keluar Riau : 57 M

8 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
Kebijakan Pemerintah Untuk Percepatan Ekonomi

1. Registrasi Kepabeanan
2. Kawasan Berikat (KB)
3. Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE)
4. Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) IKM
5. Pusat Logistik Berikat (PLB)
6. Border dan Post Border

9 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
KEWAJIBAN REGISTRASI KEPABEANAN

Dasar Hukum :
Pasal 6A ayat (1) UU No. 10/1995 tentang Kepabeanan sebagaimana diubah dengan UU No. 17/2006 :

“Orang yang akan melakukan pemenuhan kewajiban pabean wajib melakukan Registrasi ke Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk mendapat nomor
identitas dalam rangka akses kepabeanan”

Tujuan Registrasi Kepabeanan :


• Sarana untuk mengenali pengguna jasa kepabeanan melalui nomor identitas yang
diberikan DJBC
• Akses kepabeanan hanya diberikan kepada Orang yang memiliki nomor identitas yang
diberikan DJBC

Peraturan Menteri Keuangan


No. 179/PMK.04/2016 tentang Registrasi Kepabeanan

10 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
PROSES BISNIS REGISTRASI KEPABEANAN (PUTUSAN Max 1 HK BERIKUTNYA)

DATA SHARING
Direktorat Jenderal Pajak

ANALIS RK

KIRIM Sistem Aplikasi Registrasi Kepabeanan


PENGGUNA JASA
Portal Penerbitan
Registrasi Penelitian Penelitian Registrasi
1. KSWP Valid. Kelengkapan Kepabeanan Persetujuan/Penol
Kepabeanan 2. Mengisi elemen data dan melampirkan dokumen
Dokumen akan
Pengguna Jasa harus : terkait:
a. Melakukan a. Akte Pendirian dan/atau Perubahan serta Penelitian Kesesuaian Persetujuan/
Penelitian Kelengkapan
pendaftaran USER Pengesahan; data terkait : Penolakan Pemberian
Dokumen terkait :
ID; b. Dokumen Penguasaan tempat usaha; a. Eksistensi Pengguna Akses Kepabeanan
a. Kelengkapan Isian
b. Login dengan c. Penanggung Jawab(Direksi dan Komisaris); Jasa;
Data;
USER ID yang telah d. Dokumen Jenis Kegiatan Kepabeanan: b. Susunan penanggung
b. Kelengkapan
ada; • API (Importir); Jawab;
dokumen.
• TDP (Eksportir); c. Data keuangan
• TDP/SIUJPT & Ahli Kepabeanan (PPJK); perusahaan;
 IMPORTIR
• SIUPAL/SIUAU/SIUJPT (Pengangkut); d. Data jenis kegiatan
 EKSPORTIR pengguna jasa.
 PPJK
• SKEP TPS (TPS); Max 1 HK
• Izin Penyelenggaraan Pos & Ahli Kepabeanan (PJT);
 PENGANGKUT e. Laporan Keuangan;
BERIKUTNYA
 TPS f. Nilai Tambah Perusahaan (Fasilitas, Hasil Audit, ISO,
 PJT dsb);
g. Surat Pernyataan Kebenaran data dan dokumen.
Max 1 HK BERIKUTNYA

11 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
k
ab
M
n
Kawasan Berikat eE
aM
d
B
am
E
p
aR
as
It
Bangunan, tempat, atau kawasan yang u memenuhi persyaratan tertentu yang digunakan untuk menimbun barang
K
kA
dengan tujuan tertentu dengan mendapatkan
M penangguhan Bea Masuk.
N
Es
M
aF
P
m
A
Ep
SR
a
IL
i
LA
IN
t
TC
i
A
A
m
SR
b
u
kA
le
R
p
U
k
aSe
d
w
aB
a
A
j
p
R
i
e
A
b
n
N
a
gn
G
u
isu Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
am Kementerian Keuangan RI
12 n
h
p
t
a
Kemudahan Impor Tujuan Ekspor

Pemberian pembebasan dan/atau pengembalian Bea Masuk (BM) dan/atau Cukai serta PPN dan PPnBM tidak
dipungut atas impor barang dan/atau bahan untuk diolah, dirakit, atau dipasang pada barang lain yang hasilnya
terutama untuk tujuan ekspor.

I
M LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
(KITE Pembebasan & KITE IKM)

P EKSPOR ATAU

O PERMOHONAN PENGEMBALIAN
R (KITE Pengembaian)

SUBKONTRAK
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
13
Izin Kawasan Berikat

 3 syarat sudah dipenuhi dalam IUI


 6 syarat sudah dipenuhi dalam Registrasi Kepabeanan
 2 syarat (surat izin kawasan industri atau penetapan sebagai kawasan
budidaya industri + dokumen lingkungan hidup) tidak diperlukan
 6 syarat akan dipenuhi saat presentasi bisnis

Persyaratan permohonan izin Kawasan Berikat hanya berupa surat


izin usaha dari instansi teknis terkait (IUI)

14
14 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
Izin Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE)

 2 syarat sudah dipenuhi dalam IUI atau registrasi


 3 syarat sudah dipenuhi dalam isian online
 1 syarat (registrasi) dapat diperoleh setelah izin KITE
 4 syarat akan dipenuhi saat presentasi bisnis

Persyaratan permohonan izin KITE hanya berupa surat izin usaha dari instansi
teknis terkait (IUI)

15
15 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
Kemudahan & Percepatan Izin

16 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
DAMPAK KEBIJAKAN FISKAL KEPABEANAN TERHADAP DAYA SAING INDUSTRI, INVESTASI, DAN
PERDAGANGAN

Kapasitas
Biaya Produksi
Produksi
menurun Meningkat

KITE Potensi
Daya saing Dampak Utilitas Produksi
meningkat Meingkat

Peningkatan
Penyerapan
output dan
keuntungan Tenaga Kerja
Sumber : LPEM (2015)
17 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai 17
Kementerian Keuangan RI
Konsorsium KITE

Keberadaan Konsorsium KITE perlu, karena kondisi sbb:


 IKM tidak bisa impor sendiri (tidak punya API);
 Keterbatasan akses bahan baku (akses ke supplier di LN) ;
 Keterbatasan permodalan, jumlah kebutuhan masing-masing IKM
dan ketentuan minimal pembelian Bahan Baku;
 Keterbatasan akses pasar ekspor.

18 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
Konsorsium KITE
Membentuk Badan Usaha Menunjuk IKM Koordinator
IKM
A SENTRA IKM A SENTRA
IKM B IKM B
Badan IKM C
IKM C Usaha
IKM IKM D
D
Konsorsium Konsorsium
IKM E IKM E
KITE KITE

Bekerja sama dengan Koperasi


IKM A
IKM B
IKM C Konsorsium
Koperasi KITE
IKM D
IKM E

19 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
PUSAT LOGISTIK BERIKAT
2 Generation
nd

Integritas – Profesionalisme – Sinergi – Pelayanan - Kesempurnaan


PUSAT LOGISTIK BERIKAT (PLB)

PLB G2

Launching Presiden RI
tanggal 27 Maret 2018.
PLB untuk supporting:
1. Industri;
2. Economy Digital;
PLB G1 Launching Presiden RI 3. Ketahanan Nasional;
tanggal 10 Maret 2016. 4. Distribusi dan Hub Logistik;
PLB untuk supporting Industri. 5. IKM.

21 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
PLB Sebagai Kawasan Pabean
• PLB merupakan Kawasan Pabean.
KAWASAN
PABEAN • Barang asal luar daerah pabean yang dimasukkan ke dalam Kawasan
Pabean belum diperlakukan sebagai barang impor

• Barang asal tempat lain dalam daerah pabean yang dimasukkan ke


dalam Kawasan Pabean dan telah diberitahukan ekspornya,
diperlakukan sebagai barang ekspor.

Pusat Logistik Berikat

22 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
PLB G1 (PLB mendukung industri)

6
8
3 8
5

23 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
PLB G2

24 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
Syarat Fisik PLB

• luas lokasi tanah dan/atau bangunan minimal 1 Ha dalam


satu hamparan kecuali penimbunan di tanki atau berbentuk
KAWASAN
PDPLB.
PABEAN
• dapat dilalui sarana pengangkut
• mempunyai batas-batas yang jelas
• mempunyai tempat untuk melakukan penimbunan,
pemeriksaan, pembongkaran, pemuatan, area transit
Pusat Logistik Berikat
• memenuhi ketentuan cukai dalam hal PLB menimbun barang
kena cukai

25 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
SIMPLIFIKASI PERIZINAN
LAMA Verify & Trust Trust & Verify BARU
Setiap pengguna jasa dipercaya sampai
Setiap pengguna jasa harus diteliti terlebih
terbukti melakukan kesalahan
dahulu sebelum dipercaya
Izin Usaha Bidan Logistik (Pergudangan /
18 Dokumen transportasi / forwarding)
(Akte pendirian PT, NPWP, IMB, AMDAL, dll)
Bukti Penguasaan Lokasi
(SHM/ HGB /SEWA)
Izin di Kantor Pusat
Izin di Kanwil DJBC

15 Hari Kerja di KPPBC 3 Hari Kerja di KPPBC


10 Hari Kerja di Kantor Pusat DJBC 1 Jam di Kanwil DJBC

Permohonan secara manual Permohonan secara online

26 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
KEGIATAN DI PLB

Kegiatan Utama Ketentuan Khusus


Dalam rangka kemudahan berusaha serta peningkatan
Penimbunan barang asal LDP dan/atau TLDDP dalam pelayanan dan pengawasan, PLB dapat diberikan ketentuan
rangka impor, ekspor dan/atau transhipment khusus
Dicantumkan pada Lampiran Izin SKEP PLB, berupa:
a. Toleransi
Kegiatan Sederhana b. Kemudahan Pemasukan, Pengeluaran,
Penyegelan, dll
Kegiatan lain sepanjang bukan (manufacture) yang c. Key Performance Indicator
menghasilkan produk baru yang memiliki sifat, karakteristik, d. Jangka waktu pemberitahuan secara
dan/atau fungsi yang berbeda dari barang asal berkala/periodik boleh > 2hr dengan
mempertimbangkan volume jumlah
pengeluaran barang
e. Ketentuan lain dalam rangka rangka
kemudahan berusaha serta peningkatan
pelayanan dan pengawasan

Kegiatan Sederhana di Luar PLB


pemasangan kembali dan/atau perbaikan yang tidak
dapat dilakukan di PLB, dengan jaminan, pengeluaran
Pusat Logistik Berikat menggunakan BC 2.61 & BC 2.62

27 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
DIREKTORAT JENDERAL
BEA DAN CUKAI

Tata Niaga Impor


Post Border
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
LATAR BELAKANG

29
CAKUPAN PENGATURAN TATA NIAGA

30
BENTUK DUKUNGAN DJBC DALAM PENGAWASAN POST BORDER

DJBC tetap memberikan dukungan pengawasan


• DJBC tetap melakukan pemeriksaan pabean / fisik barang berdasarkan manajemen risiko
• DJBC melakukan penelitian tarif dan nilai pabean (ketepatan HS Code)
• Hasil penelitian akan di notifikasi ke KL melalui Portal INSW

Mekanisme Post Audit untuk perusahan MITA/AEO


• Dilakukan secara mandiri oleh KL
• Dapat dilakukan bersama-sama dengan DJBC
• Untuk tahap awal, dengan permohonan dari KL, DJBC dapat melakukan post audit dalam bentuk:
 Monitoring dan Evaluasi MITA/AEO
 Bersamaan dengan Audit Kepabeanan

Untuk perusahaan non-MITA/AEO, DJBC memberikan dukungan salah satunya


dengan telah disusunnya buku “Mekanisme Pengawasan Tata Niaga Post
Border” untuk dapat dijadikan pengayaan bagi KL dalam melakukan
pengawasan

DJBC telah melakukan berbagai koordinasi antar KL


• Pembahasan peraturan dan HS Code komoditi post border
• Sosialisasi mekanisme dan pengawasan tata niaga post border
• Rapat koordinasi untuk persiapan implementasi pengawasan post border

31 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
31
TERIMA KASIH

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kantor Wilayah Riau

Jl. Jenderal Sudirman No. 467 Pekanbaru 28116

Website : kwbcriau.beacukai.go.id
Email : kwbcriausumbar@yahoo.co.id

32 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
Bahan presentasi dapat diunduh di

Bit.ly/PPTKWBC

33 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI

Anda mungkin juga menyukai