Anda di halaman 1dari 41

PROPOSAL ARTIKEL

ANALISIS PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR MATA


UANG TERHADAP PROFITABILITAS BANK MANDIRI PERIODE 2007-
2021

Oleh:
1. Eva Rahmawati Aulia (3032011028)
2. Fanisa Safira (3032011015)
3. Ibnu Fajar (3032011016)
4. Indriyani Febri Nur Rohmawati (3032011017)
5. Fieska Yollanda (3032011029)

Dosen Pengampu: M. Afdal. S, S.E., M.E.

PROGRAM STUDI EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan proposal artikel dengan judul ”Analisis Pengaruh Inflasi, Bi Rate,
Dan Nilai Tukar Mata Uang Terhadap Profitabilitas Bank Mandiri Periode 2007-
2021”.
Proposal artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas Ekonomi Moneter dengan
dosen pengampu M.Afdal.S, S.E., M.E. Proposal artikel ini telah kami susun
dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan proposal artikel ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan proposal artikel ini.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki proposal artikel ini.
Akhir kata kami berharap semoga proposal artikel dengan judul ”Analisis
Pengaruh Inflasi, Bi Rate, Dan Nilai Tukar Mata Uang Terhadap Profitabilitas Bank
Mandiri Periode 2007-2021” dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.

Bangka, 20 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 6
1.3 Tujuan Masalah ........................................................................................ 6
1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6
1.5 Sistematika Penelitian .............................................................................. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 9
2.1 Landasan Teori ......................................................................................... 9
2.1.1 Profitabilitas ...................................................................................... 9
2.1.2 Inflasi............................................................................................... 10
2.1.3 Bi Rate............................................................................................. 11
2.1.4 Nilai Tukar Mata Uang ................................................................... 12
2.2 Penelitian Terdahulu............................................................................... 15
2.3 Kerangka Pemikiran ............................................................................... 23
2.4 Hipotesis ................................................................................................. 24
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 26
3.1 Pendekatan Penelitian............................................................................. 26
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 26
3.3 Jenis dan Sumber Data ........................................................................... 26
3.4 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 26
3.5 Definisi Operasional Dan Pengukuran Variable .................................... 27
3.6 Metode Analisis ...................................................................................... 27
3.7 Teknik Analisis Data .............................................................................. 29
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 30
LAMPIRAN .......................................................................................................... 34

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data Penelitian ........................................................................................ 34


Tabel 2 Data Penelitian Setelah di Interpolasi menjadi Kuartal ........................... 36

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Gambar Tingkat Return on Assets Bank Mandiri Tahun 2007-2021 .. 2
Gambar 1.2 Grafik Inflasi Indonesia Tahun 2012-2022 ......................................... 3
Gambar 1.3 Grafik BI Rate Indonesia Tahun 2017-2021 ....................................... 4
Gambar 1.4 Grafik Nilai Tukar Mata Uang Indonesia Tahun 2017-2021 .............. 5
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran .......................................................................... 24

v
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemajuan teknologi di era globalisasi saat ini memberikan berbagai
perubahan didalam aspek kehidupan. Hal ini juga berpengaruh terhadap
perekonomian dunia, terutama dalam aktivitas kemajuan lembaga keuangan
perbankan yang saat ini berkembang pesat (Dithania & Suci, 2022). Perbankan
memiliki peran dalam pelaksanaan stabilitas sistem keuangan, meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, menghimpun dana dari masyarakat dalam berbagai
bentuk simpanan, dan memberikan fasilitas kredit (Sasmita dkk., 2019). Oleh
karena itu, perbankan harus dapat menjaga dan memelihara kepercayaan
nasabah, dapat menjalankan fungsi intermediasi dengan baik dan dapat
membantu kelancaran lalu lintas pembayaraan yang bisa digunakan oleh
pemerintah dalam melaksanakan kebijakan moneter (Sudarjah dkk., 2021).
Tujuan utama dari suatu bank, yaitu meningkatkan profit dengan cara
meningkatkan nilai bank untuk menarik nasabah dan investor sehingga dapat
meningkatkan probabilitas (Sasmita dkk., 2019). Menurut (Khotijah dkk.,
2020) probabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam
memperoleh laba selama periode tertentu serta memberikan gambaran
mengenai tingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan dalam
melaksanakan aktivitas operasinya. Tingkat probabilitas diukur menggunakan
Return on Assets (ROA) yang berfokus dalam mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan laba pada tingkat asset, pendapatan, dan modal
saham tertentu (Setyaningsih dkk., 2018).
Bank Mandiri yang merupakan bank konvensional milik pemerintah
Republik Indonesia yang tergabung dalam Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) didirikan pada 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program
restrukturisasi perbankan Pemerintah Indonesia yang menggabungkan empat
bank di Indonesia menjadi satu bank. Pada tahun 2022 Bank Mandiri berhasil

1
meraih laba bersih Rp 41,2 Triliun dan tumbuh sebesar 46,9% YoY. Hal ini
dapat memperkuat permodalan Bank Mandiri sebagai faktor utama untuk
memiliki kemampuan dalam melakukan ekspansi bisnis, terutama dalam
mendukung fungsi intermediasi dalam menyalurkan kredit (Bank Mandiri,
2023).

Return on Assets Bank Mandiri


3,5
3
2,5
2
1,5 BANK MANDIRI
1
0,5
0
2017 2018 2019 2020 2021

Gambar 1.1 Gambar Tingkat Return on Assets Bank Mandiri Tahun 2007-
2021
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) data diolah, 2023
Berdasarkan gambar grafik di atas menunjukkan bahwa tingkat
Return on Assets (ROA) dalam lima tahun mengalami fluktuasi. Tingkat
Return on Assets (ROA) tertinggi terdapat pada tahun 2018 sebesar 3,17
persen. Sedangkan Return on Assets (ROA) yang terendah terdapat pada
tahun 2020 sebesar 1,64 persen. Menurut (Dithania & Suci, 2022) tingkat
profitabilitas dalam suatu bank sangat penting untuk mengukur seberapa
besar kapasitas bank untuk menciptakan probabilitas. Semakin tinggi laba
yang diperoleh menunjukkan tingkat kelayakan dari sebuah bank dan dapat
berdampak pada tingkat kepercayaan nasabah terhadap bank sehingga
menjadi tolak ukur baik dan buruknya dari bank itu sendiri.
Menurut (Sasmita dkk., 2019) tinggi dan rendahnya Return on Assets
(ROA) diukur berdasarkan faktor internal dan eksternal. Faktor internal

2
merupakan faktor spesifik bank yang menentukan profitabilitas sedangkan
faktor eksternal merupakan faktor yang terdapat diluar perusahaan namun
berpengaruh terhadap kenaikan atau penurunan perusahaan dengan variabel
yang tidak memiliki hubungan secara langsung dengan manajemen bank,
tetapi secara tidak langsung memberi efek bagi perekonomian dan hukum
yang berdampak pada kinerja suatu lembaga keuangan. Variabel-variabel
yang terdapat di faktor eksternal yang perlu di perhatikan adalah inflasi, suku
bunga, nilai tukar mata uang, dan siklus output serta variabel yang dapat
mempersetasikan karakteristik pasar (Dwijayanthy & Naomi, 2009).
Tingginya angka inflasi terjadi apabila suku bunga meningkat
menyebabkan cost akan tinggi pula. Hal ini akan berdampak pada menurunya
produktivitas dan investasi yang akan beresiko tinggi mencegah bank-bank
untuk menginvestasikan dananya ke sektor riil dan bank-bank akan
kehilangan fungsi intermediasinya (Ridhwan, 2016). Inflasi yang terlalu
tinggi akan menyebabkan penurunan daya beli kosumen karena harga barang
yang naik. Hal ini dapat merugikan perusahan karena tidak lakunya barang
yang diproduksi sehingga laba serta investasi yang diperoleh akan berkurang
dan akan mempengaruhi kestabilan dari pertumbuhan perusahaan tersebut
(Khotijah dkk., 2020).

Inflasi
10
8
6
4 Inflasi
2
0

Gambar 1.2 Grafik Inflasi Indonesia Tahun 2012-2022


Sumber: Badan Pusat Statistika (BPS) Indonesia data diolah, 2023

3
Berdasarkan gambar grafik di atas, menujukkan bahwa inflasi
Indonesia selama sebelas tahun terakhir mengalami fluktuatif. Inflasi
tertinggi terjadi pada tahun 2013 sebesar 8,38 persen. Dan inflasi terendah
terjadi pada tahun 2020 sebesar 1,68 persen. Menurut (Putri Yuniyanti,
2014) inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga barang-barang secara
umum dalam waktu yang cukup lama.
Besarnya tingkat suku bunga (BI Rate) menjadi salah satu faktor
profitabilitas dan berpengaruh terhadap keinginan serta ketertarikan
masyarakat untuk menanamkan dananya di bank melalui produk-produk
yang ditawarkan (Lailiyah, 2017). Hal ini juga akan berdampak terhadap
bank itu sendiri, yakni dengan semakin banyaknya dana yang ditanamkan
oleh masyarakat, maka akan meningkatkan kemampuan bank dalam
menyalurkan dana tersebut dalam bentuk kredit dimana dari kredit yang
disalurkan dan berdampak pada besarnya profit yang di peroleh oleh bank
(Dwijayanthy & Naomi, 2009).

BI Rate
12
10
8
6
BI Rate
4
2
0
2017 2018 2019 2020 2021

Gambar 1.3 Grafik BI Rate Indonesia Tahun 2017-2021


Sumber: World Bank data diolah, 2023
Berdasarkan gambar grafik di atas, menujukkan bahwa BI Rate
Indonesia selama lima tahun terakhir mengalami fluktuatif. BI Rate
tertinggi terjadi pada tahun 2020 sebesar 10 persen. Dan BI Rate terendah
terjadi pada tahun 2021 sebesar 2,74 persen. Perubahan pada BI Rate akan

4
mempengaruhi suku bunga deposito dan kredit pada perbankan. Apabila, BI
Rate mengalami penurunan kredit perbankan akan meningkat. Sedangkan
BI Rate mengalami peningkatan akan berdampak pada peningkatan suku
bunga deposito yang pada akhirnya mengakibatkan tingginya tingkat bunga
kredit, sehingga investasi dalam perekonomian menjadi menurun.
Nilai tukar mata uang menjadi salah satu faktor probabilitas
perbankan karena digunakan bank sebagai jasa jual beli valuta asing (Fatma,
2019). Dalam kegiatan transaksi tersebut, nilai tukar mata uang asing
menjadi perhatian bank karena akan mempengaruhi tingkat profitabilitas
bank. Nilai tukar valuta asing akan menentukan hasil pengembalia dari
investasi rill.

Nilai Tukar Mata Uang


15000
14500
14000
13500
13000
12500
2017 2018 2019 2020 2021

INDONESIA

Gambar 1.4 Grafik Nilai Tukar Mata Uang Indonesia Tahun 2017-2021
Sumber: World Bank data diolah, 2023
Berdasarkan gambar grafik di atas, menujukkan bahwa Nilai Tukar
Mata Uang Indonesia selama lima tahun terakhir mengalami fluktuatif.
Nilai Tukar Mata Uang tertinggi terjadi pada tahun 2020 sebesar Rp 14.582.
Dan Nilai Tukar Mata Uang terendah terjadi pada tahun 2017 sebesar Rp
13.381. Terjadinya fluktuatif nilai tukar mata uang asing menyebabkan
bank akan memperoleh pendapatan berupa fee dan selisih kurs
(Dwijayanthy & Naomi, 2009).
Profitabilitas dalam sebuah perbankan sangat penting digunakan
untuk mengukur kinerja disebuah perbankan. Beberapa penelitian terdahulu

5
yang telah dilakukan. (Fuadi dkk., 2022) menyatakan bahwa nilai tukar
lebih dominan mempengaruhi Return on Assets (ROA) perbankan syariah
dalam jangka pendek dan jangka panjang dibandingkan dengan inflasi dan
BI Rate. (Rosiana dkk., 2019) menyatakan bahwa pembiayaan murabahah,
inflasi dan nilai tukar tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas Bank Umum
Syariah di Indonesia. Dan (Priskila & Nurhasanah, 2021) menyatakan
bahwa inflasi tidak berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas bank
syariah di Indonesia, sedangkan BI rate berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap profitabilitas bank syariah di Indonesia. Dan nilai tukar
berpengaruh positif dan signifikan.
Berdasarkan uraian diatas peneliti ingin lebih jauh melakukan
penelitian dengan judul ”ANALISIS PENGARUH INFLASI, BI RATE,
DAN NILAI TUKAR MATA UANG TERHADAP PROFITABILITAS
BANK MANDIRI PERIODE 2007-2021”

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengaruh Inflasi terhadap Probabilitas Bank Mandiri?
2. Bagaimana pengaruh BI rate terhadap Probabilitas Bank Mandiri?
3. Bagaimana pengaruh Nilai Tukar Mata Uang terhadap Probabilitas Bank
Mandiri?
4. Bagaimana pengaruh Inflasi, BI Rate, dan Nilai Tukar Mata Uang secara
simultan terhadap Probabilitas Bank Mandiri?
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengaruh dari Inflasi pada Profitabilitas Bank Mandiri.
2. Untuk mengetahui pengaruh BI Rate terhadap Profitabilitas Bank Mandiri.
3. Untuk mengetahui pengaruh Nilai Tukar Mata Uang terhadap
Profitabilitas Bank Mandiri.
4. Untuk mengetahui pengaruh Inflasi, BI Rate, dan Nilai Tukar Mata Uang
secara simultan terhadap Probabilitas Bank Mandiri.

1.4 Tujuan Penelitian


Manfaat yang diharapkan dari penelitian Profitabilitas Bank Mandiri ini adalah:

6
1. Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk melengkapi kajian teoritis

yang berkaitan dengan Profitabilitas Bank Mandiri

2. Praktik

a. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai masukan atau

bahan pembanding bagi peneliti lain yang melakukan penelitian sejenis.

b. Bagi Pengambil Kebijakan

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi dan pembuktian

teori yang berguna berkaitan dengan Inflasi, BI Rate, dan Nilai Tukar Mata

Uang sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan pilihan

strategi pengambilan kebijakan dalam meningkatkan Profitabilitas Bank

Mandiri.

1.5 Sistematika Penelitian


Sistematika penulisan proposal ini terdiri dari lima bab, yang masing-
masing akan menjelaskan segala sesuatu yang berhubungan dengan judul
proposal. Adapun sistematika penulisan pada proposal ini adalah sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Membahas tentang uraian mengenai latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan pada
penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Menjelaskan teori-teori yang berkaitan dengan Probabilitas, Inflasi, BI
Rate, dan Nilai Tukar Mata Uang yang didukung dengan kerangka berfikir,
penelitian terdahulu, dan hipotesis penelitian.

7
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Menjelaskan mengenai bagaimana penelitian akan dilaksanakan secara
operasional dengan sub-sub yang meliputi metode penelitian yang digunakan,
seperti pendekatan penelitian, waktu, tempat, definisi operasional,
pengukuran variabel, metode pengumpulan data, dan metode analisis.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Menjelaskan dan menganalisis hasil penelitian tentang deskripsi objek
penelitian, analisis data, dan interpretasi hasil serta pembahasan masalah pada
penelitian.
BAB V PENUTUP
Membahas mengenai kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang
telah dilakukan. Hasil penelitian tersebut menggunakan Regresi Linier
Berganda.
DAFTAR PUSTKA
LAMPIRAN

8
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori

2.1.1 Profitabilitas
Secara umum, profitabilitas merupakan ratio yang cakap menilai
kemampuan suatu perusahaan dalam mencari keuntungan. Sementara,
profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk mendapatkan
sebuah laba, cara mengukur profitabilitas yang paling penting dalam suatu
perusahaan adalah mengetahui laba bersih atau seluruh pendapatan atas
semua biaya yang digunakan setelah dikurangi pajak penghasilan yang
disajikan dalam bentuk laporan laba rugi (Juliana & Melisa, 2019)

Kinerja bank dalam penelitian ini diukur menggunakan ratio


profitabilitas yang menunjukkan kemampuan bank untuk menghasilkan
laba yang kemudian akan dipertimbangkan oleh investor ketika akan
berinvestasi, hal ini akan menjadi informasi penting bagi investor untuk
menganalisis laporan keuangan pada bank (Chatarine dkk., 2016) Para
investor dan kreditor memiliki kepentingan dalam mengevaluasi
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba saat ini maupun laba
dimasa yang akan datang.

(Zattira, 2016) menjelaskan bahwa rasio profitabilitas bank


merupakan alat untuk menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi usaha
dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. Perbankan
harus menjaga profitabilitas perusahaan bertujuan untuk menjaga trust dari
masyarakat agar masyarakat tetap menyimpan surplus dananya kepada
bank. ROA (Return On Assets) bertujuan untuk mengukur tingkat
kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva yang dikuasainya
guna memperoleh laba secara keseluruhan jika dibandingkan dengan total
aset yang dimiliki oleh perusahaan bersangkutan. Apabila ROA semakin
besar, maka pendapatan suatu perusahaan akan semakin meningkat, karena

9
ROA menunjukkan kemampuan untuk menghasilkan laba dari asset yang
dimiliki.

laba bersih sebelum pajak


ROA = x 100%
total aktiva/total asset
2.1.2 Inflasi
Inflasi merupakan sebuah tendensi kenaikan harga barang ataupun
jasa secara terus-menerus pada periode waktu tertentu. Semakin tinggi
harga suatu barang ataupun jasa, maka akan semakin tinggi pula tingkat
inflasi. Apabila kenaikan harga terjadi hanya pada satu atau dua harga
barang saja hal ini tidak dapat dikatakan sebagai inflasi. Menurut Boediono
(2020) inflasi akan terjadi apabila kenaikan harga tersebut menyebabkan
sebagian besar harga barang-barang lain meningkat (Senen dkk., 2020).
Inflasi memiliki pengaruh terhadap probabilitas bank dengan menggunakan
indikator Custumer Price Index (CPI) sebagai proksi dari inflasi (Hidayati,
2014)
a. Teori Kuantitas
Teori kuantitas dikemukakan oleh kaum klasik (Irving
Fisher). Sederhananya teori kuantitas ini memaparkan bahwa suatu
negara akan terjadi inflasi apabila Jumlah Uang Beredah di
masyarakat meningkat. Sebaliknya, laju inflasi ini akan ditentukan
oleh laju pertambahan jumlah Uang Beredar dan harapan
masyarakat mengenai kenaikan harga di masa yang akan datang.
Apabila terjadi kenaikan Jumlah Uang beredar (baik uang kartal
maupun giral) dimasyarakat, maka akan menyebabkan kenaikan
harga barang dan jasa. Oleh karena itu, peran Jumlah Uang Beredar
akan mempengaruhi tingkat inflasi.
b. Teori Keynes
Inflasi dalam Teori Keynes didasarkan oleh teori makronya.
Menurutnya, inflasi terjadi karena masyarakat terpengaruh untuk
meningkatkan kemampuan perekonominya, yang menyebabkan

10
permintaan masyarakat akan barang-barang melebihi batas jumlah
barang yang tersedia. Kemudian hal ini dapat menimbulkan
inflationary gap (celah inflasi) yang timbul akibat masyarakat yang
dapat menembus keinginannya dalam mewujudkan permintaan
yang efektif akan barang. Apabila inflationary gap tidak kunjung
usai, maka selama itu pula inflasi akan terjadi dan terus berlanjut.
c. Teori Strukturalis
Pada Teori Strukturalis menjelaskan fenomena inflasi dalam
jangka panjang karena teori ini memfokuskan pada sebab-sebab
inflasi yang berasal dari kekakuan (infleksibilitas) struktur ekonomi
negara. Dalam hal ini produsen tidak dapat mengatasi secara cepat
permintaan yang terus meningkat sebab pertambahan penduduk
secara terus-menerus. Sederhananya, permintaan akan sulit
terpenuhi apabila jumlah penduduk terus meningkat.

2.1.3 BI Rate
Secara umum, suku bunga merupakan persentase balas jasa atas
penggunaan uang yang diberikan oleh debitur kepada kreditur. Sementara
suku bunga menurut Bank Indonesia atau biasa disebut sebagai BI rate
merupakan kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yang
kemudian akan diumumkan kepada publik. BI rate merupakan indikasi suku
bunga jangka pendek, dalam penentuannya BI rate akan berubah disetiap
bulan melalui mekanisme Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang kemudian
akan diimplementasikan pada operasi moneter melalui pengelolaan
likuiditas (liquidity management) dipasar uang, hal ini dijadikan sebagai
acuan untuk mencapai sasaran operasional kebijakan moneter oleh Bank
Indonesia (Bank Indonesia, 2016). BI rate diharapkan dapat mempengaruhi
Pasar Uang Antar Bank overnight (PUAB O/N), suku bunga pinjaman, dan
suku bunga lainnya dalam jangka Panjang (Rudiansyah, 2014)
Menurut Teori Klasik, bunga adalah harga yang terjadi dipasar dana
investasi dari penggunaan loanable funds, artinya dana yang tersedia adalah

11
dana yang siap dipinjamkan. Apabila pasar loanable funds ada, maka
terbukalah bagi penabung dan investor kemungkinan untuk memilih pola
konsumsi yang tidak harus sama dengan pola pendapatan. Misalnya, tingkat
bunga yang berlaku dipasar loanable funds adalah 10% untuk 1 periode,
maka dengan menyerahkan satu rupiah sekarang penabung atau investor
akan memperoleh kembali 1,1 rupiah pada 1 periode kedepan. Dalam teori
Klasik ini, produktivitas dana menganut hukum yang berlaku umum untuk
proses produksi, yaitu the Law of Dimishing Return. Menurut hukum ini,
apabila input-input lain tetap, maka produktivitas marginal atau marginal
product dari suatu input yang berupa dana dan kapital akan semakin
menurun.
Sementara pada teori Keynesian tingkat bunga ditentukan oleh
permintaan dan penawaran akan uang. Menurut teori ini terdapat 3 motif
alasan orang memegang uang, yaitu transaksi, berjaga-jaga, dan spekulasi.
Tiga motif tersebutlah yang merupakan sumber dari adanya permintaan
akan uang atau yang dikenal sebaga liquidity preference. Teori Keynes
menekankan adanya hubungan langsung antara kesediaan orang dalam
membayar harga uang tersebut (tingkat bunga) dengan unsur permintaan
akan uang untuk tujuan spekulasi. Apabila tingkat bunga rendah, maka
permintaan akan uang meningkat dan apabila bunga tinggi, maka
permintaan akan uang menurun.
2.1.4 Nilai Tukar Mata Uang
Nilai tukar atau kurs merupakan perbandingan antara harga mata
uang suatu negara dengan mata uang asing atau negara lain, dalam
penelitian ini nilai tukar rupiah diukur dengan nilai rupiah terhadap dollar
Amerika yang menunjukkan berapa rupiah yang diperlukan untuk
mendapatkan satu lembar dollar Amerika (Krisna & Wirawati, 2013)
Sementara menurut Triyono (2008), nilai tukar atau kurs adalah pertukaran
antara dua mata uang yang berbeda, dalam hal ini merupakan
perbandingan nilai atau harga antar keuda mata uang tersebut (Mahendra,

12
2016). Mata uang asing dapat diperjual-belikan yaitu dikenal dengan nama
Pasar Valuta Asing (Nur Aini, 2022)
Dalam suatu kegiatan transaksi nilai tukar mata uang asing akan
menjadi perhatian perbankan, hal ini dikarenakan nilai tukar mata uang
asing dapat mempengaruhi tingkat profitabilitas bank. Menurut (Hidayati,
2014). Apabila terjadi fluktuasi pada nilai tukar terhadap mata uang asing,
maka bank akan memperoleh pendapatan berupa fee dan selisih kurs.
Pendekatan Nilai Tukar (Kurs):
a. Pendekatan Teori Nilai Tukar (Kurs) Tradisional
Pendekatan teori ini seringkali disebut sebagai pendekatan
elastisitas dalam nilai tukar (kurs). Hal ini dikarenakan pendekatan
teori nilai tukar tradisional bertitik pada arus perdagangan dan paritas
daya beli yang bertujuan untuk mengetahui jalur aliran nilai tukar
dalam jangka panjang. Pada pendekatan teori ini juga menekankan
titik intensitas perdagangan barang dan jasa antara dua mata uang dari
dua negara sekaligus. Pendekatan teori nilai tukar (kurs) dibagi
menjadi dua, yaitu:
 Pendekatan Teori Nilai Tukar (Kurs) Tradisional secara Absolut
Menjabarkan rumus nilai tukar (kurs) antara dua mata uang
dengan rasio dari tingkat harga umum dari dua negara yang
terkait, sebagai berikut:

𝐄𝐱𝐲 = 𝐏𝐱 /𝐏𝐲…………………………………………………..(1)

Keterangan:

Exy = Nilai tukar (kurs) antara mata uang negara X dan negara Y

Px = Tingkat harga umum di negara X

P𝑦 = Tingkat harga umum di negara Y

 Pendekatan Teori Nilai Tukar (Kurs) Tradisional secara Absolut

13
Menjabarkan rumus nilai tukar (kurs) antara dua mata uang
dengan rasio dari tingkat harga umum dari dua negara yang
terkait, sebagai berikut:
𝐄𝐱𝐲𝟏 = [(𝐏𝐱𝟏 /𝐏𝐱𝟎) / (𝐏𝐲𝟏 /𝐏𝐲𝟎 )] 𝐄𝐱𝐲𝟎……………………..…(2)

Keterangan:
Exy1 = Perubahan nilai tukar (kurs) antara mata uang negara X
dan negara Y pada periode 1
Px1 = Tingkat nilai tukar (kurs) negara X pada periode 1

Px0 = Tingkat nilai tukar (kurs) negara X pada periode dasar

Py1 = Tingkat nilai tukar (kurs) negara Y pada periode 1

Py0 = Tingkat nilai tukar (kurs) negara Y pada periode dasar

Exy1 = Perubahan nilai tukar (kurs) antara mata uang negara X


dan negara Y pada periode dasar.
b. Pendekatan Teori Nilai Tukar (Kurs) Moneter
Pendekatan teori ini menjelaskan perubahan yang terjadi pada
nilai tukar (kurs) yang didasarkan pada arus modal di pasar modal.
Tujuan dati pendekatan ini adalah untuk menganalisis aliran nilai
tukar (kurs) dalam jangka pendek yang sifatnya tidak terprediksi.
Pendekatan ini menjabarkan nilai tukar (kurs) mata uang yang tercipta
dari proses penyeimbangan stok atau total permintaan maupun
penawaran setiap negara. Permintaan tersebut diasumsikan sebagai
tingkat harga, pendapatan riil dan suku bunga. Sedangkan penawaran
diasumsikan sebagai ketetapan atas otoritas moneter. Sehingga
tercipta rumus sebagai berikut:

𝐄𝐱𝐲 = 𝐏𝐱 /𝐏𝐲 = (𝐌𝐬𝐱 /𝐌𝐬𝐲) 𝐱 [𝐋(𝐑 𝐲 /𝐘𝐲 ) / (𝐑 𝐱 , 𝐘𝐱 )]....................(3)

Keterangan:

Exy = Nilai tukar (kurs) mata uang antara negara X dan negara Y

Px = Tingkat harga umum negara X

14
Py = Tingkat harga umum negara Y

Msx = Tingkat penawaran negara X

Msy = Tingkat penawaran negara Y

L [(R y /Yy ) / (Rx , Yx )] = Tingkat permintaan negara X dan Y yang


menurunkan tingkat bunga (R) serta meningkatkan output (Y).

2.2 Penelitian Terdahulu

1. (Fuadi dkk., 2022). Universitas Islam Negeri Sumatera Utara yang


berjudul “The Effect of Inflation, Bi Rate And Exchange On
Profitability In Sharia Banking In Indonesia Period Of 2009-2019”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inflasi, BI Rate, dan
nilai tukar terhadap profitabilitas pada perbankan syariah di Indonesia
tahun 2009-2019. Hasil uji Variance Decomposition (VD)
menunjukkan bahwa inflasi dapat mempengaruhi Return on Assets
(ROA) sebesar 0,62%. Hal tersebut mengindikasikan bahwa inflasi
berpengaruh rendah atau tidak signifikan terhadap Return On Assets
(ROA) perbankan syariah. BI Rate dapat mempengaruhi Return On
Assets (ROA) sebesar 0,13% yang mengindikasikan bahwa inflasi
berpengaruh rendah atau tidak signifikan terhadap Return On Assets
(ROA) perbankan syariah, sedangkan nilai tukar dapat mempengaruhi
Return On Assets (ROA) sebesar 1,89% yang menunjukkan bahwa nilai
tukar berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets (ROA)
perbankan syariah. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa nilai tukar lebih dominan mempengaruhi Return on Assets
(ROA) perbankan syariah dalam jangka pendek dan jangka panjang.
2. (Dithania & Suci, 2022). Universitas Pendidikan Ganesha yang
berjudul ”Pengaruh Inflasi Dan Bi Rate terhadap profitabilitas Bank
Umum Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh Inflasi dan BI Rate secara
simultan dan parsial terhadap profitabilitas pada Bank umum yang

15
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-2021. Hasil kajian
menunjukkan bahwa Inflasi memiliki pengaruh positif terhadap
profitabilitas bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. BI
Rate berpengaruh positif dan signigikan terhadap profitabilitas.
Sedangkan Inflasi dan BI Rate secara keseluruhan memiliki pengaruh
signifikan terhadap profitabilitas.
3. (Priskila & Nurhasanah, 2021). Yang berjudul “Analysis of The Effect
of Inflation, Bi Rate, And Exchange on Profitability of Sharia Banks In
Indonesia (Period 2014-2020)”. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis Pengaruh Inflasi, BI rate dan Nilai Tukar Terhadap
Profitabilitas Bank Syariah Di Indonesia Periode 2014-2020. Jenis
penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, dengan analisis regresi linier
berganda yang diolah dengan menggunakan software SPSS.
Menggunakan data time series tahunan 2014-2020 yang dipublikasikan
di situs resmi OJK. Populasi dan sampel sebanyak 34 BUS dan UUS
dipublikasikan dalam laporan statistik perbankan syariah oleh OJK.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Inflasi, BI rate dan
Nilai Tukar Terhadap Profitabilitas Bank Syariah Di Indonesia Periode
2014-2020. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa inflasi tidak
berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas bank syariah di
Indonesia, sedangkan BI rate berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap profitabilitas bank syariah di Indonesia. Dan nilai tukar
berpengaruh positif dan signifikan. Namun secara simultan semua
variabel bebas bebas mempengaruhi profitabilitas bank syariah, dan
mampu menjelaskan variabel terikat sebesar 70% dan sisanya 30%
dijelaskan oleh model lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
4. (Sudarjah dkk., 2021). Universitas Pasundan yang berjudul ” Pengaruh
Dana Pihak Ketiga, CAR, NPL, BI RATE, Inflasi Dan Nilai Tukar Mata
Uang Terhadap Profitabilitas Bank Umum Persero Tahun 2007-2018”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Ekonomi Makro
dan Perkembangan kinerjainternal Bank Persero dan BPD periode

16
2007-2018 serta untuk mengetahui bagaimana pengaruh Dana
Pihak Ketiga, CAR, NPL, BI Rate, Inflasi dan Nilai tukar terhadap
Profitabilitas Bank Persero dan BPD. Hasil penelitian menunjukan
bahwa secara simultan terdapat 3 variabel memiliki hubungan positif,
namun tidak signifikan, yakni CAR, DPK, dan BI Rate. Sedangkan
untuk variabel NPL dan Nilai Tukar memiliki hubungan negatif dan
menunjukan hasil yang signifikan. Jika dilihat dari nilai koefisien dari
setiap variabel, maka variabel NPL dan Nilai Tukar memberikan
pengaruh yang cukup besar terhadap kinerja profitabilitas.
5. (Hermawan & Purwohandoko, 2020). Universitas Negeri Surabaya
yang berjudul “Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, Bi Rate,
Jumlah Uang Beredar, Dan Indeks Shanghai Stock Exchange Terhadap
Indeks Sri Kehati di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2019”.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh inflasi, nilai tukar,
BI Rate, jumlah uang beredar, dan Indeks Shanghai Stock Exchange
terhadap indeks Sri Kehati di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
tersebut 2014-2019. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa inflasi dan
nilai tukar memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan indeks Sri
Kehati. Sementara itu, indeks Shanghai Stock Exchange memiliki
hubungan positif yang signifikan dengan indeks Sri Kehati. Selebihnya
variabel BI rate dan jumlah uang beredar tidak memiliki hubungan yang
signifikan terhadap indeks Sri Kehati. Seluruh variabel bebas secara
simultan berpengaruh terhadap indeks Sri Kehati. Berdasarkan
perhitungan tersebut. Nilai Adjusted R square sebesar 0,279 yang
artinya pergerakan indeks Sri Kehati dipengaruhi sebesar 28% oleh
variabel dalam penelitian ini dan 72% dijelaskan oleh variabel lain di
luar penelitian ini. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut diharapkan
dapat menambah variabel independen potensial lainnya. Implikasi dari
penelitian ini adalah para investor harus lebih memperhatikan nilai
tukar, inflasi, dan indeks Shanghai Stock Exchange sebelum
berinvestasi dalam indeks Sri Kehati.

17
6. (Nadzifah & Sriyana, 2020). Universitas Islam Indonesia yang berjudul
”Analisis Pengaruh Inflasi, Kurs, Birate, PDB dan Kinerja Internal Bank
Terhadap Profitabilitas Pada Perbankan Syariah Dan Konvensional”.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tentang pengaruh
kondisi makro ekonomi (Inflasi, Kurs, BiRate dan PDB) dan kinerja
internal (CAR, FDR, LDR dan BOPO) bank terhadap profitabilitas
perbankan syariah dan perbankan konvensional. Hasil penelitian
menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kondisi
makro ekonomi terhadap profitabilitas perbankan Syariah dan
profitabilitas perbankan konvensional. Kondisi makro ekonomi dan
karakteristik internal bank sangat memberikan dampak pada perbankan
Syariah dan profitabilitas perbankan konvensional dalam meningkatkan
profitabilitas. Hal tersebut dilihat dari KURS pada jangka panjang
berpengaruh terhadap perbankan Syariah dan konvensional. Dilihat dari
CAR, LDR, KURS, INFLASI dan PDB berdampak pada peningkatan
profitabilitas.
7. (Dithania & Suci, 2022). Universitas Pendidikan Ganesha yang berjudul
“Pengaruh Inflasi Dan Bi Rateterhadapprofitabilitas Bank Umum Yang
Terdaftardi Bursa Efek Indonesia”. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh Inflasi dan BI Rate secara simultan dan parsial
terhadap profitabilitas pada Bank umum yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2018-2021. Hasil kajian menunjukkan bahwa Inflasi
memiliki pengaruh positif terhadap profitabilitas bank umum yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. BI Rate berpengaruh positif dan
signigikan terhadap profitabilitas. Inflasi dan BI Rate secara
keseluruhan memiliki pengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
8. (Rosiana dkk., 2019). Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang berjudul
“The Influence of Profit Sharing Financing, Murabaha Financing, Non-
Performing Financing, Inflation And Exchange Rates On Profitability
Of Sharia Commercial Banks In Indonesia”. penelitian ini bertujuan
untuk menguji pengaruh pembiayaan bagi hasil, pembiayaan

18
murabahah, non performing financing (NPF), inflasi dan nilai tukar
terhadap profitabilitas bank umum syariah di Indonesia. Hasil penelitian
ini menyimpulkan bahwa pembiayaan murabahah, inflasi dan nilai tukar
tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di
Indonesia. Pembiayaan bagi hasil dan pembiayaan bermasalah (NPF)
berpengaruh negatif terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di
Indonesia.
9. (Fatma, 2019). Universitas Islam Negeri Sumatera Utara yang berjudul
“Pengaruh Inflasi Dan Nilai Tukar Mata Uang Asing Terhadap
Profitabilitas Perbankan Syariah Di Indonesia”. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh inflasi dan nilai tukar mata uang asing
terhadap profitabilitas perbankan syariah di Indonesia. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara parsial variabel inflasi mempunyai
pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap profitabilitas bank
syariah dengan nilai signifikansi sebesar 0,0221. Variabel nilai tukar
mata uang asing memiliki pengaruh yang positif dan tidak signifikan
terhadap profitabilitas perbankan syariah dengan nilai signifikansi
sebesar 0,0652. Secara simultan inflasi dan nilai tukar mata uang asing
berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas perbankan syariah.
10. (Sasmita dkk., 2019). Universitas Teknologi Sumbawa yang berjudul
“Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga Bi, Nilai Tukar Rupiah
Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus Pada Bank Yang Terdaftar Di Bei
Periode 2011-2015)”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
pengaruh inflasi, suku bunga BI dan nilai tukar rupiah terhadap
profitabilitas bank yang terdafar di BEI 2011-2015. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa inflasi berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap ROA, suku bunga berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap ROA dan nilai tukar berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap ROA. Secara bersama-sama inflasi, suku bunga dan nilai tukar
memiliki pengaruh signifikan terhadap ROA bank umum yang terdaftar
di BEI tahun 2011-2015.

19
11. (Setyaningsih dkk., 2018). Universitas Slamet Riyadi Surakarta yang
berjudul ”Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, Dan Nilai Tukar
Rupiah Terhadap Profitabilitasbank Umum Swastanasional Di Bursa
Efek Indonesia”. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis
signifikansi pengaruh suku bunga terhadap profitabilitas, menganalisis
signifikansi pengaruh tingkat inflasi terhadap profitabilitas,
menganalisis signifikansi pengaruh nilai tukar rupiah terhadap
profitabilitas, dan menganalisis signifikansi suku bunga, tingkat inflasi
dan nilai tukar rupiah secara simultan terhadap profitabilitas. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa suku bunga sebesar 0,318 dan tingkat
inflasi sebesar 0,452 > 0,05 sehingga tidak berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas, sedangkan Nilai Tukar Rupiah sebesar 0,018 <
0,05 berpengaruh terhadap profitabilitas. Secara Bersamaan
Signifikansi Tingkat Suku Bunga, Tingkat Inflasi dan Nilai Tukar
Rupiah berpengaruh terhadap profitabilitas bank umum swasta nasional
di BEI periode 2012–2016
12. (Lailiyah, 2017). Institut Agama Islam Negeri Surakarta yang berjudul
“Analisis Pengaruh Inflasi, Bi Rate Dan Nilai Tukar Mata Uang Asing
Terhadap Profitabilitas Pada Bank Brisyariah Periode 2011-2015”.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh inflasi, suku
bunga, nilai tukar, terhadap return on asset pada Bank BRI Syariah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa inflasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap ROA. Suku bunga berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap ROA. Nilai tukar berpengaruh positif dan signifikan
terhadap ROA.
13. (Ridhwan, 2016). Universitas Jambi yang berjudul “Analisis Pengaruh
Suku Bunga dan Inflasi Terhadap Profitabilitas PT. Bank Syariah
Mandiri Indonesia”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui trend
nilai profitabilitas, tingkat suku bunga dan inflasi serta pengaruh tingkat
suku bunga dan inflasi terhadap profitabilitas PT. Bank Syari'ah Mandiri
Indonesia pada kurun waktu 2005 sampai dengan 2013. Hasil analisis

20
trend linier dengan menggunakan metode kuadrat terkecil
memperlihatkan bahwa peramalan profitabilitas, suku bunga dan inflasi
pada dua tahun yang akan datang akan mengalami penurunan. Hasil uji
hipotesis regresi berganda menunjukkan bahwa suku bunga dan inflasi
secara simultan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas (ROE) BSM Indonesia, Bahwa variabel independen suku
bunga dan inflasi hanya mampu mempengaruhi nilai profitabilitas
(ROE) Bank Syariah Mandiri Indonesia sebesar 60.8% sedangkan
sebesar 39.2% dipengaruhi oleh faktor lain diluar model.
14. (Putri Yuniyanti, 2014). Institut Agama Islam Negeri Jember yang
berjudul ”Pengaruh Inflasi, Bi Rate dan Kurs Terhadap Laba Pada Bank
Umum Syariah Di Indonesia Tahun 2014-2018”. Tujuan penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui variabel Inflasi, Bi Rate dan Kurs yang
berpengaruh signifikan terhadap laba pada bank umum syariah di
Indonesia tahun 2014-2018 dan model regresi logistik pada variabel
inflasi, bi rate dan kurs terhadap laba pada bank umum syariah di
Indonesia tahun 2014-2018. Hasil penelitian menggunakan uji
regresi logistik pada Bank Panin Syariahmenunjukkan
bahwa,kekuatan prediksi atau ketepatan model dalam
mengklasifikasi observasinya sebesar 95%. Variabel inflasi dan bi
rate tidak berpengaruh dan mempunyai hubungan positif signifikan
terhadap laba dan variabel kurs tidak berpengaruh dan tidak
mempunyai hubungan positif signifikan terhadap laba. Model regresi
logistik yaitu Laba = 0,557 + 167,149 Inflasi + 177,632 Bi Rate –
0,002 Kurs + e. Dan untuk uji regresi logistik pada Bank BRI Syariah
menunjukkan bahwa, kekuatan prediksi atau ketepatan model dalam
mengklasifikasi observasinya sebesar 95%. Variabel Inflasi dan Bi Rate
tidak berpengarauh dan tidak mempunyai hubungan positif signifikan
terhadap laba dan varibel kurs tidak berpengaruh dan mempunyai
hubungan positif signifikan terhadap laba. Model regresi logistik
yaitu Laba = 16,538 –3,153 Inflasi –148,581 Bi Rate + 0,000 Kurs + e.

21
15. (Hidayati, 2014) yang berjudul ”Pengaruh Inflasi, Bi Rate Dan Kurs
Terhadap Profitabilitas Bank Syariah Di Indonesia”. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat inflasi, tingkat suku
bunga (BI rate) dan kurs terhadap profitabilitas bank syariah di
Indonesia.Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel tingkat inflasi
dan kurs mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas
bank syariah. Sedangkan variabel BI rate tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan.
16. (Swandayani & Kusumaningtias, 2012). Universitas Negeri Surabaya
yang berjudul ”Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Nilai Tukar Valas Dan
Jumlah Uang Beredar terhadap Profitabilitas Pada Perbankan Syariah
Di Indonesia Periode 2005-2009”. Penelitian ini dilakukan untuk
menguji pengaruh indikator ekonomi makro yang diukur dengan inflasi,
suku bunga, nilai tukar mata uang asing, dan jumlah uang beredar
terhadap ROA Perbankan Syariah di Indonesia. Hasil uji F
menunjukkan bahwa secara simultan variabel bebas berpengaruh
terhadap ROA. Sedangkan hasil uji t menunjukkan bahwa variabel
inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. Hal ini dikarenakan,
pada saat inflasi tinggi maka kepercayaan masyarakat terhadap
perbankan syariah lebih tinggi dibandingkan dengan perbankan
konvensional. Predictiveability dari variabel ROA pada penelitian ini
sebesar 19,8%, sedangkan sisanya 80,2% dipengaruhi oleh faktor lain
yang tidak termasuk dalam model penelitian.
17. (Dwijayanthy & Naomi, 2009). Universitas Paramadina Jakarta yang
berjudul “Analisis Pengaruh Inflasi, Bi Rate, dan Nilai Tukar Mata
Uang Terhadap Profitabilitas Bank Periode 2003-2007”. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat inflasi, suku bunga dan
nilai tukar pada profitabilitas bank. Metode penelitian yang digunakan
regresi berganda. Data yang digunakan dalam penelitia merupakan
Bank LQ-45 yang terdaftar di Indonesia Bursa Efek bula Februari – Juli
2008. Data merupakan data triwulanan dari tahun 2003 sampai dengan

22
tahun 2007. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan negatif
antara inflasi, nilai tukar, suku bunga dan profitabilitas bank. Hasil
penelitian menyimpulkan bahwa BI rate tidak signifikan hubungannya
dengan rentabilitas bank.
18. (Tho’in & Prastiwi, 2009). Institut Ilmu Ekonomi (STIE) yang berjudul
“An Analysis the Rupiah Exchange Rates Effect Against The American
Dollar And Inflation Against The Growth Of Islamic Banking
Mudharabah Deposits In Indonesia”. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat
(US dollar) dan inflasi terhadap deposito Mudharabah perbankan
syariah di Indonesia. Hasil dalam penelitian ini adalah kurs rupiah
pertama berpengaruh signifikan terhadap deposito mudharabah dengan
arah positif. Artinya jika kurs rupiah meningkat maka berdampak pada
aktivitas masyarakat dalam berinvestasi deposito mudharabah
meningkat. Kedua, inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap
deposito mudharabah, namun memiliki hubungan dengan arah positif.
Artinya jika inflasi meningkat maka dampaknya terhadap aktivitas
masyarakat dalam menginvestasikan deposito mudharabah juga
meningkat. Ketiga, nilai tukar rupiah dan inflasi secara simultan
berpengaruh terhadap deposito mudharabah perbankan syariah sebesar
59,9%. Implikasinya, situasi nilai tukar rupiah yang tinggi menarik
investor untuk berinvestasi di deposito mudharabah. Kenaikan nilai
tukar rupiah terhadap dolar AS cenderung menimbulkan multiplier
effect yang berdampak pada naiknya harga barang-barang komoditas.
Tingginya harga barang-barang komoditas menyebabkan konsumsi
makro juga menurun karena masyarakat cenderung hemat dalam
konsumsi.

2.3 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran ialah suatu model koseptual yang mengkajikan


teori dari beragam faktor yang dikaji sebagai hal penting dan sebuah pemahaman

23
dasar terkait pemikiran-pemikiran dari semua penelitian, sehingga mendapatkan
suatu gambaran penelitian:

INFLASI (X1)

PROFITABILITAS
BI RATE (X2) BANK MANDIRI (Y)

NILAI TUKAR
MATA UANG (X3)

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran


Sumber : diolah peneliti 2023

Berdasarkan gambar 2.1 menunjukan bahwa kerangka pemikiran dalam


penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui pengaruh pada variable
independent yaitu Inflasi, B I Rate, dan Nilai Tukar Mata Uang terhadap
variable dependent yaitu Profitabilitas pada Bank Mandiri
2.4 Hipotesis

Pengaruh Inflasi Terhadap Profitabilitas


Variabel inflasi akan berpengaruh terhadap profitabilitas bank.
Semakin tinggi inflasi, maka akan semakin tinggi pula harga suatu barang
ataupun jasa, sehingga akan berdampak pada rendahnya produktivitas.
Investasi yang beresiko tinggi dapat mencegah bank-bank untuk
menginvestasikan dananya ke sektor riil, oleh karena itu bank-bank akan
kehilangan fungsi intermediasinya yang kemudian akan mengakibatkan
menurunnya profitabilitas pada bank tersebut. Hal ini sejalan dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh (Khotijah dkk., 2020), menunjukkan variabel
inflasi memiliki pengaruh akan tetapi tidak signifikan terhadap profitabilitas
bank.

24
Pengaruh BI Rate Terhadap Profitabilitas
Variabel suku bunga pun juga berpengaruh terhadap profitabilitas bank.
Apabila suku bunga tinggi maka akan menyebabkan cost tinggi pula, yang akan
memicu terjadinya inflasi berdampak pada rendahnya produktivitas. Hal ini
diperkuat dengan hasil uji hipotesis yang dilakukan oleh (Ridhwan, 2016),
menunjukkan suku bunga dan inflasi secara simultan memiliki pengaruh positif
dan signifikan terhadap profitabilitas,

Pengaruh Kurs Terhadap Profitabilitas


Nilai tukar mata uang asing juga menjadi salah satu factor profitabilitas
perbankan. Hal ini dikarenakan bank memberikan jasa jual beli valuta asing.
Pada dasarnya, jual-beli valuta asing dapat menguntungkan pihak bank karena
transaknya menghasilkan keuntungan berupa selisih kurs (Hidayati, 2014).

25
BAB III

METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif yang menekankan pada pengujian teori melalui
pengukuran variabel penelitian menggunakan angka-angka dan analisis data
melalui prosedur statistik (Sugiyono, 2012).
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bank Mandiri dengan waktu periode
pengamatan selama lima belas tahun terakhir dari tahun 2007 sampai dengan
tahun 2021.
3.3 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan
data time series. Data time series adalah data dari satu objek dengan beberapa
periode waktu tertentu. Penelitian ini menggunakan data time series selama 15
tahun yakni dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2021. Data time series
tersebut akan di interpolasi menjadi kuartal menggunakan E-Views sehingga
total data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 15 x 4 = 60 data.
Sumber data dalam penelitian ini di peroleh dari Otoritas jasa keuangan
(OJK) berupa data Return on Assets Bank Mandiri Tahun 2007 sampai 2021,
Badan Pusat Statistika (BPS) berupa data Inflasi Indonesia Tahu 2007 samapai
2021, dan World Bank berupa data BI Rate dan Nilai Tukar Mata Uang
Indonesia tahun 2017 sampai 2021.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode dalam pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan
tinjauan pustaka, dokumentasi, dan observasi. Pengumpulan data dalam
penelitian yaitu dengan mengunjungi website dari Otoritas Jasa Keuangan
(OJK), Badan Pusat Statistika (BPS) dan World Bank. Objek dalam penelitian
ini adalah Bank Mandiri. Subjek ysng digunakan adalah Return on Assets Bank

26
Mandiri, Inflasi, BI Rate, dan Nilai Tukar Mata Uang. Populasi dalam
penelitian inni adalah Return on Assets Bank Mandiri, Inflasi, BI Rate, dan
Nilai Tukar Mata Uang di Indonesia. Sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Return on Assets Bank Mandiri, Inflasi, BI Rate, dan Nilai Tukar
Mata Uang dari tahun 2007 samapai 2021
3.5 Definisi Operasional Dan Pengukuran Variable
Variable – variable yang digunakan dalam penelitian ini didefinisikan
sebagai berikut:
1. Profitabilitas Bank Mandiri (Y) merupakan suatu kemampuan Bank
Mandiri dalam menghasilkan laba/keuntungan pada periode tertentu.
2. Inflasi (X1) adalah kenaikan barang-barang dan jasa secara umum
secara terus menuerus dalam jangka waktu tertentu ataupun dalam
jangka waktu yang lama
3. BI Rate (X2) adalah standar suku bunga yang ditetapkan bank
Indonesia sebagai kebijakan moneter yang ditetapkan setiap bulan
dalam Rapat Dewan Gubernur
4. Nilai Tukar Mata Uang (X3) adalah harga dari mata uang pada suatu
negara terhadap mata uang negara lain dalam melakukan perdagangan
antar negara.

3.6 Metode Analisis


Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
Analisis Regresi Linear Berganda dengan data time series dan diuji
menggunakan alat bantu perangkat lunak Eviews. Adapun uji yang di lakukan
dalam penelitian ini adalah:
1. Uji Asumsi Klasik, dalam penelitian uji asumsi klasik terdiri
bebrapa tahap yaitu:
a) Uji Normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui suatu
data yang di teliti terdistribusi normal atau tidak yang di lihat
dari probabilitas.

27
b) Uji Multikolinearitas
Uji Multikolineritas digunakan untuk mengetahui
adanya korelasi tinggi atau sempurna antar variabel bebas
dalam model regresi yang dilihat dari Variance Inflation
Factor (VIF)..
c) Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi digunakan utuk mengetahui adanya
korelasi dan autokorelasi diantara variabel yang di teliti
dalam model regresi.
d) Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui
ketidaksamaan variance dari residual satu ke lainnya dalam
model regresi.
2. Uji Hipotesis
a) Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji Statistik T)
Uji hipotesis secara parsial digunakan untuk mendeteksi
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat
secara parsial dengan cara membandingkan nilai t hitung
dengan t tabel.
b) Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji Statistik F)
Uji hipotesis secara simultan digunakan untuk
menguji ada tidaknya pengaruh variabel bebas secara
bersamaan dengan variabel terikat dengan cara
membandingkan nilai f hitung dengan f tabel
c) Koefisien Determinasi (r2)
Koefisien Determinasi berfungsi untuk mengetahui
persentase pengaruh signifikasi antara variabel terikat
dengan variabel bebas.

28
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan Model Regresi linear berganda. Regresi linear berganda
merupakan metode analasis yang tepat dalam melakukan penelitian yang
melibatkan dua atau lebih variable yang terikat yang diperkirakan hubungan
dengan satu atau lebih variable bebas. Pada penelitian ini berikut persamaan
model regresi linear berganda :
Y = α + β1 X1 + β2 X2+ β3 X3 + e.................................................................(4)
Keterangan :
Y = Profitabilitas Bank Mandiri
XI = Inflasi
X2 = BI Rate
X3 = Nilai Tukar Mata Uang
α = konstanta
β1, β2, β3 = koefisien regresi
e = eror term

29
DAFTAR PUSTAKA

Bank Mandiri. (2023, February 3). Buah Digitalisasi! Keberhasilan


Transformasi Bisnis Bank Mandiri Menciptakan Values Baru,
Mendukung Kinerja 2022 Yang Cemerlang.
Www.Bankmandiri.Co.Id.
Chatarine, A., Wiagustini, L. P., & Artini, L. G. S. (2016). Pengaruh
Risiko Kredit Dan Risiko Nilai Tukar Terhadap Profitabilitas Dan
Return Saham Perbankan Di Bei. E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Udayana, 5(11), 3683–3712.
Dithania, N. P. M., & Suci, N. M. (2022). Pengaruh Inflasi Dan Bi Rate
Terhadap Profitabilitas Bank Umum Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia. Bisma: Jurnal Manajemen, 8(3), 638–646.
Dwijayanthy, F., & Naomi, P. (2009). Analisis Pengaruh Inflasi, Bi Rate,
Dan Nilai Tukar Mata Uang Terhadap Profitabilitas Bank Periode
2003-2007. Karisma, 3(2), 87–98.
Fatma, L. (2019). Pengaruh Inflasi Dan Nilai Tukar Mata Uang Asing
Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah Di Indonesia.
Fuadi, Saparuddin, & Sugianto. (2022). The Effect Of Inflation, Bi Rate
And Exchange On Profitability In Sharia Banking In Indonesia
Period Of 2009-2019. International Journal Of Educational Review,
Law And Social Sciences (Ijerlas), 2(1), 1–8.
Https://Doi.Org/10.54443/Ijerlas.V2i1.127
Hermawan, T. W., & Purwohandoko. (2020). Analisis Pengaruh Inflasi,
Nilai Tukar Rupiah, Bi Rate, Jumlahuang Beredar, Dan Indeks
Shanghai Stock Exchange Terhadap Indeks Sri Kehati Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2014-2019. Jurnal Ilmu Manajemen, 8(4), 1338–
1352.

30
Hidayati, A. N. (2014). Pengaruh Inflasi, Bi Rate Dan Kurs Terhadap
Profitabilitas Bank Syariah Di Indonesia. An-Nisbah, 1(1), 72–97.
Juliana, A., & Melisa. (2019). Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Profitabilitas Perusahaan Di Indonesia (Studi Kasus: Indek Lq45
Periode 2012-2016). Management Insight, 14(1), 36–50.
Khotijah, N. Z., Suharti, T., & Yudhawati, D. (2020). Pengaruh Tingkat
Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Profitabilitas. Jurnal Manager,
3(1), 40–47. Http://Ejournal.Uika-Bogor.Ac.Id/Index.Php/Manager
Krisna, A. A. G. A., & Wirawati, N. (2013). Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar
Rupiah, Suku Bunga Sbi Pada Indeks Harga Saham Gabungan Di
Bei. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 3(2), 421–435.
Lailiyah, N. H. (2017). Analisis Pengaruh Inflasi, Bi Ratedan Nilai Tukar
Mata Uang Asing Terhadap Profitabilitaspada Bank Brisyariah
Periode 2011-2015.
Mahendra, A. (2016). Analisis Pengaruh Jumlah Uang Beredar, Suku
Bunga Sbi Dan Nilai Tukar Terhadap Inflasi Di Indonesia. Jrak,
2(1), 1–12.
Nadzifah, A., & Sriyana, J. (2020). Analisis Pengaruh Inflasi, Kurs, Birate,
Pdb Dan Kinerja Internal Bank Terhadap Profitabilitas Pada
Perbankan Syariah Dan Konvensional. Jurnal Manajemen Dan
Bisnis Indonesia, 6(1), 79–87.
Nur Aini, L. (2022). Pengaruh Inflasi, Bank Indonesia Rate Dan Nilai
Tukar Rupiah Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sektor
Transportasi Dan Logistik Di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-
2018. Sibatik Journal: Jurnal Ilmiah Bidang Sosial, Ekonomi,
Budaya, Teknologi, Dan Pendidikan, 1(4), 219–234.
Https://Doi.Org/10.54443/Sibatik.V1i4.27
Priskila, I. Della, & Nurhasanah, N. (2021). Analysis Of The Effect Of
Inflation, Bi Rate, And Exchange On Profitability Of Sharia Banks In

31
Indonesia (Period 2014-2020). Jurnal Ekonomi Dan Perbankan
Syariah, 9(2), 46–64. Https://Doi.Org/10.46899/Jeps.V9i2.283
Putri Yuniyanti, D. (2014). Pengaruh Inflasi, Bi Rate Dan Kurs Terhadap
Laba Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Tahun 2014-2018.
Ridhwan. (2016). Analisis Pengaruh Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap
Profitabilitas Pt. Bank Syariah Mandiri Indonesia. Jurnal Penelitian
Universitas Jambi Seri Humaniora, 18(2), 1–11.
Rosiana, R., Syihabudin, & Nurmeilani, S. (2019). The Influence Of Profit
Sharing Financing, Murabaha Financing, Non-Performing Financing,
Inflation And Exchange Rates On Profitability Of Sharia Commercial
Banks In Indonesia. Journal Of Islamiceconomics, Finance And
Banking , 3(1), 22–48. Http://Www.Cnbcindonesia.Com
Rudiansyah, A. (2014). Pengaruh Inflasi, Bi Rate, Pdb Dan Nilai Tukar
Rupiah Terhadap Simpanan Mudharabah Pada Bank Syariah Di
Indonesia. Jurnal Ilmu Manajemen, 2(2), 306–3017.
Sasmita, D., Andriani, S., & Ilman, A. H. (2019). Analisis Pengaruh
Inflasi, Suku Bunga Bi, Nilai Tukar Rupiah Terhadap Profitabilitas
(Studi Kasus Pada Bank Yang Terdaftar Di Bei Periode 2011-2015).
Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Indonesia, 3(1), 1–8. Www.Bi.Go.Id
Senen, A. S., Kumaat, R. J., & Mandeij, D. (2020). Analisis Pengaruh Nilai
Tukar Rupiah, Suku Bunga Acuan Bank Indonesia Dan Cadangan
Devisa Terhadap Inflasi Di Indonesia Periode 2008:Q1-2018:Q4.
Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi , 20(1), 12–22.
Setyaningsih, C. A., Untung, S., & Utami, S. S. (2018). Analisis Pengaruh
Suku Bunga, Inflasi, Dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Profitabilitas
Bank Umum Swasta Nasional Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Ekonomi Dan Kewirausahaan, 18(2), 323–331.
Sudarjah, G. M., Priadana, S., & Pratama, R. A. (2021).
Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Car, Npl, Bi Rate, Inflasi Dan
Nilai Tukar Mata Uang Terhadap Profitabilitas Bank Umum Persero

32
Tahun 2007-2018. Syntax Idea, 3(6), 1326–1336.
Https://Doi.Org/10.36418/Syntax-Idea.V3i6.1246
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D (A.
M. Jabbar, Ed.). Alfabeta.
Swandayani, D. M., & Kusumaningtias, R. (2012). Pengaruh Inflasi, Suku
Bunga, Nilai Tukar Valas Dan Jumlah Uang Beredar Terhadap
Profitabilitas Pada Perbankan Syariah Di Indonesia Periode. Akrual,
3(2), 147–166. Http://Fe.Unesa.Ac.Id/Ojs/Index.Php/Akrl
Tho’in, M., & Prastiwi, I. E. (2009). An Analysis The Rupiah Exchange
Rates Effect Against The American Dollar And Inflation Against The
Growth Of Islamic Banking Mudharabah Deposits In Indonesia.
International Journal Of Islamic Business And Economics, 3(1), 61–
69.
Zattira, R. (2016). Pengaruh Npl, Car, Inflasi, Suku Bunga Dan Kurs
Melalui Jumlah Penyaluran Kredit Terhadap Profitabilitas
Perbankan.

33
LAMPIRAN

ROA Inflasi Suku Bunga Nilai Tukar Riil


Tahun
Y X1 X2 X3
2007 3.52 6.59 2.339674091 9141
2008 2.69 11.06 -3.852245026 9698.9625
2009 3.13 2.78 5.747952096 10389.9375
2010 3.5 6.96 -1.746097536 9090.433333
2011 3.37 3.79 4.594376749 8770.433333
PT. BANK 2012 3.55 4.3 7.750188565 9386.629167
MANDIRI
2013 3.66 8.38 6.374931242 10461.24
(PERSERO),
Tbk 2014 3.57 8.36 6.792118581 11865.2113
2015 3.15 3.35 8.349910635 13389.41294
2016 1.95 3.02 9.224432344 13308.3268
2017 2.72 3.61 6.501563996 13380.83388
2018 3.17 3.13 6.471249839 14236.93877
2019 3.03 2.72 8.62940479 14147.67136
2020 1.64 1.68 10.02450961 14582.20347
2021 2.53 1.87 2.742270556 14308.1439
Tabel 1. Data Penelitian

Nilai Tukar
ROA Inflasi Suku Bunga
Tahun Riil
Y X1 X2 X3
2007Q1 4.1090625 2.1246875 8.116169187 8960.860547
2007Q2 3.6634375 5.6328125 3.607167613 9075.411328
2007Q3 3.2971875 8.3440625 0.085173304 9198.275391
2007Q4 3.0103125 10.2584375 -2.44981374 9329.452734
2008Q1 2.8028125 11.3759375 -3.997793519 9468.943359
PT. BANK
MANDIRI 2008Q2 2.6746875 11.6965625 -4.558766034 9616.747266
(PERSERO), 2008Q3 2.6259375 11.2203125 -4.132731283 9772.864453
Tbk 2008Q4 2.6565625 9.9471875 -2.719689268 9937.294922
2009Q1 2.9759375 3.938125 4.818854231 10441.83424
2009Q2 3.0815625 2.646875 6.150513089 10490.17305
2009Q3 3.1828125 2.134375 6.413781525 10414.1069
2009Q4 3.2796875 2.400625 5.608659539 10213.63581
2010Q1 3.439375 6.5409375 -1.097473286 9424.69987
2010Q2 3.500625 7.1265625 -2.106327949 9161.042838
2010Q3 3.530625 7.2528125 -2.250524868 8958.604817

34
2010Q4 3.529375 6.9196875 -1.530064041 8817.385807
2011Q1 3.3703125 4.40375 2.714302403 8744.152734
2011Q2 3.3571875 3.84125 4.10037957 8722.664974
2011Q3 3.3634375 3.50875 5.287415332 8759.689453
2011Q4 3.3890625 3.40625 6.275409691 8855.226172
2012Q1 3.4934375 3.5509375 7.274738687 9083.928386
2012Q2 3.5340625 3.9015625 7.78049982 9266.628282
2012Q3 3.5703125 4.4753125 8.003069131 9477.979115
2012Q4 3.6021875 5.2721875 7.942446622 9717.980886
2013Q1 3.65 7.490625 6.61058326 10006.79836
2013Q2 3.665 8.254375 6.37879672 10296.0361
2013Q3 3.6675 8.761875 6.259037972 10605.85887
2013Q4 3.6575 9.013125 6.251307016 10936.26666
2014Q1 3.6553125 9.1471875 6.457453842 11319.93607
2014Q2 3.6121875 8.8303125 6.633038472 11678.44329
2014Q3 3.5484375 8.2015625 6.879910896 12044.46491
2014Q4 3.4640625 7.2609375 7.198071115 12418.00092
2015Q1 3.429375 4.4975 7.872499606 13068.66354
2015Q2 3.275625 3.5375 8.219243223 13349.38346
2015Q3 3.073125 2.87 8.523282443 13529.7729
2015Q4 2.821875 2.495 8.784617267 13609.83185
2016Q1 2.0921875 3 9.4585789 13314.73516
2016Q2 1.9153125 2.975 9.452372448 13304.0632
2016Q3 1.8615625 3.0075 9.221329118 13302.99082
2016Q4 1.9309375 3.0975 8.76544891 13311.51801
2017Q1 2.48125 3.5559375 7.101928034 13231.20657
2017Q2 2.65375 3.6365625 6.589495584 13298.3082
2017Q3 2.80625 3.6503125 6.245347771 13414.3847
2017Q4 2.93875 3.5971875 6.069484595 13579.43606
2018Q1 3.0934375 3.2990625 6.14066935 14063.61386
2018Q2 3.1690625 3.1834375 6.26987013 14218.55431
2018Q3 3.2078125 3.0721875 6.535850229 14314.409
2018Q4 3.2096875 2.9653125 6.938609648 14351.17791
2019Q1 3.2778125 2.9721875 7.939323266 14099.30296
2019Q2 3.1646875 2.8303125 8.431171371 14109.72358
2019Q3 2.9734375 2.6490625 8.875328842 14152.88167
2019Q4 2.7040625 2.4284375 9.27179568 14228.77723
2020Q1 1.805 1.8778125 10.85718028 14529.97138
2020Q2 1.6 1.6946875 10.6636225 14594.31743

35
2020Q3 1.5375 1.5884375 9.927730716 14614.37649
2020Q4 1.6175 1.5590625 8.649504945 14590.14858
2021Q1 1.84 1.6065625 6.828945182 14521.63369
2021Q2 2.205 1.7309375 4.466051426 14408.83182
2021Q3 2.7125 1.9321875 1.560823678 14251.74296
2021Q4 3.3625 2.2103125 -1.886738062 14050.36713
Tabel 2 Data Penelitian Setelah di Interpolasi menjadi Kuartal

36

Anda mungkin juga menyukai