Anda di halaman 1dari 59

Tahapan dan Teknis Pelaksanaan

Laporan Kegiatan Penanaman Modal Bidang


Usaha

Nurul Amalia
Andi Akhirah Khairunnisa
Poin Pembahasan

Apa itu LKPM?

Laporan mengenai perkembangan realisasi Penanaman Modal dan permasalahan yang


dihadapi Pelaku Usaha yang wajib dibuat dan disampaikan secara berkala.

Mengapa wajib membuat LKPM?


Karena diwajibkan oleh peraturan perundang-undnagan yang berlaku.
Peraturan Perundang-Undangan LKPM
1. Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (UUPM)
2. Undang-Undang No. 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No.2
Tahun 2022 tentang Cipta Kerja
3. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Perizinan Berusaha Berbasis Resiko.
4. Peraturan BKPM No. 3 Tahun 2021 Sistem Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Terintegrasi Secara Elektroni
5. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal No. 4 Tahun 2021 tentang Pedoman dan Tata Cara
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko dan Fasilitas Penanaman Modal
6. Peraturan BKPM No. 5 Tahun 2021 Pedoman dan Tata Cara Pengawasan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko

Pembahasan
SIAPA YANG WAJIB LAPOR LKPM?

Setiap penanam modal (semua pelaku usaha) wajib membuat laporan tentang kegiatan penanaman modal dan
menyampaikannya kepada BKPM, KECUALI:

1 Pelaku usaha Mikro (kriteria modal usaha maksimal Rp1 miliar)

Perusahaan tertentu (bidang usaha hulu migas, perbankan, lembaga keuangan non bank dan asuransi)
2
Perusahaan yang memiliki izin prinsip (IP), pendaftaran penanaman modal (PI) dan/atau izin usaha (IU) yang
sudah tidak aktif atau sudah habis masa berlakunya
3

Pembahasan
BAGAIMANA LKPM HARUS DISAMPAIKAN?

 Pelaku Usaha wajib menyampaikan pelaporan LKPM untuk


setiap Bidang Usaha dan/atau Lokasi.

 Penyampaian LKPM dilakukan secara daring melalui Sistem


OSS.

 Penyampaian LKPM mengacu pada data Perizinan Berusaha,


termasuk perubahan data yang tercantum dalam Sistem OSS
sesuai dengan periode berjalan.

Pasal 32 Peraturan BKPM 5/2021

Pembahasan
KAPAN LKPM DISAMPAIKAN?

Penyampaian LKPM mengacu pada data dan/atau perubahan data perizinan berusaha. termasuk perubahan data yang
tercantum dalam sistem OSS sesuai periode berjalan, dengan ketentuan sebagai berikut:

Pelaku usaha wajib menyampaikan LKPM (> 5 Miliar) setiap tiga bulan sekali (triwulan) dalam
1
periode 1 tahun laporan

Bagi usaha kecil (1-5 Miliar )periode penyampaian LKPM adalah setiap 6 bulan sekali dalam
2 periode 1 tahun laporan

Pembahasan
KAPAN PERIODE PENYAMPAIAN LKPM?

PeriodeD Waktu Penyampaian

Triwulan I januari - Maret 1 - 10 April tahun berjalan

Triwulan II April - Juni 1 - 10 Juli tahun berjalan

Triwulan III Juli - September 1 - 10 Oktober tahun berjalan

Triwulan IV Oktober - Desember 1 - 10 Januari tahun berjalan

Pembahasan
JENIS –JENIS LKPM

Tahap
Tahap
Produksi
Konstruksi

Pembahasan
Simulasi Pengisian LKPM Tahap Konstruksi
Masuk ke Menu PELAPORAN, pilih LAPORAN LKPM dan
3 klik
PELAPORAN
● Setelah login
berhasil, masuk ke
menu PELAPORAN

● Klik LAPORAN LKPM

● Klik PELAPORAN
untuk melanjutkan
proses pelaporan
LKPM
Setelah masuk ke menu Laporan LKPM, klik BUAT
4
LAPORAN

● Daftar yang
Laporan
ditampilkan
Kegiatan Usaha yang adalah
sudah
dilaporkan pada periode
sebelumnya

● Setelah memasuki Daftar


Laporan
Kegiatan Penanaman
Modal, klik BUAT
LAPORAN
5 Pilih Kegiatan Usaha Tahap Konstruksi yang akan dilaporkan
● Pilih Kegiatan Usaha
Tahap Konstruksi yang akan
pada periode
dilaporkan dengan
berjalan mencentang checfi
padacentang
box/kotak

● Klik SELANJUTNYA
untuk melanjutkan proses
pembuatan laporan LKPM
Tahap Konstruksi
6
Menolak Perpindahan Laporan Tahap Konstruksi/Persiapan ke Laporan
Tahap Operasional dan/atau Komersial

● Setelah memilih kegiatan usaha


dan klik SELANJUTNYA, pop up
pemberitahuan siap operasional
dan komersial (konversi ke tahap
produksi) akan muncul. Klik
TIDAK untuk melanjutkan proses
pengisian Laporan LKPM Tahap
Konstruksi/Persiapan

● Jika Kegiatan Usaha yang Anda


pilih sudah siap operasional dan
komersial, klik YA untuk
melanjutkan ke tahap verifikasi
siap produksi/operasi komersial *

∗ Untuk panduan verifikasi siap produksi/operasi komersial dapat


dilihat
melalui Panduan pada https:/ oss.go.id/panduan
7 P eriksa Data Proyek

● Sistem akan menampilkan data Kegiatan Usaha yang akan dilaporkan secara terperinci, yang meliputi:
1. Data Kegiatan Berusaha
2. Rencana Investasi (Rp)
3. Total Realisasi Sampai Periode Sebelumnya (Rp)
4. Tingkat Risiko
5. Status SS/Izin
6. Persyaratan Dasar dan UMKU
● Klik tautan pada nilai jumlah TOTAL RENCANA untuk melihat Detail Total Rencana Penanaman Modal
● Klik tautan pada nilai jumlah TOTAL REALISASI untuk melihat Detail Total Realisasi Penanaman Modal
● Klik tautan pada LIHAT DETAIL di dalam kolom Persyaratan Dasar dan UMKU untuk melihat kelengkapan
Data Persyaratan Dasar dan UMKU
8.a Lengkapi Realisasi Penanaman Modal (Modal Tetap)
● Sistem akan menampilkan data Rencana
Penanaman Modal secara otomatis
dengan rincian::
1. Pembelian dan Pematangan Tanah
2. Bangunan/Gedung
3. Mesin/Peralatan & Suku Cadang
4. Kebutuhan Lain-lain

● Nilai Tambahan Realisasi adalah data


yang wajib diisi oleh Anda. Pengisian ini
berdasarkan:
1. Pembelian dan Pematangan
Tanah
2. Bangunan/Gedung
3. Mesin/Peralatan & Suku Cadang
4. Kebutuhan Lain-lain

● Pastikan pengisian Data Tambahan


Realisasi dalam jangka estimasi dari Nilai
Rencana P enanaman Modal
Geser kursor Anda pada ĞoolĞip informasi (simbol “i”) untuk ● Setelah Anda melakukan pengisian
mendapatkan
penjelasan/informasi pengisian data realisasi penanaman Tambahan Realisasi, nilai tambahan
Data
modal. realisasi
yang dimasukkan akan dikalkulasi
sampai
dengan periode pelaporan dan
ditampilkan
oleh sistem secara otomatis pada kolom
Total Akumulasi Realisasi
8.b Lengkapi Realisasi Penanaman Modal (Modal Kerja)
● Sistem akan menampilkan data
Rencana Modal Kerja

● Tambahan Realisasi Modal Kerja adalah


Data yang wajib diisi jika Total
Akumulasi Realisasi Modal Tetap lebih
dari atau sama dengan 90% Rencana
Penanaman modal dari modal tetap.
Apabila Akumulasi Realisasi Modal
Tetap kurang dari 90% Rencana
Penanaman modal dari modal tetap
maka Tambahan Realisasi Modal Kerja
tidak dapat diisi.
Geser kursor Anda pada ĞoolĞip informasi (simbol “i”) untuk ● Pastikan pengisian Data Tambahan
mendapatkan penjelasan/informasi pengisian data realisasi
Realisasi dalam jangka estimasi dari
penanaman modal.
Nilai Rencana Penanaman Modal

● Setelah Anda melakukan pengisian


Tambahan Realisasi, nilai
Data
tambahan
realisasi yang dimasukkan
akan
dikalkulasi sampai dengan
periode
pelaporan dan ditampilkan oleh
sistem
secara otomatis pada kolom
Total Akumulasi Realisasi
1 Lengkapi Realisasi Tenaga Kerja
0 ● Sistem akan menampilkan data Rencana Tenaga
Kerja secara otomatis, dengan rincian:
1. Tenaga Kerja Indonesia
2. Tenaga Kerja Asing

● Data yang wajib Anda isi, yaitu:


1. Total Tenaga Kerja periode Sebelumnya
(Laki-laki, P erempuan, dan Asing)
2. Tambahan Tenaga Kerja periode
Pelaporan (Laki-laki, Perempuan,
dan Asing)
3. Pengurangan Tenaga Kerja periode
Pelaporan (Laki-laki, Perempuan,
dan Asing)
4. Tenaga Kerja Lokal Setempat

● Kolom pengisian Total Tenaga Kerja Periode


Sebelumnya hanya terbuka pada saat pertama kali
melakukan Laporan LKPM pada sistem OSS
Berbasis Risiko dan untuk pelaporan LKPM
selanjutnya akan ditampilkan otomatis oleh sistem

● Setelah Anda melakukan pengisian Data Tenaga Kerja, nilai tenaga kerja yang dimasukkan akan dikalkulasi sampai dengan
periode pelaporan dan ditampilkan oleh sistem secara otomatis pada kolom Total Tenaga Kerja Sampai Periode Pelaporan
1 Lengkapi Permasalahan yang dihadapi Pelaku Usaha
1
● Data Permasalahan yang dihadapi
pelaku usaha (jika ada) yang wajib
Anda isi, yaitu:
1. Kategori Permasalahan
2. Detail P ermasalahan
(hanya tampil pada
kategori permasalahan
tertentu)
3. Keterangan P ermasalahan

● Klik SIMPAN PERMASALAHAN


untuk menyimpan data
permasalahan. Anda dapat
menyimpan lebih dari satu
permasalahan.

● Untuk menghapus data


permasalahan dapat dilakukan
dengan mencentang pada
kotak
centang/checkbox untuk
data
permasalahan yang dipilih dan
klik
HAPUS
Lengkapi Petugas Penanggung Jawab LKPM dari Pelaku Usaha dan
1
Menyetujui Pernyataan Pelaporan LKPM
2
● Data Petugas Penanggung
Jawab LKPM yang harus Anda
lengkapi meliputi:
1. Nama Petugas
2. Nomor Telepon/HP P etugas
3. Jabatan (apabila Anda bukan
karyawan perusahaan, silakan
isi sebagai “Kuasa Direksi”)
4. Email (email dapat diisi
lebih dari satu, klik tombol
+ untuk menyimpan email)

● Baca dan pahami pernyataan


dengan teliti, lalu centang
kotak DISCLAIMER

● Untuk melihat format


cetakan LKPM, klik
PRATINJAU

● Klik KIRIM LAPORAN untuk


mengirim LKPM
Notifikasi Laporan OuĞward InvesĞmenĞ (OI) (Khusus Pelaku Usaha
1
PMDN)
3

● Notifikasi Laporan OuĞward


InvesĞmenĞ (OI) hanya
muncul untuk pelaku usaha
yang mempunyai status
penanaman modal P MDN

● Klik TIDAK untuk melanjutkan


proses pelaporan LKPM Tahap
Konstruksi dan jika Anda ingin
melakukan Laporan OI, klik YA
*

● Jika Anda melakukan


Laporan OI, Laporan LKPM
Tahap Konstruksi akan tetap
terkirim

∗ Untuk panduan pengisian Laporan OI dapat dilihat melalui


P anduan
https:/ oss.go.id/panduan
14. Laporan LKPM Tahap Konstruksi/Persiapan Terkirim
a

● Setelah melengkapi dan


mengirimkan data pelaporan,
sistem akan menampilkan
notifikasi bahwa laporan telah
berhasil dikirim

● KIik KEMBALI KE HALAMAN


UTAMA
untuk kembali ke Daftar LKPM

● Klik BUAT LAPORAN BARU untuk


melaporkan LKPM kegiatan
usaha lainnya
Pelaporan LKPM Tahap Produksi
8 Lengkapi Data Realisasi Penanaman Modal

● Data yang harus Anda ● Sistem akan menampilkan data


lengkapi: secara otomatis:
1. Tambahan Realisasi 1. Realisasi P enanaman
Modal
2. Total Akumulasi Realisasi

Geser kursor Anda pada ĞoolĞip informasi (simbol “i”) untuk mendapatkan penjelasan/informasi
pengisian data realisasi penanaman modal.
8.b Lengkapi Realisasi Penanaman Modal (Modal Kerja)
● Sistem akan menampilkan data
Rencana Modal Kerja

● Tambahan Realisasi Modal Kerja adalah


Data yang wajib diisi jika Total
Akumulasi Realisasi Modal Tetap lebih
dari atau sama dengan 90% Rencana
Penanaman modal dari modal tetap.
Apabila Akumulasi Realisasi Modal
Tetap kurang dari 90% Rencana
Penanaman modal dari modal tetap
maka Tambahan Realisasi Modal Kerja
tidak dapat diisi.
Geser kursor Anda pada ĞoolĞip informasi (simbol “i”) untuk ● Pastikan pengisian Data Tambahan
mendapatkan penjelasan/informasi pengisian data realisasi
Realisasi dalam jangka estimasi dari
penanaman modal.
Nilai Rencana Penanaman Modal

● Setelah Anda melakukan pengisian


Tambahan Realisasi, nilai
Data
tambahan
realisasi yang dimasukkan
akan
dikalkulasi sampai dengan
periode
pelaporan dan ditampilkan oleh
sistem
secara otomatis pada kolom
Total Akumulasi Realisasi
9 Lengkapi Data Realisasi Tenaga Kerja
● Sistem akan menampilkan data Rencana Tenaga
Kerja secara otomatis yang meliputi:
1.Tenaga Kerja Indonesia
2.Tenaga Kerja Asing

● Data yang wajib Anda isi, yaitu:


1.Total Tenaga Kerja periode Sebelumnya
(Laki-laki, P erempuan, dan Asing)
2. Tambahan Tenaga Kerja periode Pelaporan
(Laki-laki, P erempuan, dan Asing)
3. Pengurangan Tenaga Kerja periode
Pelaporan (Laki-laki, P erempuan, dan
Asing)
4. Tenaga Kerja Lokal Setempat

● Kolom pengisian Total Tenaga Kerja Periode


Sebelumnya hanya terbuka pada saat pertama kali
melakukan pelaporan LKPM OSS Berbasis Risiko
dan untuk pelaporan LKPM selanjutnya akan
ditampilkan otomatis oleh sistem

● Setelah Anda melakukan pengisian Data Tenaga Kerja,


data tenaga kerja yang dimasukkan akan dikalkulasi
sampai dengan periode pelaporan dan ditampilkan
oleh sistem secara otomatis pada kolom Total Tenaga
Kerja Sampai P eriode Pelaporan
10 Lengkapi Data Permasalahan yang dihadapi Pelaku Usaha
● Data P ermasalahan yang dihadapi
pelaku usaha (jika ada) yang wajib
Anda isi, yaitu:
1. Kategori P ermasalahan
2. Detail permasalahan
(hanya tampil pada
kategori permasalahan
tertentu)
3. Keterangan Permasalahan

● Klik SIMPAN PERMASALAHAN


untuk menyimpan Data
Permasalahan. Anda dapat
menyimpan lebih dari satu
permasalahan.

● Untuk menghapus Data


Permasalahan dapat dilakukan
dengan mencentang pada
kotak
centang/checkbox untuk
Data
Permasalahan yang dipilih
dan klik HAPUS
1
1
Lengkapi Data Produksi/Jasa Pemasaran per Tahun (untuk pelaporan Triwulan IV)

● Data yang harus Anda lengkapi:


1. Realisasi Produksi pada jenis barang/jasa yang diproduksi
2. Ekspor (%) atas jenis barang/jasa yang diproduksi
3. Nilai Ekspor dalam US $ per tahun

● Jenis Barang/Jasa akan ditampilkan secara otomatis oleh


sistem
12.
Lengkapi Data Kewajiban Perusahaan (Kewajiban Divestasi dan BPJS
a Ketenagakerjaan) (untuk pelaporan Triwulan IV)

● Data yang harus Anda


lengkapi:
1. Kewajiban Divestasi
a. Apakah
dipersyaratkan
?
b. Apakah
sudah
dilaksanakan?
c. Unggah Akta
Perubahan
Kepemilikan
Saham terakhir
atau Pernyataan
Kesepakatan
P emegang Saham

2. BPJS Ketenagakerjaan
a. Apakah Anda
memiliki
B PJS?
b. Nomor
P endaftaran
Perusahaan
12.
Lengkapi Data Kewajiban Perusahaan (Kemitraan dengan UKM)
b (untuk pelaporan Triwulan IV)
● Data yang harus Anda
lengkapi: (lanjutan)
3. Kemitraan dengan UKM
a. Apakah
dipersyaratkan
?
b. P ola Kemitraan
c. Nama Pelaku
Usaha yang
bermitra

● Klik SIMPAN DATA


KEMITRAAN DENGAN UKM.
Anda dapat menyimpan lebih
● dari
Untuksatu data kemitraan
menghapus
data
kemitraan dapat dilakukan
dengan mencentang pada kotak
centang/checkbox untuk data
kemitraan yang dipilih dan
klik
HAPUS
12.
Lengkapi Data Kewajiban Perusahaan (Data Pelatihan Tenaga
c Kerja Indonesia) (untuk pelaporan Triwulan IV)
● Data yang harus Anda lengkapi:
(lanjutan)
4. Pelatihan Tenaga Kerja
Indonesia pendamping yang
akan menggantikan Tenaga
Kerja Asing
a. Jenis Pelatihan
b. Pelaksanaan
c. Jumlah Tenaga Kerja
yang dilatih

● Klik SIMPAN DATA PELATIHAN


TENAGA KERJA. Anda dapat
menyimpan lebih dari satu
data kemitraan
● Untuk menghapus data
kemitraan
dapat dilakukan
dengan
mencentang pada
kotak
centang/checkbox untuk data
kemitraan yang dipilih dan
klik
HAPUS
12.
Lengkapi Data Kewajiban Perusahaan (Data Tanggung Jawab
d Sosial Perusahaan) (untuk pelaporan Triwulan IV)

● Data yang harus Anda


lengkapi: (lanjutan)
5.Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan (CSR)
a. Apakah
sudah
dilaksanakan?
b. Program CSR
yang sudah
dilakukan
c. Alokasi Biaya CSR
d. Output dan
Outcome
12.
e
Lengkapi Data Kewajiban Perusahaan (Data Kewajiban Pengelolaan Lingkungan) (untuk
pelaporan Triwulan IV)

● Data yang harus Anda lengkapi: (lanjutan)


6. Kewajiban Pengelolaan Lingkungan
a. Kewajiban Pengelolaan Lingkungan
b. Sarana Instalasi Pengolahan Air Limbah (PAL) Berupa
c. Jumlah Unit
d. Apakah Masih Berfungsi?
e. Upaya yang dilakukan apabila tidak berfungsi/sebagian
berfungsi
12.
f
Lengkapi Data Kewajiban Perusahaan (Kewajiban Lainnya) (untuk pelaporan Triwulan IV)

● Data yang harus Anda lengkapi: (lanjutan)


7. Kewajiban Lainnya
Diisi apabila terdapat kewajiban atau tanggung jawab lain-lain yang dipersyaratkan sesuai lokasi
proyek atau bidang usaha yang dilakukan menurut ketentuan peraturan perundang-undangan
1
Lengkapi Petugas Penanggung Jawab LKPM dari Pelaku Usaha
3 dan Menyetujui Pernyataan Pelaporan LKPM
● Data P etugas Penanggung
Jawab LKPM yang harus Anda
lengkapi meliputi:
1. Nama P etugas
2. Nomor Telepon/HP Petugas
3. Jabatan apabila Anda bukan
karyawan perusahaan, silakan
isi sebagai “Kuasa Direksi”)
4. Email (email dapat diisi
lebih dari satu, klik tombol
+ untuk menyimpan email)

● Baca dan pahami Pernyataan


dengan teliti, lalu centang kotak
DISCLAIMER

● Untuk melihat format cetakan


LKPM, klik PRATINJAU

● Klik KIRIM LAPORAN


untuk mengirim Laporan
LKPM
1 Notifikasi Laporan Outward Invesment (OI) (Khusus Pelaku Usaha PMDN)
4

● Notifikasi Laporan Outward


Investment(OI) hanya muncul untuk
pelaku usaha yang mempunyai status
penanaman modal P MDN

● Klik TIDAK untuk melanjutkan


proses pelaporan LKPM Tahap
Konstruksi dan jika Anda ingin
melakukan Laporan OI, klik YA *

● Jika Anda melakukan Laporan OI,


Laporan LKPM Tahap Konstruksi
akan tetap terkirim

∗ Untuk panduan pengisian Laporan OI dapat dilihat melalui


P anduan
https:/ oss.go.id/panduan
15.
a Laporan LKPM Tahap Operasional dan/atau
Komersial Terkirim ● Setelah melengkapi dan mengirimkan data
pelaporan, sistem akan menampilkan
notifikasi bahwa laporan telah berhasil
dikirim

● KIik KEMBALI KE HALAMAN


UTAMA
untuk kembali ke Daftar LKPM

● Klik BUAT LAPORAN BARU untuk


melaporkan LKPM kegiatan usaha
lainnya
Apa yang harus dilakukan setelah melaporkan LKPM?
Pengecekan Status LKPM Secara Berkala

● Draft → Belum terkirim.


● Terkirim → LKPM terkirim tapi belum di-review.
● Perlu Perbaikan → LKPM yang dikirimkan sudah di-review oleh petugas namun
masih ada yang perlu diperbaiki.
○ Untuk melihat yang perlu diperbaiki, cek “catatan perbaikan” atau cek
email secara berkala;
○ Kemudian, perusahaan dapat menjawab pertanyaan petugas melalui kolom
“Permasalahan yang Dihadapi”;
○ Bila perusahaan tidak menjawab atau tidak melakukan perbaikan, maka
dianggap tidak melaporkan LKPM pada periode tersebut.
● Disetujui → LKPM telah dikirimkan kepada BKPM sudah di-review dan disetujui
oleh petugas.
PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN
PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO
OBJEK PENGAWASAN
 Standar dan/atau kewajiban pelaksanaan kegiatan usaha
 Perkembangan realisasi penanaman modal

DEFINISI
 Pengawasan pelaksanaan Penanaman Modal bagi Pelaku Usaha yang telah mendapatkan Perizinan Berusaha

 Terintegrasi dan terkoordinasi antar Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah provinsi, Pemerintah Daerah kabupaten/kota,
administrator KEK dan/atau badan pengusahaan KPBPB

 Dilakukan berdasarkan tingkat risiko usaha

 Pengawasan bagi Pelaku Usaha mikro dan Pelaku Usaha kecil dilakukan melalui pembinaan, pendampingan atau penyuluhan
terkait kegiatan usaha
JENIS PENGAWASAN

RUTIN
Merupakan jenis pengawasan yang terjadwal dan terencana, meliputi:
 Laporan Berkala;
 Inspeksi Lapangan.

INSIDENTAL
Merupakan jenis pengawasan sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan
INSPEKSI LAPANGAN (1)

A. PELAKSANAAN INSPEKSI LAPANGAN

 Untuk Risiko rendah dan menengah rendah, dilaksanakan sekali dalam setahun untuk setiap lokasi usaha. Dalam hal Pelaku Usaha patuh, inspeksi
lapangan dapat tidak dilakukan; dan

 Untuk Risiko menengah tinggi dan tinggi dilaksanakan 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun untuk setiap lokasi usaha. Dalam hal Pelaku Usaha patuh,
inspeksi lapangan dilakukan paling banyak 1 (satu) kali dalam setahun untuk setiap lokasi usaha.

B. BENTUK INSPEKSI LAPANGAN

 Pembinaan berupa pendampingan dan penyuluhan yang meliputi kegiatan fasilitasi penyelesaian permasalahan yang dihadapi Pelaku Usaha, pemberian
penjelasan dan/atau konsultasi; dan/atau
 Pemeriksaan administratif dan fisik yang meliputi kegiatan pengecekan lokasi usaha, realisasi nilai Penanaman Modal, tenaga kerja, mesin/peralatan,
bangunan/gedung, kewajiban terkait fasilitas, insentif dan kemudahan untuk Penanaman Modal, kewajiban kemitraan, dan/atau kewajiban lainnya
terkait pelaksanaan Penanaman Modal.
INSPEKSI LAPANGAN (2)

C. OBJEK INSPEKSI LAPANGAN


Kegiatan usaha yang menjadi prioritas nasional dan/atau masuk dalam skala prioritas:

 Perizinan Berusaha

 nilai rencana Penanaman Modal

 pemenuhan persyaratan dasar Perizinan Berusaha

 perkembangan realisasi Penanaman Modal dan/atau

 kriteria prioritas lainnya

D. BENTUK INSPEKSI LAPANGAN

 Pembinaan berupa pendampingan dan penyuluhan yang meliputi kegiatan fasilitasi penyelesaian permasalahan yang dihadapi Pelaku Usaha, pemberian penjelasan dan/atau
konsultasi; dan/atau
 Pemeriksaan administratif dan fisik yang meliputi kegiatan pengecekan lokasi usaha, realisasi nilai Penanaman Modal, tenaga kerja, mesin/peralatan, bangunan/gedung,
kewajiban terkait fasilitas, insentif dan kemudahan untuk Penanaman Modal, kewajiban kemitraan, dan/atau kewajiban lainnya terkait pelaksanaan Penanaman Modal.
INSPEKSI LAPANGAN (3)

C. OBJEK INSPEKSI LAPANGAN


Kegiatan usaha yang menjadi prioritas nasional dan/atau masuk dalam skala prioritas:

 Perizinan Berusaha

 nilai rencana Penanaman Modal

 pemenuhan persyaratan dasar Perizinan Berusaha

 perkembangan realisasi Penanaman Modal dan/atau

 kriteria prioritas lainnya

D. BENTUK INSPEKSI LAPANGAN

 Pembinaan berupa pendampingan dan penyuluhan yang meliputi kegiatan fasilitasi penyelesaian permasalahan yang dihadapi Pelaku Usaha, pemberian penjelasan dan/atau
konsultasi; dan/atau
 Pemeriksaan administratif dan fisik yang meliputi kegiatan pengecekan lokasi usaha, realisasi nilai Penanaman Modal, tenaga kerja, mesin/peralatan, bangunan/gedung,
kewajiban terkait fasilitas, insentif dan kemudahan untuk Penanaman Modal, kewajiban kemitraan, dan/atau kewajiban lainnya terkait pelaksanaan Penanaman Modal.
INSPEKSI LAPANGAN (3)

E. PELAKSANAAN INSPEKSI LAPANGAN


 Daftar pertanyaan
 Berita Acara Pengawasan
 Apabila inspeksi lapangan tidak bisa dilakukan dengan kunjungan fisik, maka dapat dilakukan secara virtual

F. HASIL INSPEKSI LAPANGAN


 Nilai Kepatuhan Teknis
 Nilai Kepatuhan Administratif

Catatan: Hasil inspeksi lapangan akan menjadi salah satu indikator penilaian profil Pelaku Usaha
PROFIL PELAKU USAHA

A. DATA LEGALITAS
Informasi dan data terkait Pelaku Usaha (nama Pelaku Usaha, alamat, NPWP, status Penanaman Modal (PMA/PMDN), data
permodalan, susunan pemegang saham, maksud dan tujuan)

B. DATA KEGIATAN USAHA


Bidang usaha, lokasi usaha, produk/jasa yang dihasilkan, kapasitas produksi/jasa, nilai investasi, tenaga kerja, jumlah
bangunan, Perizinan Berusaha dan/atau fasilitas Penanaman Modal, laporan berkala

C. DATA KEPATUHAN
Kriteria kepatuhan Pelaku Usaha (baik sekali/baik/kurang baik), sanksi, dan pengaduan
PENILAIAN KEPATUHAN PELAKU USAHA

A. OBJEK PENILAIAN KEPATUHAN


 Terdiri atas Penilaian Kepatuhan Teknis dan Penilaian Kepatuhan Administratif
B. PENILAIAN KEPATUHAN ADMINISTRATIF
 Penilaian atas pemenuhan rasio realisasi penanaman modal, pemenuhan laporan berkala, penyerapan tenaga kerja Indonesia, kewajiban kemitraan dengan koperasi dan UMKM,
pemanfaaatan fasilitas dan insentif serta dukungan terhadap pemerataan ekonomi
 Dilakukan oleh BKPM, DPMPTSP Provinsi/Kabupaten/Kota
C. PENILAIAN KEPATUHAN TEKNIS
 Penilaian atas Pemenuhan persyaratan dan/atau kewajiban Perizinan Berusaha dilakukan oleh Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota
D. NILAI KEPATUHAN PELAKU USAHA
 Baik Sekali
 Baik
 Kurang baik
E. HASIL PENILAIAN KEPATUHAN
 Atas Penilaian Kepatuhan Pelaku Usaha, Sistem OSS akan melakukan penyesuaian intensitas inspeksi lapangan pada Pengawasan Rutin dan memperbarui Profil Pelaku Usaha
SANKSI ADMINISTRASI
PELANGGARAN RINGAN

FAKTOR PENYEBAB
 Pelaku Usaha tidak melakukan kewajiban, tanggungjawab dan kriteria minimum realisasi penanaman modal
 Pelaku Usaha tidak menyampaikan LKPM selama 2 (dua) periode berturut-turut
 Pelaku Usaha menyampaikan LKPM pertama kali tanpa ada nilai tambahan realisasi investasi selama 4
(empat) periode berturut-turut dengan nilai realisasi nihil
 Pelaku Usaha tidak merealisasikan kegiatan usaha sesuai dengan jangka waktu perkiraan mulai
berproduksi/beroperasi yang tercantum dalam Sistem OSS
 Pelaku Usaha tidak menjalankan kewajiban kemitraan selama menjalankan kegiatan usaha; dalam jangk
waktu paling lama 1 (satu) tahun sejak jangka waktu produksi komersial dimulai
 Terjadinya pencemaran lingkungan pada lokasi usaha yang tidak membahayakan keselamatan

BENTUK SANKSI
 peringatan tertulis pertama diberikan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kerja;
 peringatan tertulis kedua diberikan dalam jangka waktu 15 (lima belas) hari kerja; dan
 peringatan tertulis ketiga diberikan dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari kerja.

terhitung sejak tanggal terkirimnya surat peringatan melalui Sistem OSS dan dinotifikasi kepada Pelaku Usaha
melalui surat elektronik
PELANGGARAN SEDANG

FAKTOR PENYEBAB
 Pelaku Usaha tidak melakukan perbaikan atas sanksi pelanggaran ringan yang telah
dikenakan dalam waktu yang ditetapkan
 Terbukti terjadinya pencemaran lingkungan yang membahayakan keselamatan
masyarakat baik di lokasi usaha maupun di sekitar lokasi usaha; dan/atau
 Pelaku Usaha melakukan pelanggaran ketentuan peraturan perundang-undangan

BENTUK SANKSI
 Peringatan tertulis pertama dan terakhir; atau
 Penghentian Sementara Kegiatan Usaha.

Dalam hal sanksi administratif atas pelanggaran sedang tidak ditindaklanjuti oleh Pelaku Usaha,
maka Kementerian Investasi/BKPM, DPMPTSP provinsi, DPMPTSP kabupaten/kota,
administrator KEK, atau badan pengusahaan KPBPB sesuai dengan kewenangannya memberikan
sanksi administratif pelanggaran berat
PELANGGARAN BERAT

FAKTOR PENYEBAB
 Pelaku Usaha tidak melakukan perbaikan atas sanksi pelanggaran sedang yang telah
dikenakan dalam waktu yang ditetapkan
 Pelaku Usaha melakukan kegiatan usaha yang tidak sesuai dengan Perizinan Berusaha
 Terbukti terjadinya bahaya atas kesehatan, keselamatan dan lingkungan dan/atau dapat
mengganggu perekonomian nasional maupun perekonomian daerah; atau
 Pelaku Usaha melakukan pelanggaran ketentuan peraturan perundang-undangan terkait
Perizinan Berusaha

BENTUK SANKSI
Pencabutan Perizinan Berusaha
KONTAK LKPM

WILAYAH 1
• Bapak Asep : 0857 – 1892 - 7744
Sumatera

WILAYAH 2 • Bapak Yunus : 0852 – 1597 – 4525


DKI, Kalimantan, Yogyakarta • Bapak Sugi : 0857 – 1109 - 8798

WILAYAH 3
Jabar, Jateng, Banten, • Bapak Edo : 0857 – 8111- 4171
Sulawesi

WILAYAH 4 • Bapak Nata : 0813 – 6151 – 5167


Jatim, Bali, NTT, Maluku, • Bapak Yuli : 0815 – 8672 – 0039
Papua
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai