Anda di halaman 1dari 56

MANAJEMEN UPAYA

KESEHATAN
MASYARAKAT
OLEH : PETRUS D.GURNING, SKM, MSC
WIDYAISWARA MADYA PADA UPTD LATNAKES PROV.NTT
TUJUAN PEMBELAJARAN

• HASIL BELAJAR :

PESERTA MAMPU MELAKUKAN MANAJEMEN UPAYA PELAYANAN KESEHATAN


MASYARAKAT DI PUSKESMAS

• INDIKATOR HASIL BELAJAR :

1. PESERTA MAMPU MENJELASKAN PENDEKATAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT DI


PUSKESMAS
2. PESERTA MAMPU MELAKUKAN MANAJEMEN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT DI
PUSKESMAS
3. PESERTA MAMPU MELAKUKAN PENYELENGGARAAN SURVEILENS EPIDEMIOLOGI DI
PUSKESMAS
Upaya Kesehatan Puskesmas
UKM ESENSIAL UKM PENGEMBANGAN UKP
Bersifat inovatif 1. Rawat jalan (kunjungan Sistem rujukan
1. Promosi kesehatan
sehat maupun sakit)
2. Kesehatan lingkungan Disesuaikan dengan
prioritas masalah 2. Gawat darurat Upaya
3. Kesehatan keluarga
kesehatan, kekhususan 3. Persalinan normal peningkatan mutu
4. Gizi wilayah kerja, dan potensi 4. Perawatan di rumah
5. Pencegahan dan sumber daya yang
pengendalian penyakit tersedia 5. Rawat inap, sesuai Pencatatan dan
kebutuhan pelayanan pelaporan melalui
Dalam melaksanakan UKM dan UKP, Puskesmas menyelenggarakan
Sistem Informasi
kegiatan:
Puskesmas (SIP)
1.Manajemen Puskesmas; 2. Pelayanan kefarmasian; 3. Pelayanan
Perkesmas;
4. Pelayanan laboratorium; dan 5. Kunjungan keluarga

Untuk menjangkau wilayah kerjanya, Puskesmas didukung oleh


jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring Puskesmas

Permenkes Nomor 43 Tahun 2019


BAB II (PERMENKES 43 TAHUN 2019
PRINSIP PENYELENGGARAAN, TUGAS, FUNGSI DAN WEWENANG

• PASAL 3

(1) PRINSIP PENYELENGGARAAN PUSKESMAS MELIPUTI:

a. PARADIGMA SEHAT;

b. PERTANGGUNGJAWABAN WILAYAH;

c. KEMANDIRIAN MASYARAKAT;

d. KETERSEDIAAN AKSES PELAYANAN KESEHATAN;

e. TEKNOLOGI TEPAT GUNA; DAN

f. KETERPADUAN DAN KESINAMBUNGAN.


2) Berdasarkan prinsip paradigma sehat
(

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a,


Puskesmas mendorong seluruh pemangku
kepentingan berpartisipasi dalam upaya
mencegah dan mengurangi risiko kesehatan
yang dihadapi individu, keluarga, kelompok,
dan masyarakat melalui Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat.
(3) Berdasarkan prinsip pertanggungjawaban
wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
b, Puskesmas menggerakkan dan bertanggung
jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya.
(4) Berdasarkan prinsip kemandirian
masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf c, Puskesmas mendorong
kemandirian hidup sehat bagi individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat.
(5)Berdasarkan prinsip ketersediaan akses pelayanan
kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
d, Puskesmas menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan
yang dapat diakses dan terjangkau oleh seluruh
masyarakat di wilayah kerjanya secara adil tanpa
membedakan status sosial, ekonomi, agama, budaya,
dan kepercayaan.
(6)Berdasarkan prinsip teknologi tepat guna
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e,
Puskesmas menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan
dengan memanfaatkan teknologi yang sesuai dengan
kebutuhan pelayanan, mudah dimanfaatkan, dan tidak
berdampak buruk bagi lingkungan.
(7)Berdasarkan prinsip keterpaduan dan
kesinambungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf f, Puskesmas mengintegrasikan dan
mengoordinasikan penyelenggaraan UKM dan UKP
lintas program dan lintas sektor serta melaksanakan
Sistem Rujukan yang didukung dengan manajemen
Puskesmas.
PASAL 4

(1)PUSKESMAS MEMPUNYAI TUGAS MELAKSANAKAN KEBIJAKAN KESEHATAN UNTUK MENCAPAI


TUJUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN DI WILAYAH KERJANYA.
(2)UNTUK MENCAPAI TUJUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA AYAT (1),
PUSKESMAS MENGINTEGRASIKAN PROGRAM YANG DILAKSANAKANNYA DENGAN PENDEKATAN
KELUARGA.
(3)PENDEKATAN KELUARGA SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA AYAT (2) MERUPAKAN SALAH SATU
CARA PUSKESMAS MENGINTEGRASIKAN PROGRAM UNTUK MENINGKATKAN JANGKAUAN SASARAN
DAN MENDEKATKAN AKSES PELAYANAN KESEHATAN DI WILAYAH KERJANYA DENGAN
MENDATANGI KELUARGA.
PASAL 5 (PERMENKES 43 TAHUN 2019)
TENTANG PUSKESMAS. FUNGSI PUSKESMAS :

• A. PENYELENGGARAAN UKM TINGKAT PERTAMA DI WILAYAH KERJANYA


• B. PENYELENGGARAAN UKP TINGKAT PERTAMA DI WILAYAH KERJANYA

 
 
 
PASAL 6 (PEMENKES 43 TAHUN 2019)
DALAM MELAKSANAKAN FUNGSI PENYELENGGARAAN UKM
TINGKAT PERTAMA DI WILAYAH KERJANYA SEBAGAIMANA
DIMAKSUD DALAM PASAL 5 HURUF A, PUSKESMAS BERWENANG
UNTUK:
• MENYUSUN PERENCANAAN KEGIATAN BERDASARKAN HASIL ANALISIS
MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT DAN KEBUTUHAN PELAYANAN YANG
DIPERLUKAN;
• MELAKSANAKAN ADVOKASI DAN SOSIALISASI KEBIJAKAN KESEHATAN;
• MELAKSANAKAN KOMUNIKASI, INFORMASI, EDUKASI, DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DALAM BIDANG KESEHATAN;
LANJUTAN (KEWENANGAN PUSK.)

• MENGGERAKKAN MASYARAKAT UNTUK MENGIDENTIFIKASI DAN


MENYELESAIKAN MASALAH KESEHATAN PADA SETIAP TINGKAT
PERKEMBANGAN MASYARAKAT YANG BEKERJA SAMA DENGAN PIMPINAN
WILAYAH DAN SEKTOR LAIN TERKAIT;
• MELAKSANAKAN PEMBINAAN TEKNIS TERHADAP INSTITUSI, JARINGAN
PELAYANAN PUSKESMAS DAN UPAYA KESEHATAN BERSUMBER DAYA
MASYARAKAT;
• MELAKSANAKAN PERENCANAAN KEBUTUHAN DAN PENINGKATAN KOMPETENSI
SUMBER DAYA MANUSIA PUSKESMAS;
• MEMANTAU PELAKSANAAN PEMBANGUNAN AGAR BERWAWASAN KESEHATAN;
LANJUTAN

• MEMBERIKAN PELAYANAN KESEHATAN YANG BERORIENTASI PADA KELUARGA,


KELOMPOK, DAN MASYARAKAT DENGAN MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR
BIOLOGIS, PSIKOLOGIS, SOSIAL, BUDAYA, DAN SPIRITUAL;
• MELAKSANAKAN PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI TERHADAP AKSES,
MUTU, DAN CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN;
LANJUTAN

• MEMBERIKAN REKOMENDASI TERKAIT MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT KEPADA DINAS


KESEHATAN DAERAH KABUPATEN/KOTA, MELAKSANAKAN SISTEM KEWASPADAAN DINI, DAN
RESPON PENANGGULANGAN PENYAKIT;
• MELAKSANAKAN KEGIATAN PENDEKATAN KELUARGA; DAN
• MELAKUKAN KOLABORASI DENGAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA DAN
RUMAH SAKIT DI WILAYAH KERJANYA,

MELALUI PENGOORDINASIAN SUMBER DAYA KESEHATAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS.


DALAM MELAKSANAKAN FUNGSI PENYELENGGARAAN UKP TINGKAT
PERTAMA DI WILAYAH KERJANYA SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM
PASAL 5 HURUF B, PUSKESMAS BERWENANG UNTUK (PERMENKES 43
TH. 2019 ,PSL 7 ) :

• MENYELENGGARAKAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR SECARA


KOMPREHENSIF, BERKESINAMBUNGAN, BERMUTU, DAN HOLISTIK YANG
MENGINTEGRASIKAN FAKTOR BIOLOGIS, PSIKOLOGI, SOSIAL, DAN BUDAYA
DENGAN MEMBINA HUBUNGAN DOKTER - PASIEN YANG ERAT DAN SETARA;
• MENYELENGGARAKAN PELAYANAN KESEHATAN YANG MENGUTAMAKAN UPAYA
PROMOTIF DAN PREVENTIF;
• MENYELENGGARAKAN PELAYANAN KESEHATAN YANG BERPUSAT PADA
INDIVIDU, BERFOKUS PADA KELUARGA, DAN BERORIENTASI PADA KELOMPOK
DAN MASYARAKAT;
LANJUTAN

• MENYELENGGARAKAN PELAYANAN KESEHATAN YANG MENGUTAMAKAN KESEHATAN,


KEAMANAN, KESELAMATAN PASIEN, PETUGAS, PENGUNJUNG, DAN LINGKUNGAN KERJA;
• MENYELENGGARAKAN PELAYANAN KESEHATAN DENGAN PRINSIP KOORDINATIF DAN KERJA
SAMA INTER DAN ANTAR PROFESI;
• MELAKSANAKAN PENYELENGGARAAN REKAM MEDIS;
• MELAKSANAKAN PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI TERHADAP MUTU DAN AKSES
PELAYANAN KESEHATAN;
• MELAKSANAKAN PERENCANAAN KEBUTUHAN DAN PENINGKATAN KOMPETENSI SUMBER
DAYA MANUSIA PUSKESMAS;
LANJUTAN

• MELAKSANAKAN PENAPISAN RUJUKAN SESUAI DENGAN INDIKASI MEDIS DAN


SISTEM RUJUKAN; DAN
• MELAKUKAN KOORDINASI DAN KOLABORASI DENGAN FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN DI WILAYAH KERJANYA, SESUAI DENGAN KETENTUAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN.
PERMENKES 43 TAHUN 2019 ,PASAL 8

• SELAIN MEMILIKI KEWENANGAN SEBAGAIMANA


DIMAKSUD DALAM PASAL 6 DAN PASAL 7,
PUSKESMAS MELAKUKAN PEMBINAAN TERHADAP
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT
PERTAMA DI WILAYAH KERJANYA.
PERMENKES 43 TAHUN 2019, PASAL 9

• SELAIN MENYELENGGARAKAN FUNGSI SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM


PASAL 5, PUSKESMAS DAPAT BERFUNGSI SEBAGAI WAHANA PENDIDIKAN
BIDANG KESEHATAN, WAHANA PROGRAM INTERNSIP, DAN/ATAU SEBAGAI
JEJARING RUMAH SAKIT PENDIDIKAN.
• KETENTUAN MENGENAI PENYELENGGARAAN PUSKESMAS SEBAGAI WAHANA
PENDIDIKAN BIDANG KESEHATAN, WAHANA PROGRAM INTERNSIP, DAN/ATAU
SEBAGAI JEJARING RUMAH SAKIT PENDIDIKAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA
AYAT (1) DILAKSANAKAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN.
MANAJEMEN PROGRAM

PROSE
• MAN
• MONEY
S
• LOKAKARYA MINI
• CAPAIAN
PROGRAM
• MATERIAL • KUALITAS
• KEGIATAN PELAYANAN
• METHODE
PROGRAM • REALISASI
• MACHINE
OUTPU
• PENGELOLAAN KEUANGAN
KEUANGAN
INPUT • PENGELOLAAN
SDM T

Manajemen Kesehatan Masyarakat 22


MANAJEMEN UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT
P1
1. MENGUMPULKAN,
MENGOLAH
P2 PELAKSANAAN
P3
1. MONITORING DAN

PENGAWASAN-
PENGENDALIAN - PENILAIAN
PELAKSANAAN
PERENCANAAN
MENNGANALISIS DATA EVALUASI
PROGRAM
2. IDENTIFIKASI MAS.

PENGGERAKAN –
KEGIATAN 2. PELAPORAN
KES.
3. MENENTUKAN
PRIORITAS MASALAH
KESEHATAN
4. MENCARI AKAR
PENYEBAB MASALAH
KESEHATAN
5. MENETAPKAN CARA
PEMECAHAN
MASALAH SECARA
TERINTEGRASI
6. MENYUSUN &
Manajemen Kesehatan Masyarakat 23
MENGUSULKAN RUK
7. MENYUSUN RPK
TAHAPAN PERENCANAAN
ANALISIS SITUASI, AL: MASALAH

HASIL EVALUASI KINERJA


• PELAYANAN • KINERJA PELAYANAN KINERJA
• MUTU (misal INM) • KINERJA MUTU

HASIL KEBUTUHAN • KEBUTUHAN & PIS PK IKH


& HARAPAN HARAPAN
MASYARAKAT MASYARAKAT

CAPAIAN PIS PK
• PIS PK

RP RU
RPK K K
B

RENCANA LIMA
TAHUNAN
PUSKESMAS AJISAKTI - MASALAH GIZI BURUK
ANALISIS PENYEBAB
LOKUS GIZI BURUK MASALAH

RENCANA USULAN KEGIATAN

RPK TAHUNAN
(RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN)

RPK BULANAN
(RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN)
PELAYANAN KESEHATAN KELUARGA
TUJUAN Permenkes 25/2014, Permenkes 97/2014, Permenkes 25/2016
1. Menyiapkan remaja & PUS untuk menjalani
kehidupan reproduksi sehat & bertanggung KEGIATAN
jawab;
2. Menyiapkan kesehatan bumil, bulin, nifas, • Pelayanan kontrasepsi/KB bagi Pasangan Usia Subur
agar mampu melahirkan generasi sehat dan • Pelayanan kesehatan reproduksi bagi calon pengantin
berkualitas; • Pelayanan antenatal
3. Menjamin kelangsungan hidup, tumbuh • Edukasi kesehatan ibu hamil melalui Buku KIA dan Kelas Ibu Hamil
kembang, dan terpenuhinya hak kesehatan • Pelayanan persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan
anak secara optimal • Pelayanan ibu nifas, termasuk manajemen laktasi dan pelayanan KB pasca
persalinan
4. Mencegah dan mengurangi angka kesakitan • Perawatan esensial bayi baru lahir, termasuk skrining hipotiroid kongenital
dan kematian ibu, bayi baru lahir, bayi, dan anak
• Pelayanan kesehatan bayi dan anak balita (Manajemen Terpadu Bayi
balita
Muda/MTBM, Manajemen Terpadu Balita Sakit/MTBS, Skrining Deteksi
5. Meningkatkan kesehatan lanjut usia dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang/SDIDTK)
• Edukasi kesehatan anak balita melalui Buku KIA dan Kelas Ibu Balita
Sasaran • Penyelenggaraan Usaha Kesehatan Sekolah
Penduduk usia reproduksi dan Pasangan Usia • Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
Subur, ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi • Surveilans: Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS
baru lahir, bayi, anak usia di bawah lima tahun KIA), PWS KB, surveilans kematian ibu, dan surveilans kesehatan anak.
(balita), anak usia pra-sekolah, anak usia • Puskesmas menyelenggarakan Gerakan Pelayanan Santun Lansia, Posyandu
sekolah, dan remaja serta lansia. Lansia, Pengembangan peran lansia, Home Care dan Long Term Care
MANAJEMEN KESEHATAN MASYARAKAT
29
PELAYANAN GIZIPermenkes 23 Tahun 2014
KEGIATAN
Pelayanan gizi di Puskesmas adalah
kegiatan pelayanan gizi mulai dari upaya • Asuhan gizi pada pelayanan gizi rawat jalan dan rawat inap
promotif, preventif, kuratif, dan • Edukasi gizi/pendidikan gizi mengacu pada pedoman gizi
rehabilitatif yang dilakukan di wilayah seimbang dan sesuai dengan risiko/masalah gizi
kerja Puskesmas • Konseling ASI Eksklusif dan Pemberian Makan Bayi
Anak/PMBA
TUJUAN • Konseling Gizi melalui Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak
Terciptanya sistem pelayanan gizi yang
Menular
komprehensif di Puskesmas yang menjadi dasar • Pengelolaan Pemantauan Pertumbuhan Balita di Posyandu
bagi pelaksanaan pelayanan gizi yang bermutu • Pengelolaan Pemberian Kapsul Vitamin A bagi bayi (6-11 bulan),
dalam rangka mengatasi masalah gizi balita (12-59 bulan) dan ibu nifas
perorangan dan masyarakat di wilayah kerja • Pengelolaan Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) bagi ibu
Puskesmas hamil dan ibu nifas
• Edukasi dalam rangka pencegahan anemia pada remaja putri dan
SASARAN WUS
seluruh masyarakat di dalam wilayah kerja • Pengelolaan Pemberian PMT anak Balita, Ibu hamil dan PMT
Puskesmas khsusunya bayi, balita, anak anak sekolah
usia sekolah, remaja putri, ibu hamil, ibu
Manajemen Kesehatan Masyarakat
• Pemulihan Gizi Berbasis Masyarakat (PGBM) di Pos Pemulihan 30

menyusui, pekerja wanita dan lansia Gizi


• Pembinaan Gizi di Institusi
PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PERMENKES 13 TAHUN 2015

Pelayanan kesehatan lingkungan di KEGIATAN


Puskesmas adalah kegiatan pelayanan
kesehatan lingkungan berupa kegiatan • Konseling Kesehatan Lingkungan
promotif, preventif di wilayah kerja • Pengawasan dan pembinaan kesehatan lingkungan di
Puskesmas untuk mendukung terwujudnya tempat-tempat umum seperti pasar, Puskesmas, sekolah (SD
masyarakat sehat dan SMP) diwilayah kerjanya.
• Pengawasan kualitas air (PDAM, depot air minum, air
TUJUAN
perpipaan yang dikelola masyarakat, dan sumber air lain yang
Mewujudkan kualitas lingkungan yang terlindung)
sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi
maupun sosial guna pencegahan penyakit • Pengawasan dan pembinaan Tempat pengelolaan makanan
dan atau gangguan kesehatan yang (TPM)
diakibatkan oleh faktor risiko lingkungan • Pengawasan dan pembinaan limbah medis di fasilitas
kesehatan tingkat pertama.
SASARAN • Pengawasan dan pembinaan lingkungan bersih dan sehat di
Pangan, Air Bersih, Sanitasi, Jamban permukiman
Keluarga, Tempat Tempat Umum, • Edukasi perubahan perilaku
Perumahan dan Lingkungan Sehat
Manajemen Kesehatan Masyarakat 31
• Pemicuan 5 (lima) pilar STBM bersama masyarakat dan sektor
lain dalam rangka peningkatan jumlah kepemilikan sarana.
PENYELENGGARAAN
SURVEILENS EPIDEMIOLOGI
DI PUSKESMAS
PENYELENGGARAAN SURVEILENS
KESEHATAN
• PENGERTIAN

Surveilens Kesehatan adalah kegiatan yang sistematis dan terus-menerus


terhadap data dan informasi tentang kejadian penyakit atau masalah kesehatan
dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit
atau masalah kesehatan untuk memperoleh dan memberikan informasi guna
mengarahkan tindakan pengendalian dan penanggulangan secara efektif dan
efisien (Permenkes No. 45 Tahun 2014).
Tujuan
Penyelenggaraan Tersedianya informasi tentang situasi, kecenderungan
Surveilens penyakit dan faktor resikonya serta masalah kesehatan
Kesehatan masyarakat dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
sebagai bahan pengambilan keputusan;

terselenggaranya kewaspadaan dini terhadap kemungkinan


terjadinya KLB/wabah dan dampaknya ;

Terselenggaranya investigasi dan penanggulangan


KLB/wabah;

Dasar penyampaian informasi kesehatan kepada para pihak


yang berkepentingan sesuai dengan pertimbangan
kesehatan.
JENIS SURVEILENS BERDASARKAN SASARAN
PENYELENGGARAAAN :
Surveilens Penyakit • Surveilens malaria, diare, tuberculosis, DBD, dll
Menular
• Surveilens Penyakit jantung dan pembuluh
Surveilens Penyakit darah, DM & penyakit metabolik, gangguan
Tidak Menular mental, dll
Surveilens
• Surveilens sarana air bersih, TTU, Pemukiman &
Kesehatan lingkungan perumahan, Kesker, dll
Lingkungan
Surveilens • Surveilens kesehatan haji, bencana & masalah
Kesehatan Matra social, dll

Surveilens masalah • Surveilens gizi & SKPG, KIA & reproduksi,


kesehatan lainnya kesehatan lansia, dll
KEGIATAN SURVEILENS KESEHATAN

• Dilakukan secara aktif dan pasif


Pengumpulan Data • Metode : Wawancara, Pengamatan, Pengukuran &
Pemeriksaan

Pengolahan Data • Tabel, grafik & peta menurut variabel gol. Umur, JK,
tempat & waktu / faktor resiko tertentu

• Epidemiologi Deskriptif :
Analisis Data • Epidemiologi Analitik

Desiminasi • Unit yg membutuhkan untuk tindak lanjut


• Pengelola Program
Informasi • Umpan balik kepada sumber data
• Surveilens Terpadu Penyakit
(STP)
• Sistem pencatatan dan Pelaporan
Terpadu Puskesmas (SP2TP)
• Laporan Bulanan (LB1, LB2,
Pelapora LB3, LB4)
• Laporan Triwulan
n Rutin • Laporan W1
• Laporan W2
• Sistem Kewaspadaan Dini dan
Respon Berbasis Internet (SKDR
website Bassed)
• Penetapan prioritas
• Perencanaan, impelementasi & evaluasi
(Investigasi, pengendalian &
pencegahan
• Pengendalian PM & KLB
• Mempelajari riwayat alamiah penyakit,
Peran surveilens gambaran klinis & epidemiologi
dalam memanfaatkan sehingga dapat disusun prog.
data pelaporan rutin Pencegahan & penanggulangannya
• Mendapatkan data dasar penyakit &
untuk mendukung faktor resiko untuk pengembangan
program kesmas program
KLB DAN MASALAH KESEHATAN
LAINNYA

KLB (Kejadian Luar Biasa) adalah timbulnya atau meningkatnya


kejadian kesakitan dan/atau kematian yang bermakna secara
epidemiologi pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu, dan
merupakan keadaan yg dapat menjurus pada terjadinya wabah.

Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular


dalam masyarakat yg jumlah penderitanya meningkat secara nyata
melebihi daripada keadaan yg lazim pada waktu dan daerah
tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka dan ditetapkan oleh
Menteri.
• Timbulnya suatu penyakit menular tertentu yg sebelumnya tidak ada atau tidak
dikenal pada suatu daerah
• Peningkatan kejadian kesakitan terus-menerus selama 3 kurun waktu dalam jam,
hari, atau minggu berturut-turut menurut jenis penyakitnya
• Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan dengan periode
sebelumnya dalam kurun waktu jam, hari atau minggu menurut jenis
penyakitnya
Penetapan/ • Jumlah penderita baru dalam periode waktu satu bulan menunjukan kenaikan
dua kali atau lebih dibandingkan dengan angka rata-rata per bulan dalam tahun
Kriteria KLB Pada sebelumnya
• Rata-rata jumlah kejadian kesakitan perbulan selama satu tahun menunjukkan
Suatu Wilayah kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan rata-rata jumlah kejadian
kesakitan per bulan pada tahun sebelumnya
• Angka kematian kasus suatu penyakit (case fatality rate) dalam satu kurun waktu
tertentu menunjukkan kenaikan 50 % atau lebih dibandingkan dengan angka
kematian kasus suatu penyakit periode sebelumnya dalam kurun waktu yg sama
• Angka proporsi penyakit (proportional rate) penderita baru pada satu periode
menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandungkan satu periode sebelumya
dalam kurun waktu yg sama
PENETAPAN KLB

1. Kadinkes Kab/Kota, Kadinkes Provinsi atau Menkes bila suatu


daerah memenuhi salah satu kriteria
2. Kadinkes Kab/Kota atau Kadinkes Provinsi menetapkan KLB di
wilkernya dengan menerbitkan laporan KLB
3. Bila kadinkes Kab/Kota tidak menetapkan KLB, maka penetapan
KLB dapat dilakukan oleh Kadinkes Provinsi
4. Bila kadinkes Kab/Kota dan Kadinkes provinsi tidak menetapkan
KLB, maka penetapan KLB dapat dilakukan oleh Menkes
DILAKUKAN OLEH :
1. Menkes
2. Kadinkes Provinsi
3. Kadinkes Kab/Kota
Pencabutan
status
klb/wabah
2 kali masa inkubasi
penyakit KLB wilayah
tersebut tidak ditemukan
lagi insiden serupa
JENIS PENYAKIT YANG DAPAT MENIMBULKAN
WABAH/KLB
1. KOLERA 10. AVIAN INFLUENZA H5N1
2. PES 11. ANTRAKS
3. DBD
12. LEPTOSPIROSIS
4. CAMPAK
13. HEPATITIS
5. POLIO
14. INFLUENZA A BARU(H1N1)
6. DIFTERI
7. PERTUSIS 15. MENINGITIS

8. RABIES 16. YELLOW FEVER


9. MALARIA 17. CHIKUNGUNYA

Permenkes 1501 Tahun 2012


Promosi
Kesehatan

PENCEGAHAN
DAN
PENGENDALIAN
KLB/WABAH :

Proteksi
Diagnosis dan spesifik
pengobatan dini terhadap
penyakit
UPAYA PENANGGULANGAN KLB/WABAH

• Dilakukan secara terpadu oleh pemerintah, pemda dan masyarakat


• Dinkes Kab/Kota harus melakukan upaya penanggulangan secara dini baik sebelum
maupun setelah daerahnya ditetapkan dalam keadaan KLB (dilakukan < 24 jam
terhitung sejak daerahnya memenuhi salah satu kriteria KLB

• Penetapan KLB diperlukan untuk mempermudah koordinasi & optimalisasi SDK


(dana, tenaga, perbekalan kesehatan, sediaan farmasi, alkes, fasyankes &
teknologi)
P
E 1. MENGETAHUI SEBAB
2. MENENTUKAN
N
FAKTOR PENYEBAB
A PENYELIDIKAN 3. MENGETAHUI KEL.
N EPIDEMILOGIS MASY. TERANCAM
G 4. MENENTUKAN CARA
G PENANGGULANGAN
U
L
A 1. PEMERIKSAAN
N PENATALAKSANAA 2. PENGOBATAN
G N PENDERITA 3. PERAWATAN
A 4. PENANGANAN
N JENAZAH

K
L PEMBERANTASAN 1. ISOLASI
B 2. KARANTINA
(PEMUTUSAN
/ 3. PROFILAKSIS
RANTAI
W 4. IMUNISASI
A
PENULARAN)
5. PPI
B 6. KOMUNIKASI
A RESIKO
H
MONITORING KEGIATAN
SURVEILENS DALAM GEDUNG

PEMANTAUA
N WILAYAH
SETEMPAT PEMBINAAN DAN
(PWS) PENGAWASAN
DALAM
GEDUNG

DISEMINASI INFORMASI
EPIDEMIOLOGI
MONITORING KEGIATAN SURVEILENS
DALAM GEDUNG

Melakukan Pemantauan
pengamatan dan Manajemen
analisis data • Logistik
• STP, W1, W2, Laporan
Program (KIA, Gizi, • Vaksin
TB, Malaria, PTM, dll • Obat-obatan
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

 Evaluasi Kegiatan
1. Mengukur kinerja dan capaian program/sasaran
 Pendekatan Epidemiologi
1. Peningkatan kompetensi di bidang epid.
2. Peningkatan kinerja antar program
3. Efektifitas analisis data
4. Bimtek di bidang SE
 Penerbitan buletin kesehatan mingguan, bulanan atau media
DISEMINASI cetak lainnya yg digunakan untuk berbagi informasi guna
melakukan edukasi khususnya di bidang Epidemiologi
INFORMASI  Memanfaatkan sarana teknologi yang mudah diakses
EPIDEMIOL
OGI LEBIH BANYAK MENGGUNAKAN DATA
SURVEILENS BERBASIS INDIKATOR
SURVEILENS EPIDEMIOLOGI
DALAM PROGRAM UPAYA
KESMAS DI LUAR GEDUNG
MONITORING KEGIATAN

Kunjungan Rutin ke Wilker

Surveilens Aktif : Untuk menguatkan dugaan adanya


peningkatan kasus/faktor resiko

Penyelidikan epidemiologi

Komunikasi Resiko
PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN
PELAPORAN

Peningkatan Kompetensi tenaga surveilens di bidang penguatan


penyelidikan epidemiologi

Mendukung Program Keluarga Sehat dengan melibatkan


keluarga sebagai fungsi deteksi dini suatu penyakit/masalah
kesehatan

Peningkatan jejaring kemitraan dengan berbagai unsur


PENUGASAN (MASING2 PUSKESMAS)

1. JELASKAN TUJUAN PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN, SASARAN, GARIS


BESAR KEGIATAN
2. JELASKAN TUJUAN PELAYANAN KESEHATAN IBU, ANAK DAN KELUARGA
BERENCANA (KIA-KB), SASARAN, GARIS BESAR KEGIATAN
3. JELASKAN TUJUAN PELAYANAN GIZI, SASARAN, GARIS BESAR KEGIATAN
4. JELASKAN TUJUAN PELAYANAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
PENYAKIT, SASARAN, GARIS BESAR KEGIATAN
PENUGASAN

• WAKTU :
• TIAP KELOMPOK 30 MENIT TERDIRI DARI DISKUSI 20 MENIT, PENYAJIAN 5 MENIT,
KLARIFIKASI 5 MENIT

Anda mungkin juga menyukai