Anda di halaman 1dari 28

Dr. Ir.

Muhammad Zaini Hanafi, MM


Plt. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap

Disampaikan pada:
Webinar “BINCANG SANTAI BKIPM”
Jakarta, September 2020

Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap


Kementerian Kelautan dan Perikanan
LATAR BELAKANG

2
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERIKANAN TANGKAP
OUTCOME:
PENGELOLAAN Kesejahteraan
PERIKANAN TANGKAP Masyarakat
YANG PARTISIPATIF & Nelayan
BERKELANJUTAN
BAGAIMANA TARGET: PENINGKATAN
CARANYA? PRODUKTIVITAS
PERIKANAN TANGKAP
FOKUS:
1. KEBERLANJUTAN SUMBER DAYA DUKUNGAN MANAJEMEN &
PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS
PERIKANAN LAINNYA
2. KEBERLANJUTAN USAHA
PERIKANAN PENGELOLAAN PERIZINAN &
KENELAYANAN

PENGELOLAAN PELABUHAN PERIKANAN


PENGUATAN KEBIJAKAN & REGULASI
PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP PENGELOLAAN KAPAL PERIKANAN &
ALAT PENANGKAPAN IKAN
PENGELOLAAN SUMBER
DAYA IKAN SESUAI DAYA
DUKUNG
IMPLEMENTASI 3
PROGRAM/KEGIATAN
UE (Uni Eropa) Food Safety and Security

1994 Traceability UE Approval Number

Unit Penangkapan
2004 Implementation HACCP
Ikan

Responsible Fisheries
2010 Pelabuhan Kapal Perikanan Catch Certificate – SHTI
Catch Document Scheme – CDS

2013 Kapal Perikanan 1. Bimtek Keterampilan Penanganan Ikan – SKPI C


2. Inspeksi Kelayakan Penanganan dan Penyimpanan Ikan – SKPPI P
I
Pelabuhan Sanitasi & Hygiene B
3. Inspeksi Pembongkaran Ikan - SKH IPI

C
Kapal Perikanan 1.Bimtek Keterampilan Penanganan Ikan – SKPI P
2019 I
Pelabuhan 2. Inspeksi Pengendalian Mutu B

2020 Kapal Perikanan Penerapan HACCP di kapal berfreezer


4
Menyusun SNI berkaitan dengan prosedur penanganan Ikan di kapal
MENDUKUNG JAMINAN MUTU

HULU TRACEABILITY HILIR


Inspeksi Pengendalian Mutu (IPM) Sertifikasi CPIB
oleh UPT Pelabuhan Perikanan Supplier

GHdP HACCP
(Good PASAR
Handling
Kapal penangkap/ Pelabuhan
PRODUK
Practices)
kapal pengangkut Perikanan/
PPI/ TPI
UNIT PENGOLAHAN
ikan SUPPLIER IKAN
IKAN
Personel yang
memahami prinsip
Sertifikasi CPIB (Cara
GHdP
Penanganan Ikan yg
--------------- Sertifikasi HACCP Sertifikasi Kelayakan
Baik) oleh UPT
Bimtek SKPI oleh oleh BKIPM Pengolahan (SKP)
Pelabuhan Perikanan
Dit. KAPI oleh Ditjen PDSPKP

Kegiatan Pendukung : TPI Higienis TRANSPORTASI


5
KOMITMEN INDONESIA DALAM Our Ocean
Conference (OOC) 2018
Certifying 1,200 Export-oriented Fishing Vessels with
Good Fish Handling Practice (CPIB).
“To ensure implementation of seafood safety and quality assurance systems to Indonesia
fisheries products.”

2019 2020 2021


400 fishing vessels. 400 fishing vessels. 400 fishing vessels.

Implemented at 538 Fishing Ports in Indonesia

6
PELAKSANAAN
SERTIFIKASI CPIB
7
DASAR HUKUM PELAKSANAAN JAMINAN MUTU
PADA PERIKANAN TANGKAP
1. Undang -undang Nomor 45/2009 tentang Perubahan UU Nomor 31/2004 tentang Perikanan;
2. Undang -undang Nomor 18/2012 tentang Pangan
3. Peraturan Pemerintah Nomor 57/2015 tentang Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Serta
Peningkatan Nilai Tambah Produk Hasil Perikanan;
4. Peraturan Presiden Nomor. 3 tahun 2017 tentang Rencana Aksi Percepatan Pembangunan Industri Perikanan
Nasional
5. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor Per. 08/Men/2012 tentang Kepelabuhanan Perikanan;
6. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor Per. 19/Men/2010 tentang Pengendalian Jaminan Mutu dan
Keamanan Hasil Perikanan;
7. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 7/Permen – KP/2019 Tentang Persyaratan dan Tata Cara
Penerbitan Sertifikat Cara Penanganan Ikan yang Baik;
8. Peraturan Dirjen Perikanan Tangkap No. 7/PER-DJPT/2019 Tentang Persyaratan Pengendalian Mutu dan Tata
Cara Inspeksi Pengendalian Mutu Pada Kegiatan Penangkapan Ikan.
9. Peraturan Dirjen Perikanan Tangkap No. 1/PER-DJPT/2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Dirjen Perikanan
Tangkap No. 7 /PER-DJPT/2019 Tentang Persyaratan Pengendalian Mutu dan Tata Cara Inspeksi Pengendalian
Mutu Pada Kegiatan Penangkapan Ikan.
8
PASAL 1

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor


7/Permen – KP/2019 Tentang Persyaratan dan Tata
Cara Penerbitan Sertifikat Cara Penanganan Ikan yang
Baik
Sertifikat Cara Penanganan Ikan yang Baik
adalah sertifikat yang diberikan kepada kapal penangkap
ikan dan/atau kapal pengangkut ikan yang menyatakan
bahwa kapal tersebut telah memenuhi persyaratan
Pengendalian Mutu pada kegiatan Penangkapan Ikan”

Pengendalian Mutu adalah semua kegiatan yang


meliputi inspeksi, surveilan, dan pengambilan contoh
dalam rangka memberikan jaminan mutu dan keamanan
hasil perikanan.”
9
SERTIFIKAT CPIB

Status Penerbitan No Nama Pelabuhan Perikanan


TARGET 2019 TERBIT

Sertifikat CPIB PP
1 Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman 30 54
2 Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung 30 52

UPT Pusat dan PP


3 Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap 25 29
4 Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan 30 55
5 Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus 10 11

Tahun 2019 6
7
Pelabuhan
Pelabuhan
Perikanan
Perikanan
Samudera Kendari
Nusantara Ambon
25
10
26
19
8 Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong 25 10
9 Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu 10 11
10 Pelabuhan Perikanan Nusantara Kejawanan 10 15
11 Pelabuhan Perikanan Nusantara Kwandang 10 12
12 Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan 20 20
13 Pelabuhan Perikanan Nusantara Pelabuhan Ratu 20 21
14 Pelabuhan Perikanan Nusantara Pemangkat 20 20
15 Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan 25 51
16 Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi 20 20
17 Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga 20 24
18 Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat 10 12
19 Pelabuhan Perikanan Nusantara Tanjung Pandan 20 20

515 SERTIFIKAT CPIB


20 Pelabuhan Perikanan Nusantara Ternate 10 10
Telah terbit 21 Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual 10 -
22 Pelabuhan Perikanan Pantai Teluk Batang 10 10
23 Pelabuhan Perikanan Untia – Makassar - 13
Total 400 515
SERTIFIKAT CPIB
No Nama Pelabuhan Perikanan

Status Penerbitan TARGET 2020 TERBIT

Sertifikat CPIB PP UPT Pusat


1 Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman 30 7
2 Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung 30 41

dan PP Periode Januari – 3


4
Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap
Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan
25
30
10
7

Minggu ke-2 September 5


6
Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus
Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari
10
25
2
1

Tahun 2020 7
8
Pelabuhan Perikanan Nusantara Ambon
Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong
10
25
2

9 Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu 10 3


10 Pelabuhan Perikanan Nusantara Kejawanan 10 9
11 Pelabuhan Perikanan Nusantara Kwandang 10 6
12 Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan 20
13 Pelabuhan Perikanan Nusantara Pelabuhan Ratu 20 22
14 Pelabuhan Perikanan Nusantara Pemangkat 20 8
15 Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan 25 53
16 Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi 20 4
17 Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga 20 9
18 Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat 10 2

193 SERTIFIKAT CPIB


19 Pelabuhan Perikanan Nusantara Tanjung Pandan 20 1

Telah terbit 20 Pelabuhan Perikanan Nusantara Ternate 10 2


21 Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual 10
22 Pelabuhan Perikanan Pantai Teluk Batang 10 4
Total 400 193
PELAKSANAAN AUDIT DG SANTE UNI EROPA TAHUN 2020
1. Tujuan audit adalah untuk melakukan evaluasi
pengendalian yang dilakukan oleh Otoritas
Kompeten dalam rangka menjamin produksi
tuna yang diekspor ke Uni Eropa sesuai dengan
persyaratan EU Legislation.
2. Terkait Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap
(DJPT), auditor UE melihat sistem official control
dan pelaksanaan official control sistem jaminan
mutu dan keamanan hasil perikanan (SJMKHP)
terkait dengan pelaksanaan Sertifikasi Cara
Penanganan Ikan yang Baik (S-CPIB) dan
inspeksi lainnya. 12
DOKUMENTASI KEGIATAN AUDIT DG SANTE UNI EROPA TAHUN 2020
KEGIATAN AUDIT DG SANTE UE TAHUN 2020 DI PPS NIZAM ZACHMAN JAKARTA, PPS BITUNG
DAN PP BENOA (DALAM HAL INI DIKOORDINASIKAN DENGAN PPN PENGAMBENGAN)
REKOMENDASI UE TERHADAP DJPT ATAS PELAKSANAAN AUDIT 3-12 MARET 2020
No Rekomendasi Kesimpulan Temuan Tindak Lanjut DJPT
Merevisi Permen KP nomor 7 tahun 2019,
Otoritas Kompeten harus mengadopsi standar PerDirjen PT nomor 7 tahun 2019 dan
untuk memastikan bahwa peraturan UE yang a. bahwa semua UPI yang memproses produk
PerDirjen PT nomor 1 tahun 2020
relevan diterapkan oleh semua pemasok ikan perikanan dan/atau memproses produk akhir penambahan substansi tentang:
yang terlibat dalam rantai produksi produk dan kapal pembeku harus diberlakukan,
1 perikanan untuk ekspor UE yaitu persyaratan menerapkan dan memelihara prosedur a. Kapal yang berfreezer (melakukan
Pasal 5 Peraturan (EC) No 852/2004 (HACCP), berdasarkan prosedur HACCP. pembekuan) harus menerapkan prinsip
dan, dapat diterapkan secara efektif. b. keharusan kapal yang menyimpan produk HACCP.
beku dilengkapi dengan alat perekam suhu. b. Palka ikan harus dilengkapi dengan alat
Rekomendasi berdasarkan kesimpulan No.12
perekam suhu otomatis untuk kapal
dan 13. Temuan terkait No. 5,6 dan 7.
pembeku

Otoritas Kompeten harus mengadopsi standar


Peraturan Menteri No. 7 / PERMEN-KP / 2019
untuk memastikan bahwa kapal pembeku yang
dan Peraturan Perikanan Tangkap No. 1 / PER-
terlibat dalam rantai produksi untuk ekspor UE
DJPT / 2020 yang baru tidak selaras dengan
melengkapi penyimpanan ikan dengan alat
aturan UE, khususnya dengan persyaratan poin I Otoritas kompeten akan melakukan Revisi
perekam suhu, sebagaimana disyaratkan dalam
(C) (2) dari Bab I Bagian VIII Lampiran III beberapa regulasi dengan memasukkan
2poin I (C) (2) Bab I Bagian VIII Lampiran III
Peraturan (EC) No 853/2004- peraturan persyaratan palka kapal harus dilengkapi
Lampiran Peraturan No (EC) 853/2004, dan
Indonesia memungkinkan pencatatan suhu dengan alat perekam suhu otomatis
standar-standar ini dapat ditegakkan secara
dilakukan secara manual untuk penyimpanan
efektif.
produk beku, hal ini tidak sesuai dengan aturan
Rekomendasi berdasarkan kesimpulan No 12.
Temuan terkait No. 10
UE. 14
LANJUTAN…
No Rekomendasi Kesimpulan Temuan Tindak Lanjut DJPT
Tim audit menemukan bahwa semua staf FQIA
yang dilibatkan memiliki pengetahuan yang
memadai tentang persyaratan Indonesia dan
Otoritas Kompeten harus memastikan bahwa
persyaratan UE yang berlaku. Tetapi staf Melakukan pelatihan peningkatan kompetensi
staf memiliki pengetahuan yang memadai
DGCF memperlihatkan kelemahan dalam petugas inspektur mutu CPIB, Pengelola
untuk memungkinkan mereka melakukan
3 kaitannya dengan pengetahuan tentang teknik Produksi Perikanan Tangkap (P3T) dan
tugas official control secara benar.
audit dan inspeksi, dalam hal penilaian yang Asisten Pengelola Produksi Perikanan Tangkap
Rekomendasi berdasarkan kesimpulan No
benar dan evaluasi dari kemampuan palka (AP3T)
34. Temuan terkait No 25.
kapal pembeku untuk membekukan secara
cepat dan pada kemampuan untuk memastikan
keandalan catatan suhu
otoritas kompeten harus menerapkan dan
memelihara pengendalian secara reguler
pada kapal penangkap ikan dan kapal
pembeku yang terlibat dalam rantai produksi
untuk ekspor ke UE untuk menunjukkan Kapal pembeku sebagian besar tidak memiliki
Peningkatan relaisasi penerbitan Sertifikat
4 bahwa mereka mematuhi aturan Uni Eropa sertifikat CPIB kapal dan belum memiliki
CPIB pada Tahun 2020
yang berlaku dan sebagaimana disyaratkan rekaman suhu.
dalam Pasal 67 (b) dari Peraturan (UE)
2019/627. Rekomendasi berdasarkan
kesimpulan No. 86 dan 90. Temuan terkait
No. 56, 63 hingga 67 dan 68 hingga 72. 15
LANJUTAN…
No Rekomendasi Kesimpulan Temuan Tindak Lanjut DJPT
Selanjutnya untuk rekomendasi No 5,
otoritas kompeten harus memastikan
bahwa pengendalian secara reguler
pada semua perusahaan yang terlibat
dalam rantai produksi untuk ekspor ke Kapal pembekuan, supplier dan cold storage Membuat sistem keterkaitan data SJMKHP di
UE (supplier) menunjukkan bahwa harus menerapkan sistem HACCP dan belum DJPT yaitu integerasi data S-CPIB dengan data
5
mereka memenuhi aturan UE yang adanya integerasi data antara UPI, supplier dan SHTI guna menyinkronkan tracebility jaminan
berlaku sebagaimana disyaratkan oleh kapal. mutu perikanan tangkap.
Pasal 67 (b) dari Peraturan (UE)
2019/627. Rekomendasi berdasarkan
kesimpulan No. 87 dan 90. Temuan
terkait No. 76, 77 dan 80.

16
Menghindari Penolakan Produk Perikanan
Yang Tidak Memiliki Sertifikat CPIB

Pada bulan Mei 2019 terdapat penolakan terhadap produk tuna


dari PT. Pahala Bahari oleh Otoritas Kompeten (OK) Spanyol
dikarenakan KMN Hayamin Putra yang merupakan kapal
penangkap ikan produk tuna tersebut tidak masuk dalam daftar
Non-EU Countries Authorised Establishment dengan kata lain kapal
tersebut tidak memiliki jaminan memenuhi persyaratan hygiene.
Sehingga Direktorat Pelabuhan Perikanan diminta untuk
memberikan jaminan terhadap kapal tersebut yang merupakan
supplier produk ke PT. Pahala Bahari.

17
KMN Hayamin
Putra Memiliki
Sertifikat Hasil
Tangkapan Ikan
(SHTI)

Nota Dinas
dari PDSPKP
agar DJPT
dapat
memberikan
Jaminan
Persyaratan
Hygiene (S-
CPIB) kepada
KMN Hayamin
Putra 18
PERMASALAHAN PENERAPAN CPIB DI PELABUHAN PERIKANAN

1. Inspeksi dari negara mitra (UE, USA, dsb) secara rutin dilakukan di pelabuhan perikanan
untuk melihat pelaksanaan SJMKHP
2. Minimnya informasi kepada nelayan terkait pentingnya menjaga mutu hasil tangkapan
ikan melalui CPIB
3. Jumlah SDM di UPT Daerah yang melakukan inspeksi CPIB masih minim
4. Kepedulian nelayan terhadap mutu dan keamanan hasil perikanan masih rendah →→
mutu masih dianggap ≠ berkorelasi dengan harga
5. Infrastruktur di pelabuhan perikanan yang mendukung kegiatan jaminan mutu dan
keamanan hasil perikanan masih terbatas (TPI yang tidak memenuhi sanitasi dan hygiene,
tersedianya air bersih, es, listrik). Saat ini di 16 UPT Pusat dan 15 UPT Daerah sudah
dibangun TPI higienis
6. Ketelusuran jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan masih belum optimal mulai dari
hulu sampai hilir
7. CPIB/hasil inspeksi menjadi pesyaratan di Unit Pengolahan Ikan (UPI), UPI seharusnya
mensyaratkan kapal-kapal yang mensuplai bahan baku wajib dilengkapi dengan dokumen 19
hasil inspeksi pengendalian mutu dan dan Sertifikat CPIB
RENCANA TINDAK LANJUT

20
RENCANA TINDAK LANJUT DJPT
1. Mensyaratkan kapal perikanan yang mensuplai bahan baku ke Unit
Pengolahan Ikan (UPI) khususnya yang ekspor, harus wajib (bukan
mandatory lagi) memiliki sertifikat Cara Penanganan Ikan Yang
Baik (CPIB) dan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP).
2. Syarat raw material / bahan baku yang dapat diterima oleh UPI
dan kemudian akan diekspor ke negara2 Uni Eropa tidak hanya
memenuhi persyaratan Catch Certificate / Sertifikat Hasil
Tangkapan Ikan (SHTI), namun juga harus memenuhi persyaratan
CPIB. (Produk yang berSHTI namun tidak disertakan S-CPIB, maka
TIDAK DAPAT diterima untuk di ekspor).
3. Membuat sistem keterkaitan data SJMKHP di DJPT yaitu integerasi
data S-CPIB dengan data SHTI guna menyinkronkan tracebility
jaminan mutu perikanan tangkap.
4. Melakukan pelatihan peningkatan kompetensi petugas inspektur 21
mutu CPIB
TERIMA Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap

KASIH
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tahun
2004 Tentang Perikanan

Pasal 20
1) Proses pengolahan ikan dan produk perikanan wajib memeuhi persyaratan kelayakan
pengolahan ikan, sistem jaminan mutu, dan kemanan hasil perikanan.
2) Sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
terdiri atas subsitem:
a. Pengawasan dan pengendalian mutu;
b. Pengembangan dan penerapan persyaratan atau standar bahan baku, persyaratan atau
standar sanitasi dan teknik penanganan serta pengolahan, persyaratan atau standar
mutu produk, persyaratan atau standar sarana dan prasarana, serta persyaratan atau
standar metode pengujian; dan
c. Sertifikasi
Dst..
6) Ikan hasil penangkapan dan/atau pembudidayaan harus memenuhi standar mutu dan
keamanan hasil perikanan. 23
PP Nomor 57/2015 tentang Sistem Jaminan Mutu dan
Keamanan Hasil Perikanan (SJMKHP) Serta
Pasal 14 Peningkatan Nilai Tambah Produk Hasil Perikanan

1. Pengendalian Mutu pada kegiatan penangkapan ikan paling sedikit dilakukan melalui :
a) Inspeksi pembongkaran ikan
b) Inspeksi Penerapan standar fasilitas penanganan dan penyimpanan ikan di kapal
perikanan; dan
c) Inspeksi penerapan standar prosedur penanganan dan penyimpanan ikan di kapal
perikanan
2. Terhadap hasil Pengendalian Mutu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diterbitkan
sertifikat cara penanganan ikan yang baik.
3. Sertifikat cara penanganan ikan yang baik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diterbitkan
oleh Menteri.
4. Penerbitan sertifikat cara penanganan ikan yang baik sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
dilakukan jika hasil pengendalian mutu memenuhi persyaratan.
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara penerbitan sertifikat cara
penanganan ikan yang baik (CPIB) sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diatur dengan
Peraturan Menteri. 24
PERMEN KP Nomor PER.19/MEN/2010 Tentang
Pengendalian Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil
Perikanan
Tanggung Jawab Pengendalian
Pasal 4
1) Menteri memberikan kewenangan kepada Kepala Badan sebagai Otoritas
Kompeten untuk melakukan pengendalian sistem jaminan mutu dan keamanan
hasil perikanan
2) Kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa
a. Penerbitan Sertifikat CBIB;
b. Penerbitan Sertifikat CPIB;
c. Penerbitan Sertifikat Penerapan HACCP; dan
d. Penerbitan Sertifikat Kesehatan.
25
PASAL 3

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 7/Permen –


KP/2019

(1) Persyaratan Pengendalian Mutu pada kegiatan penangkapan ikan di kapal perikanan :
a. Pembongkaran ikan
b. Standar fasilitas penanganan dan penyimpanan ikan di kapal perikanan
c. Standar prosedur penanganan dan penyimpanan ikan di kapal perikanan

(2) Kapal perikanan meliputi kapal penangkap ikan dan kapal pengangkut ikan

PASAL 9
(3) Penerbitan S-CPIB dalam pelaksanaannya dilakukan oleh :
a. Kepala Pelabuhan Perikanan yang merupakan UPT Kementerian Kelautan dan
Perikanan
b. Kepala pelabuhan perikanan yang merupakan unit pelaksana teknis daerah
provinsi yang menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang perikanan 26
Peraturan Dirjen Perikanan Tangkap
No. 1/PER-DJPT/2020

Setiap kapal perikanan yang telah memiliki Sertifikat


CPIB dan melakukan kegiatan Pengolahan Ikan dan
pembekuan atau Pengolahan Ikan dan penyimpanan
beku di kapal perikanan harus menerapkan prinsip
Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP)

27
ALUR DOKUMEN

PERMOHONAN PELAKU USAHA (Form : Pasal 11 Permen KP 7/PERMEN – KP/2019


Lamp 1. Permen KP No 7/PERMEN- SIPI/SIKPI, SKPI, SURAT KSEDIAAN DILAKUKAN INSPEKSI (Lamp 1.
KP/2019) Per Dirjen No.7/PER-DJPT/2019

• Surat tugas, memeriksa kelengkapan dokumen


PENUGASAN TIM INSPEKSI OLEH
KEPALA PELABUHAN • Tim : Inspektur Mutu, P3T dan AP3T

INSPEKSI PENGENDALIAN MUTU ✓ Ceklist ( Lamp. 2 Perdirjen No.1/PER-DJPT/2020 )


OLEH TIM ✓ Pelaksanaan sesuai pasal 11 Pedirjen PT No.7/PER-DJPT/2019

HASIL INSPEKSI PENGENDALIAN ✓ Pasal 12 dan 13 Perdirjen No.7/Perdirjen/2019


MUTU ✓ Kriteria keberterimaanpada Pasal 13 : Kritis : 0, Serius 4,
Mayor 8, Minor 15.

MEMENUHI BELUM MEMENUHI


PERSYARATAN PERSYARATAN

REKOMENDASI
TINDAKAN PERBAIKAN ( 8 Hari- Perdirjen
No.7/PER-DJPT/2019 )

MEMENUHI BELUM MEMENUHI


PERSYARATAN PERSYARATAN
PENOMORAN S CPIB
(Nomor S CPIB dikeluarkan oleh Kepala
Pelabuhan Perikanandan Format sesuai Lamp REKOMENDASI
3 dan Lamp. 4 Perdirjen No.7/PER-DJPT/2019)

• Berlaku 2 tahun
TERBIT S CPIB
• Survailance paling sedikit 1 kali dalam setahun 28

Anda mungkin juga menyukai