- M. ZAKI PRATAMA
- M. IQNASTIAR R.
- M. FUAD
- M. FARHAN
MENUJU DEMOKRASI TERPIMPIN
Selain itu Presiden Soekarno juga menghendaki dibentuknya Dewan Nasional yang
anggotanya terdiri dari golongan fungsional di dalam masyarakat. Beliau juga
menekankan bahwa Demokrasi Liberal merupakan demokrasi impor yang tidak sesuai
dengan jiwa dan semangat bangsa Indonesia. Demokrasi yang sesuai dengan kepribadian
bangsa Indonesia, yaitu Demokrasi Terpimpin.
Gagasan Presiden Soekarno ini dikenal sebagai Konsepsi Presiden 1957.
POKOK-POKOK PEMIKIRAN YANG TERKANDUNG
DALAM KONSEPSI
Dampak Positif :
Menyelamatkan negara dari perpecahan dan krisis politik
berkepanjangan.
Memberikan pedoman yang jelas, yaitu UUD 1945 bagi kelangsungan
negara.
Merintis pembentukan lembaga tertinggi negara, yaitu MPRS dan
lembaga tinggi negara berupa DPAS yang selama masa Demokrasi
Parlemen tertunda pembentukannya.
Dampak Negatif :
Ternyata UUD 1945 tidak dilaksanakan secara murni dan konsekuen.
UUD yang harusnya menjadi dasar hukum konstitusional
penyelenggaraan pemerintahan pelaksanaannya hanya menjadi slogan-
slogan kosong belaka.
Memberi kekuasaan yang besar pada presiden, MPR, dan lembaga tinggi
negara. Hal itu terlihat pada masa Demokrasi terpimpin dan berlanjut
sampai Orde Baru.
Memberi peluang bagi militer untuk terjun dalam bidang politik. Sejak
Dekrit, militer terutama Angkatan Darat menjadi kekuatan politik yang
disegani. Hal itu semakin terlihat pada masa Orde Baru dan tetap terasa
sampai sekarang.
SISTEM POLITIK DEMOKRASI
TERPIMPIN
Dengan berlakunya UUD 1945 dan Demokrasi
Terpimpin, Presiden Soekarno langsung memimpin
pemerintahan dan mengambil kebijakan-kebijakan :
Kabinet Kerja
Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS)
Ideologi Demokrasi Terpimpin
Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS)
DPR Gotong Royong (DPR-GR)
Front Nasional
Pengintegrasian lembaga-lembaga tinggi dengan eksekutif
Musyawarah Pembantu Pimpinan Revolusi (MPPR).
SISTEM POLITIK
DEMOKRASI
TERPIMPIN
SELESAI
TERIMA KASIH