RISNA GUNAWAN
177002061
JUDUL KERJA PRAKTEK
TEKNIK
Mutasi Trafo Distribusi
1. PEMELIHARAAN DISTRIBUSI (HARDIST)
Pengukuran dan Perbaikan Pentanahan SUTM, Gardu Memasang Tiang Listrik baru dan Menebang Tiang
Tembok dan Gardu Distribusi Listrik lama
Pengukuran Arus dan Tegangan pada Gardu Distribusi Merubah Konstruksi Tiang
Pemindahan Tiang
Mengganti Jenis Penghantar SUTM
Pembersihan Gardu Tembok
Mengganti Sectionalizer dengan Load Break Switch
Membereskan gudang Trafo Distribusi
PENEMPATAN KERJA
TEKNIK
TRANSAKSI ENERGI
PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK (P2TL)
Keandalan sistem distribusi tenaga listrik dapat didefinisikan
sebagai kemampuan komponen sistem tenaga listrik untuk
mengantarkan listrik ke semua titik konsumsi, dalam kuantitas
dan dengan kualitas yang sesuai dengan keinginan konsumen.
Keandalan sistem distribusi erat kaitannya dengan masalah
LANDASAN pemutusan beban yang merupakan akibat adanya gangguan
TEORI pada sistem. Keandalan sistem distribusi berbanding terbalik
dengan tingkat pemutusan beban sistem. Semakin tinggi
frekuensi pemutusan beban pada sistem maka keandalan sistem
semakin berkurang, begitu juga sebaliknya.
GANGGUAN JARINGAN DISTRIBUSI
Berdasarkan SPLN 52-3: 1983 gangguan pada saluran distribusi adalah sebagai berikut :
• Tegangan dan arus abnormal • Kegagalan atau kerusakan peralatan dan saluran
• Pemasangan yang kurang baik • Manusia
• Penuaan • Hujan dan cuaca
• Beban lebih • Binatang dan benda-benda asing
• Angin dan pohon • Bencana Alam
• Petir
SISTEM PROTEKSI JARINGAN DISTRIBUSI
Sistem proteksi pada jaringan distribusi adalah suatu sistem pengaman yang terpasang pada sistem tenaga
listrik yang bertujuan untuk mendeteksi dan mengisolasi element-element sistem tenaga listrik dari
gangguan.
Sistem proteksi yang baik harus mampu :
Melakukan koordinasi dengan sistem proteksi yang lain
Mengamankan peralatan dari kerusakan yang lebih luas akibat gangguan
Membatasi kemungkinan terjadinya kecelakaaan
Secepatnya membebaskan pemadaman karena gangguan
Membatasi daerah pemadaman akibat gangguan
Mengurangi frekuensi pemutusan permanen karena gangguan
RECLOSER
Recloser merupakan salah satu peralatan pengaman pada jaringan distribusi untuk arus lebih yang
disebabkan oleh hubung singkat antara fasa dengan fasa atau fasa dengan tanah, dimana recloser ini
memutus arus dan menutup kembali secara otomatis dengan selang waktu yang dapat diatur sesuai dengan
setting interval recloser untuk membebaskan sistem dari gangguan yang bersifat temporer (sementara).
CARA KERJA RECLOSER
Secara garis besar, cara kerja dari recloser adalah sebagai berikut :
1. Arus mengalir normal bila tidak terjadi gangguan.
2. Ketika terjadi sebuah gangguan, arus yang mengalir melalui recloser membuka kontak pada recloser.
3. Kontak recloser akan menutup kembali setelah beberapa detik, sesuai setting yang ditentukan. Tujuan
memberikan selang waktu adalah memberi kesempatan agar gangguan tersebut hilang dari sistem,
terutama gangguan yang bersifat temporer.
4. Apabila yang terjadi adalah gangguan permanen, maka recloser akan membuka dan menutup balik
sesuai setting yang ditentukan dan kemudian lock out.
5. Setelah gangguan permanen dibebaskan oleh petugas, baru dapat dikembalikan pada keadaan normal.
MONITORING GANGGUAN RECLOSER
OTOMATIS
RECLOSER ULP RAJAPOLAH
2 BOJO Bojongjengkol
7 CPDY Cipeundeuy
BULAN
OKTOBER
GANGGUAN KABEL
BINATANG
LAYANG2 DLL
HUJAN / PETIR
POHON/DAHAN
BENCANA ALAM
TIDAK DIKETEMUKAN
JUMLAH
SKALA GRAFIK PENYEBAB
GANGGUAN RECLOSER ULP RJP
OKTOBER 2020
GANGGUAN KABEL
BINATANG
SUTM
PUTUS,JAMPER
PUTUS,SUTM
LEPAS DARI ISO-
25% LATOR
LAYANG2 DLL
50% HUJAN / PETIR
POHON/DAHAN
25%
Aresster, FCO, Isolator
Rusak
LBS/POLE SWITCH
RUSAK
BENCANA ALAM
TIDAK
DIKETE-
MUKAN
Kegiatan monitoring recloser ini dimaksudkan untuk
mengetahui keandalan jaringan distribusi tegangan 20 kV
wilayah kerja ULP Rajapolah sehingga dapat melakukan
perbaikan jaringan SUTM secepatnya jika diperlukan.