Anda di halaman 1dari 15

PERSIAPAN

PEMBENTUKAN
POSKESTREN
ALYA PUTRI SAKINAH
6130019038
BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
■ Menurut UUD RI 1945 pasal 28H ayat 1  setiap orang berhak untuk memperoleh
pelayanan kesehatan
■ Kesehatan merupakan tanggung jawab bersama  perlu diperjuangkan oleh berbagai pihak
bukan hanya jajaran kesehatan semata
■ Keberadaan fasilitas pelayanan kesehatan mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat suatu
negara
■ Poskestren  salah satu bentuk program pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan yang
berada di pondok pesantren yang memiliki prinsip dari, oleh, dan untuk warga pondok
pesantren.

(Fisabilillah dkk., 2020; Hulaila dkk., 2021; Permenkes, 2013; Supriatna dkk., 2020)
LATAR BELAKANG
■ Tujuan yang diharapkan adalah adanya peningkatan derajat kesehatan warga pondok
pesantren
■ Mengingat pondok pesantren telah tumbuh dan berkembang hampir di seluruh daerah, maka
diharapkan Poskestren sebagai wujud UKBM dapat menyebar secara merata di seluruh
Indonesia
■ Untuk mencapai tujuan pembinaan dan peningkatan fungsi serta kinerja Poskestren, perlu
diketahui tentang langkah-langkah pembentukannya  persiapan, survey mawas diri (SMD),
musyawarah warga pondok pesantren, materi orientasi pengelola dan pelatihan kader
poskestren, dan peresmian pembentukan Poskestren.

(Fisabilillah dkk., 2020; Hulaila dkk., 2021; Permenkes, 2013; Supriatna dkk., 2020)
TUJUAN
■ Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan memahami tentang langkah-langkah pembentukan Poskestren yang
difokuskan pada langkah awal, yaitu persiapan.
■ Tujuan Khusus
■ Dapat mengetahui dan memahami persiapan internal puskesmas
■ Dapat mengatahui dan memahami koordinasi dengan lintas sektor terkait
■ Dapat mengetahui dan memahami pendekatan kepada pimpinan atau pengelola pondok
pesantren
■ Dapat mengetahui dan memahami pelatihan untuk survei mawas diri (SMD)
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
POSKESTREN
■ Definisi
Salah satu bentuk program pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan di lingkungan pondok
pesantren, dengan prinsip dari, oleh, dan untuk warga pondok pesantren yang mengutamakan
pelayanan promotif dan preventif tanpa mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitatif dengan binaan
puskesmas setempat (Fisabilillah dkk., 2020).
■ Langkah-Langkah Pembentukan
■ Persiapan
■ Survey Mawas Diri (SMD)
■ Musyawarah warga pondok pesantren
■ Materi orientasi pengelola dan pelatihan kader Poskestren
■ Peresmian pembentukan Poskestren (Permenkes, 2013).
PERSIAPAN PEMBENTUKAN
POSKESTREN
■ Persiapan internal puskesmas
■ Koordinasi dengan lintas sektor terkait
■ Pendekatan kepada pimpinan atau pengelola pondok pesantren
■ Pelatihan untuk survey mawas diri
Persiapan Internal Puskesmas
■ Tujuan pendekatan  mempersiapkan para petugas sehingga bersedia dan memiliki
kemampuan dalam mengelola, melakukan pemetaan dan membina Poskestren.
■ Pimpinan puskesmas harus dapat meningkatkan motivasi dan keterampilan para staf
puskesmas, sehingga bersedia dan mampu bekerja sama untuk kepentingan warga
pondok pesantren.
■ Untuk itu, perlu dilakukan berbagai pertemuan, pelatihan dengan melibatkan
seluruh petugas puskesmas.

(Permenkes, 2013)
Koordinasi dengan Lintas Sektor Terkait
■ Tujuan  agar terjalin komunikasi, sinergi, serta pengembangan program yang komprehensif
dengan melibatkan stakeholders yang dipandang perlu.
■ Koordinasi dengan Kementerian dapat dilakukan diantaranya dengan Kementerian Agama cq,
Direktorat Pendidikan Diniyah dan pondok pesantren, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
untuk melakukan pemetaan (mapping) inventarisasi program serta langkah-langkah kebijakan
yang dapat disinergikan.
■ Koordinasi juga dapat dilakukan dengan Kementerian lain, seperti Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan dalam program Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) di lingkungan pondok
pesantren

(Permenkes, 2013)
Pendekatan kepada Pimpinan atau Pengelola Ponpes

■ Tujuan pendekatan  mempersiapkan warga ponpes dan masyarakat sekitarnya, khususnya para
kiai dan pengelola pondok pesantren serta tokoh berpengaruh lainnya  bersedia mendukung
penyelenggaraan Poskestren

■ Perlu dilakukan berbagai pendekatan kepada warga ponpes  meminta masukan, saran dan
dukungannya.

■ Dukungan  dapat berupa moril, finansial dan material, seperti kesepakatan dan persetujuan untuk
pembentukan Poskestren, dukungan dana, sarana dan tempat penyelenggaraan Poskestren.

■ Pendekatan eksternal dilakukan bersama dan atau mengikutsertakan Konsil Kesehatan Kecamatan
atau Badan Penyantun Puskesmas  jika di daerah tsb sudah terbentuk

(Permenkes, 2013)
Pelatihan untuk Survey Mawas Diri
■ Pemilihan dan pembekalan keterampilan bagi warga ponpes dan masyarakat sekitarnya yang
dinilai mampu melakukan SMD (santri dan ustad)  agar dapat melaksanakan SMD
■ Pembekalan keterampilan mencakup :
– Penetapan responden
– Metode wawancara sederhana
– Penyusunan dan pengisian daftar pertanyaan
– Pengolahan hasil pengumpulan data

(Permenkes, 2013)
BAB 3
KESIMPULAN
■ Persiapan pembentukan Poskestren terdiri dari :

– Persiapan internal puskesmas  mempersiapkan para petugas sehingga bersedia dan memiliki
kemampuan dalam mengelola, melakukan pemetaan dan membina Poskestren.

– Koordinasi dengan lintas sektor terkait  agar terjalin komunikasi, sinergi, serta pengembangan
program yang komprehensif dengan melibatkan stakeholders yang dipandang perlu.

– Pendekatan kepada pimpinan atau pengelola pondok pesantren  mempersiapkan warga ponpes
dan masyarakat sekitarnya, khususnya para kiai dan pengelola pondok pesantren serta tokoh
berpengaruh lainnya  bersedia mendukung penyelenggaraan Poskestren .

– Pelatihan untuk survey mawas diri  Pemilihan dan pembekalan keterampilan bagi warga ponpes
dan masyarakat sekitarnya yang dinilai mampu melakukan SMD (santri dan ustad)  agar dapat
melaksanakan SMD
DAFTAR PUSTAKA
■ Fisabilillah, R. I., Syari, W., & Parinduri, S. K. (2020). Gambaran Pelaksanaan Manajemen Pelayanan Poskestren
(Pos Kesehatan Pesantren) Di Pondok Pesantren Daarul Rahman 3 Kota Depok Tahun 2020. Promotor, 3(5), 501-
511.

■ Hulaila, A., Musthofa, S. B., Kusumawati, A., & Prabamurti, P. N. (2021). Analisis Pelaksanaan Program Pos
Kesehatan Pesantren (Poskestren) di Pondok Pesantren Durrotu Aswaja Sekaran Gunungpati Semarang. Media
Kesehatan Masyarakat Indonesia, 20(1), 12-18.

■ PERMENKES. (2013). Pedoman Penyelenggaraan dan Pembinaan Pos Kesehatan Pesantren. Menteri Kesehatan
RI

■ Rif'ah, E. N. (2019). Pemberdayaan Pusat Kesehatan Pesantren (Poskestren) Untuk Meningkatkan Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat. Warta Pengabdian, 13(3), 96-105.

■ Supriatna, L. D., Indasah, I., & Suhita, B. M. (2020). Program promotif poskestren terhadap PHBS santri di
pondok pesantren. Holistik Jurnal Kesehatan, 14(3), 332-337.

Anda mungkin juga menyukai