Anda di halaman 1dari 54

 Masa demokrasi terpimpin (1957-1965) dimulai dengan tumbangnya demokrasi

parlementer atau demokrasi liberal yang ditandai pengunduran Ali Sastroamidjojo


sebagai perdana mentri. Namun begitu, penegasan pemberlakuan demokrasi
terpimpin dimulai setelah dibubarkannya badan konstituante dan dikeluarkannya
dekrit presiden 5 Juli 1959. Demokrasi Terpimpin adalah demokrasi yang dipimpin
oleh sila keempat Pancasila.
Namun oleh Presiden Soekarno diartikan terpimpin mutlak oleh presiden
(penguasa).Hal yang paling mendasari pembentukan demokrasi terpimpin adalah
kepribadian Soekarno dan militer yang dituangkan dalam suatu konsepsi.
Konsepsi tentang suatu sistem yang asli Indonesia. Namun sistem ini ditolak oleh
Hatta karena dikawatirkan bahwa hal ini akan kembali pada sistem tradisional
yang feodal, otokratis, dan hanya dipakai demi kepentingan raja.
 Pada bulan 5Juli 1959 parlemen dibubarkan dan Presiden Sukarno menetapkan
konstitusi di bawah dekrit presiden. Soekarno juga membubarkan Konstituante
yang ditugasi untuk menyusun Undang-Undang Dasar yang baru, dan sebaliknya
menyatakan diberlakukannya kembali Undang-Undang Dasar 1945, dengan
semboyan "Kembali ke UUD' 45". Soekarno memperkuat tangan Angkatan
Bersenjata dengan mengangkat para jendral militer ke posisi-posisi yang penting.
 PKI menyambut "Demokrasi Terpimpin" Sukarno dengan hangat dan anggapan
bahwa PKI mempunyai mandat untuk persekutuan Konsepsi yaitu antara
nasionalisme, agama (Islam) dan komunisme yang dinamakan NASAKOM.
1) Dominasi presiden, Presiden Soekarno
berperan besar dalam penyelenggaraan
pemerintahan.
2) Terbatasnya peran partai politik.

3) Meluasnya peran militer sebagai unsur politik.

4) Berkembangnya pengaruh Partai Komunis


Indonesia
 Menyelamatkan negara dari perpecahan
dan krisis politik berkepanjangan.

 Memberikan pedoman yang jelas, yaitu


UUD 1945 bagi kelangsungan negara.

 Merintis pembentukan lembaga tertinggi


negara, yaitu MPRS dan lembaga tinggi negara
berupa DPAS yang selama masa Demokrasi
Parlemen tertertunda pembentukannya.
 Ternyata UUD 1945 tidak dilaksanakan secara murni dan
konsekuen. UUD 45 yang harusnya menjadi dasar hukum
konstitusional penyelenggaraan pemerintahan pelaksanaannya
hanya menjadi slogan-slogan kosong belaka.

 Kebebasan partai dibatasi

 Memberi kekeuasaan yang besar pada presiden, MPR,dan


lembaga tinggi negara. Hal itu terlihat pada masa Demokrasi
terpimpin dan berlanjut sampai Orde Baru.

 Memberi peluang bagi militer untuk terjun dalam bidang


politik. Sejak Dekrit, militer terutama Angkatan Darat menjadi
kekuatan politik yang disegani. Hal itu semakin terlihat pada
masa Orde Baru dan tetap terasa sampai sekarang.
Kebijakan Pemerintah Setelah Dekrit Presiden
5 Juli 1959
A. Pembentukan MPRS
B. Pembentukan DPAS
C. Pembentukan Kabinet Kerja
D. Pembentukan Front Nasional
E. Penataan Organisasi Pertahanan dan
Keamanan
F. Penyederhanaan Partai-partai Politik
G. Penyederhanaan Ekonomi
Sesuai dengan diktum dekrit, maka Presiden Soekarno membentuk
Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara berdasarkan Penpres no.2
tahun 1959. Seluruh anggota MPRS tidak diangkat melalui pemilihan
umum, tetapi diangkat dan diberhentikan oleh Presiden dengan 3
syarat, yaitu :
 Setuju kembali kepada UUD 1945
 Setia kepada perjuangan RI
 Setuju kepada manifesto politik
Dalam siding-sidangnya, MPRS telah mengeluarkan beberapa kebijakan
penting seperti :
 1. Penetapan manifesto politik RI sebagai bagian dari GBHN
 2. Penetapan Garis-garis Besar Pembangunan Nasional Berencana tahap 1
(1961-1969)
 3. Menetapkan Presidan Soekarno sebagai Presiden seumur hidup
DPAS dibentuk oleh Presiden Soekarno, dan
diketuai langsung oleh Presiden sendiri, dan
yang menjadi wakil ketua adalah Ruslan
Abdul Gani
Kabinet kerja dipimpin oleh Presiden Soekarno
sebagai Perdana Menteri dan Ir. Juanda sebagai
menteri pertama
 Front Nasional merupakan lembaga ekstra
parlementer yang dibentuk dengan tujuan :
 Menyelesaikan revolusi nasional Indonesia
 Melaksanakan pembangunan semesta nasional
 Mengembalikan Irian Jaya ke wilayah RI
Penataan ini meliputi digabungkannya TNI dan
Polri kedalam satu wadah yaitu ABRI,
sehingga dengan demikian ABRI terdiri dari
Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan
Udara, dan Angkatan Kepolisian
Penyederhanaan yang dimaksud adalah
pembubaran partai-partai politik yang tidak
sesuai dengan Penpres no.7 tahun 1959
 Pembentukan Depernas
 Melakukan Devaluasi mata uang rupiah
 Mengeluarkan peraturan dibidang ekspor-
impor (peraturan 26 mei)
 Mengeluarkan Deklarasi Ekonomi (Dekon)
 Membentuk Badan Musyawarah Pengusaha
Swasta Nasional (Bamunas)
Kedudukan Presiden
Pembentukan MPRS
Pembubaran DPR dan
Pembentukan DPR-GR
Pembentukan Dewan Pertimbangan Agung
Sementara
Pembentukan Front Nasional
Pembentukan Kabinet Kerja
Keterlibatan PKI dalam Ajaran Nasakom
Adanya ajaran RESOPIM
Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
Pentaan Kehidupan Partai Politik
Arah Politik Luar Negeri
Berdasarkan UUD 1945, kedudukan Presiden berada
di bawah MPR. Akan tetapi, kenyataannya
bertentangan dengan UUD 1945, sebab
MPRS tunduk kepada Presiden. Presiden
menentukan apa yang harus diputuskan oleh
MPRS. Hal tersebut tampak dengan adanya
tindakan presiden untuk mengangkat Ketua MPRS
dirangkap oleh Wakil Perdana Menteri III serta
pengagkatan wakil ketua MPRS yang dipilih dan
dipimpin oleh partai-partai besar serta wakil ABRI
yang masing-masing berkedudukan sebagai
menteri yang tidak memimpin departemen.
Presiden juga membentuk MPRS berdasarkan Penetapan
Presiden No. 2 Tahun 1959. Tindakan tersebut bertentangan
dengan UUD 1945 karena Berdasarkan UUD 1945
pengangkatan anggota MPRS sebagai lembaga tertinggi
negara harus melalui pemilihan umum sehingga partai-
partai yang terpilih oleh rakyat memiliki anggota-anggota
yang duduk di MPR.
 Anggota MPRS ditunjuk dan diangkat oleh Presiden dengan
syarat :
 Setuju kembali kepada UUD 1945, Setia kepada perjuangan
Republik Indonesia, dan Setuju pada manifesto Politik.
 Keanggotaan MPRS terdiri dari 61 orang anggota DPR, 94
orang utusan daerah, dan 200 orang wakil golongan.
 Tugas MPRS terbatas pada menetapkan Garis-Garis Besar
Haluan Negara (GBHN).
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) hasil pemilu tahun 1955
dibubarkan karena DPR menolak RAPBN tahun 1960 yang
diajukan pemerintah. Presiden selanjutnya menyatakan
pembubaran DPR dan sebagai gantinya presiden
membentuk Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong
(DPR-GR). Dimana semua anggotanya ditunjuk oleh
presiden. Peraturan DPRGR juga ditentukan oleh presiden.
Sehingga DPRGR harus mengikuti kehendak serta kebijakan
pemerintah. Tindakan presiden tersebut bertentangan
dengan UUD 1945 sebab berdasarkan UUD 1945 presiden
tidak dapat membubarkan DPR.
Tugas DPR GR adalah sebagai berikut.
 Melaksanakan manifesto politik
 Mewujudkan amanat penderitaan rakyat
 Melaksanakan Demokrasi Terpimpin
 Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS) dibentuk
berdasarkan Penetapan Presiden No.3 tahun 1959. Lembaga ini
diketuai oleh Presiden sendiri. Keanggotaan DPAS terdiri atas
satu orang wakil ketua, 12 orang wakil partai politik, 8 orang
utusan daerah, dan 24 orang wakil golongan. Tugas
DPAS adalah memberi jawaban atas pertanyaan presiden dan
mengajukan usul kepada pemerintah.
 Pelaksanaannya kedudukan DPAS juga berada dibawah
pemerintah/presiden sebab presiden adalah ketuanya. Hal ini
disebabkan karena DPAS yang mengusulkan dengan suara bulat
agar pidato presiden pada hari kemerdekaan RI 17 AGUSTUS
1959 yang berjudul ”Penemuan Kembali Revolusi Kita” yang
dikenal dengan Manifesto Politik Republik Indonesia (Manipol)
ditetapkan sebagai GBHN berdasarkan Penpres No.1 tahun 1960.
Inti Manipol adalah USDEK (Undang-undang Dasar 1945,
Sosialisme Indonesia, Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin,
dan Kepribadian Indonesia). Sehingga lebih dikenal dengan
MANIPOL USDEK.
Front Nasional dibentuk berdasarkan Penetapan
Presiden No.13 Tahun 1959. Front Nasional
merupakan sebuah organisasi massa yang
memperjuangkan cita-cita proklamasi dan cita-cita
yang terkandung dalam UUD 1945. Tujuannya
adalah menyatukan segala bentuk potensi nasional
menjadi kekuatan untuk menyukseskan
pembangunan. Front Nasional dipimpin oleh
Presiden Sukarno sendiri.
Tugas front nasional adalah sebagai berikut.
 Menyelesaikan Revolusi Nasional
 Melaksanakan Pembangunan
 Mengembalikan Irian Barat
Tanggal 9 Juli 1959, presiden membentuk kabinet
Kerja. Sebagai wakil presiden diangkatlah Ir.
Juanda. Hingga tahun 1964 Kabinet Kerja
mengalami tiga kali perombakan (reshuffle).
Program kabinet ini adalah sebagai berikut.
 Mencukupi kebutuhan sandang pangan

 Menciptakan keamanan negara

 Mengembalikan Irian Barat.


 Perbedaan ideologi dari partai-partai yang berkembang masa demokrasi parlementer
menimbulkan perbedaan pemahaman mengenai kehidupan berbangsa dan bernegara
yang berdampak pada terancamnya persatuan di Indonesia. Pada masa demokrasi
terpimpin pemerintah mengambil langkah untuk menyamakan pemahaman mengenai
kehidupan berbangsa dan bernegara dengan menyampaikan ajaran NASAKOM
(Nasionalis, Agama, dan Komunis). Tujuannya untuk menggalang persatuan bangsa.
 Bagi presiden NASAKOM merupakan cerminan paham berbagai golongan dalam
masyarakat. Presiden yakin bahwa dengan menerima dan melaksanakan Nasakom
maka persatuan Indonesia akan terwujud. Ajaran Nasakom mulai disebarkan pada
masyarakat. Dikeluarkan ajaran Nasakom sama saja dengan upaya untuk memperkuat
kedudukan Presiden sebab jika menolak Nasakom sama saja dengan menolak presiden.
 Kelompok yang kritis terhadap ajaran Nasakom adalah kalangan cendekiawan dan
ABRI. Upaya penyebarluasan ajaran Nasakom dimanfaatkan oleh PKI dengan
mengemukakan bahwa PKI merupakan barisan terdepan pembela NASAKOM.
Keterlibatan PKI tersebut menyebabkan ajaran Nasakom menyimpang dari ajaran
kehidupan berbangsa dan bernegara serta mengeser kedudukan Pancasila dan UUD
1945 menjadi komunis. Selain itu PKI mengambil alih kedudukan dan kekuasaan
pemerintahan yang sah. PKI berhasil meyakinkan presiden bahwa Presiden Sukarno
tanpa PKI akan menjadi lemah terhadap TNI.

 Tujuan adanya ajaran RESOPIM (Revolusi, Sosialisme
Indonesia, dan Pimpinan Nasional) adalah untuk
memperkuat kedudukan Presiden Sukarno. Ajaran Resopim
diumumkan pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia ke-16.
 Inti dari ajaran ini adalah bahwa seluruh unsur kehidupan
berbangsa dan bernegara harus dicapai melalui revolusi,
dijiwai oleh sosialisme, dan dikendalikan oleh satu
pimpinan nasional yang disebut Panglima Besar Revolusi
(PBR), yaitu Presiden Sukarno.
 Dampak dari sosialisasi Resopim ini maka kedudukan
lembaga-lembaga tinggi dan tertinggi negara ditetapkan
dibawah presiden. Hal ini terlihat dengan adanya
pemberian pangkat menteri kepada pimpinan lembaga
tersebut, padahal kedudukan menteri seharusnya sebagai
pembantu presiden.
TNI dan Polri disatukan menjadi Angkatan
Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) yang
terdiri atas 4 angkatan yaitu TNI Angkatan
Darat, TNI Angkatan Laut, TNI Angkatan
Udara, dan Angkatan Kepolisian. Masing-
masing angkatan dipimpin oleh Menteri
Panglima Angkatanyang kedudukannya
langsung berada di bawah presiden. ABRI
menjadi salah satu golongan fungsional dan
kekuatan sosial politik Indonesia.
 Pada masa demokrasi Parlementer, partai dapat melakukan
kegiatan politik secara leluasa. Sedangkan pada masa demokrasi
terpimpin, kedudukan partai dibatasi oleh penetapan presiden
No. 7 tahun 1959. Partai yang tidak memenuhi syarat, misalnya
jumlah anggota yang terlalu sedikit akan dibubarkan sehingga
dari 28 partai yang ada hanya tinggal 11 partai.
 Tindakan pemerintah ini dikenal dengan penyederhanaan
kepartaian.
 Pembatasan gerak-gerik partai semakin memperkuat kedudukan
pemerintah terutama presiden. Kedudukan presiden yang kuat
tersebut tampak dengan tindakannya untuk membubarkan 2
partai politik yang pernah berjaya masa demokrasi Parlementer
yaitu Masyumi dan Partai Sosialis Indonesia (PSI). Alasan
pembubaran partai tersebuat adalah karena sejumlah anggota dari
kedua partai tersebut terlibat dalam pemberontakan PRRI dan
Permesta. Kedua Partai tersebut resmi dibubarkan pada tanggal
17 Agustus 1960.
Politik Konfrontasi Nefo dan Oldefo
 condong pada salah satu poros. Saat itu Indonesia memberlakukan
politik konfrontasi yang lebih mengarah pada negara-negara kapitalis
seperti negara Eropa Barat dan Amerika Serikat. Politik Konfrontasi
tersebut dilandasi oleh pandangan tentang Nefo (New Emerging Forces)
dan Oldefo (Old Established Forces)
 Nefo merupakan kekuatan baru yang sedang muncul yaitu negara-
negara progresif revolusioner (termasuk Indonesia dan negara-negara
komunis umumnya) yang anti imperialisme dan kolonialisme.
 Oldefo merupakan kekuatan lama yang telah mapan yakni negara-
negara kapitalis yang neokolonialis dan imperialis (Nekolim).
 Untuk mewujudkan Nefo maka dibentuk poros Jakarta-Phnom Penh-
Hanoi-Peking-Pyong Yang. Dampaknya ruang gerak Indonesia di forum
internasional menjadi sempit sebab hanya berpedoman ke negara-negara
komunis.
 Indonesia juga menjalankan politik konfrontasi dengan
Malaysia. Hal ini disebabkan karena pemerintah tidak
setuju dengan pembentukan negara federasi Malaysia yang
dianggap sebagai proyek neokolonialisme Inggris yang
membahayakan Indonesia dan negara-negara blok Nefo.
 Dalam rangka konfrontasi tersebut Presiden
mengumumkan Dwi Komando Rakyat (Dwikora) pada
tanggal 3 Mei 1964, yang isinya sebagai berikut.
 Perhebat Ketahanan Revolusi Indonesia.
 Bantu perjuangan rakyat Malaysia untuk
membebaskan diri dari Nekolim Inggris.
 Pelaksanaan Dwikora dengan mengirimkan sukarelawan ke
Malaysia Timur dan Barat menunjukkan adanya campur
tanggan Indonesia pada masalah dalam negeri Malaysia.
 Politik Mercusuar dijalankan oleh presiden sebab beliau
menganggap bahwa Indonesia merupakan mercusuar yang
dapat menerangi jalan bagi Nefo di seluruh dunia.
 Untuk mewujudkannya maka diselenggarakan proyek-
proyek besar dan spektakuler yang diharapkan dapat
menempatkan Indonesia pada kedudukan yang terkemuka
di kalangan Nefo. Proyek-proyek tersebut membutuhkan
biaya yang sangat besar mencapai milyaran rupiah
diantaranya diselenggarakannya GANEFO (Games of the
New Emerging Forces ) yang membutuhkan pembangunan
kompleks Olahraga Senayan serta biaya perjalanan bagi
delegasi asing.
 Pada tanggal 7 Januari 1965, Indonesia keluar dari
keanggotaan PBB sebab Malaysia diangkat menjadi anggota
tidak tetap Dewan Keamanan PBB.
 Gerakan Non-Blok merupakan gerakan persaudaraan
negara-negara Asia-Afrika yang kehidupan politiknya
tidak terpengaruh oleh Blok Barat maupun Blok
Timur.
 Selanjutnya gerakan ini memusatkan perjuangannya
pada gerakan kemerdekaan bangsa-bangsa Asia-Afrika
dan mencegah perluasan Perang Dingin.
 Keterlibatan Indonesia dalam GNB menunjukkan
bahwa kehidupan politik Indonesia di dunia sudah
cukup maju.
 GNB merupakan gerakan yang bebas mendukung
perdamaian dunia dan kemanusiaan. Bagi RI, GNB
merupakan pancaran dan revitalisasi dari UUD1945
baik dalam skala nasional dan internasional.
Presiden Soekarno yang mengeluarkan dekrit presiden 5 Juli 1959
yang dimaksudkan untuk melaksanakan kehidupan berbangsa
dan bernegara dengan baik di Indonesia malah banyak
melakukan penyimpangan-penyimpangan terhadap UUD 1945.
Menurut kami demokrasi terpimpin tidak cocok diterapkan di
Indonesia, karena sebagian besar kebijakan yang dikeluarkan
presiden (dekrit presiden 5 Juli 1959) banyak yang bertentangan
dengan UUD 1945. Di Indonesia semua masyarakat menggunakan
UUD 1945 sebagai peraturan mereka di Indonesia. Jika demokrasi
terpimpin diterapkan akan sangat bertentangan dengan peraturan
UUD 1945 yang dipatuhi oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Kehidupan partai pun menjadi terbatas akibat demokrasi
terpimpin yang menyerahkan semua keputusan-keputusan
kepada Kepala Negara / Presiden saja. Masyarakat pun tidak
dapat berpartisipasi dalam kegiatan politik dan tidak bisa
menyatakan pendapat secara bebas karena semua diputuskan
secara langsung oleh presiden. Masyarakat bisa saja merasa tidak
adil terhadap keputusan presiden dan dapat menimbulkan
konflik antara presiden dan masyarakat
 Demokrasi adalah Dimana kekuasaan eksekutif diserahkan kepada suatu
badan yang disebut cabinet( dewan Menteri ). Sedangkan menteri-
menteri bertanggung jawab kepada parlemen (badan legislatif).
 Indonesia mengadopsi undang-undang baru yang terdiri dari sistem
parlemen di mana dewan eksekutifnya dipilih oleh dan bertanggung
jawab kepada parlemen atau MPR. MPR terbagi kepada partai-partai
politik sebelum dan sesudah pemilu pertama pada tahun 1955, sehingga
koalisi pemerintah yang stabil susah dicapai.
 Peran Islam di Indonesia menjadi hal yang rumit. Soekarno lebih memilih
negara sekuler yang berdasarkan Pancasila sementara beberapa
kelompok Muslim lebih menginginkan negara Islam atau undang-
undang yang berisi sebuah bagian yang menyaratkan umat Islam takluk
kepada hukum islam. Demokrasi Parlementer, adalah suatu demokrasi
yang menempatkan kedudukan badan legislatif lebih tinggi dari pada
badan eksekutif. Kepala pemerintahan dipimpin oleh seorang Perdana
Menteri. Perdana menteri dan menteri-menteri dalam kabinet diangkat
dan diberhentikan oleh parlemen. Dalam demokrasi parlementer
Presiden menjabat sebagai kepala negara.
 Dikepalai oleh seorang perdana menteri sebagai kepala
pemerintahan sedangkan kepala negara dikepalai oleh
presiden/raja.
 Kekuasaan eksekutif presiden ditunjuk oleh legislatif
sedangkan raja diseleksi berdasarkan undang-unadang.
 Perdana menteri memiliki hak prerogratif(hak istimewa)
untuk mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri
yang memimpin departemen dan non-departemen.
 Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada
kekuasaan legislatif.
 Kekuasaan eksekutif bertanggung jawab kepada kekuasaan
legislatif.
 Kekuasaan eksekutif dapat dijatuhkan oleh legislatif.
 Kepala pemerintahan dipilih oleh parlemen
 Sebagian besar dari anggota pemerintah adalah
juga anggota parlemen
 Rakyat dapat menjalankan fungsi pengawasan
dan peranannya
 dalam penyelenggaraan pemerintah Negara.
 Kedudukan badan eksekutif tidak
stabil,dimungkinkan karena penghentian di
tengah jalan oleh lembaga legislatif setiap saat
sehingga dapat menimbulkan krisi cabinet dan
pemerintah tidak dapat menyelesaikan
program-programnya.
 mengarah ke pemerintahan yang kurang stabil
 Pada sistem ini bentuk negara berubah menjadi
RIS dan UUD 1945 berubah menjadi Konstitusi
RIS, hal ini berlangsung tanggal 27 Desember
1949 sampai 17 Agustus 1950 saat berlakunya
UUDS. . Penerapan UUDS 1950 tidak bertahan
lama, hal ini ditandai dengan keluarnya Dekrit
Presiden 5 Juli 1959 kita kembali ke UUD 1945.
Dengan kita melaksanakan UUD 1945 tersebut,
maka berakhirlah Demokrasi Parlementer.
Sistem parlementer adalah sebuah sistem pemerintahan di mana
parlemen memiliki peranan penting dalam pemerintahan. Presiden pun
hanya sebagai simbol dari sebuah Negara. parlemen memiliki wewenang
dalam mengangkat perdana menteri dan parlemen pun dapat
menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan cara mengeluarkan semacam
mosi tidak percaya. Mosi tidak percaya adalah sebuah prosedur parlemen
yang digunakan kepada parlemen oleh parlemen oposisi dengan harapan
mengalahkan atau mempermalukan sebuah pemerintahan. Berbeda
dengan sistem presidensil, di mana sistem parlemen dapat memiliki
seorang presiden dan seorang perdana menteri, yang berwenang
terhadap jalannya pemerintahan. Demokrasi parlementer ini tidak cocok
digunakan di Indonesia karena tidak adanya kerja sama antara presiden
dan perdana menteri. Indonesia lebih cocok dalam sistem Presidensial di
mana sistem parlemen dapat memiliki seorang presiden dan seorang
perdana menteri, yang berwenang terhadap jalannya pemerintahan.
Presiden pun hanya sebagai symbol padahal seharusnya tugas dari
seorang presiden adalah mengatur seluruh masyarakat di Negaranya.
Istilah Orde Baru yang memisahkan dari Orde Lama
muncul pada waktu diselenggarakan Seminar II TNI
/ AD di SESKOAD Bandung pada tanggal 23 – 31
April 1966. Orde Baru adalah suatu tatanan seluruh
perikehidupan rakyat., bangsa, dan negara yang
diletakkan kembali kepada kemurnian Pancasila dan
UUD 1945.
Dalam pidato kenegaaraan tahun 1976 dikatakan
bahwa Orde Baru lahir dengan tekad untuk
meluruskan kembali sejarah bangsa dan negara
dengan berlandaskan pada falsafah dan moral
Pancasila serta melalui jalan yang selurus-lurusnya
seperti yang ditunjukkan oleh Undang-Undang
Dasar 1945.
Digaris bawahi, Orde Baru merupakan koreksi total
terhadap segala macam penyimpangan sejarah
bangsa Indonesia di masa lampai sejak tahun 1945
sampai 1965. Selain itu, ditekadkan juga bahwa
Orde Baru memelihara dan memperkuat hal-hal
yang benar dan lurus dari pengalaman dan hasil
sejarah kita dalam masa yang lampau.
a. Stabilitas ekonomi
Pada permulaan orde baru, program pemerintah
berorientasi pada usaha penyelamatan ekonomi
nasional terutama pada usaha mengendalikan
tingkat inflasi, penyelamatan keuangan negara dan
pengamanan kebutuhan pokok rakyat.
Pelaksanaan pembangunan orde baru bertumpu
kepada program yang dikenal dengan sebutan
Trilogi Pembangunan Yaitu sebagai berikut :
 Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya
menuju kepada terciptanya keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
 Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
 Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.
b. Stabilitas Politik
Tahun 1971 pemerintah melemparkan gagasan
penyederhanaan Parpol dengan melakukan
pengelompokkan parpol. Hasilnya, parpol Islam
seperti NU, Parmusi, PSII, dan Perti tergabung
dalam kelompok Persatuan Pembangunan. Partai-
partai nasionalis seperti Partai Katolik, Parkindo,
PNI, dan IPKI tergabung dalam kelompok Demokrasi
Pembangunan. Selain kedua kelompok tersebut ada
pula kelompok Golongan Karya (Golkar) yang
semula bernama Sekber Golkar. Pengelompokkan
tersebut secara formal berlaku pula di lingkungan
DPR dan MPR
Memasuki tahun 1973 parpol-parpol melakukan
fusi kelompok Persatuan Pembangunan sejak 5
Januari 1973 berganti nama menjadi Partai
Persatuan Pembangunan (PPP). Kelompok
demokrasi pembangunan pada tanggal 10 Januari
1973 berganti nama menjadi Partai Demokrasi
Indonesia (PDI).
Disamping melakukan penyederhanaan partai
politik, pemerintah Orba melaksanakan indoktrinasi
idiologi. Penyimpangan dan penyelewengan
terhadap Pancasila dan UUD 1945 telah melahirkan
tragedi G 30 S.
Upaya lain ditempuh oleh Orba untuk menciptakan
stabilitas politik adalah dengan menempatkan
peran ganda ABRI atau yang dikenal dengan
Dwifungsi ABRI. Peran ganda itu adalah peran
hankam dan sosial.
 Orde Baru memberikan kemajuan yang pesat
di Indonesia dibandingkan pada masa-masa
sebelumnya. Menurut kami cocok diterapkan
di Indonesia karena dapat mensejahterakan
rakyat.
Demokrasi Pancasila adalah
demokrasi yang dihayati oleh
bangsa dan negara Indonesia
yang dijiwai dan diintegrasikan
oleh nilai-nilai luhur Pancasila.
Kedaulatan ada di tangan rakyat.
Selalu berdasarkan kekeluargaan dan gotong-royong.
Cara pengambilan keputusan melalui musyawarah untuk
mencapai mufakat.
Tidak kenal adanya partai pemerintahan dan partai oposisi.
Diakui adanya keselarasan antara hak dan kewajiban.
Menghargai hak asasi manusia.
Ketidaksetujuan terhadap kebijaksanaan pemerintah
dinyatakan dan disalurkan melalui wakil-wakil rakyat. Tidak
menghendaki adanya demonstrasi dan pemogokan karena
merugikan semua pihak.
Tidak menganut sistem monopartai.
Pemilu dilaksanakan secara luber.
Mengandung sistem mengambang.
Tidak kenal adanya diktator mayoritas dan tirani minoritas.
Mendahulukan kepentingan rakyat atau kepentingan umum.
Krisis moneter.
Akibat menggunungnya hutang luar negeri
Indonesia dalam bentuk dollar, mayoritas
pinjamannya berbentuk komersial, dan berjangka
pendek ( short term ) serta jatuh temponya hampir
bersamaan, maka permintaan dollar sangat tinggi.
Hukum ekonomi berlaku bahwa bila permintaan (
demand ) naik, maka harga ( price ) juga mengalami
kenaikan. Periode tahun 1997-1998 dollar bahkan
pernah mencapai Rp 20.000,00 per US$.
Pengunduran Diri Presiden Soeharto
Hari Kamis, tanggal 21 mei 1998 Presiden Soeharto
menyatakan secara resmi pengunduran dirinya.
Wakil Presiden B. J. Habibie diambil sumpahnya
untuk menggantikan posisi kepemimpinan nasional
di Indonesia di hadapan Ketua MA dan Ketua serta
Wakil ketua DPR / MPR.
 Orde Reformasi juga sama bagusnya dengan
Orde Baru, hanya amat disayangkan dengan
adanya hutang yang sangat besar yang
menyebabkan pengunduran diri Presiden
Soeharto dari jabatannya. Semenjak peristiwa
itu, Indonesia hingga saat ini terus mengalami
kemunduran.

Anda mungkin juga menyukai