Anda di halaman 1dari 13

SISTEM REFRIGERASI KOMPRESI UAP

Disusun Oleh :
NAMA NIM

ROSUL (207023241)
MUHAEMIN (207023223)
RAHUL RAY ADITYA (207023234)
DENI LUMBAN TOBING (207023256)
NOOR WAHYUDI (217023408)

KELAS= B2

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BALIKPAPAN
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang  
 Sistem Refrigerasi Kompresi Uap telah memainkan peranan yang sangat penting
saat ini. Hal initerlihat dari semakin banyaknya penggunaan sistem ini baik di
industri maupun rumahtangga. Sebagai contoh adalah pada pemrosesan
maupun pengawetan makanan,penyerapan kalor dari bahan-bahan kimia,
pengkondisian udara dan sebagainya.
 Sistem Refrigerasi Kompresi Uap sangat menunjang peningkatan kualitas
hidup manusia.Kemajuan dalam bidang refrigerasi akhir-akhir ini adalah
akibat dari perkembangansistem kontrol yang menunjang kinerja dari Sistem
Refrigerasi Kompresi Uap.
Rumusan masalah

a. Apakah yang dimaksud dengan Sistem Refrigerasi kompresi?


b. Apakah yang dimaksud dengan siklus Refrigerasi kompresi uap?
c. Apa sajakah Proses Sistem Refrigerasi Kompresi Uap.?
d. Apa sajakah Komponen Sistem Refrigerasi Kompresi Uap?
e. Apa yang dimaksud dengan refrigerant?
BAB II
PEMBAHASAN

A. System refrigerasi kompresi uap merupakan suatu system yang menggunakan


kompresor sebagai alat kompresi refrigerant, yang dalam bertekanan rendah akan
menyerap kalor yang di dinginkan, kemudian masuk pada sisi suction(penghisapan)
dimana uap refrigeran tersebut ditekan didalam kompresor sehingga berubah menjadi
uap bertekanan tinggi yang dikeluarkan pada sisi discharge. Pada proses ini
menentukan sisi bertekanan tinggi dan sisi bertekanan rendah.
B.Siklus Refrigerasi Kompresi Uap

 Siklus Refrigerasi Kompresi Uap adalah salah satu siklus


termodinamika yang memanfaatkan perubahan fasa fluida kerjanya.
Penggunaan SRKU yang paling umum di Indonesia adalah untuk
mesin pendingin seperti air conditioner atau lemari es. Namun, di
negara yang memiliki musim dingin, siklus refrigerasi juga sering
diterapkan sebagai pemanas ruangan
Siklus refrigerasi kompresi uap memiliki dua
keuntungan

1. Sejumlah besar energi panas diperlukan untuk merubah cairan


menjadi uap, dan oleh karena itu banyak panas yang dapat
dibuang dari ruang yang disejukkan.
2. Sifat-sifat isothermal penguapan membolehkan pengambilan
panas tanpa menaikan suhu fluida kerja ke suhu berapapun
didinginkan. Hal ini berarti bahwa laju perpindahan panas
menjadi tinggi, sebab semakin dekat suhu fluida kerja mendekati
suhu sekitarnya akan semakin rendah laju perpindahan panasnya.
C. Proses Sistem Refrigerasi Kompresi Uap
Proses Kompresi

 Proses 1-2 merupakan proses kompresi dimana refrigeran ditekan sehingga


tekanannya menjadi lebih tinggi sehingga temperatur jenuhnya menjadi lebih
tinggi pada saat masuk kondenser. Hal ini dimaksudkan agar temperatur refrigeran
di kondenser menjadi lebih tinggi dari temperatur lingkungan sehingga mampu
memindahkan panas ke lingkungan dengan proses kondensasi.
 Pada siklus ideal proses kompresi ini berlangsung secara isentropic. Kondisi awal
refrigeran pada saat masuk kompresor adalah uap jenuh bertekanan rendah setelah
dikompresi refrigeran menjadi uap bertekanan tinggi.
Proses Kondensasi

Proses selanjutnya (proses 2-3) merupakan proses kondensasi. Pada proses ini
uap refrigeran turun temperaturnya kemudian berubah fasanya pada tekanan dan
temperatur yang konstan dari fasa gas ke fasa cair dengan cara membuang kalor ke
lingkungan. Kalor refrigeran dapat pindah ke lingkungan karena memiliki temperatur
dan tekanan jenuh yang lebih tinggi dari lingkungan. Kalor yang berpindah dari
refrigeran ke udara pendingin bergantung pada berbagai faktor, antara lain luas
permukaan kondenser, jenis material yang digunakan, selisih temperatur kondensasi
dengan temperatur lingkungan. Semakin banyak panas diharapkan saat keluar
kondenser seluruhnya menjadi cair.
Proses Ekspansi

Proses (3-4) ini terjadi di pipa kapiler. Setelah refrigeran melepas kalor di
kondenser, refrigeran berfasa cair akan mengalir menuju pipa kapiler untuk
diturunkan tekanan dan temperaturnya. Diharapkan temperatur yang terjadi lebih
rendah daripada temperatur lingkungan, sehingga dapat menyerap kalor pada saat
berada di evaporator. Dalam proses ekspansi ini tidak terjadi proses penerimaan atau
pelepasan energi (enthalpy konstan).
Proses Evaporasi

Proses (3-4) ini terjadi di pipa kapiler. Setelah refrigeran melepas kalor di
kondenser, refrigeran berfasa cair akan mengalir menuju pipa kapiler untuk
diturunkan tekanan dan temperaturnya. Diharapkan temperatur yang terjadi lebih
rendah daripada temperatur lingkungan, sehingga dapat menyerap kalor pada saat
berada di evaporator. Dalam proses ekspansi ini tidak terjadi proses penerimaan atau
pelepasan energi (enthalpy konstan).
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com/id/document/institut-sains-teknologi-akprind/cemical-engineering/makalah-refrigerasi/41114390

https://eprints.umm.ac.id/38986/3/BAB%20II.pdf

https://gregoriusagung.wordpress.com/2010/12/11/mesin-pendingin-siklus-kompresi-uap/

http://catatan-teknik.blogspot.com/2018/06/siklus-refrigerasi-kompresi-uap-srku.html

https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/604/05.2%20bab%202.pdf?sequence=6&isAllowed=y

https://id.wikipedia.org/wiki/Pendingin_kompresi_uap

https://digilib.polban.ac.id/files/disk1/96/jbptppolban-gdl-caesaradam-4788-3-bab2--8.pdf

https://www.academia.edu/40652275/Makalah_Refrigrasi 
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai