Manajemen Penanganan Darurat 应急预案管理
Manajemen Penanganan Darurat 应急预案管理
DARURAT
应急预案管理
Meninjau dan menyetujui seluruh rencana Melakukan koordinasi dalam keadaan darurat (air, api,
Melakukan perintah darurat, mengeluarkan Bertanggung jawab atas cadangan material yang
diperlukan untuk tanggap darurat diberbagai divisi.
berbagai rencana penanganan masalah darurat.
Melakukan perintah darurat kepada anggota divisi.
Koordinasi barang dan sumber daya yang
Merumuskan rencana penanganan masalah darurat untuk
dibutuhkan untuk tanggap darurat.
berbagai kecelakaan dan menegakkannya dengan ketat.
3. Tanggung jawab Foreman
3. Pemadaman listrik
mendadak
1. Banjir
FARSAN/BENY
DASMITA/ILHAM
IKHSAN
R. CSR R.
R. DISMIL R. TM BARU R. CS R. UPS R. LEBUR R. XRAY
LAMA TIMBANG
PINTU SAMPING
LA NAANA
ARMAN
R. TM R. CSR KANTOR R. R.
R. G, YX R. GA
LAMA BARU FA KALORI FURNACE
WAWAN
LINDA/SUWARDIN
MIKO
R. CSR R.
R. DISMIL R. TM BARU R. CS R. UPS R. LEBUR R. XRAY
LAMA TIMBANG
PINTU SAMPING
IMAN
RAZAK
HUSNI NURHIDAYAH NANDA
ALDI/ANA PUTRI
REZA
R. TM R. CSR KANTOR R. R.
R. G, YX R. GA
LAMA BARU FA KALORI FURNACE
JUMAIL
LINDA M./EKO
MAWAN R. CSR R.
R. DISMIL R. TM BARU R. CS R. UPS R. LEBUR R. XRAY
LAMA TIMBANG
PINTU SAMPING
GEDE
RAMLAN ILMA/MICHAEL
NOEL
R. TM R. CSR KANTOR R. R.
R. G, YX R. GA
LAMA BARU FA KALORI FURNACE
Ketika situasi banjir semakin parah dan air mulai masuk ke dalam ruangan :
Pertama kali matikan peralatan yang operasi, dan pada waktu yang sama matikan pemutus
arus utama.
Ada nomor kamar yang sesuai dipanel utama, tutup satu persatu sesuai dengan situasi.
FA Mesin X-ray, mesin lebur, UPS, mesin Oven, Sebagian CPU komputer, mesin kalori, meisn sulfur, mesin
GA dan panel listrik
Penanganan Saat Banjir :
Ketika situasi banjir semakin parah dan air mulai masuk ke dalam ruangan :
Barang-barang di gudang harus dipindahkan ke rak bagian atas. Lakukan yang terbaik untuk
menyelamatkan lebih banyak peralatan dan material.
Penanganan Banjir :
Setelah banjir, periksa apakah ada air diperalatan dan kabel disetiap ruangan, setelah
Memastikan keamanannya baru boleh mengoperasikan mesin peralatan
Jika kemasukkan air, hubungi electrik untuk mendapatkan penanganan
Jika tidak kemasukkan air, listrik dialirkan kesetiap ruangan satu persatu
Program Penanganan Darurat
2. Gempa
FA Ins
tru
me
n
X-
ray
Saat terjadi gempa maka harus menerapkan prinsip “Keamanan no 1, Berorientasi pada orang”.
str
um
en
pre
par
asi
sa
mp
el,
Untuk menghindari bahaya pada area kerja langkah yang dilakukan adalah mengikuti arahan dari pemimpin grup dan
Ov
en
pre
par
asi
sa
mp
el,
Se
memastikan
ba
gia
n
CP
U
ko
mp
ute
r,I
nst
2. Segera amankan cawan lebur berlindung di meja yang kuat dan ke segi tembok
yang memiliki tiang kuat atau ke tempat yang
aman untuk berlindung.
FA Ins
tru
me
FA Ins
tru
me
n
X-
1. Wakil foreman Indonesia bertugas untuk memeriksa dan menghitung anggotanya dan memastikan tidak ada
str
um
en
pre
par
asi
sa
mp
el,
Ov
en
yang tertinggal, jika jaringan masih bagus maka harus memperhatikan informasi dalam handpone dan
pre
par
asi
sa
mp
el,
Se
ba
gia
n
CP
2. Jika HP tidak ada jaringan maka harus pastikan berkomunikasi dengan manager departemen untuk
melaporkan keadaan anggota dan memastikan apakah disertai tsunami (saat menyelamatkan diri harus
menggunakan helm).
Program Penanganan Darurat
1. Penanggung jawab divisi harus mengatur 2. Jika sudah sampai di area mess C penanggung
agar karyawan membawa makanan dan air jawab divisi harus mengabsen dan memastikan
minum ke area mess C. bahwa semua anggota apakah sudah sampai
ditempat dengan aman.
3. Manajer departemen tetap berkomunikasi 4. Jika ada karyawan yang terjebak, penanggung
dengan perusahaan melalui ponsel atau HT jawab grup harus segera melapor ke manager
dengan tepat waktu, memperhatikan untuk melakukan pertolongan
perkembangan, dan mencari bantuan
perusahaan jika perlukan.
Program Penanganan Darurat
Prosedur kerja pasca gempa :
1. Jika bencana gempa sudah berlalu dan perusahaan memberitahukan bahwa tidak ada kemungkinan gempa
bumi besar dalam waktu dekat Wakil Manajer Umum Wang Xin mengumumkan bahwa tanggap darurat
telah selesai
2. Setiap divisi tiba di lokasi kerja untuk melakukan inventarisasi bahan-bahan pascabencana, melakukan
perbaikan dengan instrumen dan tembok yang rusak serta mengorganisasikan produksi.
Program Penanganan Darurat
3. Pemadaman listrik
mendadak
Penanganan saat
Sumber Listrik di TC
pemadaman listrik
Penanganan Saat Pemadaman Listrik Mendadak
Lapor ke spv dan pihak safety. Memastikan sumber listrik dan Penanggung jawab menghubungi
gas telah dimatikan departemen produksi untuk
konfirmasi keterlambatan
Supervisor Memastikan suplai UPS pada pengiriman data / laporan.
mesin Xray cukup selama
pemadaman listrik. Jika tidak
cukup, matikan mesin sesuai SOP.
Program Penanganan Darurat
4. Kebakaran
Penanganan saat
Kebakaran
Pencegahan Kebakaran
Kebakaran umum yang terjadi di TC adalah dari bagian listrik dan bahan kimia.
3. Menghubungi departemen HSE, dan menginfokan tempat kebakaran dan bahan yang
terbakar, dan memberitahu kontak pemberi informasi.
4. Jika ada karyawan yang terluka, maka penanggung jawab divisi harus segera
menghubungi ambulance untuk dilakukan pertolongan.
5. Segera mematikan sumber listrik untuk menghindari korsleting listrik saat melakukan
pertolongan. Jika di tempat mempunyai benda yang mudah meledak, segera
memindahkan benda tersebut untuk menghindari ledakan.
1. Karyawan yang terluka maka harus segera dibawa ke rumah sakit untuk melakukan pertolongan.
2. Setelah kecelakaan ditangani, setiap departemen harus melaporkan seluruh proses insiden,
penanganan dan pencegahan kepada perusahaan secara tepat waktu.
Program Penanganan Darurat
5. Kekurangan Karyawan
Saat Keadaan Darurat
Penanganan Saat
Kekurangan Karyawan
Penanganan Saat Kekurangan Demo (Karena Demo)
1. Penanggung jawab divisi menghubungi pemimpin tim Indonesia dan karyawan Indonesia yang mempunyai rasa tanggung
jawab yang kuat untuk memobilisasi karyawan yang memasuki kawasan IMIP
2.Setelah karyawan memasuki perusahaan, manager departemen akan menghubungi pihak GA untuk penempatan motor
atau lahan parkir dan jenis kendaraan lainnya.
3. Semua divisi merekap jumlah makanan dan minuman karyawan tidak kurang dari 3 hari dan disimpan di lantai 2 ruang
meeting. Setiap jam istrahat penanggung jawab mengatur 2 anggota untuk membantu mengambil makanan di ruang
meeting dan dibagikan kepada karyawan
4. Manajer akan mengatur pekerjaan di setiap divisi untuk memastikan bahwa divisi penting tetap beroperasi normal.
Setiap
penanggung jawab divisi merekap karyawan yang masuk untuk dilakukan pengaturan penginapan dan dikumpul ke
manager.
5. Semua departemen menutup semua pintu dan jendela, penanggung jawab menentukan tempat istirahat karyawan
sesuai
dengan situasi aktual
6. Divisi X-ray harus melakukan pengujian sampel produksi terlebih dahulu. Untuk pengujian sampel ore kering dilakukan
dengan cara press dan untuk sampel batubara dan sampel permohonan lain diatur sesuai dengan kebutuhan.
7. Selama masalah tersebut, penanggung jawab divisi terus berkomunikasi dengan karyawan Indonesia di tempat kerja,
memastikan bahwa mental karyawan di tempat kerja stabil dan menghindari pendemo
Program Penanganan Darurat
6. Darurat Sakit
DARURAT SAKIT
• Jika terjadi sakit tiba-tiba ditempat kerja , karyawan yang berada dilokasi terdekat melakukan
pertolongan pertama dengan menggunakan obat-obatan yang terdapat dikotak P3K sesuai
kebutuhannya
• Secepat mungkin korban yang bersangkutan atau saksi terdekat melaporkan kepada foreman /
supervisor atau atasan
• Foreman/ Supervisor atau atasan menginformasikan kepada tim poliklinik
• Poliklinik menentukan apakah korban dapat dibawa langsung ke poliklinik atau tidak. Jika korban
dapat dibawa langsung ke poliklinik, maka security/ HSE bertanggung jawab mendampingi
korban ke poliklinik, jika korban tidak memungkinkan untuk dibawah ke poliklinik maka pihak
poliklinik bertanggungjawab memberikan pertolongan kepada korban di lokasi kejadian
• Jika sakit yang dialami dikarenakan setelah memakan sesuatu maka sisa makanan tersebut sebisa
mungkin disimpan untuk dilakukan pengujian.
• Jika korban bisa ditangani ditempat kerja, maka proses selesai. Jika tidak bisa ditangani dan perlu
pertolongan lanjutan, korban dibawa ke poliklinik
• Korban segera dibawa masuk ke ruang poliklinik, tidak perlu mendaftar terlebih dahulu.
• Pemberian pertolongan lanjutan di poliklinik oleh dokter dan perawat
• Pengantar korban melaporkan data korban ketempat pendaftaran untuk mengetahui identitas
korban
• Jika korban dapat ditangani maka proses selesai. Jika tidak dapat ditangani maka harus dirujuk ke
rumah sakit. Sebelum korban dibawa kerumah sakit, maka harus dipastikan korban dalam keadaan
stabil
• Koordinator poliklinik melakukan persiapan ruiukan ke rumah sakit yang ditunjuk dengan
mempersiapkan semua peralatan yang dibutuhkan