Anda di halaman 1dari 23

PEMBELAJARAN ORANG

DEWASA

Kelompok 3
MOSES TAWUN. 120191823
ELISABETH TRISNA WATI. 119141707
ERNA SARTIKA METALOBY. 119151716
ARDI. 120521811
JUSNIATI. 120161807
NIAR. 120971812
OLVIYANI SANDA. 120991814
NURHANDAYANI. 121041830
DEWI HARTINA. 119111704
Pengertian Anragogy
Andragogi (andragogy) berasal dari kata Yunani “
aner” atau “andr”, berarti orang dewasa dan agogi.
Agogi (Agogy) berasal dari kata Yunani “Agogus”
yang berarti “memimpim/membimbing”. Agogi
berarti “aktivitas memimpin/ membimbing” atau
“seni dan ilmu memimpin/membimbing”, atau “seni
dan ilmu mempengaruhi orang lain”. Pedagogi
(pedagogy) berasal dari kata Yunani “Paid” (berati
anak) dan “Agogus” (berarti “memimpin”).
Pedagogi berarti “seni dan ilmu mengajar anak-
anak”.
John D. Ingalls memberi batasan pengertian
andragogi sebagai :Proses pendidikan membantu
orang dewasa menemukan dan menggunakan
penemuan-penemuan dari bidang-bidang
pengetahuan yang berhubungan dalam latar sosial
dan situasi pendidikan untuk mendorong
pertumbuhan dan kesehatan individu, organisasi,
dan masyarakat
Menurut Knowles (1977:38), “ Andragogy is
therefore, the art and science of helping adults
learn”. Andragogi adalah suatu ilmu dan seni
dalam membantu orang dewasa belajar
Knowles melihat bahwa andragogi sebenarnya
merupakan model asumsi yang lain mengenai
pembelajaran yang dapat digunakan di samping
model asumsi pedagogi.
Ia juga mengatakan model-model itu berguna
apabila tidak dilihat sebagai dikhotomi, tetapi
sebagai dua ujung dari suatu spektrum, dimana
suatu asumsi yang realistik pada situasi yang
berada di antara dua ujung tersebut.
Knowles menegaskan adanya perbedaan antara
belajar bagi orang dewasa dengan belajar anak-
anak dilihat dari segi perkembangan kognitif
mereka. Menurut Knowles ada empat asumsi
utama yang membedakan andragogi dan
pedagogi, yaitu:
1. Perbedaan dalam konsep diri
2. Perbedaan pengalaman
3. Kesiapan untuk belajar
4. Perbedaan dalam orientasi ke arah kegiatan
belajar
Knowles mengajukan asumsi bahwa orang dewasa
dapat belajar. Kalaupun ada orang dewasa yang
mengeluh tidak dapat lagi belajar, orang dewasa
yang bersangkutan kurang percaya pada
kemampuan dirinya untuk belajar.
Menurut hasil penelitian, kemampuan belajar bagi
orang dewasa yang berkurang hanyalah kecepatan
belajarnya, bukan daya kecerdasannya.
Kemunduran kecepatan belajar tersebut ada
kaitannya dengan pertambahan usia yang
mengakibatkan beberapa unsur fisiologis seperti
ketajaman pendengaran dan penglihatan.
Empat konsep yang membedakan pedagogi dan
andragogi, menurut Malcolm Knowles :

Pedagogi
Andragogi
1. Konsep diri (self-cocept) Anak ialah pribadi
yang tergantung
2. Pengalaman Pengalaman pelajar masih sangat
terbatas
3. Kesiapan belajar Pendidik menentukan apa yang
akan dipelajari
4. Perspektif waktu dan orientasi terhadap belajar
pembelajaran orang dewasa
Dalam pembelajaran orang dewasa banyak yang
diterapkan. Untuk keberhasilan pembelajaran
semacam ini, apa pun yang diterapkan
seharusnya mempertimbangkan faktor sarana
dan prasarana yang tersedia untuk mencapai
tujuan akhir pembelajaran, yaitu agar peserta
didik dapat memiliki suatu pengalaman belajar
yang bermutu
Penetapan pemilihan metode yang tepat seharusnya
mempertimbangkan aspek tujuan yang ingin
dicapai, yaitu mengacu pada garis besar program
pembelajaran yang dibagi menjadi dua jenis.
1. Proses pembelajaran yang dirancang untuk
mendorong orang dewasa mampu menata dan
mengisi pengalaman baru dengan berpedoman
pada masa lalu yang pernah dialami. Serta
mampu memberi wawasan baru bagi masing-
masing individu untuk dapat memanfaatkan apa
yang sudah diketahuinya. Contoh: latihan
keterampilan melaui tanya jawab, wawancara,
konsultasi, latihan kepekaan, dan lain-lain
2. Proses pembelajaran yang dirsancang untuk
meningkatkan transfer pengetahuan baru,
pengalaman baru, dan keterampilan baru
sehingga dapat mendorong masing-masing
individu dewasa guna meraih semaksimal
mungkin ilmu penetahuan yang diinginkanya,
apa yang menjadi kebutuhanya, serta
keterampilan yang diperlukan. Contoh: belajar
dengan menggunakan program komputer yang
dibutuhkan di tempat mereka bekerja.
Dalam menetukan pembelajaran yang sesuai, maka
perlu dilakukan kajian mendalam terhadap
kebutuhan peserta didik dengan mengintegrasikan
konsep andragogi di atas, berikut ini uraian ringkas
beberapa ciri model pembelajaran di atas.
 Belajar
 Hal yang Dilakukan Peserta Didik
 Hal yang Dilakukan Pengajar
 Small Group Discussion
 Simulasi
 Discoverylearning
Self-Direct Learning
Cooperative learning
Collaborative Learning
Cotextual Instruction
Project Based Learning
Problem Based Learning
Agar dapat memberikan pengajaran yang optimal, maka kita
perlu memahami karakter dari peserta didik dewasa seperti yang
dijelaskan di bawah ini.

1. Orang dewasa mempunyai pengalaman yang berbeda-


beda.
2. Orang dewasa lebih suka menerima saran daripada
digurui.
3. Orang dewasa lebih memberikan perhatian pada hal-hal
yang menarik bagi mereka dan menjadi kebutuhanya.
4. Orang dewasa lebih suka dihargai daripada diberi
hukuman atau disalahkan
5. Orang dewasa yang pernah mengalami putus sekolah,
mempunyai kecenderungan untuk menilai lebih rendah
kemampuan belajarnya.
6. Apa yang bisa dilakukan orang dewasa
menunjukkan tahap pemahamannya.
7. Orang dewasa secara sengaja mengulang hal yang
sama.
8. Orang dewasa suka diperlakukan dengan
kesungguhan itikad yang baik, adil, dan masuk
akal.
9. Orang dewasa sudah belajar sejak kecil tentang
cara mengatur hidupnya, oleh karena itu, mereka
lebih cenderung tidak mau bergantung pada orang
lain.
10. Orang dewasa menyukai hal-hal yang praktis.
11. Orang dewasa membutuhkan waktu lebih lama
untuk dapat akrab dan menjalin hubungan dekat
dengan teman baru.
Keberhasilan andragogi juga ditentukan oleh kemampuan
pengajar dalam menciptakan suasana kelas yang kondusif.
Pengajar harus memahami bahwa perasaan dan sikap
peserta didik akan terlibat dan berpengaruh kuat pada
proses belajarnya. Secara umum karakteristik pengajar
pada oarang dewasa diantaranya sebagai berikut:
1. Menjadi bagian dari kelompok yang diajar.
2. Mampu menciptakan iklim yang kondusif untuk
belajar mengajar.
3. Mempunyai ras tanggung jawab yang tinggi,
pengabdian, dan idealisme untuk kerjanya.
4. Menirukan/mempelajari kemampuan orang lain.
5. Menyadari kelemahan, tingkat keterbukan, dan
kekuatannya. Mereka tahu bahwa kekuatan yang
dimiliki dapat menjadi kelemahan pada situasi
tertentu.
6. Dapat melihat permasalahan dan menetukan
pemecahannya.
7. Peka dan mengerti perasan orang lain melalui
pengamatan.
8. Mengetahui bagaimana menyakinkan dan
memperlakukan orang lain.
9. Selalu optimis dan mempunyai itikad baik terhadap
orang lain.
10. Menyadari bahwa “perannya bukan mengajar, tetapi
menciptakan iklim untuk belajar.”
11. Menyadari bahwa segala sesuatu mempunyai segi
positif dan negatif.
Daur Pengalaman Berstruktur dan
Analisis Peran,
Yaitu model pembelajarn analisis dan
partisipatif. Dengan beberapa tahap, yaitu
pengenalan dan penghayatan,mengungkapkan,
pengolahan, hingga penyimpulan cara
pemecahan masalah, kebutuhan peningkatan
mutu program, dan kemampuan menurut pelajar.
Merujuk pada model pembelajaran ini untuk
analisis peran peserta dapat menggunakan
metode ATMAP (Arah, Terapan, Masalah dan
Peran).
perannya dalam menyelenggarakan program
dalam masyarakat. Aplikasinya berupa:
• Arah program dan arah tugas
• Terapan program dan tugas
• Masalah terapan program dan terapan tugas
• Alternatif Pemecahan masalah terapan
Program dan Terapan tugas
• Peran petugas
Model Latihan Penyelidikan (Inquiry
Training Model)
 meliputi lima fase yaitu :
 Menghadapi pelajar untuk berkonfrontasi dengan situasi teka teki .
 Fase operasi pengumpulan data untuk verifikasi hakikat objek. Kondisi,
miliki dan situasi masalah yang dikumpulkan dari pelajar.
 Operasi pengumpulan data untuk eksperimentasi meliputi : mengisolasi
variable dan kondisi melalui eksperimentasi, mengajukan hipotesis untuk
menguji hubungan kausal melalui eksperimen, dimulai dan melanjutkan
kegiatan sebelumnya. Mengajarkan bagaimana membuat perencanaan
sistematis.
 Mengumpulkan informasi dengan data dan menjelaskan masalah yang ada
dengan tepat.
 Pengajar dan pelajar bekerjasama menganalisis setiap strategi.
Model Advance Organizer
yaitu diberikan pengenalan materi terlebih
dahulu sebelum memberikan tugas pembelajaran
yang tingkat abstraksinya lebih tinggi.
Advance Organizer umumnya didasarkan pada
konsep dan aturan disiplin.
Beberapa fase dalam penerapan Advance
Organizer, yaitu :
Penyajian advance organizer meliputi kegiatan
Penyajian Materi tugas pelajaran :
Memperkuat organisasi kognitif
Pemerolehan Konsep
Yaitu pembelajaran mencakup penganalisaan
proses berpikir dan diskusi mengenai atribut
perolehan konsep.
THANKS FOR WATCHING

Anda mungkin juga menyukai