Anda di halaman 1dari 47

HOME BAB I BAB II BAB III

KETUA PENGUJI
Saiful, SE., M.Si., Ph.D., Ak
PENGUJI 2
Nikmah, SE., M.Si., Ak., CA
PENGGUJI 1 PENGUJI 3
Prof. Dr. Husaini, SE., M.Si., Ak., CA., CRP Fenny Marietza, SE., M.Ak., Cert. BV
HOME BAB I BAB II BAB III

PENGARUH INKLUSI KEUANGAN, INKLUSI KEUANGAN DIGITAL,


DAN MODAL INTELEKTUAL TERHADAP KINERJA PERBANKAN DI
INDONESIA DAN MALAYSIA

RITA RAHAYU - C1C018115


JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS BENGKULU
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
HOME BAB I BAB II BAB III

BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


HOME BAB I BAB II BAB III

LATAR BELAKANG
kinerja perbankan dapat
digunakan untuk mengukur
pencapaian operasional bank

profitabilitas perbankan dari


tahun ke tahun belum stabil

Sumber global data

Tingkat efisiensi
perbankan
Sumber bank indonesia
HOME BAB I BAB II BAB III

LATAR BELAKANG
(Giarti Slamet, 2010) Komitmen afektif berpengaruh positif
ISU dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan RS PKU
Muhammadiyah
Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan RS PKU Muhammadiyah

FENOMENA
(Saefullah, 2012 ) Tidak ada perbedaan yang bermakna antara
Fenomena ketidakstabilan kinerja dalam sektor kinerja perawat PNS dan Non PNS di ruang rawat inap RSUD
perbankan disebabkan oleh berbagai faktor seperti Indramayu. Hal ini dapat disebabkan perawat yang berstatus non
inklusi keuangan, inklusi keuangan digital, dan PNS memiliki tanggung jawab yang sama dalam memberikan
asuhan keperawatan terhadap pasien.
modal intelektual

Modal intelektual, Siarwi (2018) menunjukkan bahwa modal


intelektual berdampak positif terhadap kinerja perbankan.
Maesaroh dan Rahayu (2015) menyatakan bahwa modal
intelektual tidak mempengaruhi kinerja keuangan.
HOME BAB I BAB II BAB III

RUMUSAN MASALAH
Apakah inklusi keuangan
berpengaruh positif 01
terhadap
kinerja perbankan?

Apakah modal intelektual


03 berpengaruh positif
terhadap kinerja
perbankan?

Apakah inklusi
02
keuangan digital
berpengaruh positif
terhadap kinerja
perbankan?
HOME BAB I BAB II BAB III

TUJUAN PENELITIAN

Untuk membuktikan apakah inklusi keuangan berpengaruh positif terhadap


1 kinerja perbankan.

Untuk membuktikan apakah inklusi keuangan digital berpengaruh positif terhadap


2 kinerja perbankan.

Untuk membuktikan apakah modal intelektual berpengaruh positif terhadap


3 kinerja perbankan.
HOME BAB I BAB II BAB III

MANFAAT PENELITIAN
01 Manfaat Teoritis Referensi

Literatur pertimbangan

02 Manfaat Praktis Bagi penulis, kesempatan penulis untuk menerapkan pengetahuan

Bagi dunia akademis, literatur untuk penelitian selanjutnya.

Bagi manajemen bank, pertimbangan dalam pengambilan keputusan

Bagi nasabah, memberikan informasi mengenai dampak inklusi keuangan, inklusi


keuangan digital, dan model intelektual terhadap kinerja perbankan.

Bagi pemerintah, evaluasi dalam penerapan regulasi inklusi keuangan.


HOME BAB I BAB II BAB III

BATASAN MASALAH

Penelitian dilakukan
02 hanya untuk sektor
perbankan yang terdaftar
di BEI dan Bursa malaysia

Memfokuskan variabel-variabel
Periode
01 penelitian yaitu inklusi 03 penelitian dari
keuangan, inklusi keuangan
tahun 2017-2020
digital, model intelektual
dan kinerja perbankan
HOME BAB I BAB II BAB III

KAJIAN TEORI
Landasan Teori
Wernerfelt (1984) Resource Based Theory merupakan teori yang
dikembangkan untuk menentukan sumber daya strategis yang dapat Kinerja perbankan
dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mencapai keunggulan
kompetitif yang berkelanjutan.
Inklusi Keuangan
Teori ini membahas tentang kemampuan perusahaan dalam
mencapai keunggulan kompetitif dalam bersaing dengan perusahaan
lainya dalam hal mengatur sumber daya yang dimiliki untuk
menciptakan nilai tambah perusahaan. Inklusi Keuangan Digital

Sumber daya perusahaan terdiri dari aset berwujud dan tidak


berwujud (Siarwi, 2018). Modal Intelektual
HOME BAB I BAB II BAB III

Kinerja perbankan Hasil menyeluruh dari proses pengelolaan sumber daya secara efektif dan
efisien oleh perbankan dalam mencapai tujuan perusahaan.

1. Kinerja Keuangan
analisis yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan terkait pengelolaan keuangan apakah
telah sesuai target pencapaian yang diharapkan.

Return On Assets (ROA)


Perbandingan antara total laba bersih yang dihasilkan dari seluruh aktiva yang dimiliki perusahaan.
HOME BAB I BAB II BAB III

KAJIAN TEORI
Kinerja perbankan

Kinerja Penyaluran Kredit

Penyaluran kredit merupakan penyediaan uang berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-
meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak meminjam untuk melunasi hutangnya
setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

Kinerja penyaluran kredit dapat diukur dengan pertumbuhan kredit dalam bank tersebut (Andhika &
Sujana, 2016).
HOME BAB I BAB II BAB III

Kinerja perbankan

Efisiensi Perbankan

efisiensi merupakan kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan benar sebagai perhitungan
rasio jumlah keluaran yang dihasilkan dari suatu input yang digunakan.

Efisiensi bank dapat diukur dengan rasio efisiensi atau sering disebut dengan BOPO (Sudarmawanti &
Pramono, 2017).
HOME BAB I BAB II BAB III

Inklusi Keuangan
inklusi keuangan merupakan kondisi yang memungkinkan setiap individu dalam mengakses dan
memanfaatkan layanan jasa keuangan.

Dimensi akses (accessibility)

Dimensi akses digunakan sebagai indikator pengukuran kemampuan dari penggunaan jasa formal,
sehingga mampu mengetahui potensi yang menghambat dalam proses penggunaan layanan keuangan.
Jumlah kantor bank per 100.000 penduduk dewasa merupakan salah satu indikator dari dimensi akses
(Banna et al, 2020).
HOME BAB I BAB II BAB III

Inklusi Keuangan Digital

Kemudahan akses secara digital untuk menjangkau populasi yang kurang terlayani untuk mempermudah
penggunaan layanan keuangan.

Jumlah agen bank per 100.000 penduduk dewasa merupakan salah satu indikator dari dimensi akses
(Banna et al, 2020b).
HOME BAB I BAB II BAB III

Modal Intelektual

Brooking (1997) menyatakan bahwa modal intelektual merupakan aset tidak berwujud yang dimiliki oleh
perusahaan yang mengkombinasikan antara aset tidak berwujud, manusia, properti, dan infrastruktur
untuk menjalankan suatu perusahaan.

Salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur modal intelektual yaitu VACA : perbandingan antara
value added (VA) dengan modal fisik yang bekerja (CA).
HOME BAB I BAB II BAB III

Uzhma (2017)
PENELITIAN TERDAHULU • Inklusi keuangan dimensi penggunaan jumlah rekening tabungan
berpengaruh positif terhadap kinerja (ROA)
• Inklusi keuangan dimensi availabilitas yang diukur dengan rasio
jumlah kantor perbankan syariah berpengaruh negatif terhadap ROA.

Banna & Alam (2021)


Banna, et al (2020a) • Inklusi keuangan digital berpengaruh positif terhadap kinerja bank ROAA.
Inklusi keuangan berdampak signifikan terhadap efisiensi perbankan. • Inklusi keuangan digital berpengaruh positif dengan volatilitas SDROAA.
Asif, et al (2020) Maesaroh dan Rahayu (2015)
Modal intelektual yang diproksikan dengan HCE, SCE,CEE • Secara parsial Modal intelektual yang diproksikan dengan VACA tidak
berpengaruh positif terhadap kinerja perbankan. signifikan mempengaruhi ROA.
Devi et al (2017) • Namun secara simultan berpengaruh terhadap ROA.
Modal intelektual yang diproksikan dengan VACA dan STVA Siarwi (2018)
berpengaruh positif terhadap kinerja (ROA). Modal intelektual berpengaruh positif terhadap kinerja perbankan (ROA
Banna & Alam (2020) Banna, Hassan, dan Alam (2020b)
Inklusi keuangan berhubungan positif dengan profitabilitas dan • Inklusi keuangan digital berpengaruh positif terhadap kinerja bank (z-score)
resiko kredit. • Inklusi keuangan digital berpengaruh negatif dengan volatilitas ROAA.
Munyengeterwa (2020)
Inklusi keungan berpengaruh positif terhadap kinerja yang Ahamed & Mallick (2019)
diproksikan dengan ROA. Inklusi keuangan berpengaruh positif terhadap kinerja diproksikan
dengan ROAA dan SDROAA
HOME BAB I BAB II BAB III

KERANGKA PEMIKIRAN
Variabel Independen Variabel Dependen
Inklusi Keuangan Kinerja Keuangan

Inklusi Keuangan Digital Kinerja Kredit

Modal Intelektual Efisiensi


HOME BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V

HIPOTESIS PENELITIAN
H1a : Dimensi akses jumlah kantor H2a : Dimensi akses jumlah agen H3a: Value Added Capital
cabang berpengaruh positif berpengaruh positif terhadap Return Employed (VACA) berpengaruh
terhadap Return On Assets (ROA). On Assets (ROA). positif terhadap Return on Asset
(ROA)
H1b : Dimensi akses jumlah kantor H2b : Dimensi akses jumlah agen H3b: Value Added Capital
cabang berpengaruh positif berpengaruh positif terhadap Employed (VACA) berpengaruh
terhadap pertumbuhan kredit. pertumbuhan kredit. positif terhadap pertumbuhan
kredit
H1c : Dimensi akses jumlah kantor H2c : Dimensi akses jumlah agen
H3c: Value Added Capital
cabang berpengaruh positif berpengaruh positif terhadap
Employed (VACA)
terhadap efisiensi. efisiensi.
berpengaruh positif terhadap
efisiensi.
HOME BAB I BAB II BAB III

JENIS PENELITIAN

penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menjelaskan adanya pengaruh dari suatu
fenomena yang menjadi objek penelitian.

DEVINISI OPERASIONAL & PENGUKURAN VARIABEL

variabel dependen
variabel independen
• kinerja keuangan
• kinerja kredit • inklusi keuangan
• efisiensi. • inklusi keuangan digital
• modal intelektual
HOME BAB I BAB II BAB III

Variabel Dependen

• kinerja keuangan, ROA : rasio laba neto terhadap total aset :

• kinerja penyaluran kredit, Pertumbuhan kredit :

• Efisiensi, BOPO =
HOME BAB I BAB II BAB III

variabel independen

• inklusi keuangan : dimensi akses jumlah kantor bank per 100 ribu penduduk dewasa. x
100.000

• inklusi keuangan digital : jumlah agen uang seluler per 100 ribu orang dewasa
x 100.000

• modal intelektual : VACA (VA) = OUTPUT – INPUT


VACA =
HOME BAB I BAB II BAB III

METODE PENGAMBILAN DATA

Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di Bank Negara Malaysia dan Bank
Indonesia

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Periode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah empat tahun pengamatan yaitu 2017-2020.

Beberapa kriteria penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
• Perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI dan Bursa Malaysia mempublikasikan laporan keuangan untuk periode
2017-2020.
• Perusahaan perbankan yang menyajikan akun yang dibutuhkan untuk melakukan perhitungan variabel dalam
penelitian.
• Data penduduk yang diperoleh dari website Badan Pusat Statistik Indonesia dan Malaysia periode 2017-2020.
HOME BAB I BAB II BAB III

JENIS, SUMBER DAN METODE PENGUMPULAN DATA

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder bersumber
dari publikasi pihak ketiga yaitu Bursa Efek Indonesia(BEI), Bursa Malaysia, Badan Pusat Statistik,
dan sumber lain untuk data jumlah penduduk. Data yang digunakan adalah data laporan
tahunan dan data penduduk dewasa periode 2017-2020.
METODE ANALISIS DATA

• Statistik deskriptif
• Uji asumsi klasik
• Analisis regresi berganda
• Pengujian hipotesis
HOME BAB I BAB II BAB III

• Statistik deskriptif Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu nilai minimum, nilai
maksimum, nilai rata-rata (mean), dan standar deviasi.
• Uji asumsi klasik -uji normalitas
-uji auto korelasi
-uji heterokedastisitas
-uji multikolinieritas
• Analisis regresi berganda ROA = β0 + β1IKit + β2IKDit + β3MIit + eit
PK = β0 + β1IKit + β2IKDit + β3MIit + eit
BOPO = β0 + β1IKit + β2IKDit + β3MIit + eit
• Pengujian Hipotesis Apabila p-value memiliki tingkat signifikasi < 0,05 maka hipotesis diterima
namun jika p-value memiliki tingkat signifikasi > 0,05 maka hipotesis ditolak
(Ghozali, 2016).
HOME BAB I BAB II BAB III

KETUA PENGUJI
Saiful, SE., M.Si., Ph.D., Ak
PENGUJI 2
Nikmah, SE., M.Si., Ak., CA
PENGGUJI 1 PENGUJI 3
Prof. Dr. Husaini, SE., M.Si., Ak., CA., CRP Fenny Marietza, SE., M.Ak., Cert. BV
HOME BAB I BAB II BAB III

PENGARUH INKLUSI KEUANGAN, INKLUSI KEUANGAN DIGITAL,


DAN MODAL INTELEKTUAL TERHADAP KINERJA PERBANKAN DI
INDONESIA DAN MALAYSIA

RITA RAHAYU - C1C018115


JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS BENGKULU
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
3 Nikmah, SE., M.Si., Ak., 1. Dilatar belakang Sudah diperbaiki
CA diperjelas alasan peneliti
untuk mengambil bursa
REVISI SEMINAR PROPOSAL efek indonesia dan bursa
malaysia.
2. Pengertian inklusi di
latar belakang. Kenapa
inklusi mempengaruhi
kinerja
No. Dosen Penguji Saran Perbaikan Hal-hal yang telah 3. Manfaat teoritis
diperbaiki 4. Tambah lagi penelitian
terdahulunya
1 Saiful,S.E., M.Si., Ph.D., 1. Latar Belakang perlu Sudah diperbaiki 5. Kinerja penyaluran
Ak dipertajam kredit, lebih diperbaiki
2. Pengembangan hipotesis pemilihan katanya
6. Pengembangan
3. Alasan pemilihan
hipotesis, landasannya
sampel 7. Penelitiannya terdahulu
2 Prof. Dr. Husaini, SE., 1. Grafik yang menurun Sudah diperbaiki ditambah
M.Si., Ak., CA., CRP hanya di tahun 2020 8. Sumber variabel (rumus
dari penelitian siapa)
sehingga harus 9. Analisis regresi
berganda jangan
diperbaiki penulisannya berulang-ulang.
dilatar belakang 10. Perjelas pengujian
hipotesisnya
2. Menjelaskan inklusi
11. Perbaiki daftar pustaka
keuangan di latar
belakang, ditambahkan 4 Fenny Marietza, SE., 1. Kenapa inklusi penting, Sudah diperbaiki
M.Ak., Cert. BV kenapa dibedakan
di resource based theory.
dengan inklusi digital.
3. Di pengembangan 2. Menurut bank indonesia
hipotesis ditambah di hapus
3. Apa yang membedakan
penelitian terdahulu penelitian ini dengan
lebih banyak penelitian sebelumnya
4. Penelitian sebelumnya
4. Tabel penelitian dirangkum sehingga
terdahulu diperbaiki dapat dikatan bahwa
intelektual pengaruhnya
positif terhadap kinerja
3 Nikmah, SE., M.Si., Ak., 1. Dilatar belakang Sudah diperbaiki 5. Inklusi keuangan
CA diperjelas alasan peneliti berpengaruh terhadap
kinerja kredit.
untuk mengambil bursa 6. Pemilihan teori sudah
efek indonesia dan bursa
malaysia.
HOME BAB I BAB II BAB III BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Populasi dalam peneltian ini berasal dari perusahaan perbankan di Indonesia dan Malaysia pada periode 2017-
4.1 Populasi dan 2020. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah bank konvensional dan bank syariah yang terdaftar di
Sampel Penelitian Bank Indonesia dan Bank Negara Malaysia. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan
purposive sampling, dengan metode penentuan sampel sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan dalam
penelitian.

Perusahaan Sampel Penelitian Jumlah


Perusahaan
Bank yang terdaftar di Bank Indonesia 107
Bank yang terdaftar di Bank Negara Malaysia 43
Jumlah perusahaan perbankan di Indonesia yang memenuhi kriteria 24
penelitian dan dijadikan sampel
Jumlah perusahaan perbankan di Malaysia yang memenuhi kriteria 7
penelitian dan dijadikan sampel
Observasi berdasarkan tahun (jumlah perusahaan x 4 tahun) 124
HOME BAB I BAB II BAB III BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Statistik analisis data yang memberikan gambaran awal dari


 
Deskriptif Variabel suatu data atau variabel penelitian yang digunakan
 
Penelitian untuk mengetahui karakteristik sampel yang akan N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
digunakan dalam penelitian. ROA 124 -0,0461 0,1358 0,019249 0,0210159
PK 124 -0,6011 3.0948 0,123073 0,3446146
BOPO 124 0,1640 1,6810 0,721264 0,2230451
IK 124 0,0121 10,8543 0,711717 1,5672046
IKD 124 0,0016 248,9025 18,041192 41,0112076
VACA 124 -0,4544 0,7727 0,262174 0,1552328
Valid N (listwise) 124        
HOME BAB I BAB II BAB III BAB IV

Hasil Uji Asumsi Klasik

Kolmogorov- Asymp.Sig
Model N
Smirnov Z (2-tailed)
Ket. untuk menguji apakah dalam model regresi, ketiga variabel
Hasil Uji Normalitas independen dan variabel dependen memiliki data yang
1 124 0,166 0,000 Data Tidak Normal
2 124 0,285 0,000 Data Tidak Normal
berditribusi normal atau tidak (Ghozali, 2016).
3 124 0,131 0,000 Data Tidak Normal

Hasil Uji Normalitas Setelah Menghi

Kolmogorov- Asymp.Sig
Model N Ket.
Smirnov Z (2-tailed)
1 117 0,078 0,080 Data Normal
2 116 0,106 0,003 Data Tidak Normal
3 123 0,09 0,016 Data Tidak Normal
HOME BAB I BAB II BAB III BAB IV

Hasil Uji Asumsi Klasik

Hasil Uji menguji apakah model regresi terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
Autokorelasi pada periode t-1 sebelumnya dan apabila ini terjadi maka akan dinamakan masalah autokorelasi.
Kriteria Autokorelasi Durbin-Watson
Sumber :Ghozali (2016)

Model K dl du DW Kriteria Keterangan


1 3 1,6462 1,7512 2,039 1,7512<dw<2,2488 Bebas Autokorelasi
2 3 1,6445 1,7504 1,754 1,7504<dw<2,2496 Bebas Autokorelasi
3 3 1,6561 1,7559 1,820 1,7559<dw<2,180 Bebas Autokorelasi
HOME BAB I BAB II BAB III BAB IV

Hasil Uji Asumsi Klasik

bertujuan untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinieritas yaitu apakah terdapat korelasi yang signifikan antara variabel
Hasil Uji bebas dalam suatu model regresi.
Multikolinieritas

Collinearity Statistic
Model Variabel Keterangan
Tolerance VIF
IK 0,957 1,044 Bebas Multikolinearitas
1 IKD 0,965 0,104 Bebas Multikolinearitas
VACA 0,976 1,024 Bebas Multikolinearitas
IK 0,952 1,050 Bebas Multikolinearitas
2 IKD 0,969 1,032 Bebas Multikolinearitas
VACA 0,970 1,031 Bebas Multikolinearitas
IK 0,940 1,064 Bebas Multikolinearitas
3 IKD 0,968 1,033 Bebas Multikolinearitas
VACA 0,961 1,040 Bebas Multikolinearitas
HOME BAB I BAB II BAB III BAB IV

Hasil Uji Asumsi Klasik

Hasil Uji menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dalam nilai
Heterokedastisitas residual satu pengamatan terhadap pengamatan yang lain (Ghozali, 2016).

Model Variabel T Sig Keterangan


IK -0,964 0,337 Bebas Heterokedastisitas
1 IKD -0,225 0,822 Bebas Heterokedastisitas
VACA -1,502 0,136 Bebas Heterokedastisitas
IK 0,115 0,908 Bebas Heterokedastisitas
2 IKD -0,636 0,526 Bebas Heterokedastisitas
VACA -0,392 0,696 Bebas Heterokedastisitas
IK 0,310 0,757 Bebas Heterokedastisitas
3 IKD 0,131 0,896 Bebas Heterokedastisitas
VACA -3,870 0,000 Heterokedastisitas
HOME BAB I BAB II BAB III BAB IV

Uji Kelayakan Model Uji F digunakan untuk mengukur goodness of fit dari persamaan regresi atau
(Uji Statistik F) mengetahui apakah semua variabel tidak terikat yang terdapat dalam persamaan
secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikat.

Model N Signifikansi F Keterangan

1 117 0,000 Signifikan

2 116 0,620 Tidak Signifikan

3 123 0,000 Signifikan


HOME BAB I BAB II BAB III BAB IV

Hasil Uji Koefisien Nilai R2 digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan variabel independen
Determinasi (R2) dalam nenerangkan variabel dependen.

Model Adjusted R square

1 0,513

2 -0,011

3 0,664
HOME BAB I BAB II BAB III BAB IV

Proksi ROA Proksi BOPO


Variabel Koef. B T Sig. Variabel Koef. B T Sig.
Hasil Pengujian Constant 0,001 0,668 0,506 Constant 0,913 49,242 0,000
IK -0,001 -1,335 0,185
Hipotesis IK -0,042 -9,954 0,000
IKD 0,050 2,649 0,009
IKD -0,001 -3,179 0,002
VACA 0,062 1,046 0,000
R-Square 0,531 VACA 0,171 2,633 0,011
Adjusted R-Square 0,519 R-Square 0,68
F 42,650 Adjusted R-Square 0,664
Sig 0,000 F 43,224
Proksi PK Sig 0,000
Variabel Koef. B T Sig.
Constant 0,060 3,216 0,002
IK 0,007 1,251 0,214
IKD -0,007 -0,033 0,973
VACA 0,036 0,616 0,539
R-Square 0,016
Adjusted R-Square -0,011
F 0,594
Sig 0,620

Variabel Koef. B T Sig.

R-Square
Adjusted R-Square
HOME BAB I BAB II BAB III

Kesimpulan Hipotesis

No. Hipotesis Proksi Kinerja Keterangan


Keuangan
1. Inklusi Keuangan (IK) ROA Ditolak
berpengaruh positif PK Ditolak
terhadap kinerja BOPO Diterima
perbankan

2. Inklusi Keuangan Digital ROA Diterima


(IKD) berpengaruh positif PK Ditolak
terhadap kinerja BOPO Diterima
perbankan

3. VACA berpengaruh positif ROA Diterima


terhadap kinerja PK Ditolak
perbankan BOPO Ditolak
HOME BAB I BAB II BAB III BAB IV

Pengaruh Inklusi Keuangan terhadap ROA


Pembahasan
Hipotesis inklusi keuangan yang diproksikan oleh jumlah kantor tidak berpengaruh terhadap ROA perbankan. Hal tersebut menunjukkan bahwa jumlah
kantor tidak berdampak terhadap kinerja keuangan perbankan sehingga hasil pengujian ini tidak mendukung Resource Based Theory yang
menyatakan bahwa setiap sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat menciptakan nilai tambah untuk perusahaan.

Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Ahamed & Mallick (2019) dan Munyengeterwa (2020) yang menemukan bahwa inklusi
keuangan berpengaruh positif terhadap ROA serta hasil penelitian ini juga tidak konsisten dengan penelitian Uzhma (2017) dan Banna et al
(2020b) yang menemukan bahwa inklusi keuangan berdampak negatif terhadap ROA.

Pengaruh Inklusi Keuangan terhadap Pertumbuhan Kredit


inklusi keuangan yang diproksikan dengan jumlah kantor tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan kredit perbankan. Hal tersebut
menunjukkan bahwa jumlah kantor tidak berdampak terhadap pertumbuhan kredit yang disalurkan oleh perbankan. Hasil penelitian ini tidak
mendukung Resource Based Theory yang menyatakan bahwa setiap sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat menciptakan nilai tambah
untuk perusahaan.
HOME BAB I BAB II BAB III BAB IV

Pengaruh Inklusi Keuangan terhadap Efisiensi


Pembahasan inklusi keuangan yang diproksikan dengan jumlah kantor berpengaruh positif terhadap kinerja efisiensi yang diproksikan dengan BOPO. Hal ini
Hipotesis menunjukkan bahwa semakin tinggi inklusi keuangan suatu perbankan berpengaruh positif terhadap efisiensi. Hasil penelitian ini mendukung
Resource Based Theory yang menyatakan bahwa setiap sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan akan meningkatkan kinerja perusahaan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Banna & Alam (2020) yang membuktikan bahwa perusahaan perbankan yang memiliki dimensi akses
jumlah kantor yang tinggi berpengaruh positif terhadap efisiensi perbankan.

Pengaruh Inklusi Keuangan Digital terhadap ROA


inklusi keuangan digital yang diproksikan dengan jumlah agen berpengaruh positif terhadap ROA perbankan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
inklusi keuangan digital terdapat pengaruh yang signifikan dengan koefisien positif. Ketika inklusi keuangan digital semakin tinggi maka secara
signifikan akan meningkatan ROA. Hasil tersebut sejalan dengan Resource Based Theory yang menyatakan bahwa setiap sumber daya yang dimiliki
perusahaan seperti inklusi keuangan digital akan berdampak terhadap kinerja perusahaan.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Banna & Alam (2021) yang menemukan bahwa inklusi keuangan digital berpengaruh positif terhadap ROA.
Dalam hal ini artinya, perusahaan perbankan dapat memanfaatkan inklusi keuangan digital untuk meningkatkan ROA perusahaan.
HOME BAB I BAB II BAB III BAB IV

Pengaruh Inklusi Keuangan Digital terhadap Pertumbuhan Kredit


Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa inklusi keuangan digital yang diproksikan dengan jumlah agen tidak berpengaruh terhadap
Pembahasan
pertumbuhan kredit perbankan. Hal ini berarti apabila inklusi keuangan digital dalam suatu perbankan tinggi menunjukkan tingkat pertumbuhan
Hipotesis kredit yang stabil. Hal tersebut menunjukkan bahwa inklusi keuangan digital tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan kredit suatu perbankan.

Hasil tersebut tidak mendukung Resource Based Theory yang menyatakan bahwa setiap sumber daya yang dimiliki perusahaan seperti inklusi
keuangan digital akan berdampak terhadap kinerja perusahaan.

Pengaruh Inklusi Keuangan Digital terhadap Efisiensi

inklusi keuangan digital yang diproksikan dengan jumlah agen berpengaruh positif terhadap efisiensi perbankan. Hal ini berarti apabila tingkat
inklusi keuangan digital dalam suatu perbankan tinggi menunjukkan bahwa perbankan semakin efisien dalam mengelola operasionalnya. Semakin
tinggi jumlah agen yang dimiliki perusahaan akan meningkatkan jumlah pengguna layanan keuangan secara digital sehingga hal tersebut akan
berdampak terhadap peningkatan efisiensi perbankan. Hasil tersebut mendukung Resource Based Theory yang menyatakan bahwa setiap sumber
daya yang dimiliki perusahaan seperti inklusi keuangan digital akan berdampak terhadap kinerja perusahaan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Banna et al (2020) yang menemukan bahwa inklusi keuangan digital berpengaruh positif terhadap
efisiensi.
HOME BAB I BAB II BAB III BAB IV

Pengaruh Modal Intelektual terhadap ROA


Pembahasan
Hipotesis modal intelektual yang diproksikan dengan VACA berpengaruh positif terhadap ROA perbankan. hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi
modal intelektual yang dimiliki oleh perusahaan mampu meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.

Hasil tersebut sejalan dengan Resource Based Theory yang menyatakan bahwa apabila suatu perusahaan mampu memanfaatkan dan
mempertahankan sumber daya yang dimiliki dengan baik, maka perusahaan tersebut akan memperoleh keunggulan kompetitif dan akan
berdampak pada meningkatnya kinerja keuangan perusahaan.

Penelitian ini konsisten dengan penelitian Siarwi (2018), Devi et al (2017), Asif et al (2020) yang menyatakan bahwa VACA berpengaruh positif
terhadap ROA.

Pengaruh Modal Intelektual terhadap Pertumbuhan Kredit


modal intelektual yang diproksikan dengan VACA berpengaruh tidak berpengaruh terhadap Pertumbuhan Kredit perbankan. Hal tersebut
dikarenakan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kredit baik faktor internal maupun faktor eksternal. Sehingga tinggi
rendahnya VACA tidak dapat mempengaruhi tingkat pertumbuhan kredit yang akan dialami oleh perusahaan.

Hasil tersebut sejalan dengan Resource Based Theory yang menyatakan bahwa apabila suatu perusahaan mampu memanfaatkan dan
mempertahankan sumber daya yang dimiliki dengan baik, maka perusahaan tersebut akan memperoleh keunggulan kompetitif dan akan
berdampak pada meningkatnya kinerja keuangan perusahaan.
HOME BAB I BAB II BAB III BAB IV

Pengaruh modal Intelektual terhadap Efisiensi


Pembahasan
Hipotesis modal intelektual yang diproksikan dengan VACA berpengaruh negatif terhadap efisiensi yang diproksikan dengan BOPO. Hal tersebut
menunjukkan bahwa semakin tinggi modal intelktual yang dimiliki oleh perbankan makan mengindikasikan adanya penurunan efisiensi. Hasil
tersebut tidak sejalan dengan Resource Based Theory yang menyatakan bahwa apabila suatu perusahaan mampu memanfaatkan dan
mempertahankan sumber daya yang dimiliki dengan baik, maka perusahaan tersebut akan memperoleh keunggulan kompetitif dan akan
berdampak pada meningkatnya kinerja keuangan perusahaan.

Penelitian ini konsisten dengan penelitian Audreylia dan Ekadjaja (2014) yang menyatakan bahwa VACA berpengaruh positif terhadap BOPO.
HOME BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V

BAB 5. PENUTUP

• Inklusi Keuangan (IK) yang diproksikan dengan dimensi akses jumlah kantor tidak berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA).
Kesimpulan • Inklusi Keuangan (IK) yang diproksikan dengan dimensi akses jumlah kantor tidak berpengaruh terhadap Pertumbuhan Kredit (PK).
• Inklusi Keuangan (IK) yang diproksikan dengan dimensi akses jumlah kantor berpengaruh positif terhadap efisiensi BOPO.
• Inklusi Keuangan Digital (IKD) yang diproksikan dengan dimensi akses jumlah agen berpengaruh positif terhadap Return On Asset (ROA).
• Inklusi Keuangan Digital (IKD) yang diproksikan dengan dimensi akses jumlah agen berpengaruh berpengaruh negatif terhadap Pertumbuhan Kredit
(PK).
• Inklusi Keuangan Digital (IKD) yang diproksikan dengan dimensi akses jumlah agen berpengaruh positif terhadap efisiensi BOPO.
• Modal Intelektual yang diproksikan dengan VACA berpengaruh positif terhadap Return On Asset (ROA).
• Modal Intelektual yang diproksikan dengan VACA tidak berpengaruh terhadap Pertumbuhan Kredit (PK).
• Modal Intelektual yang diproksikan dengan VACA berpengaruh negatif terhadap efisiensi.BOPO.
HOME BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V

BAB 5. PENUTUP

• Bagi perbankan di Indonesia dan Malaysia, dapat digunakan sebagai rujukan atau bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan oleh manajer
Implikasi Penelitian perusahaan mengenai pentingnya mengelola dan memanfaatkan Inklusi Keuangan, Inklusi Keuangan Digital, dan Modal Intelektual.

• Bagi teori, penelitian ini membuktikan bahwa Resource Based Theory juga berlaku di perusahaan perbankan terutama sumber daya dalam bentuk
inklusi keuangan, inklusi keuangan digital dan modal intelektual.

• Bagi penulis selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan dan bahan perbandingan bagi yang akan melakukan penelitian dengan
membahas topik yang sama yang berkaitan dengan inklusi keuangan, inklusi keuangan digital dan modal intelektual karena di Indonesia masih sedikit
penelitian yang membahas topik ini.
HOME BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V

BAB 5. PENUTUP

• Pengukuran yang digunakan untuk mengukur variabel inklusi keuangan, inklusi keuangan digital dan modal intelektual belum mencerminkan
variabel secara lengkap.
Keterbatasan
Penelitian • Proksi dari variabel kinerja perbankan yang dipilih dalam penelitian ini belum sesuai dalam menjelaskan pengaruh inklusi keuangan, inklusi
keuangan digital dan modal intelektual secara keseluruhan karena masih terdapat proksi yang tidak berpengaruh.

• Belum banyak penelitian yang membahas inklusi keuangan digital di Indonesia sehingga masih terbatas dalam hasil pengembangan hipotesisi
penelitian.

• Penelitian selanjutnya diharapkan untuk dapat mencari pengukuran inklusi keuangan, inklusi keuangan digital dan modal intelektual dan
Saran Penelitian kinerja perbankan dengan tepat sehingga hasil penelitian dapat mencerminkan variabel yang diteliti secara keseluruhan.
Selanjutnya
• Penelitian selanjutnya diharapkan untuk menambah proksi setiap variabel dependen yang digunakan agar hasil yang diperoleh dapat
menjelaskan variabel independen.
HOME BAB I BAB II BAB III

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai