Anda di halaman 1dari 22

PEMBELAJARAN ORANG DEWASA

(ANDRAGOGY) DAN MAMPU


MELAKUKAN PUBLIK SPEAKING
PSIKOEDUKASI, PELATIHAN, DAN PENGEMBANGA
Kelompok 6
Tisah Rahmah Hidayati 46116120034
Kristin Fransisca 46118120052
Virgie Sophia Liani 46119110119
2.1 PEDAGOGY

 Dalam bahasa Yunani kuno, kata pedagogi bermakna seorang budak (pengawas rumah
tangga) yang mengawasi pengajaran putra tuannya atau majikannya, ketika itu anak
perempuan tidak diberi pengajaran khusus, pembantu rumah tangga ini mengantar,
menunggu dan menemani pulang putra tuannya ke pada saat dan dari sekolah atau
gymnasium.
Konsep Pedagogi

 Menurut Sudarwan Danim (2010, 48 – 49), ada tiga isu terkait dengan penggunaan istilah
pedagogi, yakni :
 (1) pedagogi merupakan sebuah proses yang bertujuan, dalam makna umum istilah
pedagogik digunakan untuk menjelaskan prinsip- prinsip dan praktik mengajar anak-anak
 (2) banyak pekerjaan “pedagogi sosial” yang telah digunakan untuk menggambarkan
prinsipprinsip mengajar anak-anak dan kaum muda, dan
 (3) pengertian pedagogi telah dipahami dan dominan mewarnai proses pembelajaran dalam
konteks sekolah
2.2 ANDRAGOGY

 Andragogi adalah ilmu dan seni untuk membantu orang dewasa belajar (andragogy is the
science and arts of helping adults learn). Menurut knowles (1977) pada tahun 70-an
pembelajaran ini dianggap sebagai lawan pedagogi.
 Bagi Lindemen, seperti juga Dewey, pendidikan orang dewasa adalah kerjasama non-
oteriter diantara belajar yang bertujuan pokok mengetahui makna pengalaman. Bagi
Lindemen, peran pendidikan orang dewasa tidak untuk meningkatkan dunia kerja, tetapi
memasukkan dunia kerja ke dalam kehidupan.
Tujuan Pendidikan Orang Dewasa

 Tujuan Khusus : suatu tujuan khusus pengajaran harus harus menyatakan perubahan
prilaku. Ciri tujuankhususdapat disimpilkan sebagai berikut :
1. Harus ada sasaran.
2. Harus menunjukkan perubahan prilaku yang spesifik, jelas, dapat dicapai,dapat
didemonstrasikan dan dapat diukur.
3. Harus diterima oleh sasaran sebagai tujuan dan memberi kesempatankepada sasaran untuk
bertindak sesuai yang mereka inginkan.
4. Harus mengarah ke tujuan umum.
5. Biasanya dinyatakan dalam istilah pengetahuan, pengertian, kemampuan,keterampilan,
minat atau rasa tertarik, penghargaan, idealisme, penerapan dan kebiasaan.
Tujuan Pendidikan Orang Dewasa

 Tujuan Umum : Tujuan umum pendidikan orang dewasa sangat bervariasi, tergantung
pada visi dan misi lembaga yang menyelenggarakannya. Sebagai gambaran tujuan umum
penulis akan menguti tujuan pendidikan nasional Indonesia yang dirumuskan oleh MPR,
yaitu meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, keterampilan,
mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat
kebangsaan agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat
membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan
bangsa.
Ciri- ciri Belajar Orang Dewasa

 Orang dewasa mempunyai ciri khusus dalam melaksanakan pembelajaran yaitu :


1. Memungkinkan timbul pertukaran pendapat.
2. Memumgkinkan komunikasi timbal balik.
3. Suasana belajar yang diharapkan adalah suasana belajar yang mneyenangkan dan
menantang.
4. Orang dewasa akan belajar jika pendapatnya dihormati.
5. Mengutamakan peran peserta didik.
6. Orang dewasa belajar ingin mengetahui kekurangan dan kelebihannya.
Metode Belajar Orang Dewasa

 Metode Partisipatif :
1. Peremcanaan hubungan dengan masyarakat, antara lembaga pendidikan dan masyarakat
perlu ada hubungan yang harmonis, saling kerjasama, saling memberi dan saling menerima.
2. Partisipan, pihak yang layak diikutsertakan dalam perencanaan pendidikan harus menuhi
syarat yaitu tertarik akan masalah pendidikan, mau belajar dari ahli perencana pendidikan,
memiliki kemampuan intelektual sebagai perencana, paham masalah pendidikan, merupakan
anggota kelompok yang dapat bekerja efektif.
3. Teknik kerja kelompok.
4. Pembuatan program.
5. Pengambilan keputusan, dalam hal ini yang berwenang mengambilkeputusan adalah
manajer tertinggi, tim manajer atau pejabat lain yang ditunjuk.
Metode Belajar Orang Dewasa

 Metode demonstrasi :
1. Merencanakan, yang harus dilakukan dalam merencanakan demonstrasi yaitu menentukan
masalah yang akan dipecahkan, tentukan keterampilan yang akan diajarkan, kumpulkan
informasi tentang keterampilan tersebut.
2. Mempersiapkan demonstrator, yang harus dilakukan yaitu mempersiapkan semua alat,
mengadakan latihan untuk mempraktekkan keterampilan, persiapkan ruang yang luas,
memilih lokasi yang strategis, demonstrator harus mengetahui materi.
3. Mempersipakan pengmat
4. Evaluasi.
Metode Belajar Orang Dewasa

 Metode diskusi : merupakan metode yang sangat efektif jika peserta yang terlibat hanya
sedikit. Penggunaan metode diskusi untuk kelompok yang berjumlah 10 orang atau lebih
memerlukanperencanaan yang cermat dan pimpinan diskusi yang kompeten.
 Diskusi merupakan kelompok sebagai pertemuan atau percakapan antara dua orang atau
lebih yang membahas topik tertentu yang menjad pusat perhatian. Dalam diskusi
kelompok, anggota kelompok menunjuk moderator (pimpinan diskusi ) yang menentukan
tujuan dan agenda yang harus ditaati.
Metode Belajar Orang Dewasa

 Metode Pelatihan
1. Indetifikasi kebutuhan, yang dimaksud kebutuhan disini yaitu kebutuhan akan pendidikan orang
dewasa dari berbagai pihak yang perlu diidentifikasi secara cermat.
2. Identifikasi sasaran, maksud sasaran di sini adalah perilaku peserta yang diharapkan setelah
mengikuti pelatihan.
3. Identifikasi sumber, perlu dianalisis sumber – sumber yang diperlukan baik yang sudah tersedia
maupun yang masih diusahakan. Sumber yang dimaksud di sini seperti dana, penceramah,
fasilitator, alat, perlengkapan
4. Identifikasi hambatan yaitu mengidentifikasi yang sudah ada yang mungkin timbul pada waktu
pelatihan dilaksanakan.
5. Seleksi yang harus dilakukan yaitu dengan mempertimbangkan sumber daya, hambatan,
kelebihan dan kelemahan masing-masing alternatif serta sasaran yang ingin dicapai.
Hukum Belajar Orang Dewasa

 Ada beberapa hukum belajar orang dewasa yaitu :


1. Hukum pengalaman sebelumnya atau law of previous experience.
2. Hukum relevansi atau law of relevance.
3. Hukum arah-diri atau law of self-direction.
4. Hukum harapan atau law of expectations.
5. Hukum citra diri peserta didik atau law of self image.
6. Hukum kriteria ganda atau law of multiple criteria.
7. Hukum penyelarasan atau law of alignment.
Pendekatan Androgogi

 Ada empat asumsi pendekatan andragogi yaitu :


1. Usia orang dewasa mampu mengarahkan dirinya sendiri (self directedness),
2. Perlunya andragogi bagi orang dewasa karena telah memiliki kekayaan pengalaman yang
dapat didayagunakan dalam belajar.
3. Orang dewasa belajar berdasar kebutuhan.
4. Orientasi belajar orang dewasa adalah kehidupan.
Orientasi Dasar Androgogi

1. Belajar mandiri, atau yang biasa disebut arah-diri ( self directed learning ) berfokus pada proses orang dewasa mengendalikan
pembelajaran mereka sendiri, khususnya bagaimana menentukan tujuan belajar,
2. Refleksi kritis, mengembangkan refleksi kritis merupakan suatu metode yang telah lama di klaim sebagai bentuk dan proses
pembelajaran khas orang dewasa,
3. Belajar dari pengalaman, pengalaman merupakan guru terbaik, pengalaman adalah jendela kearifan.
4. Belajar untuk belajar, belajar untuk belajar merupakan upaya orang dewasa untuk mengembangkan wawasan tentang cara dan
kebiasaan belajar mereka sendiri.
5. Belajar jarak jauh, pendidikan jarak jauh kini merupakan pengaturan penting karena didalamnya banyak terjadi pembelajaran
orang dewasa yang signifikan.
6. Pembelajaran observational, observasi dalam pembelajaran merupakan hal yang harus dilakukan oleh orang dewasa, karena
tugas orang dewasa bukan hanya menerima, akan tetapi orang dewasa harus mengetahui kebenaran dari apa yang dipelajari
7. Pengaturan-diri, adalah mengendalikan prilaku diri sendiri, pengaturan diri biasanya dilakukan oleh siswa yang” bekerja dan
belajar lebih keras dari pada yang lainnya “.
8. Belajar sebagai produk, bagi orang dewasa belajar harus mempunyai hasil yang nyata dalam kehidupannya, agar dapat
bermanfaat baginya.
2.3 PUBLIC SPEAKING

 Public Speaking merupakan bagian dari keterampilan berbahasa, khususnya berbicara.


Sebagai sebuah keterampilan, tidak akan pernah datang begitu saja kepada pelakunya,
akan tetapi, butuh sebuah proses. Dengan kata lain, keterampilan berbicara di depan umum
ini akan semakin lancar dan sukses manakala yang bersangkutan selalu berlatih dan
berlatih untuk mengasahnya.

 Charles Bonar Sirait (2008), seorang public speaker papan atas, mendefinisikan public
speaking sebagai seni yang menggabungkan semua ilmu dan kemampuan yang kita miliki.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa memberanikan berbicara di depan umum artinya siap
menyampaiakan pesan kepada orang-orang yang latar belakangnya berbeda.
Mengembangkan Kemampuan Public Speaking

 public speaker perlu berlatih untuk memperlancar dan meningkatkan kemampuannya. Hal
yang dapat dilakukan diantaranya :
1. Berlatih dengan batas waktu.
2. Berlatih berpikir dan berbicara positif
3. Berlatih kritis memeriksa kekurangan alur acara dan teks
4. Berkonsultasi dengan orang terdekat ketika ragu akan mengatakan sesuatuyang dianggap
lucu tetapi berpotensi melukai perasaan orang lain; dan
5. Bertanya kepada keluarga yang lebih senior tentang peristiwa atau anekdotkeluarga yang
pantas diucapkan.
Mengembangkan Kemampuan Public Speaking

 Berikut ini tips dari Sirait (2008: 214) yang harus diperhatikan public speaker yaitu :
1. Ungkapan pujian dan pandangan yang positif kepada publik dan tokoh yang dibicarakan.
2. Teliti sebelum bicara, hal-hal apa saja yang perlu dihindari untuk diucapkan. Jangan
mempermalukan orang di depan publik.
3. Pujian yang diberikan harus tulus dari dalam hati, bukan menjilat.
4. Melibatkan emosi atau perasaan dapat juga dijadikan pertimbangan.
5. Cerita nostalgia dan anekdot yang khas dalam keluarga dapat dimasukkanke dalam
pidato/sisipan materi.
Metode Public Speaking

 Metode public speaking yang dimaksud dibagi menjadi empat jenis, yaitu:
1. Impromptu speech, artinya seseorang untuk menyampaikan gagasannya tidak melakukan
banyak persiapan. Dengan kata lain seorang public speaking bekerja secara mendadak.
2. Manuscript speech, artinya seseorang dapat melihat naskah saat menyampaikan
gagasannya.
3. Extemporaneous speech, artinya seseorang tanpa menggunakan naskah dapat
menyampaikan gagasannya dengan lebih informatif dan komunikatif. Dalam hal ini
pembicara bebas berimprovisasi.
4. Memoriter/Memorizing, artinya public speaking dengan menyampaikan hafalan naskah
pidato.
Manfaat Mampu Melakukan Public Speaking

1. Meningkatkan rasa percaya diri


2. Menarik perhatian audiensi
3. Meningkatkan kualitas diri dan mendukung karir
4. Memiliki kekuatan lebih untuk memimpin.
KESIMPULAN

 Public speaking adalah berbicara didepan orang banyak dan merupakan keteranpilan yang
sangat penting untuk dikuasai oleh setiap orang, keterampilan public speaking termasuk
hal yang sangan penting untuk dilatih sejak dini. Tujuan public speaking tidak terlepas dari
tujuan komunikasi, yaitu menyanpaikan suatu pesan secara publik sehingga publik dapat
memahami pesan yang disampaikan.Kemampuan public speaking ini sangat diperlukan
supaya diri kita mampu menggerakkan orang lain melalui penyampaian gagasan yang
mudah diterima oleh publik. Mulai dari pelajar hingga karyawan kantor, apabila
mempunyai kemampuan public speaking yang baik, maka tentu akan memberikan banyak
manfaat pada mereka.
SARAN

 Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas masih
banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya untuk
menyempurnakan makalah ini, penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah
itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun
dari para pembaca.
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai