Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK

TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN LAU KABUPATEN MAROS

Proposal Penelitian untuk Tesis S2 Program Studi Magister Manajemen

Diajukan Oleh :

Abdul Salam
2021.MM.13655

FAKULTAS PASCASARJANA INSTITUT TEKNOLOGI BISNIS NOBEL INDONESIA MAKASSAR


2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam usaha mengelola dan memanfaatkan sumber daya manusia diperlukan adanya manajemen yang baik, karena
manusia sebagai makhluk sosial mempunyai karakter yang berbeda. Karakter yang berbeda ditandai dengan memiliki
pemikiran dan keingintahuan yang berbeda-beda, sedangkan organisasi mengharapkan pegawainya dapat bekerja
dengan baik dan memiliki produktivitas yang tinggi. Selain itu organisai juga mengharapkan pegawai mampu
menjalankan visi dan misi yang telah disepakati bersama dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Hal ini dapat
tercapai apabila setiap pegawai memiliki kemampuan, keterampilan, mutu, cerdas dalam menguasai dan memahami
ilmu pengetahuan baik secara teori maupun secara terapan aplikasi

Menurut Mangkunegara (2013) Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu pengolaan dan pendayagunaan
sumber daya yang ada pada individu. Pengolaan dan pendayagunaan tersebut dikembangkan secara maksimal di
dalam dunia kerja untuk mencapai tujuan organisasi dan pengembangan individu pegawai. Organisasi di bentuk agar
dapat mencapai tujuan yang telah di tetapkan secara bersama-sama berdasarkan pembagian tugasnya masing-masing,
oleh karena itu agar tujuan lebih cepat tercapai maka di perlukan manajemen yang baik dan benar, karena keberhasilan
kinerja organisasi di tentukan oleh kinerja dari sumber daya manusia.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan lingkungan kerja fisik secara parsial berpengaruh terhadap
kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Lau Kabupaten Maros ?
2. Apakah gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan lingkungan kerja fisik secara simultan berpengaruh terhadap
kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Lau Kabupaten Maros ?
3. Variabel manakah yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Lau
Kabupaten Maros ?

1.3 Tujuan penelitian


1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan lingkungan kerja fisik
secara parsial terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Lau Kabupaten Maros.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan lingkungan kerja fisik
secara simultan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Lau Kabupaten Maros.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis variabel mana yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja
pegawai pada Kantor Kecamatan Lau Kabupaten Maros.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan masukan bagi terhadap pegawai Kantor Kecamatan Lau Kabupaten Maros mengenai variabel yang
berkaitan peningkatan Kinerja pegawai yaitu gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan lingkungan kerja fisik
2. Sebagai salah satu khazana pengembangan ilmu pengetahuan khususnya manajemen sumber daya manusia dan
referensi bagi pembaca dan peneliti selanjutnya yang berminat mengembangkan ilmu pengetahuan dalam bidang
sumber daya manusia.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Penelitian terdahulu


Ni Made Ari Danthi. 2017. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Lingkungan Kerja, Motivasi Kerja dan Kinerja Pegawai Negero Sipil Pada Badan Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali,

metode penentuan sampel yang digunakan adalah metode angket yang jumlah 33 orang. Penguji hipotesis penelitian menggunakan PLS dengan program pengolah data. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa (1) gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja, (2) gaya kepemimpi nan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap lingkungan kerja, (3) gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap motivasi kerja, (4) lingkungan kerja berpengaruh positif dan tidak

signifikan terhadap kinerja dan (5) motivasi kerja berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja.Implikasi dari hasil penelitian ini adalah gaya kepemimpinan,

lingkungan kerja, motivasi kerja, kinerja pegawai perlu ditingkatkan guna meningkatkan kinerja PNS pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi

Bali.

 
2.2 GAYA KEPEMIMPINAN

2.2.1 PENGERTIAN GAYA KEPEMIMPINAN

Dalam menjalankan kepemimpinannya, pemimpin mempunyai gaya yang berbeda-beda antara satu dengan yang

lainnya, meskipun seringkali mereka mengembangkan beberapa gaya kepemimpinan, tapi ada satu gaya

kepemimpinan yang paling dominan yang paling sering dijalankan oleh pemimpin.

Rivai dan Mulyadi (2011) mengemukakan bahwa gaya kepemimpinan adalah perilaku dan strategi, sebagai hasil

dari komunikasi dari falsafah, keterampilan, sifat, sikap, yang sering diterapkan oleh seorang pemimpin ketika dia

mencoba mempengaruhi kinerja pegawainya. Artinya gaya kepemimpinan adalah perilaku dan strategi, sebagai

hasil kombinasi dari falsafah, keterampilan, sifat, sikap, yang sering diterapkan seorang pemimpin ketika ia

mencoba mempengaruhi kinerja pegawainya.


BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

3.1 KERANGKA KONSEPTUAL


Menurut Bryan (2014) gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang
digunakan pemimpin dalam berinteraksi dengan pegawainya. Sementara itu,
pendapat lain menyebutkan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola tingkah
laku (kata-kata dan tindakan-tindakan) dari seorang pemimpin yang
dirasakan oleh orang lain. Menurut Amirullah (2015) setiap pemimpin
memiliki gaya kepemimpinan, ada kalahnya pemimpin tidak memeberi
kesempatan pada bawahannya untuk bertanya ataupun minta penjelasan, ada
kalahnya pemimpin memebri kesempatan bahawan untun berdiskusi,
bertanya, dan ada kalanya pemimpin itu memebiarkan kondisi yang ada
terserah pada pegawainya. Adapun indikator gaya kepemimpinan yang
digunakan adalah kecerdasan, sikap hubungan manusiawi, memiliki
pengaruh yang kuat, mampu berinteraksi. (Handoko, 2012)
Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut:

Gaya Kepemimpinan (X1)


•Kecerdasan
•Sikap Hubungan Manusiawi
•Memiliki Pengaruh yang kuat
•Kemampuan Berinteraksi
(Handoko, 2010)

Kinerja Pegawai (Y)


•Pengetahuan
Motivasi Kerja (X2) •Keterampilan
•Kemampuan
•Minat
•Sikap (Yusuf, 2015)
•Sifat Positif
•Kebutuhan
(Suwatno dan Priansa, 2011)

Lingkungan Kerja Fisik (X3)


•Tingkat Kebisingan
•Penerangan
•Siklus Udara
•Keamanan (Chonstantia,
2015)
3.2 Hipotesis Penelitian
Dengan melihat kerangka pikir di atas, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:
1. Diduga gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan lingkungan kerja fisik secara parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai
pada Kantor Kecamatan Lau Kabupaten Maros.
2. Diduga gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan lingkungan kerja fisik secara simultan berpengaruh terhadap kinerja
pegawai pada Kantor Kecamatan Lau Kabupaten Maros.
3. Didgua variabel gaya kepemimpinan paling dominan berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Lau
Kabupaten Maros

3.3 Definisi Operasional


1. Gaya Kepemimpinan (X1)

Kepemimpinan merupakan kemampuan untuk mempengaruhi dan menggerakkan orang lain untuk mencapai suatu tujuan.
Kepemimpinan dalam organisasi diarahkan untuk mempengaruhi orang - orang yang dipimpinnya, agar mau berbuat seperti
yang diharapkan ataupun diarahkan oleh orang yang memimpinnya. Adapun indikator yang digunakan adalah:
a, Kecerdasan merupakan tingkat kecerdasan yang dimiliki pemimpin yang lebih dari pegawai pada Kantor Kecamatan Lau
Kabupaten Maros
b. Sikap hubungan manusiawi maksudnya cara pemimpin memperlakukan dan mengakui pegawai serta memiliki perhatian
terhadap pegawai pada Kantor Kecamatan Lau Kabupaten Maros
c. Memiliki pengaruh yang kuat maksudnya seorang pemimpin harus memiliki pengaruh yang kuat untuk menggerakkan
pegawai Kantor Kecamatan Lau Kabupaten Maros agar berusaha mencapai tujuan kelompok secara sukarela.
 
2. Motivasi Kerja (X2)

Motivasi merupakan kesediaan megeluarkan tingkat upaya tinggi kearah tujuan organisasi yang dikondisikan oleh

kemampuan upaya itu untu memenuhi kebutuhan individual. Adapun indikatornya yaitu:

1. Minat merupakan kegiatan yang sesuai dengan keinginan pegawai Kantor Kecamatan Lau Kabupaten Maros. Pegawai

biasanya akan merasa terdorong untuk mengikuti kegiatan atau melakukan pekerjaan jika hal tersebut sesuai dengan minat

atau keinginannya.

2. Sifat positif merupakan perasangka baik yang dimiliki oleh pegawai terhadap suatu kegiatan atau pekerjaan dengan

diberikan Kantor Kecamatan Lau Kabupaten Maros kepadanya. Pegawai akan berusaha sebaik mungkin untuk menyelesaikan

pekerjaan yang bersangkutan dengan sebaik mungkin.

3. Kebutuhan merupakan suatu hal yang ingin dipenuhi oleh pegawai Kantor Kecamatan Lau Kabupaten Maros baik itu untuk

urusan pribadi maupun organisasi. Pegawai yang memiliki kebutuhan tertentu akan berusaha melakukan atau menyelesaikan

pekerjaan apapun untuk memenuhi kebutuhan tersebut.


3. Lingkungan Kerja Fisik (X3)
Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan baik apabila pegawai dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman, dan nyaman. Oleh
karena itu penentuan dan penciptaan lingkungan kerja yang baik akan sangat menentukan keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Adapun
indikator yang digunakan adalah:
1. Tingkat kebisingan adalah semua bunyi atau suara yang tidak dikehendaki yang dapat mengganggu konsentrasi pegawai pada Kantor
Kecamatan Lau Kabupaten Maros saat melakukan pekerjaannya
2. Penerangan adalah penerangan yang memungkinkan pegawai pada Kantor Kecamatan Lau Kabupaten Maros melihat pekerjaan dengan teliti,
cepat dan tanpa upaya yang tidak perlu. Penerangan yang cukup dan diatur secara baik juga akan membantu menciptakan lingkungan kerja
yang aman dan nyaman
3. Siklus udara adalah proses pergantian udara diruangan dengan memasukkan udara dari luar dan membuang udara dari dalam. Udara di
tempat kerja harus mempunyai sirkulasi yang baik. Apabila udara di tempat bekerja tidak bersirkulasi secara optimal maka akan mempercepat
proses kelelahan dan mengganggu kinerja.

4. Kinerja Pegawai ( Y)
Kinerja merupakan perbandingan hasil kerja dengan bahan, waktu serta tenaga dalam memproduksi barang dan jasa yang menggunakan
sumber secara efektif dan efisien. Kinerja merupakan hal yang sangat penting bagi pegawai yang ada dalam suatu organisasi. Adapun indikator
yang digunakan yaitu:
1. Pengetahuan, merupakan daya pikir dan penguasaan ilmu yang dimiliki oleh pegawai yang dapat memberikan kontribusi terhadap Kantor
Kecamatan Lau Kabupaten Maros.
2. Keterampilan, yaitu kemampuan dan penguasaan teknis operasional pegawai mengenai tanggung jawab yang dimilikinya pada Kantor
Kecamatan Lau Kabupaten Maros
3. Kemampuan, yaitu kompetensi yang dimiliki oleh pegawai yang dapat menjadi bekal atau pengetahuan dalam menyelesaikan pekerjaan yang
dimilikinya pada Kantor Kecamatan Lau Kabupaten Maros.
BAB IV
METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian


Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif,
sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2015) dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada
umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistic dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

4.2 tempat Dan Waktu Penelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan di Kantor Kecamatan Lau Kabupaten Maros. Dengan perkiraan waktu penelitian yaitu
selama bulan April – Mei 2023.
4.3 Skala Pengukuran
Pengukuran data penelitian ini menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat dan persepsi responden terhadap obyek. Penggunaan skala Likert
karena pertimbangan sebagai berikut: (1) mempunyai banyak kemudahan; (2) mempunyai
realibilitas yang tinggi dalam mengurutkan subyek berdasarkan peresepsi; (3) fleksibel dibanding
teknik yang lain; (4) aplikatif pada berbagai situasi. Pengolahan data, skala Likert termasuk
dalam skala interval. Penentuan skala Likert dalam penelitian ini dari skala 1

4.4 Populasi Dan Sampel


Menurut Istijanto (2016) populasi merupakan jumlah keseluruhan yang mencakup semua
anggota yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Kantor Kecamatan
Lau Kabupaten Maros yang berjumlah 54 orang dengan pertimbangan bahwa data dan informasi
yang dibutuhkan lebih mudah diperoleh dan akurat serta sangat relevan dengan pokok
permasalahan yang menjadi objek penelitian ini.
Jenis dan Sumber Data
a. Jenis Data

Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitaf. Data kuantitatif diperoleh melalui

berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau

observasi.

b. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data

yang didapat dari sumber pertama baik dari individu ataupun kelompok terhadap responden terpilih. Data

Sekunder

Sum
4.6 Tehnik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2015) dalam penelitian kuantitatif, terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil
penelitian yaitu kualitas instrument penelitian, dan kualitas penumpulan data. Kualitas instrumen penelitian berkenaan
dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan
untuk mengumpulkan data. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data dan menggunakan skala
likert. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara pengisian kuisioner.
4.7 Tehnik Analisis Data
4.7.1 Uji Validitas
Dalam penelitian ini menggunakan validitas internal, karena penliti ingin mengetahui valid atau tidaknya
instrument atas dasar kevalidan soal tiap butir dengan mengembangkan teori-teori yang ada.
4,7,2 Uji Reabilitas
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan bantuan computer menggunakan program SPSS for Windows.
Pengambilan keputusan berdasarkan nilai alpha melebihi 0,6 maka pertanyaan variabel tersebut reliable dan
sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai