Pelayanan Perizinan
Berusaha Perikanan
Tangkap
Ridwan Mulyana
Direktur Perizinan dan Kenelayanan
Subsektor dan Ruang Lingkup Perizinan Berusaha
Perikanan Tangkap
Subsektor Lingkup
Sektor
Perairan Darat
Pengangkutan Luar
Negeri
PERIZINAN BERUSAHA SEKTOR KELAUTAN &
PERIKANAN
Perairan Darat (7 KBLI)
Penangkapan
a. Pengelolaan Ruang Ikan*
Laut (15 KBLI) Laut (8 KBLI)
b. Penangkapan Ikan
c. Pengangkutan Ikan
d. Pembudidayaan Ikan
e. Pengolahan Ikan Pengangkutan Dalam Negeri
f. Pemasaran Ikan Pengangkutan
Ikan*
(2 KBLI) Pengangkutan Luar Negeri
II. UMKU
18. Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP)
19. Surat Izin Penempatan Rumpon (SIPR), dll
Standar Pelayanan
Perizinan Berusaha Subsektor
Penangkapan Ikan & Pengangkutan Ikan
Komponen Manufacturing
1. DASAR HUKUM
UU 11/2020
CIPTA KERJA
PP 6/2021
PP 5/2021 PP 27/2021 PP 85/2021
PENYELENGGARAAN PERIZINAN DI
PERIZINAN BERUSAHA PENYELENGGARAAN BIDANG KP PNBP KKP
DAERAH
PERMEN KP 33/2021
KAPAL, LOGBOOK & PENGAWAKAN
2. SARANA DAN PRASARANA
Jaminan Pelayanan
6. Direktorat PDK menjamin pelayanan yang diberikan sesuai dengan kebijakan
mutu dan standar pelayanan yang dituangkan dalam SOP
PERSYARATAN UMUM
USAHA 1. Pernyataan Mandiri (SERTIFIKAT STANDAR);
2. Sertifikat kecakapan nelayan bagi nakhoda, yang berlaku efektif pada tanggal 1
SKALA USAHA MIKRO januari 2024:
SKALA USAHA 1. Pelunasan Penerimaan Negara Bukan Pajak sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan bagi kapal
KECIL, penangkap ikan yang melakukan pembayaran pasca produksi;
MENENGAH 2. Memiliki Persetujuan Berlayar, setiap kali akan berlayar;
DAN BESAR 3. Wajib kembali ke Pelabuhan Pangkalan sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan dalam Persetujuan Berlayar;
4. Melaporkan hasil tangkapan ikan dengan mengisi Log Book Penangkapan Ikan baik secara manual atau elektronik
kepada syahbandar atau petugas Log Book Penangkapan Ikan, setiap kali mendaratkan ikan;
5. Kapal Penangkap Ikan yang melakukan Alih Muatan wajib memenuhi ketentuan
a. Mengaktifkan transmitter SPKP, bagi Kapal Penangkap Ikan yang memperoleh perizinan berusaha dari
Menteri; dan
b. Kapal Penangkap Ikan yang melakukan Alih Muatan wajib memenuhi ketentuan:
c. Mengaktifkan transmitter SPKP, untuk Kapal Penangkap Ikan yang memperoleh perizinan berusaha dari
Menteri;
d. Melaporkan hasil tangkapan kepada kepala Pelabuhan Pangkalan;
e. Mengalihkan hasil tangkapan ikan kepada Kapal Pengangkut Ikan dan/atau Kapal Pengolah Ikan mitranya;
f. Mitra sebagaimana dimaksud pada huruf c tercantum dalam perizinan berusaha Kapal Penangkap Ikan,
termasuk Kapal Pengangkut Ikan yang berada dalam satu kesatuan usaha
g. Mempunyai Pelabuhan Pangkalan yang sama dengan Kapal Pengangkut Ikan, untuk Kapal Penangkap Ikan
yang memperoleh perizinan berusaha penangkapan ikan dari Menteri; dan
h. Membuat Berita Acara Alih Muatan setiap kali melakukan Alih Muatan
LANJUTAN
KETENTUAN 1. Kapal Penangkap Ikan yang melakukan Alih Muatan wajib melaporkan hasil tangkapan yang dialihmuatkan ke Pelabuhan
Pangkalan.
LAIN - LAIN 2. Mitra yang tercantum dalam perizinan berusaha Kapal Penangkap Ikan, termasuk Kapal Pengangkut Ikan yang berada dalam
SKALA USAHA satu kesatuan usaha.
MIKRO 3. Nelayan penangkap benih bening lobster untuk pembudidayaan harus merupakan nelayan yang telah ditetapkan sebagai
nelayan penangkap benih bening lobster
SKALA USAHA 1. Perubahan Perizinan Berusaha dilakukan dalam hal terdapat perubahan: a) Surat Izin Usaha Perikanan; b) Buku Kapal Perikanan;
KECIL, c) Daerah penangkapan ikan; dan/atau: d) Pelabuhan Pangkalan.
2. Perubahan sebagaimana pada angka 1) huruf b), apabila terdapat perubahan pada Alat Penangkapan Ikan dan/atau ukuran
MENENGAH Kapal Penangkap Ikan dikenakan Penerimaan Negara Bukan Pajak
DAN BESAR 3. Masa berlaku perizinan berusaha subsektor penangkapan ikan sebagaimana dimaksud pada angka 2) 1 tahun sejak diterbitkan
4. Perpanjangan Perizinan Berusaha diajukan dengan menyampaikan/mencantumkan:
a. Nomor register Kapal Perikanan yang tercantum di Buku Kapal Perikanan;
b. Nomor Surat Izin Usaha Perikanan; dan
c. Nomor Perizinan Berusaha yang akan diperpanjang.
5. Apabila dalam waktu lebih dari 1 (satu) bulan sejak masa berakhirnya perizinan berusaha tidak diperpanjang, maka berlaku
ketentuan penerbitan Perizinan Berusaha baru.
6. Setiap orang yang telah memiliki Perizinan Berusaha, harus mengajukan permohonan, untuk mencabut:
a. Perizinan Berusaha, dalam hal Kapal Penangkap Ikan beralih kepemilikan karena jual beli, hibah, atau warisan; atau
b. Perizinan Berusaha, dalam hal Kapal Penangkap Ikan tenggelam, kandas, atau terbakar yang mengakibatkan kapal tidak
dapat lagi digunakan untuk melakukan kegiatan usaha perikanan tangkap.
7. Kapal Penangkap Ikan yang diberikan daerah penangkapan ikan di ZEEI dan Laut Lepas wajib mendaratkan ikannya di Pelabuhan
Pangkalan di dalam negeri sesuai yang tercantum dalam Perizinan Berusaha Subsektor Penangkapan Ikan
8. Kegiatan penangkapan ikan di Kawasan Konservasi hanya diperbolehkan:
a. Menggunakan Kapal Penangkap Ikan berukuran paling besar 5 (lima) gross tonnage; dan
b. Di zona pemanfaatan pada subzona perikanan tangkap
PERSYARATAN PERIZINAN BERUSAHA PENANGKAPAN
1b. IKAN DI PERAIRAN DARAT (KBLI 03121, 03122, 03123, 03124, 03125,
03116, 03129)
PERSYARATAN UMUM
USAHA 1. Pernyataan Mandiri (SERTIFIKAT STANDAR);
2. Sertifikat kecakapan nelayan bagi nakhoda, yang berlaku efektif pada tanggal 1
SKALA USAHA MIKRO januari 2024:
PERSYARATAN
KHUSUS Melaporkan hasil tangkapan ikan dengan mengisi Log Book Penangkapan Ikan baik secara manual atau elektronik
SKALA USAHA kepada syahbandar atau petugas Log Book Penangkapan Ikan setiap kali mendaratkan ikan;
MIKRO
SKALA USAHA
KECIL, Melaporkan hasil tangkapan ikan dengan mengisi Log Book Penangkapan Ikan baik secara manual atau elektronik
MENENGAH kepada syahbandar atau petugas Log Book Penangkapan Ikan setiap kali mendaratkan ikan;
DAN BESAR
SKALA USAHA
KECIL, 1. Pelunasan Penerimaan Negara Bukan Pajak sesuai ketentuan peraturan perundangundangan bagi Kapal Pengangkut Ikan yang
mengangkut ikan dari daerah penangkapan ikan dan/atau menunjukkan bukti bayar Penerimaan Negara Bukan Pajak bagi Kapal
MENENGAH Pengangkut Ikan yang mengangkut ikan yang telah dipungut di Pelabuhan Muat dan/atau Pelabuhan Pangkalan;
DAN BESAR 2. Memiliki Persetujuan Berlayar, setiap kali akan berlayar;
3. Mengaktifkan transmiter sistem pemantauan kapal perikanan, bagi kapal pengangkut ikan yang memperoleh perizinan berusaha dari
Menteri.
4. Melaporkan hasil pengangkutan ikan dengan menyerahkan salinan Log Book Penangkapan Ikan dari Kapal Penangkap Ikan kepada
Pelabuhan pangkalan;
5. Memasang dan mengaktifkan kamera pemantau di atas kapal.
6. Kapal Pengangkut Ikan yang melakukan Alih Muatan wajib memenuhi ketentuan:
a. mengaktifkan transmiter sistem pemantauan kapal perikanan, untuk Kapal Pengangkut Ikan yang memperoleh perizinan berusaha
dari Menteri;
b. mengangkut ikan hasil tangkapan dari Kapal Penangkap Ikan yang menjadi mitranya;
c. mempunyai Pelabuhan Pangkalan yang sama dengan Kapal Penangkap Ikan;
d. menerima Pemantau di atas kapal;
e. wajib menggunakan pemantau di atas kapal bagi kapal yang melakukan alihmuatan di Laut Lepas;
f. mendaratkan ikan hasil tangkapan di Pelabuhan Pangkalan di dalam negeri sesuai dengan Perizinan Berusaha Subsektor
Pengangkutan Ikan;
g. memasang dan mengaktifkan kamera pemantau di atas kapal; dan
h. membuat Berita Acara Alih Muatan
LANJUTAN
KETENTUAN
LAIN - LAIN
SKALA USAHA Memiliki ketersediaan fasilitas penyimpanan ikan (palka ikan dan/atau alat simpan lainnya).
MIKRO
SKALA USAHA 1. Kapal Pengangkut Ikan wajib melaporkan hasil tangkapan yang dialihmuatkan ke Pelabuhan Pangkalan.
2. Mitra dalam perizinan berusaha Kapal Pengangkut Ikan, termasuk kapal penangkap ikan yang berada dalam satu kesatuan usaha.
KECIL, 3. Perjanjian kerja sama pengangkutan antara pengelola dan/atau pemilik Kapal Pengangkut ikan hidup dengan pembudidaya ikan, kecuali Kapal
MENENGAH Pengangkut Ikan Hidup untuk mengangkut hasil pembudidayaan Ikan milik sendiri yang akan melakukan pengangkutan ikan hidup
4. Untuk kapal pengangkut ikan hidup berbendera Indonesia diperbolehkan mengangkut sarana dan input produksi kegiatan pembudidayaan ikan
BESAR DAN 5. Perubahan Perizinan Berusaha dilakukan dalam hal terdapat perubahan:
BESAR a. Surat Izin Usaha Perikanan;
b. Buku Kapal Perikanan; dan
c. Pelabuhan Pangkalan.
6. Perpanjangan Perizinan Berusaha diajukan dengan menyampaikan/mencantumkan:
a. Nomor register Kapal Perikanan yang tercantum di Buku Kapal Perikanan;
b. Nomor Surat Izin Usaha Perikanan; dan
c. Nomor Perizinan Berusaha yang akan diperpanjang.
7. Apabila dalam waktu lebih dari 1 (satu) bulan sejak masa berakhirnya perizinan berusaha tidak diperpanjang, maka berlaku ketentuan penerbitan
Perizinan Berusaha baru.
8. Setiap orang yang telah memiliki Perizinan Berusaha, harus mengajukan permohonan, untuk mencabut:
a. Perizinan Berusaha, dalam hal Kapal Penangkap Ikan beralih kepemilikan karena jual beli, hibah, atau warisan; atau
b. Perizinan Berusaha, dalam hal Kapal Penangkap Ikan tenggelam, kandas, atau terbakar yang mengakibatkan kapal tidak dapat lagi digunakan
untuk melakukan kegiatan usaha perikanan tangkap.
9. Kerja Sama Alih Muat Kapal Pengangkut Ikan hanya dapat dilakukan dengan Kapal Penangkap Ikan dengan Alat Penangkap Ikan:
a. Pancing; dan
b. Jaring Hela Udang Berkantong khusus hasil tangkapan sampingannya
PERSYARATAN PERIZINAN BERUSAHA PENGANGKUTAN IKAN
1d. LUAR NEGERI (KBLI 50142)
PERSYARATAN UMUM USAHA
1. Surat Izin Usaha Perikanan;
2. Buku Kapal Perikanan;
3. Menyampaikan informasi meliputi:
a. Pelabuhan Muat;
b. Pelabuhan Pangkalan (catatan: satu dalam negeri)
c. Ukuran kapal;
4. Perjanjian kerja sama keagenan untuk kapal pengangkut ikan berbendera asing:
5. Untuk Kapal Pengangkut Ikan tujuan ekspor dan Kapal Pengangkut Ikan berbendera asing yang diageni oleh perusahaan bukan perusahaan
perikanan:
a. Grosse akta, apabila grosse akta dalam jaminan bank, ditambahkan akta hipotik;
b. gambar rencana umum kapal (general arrangement);
c. surat tanda kebangsaan kapal untuk kapal asing;
d. surat ukur internasional untuk kapal asing;
e. paspor dan buku pelaut (seamen book) dan foto Nakhoda dan daftar anak buah kapal;
f. untuk Kapal Pengangkut Ikan berbendera asing yang diageni oleh perusahaan bukan perusahaan perikanan, ditambahkan persyaratan:
1) Perizinan Usaha Pelayaran Angkutan Laut;
2) Surat penujukan keagenan atau surat perjanjian sewa kapal;
3) Daftar nama perusahaan perikanan yang membutuhkan jasa pengangkutan ikan dalam bentuk kerja ssama yang disahkan Notaris; dan
4) KTP/paspor pemilik kapal ata penanggung jawab perusahaan;
g. untuk Kapal Pengangkut Ikan tujuan ekspor, ditambahkan persyaratan:
1) pelabuhan tujuan; dan
2) data kapal
LANJUTAN
PERSYARATAN KHUSUS USAHA
a. Memiliki nomor register dari Organisasi Pengelolaan Perikanan Regional (Regional Fisheries Management
Organization) untuk kapal pengangkut ikan yang beroperasi di laut lepas; (dipindahkan ke dalam negeri)
b. Memiliki Persetujuan Berlayar, setiap kali akan berlayar;
c. Mengaktifkan transmiter sistem pemantauan kapal perikanan, bagi kapal pengangkut ikan yang memperoleh
perizinan berusaha dari Menteri,
d. Menyampaikan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) untuk kapal pengangkutan ikan hidup; e. Untuk kapal
pengangkut ikan hidup diberikan 10 (sepuluh) pelabuhan cek poin (pelabuhan masuk dan pelabuhan keluar) dan 10
(sepuluh) titik lokasi pengambilan ikan hidup (lokasi budidaya). Dari sepuluh pelabuhan cek poin, pada Persetujuan
Berlayar dicantumkan 2 (dua) pelabuhan cek poin yang terdiri dari satu pelabuhan masuk dan 1 (satu) pelabuhan
kelua
LANJUTAN
KETENTUAN
LAIN - LAIN
1. Untuk kapal pengangkut ikan hidup berbendera asing berukuran paling kecil 100 (seratus) gross tonnage
2. Untuk kapal pengangkut ikan segar dan/atau beku untuk tujuan ekspor berbendera asing berukuran di atas 1.000 (seribu) gross tonnage.
3. Perjanjian kerja sama antara pemilik kapal pengangkut ikan dengan industri perikanan dalam negeri.
4. Perjanjian kerja sama pengangkutan antara pengelola dan/atau pemilik Kapal Pengangkut ikan hidup dengan pembudidaya ikan, kecuali Kapal Pengangkut
Ikan Hidup untuk mengangkut hasil pembudidayaan Ikan milik sendiri yang akan melakukan pengangkutan ikan hidup.
5. Perubahan Perizinan Berusaha dilakukan dalam hal terdapat perubahan:
a) Surat Izin Usaha Perikanan;
b) Buku Kapal Perikanan;
c) pelabuhan pangkalan; dan
d) negara tujuan.
6. Masa berlaku perizinan berusaha subsektor pengangkutan ikan sebagaimana dimaksud pada huruf k 1 tahun sejak diterbitkan.
7. Perpanjangan Perizinan Berusaha diajukan dengan (menyampaikan/ mencantumkan):
a) nomor register kapal perikanan yang tercantum di Buku Kapal Perikanan;
b) nomor Surat Izin Usaha Perikanan; dan
c) nomor Perizinan Berusaha yang akan diperpanjang.
8. Apabila dalam waktu lebih dari 1 (satu) bulan sejak masa berakhirnya perizinan berusaha tidak diperpanjang, maka berlaku ketentuan penerbitan Perizinan
Berusaha baru
9. Setiap Orang yang telah memiliki Perizinan Berusaha, harus mengajukan permohonan untuk mencabut:
a) Perizinan Berusaha, dalam hal Kapal Pengangkut Ikan beralih kepemilikan karena jual beli, hibah, atau warisan; atau
b) Perizinan Berusaha, dalam hal Kapal Pengangkut Ikan tenggelam, kandas, atau terbakar yang mengakibatkan kapal tidak dapat lagi digunakan untuk
melakukan kegiatan Usaha Perikanan Tangkap
PERSYARATAN SURAT IZIN USAHA PERIKANAN (SIUP)
1e. DI PERAIRAT LAUT (KBLI 03111, 03112, 03113, 03115, 03116, 03117, 03118, 03119, 50133,
50142)
PERSYARATAN UMUM
USAHA 1. Melampirkan:
SIUP BARU DAN a. Nomor Induk Berusaha (NIB);
PERPANJANGAN b. Rencana kegiatan usaha yang meliputi, modal, rencana pengadaan kapal,
dan rencana operasional;
c. Surat pernyataan mengenai Pemilik Manfaat, untuk Korporasi;
d. Pakta integritas dari orang perseorangan atau penanggung jawab
Korporasi;
e. Foto orang perseorangan atau penanggung jawab Korporasi terbaru
berwarna berukuran 4 x 6 cm berlatar belakang merah;
f. Specimen tanda tangan orang perseorangan atau penanggung jawab
Korporasi;
g. Surat pernyataan bermeterai cukup atas kebenaran data dan informasi
yang disampaikan dari orang perseorangan atau penanggung jawab
Korporasi;
h. Surat pernyataan penangkapan ikan terukur bermeterai cukup dari orang
perseorangan atau penanggung jawab Korporasi.
2. Pelunasan Penerimaan Negara Bukan Pajak Pungutan Pengusahaan Perikanan
LANJUTAN
PERSYARATAN UMUM
a. mencantumkan NIB, nomor SIUP, dan alasan perubahan untuk semua jenis perubahan
USAHA
b. melampirkan rencana usaha untuk jenis perubahan sebagai berikut:
SIUP PERUBAHAN Perluasan Usaha;
Pengurangan Usaha;
Daerah Penangkapan Ikan;
Pelabuhan Pangkalan;
Pelabuhan Muat;
Pelabuhan negara tujuan;
Fungsi kapal; dan/atau
Alat Penangkapan Ikan.
c. foto terbaru berwarna berukuran 4 x 6 cm berlatar belakang merah, hanya untuk jenis
perubahan penanggung jawab Korporasi;
d. spesimen tanda tangan penanggung jawab Korporasi, hanya untuk jenis perubahan
penanggung jawab Korporasi;
e. surat pernyataan mengenai Pemilik Manfaat, hanya untuk jenis perubahan Pemilik Manfaat;
dan
f. surat pernyataan bermeterai cukup atas kebenaran data dan informasi yang disampaikan
dari orang perseorangan atau penanggung jawab Korporasi untuk semua jenis perubahan
g. Surat pernyataan penangkapan ikan terukur bermeterai cukup dari orang perseorangan atau
penanggung jawab Korporasi
STANDAR PELAYANAN SURAT IZIN USAHA
1f. PERIKANAN (SIUP) DI PERAIRAT DARAT (KBLI 03121, 03122, 03123,
03124, 03125, 03126, 03129)
PERSYARATAN UMUM
USAHA
SIUP BARU DAN 1. Melampirkan:
PERPANJANGAN a. Nomor Induk Berusaha (NIB);
b. Rencana kegiatan usaha yang meliputi, rencana pengadaan kapal, dan
rencana operasional;
c. Surat pernyataan mengenai Pemilik Manfaat, untuk Korporasi;
d. Pakta integritas dari orang perseorangan atau penanggung jawab
Korporasi;
e. Foto orang perseorangan atau penanggung jawab Korporasi terbaru
berwarna berukuran 4 x 6 cm berlatar belakang merah;
f. Specimen tanda tangan orang perseorangan atau penanggung jawab
Korporasi;
g. Surat pernyataan bermeterai cukup atas kebenaran data dan informasi
yang disampaikan dari orang perseorangan atau penanggung jawab
Korporasi;
2. Pelunasan Penerimaan Negara Bukan Pajak Pungutan Pengusahaan Perikanan
LANJUTAN
PERSYARATAN UMUM
USAHA
a. mencantumkan NIB, nomor SIUP, dan alasan perubahan untuk semua jenis perubahan
SIUP PERUBAHAN b. melampirkan rencana usaha untuk jenis perubahan sebagai berikut:
Perluasan Usaha;
Pengurangan Usaha;
Daerah Penangkapan Ikan;
Pelabuhan Pangkalan/ sentra nelayan;
Fungsi kapal; dan/atau
Alat Penangkapan Ikan.
c. foto terbaru berwarna berukuran 4 x 6 cm berlatar belakang merah, hanya untuk jenis
perubahan penanggung jawab Korporasi;
d. spesimen tanda tangan penanggung jawab Korporasi, hanya untuk jenis perubahan
penanggung jawab Korporasi;
e. surat pernyataan mengenai Pemilik Manfaat, hanya untuk jenis perubahan Pemilik Manfaat;
dan
f. surat pernyataan bermeterai cukup atas kebenaran data dan informasi yang disampaikan
dari orang perseorangan atau penanggung jawab Korporasi untuk semua jenis perubahan
g. Surat pernyataan penangkapan ikan terukur bermeterai cukup dari orang perseorangan atau
penanggung jawab Korporasi
LANJUTAN
PERSYARATAN Surat Izin Usaha Perikanan diterbitkan berdasarkan alokasi usaha perikanan:
KHUSUS 1. Alokasi Usaha ditetapkan berdasarkan Alokasi Sumber Daya Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik
Indonesia;
PERAIRAN 2. Setiap Orang yang memiliki Surat Izin Usaha Perikanan dan telah merealisasikan alokasinya dan akan berhenti melakukan
LAUT usaha perikanan harus mengembalikan Surat Izin Usaha Perikanan yang dimiliki;
3. Setiap Orang yang memiliki Surat Izin Usaha Perikanan wajib merealisasikan seluruh alokasinya dalam jangka waktu 2 (dua)
tahun sejak tanggal terbitnya Surat Izin Usaha Perikanan pertama kali dan apabila:
a. Tidak direalisasi sama sekali, dilakukan pencabutan Surat Izin Usaha Perikanan secara otomatis; dan
b. Direalisasikan sebagian, dilakukan pengurangan Alokasi Usaha secara otomatis atas Alokasi Usaha yang belum
direalisasikan
4. Setiap Orang yang memiliki Surat Izin Usaha Perikanan wajib menyampaikan laporan kegiatan usaha dengan benar kepada
Menteri atau gubernur sesuai dengan kewenangannya setiap 6 (enam) bulan sejak Surat Izin Usaha Perikanan diterbitkan
1. kegiatan usaha dilakukan di Sungai, Danau, Waduk, Rawa, dan/atau genangan air lainya;
2. Setiap Orang yang memiliki Surat Izin Usaha Perikanan dan telah merealisasikan alokasinya dan akan berhenti
melakukan usaha perikanan harus mengembalikan Surat Izin Usaha Perikanan yang dimiliki;
3. Setiap Orang yang memiliki Surat Izin Usaha Perikanan wajib merealisasikan seluruh alokasinya dalam jangka waktu 2
PERAIRAN (dua) tahun sejak tanggal terbitnya Surat Izin Usaha Perikanan pertama kali dan apabila:
DARAT a. tidak direalisasi sama sekali, dilakukan pencabutan Surat Izin Usaha Perikanan secara otomatis; dan
b. direalisasikan sebagian, dilakukan pengurangan Alokasi Usaha secara otomatis atas Alokasi Usaha yang belum
direalisasikan
4. Setiap Orang yang memiliki Surat Izin Usaha Perikanan wajib menyampaikan laporan kegiatan usaha dengan benar
kepada Menteri atau gubernur sesuai dengan kewenangannya
MEKANISME 1. Dilaksanakan secara online melalui sistem perizinan berusaha
terintegrasi secara elektronik (Online Single Submission/OSS)
yang telah terkoneksi dengan Sistem Informasi Izin Layanan
2. MEKANISME DAN
PROSEDUR
Cepat (SILAT) secara Single Sign On (SSO)
2. Akun pengguna yang terdaftar pada Sistem OSS dan SILAT
menggunakan NIK, NIB dan alamat email yang sama
PROSEDUR
28
3 Jangka Waktu Pelayanan 4 (empat) hari kerja
4 Biaya / Tarif
Sesuai PP No. 85 Tahun 2021 tentang Jenis dan Tarif atas PNBP
yang berlaku pada KKP
1. SIUP Elektronik
5 Produk Pelayanan 2. Perizinan Berusaha Subsektor Penangkapan Ikan Elektronik
3. Perizinan Berusaha Subsektor Pengangkutan Ikan Elektronik
6 Penanganan Pengaduan & Saran
W O T
www.perizinan. Pengaduan.ditpdk Kotak Saran /
08119550888
kkp.go.id @kkp.go.id Pengaduan
Terima kasih
TEAMWORK CRE
ATIV
E
IDEA
SS
NE
SI
BU
31