Anda di halaman 1dari 29

Jenis-Jenis Struktur dan Beban

1.1 Pendahuluan
Struktur mengacu pada suatu system dimana bagiannya saling terhubung yang
dugunakan untuk memikul beban. Sebagai contoh dalam bidang teknik sipil
adalah: bangunan gedung (buildings), jembatan (bridges), dan menara (towers).
Ketika merencanakan suatu struktur untuk melayani publik, perencana harus
menghitung keamanan, estetika, dan kemampuan dalam melayani, sambil
mempertimbangkan faktor ekonomi, dan kendala lingkungan. Sering juga
diperlukan beberapa studi independen sebelum dibuat keputusan akhir
mengenai bentuk struktur mana yang paling tepat. Dalam proses disain
memerlukan pengetahuan tentang property bahan (material) dan hokum
mekanik yang mengatur respon bahan.
Setelah desain awal suatu struktur diusulkan, struktur tersebut kemudian harus
dianalisis untuk memastikan bahwa struktur tersebut memiliki kekakuan dan
kekuatan.
1.2 Klasifikasi Struktur
Sangat penting untuk perencana struktur untuk mengenali berbagai jenis elemen
penyusun suatu struktur dan dapat mengklasifikasikan struktur sesuai bentuk dan
fungsinya.
Elemen struktur. Beberapa elemen struktur, diantaranya:
Tie Rods. Batang struktural yang dikenakan gaya tarik. Karena sifat beban ini,
batang ini agak ramping, dan sering dipilih dari batang bulat (rods), batang (bars),
baja siku (angles), atau baja kanal (channel). Gambar 1.

Gambar 1.
Beams. Balok (beam) biasanya batang lurus horisontal digunakan terutama untuk
memikul beban vertikal. Balok terutama didisain untuk menahan momen lentur .
Jika balok pendek dan memikul beban yang besar, gaya geser internal akan
menjadi besar. Gambar 2. Balok ditumpu di atas 2 perletakan sendi-rol (simply
supported beam), balok ditumpu hanya pada perletakan jepit (cantilevered beam),
balok dengan perletakan jepit-jepit (fixed-supported beam), balok menerus dengan
beberapa perletakan (continuous beam).

Gambar 2.
Columns. Kolom (column) biasanya batang vertikal dan berfungsi menahan beban
tekan aksial (axial compressive loads). Penampang melintang berbentuk tabung
dan sayap lebar (wide-flange) sering digunakan untuk kolom dengan bahan logam,
dan penampang melintang berbentuk lingkaran dan persegi dengan tulangan
terbuat dari beton. Terkadang kolom bekerja beban aksial dan momen lentur.
Batang ini disebut balok kolom (beam columns) Gambar 3.

Gambar 3.
Jenis-Jenis Struktur. Kombinasi elemen struktur dan bahan dimana elemen struktur
tersebut disusun atau digabungkan disebut sistem struktur. Setiap sistem dibangun
dari satu atau lebih dari empat tipe struktur dasar, yaitu:
Trusses. Rangka (truss) Jika bentang struktur yang diperlukan cukup panjang dan
kedalamannya bukan merupakan kriteria penting dalam disain, maka struktur
rangka bisa dipilih. Rangka terdiri dari elemen ramping (slender) biasanya diatur
dalam bentuk segitiga. Gambar 4.

Gambar 4
Cables and Arches. Kabel (cable) dan lengkungan (arch) dua bentuk struktur lain
yang menggunakan bentang panjang (long span) adalah kabel dan lengkungan.
Kabel biasanya lentur dan menerima beban tarik. Biasanya digunakan untuk
mendukung jembatan. Gambar 5.

Gambar 5
Frames. Portal (frame) sering digunakan pada bangunan gedung dan merupakan
susunan dari balok dan kolom, yang dihubungkan dengan sendi atau kaku.
Gambar 6.

Gambar 6
1.3 Beban (Loads)
Pada suatu struktur perlu ditentukan beban struktur yang harus ditahan. Seringkali,
dalam mengantisipasi berbagai beban yang akan dipikul struktur itulah yang
menyediakan tipe dasar struktur yang akan dipilih untuk desain. Pada umumnya
beban terdiri dari:
Dead Loads. Beban mati (dead load) terdiri dari berat berbagai batang struktural
dan berat objek yang secara permanen bekerja pada struktur. Untuk bangunan
gedung, yang termasuk beban mati adalah berat balok, kolom, gelagar (girders),
pelat lantai, atap, dinding, pintu, perlengkapan perlistrikan, pipa, dan yang lainnya.
Highway Bridge Loads. Beban jembatan jalan raya (highway bridge load). Beban
hidup primer pada bentang jembatan adalah akibat lalulintas dan muatan
kendaraan berat seperti rangkaian truk, Gambar 7.

Gambar 7.
Railroad Bridge Loads. Beban jembatan jalan kereta api. Karena beban kereta api
melibatkan rangkaian roda yang merupakan beban terpusat, supaya bisa dihitung
dengan kalkulator biasa, tabel dan grafik kadang-kadang digunakan dalam bentuk
garis pengaruh. Gambar 8.

Gambar 8.

Impact Loads. Beban kejut. Adalah pergerakan kendaraan yang dapat memantul
atau menyamping saat bergerak di atas jembatan.
Wind Loads. Beban angin (wind load). Jika suatu struktur menahan tiupan angin,
energy kinetik angin dirubah menjadi energi potensial dan akan menyebabkan
beban angin pada suatu struktur.
Earthquake Loads. Beban gempa (earthquake load) gempa menghasilkan beban
pada struktur melalui interaksi dengan tanah dan karakteristik respon. Beban
gempa pada struktur disebabkan gerakan tanah dan tahanan lateral struktur.
Hydrostatic and Soil Pressure. Ketika suatu struktur digunakan untuk menahan air,
tanah, atau material berbutir, tekanan yang dikembangkan oleh pembebanan
menjadi kriteria penting dalam perencanaan.
Gaya
Gaya Pada Statika:
• Gaya adalah sesuatu yang dapat menyebabkan suatu benda dari keadaan diam
menjadi bergerak atau sebaliknya. Gaya dapat berupa tarikan, tekanan,
dorongan.
• Gaya tarik adalah gaya yang dihasilkan dari tarik menarik pada suatu benda.
• Gaya tekan adalah gaya yang dihasilkan dari tekanan terhadap suatu benda.
• Gaya dorong adalah gaya yang dihasilkan dari dorongan terhadap suatu benda.
• Gaya gravitasi atau gravitasi adalah gaya tarik – menarik yang berlangsung pada
seluruh partikel yang memiliki massa di alam semesta.
• Gaya mempunyai besar, arah, arti, dan titik tangkap (vektor).
• Garis disepanjang mana gaya bekerja disebut garis kerja dari gaya itu.
Gaya

Gaya tarik Gaya dorong

Gaya tekan Gaya gravitasi


Besaran gaya:
 Gaya dalam garis dijumlahkan secara aljabar
F1 F2 F3 F4 F5

 Gaya pada bidang dijumlahkan secara vektor

F1 R

F2
Jenis gaya:
 Gaya kolinear, gaya-gaya dimana garis kerjanya terletak pada satu garis lurus
F1 F2 F3 F4 F5

garis kerja gaya

 Gaya konkuren, gaya-gaya dimana garis kerjanya terdapat pada satu titik

F3 F2
F4

F5 F1
 Gaya tidak konkuren, gaya-gaya dimana garis kerjanya tidak terletak pada satu titik.
Y

F1 F2

F3

F4

F5

X
Poligon Gaya K5

R K4
R

K3
K3

K5 K4 K2
K2
K1
0 0 K1
Beberapa gaya dapat diganti dengan satu gaya yang disebut resultan gaya.
F2 F3
F1 F4 F4
R R
F3 F2
R F1
F4
F3 F2 Fi = gaya-gaya (i = 1, 2, 3,…n)
F1 R = resultan gaya
Poligon Batang, menentukan besar resultan dari gaya-gaya tidak konkuren dengan cara grafis.
K2
K4

K1 K3
R

K1 1 1, 2, 3, 4, 5 adalah jari-jari kutub


2 O adalah titik kutub
K2 3 O

K3 4

K4 5

R
Diagram kutub

0 = titik kutub
1 01 = jari-jari kutub

Poligon batang 3 R
4

K1 K2 K3 K4 5

R
Contoh 1:
Suatu gaya bekerja seperti pada gambar di bawah ini, masing-masing gaya besarnya
adalah 50 kN. Tentukan resultannya.
Skala 1 cm = …..kN

K2
K1 K3 K5 K4
O
R K3

K5 K4 O K2

K1
Contoh 2:
Suatu tali bekerja gaya F = 10 kN seperti pada gambar di bawah. Tentukan besar
gaya pada tali AC dan BC.
Skala 1 cm = …..kN

A B A

1200
K2 B 300 C
K1 K2 F K1
F = 10 kN F = 200 kg
Latihan soal:
a. Hitung gaya yang bekerja pada tali AB dan AC. b. Hitung gaya yang bekerja pada
rantai AC dan tiang BC
A C A
450 300 600 C

B 300 F = 2 ton
F = 100 kg
B
Uraian Gaya Pada Bidang Datar
Mencari besar, gaya, dan letak titik tangkap resultan gaya.
1. Cara Analitis (hitungan)
a. Gaya konkuren
Gaya-gaya dimana garis kerjanya terletak pada satu titik

K1x = K1 cos α K2x = K2 cos β


K1y = K1 sin α K2y = K2 sin β
Perjanjian tanda:
Ke atas dan ke kanan positif (+)
Ke bawah dan ke kiri negatif (-)
Soal: K2
K3 Y α1 = 300
α2 = 700
K1 α3 = 450
α2
X X α4
α3 = 20
0
α1
α5 = 750 α4 α5
K4 K1 = 25 kN
K2 = 50 kN
K5 K3 = 60 kN
Y K4 = 75 kN
K5 = 40 kN
Hitung: R
Resultan gaya (R)
Arah sumbu X: Rx = Ʃ Kx = K1x – K2x = K1 cos α – K2 cos β
Arah sumbu Y: Ry = Ʃ Ky = K1y – K2y = K1 sin α – K2 sin β

dan bekerja di titik pusat (O)

Arah R adalah:
Gaya tidak konkuren,

Anda mungkin juga menyukai