Anda di halaman 1dari 80

MoDuL 7

TEORI AKUNTANSI
START

Inisiasi 7

Akuntansi keperilakuan
Dr. Evi Maria

Program Studi Akuntansi


Fakultas Ekonomi-Universitas Terbuka
Perkembangannya akuntansi

perkembangannya akuntansi berperan dalam


menghasilkan informasi keuangan dan non
keuangan yang digunakan oleh para pemakainya
dalam proses pengambilan keputusan bisnis

Tujuan informasi tersebut adalah memberikan


petunjuk dalam memilih tindakan yang terbaik
guna mengalokasikan sumber daya yang
langka pada aktivitas bisnis dan ekonomi.
Perkembangannya akuntansi

akuntansi bukanlah sesuatu yang bersifat statis


melainkan bidang yang selalu berkembang
sepanjang waktu seiring dengan perkembangan
lingkungannya agar dapat memberikan informasi
yang dibutuhkan oleh penggunanya.

akuntansi keperilakuan didefinisikan sebagai


sub disipin ilmu akuntansi yang melibatkan
aspek-aspek keperilakuan manusia terkait
dengan proses pengambilan keputusan
ekonomi.
Perkembangannya akuntansi

Pada awal perkembangannya, akuntansi


keperilakuan menekankan pada aspek
akuntansi manajerial, khususnya pada
pembuatan anggaran yang kemudian
berkembang ke arah akuntansi keuangan,
sistem informasi akuntansi dan audit
Perkembangannya akuntansi

kriteria dasar dari ilmu keperilakuan yaitu;

Kriteria Pertama Kriteria kedua

riset tersebut harus


riset tersebut harus
dilakukan secara
berkaitan dengan
ilmiah.
perilaku manusia
yakni mengidentifikasi
kebiasaan yang
mendasari manusia
dan konsekuensi yang
ditimbulkannya
Perkembangannya akuntansi

masalah riset akuntansi

Pengambilan keputusan dan pertimbangan


01 oleh akuntan dan auditor

Pengaruh dari fungsi akuntansi seperti partisipasi


dalam penyusunan anggaran, karakteristik sistem
02 informasi dan fungsi audit terhadap perilaku baik
karyawan, manajer, investor maupun wajib pajak

Pengaruh hasil dari fungsi tersebut seperti informasi


03 akuntansi dan penggunaan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan.
Perkembangannya akuntansi

Ilmu keperilakuan merupakan bagian dari ilmu


sosial, oleh karenanya akuntansi keperilakuan
merupakan bagian dari ilmu akuntansi dan
pengetahuan keperilakuan yang terkait dengan
aspek-aspek teori motivasi, kepuasan sosial
maupun sikap
01 Kegiatan Belajar
Akuntansi Keperilakuan

Kegiatan Belajar
02 Akuntansi Sosial

03 Kegiatan Belajar
Akuntansi Sumber
Daya Manusia
Kegitan Belajar 1

A. AKUNTANSI DAN KEPERILAKUAN

B. KONTRIBUSI DISIPLIN ILMU LAIN


DALAM AKUNTANSI

C. LANDASAN TEORI,
PENDEKATAN DAN KONSEP
A. AKUNTANSI DAN KEPERILAKUAN

Ilmu keperilakuan menurut American Accounting


Association’s Committees berdasarkan pada behavioral
science content of the accounting curriculum mencakup
bidang riset apapun yang mempelajari, baik melalui metode
eksperimentasi maupun observasi, perilaku manusia dalam
lingkungan fisik maupun sosial

Agar dapat dianggap sebagai harus memenuhi


bagian dari ilmu keperilakuan dua kriteria dasar

Riset harus berkaitan 1 Riset harus


2
dengan perilaku dilakukan secara
manusia Kriteria ilmiah
A. AKUNTANSI DAN KEPERILAKUAN

Tujuan ilmu keperilakuan


untuk memahami, menjelaskan, dan memprediksi perilaku
manusia sampai pada generalisasi perilaku manusia, yang
didukung oleh bukti-bukti empiris yang dikumpulkan
melalui prosedur yang terbuka.

bahwa keperilakuan dapat


didefinisikan sebagai suatu riset
ilmiah yang berhadapan
Berelson dan Steiner berpendapat langsung dengan perilaku
manusia.

Dari definisi ini dapat dikatkan


bahwa permasalahan inti dari Permasalahan ilmu keperilakuan
ilmu keperilakuan adalah riset
ilmiah (scientific research) dan
perilaku manusia (human
behavior).
A. AKUNTANSI DAN KEPERILAKUAN

Ilmu akuntansi sendiri merupakan ilmu yang


berkembang seiring dengan berkembangan bisnis.

Dalam perkembangannya akuntansi berperan


menghasilkan informasi keuangan maupun non-
keuangan yang digunakan oleh para pemakainya
dalam proses pengambilan keputusan bisnis

tujuan informasi keuangan adalah untuk


memberikan petunjuk dalam memilih tindakan
yang terbaik guna mengalokasikan sumber daya
yang langka pada aktivitas bisnis dan ekonomi.
A. AKUNTANSI DAN KEPERILAKUAN

akuntansi keperilakuan dapat


didefinisikan sebagai subdisiplin ilmu
akuntansi yang melibatkan aspek-
aspek keperilakuan manusia terkait
dengan proses pengambilan
keputusan ekonomi.
(Lubis, 2010)
A. AKUNTANSI DAN KEPERILAKUAN

Pengguna internal, manajemen perusahaan, dimaksudkan


untuk melakukan serangkaian evaluasi kinerja. Sedangkan
pengguna eksternal, para stakeholders, menggunakan
laporan keuangan dengan cara yang sama dengan pihak
internal hanya saja pengguna internal lebih fokus pada
jumlah investasi yang mereka tanamkan.

Sebagaimana dijelaskan diawal modul tadi, akuntansi


keperilakuan menghubungkan antara keperilakuan manusia
dengan akuntansi. Pertanyaan yang penting untuk diteliti
adalah bagaimana pengaruh yang ditimbulkan dari suatu
proses akuntansi ketika perilaku manusia disatukan dan
bagaimana keperilakuan dapat mempengaruhi perubahan
atas cara dan prosedur .
B. KONTRIBUSI DISIPLIN ILMU LAIN DALAM AKUNTANSI

Akuntansi selalu menggunakan konsep, prinsip dan


pendekatan dari disiplin ilmu lain untuk meningkatkan
kegunaannya.

Sebagai contoh, selain keperilakuan akuntansi juga


menggunakan ilmu matematika, ekonomi, statistik dan
informasi teknik. Ilmu akuntansi keperilakuan dibangun
berdasarkan kontribusi dari sejumlah disiplin ilmu
keperilakuan seperti psikologi dan sosiologi
B. KONTRIBUSI DISIPLIN ILMU LAIN DALAM AKUNTANSI

Disiplin ilmu yang berkaitan


dengan akuntansi Keperluan
B. KONTRIBUSI DISIPLIN ILMU LAIN DALAM AKUNTANSI

lingkup akuntansi keperilakuan

1. Aplikasi dari konsep ilmu


keperilkuan terhadap desain dan
konstruksi sistem akuntansi 4. Pengembangan teknik pelaporan
yang dapat mengkomunikasikan
perilaku para pemakai data
2. Studi reaksi manusia terhadap
format dan isi laporan akuntansi
5. Pengembangan strategi untuk
memotivasi dan mempengaruhi
perilaku, cita-cita serta tujuan dari
3. Cara dimana informasi
orang-orang yang menjalankan
diproses untuk membantu
organisasi.
pengambilan keputusan
Menurut Lubis (2010)

lingkup dari akuntansi keperilakuan dapat dibagi menjadi tiga bidang besar

Pengaruh perilaku manusia Pengaruh sistem


berdasarkan desain, akuntansi terhadap
konstruksi dan penggunaan perilaku manusia
sistem akuntansi. 1 2

Passive listener
3
Jupiter is a gas
Metode untuk memprediksi
giant and the dan strategi untuk
biggest planet in the mengubah perilaku manusia
Solar System
C. LANDASAN TEORI, PENDEKATAN DAN KONSEP

Ruang lingkup riset di bidang akuntansi keperilakuan


sangat luas tidak hanya akuntansi manajemen, tetapi juga
menyangkut etika, audit, sistem informasi akuntansi dan
akuntansi keuangan

Pada awalnya desain riset di bidang akuntansi


manajemen hanya berfokus pada masalah perhitungan
harga pokok produk. Sejalan dengan perkembangan
teknologi produksi, permasalahan riset meluas
menyangkut bdang penyusunan anggaran, akuntansi
pertanggungjawaban dan masalah harga transfer
C. LANDASAN TEORI, PENDEKATAN DAN KONSEP

Argyris menerbitkan riset akuntansi (1952)

riset akuntansi manajemen mengalami perkembangan


yang signifikan dengan dimulainya upaya
menghubungkan desain sistem pengendalian
manajemen dengan perilaku manusia
C. LANDASAN TEORI, PENDEKATAN DAN KONSEP

riset Hopwood

bahwa ketegangan bawahan akan semakin meningkat


dengan gaya keterbatasan laba – bertolak belakang
dengan riset yang dihasilkan Otley (1978) bahwa
kinerja manajer akan semakin meningkat dengan gaya
keterbatasan laba.
Kegiatan Belajar 2
Akuntansi Sosial

PENGERTIAN AKUNTANSI
SOSIAL A

E PEMAKAI AKUNTANSI
TUJUAN AKUNTNSI
SOSIAL
SOSIAL
B
F PENGUKURAN KINERJA
RUANG LINGKUP
AKUNTANSI SOSIAL SOSIAL
C
EKSTERNALITAS
G
PELAPORAN AKUNTANSI
SOSIAL
D
Akuntansi Sosial

lima perbedaan perubahan lingkungan masa lalu dan masa kini

2. kerusakan 4. banyak
lingkungan kerusakan
akhir-akhir ini lingkungan
bersifat global, 3. kerusakan sekarang 5. masalah lingkungan
1. perubahan melewati batas lingkungan bersifat tidak tidak lagi terbatas
lingkungan negara; masa kini telah dapat dalam masalah ekologi
masa lampau menjangkau dipulihkan yang ditangani secara
berjalan sangat batas-batas kembali; ilmiah belaka (Salim
lambat; generasi dan dalam Roziqin,
merugikan 1998:17).
generasi
mendatang;
Akuntansi Sosial

berpendapat ”dari sudut pandang ekonomi,


masalah lingkungan timbul karena ada
Surna T. eksternalitas, yaitu tidak dimasukkannya
Djajadiningrat biaya lingkungan ke dalam biaya produksi
(1997:2) sehingga mengakibatkan kerugian bagi
orang atau pihak lain”
Skema internalisasi
Akuntansi Sosial

Berdasarkan Skema Internalisasi biaya eksternal


dapat dibebankan melalui tiga alternative, yaitu;

1. kepada produsen, melalui beban operasi;


2. kepada konsumen, melalui harga pokok barang
yang dijual sehingga konsumen yang harus
menanggung biaya eksternal;
3. kepada pemerintah, melalui pajak dengan cara
memberikan keringanan pajak bagi perusahaan
yang memberikan dampak positif dan
membebankan pajak yang besar kepada
perusahaan yang memberikan dampak negatif
Heard dan Bolce (1981)

berpendapat bahwa sebelumnya masyarakat


memandang perusahaan hanya bertanggung
jawab dalam penyediaan barang dan jasa,
lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
A. PENGERTIAN AKUNTANSI SOSIAL

Akuntansi sosial merupakan penerapan pendekatan


sosiologis yang ditujukan untuk mendorong perusahaan
yang berfungsi dalam sistem pasar besar untuk
mempertanggungjawabkan dampak kegiatannya pada
lingkungan, melalui pengukuran internalisasi dan
pengungkapan dampak sosial dalam laporan
akuntansinya. Teori akuntansi sosial harus mempunyai
pernyataan tujuan (objective statement), seperangkat
konsep yang relevan, metode pengukuran, serta struktur
pelaporan informasi kepada pihak-pihak yang
berkepentingan
A. PENGERTIAN AKUNTANSI SOSIAL

Belkaoui (1981)

menggunakan istilah socio-economics


accounting, yang mendefinisikan sebagai proses
yang bertujuan untuk mengukur dan
mengungkapkan mengenai perubahan keadaan
perusahaan dan lingkungan sosial
A. PENGERTIAN AKUNTANSI SOSIAL

Linowes (1973)

menyatakan socio-economic accounting merupakan


aplikasi ilmu akuntansi dalam bidang sosial yang
meliputi sosiologi, ilmu politik, dan ekonomi, serta
didefinisikan sebagai pengukuran dan analisis
mengenai sosial dan konsekuensi kebijakan ekonomi
pemerintah dan aktivitas bisnis pada sektor publik.
A. PENGERTIAN AKUNTANSI SOSIAL

Akuntansi sosial adalah pengukuran dan


pelaporan, internal atau eksternal yang
menginformasikan pengaruh kepedulian
perusahaan terhadap kegiatan masyarakat
(Estes, 1976)
A. PENGERTIAN AKUNTANSI SOSIAL

Karakteristik akuntansi sosial adalah

1. Penilaian dampak sosial aktivitas


organisasi perusahaan.
2. Pengukuran efektivitas program-program
sosial perusahaan.
3. Pelaporan pertanggungjawaban sosial
perusahaan.
4. Sistem informasi untuk menilai kinerja
sosial dan ekonomi perusahaan secara
menyeluruh.
B. TUJUAN AKUNTANSI SOSIAl

(Glutier dan Underdown: 1986).

Perkembangan filosofi manajemen yang


menyangkut tanggung jawab telah
berkembang paling tidak melalui tiga tahap,
yaitu tahap pandangan manajemen klasik,
tahap manajemen pertengahan, dan tahap
pandangan manajemen modern

You can simply impress your audience


and add a unique zing and appeal to
your Presentations.
B. TUJUAN AKUNTANSI SOSIAl

Pertanggungjawaban sosial perusahaan dilihat dari


titik pandang

1. konseptual;
2. internal
3. dampaknya atas laba (Steiner:1972).

Socio Economic Accounting (SEA)


mengidentifikasi, mengukur, menilai, melaporkan
aspek-aspek itu dengan tujuan untuk memelihara
dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat
B. TUJUAN AKUNTANSI SOSIAl

Tujuan

Akuntansi sosial bertujuan untuk mengukur dan


mengungkapkan social benefit dan social cost yang
ditimbulkan oleh kegiatan-kegiatan perusahaan tersebut
kepada masyarakat. Secara lebih tepat dapat dikatakan
bahwa tujuan akuntansi sosial ini adalah untuk meng-
internalize social cost dan social benefit sehingga hasil
yang lebih relevan dapat ditentukan.

Hasil
Hasil ini adalah social economic profit perusahaan,
sedangkan akuntansi konvensional yang selama ini dikenal,
secara kuantitatif belum memperhitungkan dampak sosial
tersebut, tetapi baru memfokuskan pada hasil interaksi
antara satu atau lebih kesatuan ekonomi, sedangkan
interaksi antara perusahaan dengan lingkungan sosialnya
belum tampak kalau tidak dapat dikatakan diabaikan
B. TUJUAN AKUNTANSI SOSIAl

Apabila perusahaan tidak memperhatikan seluruh faktor


yang mengelilinginya mulai dari karyawan, konsumen,
lingkungan, dan sumber daya alam dalam satu kesatuan
yang saling mendukung sebagai suatu sistem maka
selanjutnya akan mengakhiri eksistensi perusahaan itu
sendiri (Marbun, 1991:82)..
B. TUJUAN AKUNTANSI SOSIAl

Apabila perusahaan tidak memperhatikan seluruh faktor


yang mengelilinginya mulai dari karyawan, konsumen,
lingkungan, dan sumber daya alam dalam satu kesatuan
yang saling mendukung sebagai suatu sistem maka
selanjutnya akan mengakhiri eksistensi perusahaan itu
sendiri (Marbun, 1991:82)..
B. TUJUAN AKUNTANSI SOSIAl

Ramanathan (1976) berpendapat

bahwa tujuan akuntansi sosial adalah


untuk membantu menilai sampai
sejauh mana perusahaan memenuhi
kontrak sosialnya
B. TUJUAN AKUNTANSI SOSIAl

(Ingram, 1978) berpendapat

bahwa ”kepedulian perusahaan terhadap


masyarakat harus diungkapkan berupa
laporan tanggung jawab sosial yang
ternyata dapat berdampak terhadap
kemajuan perusahaan itu sendiri”
C. RUANG LINGKUP AKUNTANSI SOSIAL

Ruang lingkup socio-economic accounting mencakup


akuntansi bagi dampak sosial pada tingkat mikro dan
makro. Micrisocio-economic accounting ditujukan untuk
mengukur dalam melaporkan dampak perilaku
perusahaan terhadap lingkungan. Macrosocio-economic
accounting, mencakup evaluasi, pengukuran, dan
pengungkapan kinerja sosial secara makro
C. RUANG LINGKUP AKUNTANSI SOSIAL

persamaan dalam karakteristiknya sebagaimana pendapat Parker dalam


Neimark yang dikutip Usmansyah yang mengatakan sebagai berikut;

1. Menilai dampak sosial dari kegiatan-


kegiatan perusahaan
2. Mengukur efektivitas dari program
perusahaan yang bersifat social.
3. Melaporkan sampai seberapa jauh
perusahaan memenuhi tanggung jawab
sosialnya.
4. Sistem informasi eksternal dan internal yang
memungkinkan penilaian menyelurtuh
terhadap sumber-sumber daya perusahaan
dan dampaknya (baik sosial maupun
ekonomi) ( Usmansyah: 1989).
C. RUANG LINGKUP AKUNTANSI SOSIAL

ruang lingkup akuntansi pertanggungjawaban sosial yang mengarah


kepada bidang-bidang yang menjadi tujuan sosial perusahaan dan
meliputi hal-hal berikut.

1. Sumbangan laba neto.


2. Sumbangan sumber daya manusia.
3. Sumbangan publik.
4. Sumbangan lingkungan.
5. Sumbangan produk atau jasa (Brummet
dalam Glautier and Underdown:1986).
C. RUANG LINGKUP AKUNTANSI SOSIAL

Pendekatan yang dapat dilakukan untuk merencanakan program-


program sosial adalah sebagai berikut;

1. Membuat daftar mengenai semua kegiatan yang memiliki


dampak sosial
2. Menganalisis keadaan yang mengharuskan perlunya
kegiatan-kegiatan tersebut.
3. Menilai kemungkinan terbaik jenis program sosial yang
paling relevan dengan kegiatan perusahaan.
4. Menetapkan cara untuk membandingkan program-program
sosial dengan tujuan perusahaan dan tujuan masyarakat
(Bauer
Venus is thedan
from the Sun
secondFenn:
planet 1986
C. RUANG LINGKUP AKUNTANSI SOSIAL

Ada dua pandangan mengenai tanggung jawab sosial


perusahaan, yaitu pandangan klasik dan pandangan modern

1 Pandangan Klasik

apabila perusahaan telah memasok kebutuhan masyarakat


dan telah memenuhi tujuan dari pemiliknya maka
perusahaan dianggap telah mendayagunakan sumber-
sumber ekonomi di lingkungan sosialnya dengan sebaik-
baiknya. Dalam hal ini, laba merupakan pendorong utama
bagi perusahaan, sedangkan tanggung jawab sosial hanya
tampak dari penggunaan sumber-sumber daya masyarakat
secara hemat dan efisien oleh perusahaan sehingga laba
Venus is the second planet
yang
frommaksimal
the Sun akan dapat diperoleh
C. RUANG LINGKUP AKUNTANSI SOSIAL

2 Pandangan Modern
Perusahaan harus memperhatikan kepentingan dari
kelompok-kelompok yang ada dalam masyarakat yang
mempengaruhi atau dipengaruhinya, antara lain berikut ini.

a. Para pekerja.
b. Pemegang saham.
c. Penanam modal.
d. Konsumen dan pelanggan
e. Pemasok.
f. Venus
Lingkungan masyarakat sekitar
is the second planet
g. from
Para
the Sunpesaing.
h. Serikat pekerja.
i. Pers.
j. Pemerintahan
C. RUANG LINGKUP AKUNTANSI SOSIAL

Di USA kantor akuntan Ernst & Ernst telah


melakukan penelitian sejak 1971 tentang
keterlibatan sosial perusahaan yang diungkapkan
dalam laporan tahunan perusahaan.
Beberapa hal yang diungkapkan

a. Lingkungan d. Sumber tenaga


manusia
1) Polusi.
2) Pencegahan kerusakan lingkungan 1) Kesehatan dan
konservasi sumber-sumber alam keamanan pegawai. 2)
dan lain-lain. Training, dan lain-lain.
b. Energi
e. Keterlibatan terhadap
1) Konservasi energi. masyarakat
2) Penghematan dan lain- 1) Kegiatan masyarakat sekitar.
lain. 2) Bantuan kesehatan.
3) Pendidikan
c. Praktek usaha 4) Seni, dan lain-lain.
1) Merekrut pegawai dari minoritas dan peningkatan F. Produksi
kemampuannya. 1) Keamanan produk.
2) Penggunaan tenaga wanita. 2) Mengurangi polusi.
3) Pembukaan unit usaha di luar negeri dan lain-lain 3) Keracunan, dan lain-
lai
Pada awal perkembangannya, akuntansi
lingkungan merupakan bagian dari akuntansi
sosial. Hasil penelitian carol hall mike jones
telah dihasilkan 30 laporan keuangan pada
tahun 1975-185 > empat bidang sosial, yaitu:

a. lingkungan;
b. pegawai;
c. produk;
d. komunitas atau masyarakat umum
D. PELAPORAN AKUNTANSI SOSIAL

mengidentifikasikan dan mengukur sumbangan


Tujuan akuntansi pertanggungjawaban : sosial neto periodik pada suatu perusahaan yang
01 meliputi bukan hanya biaya dan manfaat yang
diinternalisasikan ke dalam perusahaan, namun
juga yang timbul dari eksternalitas yang
mempengaruhi bagian-bagian sosial yang
berbeda;

membantu menentukan apakah praktek-


02 praktek dan strategi perusahaan yang secara
langsung mempengaruhi sumber daya relatif
dan keadaan sosial adalah konsisten dengan
prioritas-prioritas sosial yang secara luas
dicanangkan di satu pihak dan aspirasi-
aspirasi para individu di lain pihak;

menyediakan dengan cara yang optimal


03 bagi semua kelompok sosial informasi
yang relevan mengenai tujuan, kebijakan,
program, kinerja, dan sumbangan
perusahaan kepada tujuan-tujuan sosial
(Ramanathan dalam Glautier dan
Underdown:1986)
tiga pendekatan dalam pelaporan akuntansi pertanggungjawaban sosial

1. Pendekatan deskriptif

2. Pendekatan biaya
yang dikeluarkan

3. Pendekatan biaya
manfaat (Estes dalam
Seidler: 1975).
Parker (1986) berpendapat

01 02 03 04

Penilaian sosial Pengukuran


yang berpengaruh mengenai Pelaporan yang Informasi yang terdiri
terhadap aktivitas efektivitas berkaitan dengan dari informasi internal
perusahaan program sosial tanggung jawab dan eksternal yang
perusahaan. sosial berisikan penilaian
perusahaan. yang mempengaruhi
sumber daya (sosial
dan ekonomi).
Fungsi akuntansi sebagai sarana komunikasi
tidak bersifat statis, artinya harus dilakukan
penyesuaian prinsip-prinsip dasar kegiatan
usaha dengan tata nilai sosial. Estes

Akuntansi sosial merupakan subdisiplin


ilmu akuntansi yang memasukkan
dampak sosial ke dalam struktur biaya
dan reward perusahaan. Satu contoh
laporan pertanggungjawaban sosial
yang merupakan model yang diusulkan
oleh
E. PEMAKAI AKUNTANSI SOSIAL

perusahaan seharusnya memberikan


laporan kepada masyarakat tentang
penggunaan sumber-sumber ekonomi
tersebut, baik yang bersifat positif maupun
negatif. Positif artinya yang dapat
meningkatkan “kesejahteraan“ masyarakat
atau yang disebut social benefit, negatif
adalah yang dapat mengurangi
“kesejahteraan“ masyarakat atau yang
disebut social cost
Organisasi dan stakeholdernya
Hubungan Interaksi Dunia Usha dengan Masyarakat
F. PENGUKURAN KINERJA SOSIAL

aw al Ta hun 70 -a n, di A m erik a Serikat


Pada
ara-s ua ra ya ng m en gr iti k pe nggunaan laba
su
i to lok uk ur kesu k se sa n pe rusahaan
sebaga
mulai mendengar

akan bahwa
Secara implisit teori ini mengat
ura n m as ya ra ka t m er u pa ka n produk
kemak m
m p in ga n d ari tuju an per u sa haan, yaitu
sa
arakat
mencari laba maksimal. Masy
en d ap a t b ah w a tida k se la y ak nya kalau
berp
t ha ny a m ene ri m a pr o duk sa mpingan
masyaraka
ri laba
dari usaha perusahaan menca
G. EKSTERNALITAS

Pada dekade Tahun 1975 akuntansi sosial menjadi isu


baru yang membahas pencatatan setiap transaksi
keuangan perusahaan yang mempengaruhi lingkungan
masyarakat.

Apabila perusahaan tidak memperhatikan seluruh faktor


yang mengelilinginya, mulai dari karyawan, konsumen,
lingkungan, dan sumber daya alam dalam satu kesatuan
yang saling mendukung sebagai suatu sistem maka
selanjutnya akan mengakhiri eksistensi perusahaan itu
sendiri (Marbun, 1991: 82).
tujuan akuntansi sosial adalah untuk
membantu menilai sampai sejauh mana
perusahaan memenuhi kontrak
sosialnya.

Ramanathan (1976)
dampak eksternalitas timbul bila fungsi
kegunaan (faedah) atau produksi
seseorang tergantung pada kegiatan
orang lain. Eksternalitas ini ada yang
berdampak positif ada pula yang negatif.

Maynard M. Hufschmidt dan


kawan-kawan (1983:45)
G. EKSTERNALITAS

Maynard M. Hsufshmidt dan kawan-kawan (1983:45)

eksternalitas yang mempengaruhi kualitas


lingkungan muncul bila dampak biaya dan manfaat
sosial terhadap lingkungan tidak dipertimbangkan
oleh orang atau sekelompok orang yang
mengakibatkan dampak tersebut.
bahwa eksternalitas menciptakan saling
ketergantungan antara dua atau lebih
kelompok orang dan tidak dapat dinilai
dengan uang.

Surna T. Djajadiningrat
(1997:33)
G. EKSTERNALITAS

Ingram, 1978

berpendapat bahwa “kepedulian perusahaan


terhadap masyarakat harus diungkapkan
berupa laporan tanggung jawab sosial
yang ternyata dapat berdampak terhadap
kemajuan perusahaan itu sendiri“.
G. EKSTERNALITAS

Watt&Zimmerman (1978)

berpendapat bahwa “aktivitas tanggung jawab


perusahaan dapat berdampak positif terhadap
pegawai dan pemerintah“.
berpendapat bahwa dampak laporan
tanggung jawab sosial ini berpengaruh
terhadap laba perusahaan

Abbot & Monsen


(1979)
berpendapat bahwa adanya hubungan
antara pengungkapan biaya sosial
terhadap kinerja sosial dan kinerja
ekonomi

Ulman (1985)
Informasi yang dihasilkan perusahaan adalah hasil dari proses
akuntansi, informasi tersebut adalah sebagai berikut.

1. Informasi keuangan yang dihasilkan dari akuntansi


keuangan yang disajikan untuk investor sebagai salah
satu dasar untuk investasi yaitu dengan melihat laba
yang lebih besar.
2. Informasi nonkeuangan yang dihasilkan dari akuntansi
sosial yang disajikan untuk masyarakat sebagai bentuk
tanggung jawab sosial kepada masyarakat.

Venus is the second planet


from the Sun
Hubungan Informasi Akuntansi Dengan Laba
Kegiatan Belajar 3
Akuntansi Sumber Daya Manusia

A PENGERTIAN DAN PERKEMBANGAN


AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA

B MENGUKUR BIAYA SDM DAN NILAI SDM


A. PENGERTIAN DAN PERKEMBANGAN AKUNTANSI SUMBER DAYA
MANUSIA

Komite Asosiasi Akuntansi Amerika


menyatakan bahwa Akuntansi Sumber Daya
Manusia merupakan proses pengidentifikasian
dan pengukuran data mengenai sumbar daya
manusia serta pengomunikasian informasi ini
kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Frederiksen dan Westpalen

menyatakan bahwa akuntansi sumber daya manusia


merupakan pengukuran nilai sumber dalam organisasi,
termasuk bagian laporan yang menggambarkan masalah
biaya dan keuntungan dari suatu program pelatihan,
perpindahan karyawan, ketidakhadiran, kompetensi dan
kinerja karyawan, dan sebagainya
A. PENGERTIAN DAN PERKEMBANGAN AKUNTANSI SUMBER DAYA
MANUSIA

Pada akhir tahun 1960-an, para manajer, ilmuwan


keperilakuan, analis keuangan dan para akuntan
menjadi semakin tertarik terhadap gagasan
akuntansi yang memandang manusia sebagai
sumber daya organisasional. Pada awalnya, gagasan
tersebut untuk memasukkan manusia ke dalam
neraca karena diakui bahwa manusia merupakan
sumber daya yang berharga dan karena manusia
sebagai aset organisasi maka laporan keuangan
menjadi tidak lengkap jika tidak menggambarkan
aset manusia
A. PENGERTIAN DAN PERKEMBANGAN AKUNTANSI SUMBER DAYA
MANUSIA

Tahapan-tahapan sejak tahun 1960-an sampai tahun 1980-an

Tahap Kedua Tahap Keempat


(1966- 1971) (1976-1980)

Tahap Pertama Tahap Tahap Kelima


(1960-1966) Ketiga (l980-sekarang)
(1971-1976)
A. PENGERTIAN DAN PERKEMBANGAN AKUNTANSI SUMBER DAYA
MANUSIA

Hal yang digarisbawahi oleh cakupan luas yang berguna terhadap


akuntansi sumber daya manusia yang secara keseluruhan meliputi:

1. Sebagai suatu alat politis


2. Sebagai suatu instrumen yang bersifat mendidik
3. Sebagai suatu alat bantu pengambilan keputusan

Akuntansi sumber daya manusia digambarkan


mencakup tiga unsur utama, yaitu

1. identifikasi dan pengukuran atas modal manusia


dalam bagan,
2. identifikasi dan pengukuran dari modal manusia,
termasuk istilah-istilah yang bukan bagan, dan
3. penyisihan informasi secara internal dan eksternal
pada modal manusia.
A. PENGERTIAN DAN PERKEMBANGAN AKUNTANSI SUMBER DAYA
MANUSIA

Bidang akuntansi sumber daya manusia dikembangkan sejak tahun 1960-


an. Bidang tersebut adalah cabang dari kumpulan yang terdiri atas
beberapa aliran pemikiran yang independen, namun saling berkaitan erat.
Bidang tersebut juga merupakan respons terhadap metamorfosis
fundamental dari ekonomi Amerika Serikat pasca masa industri ke arah
ekonomi jasa.

Meskipun akuntansi sumber daya manusia sangat bermanfaat, tetapi


terdapat kritikan-kritikan bahwa tidak mungkin untuk menilai dan
memasukkan sumber daya manusia sebagai suatu asset dengan
alasan:
1. Sumber daya manusia tidak dapat dimiliki
2. Tidak ada model yang diterima secara umum untuk menilainya
3. Dalam perumusan standar akuntansi, tidak terdapat standar yang
tcrpisah untuk pelaporan sumber daya manusia.
4. Seperti dalam kebanyakan kasus dari metode biaya historis di
mana sumber daya manusia diperlakukan sebagai aset fisik,
karakteristik dasarnya tidak sama dengan konsep pengakuan
depresiasi karena merupakan tendensi umum dari manusia untuk
semakin meningkat nilainya dengan pengalaman
B. MENGUKUR BIAYA SDM DAN NILAI SDM

Secara konseptual, tujuan dari akuntansi sumber


daya manusia adalah memasukkan nilai sumber
daya manusia sebagai asset perusahaan pada
neraca, seperti halnya aset lainnya.

Tiga konsep yang berbeda telah diusulkan kepada manajemen


untuk mengukur biaya sumber daya manusia yakni;
1. biaya awal (historical cost),
2. biaya penggantian (replacement cost),
3. dan biaya kesempatan (opportunity cost).
Pengukuran non-moneter atas nilai manusia
diperkenalkan oleh Rensis Likert dan David
Bowers yang telah merumuskan suatu model
untuk menjelaskan efektivitas dari sistem
manusia dan organisasi secara kcseluruhan

Likert dan Bowers berfokus pada


kelompok, Flamholtz telah mencoba
untuk mengembangkan suatu model
yang menjelaskan factor-faktor penentu
nilai seorang individu bagi suatu
organisasi.
mengukur nilai individu pada suatu organisasi

01 02 03 04

mengestimasikan Mengidentifikasikan Mengukur nilai Mengestimasikan


periode waktu di mana kondisi jasa yang perolehan organisasi probabilita bahwa
orang tersebut mungkin ditempati jika individu tersebut seseorang akan
diharapkan dapat oleh orang tersebut. menempati kondisi itu menempati setiap
menyumbangkan selama periode waktu kondisi di masa depan
jasanya pada yang sudah yang telah ditentukan.
organisasi. ditentukan. Hasilnya adalah ukuran
langsung mengenai
nilai yang diharapkan
dari orang tersebut bagi
suatu organisasi.
Hermanson mengemukakan dua teknik pengernbangan
pengukuran pengganti dari nilai moneter sumber daya manusia,

1. Metode goodwill yang tidak terbeli (unpurchased


goodwill)

2. Metode nilai sekarang yang disesuaikan (adjusted


present value)
Tiga Tahapan Pendekatan:
1. 1. Pembayaran upah selama lima tahun kedepan
ditentukan dan dihitung nilai sekarangnya dengan
menggunakan tingkat pengembalian terhadap
aset-aset yang dimiliki sesuai dengan nilai pasar
pada saat ini.
2. Rasio efisiensi perusahaan yang merupakan suatu
ukuran tingkat pengembalian perusahaan
dibandingkan dengan rata-rata tingkat
pengembalian bagi industri sejenis.
3. Mengalikan nilai sekarang dari pembayaran upah
di masa datang dengan rasio efisiensi perusahaan
sehingga menghasilkan nilai sekarang dari jasa
masa depan yang berasal dari aset manusia milik
perusahaan.
Lev dan Swartz menyarankan penilaian terhadap
sumber daya manusia dengan menggunakan
metode kompensasi masa depan terdiskonto
sebagai ukuran pengganti dari nilai sumber daya
manusia.

Rumus untuk menghitung nilai modal


manusia merupakan agregasi untuk menilai
kelompok dan seluruh organisasi manusia.

Anda mungkin juga menyukai