Anda di halaman 1dari 28

Preface Slide

IDENTIFIKASI TUGAS DAN


WEWENANG SYAHBANDAR DI
PPN KARANGANTU

NABILLAH WIJAYA
C44190051
Profil singkat
PPN Karangantu
Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu
merupakan salah satu pelabuhan TIpe B di Indonesia, yaitu
pelabuhan yang diperuntukkan bagi kapal perikanan yang
beroperasi di perairan nusantara yang lazim digolongkan ke
dalam armada perikanan jarak sedang sampai ke perairan
ZEEI dan laut teritorial. PPN termasuk ke dalam pelabuhan
Tipe B berdasarkan Permen KP No. 08/MEN/2012 klasifikasi
besar/kecilnya skala usaha pelabuhan perikanan. Pelabuhan
ini terletak di daerah Serang, Provinsi Banten tepatnya pada
koordinat 06º 02' LS - 106º 09' BT.
SEJARAH PPN
KARANGANTU
Izin Pembangunan dan Pengoperasian
Dermaga Khusus PPP Karangantu Tanggal
Pembangunan mulai
17 Mei 1990 (SK Menteri Perhubungan
Tahun 1975/1976
Nomor : Kp.61/AL.003/Phb-90)

Ditetapkan Sebagai UPT.PPP Pada Tanggal 30 Desember 2010 PPP


Karangantu Tanggal 25 Mei 1978 diubah menjadi PPN Karangantu
(SK Menteri Pertanian Nomor: (Permen KP Nomor :
311/Kpts/Org/5/1978) PER.29/MEN/2010)
Alat Tangkap
Yang Beroperasi
01 Cantrang (termasuk arad)
02 Jaring insang berlapis/Trammel net (rampus)
03 Pancing ulur

04 Payang (bondet)

05 Bagan perahu
06 Bagan tancap

07 Bubu

08 Jaring insang tetap/Jaring lion bubu (rajungan)


Hasil Tangkapan Dominan
Bulan Januari-Oktober 2022
FASILITAS
POKOK

Dermaga Pelabuhan Kolam Pelabuhan

Alur Pelayaran Jalan Akses


FASILITAS
FUNGSIONAL

Pabrik Es TPI Pasar Ikan

PDAM Timbangan Online SPBN


FASILITAS
FUNGSIONAL

Bengkel Cold Storage Docking Kapal

Perbaikan Jaring Pos Pelayanan Terpadu Laboratorium Mini


FASILITAS
FUNGSIONAL

Perkantoran APAR

Hydrant Mobil Berpendingin


FASILITAS PENUNJANG

Mess Operator Mushola Forklift

Balai Pertemuan Nelayan Pos Jaga Kedai Nelayan


Sub Koordinator
TATA USAHA
Mempunyai beberapa tugas pokok yaitu mengkoordinir pelaksanaan
penyusunan rencana dan pelaksanaan program dan anggaran, hukum,
organisasi, ketatalaksanaan, administrasi kepegawaian, keuangan dan
umum, pelaksanaan pengendalian lingkungan (kebersihan, keamanan,
ketertiban, keindahan, dan keselamatan kerja), rumah tangga dan Barang
Milik Negara, pelayanan masyarakat perikanan, pemantauan, dan
evaluasi, serta pelaporan.
Sub Koordinator
TATA KELOLA DAN
PELAYANAN USAHA
Mempunyai beberapa tugas pokok yaitu mengkoordinir pelaksanaan
pembangunan, pengembangan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian,
pendayagunaan sarana dan prasarana; bimbingan teknis; fasilitasi
penyuluhan, pengawasan dan pengendalian sumber daya ikan,
perkarantinaan, publikasi hasil penelitian, pemantauan wilayah pesisir,
wisata bahari, pembinaan mutu, serta pengolahan, pemasaran dan
distribusi; pelayanan pemanfaatan lahan dan fasilitas usaha; pelayanan
jasa, dan bimbingan teknis tata kelola dan pelayanan usaha.
Sub Koordinator
KESYAHBANDARAN
01 Mengatur kedatangan kapal

02 Memeriksa ulang kelengkapan dokumen


kapal
03 Menerbitkan
STBLKK
04 Menerbitkan SPB

05 Memeriksa SHTI

06 Memeriksa logbook penangkapan ikan


07 Memeriksa teknis dan nautis kapal
1. Mengatur Kedatangan Kapal
❏ Rencana kedatangan dari Nakhoda
❏ Setelah bersandar Nakhoda menyerahkan dokumen kapal

2. Memeriksa ulang kelengkapan


dokumen kapal
Dokumen kapal yang diperiksa setelah kapal bersandar:
❏ SIPI atau SIKPI ❏ Sertifikat kelaikan nakhoda
❏ Logbook ❏ SPB
❏ Surat Laik Operasi (SLO) ❏ Buku kapal
❏ Surat ukur kapal ❏ Daftar nakhoda dan ABK
3. Menerbitkan STBLKK (Surat Tanda
Bukti Lapor Kedatangan Kapal)
Syarat Penerbitan STBLKK:
❏ SIPI atau SIKPI
❏ Logbook
❏ Surat Laik Operasi (SLO)
❏ Surat ukur kapal
Teknis Penerbitan STBLKK:
❏ Setelah bersandar, nakhoda melapor dan menyerahkan dokumen yang
diperlukan kepada syahbandar
❏ Syahbandar memeriksa kelengkapan dokumen yang diberikan
❏ Dokumen yang diperlukan telah terpenuhi, syahbandar menerbitkan
STBLKK
❏ Nakhoda menerima STBLKK
4. Menerbitkan SPB (Surat Persetujuan
Berlayar)
Syarat Penerbitan SPB:
❏ Permohonan dari nakhoda (pemberitahuan rencana keberangkatan)
❏ Buku kapal
❏ Daftar nakhoda dan ABK
❏ Dokumen kelaiklautan kapal
❏ Surat Laik Operasi (SLO)
❏ Bukti penyelesaian administratif atas jasa kepelabuhanan
➢ bukti pembayaran jasa kepelabuhanan
➢ bukti pembayaran retribusi lelang ikan
➢ bukti pembayaran jasa kebersihan kapal
❏ STBLKK (Surat Tanda Bukti Lapor Kedatangan Kapal)
4. Menerbitkan SPB (Surat Persetujuan
Berlayar)
Teknis Penerbitan SPB:
❏ Nakhoda mengisi lembar permohonan Surat Persetujuan Berlayar kemudian
diserahkan kepada syahbandar
❏ Syahbandar menerima dan memeriksa dokumen kapal serta penyelesaian
administratif atas jasa kepelabuhanan
❏ Syahbandar memeriksa dokumen kelaiklautan kapal perikanan, kelaikan
operasional kapal perikanan, dan STBLKK, jika sudah lengkap kemudian
memberikan nomor SPB
❏ Syahbandar memeriksa teknis kelaikan kapal (laik laut, laik tangkap, laik simpan,
dan pemeriksaan ABK), jika sesuai diberikan paraf pada daftar ABK dan SPB
❏ Syahbandar memvalidasi SPB
❏ Syahbandar mengarsipkan serta menyerahkan SPB kepada nakhoda
❏ Nakhoda menerima SPB
5. Memeriksa SHTI (Sertifikat Hasil
Tangkapan Ikan)
❏ SHTI Lembar Awal (SHTI-LA)
➢ Mengajukan surat permohonan
➢ FC identitas
➢ FC SIPI
➢ Mengisi draft SHTI-LA
➢ LHVPI (Laporan Hasil Verifikasi Pendaratan Ikan) dari
PSDKP
➢ STBLKK
➢ SKPI (Sertifikat Keterampilan Penanganan Ikan) apabila
mendaratkan ikan di pelabuhan non OKL (Otoritas Kompeten
Lokal)
5. Memeriksa SHTI (Sertifikat Hasil
Tangkapan Ikan)
❏ SHTI Lembar Turunan (SHTI-LT) ❏ SHTI Lembar Turunan yang
➢ Mengajukan surat permohonan Disederhanakan (SHTI-LTS)
➢ FC identitas ➢ Mengajukan surat permohonan
➢ FC SHTI-LA ➢ FC identitas
➢ Mengisi draft SHTI-LT ➢ Mengisi draft SHTI-LTS
➢ FC packing list/invoice dari ➢ FC packing list/invoice dari
eksportir eksportir
➢ Bukti pembelian ikan ➢ LHVPI dari PSDKP
➢ Surat jalan ➢ Bukti pembelian ikan
➢ Surat jalan
➢ SKPI apabila mendaratkan ikan
di pelabuhan non OKL
5. Memeriksa SHTI (Sertifikat Hasil
Tangkapan Ikan)
Teknis Penerbitan SHTI:
❏ Penerima layanan mengajukan permohonan dengan mengisi form SHTI kepada
syahbandar
❏ Syahbandar memeriksa kelengkapan dokumen dan menginput ke dalam aplikasi,
serta membuat draft SHTI
❏ Membuat sub lembar awal dan menghitung neraca keseimbangan bahan baku
dengan hasil akhir olahan (SHTI-LT dan SHTI-LTS)
❏ Syahbandar memeriksa draft SHTI, dokumen pendukung kapal, laporan hasil
tangkapan ikan
❏ Memvalidasi dan menyampaikan draft SHTI kepada pejabat yang berwenang
(seperti kepala pelabuhan)
6. Memeriksa Logbook Penangkapan Ikan
❏ Data kapal perikanan
❏ Data alat penangkapan ikan
❏ Data operasi penangkapan ikan
❏ Data ikan hasil tangkapan

7. Memeriksa teknis dan nautis kapal


❏ Kesesuaian alat penangkapan ikan ❏ Alat komunikasi
dan alat bantu penangkapan ikan ❏ Peralatan navigasi
❏ Palka ikan dan jumlah es yang ❏ Peta dan perlengkapannya
digunakan ❏ Alat keselamatan
❏ Kelaikan kapal perikanan dan teknis ❏ Alat pemadam kebakaran
permesinan ❏ Tanda pengenal kapal perikanan
❏ Peralatan pencegahan pencemaran
Sub Koordinator
OPERASIONAL

01 Petugas Pendataan (Enumerator)

02 Pengadministrasi (PIPP dan


Statistik)
03 Inspeksi dan Pengujian Mutu
01 Petugas Pendataan (Enumerator)

Alur Proses Pendataan Produksi Ikan di PPN Karangantu

Petugas TPI membantu proses


Kapal ikan melakukan penimbangan ikan dengan Enumerator mencatat hasil
bongkar di dramaga mengoperasikan timbangan tangkapan ikan
online

Pengolah data membuat


Pengolah data melakukan Petugas pengolah data
laporan harian, bulanan (SL-
3), dan tahunan (Laporan
Entry data pada aplikasi melakukan pengolahan
tahunan Statistik) PIPP, satu data data produksi ikan

Subkoordinator Arsiparis mengirim dan


Kepala Pelabuhan
Operasional melakukan mengarsipkan laporan ke
menandatangani laporan
pemeriksaan laporan DJPT
02 PENGADMINISTRASI (PIPP dan Statistik)

PIPP (Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan)


sistem informasi yang meliputi pengumpulan, pengelolaan,
penganalisaan, penyimpanan, penyajian, serta penyebaran data dan
informasi pelabuhan perikanan.
Pada bagian form entry terdapat:
❏ Keberangkatan kapal
❏ Kedatangan kapal
❏ Produksi dan harga
Statistika
● Data Harian
● Data Bulanan
03 Inspeksi dan Pengujian Mutu

❏ Organoleptik
Cara pengujian menggunakan indera manusia
Perhitungan rata-rata pada organoleptik setiap panelis :
1. Hedonik
Sebuah pengujian dalam analisa sensori organoleptik
dengan memberikan penilaian atau skor terhadap sifat
tertentu dan untuk mengetahui tingkat kesukaan.
2. Skoring
Pemberian skor atau nilai terhadap masing-masing
value parameter.
❏ Uji Formalin
Pengujian cepat kandungan formalin pada bahan yang diuji, dalam
hal ini yaitu pada ikan.
Cara uji formalin:
1. Haluskan bagian tubuh ikan (sebaiknya diblender, agar sampel
yang diperoleh homogen)
2. Setelah itu, ambil sampel sebanyak 10 gram
3. Masukkan ke dalam gelas, kemudian campurkan cairan aquades
sebanyak 60 ml
4. Aduk larutan, kemudian saring larutan menggunakan kertas
saring.
5. Cairan hasil saringan, diambil sebanyak 5 ml kemudian
masukkan ke dalam botol percobaan.
6. masukkan 5 tetes cairan Fo1, kocok botol selama 1 menit.
7. lakukan uji formalin menggunakan kertas khusus uji formalin.
8. Kemudian diperoleh hasil uji formalin pada ikan, warna pink
terang pada kertas uji formalin menunjukkan bahwa ikan tidak
mengandung formalin.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai