Anda di halaman 1dari 34

MANAJEMEN PENANGANAN

DARURAT
应急预案管理

Kode PPT 编号 Pembuat 制作人 Pemeriksa 审核人 Update Time 更新时间

FA-PPT-35 Anis Nurhayati Vero 2021.11.21


Content PPT
Penanganan Manajemen Darurat

TUJUAN & TANGGUNG


JAWAB YANG PROGRAM
BERPERAN PENANGANAN
MANAJEMEN DARURAT
Tujuan Prosedur Manajemen Darurat

Untuk mengatasi berbagai kecelakaan yang terjadi secara mendadak di departemen


Testing Center.

Merumuskan tindakan pencegahan dan tindakan khusus untuk memastikan bahwa


pekerjaan pengujian dapat dilakukan secara normal.
Tanggung Jawab Terkait Manajemen Darurat
1. Tanggung jawab Manager 2. Tanggung jawab SPV

 Meninjau dan menyetujui seluruh rencana  Melakukan koordinasi dalam keadaan darurat (air, api,

darurat. listrik, gempa bumi, manusia).

 Melakukan perintah darurat, mengeluarkan  Bertanggung jawab atas cadangan material yang
diperlukan untuk tanggap darurat diberbagai divisi.
berbagai rencana penanganan masalah darurat.
 Melakukan perintah darurat kepada anggota divisi.
 Koordinasi barang dan sumber daya yang
 Merumuskan rencana penanganan masalah darurat untuk
dibutuhkan untuk tanggap darurat.
berbagai kecelakaan dan menegakkannya dengan ketat.
3. Tanggung jawab Foreman

 Melakukan pekerjaan dengan baik dan keamanan 4. Tanggung jawab Safety


kerja area masing masing divisi.  Mengembangkan dan mengawasi pelaksanaan
 Melakukan pemeriksaan dan penjagaan arus listrik, program ini.
instrumen area masing masing saat terjadi  Melakukan perintah pekerjaan di tempat saat
kecelakaan. terjadi kecelakaan darurat.
 Bertanggung jawab untuk inspeksi bahan yang  Bertanggung jawab atas manajemen tanda
diperlukan untuk berbagai jenis kecelakaan darurat. identitas panel distribusi listrik disetiap area.
Tanggung Jawab Terkait Manajemen Darurat

5. Tanggung jawab Karyawan

 Bertanggung jawab untuk inspeksi bahan yang


diperlukan untuk berbagai jenis kecelakaan
darurat.
 Membantu foreman untuk merawat instrumen
dan melaporkan keadaan intrumen dengan tepat
waktu saat terjadi mati lampu.
 Melakukan pekerjaan yang diberikan kepada
foreman pada saat terjadi masalah darurat.
Program Penanganan Darurat
1. Banjir 4. Kebakaran

3. Pemadaman listrik
mendadak

2. Gempa 5. Kekurangan Karyawan


Saat Keadaan Darurat
Program Penanganan Darurat

1. Banjir

Persiapan Pemeriksaan Setelah


Pencegahan Banjir Banjir

Formasi Penanganan Penanganan Saat


Saat Banjir Banjir
Persiapan Material Pencengahan Banjir

 Terpal dan papan kayu 3 buah


 12 karung sampel batubara yang disimpan di ruang back up batubara.
 7 botol foam sika boom.
 Alat Pel untuk menghilangkan air yang merembes masuk.
Penanganan Saat Banjir :
Saat curah hujan besar atau durasinya lama
• Setiap foreman atau ketua tim segera mengatur personel
berkumpul untuk segera memindahkan karung pasir yang
telah disiapkan sebelumnya ke pintu depan dan pintu
samping untuk memblokir banjir.
• Periksa situasi banjir selanjutnya secara langsung setelah
pemblokiran. Perhatikan ketinggian air disekitar pintu luar
divisi.
• Lubang dan sambungan pintu di dinding bagian ditutup
dengan sika boom untuk mencegah air yang besar memasuk
pada celah yang ada pada ruangan.
• Beritahu atasan langsung dan petugas safety sesegera
mungkin,dan laporkan kondisi bahaya digrup divisi
FORMASI PENANGANAN BANJIR
SHIFT A
PAISAL

WIRAWAN PINTU DEPAN CHRISTIAN

FARSAN/BENY
DASMITA/ILHAM

IKHSAN
R. CSR R.
R. DISMIL R. TM BARU R. CS R. UPS R. LEBUR R. XRAY
LAMA TIMBANG
PINTU SAMPING
LA NAANA

LA HERMAN/SELIM ROSMALA/ILHAM ROSNAINI


YUSUF/ROSNAINI

IKHSAN/ BENY RAHYUNI/RYAN

ARMAN

R. TM R. CSR KANTOR R. R.
R. G, YX R. GA
LAMA BARU FA KALORI FURNACE

AGNES/IMAM ALDA/MERCHY BASO/CHINTYA EVI/YOSEP


FORMASI PENANGANAN BANJIR
SHIFT B
SYAFIL

ADY PINTU DEPAN MASLI

WAWAN
LINDA/SUWARDIN

MIKO
R. CSR R.
R. DISMIL R. TM BARU R. CS R. UPS R. LEBUR R. XRAY
LAMA TIMBANG
PINTU SAMPING
IMAN

RAZAK
HUSNI NURHIDAYAH NANDA

ALDI/ANA PUTRI

REZA

R. TM R. CSR KANTOR R. R.
R. G, YX R. GA
LAMA BARU FA KALORI FURNACE

WANDY/DIAN NOVA HEMI/LEO RAMASIA


FORMASI PENANGANAN BANJIR
SHIFT C
HER
Y
EKO PINTU DEPAN RAHIM

JUMAIL
LINDA M./EKO

MAWAN R. CSR R.
R. DISMIL R. TM BARU R. CS R. UPS R. LEBUR R. XRAY
LAMA TIMBANG
PINTU SAMPING
GEDE

SAM PIAN/FILDA IRAWAN/ASTRI DEWI

RAMLAN ILMA/MICHAEL
NOEL

R. TM R. CSR KANTOR R. R.
R. G, YX R. GA
LAMA BARU FA KALORI FURNACE

FEBY/YUNITA SUMARNI SYAHRUL/INAH SANDRA


Penanganan Saat Banjir :

Ketika situasi banjir semakin parah dan air mulai masuk ke dalam ruangan :
 Pertama kali matikan peralatan yang operasi, dan pada waktu yang sama matikan pemutus
arus utama.
 Ada nomor kamar yang sesuai dipanel utama, tutup satu persatu sesuai dengan situasi.

Divisi Instrumen yang berbahaya

FA Mesin X-ray, mesin lebur, UPS, mesin Oven, Sebagian CPU komputer, mesin kalori, meisn sulfur, mesin
GA dan panel listrik
Penanganan Saat Banjir :

Ketika situasi banjir semakin parah dan air mulai masuk ke dalam ruangan :

Pekerjaan penyelamatan barang

Saat air hujan meluap melewati tangga pada lantai 1:


1. Segera memindahkan instrumen serta barang-barang akan dipindahkan ke lantai
2. Jika ada yang tidak bisa dipindahkan, maka beri alas untuk mempertinggi benda tersebut
3. Evakuasi anggota secara teratur.

Barang-barang di gudang harus dipindahkan ke rak bagian atas. Lakukan yang terbaik untuk
menyelamatkan lebih banyak peralatan dan material.
Penanganan Banjir :

 Setelah banjir, periksa apakah ada air diperalatan dan kabel disetiap ruangan, setelah
 Memastikan keamanannya baru boleh mengoperasikan mesin peralatan
 Jika kemasukkan air, hubungi electrik untuk mendapatkan penanganan
 Jika tidak kemasukkan air, listrik dialirkan kesetiap ruangan satu persatu
Program Penanganan Darurat

2. Gempa

Penanganan Gempa Penanganan Gempa


(Tanpa disertai mati lampu) (Disertai mati lampu)

Prosedur saat tiba di Prosedur saat ada


zona aman peringatan tsunami

Penanganan Pasca Gempa


Penanganan Gempa
Te Ins
mp tru
at me
be n
nc ba
an ha
a ya
ya
ng
re
nd
ah

FA Ins
tru
me
n
X-
ray

2. Penanganan saat terjadi gempa (TANPA MATI LAMPU)


,M
esi
n
leb
ur
X-
ray
,Su
mb
er
list
rik
X-
ray
,In

Saat terjadi gempa maka harus menerapkan prinsip “Keamanan no 1, Berorientasi pada orang”.
str
um
en
pre
par
asi
sa
mp
el,

Untuk menghindari bahaya pada area kerja langkah yang dilakukan adalah mengikuti arahan dari pemimpin grup dan
Ov
en
pre
par
asi
sa
mp
el,
Se

memastikan
ba
gia
n
CP
U
ko
mp
ute
r,I
nst

tetap berkomunikasi dengan pemimpin.


ru
me
n

Prosedur kerja saat terjadi gempa bumi :


an
ali
s
kal
ori
,M
esi
n
leb
ur

1. Berhenti bekerja 4. Jika tidak sempat keluar, maka harus secepatnya


da
n
pa
nel
list
rik

2. Segera amankan cawan lebur berlindung di meja yang kuat dan ke segi tembok
yang memiliki tiang kuat atau ke tempat yang
aman untuk berlindung.

5. Jika gempa sudah berlalu maka harus secepatnya ke tempat


3. Evakuasi diri ke tempat luas, jarak 10m dari gedung dan yang aman (muster point). Muster point (titik kumpul) di
pastikan di sekitar tidak ada benda/ bahan-bahan kimia depan
yang mungkin terjatuh serta tidak ada tabung gas. halte Ferronickel.
Penanganan Gempa
Te Ins
mp tru
at me
be n
nc ba
an ha
a ya
ya
ng
re
nd
ah

FA Ins
tru
me

2. Penanganan saat terjadi gempa (DISERTAI MATI LAMPU)


n
X-
ray
,M
esi
n
leb
ur
X-
ray
,Su
mb
er
list
rik
X-
ray

1. Segera mematikan pusat panel listrik.


,In
str
um

3. Segera mengamankan Cawan lebur (yang masih di


en
pre
par
asi
sa
mp
el,
Ov
en
pre
par

dalam mesin lebur harus segera dikeluarkan dan


asi
sa
mp
el,
Se
ba
gia
n
CP
U
ko

didinginkan terlebih dahulu) dan segera diamankan.


mp
ute
r,I
nst
ru
me
n
an
ali
s
kal
ori
,M
esi
n
leb
ur
da
n
pa
nel
list

4. Penanggung jawab divisi harus membawa HT dan


rik

mengamankan diri menuju muster point.


2. Jika menggunakan gas harus segera
dimatikan dan tempatkan dengan baik.
Penanganan Gempa
Te Ins
mp tru
at me
be n
nc ba
an ha
a ya
ya
ng
re
nd
ah

FA Ins
tru
me
n
X-

Saat tiba di zona aman :


ray
,M
esi
n
leb
ur
X-
ray
,Su
mb
er
list
rik
X-
ray
,In

1. Wakil foreman Indonesia bertugas untuk memeriksa dan menghitung anggotanya dan memastikan tidak ada
str
um
en
pre
par
asi
sa
mp
el,
Ov
en

yang tertinggal, jika jaringan masih bagus maka harus memperhatikan informasi dalam handpone dan
pre
par
asi
sa
mp
el,
Se
ba
gia
n
CP

pastikan apakah terdeteksi tsunami.


U
ko
mp
ute
r,I
nst
ru
me
n
an
ali
s
kal
ori
,M
esi
n
leb
ur
da
n
pa
nel
list
rik

2. Jika HP tidak ada jaringan maka harus pastikan berkomunikasi dengan manager departemen untuk
melaporkan keadaan anggota dan memastikan apakah disertai tsunami (saat menyelamatkan diri harus
menggunakan helm).
Program Penanganan Darurat

Saat ada peringatan tsunami :

1. Penanggung jawab divisi harus mengatur 2. Jika sudah sampai di area mess C penanggung
agar karyawan membawa makanan dan air jawab divisi harus mengabsen dan memastikan
minum ke area mess C. bahwa semua anggota apakah sudah sampai
ditempat dengan aman.

3. Manajer departemen tetap berkomunikasi 4. Jika ada karyawan yang terjebak, penanggung
dengan perusahaan melalui ponsel atau HT jawab grup harus segera melapor ke manager
dengan tepat waktu, memperhatikan untuk melakukan pertolongan
perkembangan, dan mencari bantuan
perusahaan jika perlukan.
Program Penanganan Darurat
Prosedur kerja pasca gempa :

1. Jika bencana gempa sudah berlalu dan perusahaan memberitahukan bahwa tidak ada kemungkinan gempa
bumi besar dalam waktu dekat Wakil Manajer Umum Wang Xin mengumumkan bahwa tanggap darurat
telah selesai
2. Setiap divisi tiba di lokasi kerja untuk melakukan inventarisasi bahan-bahan pascabencana, melakukan
perbaikan dengan instrumen dan tembok yang rusak serta mengorganisasikan produksi.
Program Penanganan Darurat

3. Pemadaman listrik
mendadak

Penanganan saat
Sumber Listrik di TC
pemadaman listrik
Penanganan Saat Pemadaman Listrik Mendadak

Sumber penggunaan listrik


 Bangunan laboratorium TC ditenagai oleh pembangkit listrik SMI
 Bangunan Spektrum ditenagai oleh pembangkit listrik GCNS
 Bangunan jetty ditenagai oleh Power Plant SMI
Penanganan Saat Pemadaman Listrik Mendadak
Foreman / anggota konfirmasi :
Menghubungi pihak elektrik
untuk tau penyebab mati lampu
Apakah seluruh area dimatikan. Pemadaman LIstrik cukup lama
& lama pemadaman listriknya &
info di grup TC

Lapor ke spv dan pihak safety. Memastikan sumber listrik dan Penanggung jawab menghubungi
gas telah dimatikan departemen produksi untuk
konfirmasi keterlambatan
Supervisor Memastikan suplai UPS pada pengiriman data / laporan.
mesin Xray cukup selama
pemadaman listrik. Jika tidak
cukup, matikan mesin sesuai SOP.
Program Penanganan Darurat

4. Kebakaran

Pencegahan Kebakaran Penanganan pasca Gempa

Penanganan saat
Kebakaran
Pencegahan Kebakaran

Kebakaran umum yang terjadi di TC adalah dari bagian listrik dan bahan kimia.

Pencegahan kebakaran sehari-hari

1. Memperhatikan titik kemungkinan terjadinya kebakaran.

2. Di tempat yang mungkin terjadi kebakaran, disiapkan


berbagai jenis bahan bahan pemadam kebakaran.

3. APAR dan Hydrant harus ada orang khusus untuk


melakukan pengecekan

4. Harus melakukan pelatihan dan praktek pengoperasian


supaya karyawan mengerti tentang penanganan
pemadaman kebakaran
Penanganan Saat Kebakaran
Penanganan saat terjadi kebakaran:

1. Yang mengetahui kebakaran, harus berteriak keras ”Kebakaran, Kebakaran” untuk


memperingati karyawan lain untuk segera menyelamatkan diri.

2. Melakukan pertolongan dan segera menghubungi departemen HSE. Evakuasi


karyawan tepat waktu dan tepat di tempat kejadian.

3. Menghubungi departemen HSE, dan menginfokan tempat kebakaran dan bahan yang
terbakar, dan memberitahu kontak pemberi informasi.

4. Jika ada karyawan yang terluka, maka penanggung jawab divisi harus segera
menghubungi ambulance untuk dilakukan pertolongan.

5. Segera mematikan sumber listrik untuk menghindari korsleting listrik saat melakukan
pertolongan. Jika di tempat mempunyai benda yang mudah meledak, segera
memindahkan benda tersebut untuk menghindari ledakan.

6. Dalam proses memadamkan api, selalu menganut prinsip menyelamatkan orang


terlebih dahulu dan mengutamakan nyawa.
Penanganan setelah proses kebakaran:

1. Karyawan yang terluka maka harus segera dibawa ke rumah sakit untuk melakukan pertolongan.

2. Setelah kecelakaan ditangani, setiap departemen harus melaporkan seluruh proses insiden,
penanganan dan pencegahan kepada perusahaan secara tepat waktu.
Program Penanganan Darurat

5. Kekurangan Karyawan
Saat Keadaan Darurat

Penanganan Saat
Kekurangan Karyawan
Penanganan Saat Kekurangan Demo (Karena Demo)
1. Penanggung jawab divisi menghubungi pemimpin tim Indonesia dan karyawan Indonesia yang mempunyai rasa tanggung
jawab yang kuat untuk memobilisasi karyawan yang memasuki kawasan IMIP

2.Setelah karyawan memasuki perusahaan, manager departemen akan menghubungi pihak GA untuk penempatan motor
atau lahan parkir dan jenis kendaraan lainnya.

3. Semua divisi merekap jumlah makanan dan minuman karyawan tidak kurang dari 3 hari dan disimpan di lantai 2 ruang
meeting. Setiap jam istrahat penanggung jawab mengatur 2 anggota untuk membantu mengambil makanan di ruang
meeting dan dibagikan kepada karyawan
4. Manajer akan mengatur pekerjaan di setiap divisi untuk memastikan bahwa divisi penting tetap beroperasi normal.
Setiap
penanggung jawab divisi merekap karyawan yang masuk untuk dilakukan pengaturan penginapan dan dikumpul ke
manager.
5. Semua departemen menutup semua pintu dan jendela, penanggung jawab menentukan tempat istirahat karyawan
sesuai
dengan situasi aktual

6. Divisi X-ray harus melakukan pengujian sampel produksi terlebih dahulu. Untuk pengujian sampel ore kering dilakukan
dengan cara press dan untuk sampel batubara dan sampel permohonan lain diatur sesuai dengan kebutuhan.

7. Selama masalah tersebut, penanggung jawab divisi terus berkomunikasi dengan karyawan Indonesia di tempat kerja,
memastikan bahwa mental karyawan di tempat kerja stabil dan menghindari pendemo
Program Penanganan Darurat

6. Darurat Sakit
DARURAT SAKIT

Sakit yang dimaksud adalah sakit


yang muncul secara tiba-tiba dan
bukan termasuk cidera/injury,
seperti sakit perut, sakit kepala dst
APA YANG HARUS DILAKUKAN ?

• Jika terjadi sakit tiba-tiba ditempat kerja , karyawan yang berada dilokasi terdekat melakukan
pertolongan pertama dengan menggunakan obat-obatan yang terdapat dikotak P3K sesuai
kebutuhannya
• Secepat mungkin korban yang bersangkutan atau saksi terdekat melaporkan kepada foreman /
supervisor atau atasan
• Foreman/ Supervisor atau atasan menginformasikan kepada tim poliklinik
• Poliklinik menentukan apakah korban dapat dibawa langsung ke poliklinik atau tidak. Jika korban
dapat dibawa langsung ke poliklinik, maka security/ HSE bertanggung jawab mendampingi
korban ke poliklinik, jika korban tidak memungkinkan untuk dibawah ke poliklinik maka pihak
poliklinik bertanggungjawab memberikan pertolongan kepada korban di lokasi kejadian
• Jika sakit yang dialami dikarenakan setelah memakan sesuatu maka sisa makanan tersebut sebisa
mungkin disimpan untuk dilakukan pengujian.
• Jika korban bisa ditangani ditempat kerja, maka proses selesai. Jika tidak bisa ditangani dan perlu
pertolongan lanjutan, korban dibawa ke poliklinik
• Korban segera dibawa masuk ke ruang poliklinik, tidak perlu mendaftar terlebih dahulu.
• Pemberian pertolongan lanjutan di poliklinik oleh dokter dan perawat
• Pengantar korban melaporkan data korban ketempat pendaftaran untuk mengetahui identitas
korban
• Jika korban dapat ditangani maka proses selesai. Jika tidak dapat ditangani maka harus dirujuk ke
rumah sakit. Sebelum korban dibawa kerumah sakit, maka harus dipastikan korban dalam keadaan
stabil
• Koordinator poliklinik melakukan persiapan ruiukan ke rumah sakit yang ditunjuk dengan
mempersiapkan semua peralatan yang dibutuhkan

Anda mungkin juga menyukai