Profesi farmasi
Kelompok 3-KP D
Nama kelompok
1. Reshalinda M. P/110122162
2. Silvi Indi N. /110122164
3. Jocelyn Gabriella T./110122176
4. Nadine Christa T./110122186
5. Karindra Farsya N./110122195
6. Ella Maesha/110122235
7. Firda Anjani A./110122238
8. Vernon Daren J. P. /110122243
9. Novalinda Bauw /110122276
10. Ni Luh Okta Vianika Dika Putri /110122279
11. Nur Cahyani Ode/110122355
1. Kepada siapakah farmasis bertanggung
jawab?
● Farmasis merupakan salah satu tenaga kesehatan. Farmasis juga bertanggung jawab secara langsung
kepada pasien karena seorang farmasis melayani pasien dalam hal terkait obat (penggunaan obat,efek
samping,pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan,
penyimpanan dan pendistribusian atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep
dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional.
● Farmasis juga sebuah profesi yang menuntut kerja profesional karena pelayanan kefarmasiaan
menentukan kualitas kesehatan pasien (masyarakat) dan seorang farmasis juga turut menjadi bagian
dalam penentu keberhasilan pengobatan pasien dengan melakukan monitoring penggunaan obat
seperti saat pasien mengkonsumsi obat-obatan , melakukan evaluasi serta mendokumentasi segala
aktivitas pasien.
2. Oleh siapa (orang/institusi) seorang farmasis dituntut tanggungjawab atas
tindakannya?
Beri juga penjelasan tanggung jawab dalam hal apa?
● Apoteker adalah seseorang yang mempunyai keahlian dan kewenangan di bidang kefarmasian baik di apotek,
rumah sakit, industri, pendidikan, dan bidang lain yang masih berkaitan dengan bidang kefarmasian.
● Dalam hal ini tugas seorang apoteker dalam praktek kefarmasian yang telah diatur dalam PP no. 51 tahun 2009
pasal 21 adalah meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan,
penyimpanan dan distribusi obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat,
serta pengembangan obat, bahan obat, dan obat tradisional.
● Diperlukannya apoteker dalam mendukung pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional, maka apoteker sebagai
tenaga profesi kefarmasian mempunyai tanggung jawab memberikan pelayanan kefarmasian yang baik.
● Keberadaan apotek turut membantu pemerintah dalam menjaga dan memelihara kesehatan masyarakat.Khususnya
apoteker pengelola apotek yang merupakan penanggung jawab dalam pendistribusian serta perbekalan informasi
obat kepada masyarakat.
3. Sebutkan kesalahan dispensing yang mungkin terjadi secara mekanis
maupun intelektual!
● Kesalahan mekanis: Bentuk sediaan yang salah atau kekuatan yang diberikan,jumlah yang disediakan
salah,obat yang diberikan salah,kesalahan/kelalaian pelabelan
● Kesalahan intelektual:Tidak adanya konseling/nasihat/informasi dan konseling/nasihat/informasi yang
tidak tepat
● Medication error adalah suatu kesalahan dalam proses pengobatan yang masih berada dalam
pengawasan dan tanggung jawab profesi kesehatan, pasien atau konsumen, dan seharusnya dapat
dicegah (Cohen, 1991, Basse & Myers, 1998). Medication error dapat terjadi pada 4 fase, yaitu
kesalahan peresepan (prescribing error), kesalahan penerjemahan resep (transcribing erorr), kesalahan
menyiapkan dan meracik obat (dispensing erorr), dan kesalahan penyerahan obat kepada pasien
(administration error) (Adrini TM, 2015).Secara umum, faktor yang paling sering mempengaruhi
medication error adalah faktor individu, berupa persoalan pribadi, pengetahuan tentang obat yang
kurang memadai, dan kesalahan perhitungan dosis obat (Mansouri et al., 2014).
Jenis-jenis Medication Errors :
Tipe Medication Errors Keterangan
Unauthorized drug Obat yang terlanjur diserahkan kepada pasien padahal
diresepkan oleh bukan dokter yang berwenang
Improper dose/quantity Dosis, strength atau jumlah obat yang tidak sesuai
dengan yang dimaskud dalam resep
Wrong dose preparation method Penyiapan/ formulasi atau pencampuran obat yang
tidak sesuai
Wrong dose form Obat yang diserahkan dalam dosis dan cara
pemberian yang tidak sesuai dengan yang
diperintahkan di dalam resep