Nurul Amalia
Andi Akhirah Khairunnisa
Poin Pembahasan
Pembahasan
SIAPA YANG WAJIB LAPOR LKPM?
Setiap penanam modal (semua pelaku usaha) wajib membuat laporan tentang kegiatan penanaman modal dan
menyampaikannya kepada BKPM, KECUALI:
Perusahaan tertentu (bidang usaha hulu migas, perbankan, lembaga keuangan non bank dan asuransi)
2
Perusahaan yang memiliki izin prinsip (IP), pendaftaran penanaman modal (PI) dan/atau izin usaha (IU) yang
sudah tidak aktif atau sudah habis masa berlakunya
3
Pembahasan
BAGAIMANA LKPM HARUS DISAMPAIKAN?
Pembahasan
KAPAN LKPM DISAMPAIKAN?
Penyampaian LKPM mengacu pada data dan/atau perubahan data perizinan berusaha. termasuk perubahan data yang
tercantum dalam sistem OSS sesuai periode berjalan, dengan ketentuan sebagai berikut:
Pelaku usaha wajib menyampaikan LKPM (> 5 Miliar) setiap tiga bulan sekali (triwulan) dalam
1
periode 1 tahun laporan
Bagi usaha kecil (1-5 Miliar )periode penyampaian LKPM adalah setiap 6 bulan sekali dalam
2 periode 1 tahun laporan
Pembahasan
KAPAN PERIODE PENYAMPAIAN LKPM?
Pembahasan
JENIS –JENIS LKPM
Tahap
Tahap
Produksi
Konstruksi
Pembahasan
Simulasi Pengisian LKPM Tahap Konstruksi
Masuk ke Menu PELAPORAN, pilih LAPORAN LKPM dan
3 klik
PELAPORAN
● Setelah login
berhasil, masuk ke
menu PELAPORAN
● Klik PELAPORAN
untuk melanjutkan
proses pelaporan
LKPM
Setelah masuk ke menu Laporan LKPM, klik BUAT
4
LAPORAN
● Daftar yang
Laporan
ditampilkan
Kegiatan Usaha yang adalah
sudah
dilaporkan pada periode
sebelumnya
● Klik SELANJUTNYA
untuk melanjutkan proses
pembuatan laporan LKPM
Tahap Konstruksi
6
Menolak Perpindahan Laporan Tahap Konstruksi/Persiapan ke Laporan
Tahap Operasional dan/atau Komersial
● Sistem akan menampilkan data Kegiatan Usaha yang akan dilaporkan secara terperinci, yang meliputi:
1. Data Kegiatan Berusaha
2. Rencana Investasi (Rp)
3. Total Realisasi Sampai Periode Sebelumnya (Rp)
4. Tingkat Risiko
5. Status SS/Izin
6. Persyaratan Dasar dan UMKU
● Klik tautan pada nilai jumlah TOTAL RENCANA untuk melihat Detail Total Rencana Penanaman Modal
● Klik tautan pada nilai jumlah TOTAL REALISASI untuk melihat Detail Total Realisasi Penanaman Modal
● Klik tautan pada LIHAT DETAIL di dalam kolom Persyaratan Dasar dan UMKU untuk melihat kelengkapan
Data Persyaratan Dasar dan UMKU
8.a Lengkapi Realisasi Penanaman Modal (Modal Tetap)
● Sistem akan menampilkan data Rencana
Penanaman Modal secara otomatis
dengan rincian::
1. Pembelian dan Pematangan Tanah
2. Bangunan/Gedung
3. Mesin/Peralatan & Suku Cadang
4. Kebutuhan Lain-lain
● Setelah Anda melakukan pengisian Data Tenaga Kerja, nilai tenaga kerja yang dimasukkan akan dikalkulasi sampai dengan
periode pelaporan dan ditampilkan oleh sistem secara otomatis pada kolom Total Tenaga Kerja Sampai Periode Pelaporan
1 Lengkapi Permasalahan yang dihadapi Pelaku Usaha
1
● Data Permasalahan yang dihadapi
pelaku usaha (jika ada) yang wajib
Anda isi, yaitu:
1. Kategori Permasalahan
2. Detail P ermasalahan
(hanya tampil pada
kategori permasalahan
tertentu)
3. Keterangan P ermasalahan
Geser kursor Anda pada ĞoolĞip informasi (simbol “i”) untuk mendapatkan penjelasan/informasi
pengisian data realisasi penanaman modal.
8.b Lengkapi Realisasi Penanaman Modal (Modal Kerja)
● Sistem akan menampilkan data
Rencana Modal Kerja
2. BPJS Ketenagakerjaan
a. Apakah Anda
memiliki
B PJS?
b. Nomor
P endaftaran
Perusahaan
12.
Lengkapi Data Kewajiban Perusahaan (Kemitraan dengan UKM)
b (untuk pelaporan Triwulan IV)
● Data yang harus Anda
lengkapi: (lanjutan)
3. Kemitraan dengan UKM
a. Apakah
dipersyaratkan
?
b. P ola Kemitraan
c. Nama Pelaku
Usaha yang
bermitra
DEFINISI
Pengawasan pelaksanaan Penanaman Modal bagi Pelaku Usaha yang telah mendapatkan Perizinan Berusaha
Terintegrasi dan terkoordinasi antar Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah provinsi, Pemerintah Daerah kabupaten/kota,
administrator KEK dan/atau badan pengusahaan KPBPB
Pengawasan bagi Pelaku Usaha mikro dan Pelaku Usaha kecil dilakukan melalui pembinaan, pendampingan atau penyuluhan
terkait kegiatan usaha
JENIS PENGAWASAN
RUTIN
Merupakan jenis pengawasan yang terjadwal dan terencana, meliputi:
Laporan Berkala;
Inspeksi Lapangan.
INSIDENTAL
Merupakan jenis pengawasan sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan
INSPEKSI LAPANGAN (1)
Untuk Risiko rendah dan menengah rendah, dilaksanakan sekali dalam setahun untuk setiap lokasi usaha. Dalam hal Pelaku Usaha patuh, inspeksi
lapangan dapat tidak dilakukan; dan
Untuk Risiko menengah tinggi dan tinggi dilaksanakan 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun untuk setiap lokasi usaha. Dalam hal Pelaku Usaha patuh,
inspeksi lapangan dilakukan paling banyak 1 (satu) kali dalam setahun untuk setiap lokasi usaha.
Pembinaan berupa pendampingan dan penyuluhan yang meliputi kegiatan fasilitasi penyelesaian permasalahan yang dihadapi Pelaku Usaha, pemberian
penjelasan dan/atau konsultasi; dan/atau
Pemeriksaan administratif dan fisik yang meliputi kegiatan pengecekan lokasi usaha, realisasi nilai Penanaman Modal, tenaga kerja, mesin/peralatan,
bangunan/gedung, kewajiban terkait fasilitas, insentif dan kemudahan untuk Penanaman Modal, kewajiban kemitraan, dan/atau kewajiban lainnya
terkait pelaksanaan Penanaman Modal.
INSPEKSI LAPANGAN (2)
Perizinan Berusaha
Pembinaan berupa pendampingan dan penyuluhan yang meliputi kegiatan fasilitasi penyelesaian permasalahan yang dihadapi Pelaku Usaha, pemberian penjelasan dan/atau
konsultasi; dan/atau
Pemeriksaan administratif dan fisik yang meliputi kegiatan pengecekan lokasi usaha, realisasi nilai Penanaman Modal, tenaga kerja, mesin/peralatan, bangunan/gedung,
kewajiban terkait fasilitas, insentif dan kemudahan untuk Penanaman Modal, kewajiban kemitraan, dan/atau kewajiban lainnya terkait pelaksanaan Penanaman Modal.
INSPEKSI LAPANGAN (3)
Perizinan Berusaha
Pembinaan berupa pendampingan dan penyuluhan yang meliputi kegiatan fasilitasi penyelesaian permasalahan yang dihadapi Pelaku Usaha, pemberian penjelasan dan/atau
konsultasi; dan/atau
Pemeriksaan administratif dan fisik yang meliputi kegiatan pengecekan lokasi usaha, realisasi nilai Penanaman Modal, tenaga kerja, mesin/peralatan, bangunan/gedung,
kewajiban terkait fasilitas, insentif dan kemudahan untuk Penanaman Modal, kewajiban kemitraan, dan/atau kewajiban lainnya terkait pelaksanaan Penanaman Modal.
INSPEKSI LAPANGAN (3)
Catatan: Hasil inspeksi lapangan akan menjadi salah satu indikator penilaian profil Pelaku Usaha
PROFIL PELAKU USAHA
A. DATA LEGALITAS
Informasi dan data terkait Pelaku Usaha (nama Pelaku Usaha, alamat, NPWP, status Penanaman Modal (PMA/PMDN), data
permodalan, susunan pemegang saham, maksud dan tujuan)
C. DATA KEPATUHAN
Kriteria kepatuhan Pelaku Usaha (baik sekali/baik/kurang baik), sanksi, dan pengaduan
PENILAIAN KEPATUHAN PELAKU USAHA
FAKTOR PENYEBAB
Pelaku Usaha tidak melakukan kewajiban, tanggungjawab dan kriteria minimum realisasi penanaman modal
Pelaku Usaha tidak menyampaikan LKPM selama 2 (dua) periode berturut-turut
Pelaku Usaha menyampaikan LKPM pertama kali tanpa ada nilai tambahan realisasi investasi selama 4
(empat) periode berturut-turut dengan nilai realisasi nihil
Pelaku Usaha tidak merealisasikan kegiatan usaha sesuai dengan jangka waktu perkiraan mulai
berproduksi/beroperasi yang tercantum dalam Sistem OSS
Pelaku Usaha tidak menjalankan kewajiban kemitraan selama menjalankan kegiatan usaha; dalam jangk
waktu paling lama 1 (satu) tahun sejak jangka waktu produksi komersial dimulai
Terjadinya pencemaran lingkungan pada lokasi usaha yang tidak membahayakan keselamatan
BENTUK SANKSI
peringatan tertulis pertama diberikan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kerja;
peringatan tertulis kedua diberikan dalam jangka waktu 15 (lima belas) hari kerja; dan
peringatan tertulis ketiga diberikan dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari kerja.
terhitung sejak tanggal terkirimnya surat peringatan melalui Sistem OSS dan dinotifikasi kepada Pelaku Usaha
melalui surat elektronik
PELANGGARAN SEDANG
FAKTOR PENYEBAB
Pelaku Usaha tidak melakukan perbaikan atas sanksi pelanggaran ringan yang telah
dikenakan dalam waktu yang ditetapkan
Terbukti terjadinya pencemaran lingkungan yang membahayakan keselamatan
masyarakat baik di lokasi usaha maupun di sekitar lokasi usaha; dan/atau
Pelaku Usaha melakukan pelanggaran ketentuan peraturan perundang-undangan
BENTUK SANKSI
Peringatan tertulis pertama dan terakhir; atau
Penghentian Sementara Kegiatan Usaha.
Dalam hal sanksi administratif atas pelanggaran sedang tidak ditindaklanjuti oleh Pelaku Usaha,
maka Kementerian Investasi/BKPM, DPMPTSP provinsi, DPMPTSP kabupaten/kota,
administrator KEK, atau badan pengusahaan KPBPB sesuai dengan kewenangannya memberikan
sanksi administratif pelanggaran berat
PELANGGARAN BERAT
FAKTOR PENYEBAB
Pelaku Usaha tidak melakukan perbaikan atas sanksi pelanggaran sedang yang telah
dikenakan dalam waktu yang ditetapkan
Pelaku Usaha melakukan kegiatan usaha yang tidak sesuai dengan Perizinan Berusaha
Terbukti terjadinya bahaya atas kesehatan, keselamatan dan lingkungan dan/atau dapat
mengganggu perekonomian nasional maupun perekonomian daerah; atau
Pelaku Usaha melakukan pelanggaran ketentuan peraturan perundang-undangan terkait
Perizinan Berusaha
BENTUK SANKSI
Pencabutan Perizinan Berusaha
KONTAK LKPM
WILAYAH 1
• Bapak Asep : 0857 – 1892 - 7744
Sumatera
WILAYAH 3
Jabar, Jateng, Banten, • Bapak Edo : 0857 – 8111- 4171
Sulawesi