Anda di halaman 1dari 8

SISTEM

KOMUNIKASI DAN
K E K E R A B ATA N
SUKU MADURA

Paquita Dwiny Andira


Renaldy
Otan Julima
DEFINISI SITEM

Sistem menurut arti kata adalah kesatuan atau kumpulan dari elemenelemen atau
komponen-komponen atau subsistem-subsistem yangsaling berinteraksi untuk
mencapai tujuan tertentu. Dimana setiap elemen atau komponen tersebut memiliki
fungsi dan cara kerja masing-masing tapi tetap dalam satu kesatuan fungsi atau
kerja. Fungsi dan interaksi tiap-tiap elemen komponen tidak akan berbenturan atau
bertolak belakang satu sama lain, karena semuanya saling tergantung dan saling
membutuhkan untuk mencapai tujuan yang tertentu pula. Pendapat dalam buku
pengoalahan sistem informasi (Oemar Hamalik, 1993), mendefinisikan sebuah
sistem adalah suatu keseluruhan atau totalitas yang terdiri dari bagian-bagian atau
sub-sub sistem atau komponen yang salimg berinteraksi satu sama lain dan dengan
keseluruhan itu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
KOMUNIKASI

Orang Madura mempunyai logat dan cara berkomunikasinya


yang terkesan unik, tegas dan bersuara lantang juga. Jadi jika
seseorang tidak paham dengan karakter atau budaya orang
Madura ketika berkomunikasi itu dikira marah-marah, tapi jika
kita paham dengan karakter orang Madura kita tidak akan
beranggapan yang bukan-bukan meski dengan logat dan
budaya yang berbeda. Secara kultur, masyarakat Madura
merupakan bagian dari masyarakat jawa. Oleh karenanya,
memang tidak ada pembeda yang jelas antara masyarakat
Madura dan masyarakat jawa lainnya, kecuali hanya masalah
bahasa yang digunakan serta adat istiadatnya.
K E K E R A B ATA N

Bagi masyarakat Madura ikatan kekerabatan bukan merupakan hal yang sakral dan
harus dijaga baik-baik. Kekerabatan bahasa Jawa dan bahasa Madura tergolong ke
dalam rumpun Austronesia Barat. Oleh karena itu berasal dari protobahasa yang
sama, maka kedua bahasa tersebut tentunya juga memiliki hubungan kekerabatan di
antara keduanya. Kedua bahasa yang berasal dari satu moyang bahasa yang sama
memiliki wujud kesamaan (korespondensi/kekerabatan) baik pada tingkat fonologi
maupun leksikal. Dengan melihat kesamaan antara bahasa Jawa dan Madura maka
akan diketahui hubungan kekerabatan di antara kedua bahasa tersebut. Hubungan
kekerabatan di antara kedua bahasa tersebut dapat diketahui dari adanya kesamaan
unsur bahasanya.

20XX
B U D AYA

• Adat Perkawinan Nyalabar


Perkawinan merupakan salah satu unsur daur hidup yang penting pada hampir
semua masyarakat, termasuk pada masyarakat Madura ini. Banyak aturan adat
berdasarkan sistem pengetahuan dan kepercayaan yang harus dilaksanakan dalam
rangka suatu perkawinan. Menurut adat, tahap-tahap dalam proses perkawinan di
Madura dimulai dengan mencari gadis bagi jodoh anak laki yang disebut nyalabar.
Tahap ini dilanjutkan dengan menghubungi pihak wanita (narabas pagar), dan
kalau dapat diterima dilanjutkan dengan pertunangan yang diikat dengan
penyengset. Gadis yang akan memasuki jenjang perkawinannya harus menjalani
pingitan selama 40 hari. Iring-iringan pengantin pria yang datang ke rumah
pengantin wanita disebut panganten ngekak sangger. Rombongan ini biasanya
diiringi dengan suara musik hadrah. Mereka membawa barang-barang bawaan dari
pihak pria yang disebut bangiban.
• Tanean Lanjang
Masyarakat Madura dikenal sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi
tali kekerabatan, dan salah satu simbol yang mendukung tentang tali
kekerabatan ini, dapat dilihat dari denah sebuah rumah yang masih
bersifat tradisional atau rumah – rumah adat yang terdapat di Madura.
Permukiman tradisional masyarakat madura memiliki ciri khas tersendiri
yang berbeda dengan permukiman – pemukiman masyarakat lainnya, hal
ini lebih dikenal dengan model atau sebutan Tanean Lanjang. Tanean
lanjang (halaman panjang) adalah permukiman tradisional masyarakat
madura yang dihuni oleh keluarga besar yang masih satu keturunan.
Permukiman model seperti ini hanya dimungkinkan oleh keluarga
mampu, yang mampu menyediakan rumah bagi keturunannya.
Kelompok yang tinggal di tanean lanjang merupakan satu kelompok
geneologis, pasangan yang sudah menikah diharuskan tinggal di tanean
lanjang bersama dengan orangtua pihak perempuan dalam satu rumah
khusus yang dibangun oleh mereka
• Karapan Sapi
Karapan sapi adalah salah satu perminan rakyat Madura. Orang
Madura menyebut permainan itu keraben sapeh. Permainan ini
melombakan pasanganpasangan sapi yang dikendalikan oleh
seorang “joki” yang disebut penompak. Pasangan sapi itu dilihat
dan diukur kecepatan larinya dalam menempuh jarak sekitar 100-
150 meter. Permainan ini konon telah ada pada masa raja
Arjawiraja memerintah kerajaan Madura sekitar abad 12-13 M yang
dilakukan oleh sekelompok petani setelah usai masa panen, dengan
melombakan pasangan sapi itu dari satu pematang ke pematang
sawah. Permainan ini ada yang dilombakan antar desa untuk tingkat
kecamatan, tingkat kabupaten, atau antar kabupaten yang ada di
pulau Madura. Pada masa yang lebih akhir, pemerintah setempat
mengeluarkan persyaratan di mana sapinya harus asli dari Madura,
umur antara 3-7 tahun, berat rata-rata 200 kg. dan tinggi 120 cm.
D A F TA R P U S TA K A

Ruriana, P. (2018). Hubungan Kekerabatan


Bahasa Jawa dan Madura. Kandai, 14(1), 15-30.

https://sipadu.isi-ska.ac.id/mhsw/laporan/laporan
_4505151123093532.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/36631/1/Imam%20Ham
bali_B06215020.pdf
http://eprints.umg.ac.id/3004/3/14%20BAB%20II.
20XX P R E S E N TAT I O N T I T L E 8
pdf

Anda mungkin juga menyukai