8 Keuangan, Real estat dan Jasa Persh. 305,2 368,1 183,7 198,8
9 Jasa-jasa 399,3 483,8 182,0 193,7
Produk Domestik Bruto (PDB) 3949,3 4954,0 1963,1 2082,1
PDB Tanpa Migas 3532,8 4426,4 1820,5 1939,3
Sumber: www.BPS.go.id
www.ibm.ac.id pmb@ibm.ac.id (021) 8269345 ibmbekasi IBM TV
0
Pendapatan Nasional Dengan Pendekatan
Pengeluaran (Gross National Product/ GNP)
• Menjumlahkan dari semua pengeluaran yang dilakukan oleh semua pelaku
ekonomi (rumah tangga, perusahaan, pemerintah dan masyarakat luar
negeri) di suatu negara selama satu tahun.
• Y = C+I+G+(X-M)
Keterangan:
Y = Pendapatan Nasional
C = Konsumsi Rumah Tangga
I = Investasi
G = Pengeluaran Pemerintah (Konsumsi dan Investasi)
X-M = Ekspor neto (Nilai ekspor – nilai impor)
2. Instrumen yang berkaitan dengan upaya mendorong kegiatan sektor swasta, misalnya menetapkan regulasi
bagi sektor swasta, melakukan redistribusi faktor produksi, alhisbah, perlindungan bagi masyarakat lemah.
3. Pricing policy, di mana negara meregulasi harga dengan cara intervensi pasar, penetapan harga, atau
mendorong kebijakan diskriminasi harga untuk kelompok masyarakat, daerah, atau sektor tertentu yang
dipandang merupakan kepentingan publik. Pricing policy ini juga perlu dilakukan
ketika pasar tidak dapat bersaing sempurna sehingga harga yang dihasilkan tidak merugikan masyarakat.
4. Kebijakan fiskal, yaitu pengelolaan APBN disesuaikan dengan prinsip-prinsip keuangan publik Islam.
Dalam literatur kontemporer, fenomena yang berlaku pada masa Abu Yusuf dapat dijelaskan dalam teori
permintaan. Teori ini menjelaskan hubungan antara harga dengan banyaknya barang yang diminta. Jika harga
komoditi naik maka akan direspon oleh penurunan jumlah komoditi yang dibeli. Begitu juga jika harga komoditi
turun maka akan direspon oleh konsumen dengan meningkatkan jumlah komoditi yang dibeli. Abu Yusuf
membantah pemahaman seperti itu, karena pada kenyataannya tidak selalu terjadi bahwa jika persediaan
barang sedikit maka harga akan mahal, dan jika persediaan barang melimpah, harga akan murah. Ia
menyatakan (Amalia, 2010: 131):
“Kadang-kadang makanan berlimpah, tetapi tetap mahal dan kadang-kadang makanan sangat sedikit tetapi
tetap murah”