Anda di halaman 1dari 45

KESALAHAN DALAM

MANAJEMEN KEUANGAN
1. Tidak Mempunyai Program Menabung
(Saving Plan)

Setiap perusahaan wajib menyisihkan


sekian persen dari keuntungan untuk
disimpan dalam bentuk tabungan atau
investasi lainnya. Persentase keuntungan
yang ditabungkan berkisar 5%-15%.
2. Melakukan Pembelian yang Tidak Perlu

Salah satu hal yang merusak program


keuangan anda adalah membeli barang
yang tidak perlu dan belum mendesak
untuk keperluan usaha.
3. Tergoda Barang Mewah (Luxuries)

Memiliki barang mewah memang menjadi


sebuah kebanggaan tersendiri, apalagi bisa
dipajang, dipakai dan dijadikan aset di
perusahaan. Namun, jika keuangan belum stabil,
maka pembelian barang mewah bukanlah
keputusan yang bijak.
4. Ketergantungan Berlebihan terhadap Kartu
Kredit
Penggunaan kartu kredit memang membuat
segala urusan transaksi menjadi lebih mudah
dan lancar. Namun bila tidak bisa memberikan
limit dan terlalu asyik menggunakan kartu
kredit, bukan tidak mungkin anda akan shock
tiap bulannya.
5. Tidak Menyisihkan untuk Dana Darurat

Bila profit sudah dicapai oleh usaha anda, maka


sisihkan untuk dana cadangan dalam
menghadapi keperluan-keperluan tak terduga.
6. Tidak Berkomitmen Membatasi
Pengeluaran

Agar keuangan usaha anda berada pada jalur


yang benar, maka berkomitmenlah dalam
pembatasan anggaran yang ketat dan hemat.
7. Menunda dan Membiarkan Hutang
Menumpuk
Banyak wirausahawan yang terlena
mendapatkan pinjaman hutang dengan bunga
rendah, sehingga tidak berupaya keras untuk
segera melunasinya, dan bahkan cenderung
membiarkannya menumpuk karena
menganggap enteng.
8. Terlibat Perjudian
Apapun usaha yang anda kerjakan, bila
perjudian selalu membayangi anda, maka
niscaya sulit menemui kesuksesan.
9. Mempercayakan Keuangan pada Orang
yang Tidak Tepat
Banyak perusahaan besar yang terseok-seok
menghadapi kekacauan finansial karena
mempercayakan atau menugaskan manajerial
keuangan kepada orang-orang yang tidak cakap
atau tidak jujur. Jadi, berhati-hatilah dalam
menentukan keputusan tersebut.
10. Investasi yang Berlebihan
Investasi merupakan langkah baik dalam
menyimpan uang, namun bila dilakukan dengan
berlebihan (over investments), maka usaha anda
akan kocar-kacir disaat menghadapi suatu
kebutuhan yang tak terduga, dan pada gilirannya
mencari pinjaman dengan persentase bunga
tertentu, sehingga mengkerdilkan margin
keuntungan usaha anda.
11. Mencampurkan Aset Pribadi dan Bisnis

Mencampur adukkan antara keuangan pribadi


dan uang usaha masih sering terjadi, khususnya
pada perusahaan-perusahaan pribadi. Hal
tersebut tidak akan menyehatkan bagi
perkembangan usaha.
12. Tidak Mempunyai Pembukuan yang Baik

Perusahaan yang profesional adalah perusahaan


yang memiliki pembukuan keuangan yang jelas.
Neraca pemasukan dan pengeluaran harus
dipaparkan secara terperinci agar bisa segera
mengetahui kondisi perusahaan sehingga lebih
cepat untuk membuat keputusan.
13. Tidak Memperhitungkan Pajak dan Zakat

Satu poin yang simpel namun cukup berarti


adalah perhitungan pajak dan perencanaan zakat.
Banyak perusahaan muda yang baru tumbuh
terkadang lupa memperhitungkan urusan pajak
dalam perencanaan keuangannya, termasuk juga
enggan untuk berzakat tiap tahunnya. Walaupun
sederhana, namun sejatinya memiliki pengaruh
penting terhadap kelancaran bisnis anda.
Kesalahan berikutnya :
1. Anda Terus Menunggu Gaji Datang, Bertahan
hanya dengan beberapa puluh ribu rupiah
untuk makan & transport disetiap harinya
2. Anda Tidak Memiliki Rekening Tabungan, Diluar
gaji min berisi uang sejumlah 3-6 kali gaji untuk
mengatasi situasi darurat
3. Tidak Mampu Membayar Tagihan Kartu Kredit,
Anda hanya membayar minimum setiap kali
Anda mendapat tagihan kartu kredit
4. Anda Bergantung pada Orang Tua, Dan sering
kali Kita bertanya pada Ayah atau Ibu
apakah mereka dapat meminjamkan uang

5. Anda Bahkan Tidak Memikirkan Pensiun Sama


Skali, Anda mungkin msh muda tetapi
sekaranglah saat yg tepat memikirkan hal itu
1. Merasa tak punya waktu untuk mengelolanya


Banyak dari kita yang sering mengeluh tidak punya waktu. Tetapi
dari 24 jam dalam sehari yang Anda miliki, benarkah Anda betul-
betul tak memiliki waktu? Tentu saja sebenarnya Anda mempunyai
waktu; Anda hanya tidak memberikan prioritas untuk menjadwalkan
pengelolaan keuangan. Kalau sepulang dari kantor Anda sudah
merasa begitu lelah, cobalah menjadwalkan pengelolaan uang ini
pada Sabtu pagi. Dari membayar tagihan-tagihan, mencatat
berbagai pengeluaran selama seminggu, atau memelajari program-
program investasi yang ditawarkan bank. Selalu ingat, semakin Anda
menunda pekerjaan ini, semakin sulit Anda menjadikan pembukuan
keuangan sebagai kebiasaan Anda.
 
2. Tidak melakukan perencanaan keuangan

Kata merencanakan keuangan, atau mencatat pengeluaran,


sering membuat orang mundur. Memangnya penting ya,
mencatat setiap receh yang Anda keluarkan, atau membatasi
setiap pengeluaran meskipun itu hanya membeli kopi dan
sepotong donat? Mungkin memang tak perlu sejelimet itu.
Namun ada cara yang lebih praktis untuk melacak kemana
perginya uang Anda. Salah satunya, dengan menggunakan
satu amplop selama seminggu atau sebulan, seperti saat
Anda mendapat uang saku mingguan dari orangtua Anda.
3. Terlalu banyak -atau terlalu sedikit- utang

Siapa bilang utang itu selalu berakibat negatif? Utang tidak akan
menghancurkan hidup Anda jika Anda bisa memanfaatkannya untuk
kehidupan Anda selanjutnya. Dengan utang, Anda bisa melanjutkan
sekolah, bisa membeli apartemen yang kemudian Anda sewakan
(sehingga pembayaran sewa bisa Anda gunakan untuk membayar
cicilannya), bahkan bisa menyediakan modal usaha untuk Anda.
Takut berutang kadang-kadang bisa membuat Anda kehilangan
kesempatan; namun terlalu banyak berutang -apalagi jika utang
tersebut melebihi kemampuan Anda untuk membayar cicilannya-
bisa mengakibatkan kekacauan dalam kondisi keuangan Anda.
4. Bergantung pada asuransi

Anda menyadari bahwa saat ini orang Indonesia sudah mulai


"insurance minded". Anda lega karena sudah membeli sebuah
produk asuransi jiwa sejak 10 tahun lalu, yang preminya masih
harus Anda bayarkan selama 20 tahun ke depan. Anda tidak
ingin membeli produk asuransi ataupun investasi lainnya, karena
merasa tanggung jawab Anda untuk menyediakan suatu bentuk
pengamanan terhadap hidup Anda telah dilakukan. Sayangnya,
Anda lupa mempertimbangkan, inflasi bisa menyebabkan
pembayaran manfaat asuransi 20 tahun mendatang mungkin
sudah tidak terlalu besar nilainya. Apalagi jika Anda memilih
produk asuransi dengan nilai premi terendah.
Kesalahan Arts dalam mengelola keuangan

1. Tidak pernah menabung

• Sebagian besar anak di dunia diajarkan untuk menabung sejak


masih kecil. Meski mungkin orang kaya raya tak pernah melakukan
hal yang sama. Namun pastinya, jika Anda tidak pernah menabung
nasib buruk akan menimpa Anda seperti yang terjadi pada
selebritis-selebritis dunia.
• Pamela Anderson dikabarkan bangkrut setelah ketahuan berutang
senilai US$ 1,1 juta dan terpaksa harus menjual rumahnya.
Sebelumnya pada 1978, Larry King juga bernasib sama dan harus
mendaftarkan kebangkrutannya ke pihak terkait karena mencuri
uang dari rekan bisnisnya.
2. Tidak bisa mengelola uang sendiri
• Jika Anda memiliki uang dalam jumlah melimpah, keahlian
mengelolanya sendiri sangat diperlukan. Sayangnya, banyak
selebritis yang tidak memiliki banyak waktu untuk melakukannya
dan mempercayakan tugas tersebut pada orang lain.
• Dalam banyak kasus, para selebritis justru membayar orang yang
salah. Akhirnya para selebritis harus merelakan uangnya karena
menjadi korban pencurian atau penipuan.
• Beberapa selebritis yang tidak beruntung karena membayar orang
lain untuk mengelola uangnya adalah aktor Nicolas Cage, juga
penyanyi Toni Braxton dan Dionne Warwick.
3. Mengemplang pajak
•Bukan hanya orang biasa yang menghindar pembayaran pajak.
Bahkan orang-orang kaya dan tenar juga sering mengemplang
pajak hingga pihak pemerintah harus mengejarnya.
•Tentu saja para selebritis tidak bisa kabur dari kewajibannya,
mengingat semua pajaknya tetap dihitung dan diakumulasi
pihak berwenang. Kasus penunggakan pajak yang terus
menggunung menimpa selebritis papan atas Martha Stewart
yang harus membayar US$ 220 ribu sebelum akhirnya
dijebloskan ke penjara.
•Sebagian selebritis lain yang juga terbelit masalah pajak adalah
Brat Pack, aktor Wesley Snipes dan penyanyi Willie Nelson.
4. Hobi beli barang mewah
• Para orang kaya dan populer seringkali membeli barang-barang
yang tidak dibutuhkannya dalam harga mahal. Beberapa
selebritis terbiasa menghabiskan uang untuk membeli barang-
barang mewah seperti perhiasan dan gadget super canggih.
• Istri pemain bola David Beckham, Victoria baru-baru ini membeli
iPhone 5 emas 24 karat seharga US$ 35.998. atau Rp 441,3 juta
(kurs: Rp 12.261 per dolar AS).

Bahkan aktor tenar Daniel Radcliffe menghabiskan uang senilai


US$ 17 ribu atau Rp 208,4 juta untuk membeli tempat tidur.
Selain itu, aktris Katie Holmes yang menghabiskan US$ 6.000
atau Rp 73,5 juta untuk kostum Haloween.
5. Belanja berlebihan
• Wajar jika Anda sesekali berbelanja dalam jumlah
besar. Namun melakukannya berkali-kali berarti
menjerumuskan diri sendiri dalam belitan masalah
keuangan. Terlebih lagi, kalau Anda memiliki banyak
uang.
• Lihat saja bagaimana sebagian besar selebritis
menghabiskan banyak uang seperti Jay Leno yang
membeli banyak mobil. Selain itu, aktris Imelda
Marcos yang mengkoleksi 2.000 sepatu tanpa
memakainya.
6. Bergaya hidup melebihi kemampuan
• Jangan pernah mengeluarkan uang lebih dari yang
dimiliki. Sayangnya, banyak selebritis yang menghabiskan
uang melebihi jumlah yang digenggamnya.
• Lihatlah, bagaimana penyanyi Cyndi Lauper kehilangan
semuanya pada 1981. Untungnya kepopuleran berhasil
mengembalikan semua uangnya yang hilang. Penyanyi
lain bahkan harus menyewa apartemen setelah sering
berfoya-foya.
7. Salah pilih investasi
• Menginvestasikan uang selalu menjadi kegiatan
yang baik. Namun akan menjadi malapetaka jika
pelakunya salah memilih investasi. Kasus ini
sering terjadi pada para selebritis yang tak
pernah takut kehilangan uang.
• Diantara selebritis yang salah berinvestasi adalah
rapper ternama Jay Z. Investasinya di J Hotels
ternyata tidak berhasil memberikan keuntungan.
8. Sering meminjamkan uang ke teman dan
keluarga
• Menjadi orang kaya tentu mendatangkan banyak teman dan
keluarga. Bahkan orang yang tak terlalu Anda kenal berani
datang dan meminjam uang. Memang, pepatah lama
menyatakan, apa lah arti uang dibandingkan persahabatan,
tapi hati-hati, justru hal tersebut bisa merugikan Anda.
• Lalu siapa selebriti yang pernah mengalami kerugian seperti
itu. Aktor televisi Willie Aames, juara tinju Leon Spinks dan
aktris Natasha Lyonne, harus menderita kerugian besar
karena terlalu banyak meminjamkan uang pada teman dan
keluarganya. (Sis/Ndw)
1. Tidak memiliki/membuat anggaran
• Anggaran dalam keuangan seperti halnya sebuah pondasi utama.
Karena, tanpa anggaran kita tidak akan pernah tau keluar masuk
uang kita. Sehingga, uang bisa keluar tanpa terkontrol. Maka dari
itu, anggaran bisa menjadi solusi untuk mengatasi problem
tersebut. Kenapa begitu? Karena sebelum uang benar-benar
keluar/dipergunakan, kita terlebih dahulu membuat anggaran
pengeluaran apa saja yang benar- benar di butuhkan pada waktu
itu. Dan dengan uang yang ada, Anda harus merencanakan dan
memikirkan dengan matang-matang, barang apa saja yang sangat
Anda butuhkan dan yang bisa di tunda dulu. Kalau perlu, Anda
harus membuat catatan pengeluaran Anda setiap bulannya,
supaya benar-benar terkontrol pengeluaran Anda :)
2. Berbelanja tanpa ada prioritas
• Belanja tanpa ada prioritas pasti akan menguras habis
uang di kantong Anda. Apalagi untuk Anda yang suka
shopping. Melihat barang bagus sedikit pasti selalu ingin
membeli. Padahal barang tersebut bukanlah prioritas
utama yang termasuk dalam kebutuhan primer. Sangat
disayangkan jika hal ini benar-benar terjadi kepada
Anda. Jadi, setiap Anda mendapatkan gaji, belilah
barang yang sudah masuk dalam daftar anggaran Anda.
Dan pastikan mendahulukan kebutuhan primer Anda,
jangan mendahulukan kebutuhan sekunder.
3.  Tidak merencanakan pengelolan uang
untuk masa depan
• Mengelola uang untuk masa depan ini sangat penting
juga. Karena ini sedikit banyak untuk investasi masa
depan kita. Investasi tidak cukup dengan kepandaian saja.
Akan sangat lengkap jika Anda memiliki ke dua investasi
tersebut. Jadi, setelah gajian dan membuat anggaran yang
sudah ada prioritasnya, jangan lupa menyisakan beberapa
persen dari gaji Anda untuk di tabung. Jika dengan
menabung sendiri Anda kawatir karena uangnya akan di
ambil, Anda bisa menabung di bank, atau mungkin
mengikuti asuransi. Saat ini banyak sekali macam-macam
asuransi yang di tawarkan :)
4. Menyepelekan hutang
• Segeralah lunasi hutang Anda jika memiliki
hutang. Karena, menunda-nunda membayar
hutang bukanlah cara yang tepat untuk bisa
mengatur keuangan. Segera lunasi hutang
Anda saat sudah ada uang, dan jalankan cara
nomor 1,2, supaya bisa mengashilakan yang
nomor 3. Dan selanjutnya, jangan lagi
membiasakan untuk berhutang.
Kesalahan dalam mengelola keuangan
1. Tidak mempunyai program menabung ( Saving Plan)
2. Melakukan pembelian yg tidak perlu
3. Tergoda Barang mewah (Luxuries)
4. Ketergantungan berlebihan terhadap kartu kredit.
5. Tidak menyisihkan untuk dana darurat
6. Tidak berkomitmen membatasi pengeluaran
7. Menunda dan membiarkan hutang menumpuk
8. Terlibat perjudian
9. Mempercayakan keuangan pada orang yang tidak tepat.

Anda mungkin juga menyukai